Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat - Kespro - Kelompok 5
Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat - Kespro - Kelompok 5
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
i
Ringkasan
ii
dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang
Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS pada mahasiswa Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dengan
mengadakan kegaiatan penyuluhan kesehatan telah berhasil bagi sebagian
mahasiswa, tetapi masih ada mahasiswa yang belum mencapai
peningkatan yang signifikan atau bahkan mengalami penurunan
pengetahuan. Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan dengan
upaya pemberian informasi dan edukasi mempengaruhi pengetahuan dan
sikap dari mahasiswa. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan
metode edukasi kesehatan yang efektif dan memastikan pemahaman
mahasiswa terhadap materi untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam
meningkatkan pengetahuan mereka tentang Infeksi Menular Seksual dan
HIV/AIDS.
iii
Prakata
iv
DAFTAR ISI
v
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 15
5.2 Saran .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 16
LAMPIRAN............................................................................................... 17
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pendidikannya sebagai pelajar. Menjelang akhir masa remaja, siswa akan
mengalami pematangan nilai-nilai sosial, moral, intelektual, emosional, dan
seksual. Perkembangan seksual siswa pada masa remaja akhir merupakan
indikasi orientasi seksual yang diekspresikan dalam hasrat seksual, afeksi
dan kasih sayang. Perubahan hormon pada masa remaja akhir
meningkatkan libido. Kecenderungan untuk melanggar atau menyimpang
dari perilaku seksual akan meningkat akibat penyebaran informasi oleh
media. Serikat mahasiswa juga akan meningkat dan tidak dapat disangkal
bahwa kecenderungan untuk lebih menyukai anak laki-laki daripada
perempuan pada usia ini akan meningkatkan risiko penyimpangan seksual
(3).
Kasus HIV/AIDS merupakan kasus penyakit yang sampai saat ini
masih menarik perhatian paramedis sebagai penyakit yang tidak dapat
disembuhkan. Konsekuensi dari tidak ditemukannya obat untuk akar
penyebab penyakit ini adalah banyaknya kasus yang muncul setiap hari jika
tidak terdeteksi sejak dini. Kasus infeksi HIV/AIDS telah dilaporkan setelah
timbulnya gejala dan bahkan setelah timbulnya berbagai gejala
imunodefisiensi yang parah. Mendokumentasikan kasus HIV/AIDS yang
berhasil dilaporkan di seluruh dunia menunjukkan bahwa pada 2017
terdapat 36,7 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV/AIDS. (2).
HIV dapat menyebabkan penurunan sumber daya manusia karena
berkurangnya produktivitas dan kematian di usia muda yang pada akhirnya
memperlambat pertumbuhan ekonomi. Mahasiswa merupakan kelompok
usia kerja muda yang sangat rentan terhadap infeksi HIV/AIDS. Usia remaja
merupakan usia dimana sebagian besar siswa rentan tertular karena
kurangnya pemahaman akan bahaya HIV/AIDS. Perubahan hormon pada
masa remaja akhir meningkatkan libido. Kecenderungan untuk melanggar
atau menyimpang dari perilaku seksual akan meningkat akibat penyebaran
informasi oleh media. Serikat mahasiswa juga akan meningkat dan tidak
dapat disangkal bahwa kecenderungan untuk lebih menyukai anak laki-laki
2
daripada perempuan pada usia ini akan meningkatkan risiko penyimpangan
seksual (4).
Setiap individu cenderung melihat hal yang sama dengan persepsi
yang berbeda, dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengetahuan,
pengalaman dan sudut pandang. Persepsi memiliki faktor-faktor di balik
pembentukannya. Informasi dan pengetahuan merupakan salah satu faktor
yang membentuk persepsi individu. Sumber informasi yang diperoleh
seorang remaja hanya dari teman, internet, dan surat kabar. Informasi yang
kurang akurat dapat menimbulkan kesalahpahaman tentang HIV/AIDS di
kalangan pelajar dan pada akhirnya mempengaruhi sikap dan perilaku
seksual remaja sehingga menyebabkan peningkatan prevalensi HIV/AIDS
di kalangan pelajar. Intensitas paparan informasi juga akan mempengaruhi
pembentukan kesadaran siswa terhadap penularan HIV/AIDS (3).
3
1.3 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari laporan ini adalah:
1. Bagaimana tingkat pengetahuan remaja di Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran mengenai HIV/AIDS sebelum
diadakannya penyuluhan?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan remaja di Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran mengenai HIV/AIDS setelah
diadakannya penyuluhan?
