Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Disusun oleh :

PENYULUHAN HIV/AIDS KEPADA REMAJA DI PROGRAM STUDI


PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT

KELOMPOK 5

Fitrya Hayati Alkamaliah 2210912120018


Hasna Lutfiyyah Qamra 2210912220014
Lisa Salsa Bila 2210912220009
Muhammad Akbar Fanani 2210912310009
Muhammad Sulthan Ali Habibi 2210912310014
Muhammad Ryas Rasyad Fadillah 2210912210024
Najwa Femilia Andini 2210912220011
Yonesi Wenda 2210912720001
Zahra Ayu Luthfiyana 2210912120020

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Tingkat Pengetahuan tentang Infeksi


Menular Seksual dan HIV/AIDs pada
Mahasiswa PSKM 2022,
2. Kelompok : 5
Ketua : Najwa Femilia Andini (2210912220011)
Anggota (1) : Fitrya Hayati (2210912120018)
Anggota (2) : Hasna Lutfiyyah Qamra
(2210912220014)
Anggota (3) : Lisa Salsa Bila (2210912220009)
Anggota (4) : Muhammad Akbar Fanani
(2210912310009)
Anggota (5) : Muhammad Sulthan Ali Habibi
(2210912310014)
Anggota (6) : Muhammad Ryas Rasyad Fadillah
(2210912210024)
Anggota (7) : Yonesi Wenda (2210912720001)
Anggota (8) : Zahra Ayu Luthfiyana (2210912120020)
3. Tempat Penelitian : Universitas Lambung Mangkurat
a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Banjarbaru Selatan
b. Kabupaten/Kota : Banjarbaru
c. Propinsi : Kalimantan Selatan

Banjarbaru, 9 Juni 2023


Pembimbing Ketua Kelompok

(Andini Octaviana Putri, S.K.M., M.Kes) (Najwa Femilia Andini)


NIP 19931004201901209001 NIM 2210912220011

i
Ringkasan

HIV/AIDS adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh hubungan


seksual, HIV AIDS juga dikenal sebagai penyakit menular yang di
sebabkan oleh hubungan seksual yang dilakukan secara bergantian
pasangan. Dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra, kami
menyediakan solusi yang komprehensif dan efektif. Salah satu langkah
yang kami tawarkan adalah melaksanakan kegiatan penyuluhan berupa
penyuluhan yang berfokus pada Infeksi Menular Seksual (IMS) dan
HIV/AIDS. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
mitra (peserta) tentang IMS dan HIV/AIDS, serta memberikan informasi
tentang cara pencegahan yang tepat. Metode yang digunakan dalam
penyuluhan mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) HIV/AIDS adalah
ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Metode ceramah dilakukan agar target
penyuluhan bisa memahami materi yang disampaikan.
Dari kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat yang
terletak di kota Banjarbaru pada tanggal 23 Mei 2023 didapatkan hasil
mengenai pengetahuan dan sikap mahasiswa Program Studi Psikologi
terhadap Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS. Pengambilan data
berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang diambil dalam bentuk
kuantitatif dengan sampel sebanyak 76 mahasiswa dari Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat angkatan
2022 dengan rincian 24 mahasiswa laki-laki dan 52 mahasiswa perempuan.
Dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan dengan sampel 76
mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung Mangkurat angkatan 2022, didapatkan informasi bahwa 39
mahasiswa mengalami peningkatan nilai post-test dibandingkan dengan
pre-test, 32 orang tidak mengalami kenaikan nilai post-test dibandingkan
dengan pre-test, dan 5 orang mengalami penurunan hasil post-test
dibandingkan dengan pre-test. Berdasarkan analisis data yang dilakukan,

ii
dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang
Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS pada mahasiswa Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dengan
mengadakan kegaiatan penyuluhan kesehatan telah berhasil bagi sebagian
mahasiswa, tetapi masih ada mahasiswa yang belum mencapai
peningkatan yang signifikan atau bahkan mengalami penurunan
pengetahuan. Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan dengan
upaya pemberian informasi dan edukasi mempengaruhi pengetahuan dan
sikap dari mahasiswa. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan
metode edukasi kesehatan yang efektif dan memastikan pemahaman
mahasiswa terhadap materi untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam
meningkatkan pengetahuan mereka tentang Infeksi Menular Seksual dan
HIV/AIDS.

