Anda di halaman 1dari 9

Laporan Wawancara

Dosen fasilitator :
Aulia Azmi, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 3
Nama Nim
Ardianto Priwijaya 11194561910203
Daviena Salshabela 11194561910203
Farida Anselma Mogan 11194561910110
Gail Aika Kurniawan 11215861910001
I Putu Wiadyana Waisnawa 11194561910213
Josua Siahan 11215861910002
Lidya Merarie 11194561910216
Nurwidya Novela 11194561910224
Ratri Monica Ramadini 11215861910007
Risma Ananda Vania 11194561910226
Santia Andira Pradini 11194561910227
Seba 11194561910195
Teddyansyah 11194561910231

INTEGRATED COMMUNITY DEVELOPMENT


UNIVERSITAS SARI MULIA
TAHUN AJARAN 2020/202

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN WAWANCARA
Banjarmasin, 21 Juni 2021
Dibuat oleh : Kelompok 3
Ketua

(Ratri Monica Ramadini)


NIM : 11215861910007

Diperiksa oleh : Dosen Fasilitator

(Aulia Azmi, M.Pd)


NIK : 1166032019a142

Disetujui oleh : Integrated Community Development


Koordinator

(…………………………)
NIK.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Selama ini kita telah berhadapan dengan pandemi Virus Covid-19 atau dikenal
dengan Virus Corona yang telah dinyatakan sebagai pandemi global oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Infeksi pertama virus ini berawal dari kota
Wuhan dengan gejala awal flu yang dianggap sebagai flu biasa sehingga tidak ada yang
mengira bahwa hal tersebut merupakan awal dari terinfeksinya seseorang terhadap virus
Covid-19. Dengan banyaknya turis dari mancanegara yang mengunjungi kota Wuhan tanpa
sadar bahwa telah terinfeksi Covid-19 maka virus ini kemudian menyebar dengan cepat ke
berbagai negara yang ada di dunia. Penyebaran virus ini begitu cepat, karena hanya melalui
interaksi dalam kegiatan sehari-hari atau saling bersentuhan dengan orang yang telah
terinfeksi virus tersebut kita juga dapat tertular, karena hal inilah para ahli kesehatan dunia
menyarankan supaya diterapkannya social distancing guna memutuskan rantai penyebaran
Covid-19 yang telah memakan banyak korban. Banyak negara di dunia memberlakukan
karantina, lockdown, serta menutup berbagai instansi yang ada di negara mereka seperti
perkantoran, perusahaan, pabrik, serta lembaga pendidikan, dan sebagainya termasuk
Indonesia juga memberlakukan hal tersebut.
Keadaan berubah drastis semenjak virus melanda negeri ini, berbagai kegiatan yang
menimbulkan keramaian menjadi dibatasi, semua orang wajib menggunakan masker, menja
jarak dan kemudian di terapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
membuat seluruh masyarakat melaksanakan aktivitas seperti belajar, beribadah, bahkan
bekerja harus dilakukan dari rumah. Angka kasus masyarakat positif Covid19 semakin
meningkat setiap harinya sehingga telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia.
Dengan adanya pandemi ini, pemanfaatan dari kemajuan teknologi sangat diperlukan
terutama bagi mahasiswa perguruan tinggi yang dituntut untuk semakin aktif dan
meningkatkan kreativitasnya dalam memanfaatkan teknologi sebagai media belajar di
tengah pandemi sehingga pandemi bukan menjadi penghalang besar dalam kegiatan
perkuliahan yang dilaksanakan secara daring yang menyebabkan setiap mahasiswa harus
beradaptasi dengan kegiatan pembelajaran menggunakan teknologi yang ada (Aji, R. H. S.
2020).

