Anda di halaman 1dari 6

9/20/23, 9:50 AM SOP Drilling ~ F3


F3
Make It Easier
Download file disini
File sudah siap, Download disini

zbook Open

 GEOLOGY GEOTECHNICAL ILMU DASAR ISLAM MINING CAMPURAN PIPING TRANSLATE

Download file disini


File sudah siap, Download disini

zbook Open

  DRILLING  Geology  GEOTECHNICCAL INSTRUMENT  HAZARD & SAFETY  SOP


    
SOP Drilling
Search here ...
PROSEDUR KERJA STANDAR (SOP)

PAGES
Tanggal Klasifikasi Resiko DEPARTEMEN No Doc.

23 January 2014 Very high Geotechnical HC-GT-SOP-260-R1

Lingkup : PENGEBORAN GEOTEKNIK

Tujuan :
¨ Sebagai panduan bagi bor master dan supervisor untuk menerapkan dan melakukan proses
pengeboran dengan prosedur yang benar dan aman.

https://facefairfuture.blogspot.com/2015/10/sop-drilling.html?m=1 1/6
9/20/23, 9:50 AM SOP Drilling ~ F3

Tanggung Jawab:
Pra-syarat: 
¨ Bor Master
¨ Supervisor Pengeboran ¨ Supervisor Berpengalaman
¨ Manajer Proyek ¨ Bor Master Berpengalaman
¨ Manajer Operasional ¨ Pekerja Berpengalaman

PPE :
Syarat Khusus:
¨ Safety shoes
¨ Helm ¨ Pemadam Kebakaran Tipe ABC
¨ Sarung Tangan ¨ Oil drip tray
¨ Ear plug
¨ Kacamata Safety
¨ Coveralls

Peralatan Kerja:

1. Mesin bor
2. Drill rod
3. Casing
4. Perlengkapan SPT
5. Shelby tube
6. Core box
7. Mazier sampler
8. Piston Sampler

Definisi :

1. Core Recovery - Core recovery adalah panjang aktual sampel dalam meter atau persen dari interval
logging.
% Core recovery = (Core recovery (m) / core run (m)) x 100 %

2. Drill rod - Rods digunakan untuk meneruskan gaya dan torsi kebawah ke drill bit saat mengebor
borehole dan untuk mengalirkan aliran air atau flushing medium ke drilling bit.

3. Hammer – Bagian dari rangkaian drive-weight terdiri dari 140 +/- 2 lb (63.5 +/- 1 kg) berat tumbukan
yang diangkat dan dijatuhkan untuk menyediakan energy untuk mendapatkan sampel dan penetrasi

4. N-value – Representasi jumlah pukulan dari tahanan penetrasi tanah. Representasi N-value dilaporkan
dalam pukulan per kaki, sama dengan jumlah angka dari pukulan yang dibutuhkan untuk penetrasi
sampler interval 6 hingga 18 inch (150 hingga 450 mm). Tinggi jatuh hammer adalah 76 cm (+/- 25mm).

5. SPT – Singkatan dari standard penetration test.

6. Rock Quality Designatioan (RQD) – adalah persentase dari panjang core yang lebih panjang dari 10 cm
dibagi dengan interval logging
% RQD = ( Core >10cm / core run) x 100 %

7. Sample recovery – Panjang material yang didapatkan dibagi dengan panjang penetrasi sampler dan
dinyatakan dalam persen

8. Weight On Bit (WOB) – adalah jumlah gaya kebawah yang diterima drill bit dan biasanya diukur dalam
ribuan pound.

https://facefairfuture.blogspot.com/2015/10/sop-drilling.html?m=1 2/6
9/20/23, 9:50 AM SOP Drilling ~ F3

1. Prosedur Kerja Aman

PROSEDUR
LANGKAH PENANGGUNG
JAWAB

1 Pengecekan operasional Driller


(Lakukan pengisian daily check list sebelum melakukan pekerjaan.
Semua barang yang tidak tercatat harus segera dicatat dan diralat
kemudian ditandai di kolom remarks sebelum memulai pekerjaan)
2 Periksa semua peralatan yang dibutuhkan (kunci inggris, dll) baik Driller

dalam ketersediaan maupun kondisi.

