Anda di halaman 1dari 28

BAB III

ARUS, HAMBATAN,
DAN HUKUM OHM
BAB III
ARUS, HAMBATAN, DAN HUKUM OHM

Arus listrik
adalah mengalirnya elektron secara
terus menerus dan berkesinambungan
pada konduktor akibat perbedaan
jumlah elektron pada beberapa lokasi
yang jumlah elektronnya tidak sama,
satuan arus listrik adalah Ampere.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+)
ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik
dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron
yang bergerak dari terminal negatif (-) ke
terminal positif (+), arah arus listrik dianggap
berlawanan dengan arah gerakan elektron.
Formula arus listrik adalah:

Dimana:
I = besarnya arus listrik ( Ampere )
Q = besarnya muatan listrik
( Coulomb )
t = waktu ( detik )
Besarnya kuat arus listrik yang mengalir
dalam suatu penampang kawat
penghantar dapat ditentukan dengan
rumus :

I = v . Qe . n . A

Dimana :
v = kecepatan elektron ( m/s )
Qe = muatan elektron ( 1,6 x 10-19C )
n = jumlah elektron per satuan volume
A = luas penampang kawat penghantar
( m2 )
Latihan soal

1. Arus mengalir pada kawat


penghantar sebesar 0,5 A.
Berapakah muatan yang mengalir
dalam kawat itu setiap menit?

2. Berapakah jumlah elektron yang


melalui lampu pijar jika arus dalam
lampu pijar sebesar 0,75 A?
3. Berapakah jumlah elektron per detik
yang melintasi penampang kawat
yang dilalui arus 0,7 Ampere?

4. Berapakah jumlah elektron melalui


lampu pijar jika arus dalam lampu
0,75 Ampere?
Potensial ( Tegangan )
Potensial listrik adalah fenomena
berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang
berbeda nilai potensialnya. Dari hal
tersebut, kita mengetahui adanya
perbedaan potensial listrik yang sering
disebut “potential difference atau
perbedaan potensial”.
Satuan dari potential difference adalah Volt.
“Satu Volt adalah beda potensial
antara dua titik saat melakukan
usaha satu joule untuk
memindahkan muatan listrik satu
Formulasi beda potensial atau tegangan
adalah:

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan ( Volt )
W = usaha ( Newton-meter atau Nm atau
Joule )
Q = muatan listrik ( Coulomb )
Rangkaian Listrik
Pada suatu rangkaian listrik akan
mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan.
2. Adanya alat penghubung.
3. Adanya beban.

Gambar Rangkaian Listrik.


Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus
tidak akan mengalir melalui beban. Apabila
sakelar S ditutup maka akan mengalir arus
ke beban R dan Amperemeter akan
menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir
arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Voltmeter dipasang
paralel dengan sumber tegangan atau beban,
karena tahanan dalam dari Volt meter sangat
tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur
Amperemeter dipasang seri, hal ini disebabkan
tahanan dalam dari Ampermeter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah


voltmeter dan alat ukur arus
listrik adalah amperemeter”
Hukum Ohm

Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya


arus I berubah sebanding dengan
tegangan V dan berbanding terbalik
dengan beban tahanan R.
Hukum Ohm dinyatakan dengan Rumus :

V=RxI

Dimana :
I = arus listrik ( Ampere )
V = tegangan ( Volt )
R = resistansi atau tahanan ( Ohm )
Tegangan Jepit
adalah gaya gerak listrik (ggl atau E)
baterai dikurangi penurunan potensial
antara kedua ujung hambatan dalamnya.
Formulasi untuk tegangan jepit adalah :

Vjepit = E – ( I . r )
( apabila baterai menghasilkan
arus )

Vjepit = E + ( I . r )
( apabila baterai diberi arus )

dimana r adalah tahanan dalam


pada baterai.
Latihan soal

1. Lampu pijar mempunyai


hambatan 240 Ohm. Berapakah
arus yang mengalirinya jika
dihubungkan dengan sumber 220 V?

