Anda di halaman 1dari 9

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT


Jalan Angkasa Mulyono, Amban – Manokwari
Telepon (0986) 2217088, Faksimile (0986) 2217087
E-mail: papua.barat@bpkp.go.id

NOTA DINAS
Nomor : PE.09.02/ND-42/PW27.6/2022

Kepada Yth. : Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat


Dari : Koordinator Pengawasan Bidang Perencanaan, Pelaporan,
dan Pembinaan APIP
Hal : Ekspos Panel Kedeputian atas Hasil Evaluasi Penilaian
Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Manokwari di
Makassar

Sehubungan dengan upaya meningkatkan Kapabilitas APIP menuju Level 3, kami


telah melakukan Ekspos Panel Kedeputian atas Hasil Evaluasi Penilaian
Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Manokwari, dengan uraian sebagai
berikut:

A. Dasar Penugasan
1. Peraturan BPKP Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penilaian Kapabilitas Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah,
2. Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan
Keuangan Daerah Nomor PE.09/S1159/03/04/2022 tanggal 1 November
2022 tentang Undangan Ekspos Panel Kedepitian atas Hasil Evaluasi
Penilaian Mandiri Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi dan
Kapabilitas APIP pada Pemerintah Daerah Tahun 2022 (Tahap III),
3. Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Nomor
PE.09.01/ST-631/PW27/6/2022 tanggal 4 November 2022.

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan Ekspos Panel Kedeputian atas Hasil Evaluasi Penilaian
Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Manokwari adalah untuk
memberikan keyakinan yang memadai terkait hasil PM oleh APIP dan hasil

1
evaluasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dan akan menjadi dasar
penetapan level kapabilitas APIP.

C. Waktu dan tempat Pelaksanaan


Kegiatan ekspos panel dilaksanakan selama 4 hari kerja mulai tanggal 7
November 2022 sampai dengan 10 November 2022 di Makassar.

D. Metodologi Kegiatan
Kegiatan ekspos panel dilaksanakan dengan memaparkan Hasil Evaluasi atas
Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP Level 3 pada Inspektorat Kabupaten
Manokwari oleh tim Evaluator Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
diidampingi Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat selama 20 menit di
depan tim Panel Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan
Daerah BPKP. Setelah paparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya
jawab.
Dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab juga mengikutsertakan tim dari
Inspektorat Kabupaten Manokwari yang terdiri dari Inspektur dan tim Asesor
Penilaian Mandiri Inspektorat Kabupaten Manokwari.

E. Gambaran Umum

1. Hasil Penilaian Mandiri Kapabilitas Inspektorat Kabupaten Manokwari


Berdasarkan Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP oleh Inspektorat Kabupaten
Manokwari diperoleh kesimpulan Kapabilitas Inspektorat Kabupaten
Manokwari sebagaimana uraian berikut:
No Elemen Level Skor

Komponen Dukungan Pengawasan (Enabler)


1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia 3 0,540
2 Praktik Profesional 3 0,540
3 Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja 3 0,180
4 Budaya dan Hubungan Organisasi 3 0,180
Komponen Aktivitas Pengawasan (Delivery) dan Kualitas Pengawasan
(Result)
5 Struktur Tata Kelola 3 0,360
6 Peran dan Layanan 3 1,200
Simpulan Entitas 3 3,000

2. Hasil Evaluasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

2
Hasil Evaluasi jenjang pertama atas Penilaian Mandiri Kapabilitas
Inspektorat Kabupaten Manokwari menyimpulkan bahwa Inspektorat
Kabupaten Manokwari berada pada “Level 3” dengan Skor “3” sebagaimana
uraian berikut:
No Elemen Level Skor
Komponen Dukungan Pengawasan (Enabler)
1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia 3 0,540
2 Praktik Profesional 3 0,540
3 Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja 3 0,180
4 Budaya dan Hubungan Organisasi 3 0,180
Komponen Aktivitas Pengawasan (Delivery) dan Kualitas Pengawasan
(Result)
5 Struktur Tata Kelola 3 0,360
6 Peran dan Layanan 3 1,200
Simpulan Entitas 3 3,000

3. Uraian Hasil Evaluasi atas Penilaian Mandiri Kapabilitas Inspektorat


Kabupaten Manokwari
Simpulan atas enam elemen kapabilitas APIP diperoleh dari terpenuhinya 18
topik yang sudah terimplementasikan secara baik sebagaimana rincian
berikut:
Simpulan
Aspek Penilaian (Y/T)
Level

No. Elemen Topik


Formalitas Kualitas Implemen Perbaikan
Optimum
Kebijakan Kebijakan tasi Berkelanjutan

Komponen Dukungan Pengawasan (Enabler)


