Seminar Ujian Akhir
Seminar Ujian Akhir
Oleh
200110401078
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB I
PENDAHULUAN
2.2.1 Representasi
Representasi merupakan wujud kontruksi terhadap semua aspek realitas yang dapat
berbentuk kata-kata, tulisan, atau dalam bentuk gambar yang bergerak seperti film (Kusumastuti
& Nugroho, 2017). Film sebagai salah satu media massa yang menyajikan informasi, tidak hanya
mengkontruksi suatu nilai budaya tertentu, tetapi juga melihat bagaimana nilai-nilai itu
diproduksi dan bagaimana nilai itu dimaknai oleh khalayak. Realitas yang ditampilkan pada
layar merupakan hal yang sama dengan sistem kompleks dari tanda yang dimaknai dari orang-
orang dalam suatu kebudayaan tertentu (Fiske, 2017).
Representasi adalah produksi makna dari konsep-konsep dalam pikiran kita melalui
bahasa. Ini adalah hubungan antara konsep dan bahasa yang memungkinkan kita untuk merujuk
ke dunia objek, orang, atau peristiwa ‘nyata’atau memang ke dunia imajiner objek, orang, dan
peristiwa fiksi (Hall, 1997). Dalam studi media, representasi adalah cara aspek masyarakat,
seperti jenis kelamin, usia, atau etnis, disajikan kepada khalayak. Representasi dalam text media
berfungsi secara ideologis sepanjang representasi itu membantu memproduksi hubungan sosial
berkaitan dengan dominasi dan eksploitasi (Fairlough, 1995).
2.2.2 Semiotika
Kata semiotika berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang artinya tanda, ataupun “seme” yang
artinya “penafsir tanda”. Semiotika mengartikan tanda dan makna yang ada dalam lingkungan
masyarakat sesuai dengan unsur sosial dan budayanya. Semiotika menjadi salah satu pendekatan
studi untuk mengkaji suatu fenomena komunikasi, misalnya film, iklan, dan berita. John Fiske
(2017), dalam bukunya berjudul Television Culture dan Reading the Popular, menuliskan bahwa
pesan yang ditayangkan di televisi diteliti dengan memposisikan penonton sebagai pemirsa
sebagai individu yang memiliki latar belakang sosial. Fiske mendefinisikan semiotika sebagai
ilmu tentang bagaimana tanda dan makna dibangun dalam teks media, serta studi tentang
bagaimana tanda dari jenis karya komunikasi jenis apapun dalam masyarakat yang
mengkomunikasikan makna (Fiske, 2017). Menurut Fiske terdapat tiga bidang studi utama dalam
semiotika, yaitu sebagai berikut.
1). Tanda
Hal ini terdiri dari studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang
berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan
manusia dan hanya dapat dipahami dalam artian manusia yang menggunakannya.
2). Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda
Hal ini mencakup cara berbagai kode dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan suatu
masyarakat atau budaya untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang ada untuk
menstransmisikannya.
3). Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja
Hal ini bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan
dan bentuknya sendiri.
Fiske menciptakan teori semiotika yang menganalisis tanda, simbol, dan teks yang terdiri
dari tiga level, yakni level realitas (penampilan, kostum, tata rias, lingkungan, perilaku,
cara berbicara, gestur, dan ekspresi), level representasi (kamera, pencahayaan,
penyuntingan, music, dan suara yang kemudian membentuk unsur naratif, konflik,
karakter, aksi, dialog, latar, dan peran), dan level ideologi (individualisme, patriarki, ras,
kelas, materialism, dan kapitalisme).
Batak adalah nama sebuah suku di Indonesia. Suku ini kebanyakan bermukim di Sumatra
Utara. Mayoritas orang Batak beragama Kristen dan Islam, akan tetapi ada pula yang menganut
kepercayaan animism (disebut parmalim). Kebudayaan Batak adalah seluruh nilai-nilai
kehidupan suku Batak di waktu-waktu mendatang merupakan penerusan dari nilai kehidupan
lampau dan emnjadi faktor penentu sebagai identitasnya. Didalam menjalankan kehidupan suku
bangsa Batak terutama interaksi antar sesame amnusia dibuat nilai-nilai antar sesame, etika
maupun estetika yang dianamai adat. Suku bangsa Batak mempunyai sistem kekerabatan yang
dikenal dan hidup hingga kini yaitu Partuturon. Peringatan untuk tidak melanggar Patik disebut
dengan Sotung. Dan mengharamkan segala aturan untuk dilanggar yang disebut Subang. Patik
berfungsi sebagai Batasan tatanan kehidupan untuk mencapai nilai-nilai kebenaran.
Secara umum suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Na Tolu yakni Somba Marhula-
hula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri), Elek Marboru (ramah pada keluarga saudara
perempuan) dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan semarga). Dalam kehidupan
sehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan kehidupan sosial dan
bermasyarakat di lingkungan orang Batak.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah atau sebagai lawannya adalah eksperimen yang peneliti bertindak
sebagai instrument kunci. Analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2017:15).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini membahas tentang
data dari sasaran penelitian dalam menjawab rumusan masalah yang ada. Sasaran penelitian ini
terbatas pada film Ngeri-Ngeri Sedap maka peneliti mencari data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif untuk menjawab
rumusan masalah dengan bersifat deskriptif.
Tempat penelitian dilakukan di tempat tinggal peneliti. Waktu yang digunakan adalah
tidak terbatas.
Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data primer
dilakukan dengan pengamatan subjek penelitian yaitu film Ngeri-Ngeri Sedap. Data diperoleh
dari menonton film Ngeri-Ngeri Sedap melalui aplikasi Netflix.
Data dalam penelitian ini berupa literatur, jurnal, penelitian terdahulu dan internet.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapat data (Sugiyono, 2015:224). Peneliti
mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan cara sebagai berikut.
1. Observasi
Peneliti melakukan observasi dengan cara menonton film Ngeri-Ngeri Sedap berulang
kali dan dengan mengamati elemen-elemen yang berkaitan dengan tanda kebudayaan
Batak.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan terhadap buku dan jurnal terkait semiotika dan kebudayaan.
3. Dokumentasi
Melakukan screen capture pada scene scene yang berkaitan dengan objek penelitian dan
melakukan analisis pada scene tersebut.
Daftar Pustaka
Handayani, Ayusita. 2019. Analisis Semiotika John Fiske Pada Iklan Kampanye Pemilu
Presiden 2019 Jokowi-Ma’ruf Amin di Televisi. Universitas Gunadarma: Ilmu
Komunikasi.
Madani, Nasy’ah. Potret Stereotip Etnis Batak Dalam Film “Pariban: Idola dari Tanah
Jawa”. Skripsi. Surakarta : Program Studi Ilmu Komunikasi.