2. Sebuah radio memakai arus 5A,


jika dihubungkan dengan
sumber 110 V. Berapakah
hambatannya?
3. Dari gambar, tentukan berapa nilai
tegangan antara :
a. Titik A dan B.
b. Titik C dan D.
c. Titik A dan D.
4. PLN memasang kawat tembaga
masing- masing sepanjang 100 m dari
tiang listrik ke dalam rumah. Jika kawat
itu memiliki hambatan 0,100 Ω setiap
1000 m. Tentukan penurunan potensial
yang terjadi antara kedua ujung kawat
jika dibebani arus 120 A !

5. Suatu baterai menghasilkan ggl 120 V,


sedangkan tegangan jepitnya 110 V
kalau mengeluarkan arus 20 A. Tentukan
hambatan dalam pada baterai !
6. Sebuah aki dengan ggl 25 V dan
hambatan dalam 0,20 Ω. Hitung
potensial terminalnya :
a. Pada waktu menghasilkan arus 8A ;
b. Pada waktu diberi muatan dengan
arus sebesar 8A.
Besarnya hambatan suatu kawat
penghantar tergantung pada :
1. Hambatan jenis
2. Panjang kawat
3. Luas penampang kawat
Secara matematis dapat ditulis dengan :

Dimana :
R = hambatan ( Ohm )
ρ = hambatan jenis/resistivitas ( Ohm.m )
l = panjang kawat ( m )
A = luas penampang kawat ( m2)
Hambatan jenis kawat konduktor akan
berubah jika terjadi perubahan suhu,
sehingga dapat dirumuskan :

ρt = ρ0 ( 1 + α ΔT )

Dimana :
ρt = hambatan jenis ( Ohm.m)
ρ0 = hambatan jenis pada suhu awal
( Ohm.m )
α = koefisien suhu ( 0C-1 )
ΔT = perubahan suhu ( 0C )
Hambatan jenis kawat/resistivitas ( ρ )
bergantung pada jenis kawat dan suhu
kawat. Karena hambatan jenis kawat
mengalami perubahan saat suhunya
berubah, maka hambatan listriknya pun
akan mengalami perubahan saat suhunya
berubah.

Rt = R0 ( 1 + α ΔT )

Dimana :
Rt = hambatan pada suhu t0C
R0 = hambatan pada suhu awal
Hubungan serupa didapati pada hambatan
jenis/resistivitas ( ρ ) yang merupakan fungsi
temperatur, sehingga didapati :

ρt = ρ0 ( 1 + α ΔT )

Dimana :
ρt = hambatan jenis/resistivitas pada suhu
t0C
ρ0 = hambatan jenis/resistivitas pada suhu
awal
Latihan Soal

1. Kawat tembaga berdiameter 0,02 m.


a.Hitunglah luas penampang kawat itu.
b. Hitung hambatan kawat itu sepanjang
100 m, jika resistivitas tembaga 1,73 x
10 -9 Ohm.m

2. Hambatan lilitan tembaga pada 0 0C


ternyata 3,35 Ohm. Berapakah
hambatannya pada suhu 500C. Untuk
tembaga α = 4,3 x 10-3 0C-1.
3. Sebuah kawat dengan tahanan 5 Ω
direntangkan secara beraturan
sehingga panjangnya menjadi tiga
kali. Berapakah nilai tahanan yang
baru?

4. Diinginkan membuat kawat dengan


tahanan 8 Ω dari 5 cm3 logam yang
hambatan jenis 9 x 10-8 Ω.m.
Berapakah panjang dan luas
penampang dari kawat?
5. Lilitan kawat hambatannya 25 Ω
pada suhu 200C. Pada suhu 350C
hambatannya 25,17 Ω. Berapakah
koefisien hambatan kawat?

Anda mungkin juga menyukai