Anda di halaman 1dari 7

MANUSKRIP

FAKTOR RISIKO KEJADIAN LUAR BIASA HEPATITIS A


DI SEKOLAH DASAR NEGERI SELULUNG DAN BLANTIH, KINTAMANI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. EMA HARDIANTI NAIBAHO
2. NAJA AGUS SALIM
3. VARIDA
4. CAHAYA PURBA
5. AINAL MARDIAH
6. ERIKA
7. MANUTURI
8. ANGGA SETIAWAN
9. KHAIRANI

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
TAHUN 2022

ABSTRAK

Hepatitis A terjadi secara sporadis dan epidemik di seluruh dunia, dengan


kecenderungan untuk kambuh secara siklik. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangli tahun 2012 dan awal 2013 terjadi kejadian luar biasa hepatitis A di
Kintamani, Bangli. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian luar
biasa hepatitis A pada anak-anak sekolah dasar di Kintamani. Penelitian ini merupakan
penelitian kasus-kontrol. Data kasus diambil dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Selulung
dan Blantih, sedangkan kontrol dari SDN Sekaan, Kintamani. Penelitian dilaksanakan
bulan April sampai Mei 2013. Analisis data dengan uji Kai-kuadrat, analisis bivariat
dengan tingkat kemaknaan á=0,05, interval kepercayaan (IK) 95%, dilanjutkan analisis
multivariat. Pemanfaatan jamban yang tidak baik bermakna secara statistik berhubungan
dengan kejadian luar biasa hepatitis A dengan rasio odds 18,0 (IK95% 4,38 sampai
74,01), P<0,001. Pemanfaatan jamban yang tidak baik bermakna secara statistik sebagai
faktor risiko kejadian luar biasa hepatitis A pada anak-anak sekolah dasar di Kintamani.

RISK FACTORS OF HEPATITIS A OUTBREAK IN STUDENTS AT ELEMENTARY


SCHOOLS SELULUNG AND BLANTIH, KINTAMANI

ABSTRACT

Hepatitis A occurs in a sporadic manner and epidemic around the world, with tendency
to recur in cyclic period. Based on the report from departement of health district Bangli
in 2012 and early 2013 a hepatitis A outbreak was occurred in Kintamani. This case
control study was conducted to identify risk factors of hepatitis A outbreak at
elementary schools in Kintamani. Cases were students at elementary schools Selulung
and Blantih, and controls were students at elementary school Sekaan, Kintamani. The
research was conducted in April to May 2013. Data were analyzed with Chi-squares test
and multivariate analysis with a level of significance á=0.05, 95% confindence interval
(CI). There was a significant statistically relationship between lack of latrines utilization
with hepatitis A outbreak with odds ratio 18,0 (95%CI 4.38 to 74.01), P<0.001. Lack of
latrines utilization was a risk factor of hepatitis A outbreak at elementary schools in
Kintamani]