iii
Prakata

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena


berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas mini riset ini. Tugas
mini riset ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kita dalam
melakukan penelitian kecil-kecilan serta memperdalam pemahaman kita
tentang suatu topik tertentu.
Dalam tugas mini riset ini, kami memilih topik Tingkat Pengetahuan
tentang Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDs pada Mahasiswa PSKM
2022. Melalui tugas ini, kami berharap dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang topik yang kami teliti serta mampu mengaplikasikan
pengetahuan yang telah kami peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas ini juga membuka kesempatan bagi kami untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, analitis, dan kreatif kami dalam melakukan penelitian
kecil-kecilan. Selain itu, tugas ini juga mengajarkan kami tentang
pentingnya metode penelitian yang benar serta mengasah kemampuan
kami dalam memilih dan menganalisis sumber informasi yang relevan.
Kami menyadari bahwa tugas ini bukanlah suatu hal yang mudah,
namun kami berkomitmen untuk menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-
baiknya dan mengerjakannya dengan penuh kesungguhan.
Akhir kata, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melakukan tugas mini riset ini. Kami juga berterima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Banjarbaru, 9 Juni 2023


Kelompok 5

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... i


Ringkasan ................................................................................................... ii
Prakata ...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi .............................................................................. 1
1.2 Permasalahan Mitra ...................................................................... 3
1.3 Perumusan Masalah ..................................................................... 4
1.4 Tujuan Pengabdian ....................................................................... 4
1.4.1 Tujuan Umum ......................................................................... 4
1.4.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 4
BAB II TARGET DAN LUARAN.................................................................. 5
2.1 Solusi yang Ditawarkan ................................................................ 5
2.2 Target Khalayak ............................................................................ 5
2.3 Luaran yang Dihasilkan ................................................................ 6
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................ 7
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah .................................................... 7
3.2 Metode Pelaksanaan .................................................................... 8
3.3 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................11
4.2 Hasil .............................................................................................11
4.1.1 Tingkat Pengetahuan Sebelum Kegiatan Penyuluhan ..........11
4.1.2 Tingkat Pengetahuan Setelah Kegiatan Penyuluhan ........... 12
4.1.3 Perbandingan Tingkat Pengetahuan Sebelum dan Setelah
Kegiatan Penyuluhan ........................................................................ 12
4.3 Pembahasan ............................................................................... 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 15

v
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 15
5.2 Saran .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 16
LAMPIRAN............................................................................................... 17

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kerangka Pemecahan Masalah ................................................ 7

vii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Tingkat Pengetahuan Sebelum Kegiatan Penyuluhan ............11


Grafik 4. 2 Tingkat pengetahuan setelah kegiatan penyuluhan ............... 12

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2017
sebanyak 940.000 orang meninggal akibat HIV. Hingga akhir tahun 2017,
terdapat sekitar 36,9 juta orang yang hidup dengan HIV, termasuk 1,8 juta
orang yang baru terinfeksi pada tahun 2017 secara global. HIV yang
disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) menyerang sel darah putih,
dimana virus HPV menghancurkan struktur sel darah putih yang melindungi
dari infeksi, menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih. menyebabkan
keadaan imun. lemah. sistem dan pasien rentan terhadap penyakit. Memiliki
pengetahuan tentang HIV/AIDS dapat mendorong remaja untuk berperilaku
sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh. Remaja kurang pengetahuan,
sehingga mereka tidak dapat memahami perilaku berisiko yang dapat
meningkatkan kemungkinan tertular HIV. Remaja dengan tingkat
kepositifan yang baik memiliki perilaku yang baik. Sikap sangat erat
hubungannya dengan tingkat pengetahuan seseorang (1).
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi kemajuan dalam
pelaksanaan program HIV di Indonesia. Cakupan layanan terkait HIV telah
meluas dan jumlah orang yang menggunakannya juga meningkat pesat.
Meskipun data kasus HIV dan AIDS dikumpulkan di daerah yang terbatas,
dapat disimpulkan bahwa peningkatan signifikan jumlah kasus HIV yang
terdeteksi antara tahun 2009 dan 2012 terkait dengan peningkatan jumlah
tes dan konseling HIV (KTHIV) selama periode tersebut. periode yang sama
(2).
Tingginya angka HIV/AIDS pada masa dewasa akhir perlu diantisipasi
dengan pencegahan sejak dini yaitu masa remaja akhir, untuk menurunkan
angka HIV/AIDS pada masa kanak-kanak, dewasa, dan dewasa. Menurut
Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009, kelompok usia
remaja akhir adalah 17 tahun, usia dimana remaja terakhir melanjutkan