Perkuliahan secara online menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan


menguasai teknologi sebagai media pembelajaran, mahasiswa juga harus siap menghadapi
berbagai kendala dalam melaksanakan perkuliahan secara online seperti masalah jaringan,
keadaan server atau perangkat yang digunakan sering bermasalah, kuota internet yang
digunakan juga tidak sedikit. Dampak tersebut sangat dirasakan bagi mahasiswa yang
berada di daerah dengan keadaan jaringan yang belum memadai untuk melaksanakan
perkuliahan online serta tidak sedikit mahasiswa yang sulit mengerti materi yang dipelajari
melalui media online karena berbagai kendala. Selain harus fokus beradaptasi dalam masa
transisinya mahasiswa baru juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mental karena selama
ini tidak sedikit mahasiswa yang mengalami stres karena tidak mampu mengikuti
perkuliahan online dengan baik yang disebabkan berbagai kendala dan merasa tertekan
terutama bagi mahasiswa baru yang masih berproses dalam beradaptasi tentunya memiliki
tantangan tersendiri dalam menjalani dan menerima materi perkuliahan, cara berpikir
mahasiswa baru merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kesehatan mentalnya
sendiri karena setiap mahasiswa memiliki pemikiran yang berbeda namun hal tersebut sulit
disalahkan dalam menghadapi dan menanggapi situasi seperti ini, ketika membaca salah
satu karya dari Prof. Dr. Ersis Warmansyah Abbas, M. Pd. yang berjudul "Menulis
Membangun Mindset". Banyak pembaca yang mengagumi pernyataan beliau ketika
menyatakan bahwa "Setiap orang mempunyai cara masing-masing, proses berpikir
seseorang unik" (Abbas, E. W.2020).

Motivasi belajar adalah sebuah dorongan yang muncul karena adanya suatu
rangsangan yang didapat dari dalam maupun luar. Dorongan tersebut diberikan kepada
anak agar tetap berusaha dan bersemangat dalam belajar dalam menggapai cita-citanya,
maka dari itu untuk meraih semua tujuan tersebut harus ada motivasi yang tinggi yang harus
diberikan oleh orang tua kepada anknya. (B. Uno, 2011:9).

Semangat belajar dapat dimiliki dengan meningkatkan motivasi belajar. Motivasi


belajar adalah sebuah penggerak atau pendorong yang membuat seseorang akan tertarik
kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-menerus. Motivasi yang rendah dapat
menybabkan rendahnya keberhasilan dalam belajar sehingga akan merendahkan prestasi
belajar siswa.

Menghadapi perkuliahan sebagai mahasiswa apalagi dalam masa pandemi memang


tidak mudah, namun mahasiswa perlu menumbuhkan pemikiran atau mindset yang positif
supaya kesehatan mentalnya tetap terjaga dengan baik.

B. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh pembelajaran secara online (Daring) terhadap kesehatan
mental mahasiswa
2. Mengetahui pengaruh pembelajaran secara online (Daring) terhadap motivasi
belajar siswa