PENDAHULUAN adanya pencemaran terhadap Setiap tahun diperkirakan


sumber air atau makanan yang sekitar 1,4 juta kasus hepatitis A di

H
epatitis A merupakan dikonsumsi banyak orang seluruh dunia.6 Penelitian di Amerika
inflamasi dan atau mempermudah terjadinya Serikat mendapatkan sekitar 30%
nekrosis jaringan hati yang penularan dan kejadian luar biasa populasi dewasa mempunyai bukti
disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A.3,4 Penularan hepatitis A infeksi hepatitis
hepatitis A.1 Penularan terjadi dari orang dapat dicegah dengan pemberian A.3 Beberapa daerah di Indonesia
ke orang, terutama melalui rute oral- vaksinasi. Vaksinasi hepatitis A pernah dilaporkan mengalami
fekal. Virus ini menyebar melalui mampu memberikan perlindungan kejadian luar biasa pada tahun 2011-
makanan atau air yang selama 5-10 tahun.1 Penularan hepatitis 2012 yaitu Tasikmalaya, Depok,
terkontaminasi dengan tinja orang A berkaitan dengan tingkat sosial Lampung Timur, Bogor, dan
yang terinfeksi. Rendahnya kualitas
2
ekonomi masyarakat.5 Bandung.7 Kejadian hepatitis A
sanitasi lingkungan dan terbanyak dialami pada
Faktor Resiko Kejadian Luar Biasa Hepatitits A di Sekolah Dasar Negeri Selulung dan Blantih, Kintamani | I Gede Ketut Aryana,
dkk.
kelompok umur 5-14 tahun.1 Pada
tahun 2008 terjadi kejadian luar biasa diambil dari data Dinas Jumlah anggota keluarga adalah
hepatitis A di lingkungan Kesehatan Kabupaten Bangli yaitu jumlah orang yang tinggal dalam satu
Universitas Gadjah Mada, anak dengan gejala kuning pada rumah, dianggap padat bila jumlah
sebanyak 129 orang mengalami daerah kejadian luar biasa. Kontrol anggota keluarga lebih dari lima
hepatitis A yang sebagian besar adalah anak sehat atau tidak adanya orang.
dialami oleh mahasiswa (122 gejala kuning di luar daerah kejadian Jamban adalah tempat untuk
orang). Penelitian oleh Oswari dkk2 luar biasa. Pada masing-masing membuang kotoran dengan
mendapatkan kejadian luar biasa di kelompok kasus dan kontrol penampung kotoran berupa septic tank.
Jakarta Timur terjadi pada kelompok dilakukan pemeriksaan serologis Pemilikan jamban adalah adanya
umur 12-16 tahun. Kejadian luar biasa (IgM anti- HAV) pada satu sampel. jamban yang dimiliki oleh keluarga.
hepatitis Penelitian dilaksanakan pada bulan Pemakaian jamban adalah
A merupakan kenaikan jumlah April sampai bulan Mei 2013. penggunaan jamban sebagai
penderita baru dalam satu bulan dua Kriteria inklusi: anak sekolah tempat membuang kotoran.10
kali atau lebih bila dibandingkan dasar (SD) berumur 6-12 tahun, kasus Pemakaian dikatakan tidak baik bila
dengan angka rata- rata perbulan mengalami gejala kuning saat periode dalam satu minggu lebih dari satu
dalam tahun sebelumnya. 6 kejadian luar biasa. Kriteria eksklusi: kali tidak menggunakan jamban
Berdasarkan anak menolak untuk mengisi kuesioner untuk membuang kotoran. Air
laporan Dinas Kesehatan atau ikut dalam penelitian, minum adalah sumber air utama
Kabupaten Bangli tahun 2012 dan awal orangtua/wali menolak atau untuk keperluan minum, dikatakan baik