1
pendidikannya sebagai pelajar. Menjelang akhir masa remaja, siswa akan
mengalami pematangan nilai-nilai sosial, moral, intelektual, emosional, dan
seksual. Perkembangan seksual siswa pada masa remaja akhir merupakan
indikasi orientasi seksual yang diekspresikan dalam hasrat seksual, afeksi
dan kasih sayang. Perubahan hormon pada masa remaja akhir
meningkatkan libido. Kecenderungan untuk melanggar atau menyimpang
dari perilaku seksual akan meningkat akibat penyebaran informasi oleh
media. Serikat mahasiswa juga akan meningkat dan tidak dapat disangkal
bahwa kecenderungan untuk lebih menyukai anak laki-laki daripada
perempuan pada usia ini akan meningkatkan risiko penyimpangan seksual
(3).
Kasus HIV/AIDS merupakan kasus penyakit yang sampai saat ini
masih menarik perhatian paramedis sebagai penyakit yang tidak dapat
disembuhkan. Konsekuensi dari tidak ditemukannya obat untuk akar
penyebab penyakit ini adalah banyaknya kasus yang muncul setiap hari jika
tidak terdeteksi sejak dini. Kasus infeksi HIV/AIDS telah dilaporkan setelah
timbulnya gejala dan bahkan setelah timbulnya berbagai gejala
imunodefisiensi yang parah. Mendokumentasikan kasus HIV/AIDS yang
berhasil dilaporkan di seluruh dunia menunjukkan bahwa pada 2017
terdapat 36,7 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV/AIDS. (2).
HIV dapat menyebabkan penurunan sumber daya manusia karena
berkurangnya produktivitas dan kematian di usia muda yang pada akhirnya
memperlambat pertumbuhan ekonomi. Mahasiswa merupakan kelompok
usia kerja muda yang sangat rentan terhadap infeksi HIV/AIDS. Usia remaja
merupakan usia dimana sebagian besar siswa rentan tertular karena
kurangnya pemahaman akan bahaya HIV/AIDS. Perubahan hormon pada
masa remaja akhir meningkatkan libido. Kecenderungan untuk melanggar
atau menyimpang dari perilaku seksual akan meningkat akibat penyebaran
informasi oleh media. Serikat mahasiswa juga akan meningkat dan tidak
dapat disangkal bahwa kecenderungan untuk lebih menyukai anak laki-laki

2
daripada perempuan pada usia ini akan meningkatkan risiko penyimpangan
seksual (4).
Setiap individu cenderung melihat hal yang sama dengan persepsi
yang berbeda, dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengetahuan,
pengalaman dan sudut pandang. Persepsi memiliki faktor-faktor di balik
pembentukannya. Informasi dan pengetahuan merupakan salah satu faktor
yang membentuk persepsi individu. Sumber informasi yang diperoleh
seorang remaja hanya dari teman, internet, dan surat kabar. Informasi yang
kurang akurat dapat menimbulkan kesalahpahaman tentang HIV/AIDS di
kalangan pelajar dan pada akhirnya mempengaruhi sikap dan perilaku
seksual remaja sehingga menyebabkan peningkatan prevalensi HIV/AIDS
di kalangan pelajar. Intensitas paparan informasi juga akan mempengaruhi
pembentukan kesadaran siswa terhadap penularan HIV/AIDS (3).

1.2 Permasalahan Mitra


Mencegah penularan HIV/AIDS merupakan tanggung jawab semua
orang, sebagai contoh dampak dari faktor pengetahuan. Mereka yang
mendapat informasi dengan baik tentang HIV/AIDS memiliki sikap dan
perilaku yang lebih baik juga terhadap pencegahan HIV/AIDS. Pencegahan
yang dapat digunakan untuk mengurangi terbentuknya persepsi buruk
tentang HIV/AIDS adalah dengan memberikan pendidikan dan informasi
yang terbukti benar. Persepsi dipicu oleh faktor internal dan eksternal,
dimana faktor eksternal tersebut adalah faktor pemberian informasi
misalnya dan tingkat pengetahuan. Pelatihan dan informasi akurat yang
melibatkan faktor eksternal seperti pembentukan kognisi dapat dilakukan di
pusat Pendidikan salah satunya perguruan tinggi atau universitas.
Sehingga perlu dilaksanakan intervensi berupa kegiatan penyuluhan
dengan tema HIV/AIDS kepada mahasiswa. Adapun metode yang
digunakan dalam kegiatan ini seperti ceramah, diskusi serta tanya jawab
kepada mahasiswa.

3
1.3 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari laporan ini adalah:
1. Bagaimana tingkat pengetahuan remaja di Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran mengenai HIV/AIDS sebelum
diadakannya penyuluhan?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan remaja di Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran mengenai HIV/AIDS setelah
diadakannya penyuluhan?

1.4 Tujuan Pengabdian


1.4.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan target penyuluhan
mengenai HIV/AIDS dikalangan muda-mudi terkhususnya
mahasiswa.
1.4.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai faktor
risiko dari HIV/AIDS
b. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai
dampak dari HIV/AIDS
c. Mengetahui adanya pengaruh hubungan antara penyakit
HIV/AIDS dengan faktor pengetahuan.