4
BAB II
TARGET DAN LUARAN
5
mendalam tentang risiko IMS dan HIV/AIDS. Penyuluhan ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman mendalam tentang IMS dan HIV/AIDS,
termasuk gejala, penularan dan pencegahan. Diharapkan pengetahuan ini
akan membantu remaja mengenali risiko dan mengambil langkah-langkah
pencegahan yang tepat. Selain itu, penyuluhan ini juga diharapkan
membawa perubahan positif dalam perilaku dan sikap remaja terkait
kesehatan seksual. Dengan menyebarkan informasi yang akurat dan
relevan kepada mereka, diharapkan tercipta kesadaran tentang pentingnya
pencegahan IMS dan HIV/AIDS serta mempromosikan perilaku yang sehat
dan bertanggung jawab dalam konteks seksualitas.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
7
Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS. Sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan pengetahuan dari mahasiswa mengenai Infeksi
Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS.
8
pengertian mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan
HIV/AIDS, faktor terjadinya Infeksi Menular Seksual (IMS)
HIV/AIDS. Selanjutnya penyampaian materi oleh penyuluh
kedua yaitu menyebutkan gejala-gejala Infeksi Menular Seksual
(IMS) dan HIV/AIDS yang disertai dengan upaya pencegahan
juga penanggulangan yang dapat dilakukan.
3. Tanya jawab dan diskusi, sebagai indikator keaktifan dan
peningkatan pengetahuan peserta mengenai materi yang telah
diberikan. Pertanyaan saat penyuluhan berasal dari Gindra Dwi
Hammam Satria yang bertanya bahwa pada masa sekarang
apakah ada vaksin yang sudah ditemukan untuk mengatasi
HIV/AIDS mengingat banyaknya remaja yang mengalami
HIV/AIDS dan IMS seperti yang disampaikan oleh penyuluh
pada materi. Penyuluh menanggapi pertanyaan itu dengan
menjelaskan bahwa secara keseluruhan vaksin HIV/AIDS
nyatanya belum ditemukan. Namun jikalau ingin mencegah
dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya disampaikan dalam
materi, diantarnya yaitu, tidak bergonta-ganti pasangan,
menggunakan alat kontrasepsi, dan tidak mengonsumsi
narkoba. Selain itu untuk penderita yang sudah mengidap
HIV/AIDS maka saat ini pelayanan kesehatan juga sudah
memberikan fasilitas pelayanan kesehatan berupa poli VCT
(Voluntary Counseling and Testing). Pelayanan tersebut
memberikan treatment dan pemberian obat secara teratur.
Selain itu salah seorang target penyuluhan atas nama Maisaroh
juga menyampaikan pendapatnya mengenai Infeksi Menular
Seksual (IMS) dan HIV/AIDS menurut pandangannya sebagai
mahasiswa Program Studi Psikologi.
4. Pemberian post-test dilakukan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman dan pengetahuan para peserta penyuluhani,
setelah diberikannya penyuluhan. Pengisian post-test dilakukan
9
dengan batasan waktu 3 menit, dengan isi soal yang sama pada
pre-test sebelumnya yaitu sebanyak 10 soal.
5. Ice breaking dan pembagian hadiah sebagai bentuk apresiasi
atas keaktifan dalam kegiatan dan dilanjutkan dengan sesi
dokumentasi juga foto bersama.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil
Hasil dari pre-test dan post-test yang dilakukan sebelum dan setelah
kegiatan penyuluhan akan dihitung dengan uji proporsi. Uji proporsi
tersebut mengacu pada rumus:
𝐹
𝑃 = 𝑁 × 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Jumlah pertanyaan yang benar
N = Jumlah semua pertanyaan
Selanjutnya, hasil dari pengukuran pengetahuan ini dibagi menjadi
tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Kategori baik bila mampu
menjawab dengan benar > 75 % pertanyaan, cukup bila pertanyaan dijawab
benar sebanyak 61-75%, kurang bila menjawab pertanyaan ≤ 60 %.
70
60
50
40
30
20
10
0
Kurang Cukup Baik
11
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa dari 76
remaja yang akan diberikan penyuluhan, sebanyak 2 remaja
berada pada kategori kurang, 2 remaja berada pada kategori
cukup, dan 72 remaja berada pada kategori baik.
70
60
50
40
30
20
10
0
Kurang Cukup Baik
12
Menular Seksual dan HIV/AIDS sebelum dan setelah penyuluhan
sebagai berikut:
1. Sebanyak 39 remaja mengalami peningkatan nilai post-test. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka telah meningkatkan
pengetahuan mereka tentang Infeksi Menular Seksual dan
HIV/AIDS setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan.
2. Sebanyak 32 remaja tidak mengalami kenaikan ataupun
penurunan nilai post-test dibandingkan dengan pre-test. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan mereka tentang Infeksi
Menular Seksual dan HIV/AIDS tidak mengalami perubahan
yang signifikan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
kesehatan yang dilakukan.
