NOTA DINAS
Nomor : PE.09.02/ND-42/PW27.6/2022
A. Dasar Penugasan
1. Peraturan BPKP Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penilaian Kapabilitas Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah,
2. Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan
Keuangan Daerah Nomor PE.09/S1159/03/04/2022 tanggal 1 November
2022 tentang Undangan Ekspos Panel Kedepitian atas Hasil Evaluasi
Penilaian Mandiri Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi dan
Kapabilitas APIP pada Pemerintah Daerah Tahun 2022 (Tahap III),
3. Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Nomor
PE.09.01/ST-631/PW27/6/2022 tanggal 4 November 2022.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan Ekspos Panel Kedeputian atas Hasil Evaluasi Penilaian
Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Manokwari adalah untuk
memberikan keyakinan yang memadai terkait hasil PM oleh APIP dan hasil
1
evaluasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dan akan menjadi dasar
penetapan level kapabilitas APIP.
D. Metodologi Kegiatan
Kegiatan ekspos panel dilaksanakan dengan memaparkan Hasil Evaluasi atas
Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP Level 3 pada Inspektorat Kabupaten
Manokwari oleh tim Evaluator Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
diidampingi Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat selama 20 menit di
depan tim Panel Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan
Daerah BPKP. Setelah paparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya
jawab.
Dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab juga mengikutsertakan tim dari
Inspektorat Kabupaten Manokwari yang terdiri dari Inspektur dan tim Asesor
Penilaian Mandiri Inspektorat Kabupaten Manokwari.
E. Gambaran Umum
2
Hasil Evaluasi jenjang pertama atas Penilaian Mandiri Kapabilitas
Inspektorat Kabupaten Manokwari menyimpulkan bahwa Inspektorat
Kabupaten Manokwari berada pada “Level 3” dengan Skor “3” sebagaimana
uraian berikut:
No Elemen Level Skor
Komponen Dukungan Pengawasan (Enabler)
1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia 3 0,540
2 Praktik Profesional 3 0,540
3 Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja 3 0,180
4 Budaya dan Hubungan Organisasi 3 0,180
Komponen Aktivitas Pengawasan (Delivery) dan Kualitas Pengawasan
(Result)
5 Struktur Tata Kelola 3 0,360
6 Peran dan Layanan 3 1,200
Simpulan Entitas 3 3,000
3
Simpulan
Aspek Penilaian (Y/T)
Level
F. Uraian Hasil Diskusi atas Hasil Evaluasi Penilaian Kapabilitas APIP pada
Inspektorat Kabupaten Manokwari
Uraian hasil diskusi atas Hasil Evaluasi Penilaian Kapabilitas APIP pada
Inspektorat Kabupaten Manokwari
1. Peran dan layanan audit kinerja yang sudah dilakukan oleh Inspektorat
Kabupaten Manokwari
Tanggapan tim Panel:
Tim Panel menanyakan ke tim Inspektorat Kabupaten Manokwari alasan
memilih program pengadaan sarana prasarana puskesmas, sebagai obyek
audit kinerja.
Tim Panel juga memberi arahan, seharusnya program/kegiatan yang dipilih
sebagai obyek audit kinerja adalah program/kegiatan yang bersifat strategis
pemerintah daerah, karena audit kinerja merupakan bentuk layanan
pengawasan untuk mengawal program strategis Bupati dengan memberikan
rekomendasi terkait aspek 3E dan memberikan nilai tambah atas kinerja
program agar sesuai dengan tujuan program dan harapan pimpinan.
Selain itu dalan memilih obyek audit kinerja agar memperhatikan
manajemen risko yang dimiliki OPD dan diharapkan audit kinerja atas
program strategis yang dilaksanakan oleh lintas OPD.
4
Program yang menjadi obyek audit kinerja merupakan penjabaran /
Cascading dari RPJMD Pemerintah Kabupaten Manokwari 2021 – 2026
yaitu:
- Tertuang dalam Misi 2 yaitu mengembangkan SDM Putra-putri Papua
yang Berkualitas, Menguasai IPTEK, Berintegritas, Kreatif dan Inovatif
dan Berdaya Saing Global sebagai Investasi Masa Depan Daerah,
- Tujuannya adalah Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang
Berkarakter,
- Sasarannya adalah Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
- Programnya: Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan
Upaya Kesehatan Masyarakat,
- OPD yang mendukung program Pemenuhan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat adalah: Dinas Kesehatan,
BLUD RSUD dan Bappeda.