4
BAB II
TARGET DAN LUARAN

2.1 Solusi yang Ditawarkan


Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
mitra, kami melaksanakan kegiatan penyuluhan terkait Infeksi Menular
Seksual (IMS) dan HIV/AIDS. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mitra (peserta) tentang IMS dan HIV/AIDS, serta memberikan
informasi tentang cara pencegahan yang tepat. Dalam pelaksanaannya,
penyuluhan ini akan dilakukan secara tatap muka/offline di Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat yang
terletak di kota Banjarbaru pada tanggal 23 Mei 2023. Melalui penyuluhan
ini peserta dapat mengikuti presentasi dan berinteraksi dengan penyuluh,
sehingga mereka dapat memperoleh penjelasan yang lebih rinci dan
relevan tentang topik yang dibahas.
Selain itu, kami akan memberikan pre-test dan post-test kepada
peserta. Pre-test ini dirancang untuk mengevaluasi pemahaman awal
peserta tentang materi yang akan disampaikan, terutama terkait IMS dan
HIV/AIDS. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal
peserta dan memungkinkan penyuluh untuk mengarahkan materi dengan
lebih efektif. Setelah penyuluhan selesai, peserta akan diberikan post-test
untuk menilai efektivitas dari kegiatan penyuluhan ini terhadap pemahaman
atau pengetahuan mereka tentang IMS dan HIV/AIDS. Post-test ini akan
membantu kami dalam mengevaluasi tingkat pemahaman peserta setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan.

2.2 Target Khalayak


Penyuluhan ini ditargetkan pada remaja usia 17-20 tahun, mahasiswa
Program Studi Psikologi di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat. Remaja pada rentang usia ini memiliki pemahaman dasar
tentang hubungan seksual, namun perlu pengetahuan yang lebih

5
mendalam tentang risiko IMS dan HIV/AIDS. Penyuluhan ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman mendalam tentang IMS dan HIV/AIDS,
termasuk gejala, penularan dan pencegahan. Diharapkan pengetahuan ini
akan membantu remaja mengenali risiko dan mengambil langkah-langkah
pencegahan yang tepat. Selain itu, penyuluhan ini juga diharapkan
membawa perubahan positif dalam perilaku dan sikap remaja terkait
kesehatan seksual. Dengan menyebarkan informasi yang akurat dan
relevan kepada mereka, diharapkan tercipta kesadaran tentang pentingnya
pencegahan IMS dan HIV/AIDS serta mempromosikan perilaku yang sehat
dan bertanggung jawab dalam konteks seksualitas.

2.3 Luaran yang Dihasilkan


Berikut adalah beberapa luaran yang dihasilkan dari kegiatan
penyuluhan tersebut:
1. Peningkatan pengetahuan remaja mengenai Infeksi Menular Seksual
(IMS) dan HIV/AIDS.
2. Peningkatan kesadaran, perubahan sikap dan perubahan perilaku
agar lebih memperhatikan kesehatan seksual diri masing-masing.
3. Media penyuluhan berupa poster dan video edukasi.
4. Laporan kegiatan pengabdian masyarakat.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah


Adapun kerangka pemecahan masalah yang dapat ditawarkan dan
diuraikan dalam memberikan solusi terhadap perumusan masalah yang
telah kami buat adalah :

Tabel 3. 1 Kerangka Pemecahan Masalah


Pada rumusan masalah sebelumnya menunjukkan bahwa
permasalahan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS masih terjadi
bahkan mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor
risiko yaitu kurangnya pengetahuan dan tingginya aktivitas seksual berisiko.
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memberi edukasi melalui
penyuluhan. Penyuluhan ini bertujuan memberi penjelasan kepada
mahasiswa mengenai dampak, pencegahan, dan penanggulangan dari

7
Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS. Sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan pengetahuan dari mahasiswa mengenai Infeksi
Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS.

3.2 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan ini
adalah dengan metode ceramah. Tahapan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Pemberian pre-test
2. Pemberian materi
3. Tanya jawab
4. Pemberian post-test
5. Ice breaking dan pembagian hadiah

3.3 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan


Berdasarkan kerangka masalah, realisasi pelaksanaan telah
dilakukan dengan metode dan tahapan yang sebelumnya disampaikan.
Kegiatan dilaksanakan secara luring atau offline pada hari Selasa, 23 Mei
2023 pada pukul 15.00 – 16.05 WITA di Gedung Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dengan target
penyuluhan yaitu mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat, dengan total mahasiswa 76 orang yang
mengikuti penyuluhan. Realisasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
seperti berikut:
1. Pemberian pre-test, dilakukan sebelum pemberian materi yang
bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan awal
peserta mengenai materi yang akan disampaikan. Soal pada
pre-test sebanyak 10 soal dengan batasan waktu menjawab
yaitu 3 menit.
2. Pemberian materi dengan metode ceramah. Pemberian materi
yang dilakukan oleh penyuluh pertama dimulai dengan