1 Pengelolaan Sumber 1. Perencanaan SDM APIP Y Y Y T T
Daya Manusia 2. Pengembangan SDM Profesional APIP 3
Y Y Y T T
2 Praktik Profesional 3. Perencanaan Pengawasan Y Y Y T T
4. Program Penjaminan dan Peningkatan 3
Y Y Y T T
Kualitas
3 Akuntabilitas dan 5. Rencana Kerja dan Anggaran APIP Y Y Y T T
Manajemen Kinerja 6. Pelaksanaan Anggaran Y Y Y T T
7. Sistem Pengukuran Kinerja APIP 3
Y Y Y T T
8. Pelaporan Kepada Manajemen K/L/D Y Y Y T T
4 Budaya dan 9. Pengelolaan Komunikasi Intern APIP Y Y Y T T
Hubungan 10. Hubungan APIP dengan Manajemen Y Y Y T T 3
Organisasi
11. Koordinasi dengan Pihak Lain yang
Y Y Y T T
Memberikan Saran dan Penjaminan
5 Struktur Tata Kelola 12. Mekanisme Pendanaan Y Y Y T T
13. Akses Penuh terhadap Informasi
Organisasi, Aset dan SDM Y Y Y T T 3
14. Hubungan Pelaporan Y Y Y T T
Komponen Aktivitas Pengawasan (Delivery) dan Kualitas Pengawasan (Result)
6 Peran dan Layanan 15. Audit Ketaatan (Compliance Auditing) Y Y Y T T 3

3
Simpulan
Aspek Penilaian (Y/T)
Level

No. Elemen Topik


Formalitas Kualitas Implemen Perbaikan
Optimum
Kebijakan Kebijakan tasi Berkelanjutan

16. Audit Kinerja (Performance Auditing) Y Y Y T T


17. Assurance atas Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan Pengendalian
Organisasi K/L/D (Overall Assurance on Y Y Y T T
Governance, Risk, and Control/GRC)

18. Jasa Konsultansi (Advisory Services) Y Y Y T T

F. Uraian Hasil Diskusi atas Hasil Evaluasi Penilaian Kapabilitas APIP pada
Inspektorat Kabupaten Manokwari
Uraian hasil diskusi atas Hasil Evaluasi Penilaian Kapabilitas APIP pada
Inspektorat Kabupaten Manokwari
1. Peran dan layanan audit kinerja yang sudah dilakukan oleh Inspektorat
Kabupaten Manokwari
Tanggapan tim Panel:
Tim Panel menanyakan ke tim Inspektorat Kabupaten Manokwari alasan
memilih program pengadaan sarana prasarana puskesmas, sebagai obyek
audit kinerja.
Tim Panel juga memberi arahan, seharusnya program/kegiatan yang dipilih
sebagai obyek audit kinerja adalah program/kegiatan yang bersifat strategis
pemerintah daerah, karena audit kinerja merupakan bentuk layanan
pengawasan untuk mengawal program strategis Bupati dengan memberikan
rekomendasi terkait aspek 3E dan memberikan nilai tambah atas kinerja
program agar sesuai dengan tujuan program dan harapan pimpinan.
Selain itu dalan memilih obyek audit kinerja agar memperhatikan
manajemen risko yang dimiliki OPD dan diharapkan audit kinerja atas
program strategis yang dilaksanakan oleh lintas OPD.

Tanggapan Tim Evaluator Jenjang I dan Inspektorat Kabupaten Manokwari:


Inspektorat Kabupaten Manokwari memilih program pengadaan sarana
prasarana puskesmas sebagai obyek audit kinerja dengan pertimbangan
bahwa masalah kesehatan di Provinsi Papua Barat merupakan pelayanan
dasar yang sangat penting dan menjadi prioritas Pemerintah Daerah
Kabupaten Manokwari.

4
Program yang menjadi obyek audit kinerja merupakan penjabaran /
Cascading dari RPJMD Pemerintah Kabupaten Manokwari 2021 – 2026
yaitu:
- Tertuang dalam Misi 2 yaitu mengembangkan SDM Putra-putri Papua
yang Berkualitas, Menguasai IPTEK, Berintegritas, Kreatif dan Inovatif
dan Berdaya Saing Global sebagai Investasi Masa Depan Daerah,
- Tujuannya adalah Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang
Berkarakter,
- Sasarannya adalah Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
- Programnya: Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan
Upaya Kesehatan Masyarakat,
- OPD yang mendukung program Pemenuhan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat adalah: Dinas Kesehatan,
BLUD RSUD dan Bappeda.
Sehubungan Dinas Kesehatan belum memliki daftar risko (risk register)
sehingga penugasan pengawasan ini menggunakan pendekatan penilaian
risiko berdasarkan faktor risiko.
Pada kesempatan tersebut, tim panel dan tim evaluasi Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat sepakat merekomendasikan kepada tim Inspektorat
Kabupaten Manokwari agar mendorong seluruh OPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Manokwari segera menyusun risk register dan
memanfaatkan risk register tersebut sebagai bahan penyusunan PKPT
berbasis risiko.