2013 terjadi peningkatan kasus tidak bila sudah dimasak atau air
hepatitis A yang cukup tinggi. Mulai menandatangani informed kemasan. Perilaku mencuci
bulan Oktober 2012 sampai consent. tangan adalah membersihkan
Desember 2012 terjadi peningkatan Populasi pada penelitian ini tangan dengan detergen atau sabun
kasus hepatitis A yaitu sebanyak 87 adalah anak-anak SD di dan air bersih yang mengalir atau
kasus, dan sampai Pebruari 2013 kecamatan Kintamani, Bangli. yang bisa disamakan, dikatakan baik
total dilaporkan 220 kasus hepatitis Populasi terjangkau adalah anak- anak bila setiap sebelum makan selalu
A.8 Hal ini berarti terjadi kejadian di SDN Selulung, Blantih, dan mencuci tangan.10 Sayur mentah
luar biasa hepatitis A di Sekaan Kintamani, Bangli. Besar adalah sayuran yang dikonsumsi
Kabupaten Bangli yaitu di daerah sampel untuk kasus adalah semua dalam keadaan mentah, tidak
Kintamani, karena pada tahun 2010 anak SD yang menunjukkan gejala memerlukan pengolahan (dimasak)
dan 2011 tidak ada dilaporkan kasus kuning di SDN Selulung dan SDN dan tidak dicuci dengan air bersih
hepatitis A. Lebih dari 50% kasus Blantih berjumlah 30 orang, dan sebelum dimakan, dianggap
tersebut terjadi pada kelompok besar sampel untuk kontrol sama sering bila mengkonsumsi sayur
umur 6-12 tahun yang merupakan dengan jumlah kasus (30 orang) yang mentah dua kali atau lebih dalam
kelompok anak-anak usia sekolah diambil dari SDN Sekaan. satu minggu.
dasar.8 Definisi operasional hepatitis A Data awal untuk kasus
didasarkan adanya gejala kuning diperoleh dari laporan Dinas
Penelitian ini bertujuan pada saat kejadian luar biasa hepatitis
untuk mengetahui faktor risiko Kesehatan Kabupaten Bangli,
A. Umur adalah selisih tahun saat dilakukan pencatatan identitas dan
kejadian luar biasa hepatitis A pada pengisian kuisioner dengan tahun
anak-anak sekolah dasar di daerah penyebaran kuesioner melalui sekolah.
lahir. Jenis kelamin dibedakan Data yang sudah terkumpul
Kintamani. menjadi laki- laki dan perempuan. dilakukan pencatatan identitas dan
Pendidikan orangtua adalah faktor risiko hepatitis A dianalisis
BAHAN DAN METODE pendidikan formal tertinggi yang dengan program komputer. Analisis
Penelitian ini merupakan suatu pernah ditempuh oleh ayah data nominal dikotom memakai uji
penelitian kasus-kontrol. Data diambil responden. Pendidikan tinggi bila Kai-kuadrat (X2) atau Fisher’s
dari kuesioner yang diberikan kepada ayah responden minimal tamat exact, sedangkan uji t untuk
responden di Sekolah Dasar Negeri jenjang SMA atau lebih tinggi. analisis data numerik. Analisis
(SDN) Selulung dan SDN Blantih, Penghasilan keluarga adalah bivariat dilakukan untuk mencari rasio
Kintamani untuk kasus. jumlah penghasilan keluarga dalam odds (RO) masing-masing faktor
Responden untuk kontrol diambil dari satu bulan, berdasarkan upah risiko dengan menggunakan
SDN Sekaan, Kintamani yang minimum regional. Penghasilan interval
letaknya berjauhan dengan desa rendah bila kurang dari Rp. kepercayaan (IK) 95%. Analisis