8
pengertian mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan
HIV/AIDS, faktor terjadinya Infeksi Menular Seksual (IMS)
HIV/AIDS. Selanjutnya penyampaian materi oleh penyuluh
kedua yaitu menyebutkan gejala-gejala Infeksi Menular Seksual
(IMS) dan HIV/AIDS yang disertai dengan upaya pencegahan
juga penanggulangan yang dapat dilakukan.
3. Tanya jawab dan diskusi, sebagai indikator keaktifan dan
peningkatan pengetahuan peserta mengenai materi yang telah
diberikan. Pertanyaan saat penyuluhan berasal dari Gindra Dwi
Hammam Satria yang bertanya bahwa pada masa sekarang
apakah ada vaksin yang sudah ditemukan untuk mengatasi
HIV/AIDS mengingat banyaknya remaja yang mengalami
HIV/AIDS dan IMS seperti yang disampaikan oleh penyuluh
pada materi. Penyuluh menanggapi pertanyaan itu dengan
menjelaskan bahwa secara keseluruhan vaksin HIV/AIDS
nyatanya belum ditemukan. Namun jikalau ingin mencegah
dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya disampaikan dalam
materi, diantarnya yaitu, tidak bergonta-ganti pasangan,
menggunakan alat kontrasepsi, dan tidak mengonsumsi
narkoba. Selain itu untuk penderita yang sudah mengidap
HIV/AIDS maka saat ini pelayanan kesehatan juga sudah
memberikan fasilitas pelayanan kesehatan berupa poli VCT
(Voluntary Counseling and Testing). Pelayanan tersebut
memberikan treatment dan pemberian obat secara teratur.
Selain itu salah seorang target penyuluhan atas nama Maisaroh
juga menyampaikan pendapatnya mengenai Infeksi Menular
Seksual (IMS) dan HIV/AIDS menurut pandangannya sebagai
mahasiswa Program Studi Psikologi.
4. Pemberian post-test dilakukan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman dan pengetahuan para peserta penyuluhani,
setelah diberikannya penyuluhan. Pengisian post-test dilakukan

9
dengan batasan waktu 3 menit, dengan isi soal yang sama pada
pre-test sebelumnya yaitu sebanyak 10 soal.
5. Ice breaking dan pembagian hadiah sebagai bentuk apresiasi
atas keaktifan dalam kegiatan dan dilanjutkan dengan sesi
dokumentasi juga foto bersama.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil
Hasil dari pre-test dan post-test yang dilakukan sebelum dan setelah
kegiatan penyuluhan akan dihitung dengan uji proporsi. Uji proporsi
tersebut mengacu pada rumus:
𝐹
𝑃 = 𝑁 × 100%

Keterangan:
P = Persentase
F = Jumlah pertanyaan yang benar
N = Jumlah semua pertanyaan
Selanjutnya, hasil dari pengukuran pengetahuan ini dibagi menjadi
tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Kategori baik bila mampu
menjawab dengan benar > 75 % pertanyaan, cukup bila pertanyaan dijawab
benar sebanyak 61-75%, kurang bila menjawab pertanyaan ≤ 60 %.

4.1.1 Tingkat Pengetahuan Sebelum Kegiatan Penyuluhan


Tingkat Pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS sebelum
kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut:
80

70

60

50

40

30

20

10

0
Kurang Cukup Baik

Grafik 4. 1 Tingkat Pengetahuan Sebelum Kegiatan Penyuluhan

11
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa dari 76
remaja yang akan diberikan penyuluhan, sebanyak 2 remaja
berada pada kategori kurang, 2 remaja berada pada kategori
cukup, dan 72 remaja berada pada kategori baik.

4.1.2 Tingkat Pengetahuan Setelah Kegiatan Penyuluhan


Tingkat Pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS setelah
kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut:
80

70

60

50

40

30

20

10

0
Kurang Cukup Baik

Grafik 4. 2 Tingkat pengetahuan setelah kegiatan penyuluhan


Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa dari 76
remaja yang diberikan penyuluhan, sebanyak 1 remaja berada pada
kategori cukup dan 72 remaja berada pada kategori baik.

4.1.3 Perbandingan Tingkat Pengetahuan Sebelum dan Setelah


Kegiatan Penyuluhan
Berdasarkan data hasil Dari hasil pre-test dan post-test yang
dilakukan dengan sampel 76 remaja di Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat angkatan
2022, dapat diuraikan tingkat pengetahuan remajaterkait Infeksi

12
Menular Seksual dan HIV/AIDS sebelum dan setelah penyuluhan
sebagai berikut:
1. Sebanyak 39 remaja mengalami peningkatan nilai post-test. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka telah meningkatkan
pengetahuan mereka tentang Infeksi Menular Seksual dan
HIV/AIDS setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan.
2. Sebanyak 32 remaja tidak mengalami kenaikan ataupun
penurunan nilai post-test dibandingkan dengan pre-test. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan mereka tentang Infeksi
Menular Seksual dan HIV/AIDS tidak mengalami perubahan
yang signifikan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
kesehatan yang dilakukan.
3. Sebanyak 5 temaja mengalami penurunan hasil post-test
dibandingkan dengan pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan mereka tentang Infeksi Menular Seksual dan
HIV/AIDS mengalami penurunan setelah mengikuti kegiatan
penyuluhan kesehatan yang dilakukan.