3 Lokasi Pengeboran
Supervisor
- Area pengeboran harus bebas dari gangguan luar, dan tidak
ada interaksi dengan pekerjaan lain, kecuali untuk supervise
Supervisor
efektif.
- Sediakan akses dengan lebar yang memadai, bebas
rintangan, untuk evakuasi di keadaan yang membahayakan
Driller
nyawa ke area pengeboran
- Area pengeboran harus dipasang penghalang dan tanda
keamanan untuk mencegah orang atau kendaraan yang tak
berkepentingan masuk ke dalam area.

4 Operasi Pengeboran
Driller
- Sejumlah kecil pelumas akan diberikan pada drill rod dan
sambungan casing selama proses pengeboran. Meskipun
jumlahnya sangat kecil (10 gram), pelumas ini akan terlihat
berkilau pada permukaan air/lumpur sisa pengeboran.
Kemunculan kilau tersebut dapat diabaikan pada efek ke
lingkungan. Pelumas akan diaplikasikan pada rod dan
sambungan casing seminimal mungkin.
- Pada awal penetrasi, gunakan laju penetrasi rendah untuk
menyediakan lubang bor yang cukup.
- Jangan memanjat rig tanpa body harness yang lengkap.
Misalnya, pertama turunkan mast untuk mengakses masalah,
jika masalah masih tidak dapat diakses maka lakukan
persiapan lengkap untuk memanjat mast termasuk body
harness yang lengkap dan penahan jatuh.
- Periksa kondisi selang kabel dan kelem sebelum
mengangkat.

https://facefairfuture.blogspot.com/2015/10/sop-drilling.html?m=1 3/6
9/20/23, 9:50 AM SOP Drilling ~ F3

1 Prosedur Operasional

2.1. Pengeboran core menerus


- Pengeboran core secara menerus akan dilakukan untuk mengambil disturbed sampel untuk
geotechnical engineers atau supervisor mendeskripsi strata tanah dan untuk memudahkan
pemasangan instalasi protective casing dan pengeboran geoteknikal.
- Driller harus menerapkam prosedur yang pantas dalam SOP ini. Asisten driller dan helper
harus menerapkan dan mengikuti instruksi dari driller. Pekerjaan ini harus dilakukan sebagai
satu tim.
- Pengeboran core secara menerus harus dilakukan dengan menggunakan alat/ barrel yang
sesuai dengan formasi tanah, diantaranya Ø73mm single core barrel untuk tanah lunak,
NMLC untuk batuan, dan peralatan lainnya yang sesuai.

- Driller harus mengetahui dan paham mengenai parameter pengeboran dan bagaimana
parameter tersebut berpengaruh pada kualitas pekerjaan, termasuk kecepatan rotasi,
kecepatan penetrasi, tekanan lumpur, dan WOB.
- Lakukan pengambilan sampel disturbed dengan menggunakan single core barrel Ø73mm,
berdasarkan kedalaman rencana. Pengeboran dengan single core barrel dilakukan dengan
rotary dan gerakan mendorong. Jika memungkinkan, pengeboran kering dapat dilakukan dan
jika diperlukan air hanya diberikan dalam jumlah yang kecil jika mencapai tanah keras.
- Setelah pengambil sampel selesai, sampel tanah dengan core barrel dapat di dorong keluar
dengan dengan menggunakan tekanan air menggunakan pompa. Hubungkan selang pompa
pada bagian atas core barrel dan letakan wadah sampel pada bagian bawah core barrel.
Alirkan air dengan tekanan tertentu dengan hati hati. Sampel tanah akan kelaur dari core
barrel ke wadah sampel.