Selulung dan Blantih tetapi dengan 2.364.000 per bulan.9 multivariat (regresi logistik)
latar belakang demografi yang mirip.
Kasus hepatitis A
Faktor Resiko Kejadian Luar Biasa Hepatitits A di Sekolah Dasar Negeri Selulung dan Blantih, Kintamani | I Gede Ketut Aryana,
dkk.
dilakukan setelah analisis bivariat Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian untuk
mencari faktor risiko yang
paling berpengaruh terhadap Karakteristik Kasus Kontrol
hepatitis A. Hubungan (N=30) (N=30)
antarvariabel dianggap bermakna
bila nilai P<0,05. Penelitian telah Umur (tahun), median (minimal- 10 (8-12) 10 (8-12)
mendapatkan laik etik dari Komisi maksimal)
Etik FK UNUD/RSUP Sanglah Jenis kelamin laki, n (%) 16 (53) 16 (53)
Denpasar Bali. Jumlah keluarga, rata-rata (SD*) 4,0 (0,66) 4,0 (0,66)
Pendidikan ayah, n (%)
HASIL SD atau tidak tamat SD 9 (30) 7 (23)
Berdasarkan data dari Dinas SMP 13 (43) 14 (47)
Kesehatan di SDN Selulung SMA atau lebih tinggi 8 (27) 9 (30)
didapatkan sebanyak 16 anak
dengan hepatitis A dan 14 anak di SD*: simpangan deviasi
SDN Blantih. Subjek tidak ada
yang dieksklusi. Median umur
pada hepatitis A atau kasus sama
dengan kontrol yaitu 10 tahun Tabel 2. Hubungan variabel penelitian dengan kejadian luar biasa hepatitis A
dengan rentang umur 8-12 tahun.
Berdasarkan jenis kelamin pada kasus Variabel Kasus Kontrol P RO IK 95%
dan kontrol didapatkan laki- laki 16 (N=30) (N=30)
(53%) anak dan perempuan
14 (46%) anak (Tabel 1).
Pada Tabel 2 dapat dilihat Penghasilan
Rendah 22 21 0,774 0,8 0,28 sampai 2,61
faktor-faktor risiko hepatitis A pada
30 anak. Pemilikan jamban pada kasus Tinggi 8 9
tergolong rendah yaitu 30% dengan Air minum
rasio jamban dibanding jumlah Tidak baik 5 6 0,739 0,8 0,22 sampai 2,97
keluarga yaitu 1:4. Hasil analisis
bivariat menunjukkan hubungan Baik 25 24
yang bermakna secara statistik antara Pemilikan jamban
pemilikan jamban dan kejadian luar Tidak 21 9 0,002 5,4 1,80 sampai 16,43
biasa hepatitis A dengan rasio odds 5,4
(IK 95%: 1,8 sampai Ya 9 21
16,43), P=0,002. Pemanfaatan Pemanfaatan jamban
jamban yang tidak baik Tidak baik 27 10 <0,001 18,0 4,38 sampai 74,01
menunjukkan hubungan yang
bermakna secara statistik sebagai Ya 3 20
faktor risiko kejadian luar biasa Perilaku mencuci tangan
hepatitis A dengan rasio odds 18,0 (IK Tidak baik 8 11 0,405 1,6 0,53 sampai 4,48
95%: 4,38 sampai 74,01), Baik 22 19
P<0,001. Faktor risiko lain
seperti: penghasilan keluarga, air Konsumsi sayur mentah
minum, mencuci tangan, dan Sering 8 7 0,766 1,2 0,37 sampai 3,85
konsumsi sayuran mentah tidak Tidak 22 23
bermakna secara statistik
berhubungan dengan kejadian luar P: probabilitas; RO: rasio odds; IK: interval kepercayaan
biasa hepatitis A.
Analisis multivariat (regresi
logistik) dilakukan pada faktor risiko
yang diperkirakan akan berpengaruh
terhadap kejadian luar biasa hepatitis Tabel 3. Analisis multivariat regresi logistik faktor-faktor risiko kejadian luar
A (Tabel 3). Berdasarkan analisis biasa hepatitis A
multivariat pemanfaatan jamban yang
tidak baik menunjukkan hubungan Variabel Koefisien regresi P RO IK 95%