2. Peran dan layanan dalam konsultasi yang sudah dilakukan oleh Inspektorat
Kabupaten Manokwari

Tanggapan tim Panel:


Tim Panel menanyakan, selain melaksankan penugasan audit ketaatan dan
audit kinerja, layanan konsultasi apa yang sudah dilakukan oleh Inspektorat
Kabupaten Manokwari untuk memberikan saran-saran kepada stakeholder
atas permasalahan yang dikonsultasikan.

Tanggapan Tim Evaluator Jenjang I dan Inspektorat Kabupaten Manokwari:

Inspektorat Kabupaten Manokwari telah melaksanakan peran dan layanan


dalam bentuk penugasan konsultasi antara lain sosialisasi pencegahan dan
5
pengawasan pungutan Liar bagi OPD, Kepala Sekolah dan Mahasiswa,
Sosialisasi SPIP, Pendampingan LHKPN dan Konsultansi terkait Rencana
Bisnis Anggaran BLUD.

Dari hasil konsultasi tersebut Inspektorat Kabupaten Manokwari telah


memberikan saran dan nilai tambah untuk perbaikan kepada organisasi
seperti:
a. Mendorong OPD untuk menyusun Register Risiko,
b. Melakukan perbaikan capaian nilai Maturitas SPIP,
c. Tersusunnya Rencana Bisnis Anggaran Perubahan BLUD,
d. Membangun Kebijakan MR (Kebijakan pengelolaan risiko, pengendalian
kecurangan, dan Risk Register)

3. Tindak lanjut hasil pengawasan

Tanggapan tim Panel Kedeputian:


Tim Panel Kedeputian menanyakan, sejauh mana ketaatan OPD dalam
menindaklanjuti rekomendasi hasil temuan pengawasan yang dilakukan oleh
Inspektorat Kabupaten Manokwari maupun BPK.
Contohnya hasil temuan audit kepatuhan PBJ dan audit kinerja.

Tanggapan Tim Evaluator Jenjang I dan Inspektorat Kabupaten Manokwari:

Inspektorat Kabupaten Manokwari secara berkala telah berkoordinasi


dengan BPK untuk melakukan pemutakhiran tindak lanjut hasil temuan BPK.
Sehingga sampai dengan Semester I Tahun 2022 capaian tindak lanjut atas
temuan BPK adalah 73%.

Atas hasil pengawasan Audit Kinerja pada Dinas Kesehatan maupun Audit
Kepatuhan PBJ pada Sekretariat Daerah, Inspektorat Kabupaten Manokwari
sudah melakukan monitoring tindak lanjut. Beberapa rekomendasi sudah
ditindaklanjuti seperti:

a. Tindak lanjut Audit atas aKepatuhan PBJ pada Setda dengan diterbitkan
Perbup tentang TPP Pejabat Pengadaan dan dilaksanakan kegiatan
pengawasan pelaksanaan pengadaan.

6
b. Tindak lanjut atas Audit Kinerja pada Dinkes juga sebagian telah
dilaksanakan di antaranya menyusun risk register untuk kegiatan yang
akan datang.

4. Perjanjian Kinerja Inspektur Kabupaten Manokwari


Tanggapan tim Panel Kedeputian:
Tim Panel Kedeputian menanggapi Perkin Inspektur Kabupaten Manokwari
bahwa indikator kinerja yang tertuang dalam perjanjian kinerja dan kepala
daerah kepada inspektur provinsi/kabupaten/kota pada seharusnya
terstandarisasi, jelas dan dapat diukur.
Jelaskan kinerja apa saja yang diperjanjikan oleh Bupati Manokwari kepada
Inspektur Manokwari?

Tanggapan tim Inspektorat Kabupaten Manokwari


a. Perjanjian Kinerja (Perkin) berorientasi hasil. Contoh: Perkin 2021
Inspektur dengan Bupati, Perkin 2021 pejabat struktural.
b. Perkin, PKPT telah selaras dengan Renja dan RKA -> Perkin 2022,
PKPT 2022, Renja 2022, RKA 2022.