- Tempatkan sampel tanah secara hati hati pada kantung plastic yang disediakan. Panjang
kantung plastic disesuaikan dengan panjang sampel. Kemudian diberi label dengan data
sebagai berikut:
Project :
Location :
Bore hole No. :
Depth :
- Penyimpanan dan Penempatan sampel di corebox diberi label sebagai berikut:
Project :
Location :
Box No. :
Bore hole No. :
Depth :
- Asisten driller harus mengikuti instruksi dari driller dan bekerja sama dengan kru yang lain.

2.2. Pemasangan Casing


- Protective casing merupakan alat yang dibutuhkan dalam pengeboran; tujuannya adalah
untuk menghindari runtuhan terutama lapisan pasir dan tanah lunak.
- Casing harus dibuat dari pipa baja dengan diameter luar 89 mm dan 115 mm.

https://facefairfuture.blogspot.com/2015/10/sop-drilling.html?m=1 4/6
9/20/23, 9:50 AM SOP Drilling ~ F3

- Driller harus mengetahui dan paham untuk menerapkan pemasangan casing.



- Pemasangan casing harus tidak melebihi kedalaman bor.
- Setelah pengeboran selesai, casing harus diangkat/dicopot.
- Dalam keadaan tertentu, perlindungan lubang bor bias dikombinasikan dengan bentonite
cair (campuran bentonite). Tipe bentonite yang digunakan harus sesuai dengan tipe formasi.
Driller harus mengetahui volume dan viskositas bentonite dan cara mencampurkannya
dengan air.

2.3. Deskripsi Tanah


- Supervisor harus membuat laporan dan mencatat progress pengeboran, termasuk diameter
pengeboran, jenis lapisan tanah, kedalaman setiap run pengeboran, dan perubahan lapisan
tanah, kedalaman casing, bacaan SPT, dan muka air tanah, (GWL). Catatan ini harus
dideskripsikan dalam profil bor.
- Deskripsi tanah dibuat oleh supervisor termasuk jenis tanah, warna, tipe material,
kedalaman, nilai N-SPT, dan nilai pocket penetrometer.
- Pocket penetrometer test atau/dan pocket torvane test harus dilakukan pada setiap tanah
kohesif di sampel tanah undisturbed. Terutama pada lapisan lempung (tanah kohesif),
sementara pada lapisan pasir (tanah non kohesif) dan batuan tidak dilakukan.
- Deskripsi tanah dan catatan lainnya akan diperiksa oleh engineer. Supervisor harus
menyerahkan profil bor dan sampel tanah berdasarkan keperluan engineer dan untuk
investigasi lebih lanjut.

2.4. Pelaporan
- Supervisor harus menyiapkan laporan pengeboran, termasuk semua catatan progress
pengeboran, deskripsi tanah yang telah diperiksa oleh engineer atau geologist.
- Deskripsi tanah harus didasarkan pada Unified Soil Classification System (USCS) atau
ASTM D-2487
- Supervisor harus membuat Preliminary Boring Logs segera setelah pengeboran selesai.
Informasi yang dibuat dalam preliminary boring log adalah sebagai berikut:
- Nama Driller
- Nama supervisor
- ID Proyek
- Tanggal dan cuaca saat pengeboran
- Nomor dan lokasi borehole
- Elevasi permukaan
- Kedalaman setiap layer dan setiap sampel
- Kedalaman muka air tanah
- Tipe samplel
- Deskripsi masing masing sampel dan strata tanah berdasarkan Unified Soil
Classification System (USCS)
- Hasil dari semua pocket penetrometer test atau/dan pocket torvane test
- Hasil dari Standard Penetration Test (N-value)

- Preliminary Boring Logs akan diperiksa oleh engineer dan diverifikasi dengan hasil
pengujian leboratorium.

Share :

Facebook Google+ Twitter

https://facefairfuture.blogspot.com/2015/10/sop-drilling.html?m=1 5/6
9/20/23, 9:50 AM SOP Drilling ~ F3

Related Posts : 

Home
View web version

Copyright © 2014 F3 All Right Reserved Design by PBBlog And Published By Aku Templates Blogger Indonesian - Powered by Blogger

https://facefairfuture.blogspot.com/2015/10/sop-drilling.html?m=1 6/6

Anda mungkin juga menyukai