Pemilikan jamban -0,944 0,412 0,4 0,04 sampai


3,71
Pemanfaatan jamban 3,689 <0,001 18,0 4,38 sampai
74,01

P: probabilitas; RO: rasio odds; IK: interval kepercayaan


Faktor Resiko Kejadian Luar Biasa Hepatitits A di Sekolah Dasar Negeri Selulung dan Blantih, Kintamani | I Gede Ketut Aryana,
dkk.
yang bermakna secara statistik
dengan kejadian luar biasa hepatitis Eropa terjadi secara sporadis dan untuk tindak lanjut dan pencegahan
A. diduga diakibatkan konsumsi kejadian kasus luar biasa hepatitis A
sayuran tomat setengah kering. di kemudian hari.
Penelitian yang dilakukan oleh Simpulan penelitian ini
DISKUSI Sundkvist dkk 14 di Swedia adalah pemanfaatan jamban yang tidak
Pada penelitian ini mendapatkan kejadian luar biasa baik bermakna secara statistik
menunjukkan bahwa faktor risiko hepatitis A terjadi melalui sebagai faktor risiko kejadian luar
hepatitis A berkaitan erat dengan perantara gelas untuk minum yang biasa hepatitis A pada anak-anak
higiene dan sanitasi lingkungan. disajikan oleh pramusaji yang sekolah dasar di Kintamani.
Penelitian di Korea oleh Seo dkk5 mengalami sakit kuning Berdasarkan hasil penelitian ini perlu
mendapatkan sanitasi lingkungan yang sebelumnya. Pada penelitian ini perhatian yang serius pada
buruk dan tingkat kepadatan kekerapan mengkonsumsi sayuran pemanfaatan jamban untuk
penduduk yang tinggi akan mentah pada kelompok kasus dan mencegah terjadinya kembali
meningkatkan risiko hepatitis A kontrol hampir sama. Konsumsi kejadian luar biasa hepatitis A.
dengan risiko relatif (RR) 1,38 sayuran mentah tidak berhubungan Penelitian lanjutan diperlukan untuk
(P<0,001). dengan kejadian luar biasa hepatitis mencari faktor risiko kejadian luar
Penelitian Seo dkk 5 juga A. biasa hepatitis A di tempat lain.
menunjukkan pada tingkat sosial Hasil penelitian ini Ucapan terimakasih kami
ekonomi yang rendah risiko menunjukkan pemanfaatan sampaikan kepada Kepala Dinas
hepatitis A lebih besar (RR: 1,35, jamban yang tidak baik sebagai faktor Kesehatan Kabupaten Bangli
P<0,001), sejalan dengan risiko yang berhubungan dengan beserta jajarannya yang telah
penelitian yang dilakukan di terjadinya kejadian luar biasa hepatitis memberikan ijin untuk
Belanda oleh Termorshuizen A. Kutipan dari data Dinas Kesehatan melaksanakan penelitian ini dan
dkk.11 Tingkat sosial ekonomi Kabupaten Bangli cakupan jamban memberikan data yang kami
masyarakat akan mempengaruhi serta pemanfaatan jamban di daerah perlukan. Terimakasih juga kami
ketersediaan air bersih dan Selulung dan Blantih, Kintamani sampaikan kepada Kepala SDN
perilaku hidup sehat serta tergolong rendah yaitu masing- Selulung, Blantih, dan Sekaan
kemampuan untuk menyediakan atau masing 14% dan 17%. 8 Virus beserta semua pihak yang telah
memberikan vaksinasi hepatitis A. hepatitis A yang terdapat pada tinja membantu pengumpulan data
Pada penelitian ini tingkat akan lebih mudah menyebar. Virus penelitian.
penghasilan secara statistik tidak Hepatitis A mampu bertahan di
bermakna terhadap kejadian luar biasa tanah dan air pada suhu 25°C DAFTAR PUSTAKA
hepatitis A. Pada penelitian ini tingkat selama 3 bulan, bertahan 30 hari di 1. Arief S. Hepatitis Virus.
sosial ekonomi antara kasus dan tanah yang kering.3,12 Penghasilan Dalam: Juffrie M, Soenarto
kontrol hampir sama yaitu 73% kasus keluarga, air minum, mencuci tangan, SSY, Oswari H, Arief S,
dan 70% kontrol dengan tingkat dan mengkonsumsi sayur mentah Rosalina I, Mulyani NS,
penghasilan rendah. merupakan faktor risiko penyunting. Buku Ajar