5. Praktek profesional dalam penyusunan PKPT


Tanggapan tim Panel Kedeputian:
Tim Panel menanyakan dasar Penyusunan PKPT Inspektorat Kabupaten
Manokwari
Tanggapan tim Inspektorat Kabupaten Manokwari

a. PKPT telah disusun berdasarkan risiko auditan dan pertimbangan


manajemen. Proses penyusunan PKPT 2021 dan PKPT 2022 telah
menggunakan faktor-faktor risiko dalam menentukan prioritas risiko
sebagai dasar penyusunan PKPT.

b. PKPT memperhitungkan ketersediaan sumber daya baik SDM/OH


maupun anggaran.

c. Kegiatan penyusunan risk register sedang berjalan, ke depannya PKPT


akan mempertimbangkan risk register tersebut.

7
6. Saran-saran yang telah disampaikan oleh Tim Panel kepada Inspektorat
Kabupaten Manokwari diantaranya:
a. Proses Manajemen Risiko (MR) merupakan suatu proses yang penting
dalam kegiatan pengawasan. Kegiatan pengawasan tanpa
mempertimbangkan risiko akan menghasilkan hasil pengawasan yang
kurang berkualitas dan tidak memberikan nilai tambah yang tepat bagi
tujuan organisasi. Karena itu pentingnya penerapan MR bagi suatu
organisasi. Diharapkan ke depan Inspektorat Kabupaten Manokwari
melanjutkan langkah-langkahnya dalam rangka penerapan MR di
Kabupaten Manokwari diantaranya:
a) Mengawal Peraturan Bupati tentang Manajemen Risiko yang posisi
sekarang masih belum final. Dan selanjutnya diimplementasikan.
b) Melanjutkan proses penyusunan dan evaluasi risk register. Yang
sejauh ini telah berjalan pada 12 OPD dari keseluruhan OPD
sebanyak 48 OPD.
c) Hasil evaluasi risk register dijadikan dasar pertimbangan dalam
menyusun PKPT berbasis risiko yang akan datang.
d) Melanjutkan kegiatan Evaluasi Maturitas SPIIP, dengan kondisi
penilaian mandiri SPIP saat ini menunjukkan skor 3,78. Jadi ke
depannya diharapkan SPIP juga Level 3.

b. Progres tindak lanjut atas hasil pengawasan Inspektorat (sekitar 50%)


sudah cukup bagus. Terutama audit kinerja yang baru selesai
pertengahan tahun ini. Oleh karena itu, perlu diteruskan kegiatan
monitoring sehingga hasil pengawasan Inspektorat benar-benar
memberikan nilai tambah bagi stakeholder.
c. Atas tanggapan dari tim evaluasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
dan Inspektorat Kabupaten Manokwari akan dibuat secara tertulis dan
atas saran perbaikan yang diberikan Inspektorat Kabupaten Manokwari
siap menindaklanjuti.

G. Ringkasan Area of Improvement (AoI)


Saran AoI atas hasil ekspos panel kedeputian adalah sebagai berikut:

8
1. Program/kegiatan yang dilakukan audit kinerja adalah program/kegiatan
yang bersifat strategis pemerintah daerah yang tertuang dalam RPJMD
bersifat lintas sektoral dan dijabarkan pada renstra, merupakan visi dan
misi kepala daerah yang selanjutnya tertuang dalam PKPT Berbasis Risiko,
serta diharapkan program/kegiatan diaudit adalah program lintas OPD.
2. Melanjutkan langkah-langkahnya dalam rangka penerapan MR di
Kabupaten Manokwari di antaranya:
a. Mengawal Peraturan Bupati tentang Manajemen Risiko yang posisi
sekarang masih belum final dan selanjutnya diimplementasikan.
b. Melanjutkan proses penyusunan dan evaluasi risk register. Yang
sejauh ini telah berjalan pada 12 OPD dari keseluruhan OPD sebanyak
48 OPD.
c. Hasil evaluasi risk register dijadikan dasar pertimbangan dalam
menyusun PKPT berbasis risiko yang akan datang.
d. Melanjutkan kegiatan Evaluasi Maturitas SPIP.

3. Dalam melaksanakan peran dan layanan konsultasi Inspektorat Kabupaten


agar dapat memberikan saran-saran kepada stakeholder untuk membantu
memberikan solusi atas permasalahan yang dikonsultasikan.
4. Inspektorat Kabupaten Manokwari agar menuntaskan tindak lanjut atas
rekomendasi hasil pengawasan yang dilakukan APIP maupun atas atas
temuan BPK.

Demikian kami sampaikan. Atas perhatian bapak Kaper, kami mengucapkan terima
kasih.

Manokwari, 24 November 2022


Koordinator Pengawasan Bidang P3A

Ditandatangani secara elektronik oleh

Robertus gatot Megantoro


NIP 19750204 199502 1 001

Anda mungkin juga menyukai