BAB II
LAPORAN HASIL WAWANCARA
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, ditemukan beberapa topik dan
fokus fenomena dari para narasumber sebagai berikut :
a. Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa
Pembelajaran secara daring ialah pembelajaran yang menggunakan jaringan internet
untuk mempermudah proses pembelajaran pada jarak jauh. Chandrawati (2010) percaya
bahwa pembelajaran daring adalah proses pembelajaran jarak jauh yang menggabungkan
prinsip pengajaran dan teknologi. Namun, karena perubahan secara tiba-tiba dalam metode
pengajaran, proses pembelajaran daring menjadi lama, pembelajaran daring tidak dapat
dilanjutkan karena keterbatasan jaringan dan akses internet yang terbatas, dan
pembelajaran eksperimental langsung tidak dapat diterapkan karena tekanan tidak dapat
diakses. pembelajaran daring mendadak dan alasan depresi. Hal ini tentunya akan
berdampak pada kesehatan mental siswa. Selain kesehatan (fisik), pemerintah juga
mempertimbangkan dampak Covid19. Secara tidak langsung, keadaan pandemi Covid19
telah memberikan pukulan bagi kesehatan mental.Kecemasan berlebihan (anxiety disorder)
yang disebabkan oleh kekhawatiran akan penyebaran Covid19 menjadi salah satu faktor
lain yang mempengaruhi masyarakat.
Selain efek positif, pembelajaran online memiliki banyak efek negatif, antara lain
kecemasan, kebosanan, stres, dan depresi. Setelah mewawancarai 5 mahasiswa dan di
dapatkan hasil bahwa rata-rata responden merasakan seperti cemas yang berlebih, ragu,
dan bosan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah bijak bijaklah dalam
management waktu pada saat pembelajaran daring. Jika dampak negatif terus berlanjut. Hal
ini terjadi setiap saat dan akan mempengaruhi kesehatan mental. Dengan menekankan
pentingnya kesehatan mental, kita dapat menghindari masalah kesehatan mental yang
umum dihadapi banyak orang, termasuk gangguan kecemasan.
Secara umum, kita dapat mengatakan bahwa gangguan kecemasan adalah respons
alami tubuh terhadap stres. Penyakit ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental,
tetapi juga mempengaruhi kesehatan fisik. Pernyataan ini terlihat pada kecemasan, yang
menyebabkan sakit kepala, peningkatan denyut jantung dan pernapasan, ketegangan otot
dan keringat berlebih. Untuk itu, kesehatan mental juga harus diperhatikan. Ketika
kesehatan mental diabaikan, suasana hati yang akan menjadi korbannya. Ada banyak
gangguan mental yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati (gangguan bipolar,
distimia (jenis lain), dari depresi) hingga depresi berat atau gangguan kepribadian mental.
Dengan menjaga kesehatan setiap saat, berbagai jenis gangguan jiwa dapat dicegah.
Suasana hati pun tidak akan naik-turun.
Bagaimana orang tua dapat berbagi ide dan waktu mereka untuk merawat anak-
anak mereka dan berpartisipasi dalam pembelajaran mereka sedangkan mereka juga harus
bekerja dan melakukan hal lainnya di rumah.. Selain itu, biaya penggunaan internet juga
meningkat karena pembelajaran daring. Berbagai riset membuktikan, orang-orang yang
mengalami tekanan mental memiliki 32% lebih mungkin meninggal karena kanker. Selain
itu, gangguan mental seperti depresi sering dikaitkan dengan penyakit arteri koroner. Di sisi
lain, skizofrenia dapat meningkatkan angka kematian akibat penyakit jantung. Sampai tiga
kali. Adanya sistem pembelajaran online baru pada tahun 2020 telah mendorong para
peneliti untuk mempelajari perubahan kesehatan mental mereka, karena mahasiswa pada
semester pertama adalah pemula dalam kehidupan universitas dan lebih sulit untuk
dihadapi. Beradaptasi dengan perubahan sistem pendidikan. Manfaat dari penelitian ini
adalah agar mahasiswa memahami hubungan antara pengenalan pembelajaran online
dengan kesehatan mentalnya, sehingga gangguan kesehatan mental dapat dicegah sejak
dini.
b. Motivasi Belajar pada saat Pembelajaran Daring
Selama periode ini, dunia Pembelajaran menghadapi banyak tantangan ditambah
juga dengan pembelajaran secara daring di masa pandemi ini dan masalah termasuk
penyalahgunaan teori dan kesalahpahaman, karena hanya didasarkan pada referensi dari
buku teks dan kursus yang ada, sehingga sering gagal untuk membangkitkan perhatian
orang pada fenomena "integrasi global" yang berkembang pada saat ini. Ketika sampai
pada tujuan pembelajaran, kita perlu termotivasi untuk membuat perbedaan. Motivasi dapat
mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan semua kegiatan, termasuk belajar. Motivasi
belajar dibagi menjadi dua aspek yaitu motivasi intrinsik (dari dalam diri mahasiswa yang