Penularan hepatitis A bisa penularan hepatitis A, namun secara Gastroenterologi-Hepatologi.
terjadi melalui perantara berbagai statistik tidak bermakna. Jilid 1. Jakarta: Badan
media termasuk kotoran yang Keterbatasan penelitian ini Penerbit IDAI; 2010. h. 287- 94.
mengandung virus hepatitis A.12 adalah menggunakan kasus 2. Oswari H, Rahayu T, Bisanto J,
Penelitian ini menunjukkan berdasarkan gejala klinis kuning pada Soedjatmiko. Kejadian luar biasa
bahwa kejadian luar biasa saat wabah dan kontrol ditentukan hepatitis A di SMPN- 259
hepatitis A terjadi karena dengan tidak adanya gejala klinis Jakarta Timur. Sari Pediatri.
pemanfaatan jamban yang rendah. kuning. Pada kasus dan kontrol 2005;6:172-5.
Penularan kemungkinan terjadi tidak dilakukan pemeriksaan 3. Snyder JD, Pickering LK.
melalui kotoran yang mengandung serologis IgM anti HAV tetapi hanya Hepatitis A sampai E. Dalam:
virus hepatitis A. Penelitian di dilakukan pada satu sampel pada Wahab S, penyunting. Nelson
beberapa tempat menunjukkan kelompok kasus dan kontrol. Penelitian Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke-
penularan bisa terjadi melalui ini bersifat retrospektif dengan melihat 15, vol. 2. Jakarta: EGC; 2000.
berbagai media yang memungkinkan faktor risiko di masa lampau pada h. 1118-24.
transmisi virus ke orang lain. kasus dan kontrol, dan adanya 4. Catton MG, Locamini SA.
Penelitian oleh Carvalho dkk13 kemungkinan keganasan belum dapat Epidemiology Hepatitis A
tahun 2011 mendapatkan kejadian disingkirkan. Hasil-hasil penelitian ini Virus. Dalam: Thomas HC,
luar biasa hepatitis A di Inggris dan dapat dimanfaatkan Lemon S, Zuckerman AJ,
beberapa negara
Faktor Resiko Kejadian Luar Biasa Hepatitits A di Sekolah Dasar Negeri Selulung dan Blantih, Kintamani | I Gede Ketut Aryana,
dkk.
penyunting. Viral Hepatitis.
Edisi ke 3. Oxford: Blackwell download/advertoria based survey. Epidemiol Infect.
Publishing; 2005. h. 79-148. / Adv_hepatitis(1).pdf. 2000;124:459-66.
5. Seo JY, Seo JH, Kim MH, Ki M, 8. Anonim. Laporan kasus 12. Thomas H. Viral Hepatitis. A
Park HS, Choi BY. Pattern of hepatitis A. Bangli: Dinas Handbook for Public Health
hepatitis A incidence according Kesehatan Kabupaten Bangli; Personnel. Wisconsin:
to area characteristics using 2013. Division of Public Health;
national health insurance data. J 9. Anonim. Upah minimum 2010. h. 28-34.
Prev Med Public Health. regional [diakses 5 Juli 2013]. 13. Carvalho C, Thomas HL,
2012;45:164-73. Diunduh dari: http:// Balogun K, Tedder R, Pebody R,
6. World Health Organization. The allows.wordpress.com/2009/ 0 1 Ramsay M, dkk. A possible
global prevalence of hepatitis /12/informasi-upah- outbreak of hepatitis A
A virus infection and minimum-regional-umr. associated with semidried
susceptibility: A systematic 10. Notoatmodjo S. Ilmu tomatoes, England, July–
review [diakses 16 Pebruari Kesehatan Masyarakat: November 2011. Euro
2013]. Diunduh dari: w w Prinsip-prinsip Dasar. Surveill. 2012;17:1-4.
w . wh o . i n t / v a cc i n e s - Jakarta: Rineka Cipta; 2003. h. 14. Sundkvist T, Hamilton GR,
documents. 1-12. Hourihan BM, Hart IJ.
7. Anonim. Hati meradang, 11. Termorshuizen F, Dorigo- Outbreak of hepatitis A spread by
bahaya menjelang. Zetsma JW, Melker HE, Hof contaminated drinking glasses
Kementerian Kesehatan RI VD, Spaendonck CV. The in a public house. Commun Dis
[diakses 5 Juli 2013]. Diunduh prevalence of antibodies to Public Health. 2000;3:60-2.
dari: www.depkes.go.id/ hepatitis A virus and its
determinants in The
Netherlands: a population-

Anda mungkin juga menyukai