3. Sebanyak 5 temaja mengalami penurunan hasil post-test
dibandingkan dengan pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan mereka tentang Infeksi Menular Seksual dan
HIV/AIDS mengalami penurunan setelah mengikuti kegiatan
penyuluhan kesehatan yang dilakukan.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan data yang telah didapatkan, diketahui bahwa sebanyak
39 remaja mengalami peningkatan pengetahuan terkait Infeksi Menular
Seksual dan HIV/AIDS setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan.
Peningkatan ini mengindikasikan keberhasilan upaya dalam meningkatkan
pengetahuan siswa tentang Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widianti, dkk (2021)
mengenai pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan
kesehatan reproduksi wanita di era pandemi COVID-19 yang menunjukan
bahwa dari penyuluhan yang diberikan, rata-rata para peserta mengalami
peningkatkan pengetahuan (5). Hasil ini juga sejalan dengan penelitian
Simamora, dimana pemberian edukasi kesehatan mampu meningkatkan
pengetahuan (6).
13
Namun, diketahui pula terdapat 32 remaj ayang tidak mengalami
kenaikan maupun penurunan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor
eksternal maupun internal, seperti metode penyuluhan edukasi yang
kurang efektif, kurangnya pemahaman remaja terhadap materi yang
disampaikan ataupun pengetahuan remaja yang telah baik sebelumnya
sehingga dapat menjawab soal pre-test dan post-test dengan nilai
sempurna. Selain itu, terdapat 5 remaja yang mengalami penurunan yang
kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil
ini, seperti kurangnya pemahaman materi atau faktor emosional yang
mempengaruhi kemampuan remajadalam mengisi pre-test dan post-test.
Salsabila, dkk (2022) dalam penelitiannya berasumsi bahwa hal ini dapat
disebabkan oleh faktor peneliti dan faktor responden. Faktor peneliti yaitu
peneliti belum mampu mengontrol suasana dan proses pemberian materi.
Ditinjau dari faktor responden terdapat beberapa penyebab tingkat
pengetahuan responden tetap dan menurun, seperti kemampuan
penyerapan informasi yang berbeda-beda pada setiap responden,
intensitas perhatian, kesediaan untuk mendengarkan informasi yang
diberikan oleh peneliti dan keseriusan responden dalam mengikuti
penelitian (7).
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
HIV/AIDS adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh hubungan
seksual, HIV AIDS juga dikenal sebagai penyakit menular yang di
sebabkan oleh hubungan seksual yang dilakukan secara bergantian
pasangan. Sebagian besar remaja mengalami peningkatan pengetahuan
mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS, para peserta
remaja memiliki pengetahuan tentang upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga,
sesama teman dekat, teman yang baru masuk ke lingkungan sekolah dan
terlebih di masyarakat. Pada dasarnya setiap individu (remaja) menyadari
bahwa pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS itu sangat penting.
5.2 Saran
Saran dari penyuluhan yang telah dilakukan, yaitu karena rata-rata
pengetahuan remaja tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS
sudah meningkat maka perlu edukasi yang berkelanjutan dengan
komprehensif, bukan cuma terkait dengan IMS dan HIV/AIDS tetapi terkait
dengan kesehatan reproduksi juga perlu diberikan. Secara berkelanjutan
kepada pihak program studi sebaiknya melakukan kerjasama dengan Pusat
Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIKMA) mengenai konseling pribadi
dan rahasia, PIKMA harus menyediakan layanan konseling pribadi dan
rahasia kepada mahasiswa yang mengalami masalah terkait HIV/AIDS
serta dapat saling berbagi informasi mengenai IMS, HIV/AIDS serta
kesehatan reproduksi antar anggota PIKMA dan remaja.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17