Sehubungan Dinas Kesehatan belum memliki daftar risko (risk register)
sehingga penugasan pengawasan ini menggunakan pendekatan penilaian
risiko berdasarkan faktor risiko.
Pada kesempatan tersebut, tim panel dan tim evaluasi Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat sepakat merekomendasikan kepada tim Inspektorat
Kabupaten Manokwari agar mendorong seluruh OPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Manokwari segera menyusun risk register dan
memanfaatkan risk register tersebut sebagai bahan penyusunan PKPT
berbasis risiko.
2. Peran dan layanan dalam konsultasi yang sudah dilakukan oleh Inspektorat
Kabupaten Manokwari
Atas hasil pengawasan Audit Kinerja pada Dinas Kesehatan maupun Audit
Kepatuhan PBJ pada Sekretariat Daerah, Inspektorat Kabupaten Manokwari
sudah melakukan monitoring tindak lanjut. Beberapa rekomendasi sudah
ditindaklanjuti seperti:
a. Tindak lanjut Audit atas aKepatuhan PBJ pada Setda dengan diterbitkan
Perbup tentang TPP Pejabat Pengadaan dan dilaksanakan kegiatan
pengawasan pelaksanaan pengadaan.
6
b. Tindak lanjut atas Audit Kinerja pada Dinkes juga sebagian telah
dilaksanakan di antaranya menyusun risk register untuk kegiatan yang
akan datang.
7
6. Saran-saran yang telah disampaikan oleh Tim Panel kepada Inspektorat
Kabupaten Manokwari diantaranya:
a. Proses Manajemen Risiko (MR) merupakan suatu proses yang penting
dalam kegiatan pengawasan. Kegiatan pengawasan tanpa
mempertimbangkan risiko akan menghasilkan hasil pengawasan yang
kurang berkualitas dan tidak memberikan nilai tambah yang tepat bagi
tujuan organisasi. Karena itu pentingnya penerapan MR bagi suatu
organisasi. Diharapkan ke depan Inspektorat Kabupaten Manokwari
melanjutkan langkah-langkahnya dalam rangka penerapan MR di
Kabupaten Manokwari diantaranya:
a) Mengawal Peraturan Bupati tentang Manajemen Risiko yang posisi
sekarang masih belum final. Dan selanjutnya diimplementasikan.
b) Melanjutkan proses penyusunan dan evaluasi risk register. Yang
sejauh ini telah berjalan pada 12 OPD dari keseluruhan OPD
sebanyak 48 OPD.
c) Hasil evaluasi risk register dijadikan dasar pertimbangan dalam
menyusun PKPT berbasis risiko yang akan datang.
d) Melanjutkan kegiatan Evaluasi Maturitas SPIIP, dengan kondisi
penilaian mandiri SPIP saat ini menunjukkan skor 3,78. Jadi ke
depannya diharapkan SPIP juga Level 3.
8
1. Program/kegiatan yang dilakukan audit kinerja adalah program/kegiatan
yang bersifat strategis pemerintah daerah yang tertuang dalam RPJMD
bersifat lintas sektoral dan dijabarkan pada renstra, merupakan visi dan
misi kepala daerah yang selanjutnya tertuang dalam PKPT Berbasis Risiko,
serta diharapkan program/kegiatan diaudit adalah program lintas OPD.
2. Melanjutkan langkah-langkahnya dalam rangka penerapan MR di
Kabupaten Manokwari di antaranya:
a. Mengawal Peraturan Bupati tentang Manajemen Risiko yang posisi
sekarang masih belum final dan selanjutnya diimplementasikan.
b. Melanjutkan proses penyusunan dan evaluasi risk register. Yang
sejauh ini telah berjalan pada 12 OPD dari keseluruhan OPD sebanyak
48 OPD.
c. Hasil evaluasi risk register dijadikan dasar pertimbangan dalam
menyusun PKPT berbasis risiko yang akan datang.
d. Melanjutkan kegiatan Evaluasi Maturitas SPIP.
Demikian kami sampaikan. Atas perhatian bapak Kaper, kami mengucapkan terima
kasih.