4.3 Pembahasan
Berdasarkan data yang telah didapatkan, diketahui bahwa sebanyak
39 remaja mengalami peningkatan pengetahuan terkait Infeksi Menular
Seksual dan HIV/AIDS setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan.
Peningkatan ini mengindikasikan keberhasilan upaya dalam meningkatkan
pengetahuan siswa tentang Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widianti, dkk (2021)
mengenai pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan
kesehatan reproduksi wanita di era pandemi COVID-19 yang menunjukan
bahwa dari penyuluhan yang diberikan, rata-rata para peserta mengalami
peningkatkan pengetahuan (5). Hasil ini juga sejalan dengan penelitian
Simamora, dimana pemberian edukasi kesehatan mampu meningkatkan
pengetahuan (6).

13
Namun, diketahui pula terdapat 32 remaj ayang tidak mengalami
kenaikan maupun penurunan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor
eksternal maupun internal, seperti metode penyuluhan edukasi yang
kurang efektif, kurangnya pemahaman remaja terhadap materi yang
disampaikan ataupun pengetahuan remaja yang telah baik sebelumnya
sehingga dapat menjawab soal pre-test dan post-test dengan nilai
sempurna. Selain itu, terdapat 5 remaja yang mengalami penurunan yang
kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil
ini, seperti kurangnya pemahaman materi atau faktor emosional yang
mempengaruhi kemampuan remajadalam mengisi pre-test dan post-test.
Salsabila, dkk (2022) dalam penelitiannya berasumsi bahwa hal ini dapat
disebabkan oleh faktor peneliti dan faktor responden. Faktor peneliti yaitu
peneliti belum mampu mengontrol suasana dan proses pemberian materi.
Ditinjau dari faktor responden terdapat beberapa penyebab tingkat
pengetahuan responden tetap dan menurun, seperti kemampuan
penyerapan informasi yang berbeda-beda pada setiap responden,
intensitas perhatian, kesediaan untuk mendengarkan informasi yang
diberikan oleh peneliti dan keseriusan responden dalam mengikuti
penelitian (7).

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
HIV/AIDS adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh hubungan
seksual, HIV AIDS juga dikenal sebagai penyakit menular yang di
sebabkan oleh hubungan seksual yang dilakukan secara bergantian
pasangan. Sebagian besar remaja mengalami peningkatan pengetahuan
mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS, para peserta
remaja memiliki pengetahuan tentang upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga,
sesama teman dekat, teman yang baru masuk ke lingkungan sekolah dan
terlebih di masyarakat. Pada dasarnya setiap individu (remaja) menyadari
bahwa pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS itu sangat penting.

5.2 Saran
Saran dari penyuluhan yang telah dilakukan, yaitu karena rata-rata
pengetahuan remaja tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS
sudah meningkat maka perlu edukasi yang berkelanjutan dengan
komprehensif, bukan cuma terkait dengan IMS dan HIV/AIDS tetapi terkait
dengan kesehatan reproduksi juga perlu diberikan. Secara berkelanjutan
kepada pihak program studi sebaiknya melakukan kerjasama dengan Pusat
Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIKMA) mengenai konseling pribadi
dan rahasia, PIKMA harus menyediakan layanan konseling pribadi dan
rahasia kepada mahasiswa yang mengalami masalah terkait HIV/AIDS
serta dapat saling berbagi informasi mengenai IMS, HIV/AIDS serta
kesehatan reproduksi antar anggota PIKMA dan remaja.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Kirana R. Analisis Pengetahuan Remaja dengan Kejadian HIV-AIDS


Pada Remaja. Jurnal Inovasi Penelitian. 2022; 3(7): 7003-7006.
2. Giri MKW, dkk. Pendampingan Kelompok Remaja Cerdas dan Sehat
Reproduksi di Kabupaten Jembrana. Jurnal Widya Laksana. 2020; 9(1):
91-96.
3. Salsabila MP, Khoiriyah. Gambaran Persepsi Mahasiswa Tentang
Penularan Penyakit HIV/AIDS di Universitas Muhammadiyah Semarang.
Prosiding Mahasiswa Seminar Nasional Unimus. 2019; 2(1): 277-286.
4. Febriyanti E, Lestari Y. Analisis Faktor-Faktor Pencegahan Hiv/Aids Pada
Mahasiswa Keperawatan dengan Pendekatan Teori Health Belief Model.
Jurnal Kesehatan. 2021; 8(2): 98-108.
5. Widianti D, dkk. Pengaruh Penyuluhan terhadap Peningkatan
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Wanita di Era Pandemi Covid-19.
CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia
Journal. 2021; 3(1): 125-131.
6. Simamora RH. Pengaruh Penyuluhan Identifikasi Pasien Dengan
Menggunakan Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Pasien Rawat
Inap. Jurnal Keperawatan Silampari. 2019; 3(1): 342-351.
7. Salsabila DA, dkk. Pengaruh Video Sebagai Alat Sosialisasi Vaksin
Covid-19 Terhadap Peningkatan Pengetahuan Vaksinasi Covid-19
RemajaUniversitas Nusa Cendana. Cendana Medical Journal. 2022;
23(1); 8-16.