Gambar 3. Pengisian Pre-test
18
Gambar 5. Penyampaian materi oleh pemateri 1
19
Gambar 7. Tanya jawab dan diskusi
20
Gambar 9. Ice breaking
21
Gambar 11. Pembagian hadiah
22
Gambar 12. Foto bersama
23
Gambar 13. Media Penyuluhan Powerpoint
24
Gambar 14. Media Penyuluhan Poster
25
Surat Tugas Mahasiswa
DAFTAR HADIR MAHASISWA
26
KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FK ULM
27
DAFTAR HADIR PESERTA
KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHTAN MASYARAKAT
28
NO Nama JK Keterangan
22. Nursyifa P Hadir
23. Najma Fakhirah P Hadir
24. Nur Annisa P Hadir
25. Gina Sofia Yunida P Hadir
26. Alazkianor Ahmid L Hadir
27. Kristian Hermawan L Hadir
28. Nabila Regita Putri Mustafa P Hadir
29. Siti Nur Asiah P Hadir
30. Husna Masyasya’adah P Hadir
31. Khairul Umami P Hadir
32. Gindra Dwi Hammam L Hadir
Satria
33. M. Iqbal Hanapi L Hadir
34. M. Arifin Haeqal L Hadir
35. Ibnu Rahmat Adli Gemilang L Hadir
36. M. Sopian Hadi L Hadir
37. Arsyiana Fadya P Hadir
Muthmainnah
38. Andi Maulana Nugroho L Hadir
39. Victorio Valentino L Hadir
40. Tulus Setiawan L Hadir
41. Tsania Rahma Abqoriyyin P Hadir
42. Elza Alya Amini P Hadir
43. M. Luqman L Hadir
44. Dhifa Azzahri Putri P Hadir
45. NurAulia Maisyarah P Hadir
46. Lovia Anggraini P Hadir
47. Anandyta Amalia P Hadir
48. Gusti Aisya Noor Khalisa P Hadir
29
NO Nama JK Keterangan
49. Najwa Mahmudah Siregar P Hadir
50. Muhaimin Moslem L Hadir
Nusantara
51. Dea Anindya P Hadir
52. Fajar Alvin Adzikri L Hadir
53. Alfiata Malna Putranda L Hadir
54. Zakiah Khairunnisa P Hadir
55. Saniyya P Hadir
56. M. Syarif Hidayatullah L Hadir
57. Azizah Khairunnisa P Hadir
58. Ade Maulidya Marantika P Hadir
59. Nabila Eka Ramadhani P Hadir
60. Gabriel Falentino Antow L Hadir
61. Rina Lis Agustin P Hadir
62. Ahda Sabila P Hadir
63. Maulida Wardhani P Hadir
64. M. Aldy Bukhori L Hadir
65. Vivi Suci Hayati P Hadir
66. Khalisah Ariyani P Hadir
67. Risma Putri P Hadir
68. Aprilita Ayu Ningtyas P Hadir
69. Nasywa Rahima P Hadir
70. Ainun Gina Rahimah P Hadir
71. Elsha Setiawati P Hadir
72. Salma Nur llahiya P Hadir
73. Zada Aisha Agustia P Hadir
74. Orien Nur Ambarwati P Hadir
75. Afina Annisa Ul Halimah P Hadir
30
NO Nama JK Keterangan
76. Nandhiva Dhia Zahrah P Hadir
Salsabila
Tabel 2. Daftar Hadir Peserta
31
PERBANDINGAN HASIL PRE-TEST DAN POST-TEST
REMAJA DI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
32
Nama Mahasiswa Data Hasil
No. Keterangan
(Insial) Pre-test Post
25 IRAG 90 100 Meningkat
26 KNA 100 100 Tetap
27 KU 100 100 Tetap
28 KA 100 90 Menurun
29 KH 80 100 Meningkat
30 LA 100 100 Tetap
31 MDAAS 80 90 Meningkat
32 MGSP 90 100 Meningkat
33 MYF 100 100 Tetap
34 M 100 100 Tetap
35 MW 80 100 Meningkat
36 MMN 80 100 Meningkat
37 MAF 80 100 Meningkat
38 MA 100 100 Tetap
39 MAH 90 100 Meningkat
40 MIH 90 100 Meningkat
41 MIM 90 100 Meningkat
42 ML 100 100 Tetap
43 MNAW 90 100 Meningkat
44 MRR 90 100 Meningkat
45 MSH 90 100 Meningkat
46 MSHH 100 100 Tetap
47 NER 90 100 Meningkat
48 NHR 70 70 Tetap
49 NM 80 100 Meningkat
50 NRPM 100 100 Tetap
51 NF 90 100 Meningkat
52 NMS 80 100 Meningkat
33
Nama Mahasiswa Data Hasil
No. Keterangan
(Insial) Pre-test Post
53 NDZS 90 100 Meningkat
54 NS 100 100 Tetap
55 NA 90 100 Meningkat
56 NS 100 90 Menurun
57 NM 90 100 Meningkat
58 N 90 90 Tetap
59 ONA 90 100 Meningkat
60 PKP 100 100 Tetap
61 RLA 90 100 Meningkat
62 RP 100 90 Menurun
63 RJ 100 100 Tetap
64 SNI 100 100 Tetap
65 S 100 90 Menurun
66 SPA 80 90 Meningkat
67 S 100 100 Tetap
68 SNA 100 100 Tetap
69 SW 90 100 Meningkat
70 TRA 90 90 Tetap
71 TS 100 100 Tetap
72 VV 90 90 Tetap
73 VSH 80 100 Meningkat
74 ZAA 100 100 Tetap
75 Z 90 100 Meningkat
76 ZK 90 100 Meningkat
Tabel 3. Perbandingan Hasil Pre-test dan Post-test
34