16
LAMPIRAN

Gambar 1. Persiapan menuju ruangan

Gambar 2. Pembukaan oleh MC

17
Gambar 3. Pengisian Pre-test

Gambar 4. Pengarahan dari moderator

18
Gambar 5. Penyampaian materi oleh pemateri 1

Gambar 6. Penyampaian materi oleh pemateri 2

19
Gambar 7. Tanya jawab dan diskusi

Gambar 8. Pengisian Post-test

20
Gambar 9. Ice breaking

Gambar 10. Pembagian konsumsi

21
Gambar 11. Pembagian hadiah

22
Gambar 12. Foto bersama

23
Gambar 13. Media Penyuluhan Powerpoint

24
Gambar 14. Media Penyuluhan Poster

25
Surat Tugas Mahasiswa
DAFTAR HADIR MAHASISWA

26
KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FK ULM

Judul Kegiatan : Infeksi Menular Seksual HIV/AIDS


Hari/Tanggal : Selasa, 23 Mei 2023
Waktu Pelaksanaan : 15.00-16.05
NO Nama Mahasiswa JK Keterangan
1 Fitrya Hayati Alkamaliah P Hadir
2 Hasna Luthfiyyah Qamra P Hadir
3 Lisa Salsa Billa P Hadir
4 Muhammad Akbar Fanani L Hadir
5 Muhammad Sulthan Ali L Hadir
Habibi
6 Muhammad Ryas Rasyad L Hadir
7 Najwa Femilia Andini P Hadir
8 Yonesi Wenda P Hadir
9 Zahra Ayu Luthfiyana P Hadir
Tabel 1. Daftar Hadir Panitia

27
DAFTAR HADIR PESERTA
KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHTAN MASYARAKAT

Judul Kegiatan : Infeksi Menular Seksual HIV/AIDS


Hari/Tanggal : Selasa, 23 Mei 2023
Waktu Pelaksanaan : 15.00-16.05
NO Nama JK Keterangan
1. M. Gilang Syahrial Putra L Hadir
2. Nabila Maulidiani P Hadir
3. Maimunah P Hadir
4. M. Daiva Abhinaya Al L Hadir
Sahid
5. Rummanul Jannah P Hadir
6. Khafifah Nor Azmi P Hadir
7. Hanida P Hadir
8. M. Yusuf Faisal L Hadir
9. Lisa P Hadir
10. Salshabila Putri Anjali P Hadir
11. Amalia Husna P Hadir
12. M. Rasyid Ridha L Hadir
13. M. Aminullah L Hadir
14. Nisha Sekar P Hadir
15. Fitra Tri Wahyuni P Hadir
16. Patricia Karina Putri P Hadir
17. Dewi Ayu Andini P Hadir
18. Sultan Wijaya L Hadir
19. M. Nadzwa Ali Wafa L Hadir
20. Addiena Noorrahma Sari P Hadir
21. Nur Syifa P Hadir

28
NO Nama JK Keterangan
22. Nursyifa P Hadir
23. Najma Fakhirah P Hadir
24. Nur Annisa P Hadir
25. Gina Sofia Yunida P Hadir
26. Alazkianor Ahmid L Hadir
27. Kristian Hermawan L Hadir
28. Nabila Regita Putri Mustafa P Hadir
29. Siti Nur Asiah P Hadir
30. Husna Masyasya’adah P Hadir
31. Khairul Umami P Hadir
32. Gindra Dwi Hammam L Hadir
Satria
33. M. Iqbal Hanapi L Hadir
34. M. Arifin Haeqal L Hadir
35. Ibnu Rahmat Adli Gemilang L Hadir
36. M. Sopian Hadi L Hadir
37. Arsyiana Fadya P Hadir
Muthmainnah
38. Andi Maulana Nugroho L Hadir
39. Victorio Valentino L Hadir
40. Tulus Setiawan L Hadir
41. Tsania Rahma Abqoriyyin P Hadir
42. Elza Alya Amini P Hadir
43. M. Luqman L Hadir
44. Dhifa Azzahri Putri P Hadir
45. NurAulia Maisyarah P Hadir
46. Lovia Anggraini P Hadir
47. Anandyta Amalia P Hadir
48. Gusti Aisya Noor Khalisa P Hadir

29
NO Nama JK Keterangan
49. Najwa Mahmudah Siregar P Hadir
50. Muhaimin Moslem L Hadir
Nusantara
51. Dea Anindya P Hadir
52. Fajar Alvin Adzikri L Hadir
53. Alfiata Malna Putranda L Hadir
54. Zakiah Khairunnisa P Hadir
55. Saniyya P Hadir
56. M. Syarif Hidayatullah L Hadir
57. Azizah Khairunnisa P Hadir
58. Ade Maulidya Marantika P Hadir
59. Nabila Eka Ramadhani P Hadir
60. Gabriel Falentino Antow L Hadir
61. Rina Lis Agustin P Hadir
62. Ahda Sabila P Hadir
63. Maulida Wardhani P Hadir
64. M. Aldy Bukhori L Hadir
65. Vivi Suci Hayati P Hadir
66. Khalisah Ariyani P Hadir
67. Risma Putri P Hadir
68. Aprilita Ayu Ningtyas P Hadir
69. Nasywa Rahima P Hadir
70. Ainun Gina Rahimah P Hadir
71. Elsha Setiawati P Hadir
72. Salma Nur llahiya P Hadir
73. Zada Aisha Agustia P Hadir
74. Orien Nur Ambarwati P Hadir
75. Afina Annisa Ul Halimah P Hadir

30
NO Nama JK Keterangan
76. Nandhiva Dhia Zahrah P Hadir
Salsabila
Tabel 2. Daftar Hadir Peserta

31
PERBANDINGAN HASIL PRE-TEST DAN POST-TEST
REMAJA DI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Nama Mahasiswa Data Hasil


No. Keterangan
(Insial) Pre-test Post
1 ADS 80 90 Meningkat
2 AMM 100 100 Tetap
3 AMP 60 100 Meningkat
4 AAUA 90 100 Meningkat
5 AS 100 100 Tetap
6 AGR 100 100 Tetap
7 AAD 70 90 Meningkat
8 AH 100 100 Tetap
9 AA 100 100 Tetap
10 AMN 100 100 Tetap
11 AAN 100 100 Tetap
12 AFM 90 100 Meningkat
13 AK 100 100 Tetap
14 DA 100 100 Tetap
15 DAA 90 100 Meningkat
16 ES 90 100 Meningkat
17 EAA 100 100 Tetap
18 FAA 60 90 Meningkat
19 FTW 90 90 Tetap
20 GFA 100 100 Tetap
21 GSY 100 100 Tetap
22 GDHS 100 90 Menurun
23 H 100 100 Tetap
24 HM 90 100 Meningkat

32
Nama Mahasiswa Data Hasil
No. Keterangan
(Insial) Pre-test Post
25 IRAG 90 100 Meningkat
26 KNA 100 100 Tetap
27 KU 100 100 Tetap
28 KA 100 90 Menurun
29 KH 80 100 Meningkat
30 LA 100 100 Tetap
31 MDAAS 80 90 Meningkat
32 MGSP 90 100 Meningkat
33 MYF 100 100 Tetap
34 M 100 100 Tetap
35 MW 80 100 Meningkat
36 MMN 80 100 Meningkat
37 MAF 80 100 Meningkat
38 MA 100 100 Tetap
39 MAH 90 100 Meningkat
40 MIH 90 100 Meningkat
41 MIM 90 100 Meningkat
42 ML 100 100 Tetap
43 MNAW 90 100 Meningkat
44 MRR 90 100 Meningkat
45 MSH 90 100 Meningkat
46 MSHH 100 100 Tetap
47 NER 90 100 Meningkat
48 NHR 70 70 Tetap
49 NM 80 100 Meningkat
50 NRPM 100 100 Tetap
51 NF 90 100 Meningkat
52 NMS 80 100 Meningkat

33
Nama Mahasiswa Data Hasil
No. Keterangan
(Insial) Pre-test Post
53 NDZS 90 100 Meningkat
54 NS 100 100 Tetap
55 NA 90 100 Meningkat
56 NS 100 90 Menurun
57 NM 90 100 Meningkat
58 N 90 90 Tetap
59 ONA 90 100 Meningkat
60 PKP 100 100 Tetap
61 RLA 90 100 Meningkat
62 RP 100 90 Menurun
63 RJ 100 100 Tetap
64 SNI 100 100 Tetap
65 S 100 90 Menurun
66 SPA 80 90 Meningkat
67 S 100 100 Tetap
68 SNA 100 100 Tetap
69 SW 90 100 Meningkat
70 TRA 90 90 Tetap
71 TS 100 100 Tetap
72 VV 90 90 Tetap
73 VSH 80 100 Meningkat
74 ZAA 100 100 Tetap
75 Z 90 100 Meningkat
76 ZK 90 100 Meningkat
Tabel 3. Perbandingan Hasil Pre-test dan Post-test

34

Anda mungkin juga menyukai