dapat mendorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan belajar) dan motivasi ekstrinsik
(kondisi dari luar diri mahasiswa yang mendorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan
belajar). Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Wahidin (2019) dimana penelitian ini
menunjukkan bahwa peran orang tua dalam menentukan prestasi dan motivasi belajar
mahasiswa sangatlah besar. Akan tetapi dikarenakan 60% mahasiswa yang di wawancarai
sebagian besar berdomisili di luar Banjarmasin, maka orang tua hanya mendukung dengan
memberikan kuota internet dan menyemangati melalui telepon. Menurut responden untuk
menjadikan diri agar tekun belajar dimasa pandemi ketika daring ini yaitu “dengan
mengingat bahwa orang tua yang telah mencari uang, banting tulang dan mau
menguliahkan anaknya demi masa depan yang lebih baik. Jadi, jangan pernah
menyepelekan perkuliahan walaupun itu secara daring” ucap responden.
Tercapainya tujuan pembelajaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
kegiatan pembelajaran. Proses ini merupakan inti dari keseluruhan proses pendidikan.
Keberhasilan tujuan pembelajaran ini sebagian besar tergantung pada efektivitas kegiatan
pembelajaran. Pada saat yang sama, pembelajaran dapat dimanifestasikan sebagai
perubahan yang relatif konstan dalam perilaku diri mahasiswa, sehingga menghasilkan
keterampilan dan sikap kognitif, sehingga mencapai tujuan pembelajaran.Hanya dengan
membangun interaksi dosen-mahasiswa dan mencapai tujuan pembelajaran tepat waktu,
pembelajaran dapat menjadi lebih efektif. Dalam hal ini, merangsang semangat mahasiswa
juga merupakan tugas yang sangat penting bagi dosen. Ketika mahasiswa tertarik untuk
belajar, pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Lebih efisien dan efektif. Dosen juga
harus melakukan yang terbaik untuk membuat mahasiswa termotivasi. Jadi ada motivasi
untuk belajar hal ini merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran. Motivasi belajar mahasiswa perlu lebih ditingkatkan agar mahasiswa dapat
terus beradaptasi dengan perubahan paradigma belajar dari waktu ke waktu. Oleh karena
itu, penting untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
Motivasi adalah rangkaian usaha untuk menciptakan kondisi tertentu agar seseorang
mau dan mau melakukan sesuatu,Wina Sanjaya mengatakan: “Motivasi proses belajar
merupakan aspek dinamis yang sangat penting.” Siswa dengan nilai jelek sering muncul
bukan karena mereka Kurangnya keterampilan, tetapi karena kurangnya motivasi untuk
belajar dan tidak berusaha untuk menguasai semua keterampilan yang mereka miliki. Dalam
proses pembelajaran biasa, dosen terkadang lupa sebagai faktor motivasi yang seharusnya
tidak ada. Dosen tidak boleh memaksa mahasiswa untuk menerima materi yang
diberikannya, karena keadaan ini tidak akan menghasilkan hasil yang baik, membiarkan
mahasiswa belajar dengan cara yang terbaik, tentunya tidak akan memaksimalkan hasil
belajar. Pandangan modern tentang proses belajar menganggap motivasi sebagai aspek
belajar. Hal ini penting untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan salah satu indikator yang
mempengaruhi keberhasilan belajar. Dosen sebagai pendidik hendaknya mendorong
mahasiswa untuk tetap aktif dalam belajar, sehingga Winarsih beranggapan bahwa
setidaknya ada tiga fungsi motivasi dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) Mendorong
mahasiswa untuk melakukan tindakan. Dalam hal ini, motivasi adalah kekuatan pendorong
di balik setiap tindakan. 2) Menetapkan urutan tindakan untuk mencapai tujuan. Dalam hal
ini motivasi dapat memberikan arahan dan tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. 3) Pilih tindakan, dengan menentukan tindakan apa yang
harus diambil untuk mencapai tujuan secara akurat. Oleh karena itu, jelas bahwa insentif
memberikan dukungan, bimbingan dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan di atas.
Fungsi insentif adalah kekuatan pendorong di balik keberhasilan bisnis. Karena orang yang
menjalankan bisnis harus mengembangkan aspirasi dan menentukan arah tindakan untuk
mencapai tujuannya. Dalam hal ini, mahasiswa dapat memilih tindakan yang tepat untuk
menentukan arah yang berguna untuk mencapai tujuan mereka. Motivasi terbagi menjadi
dua aspek yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi
dari dalam diri sendiri. Misalnya, mahasiswa belajar karena ingin memperluas pengetahuan,
atau seseorang bermain tenis karena sangat menyukai olahraga tersebut. Oleh karena itu,
tujuan motivasi intrinsik adalah kegiatan itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi
dari orang lain. Misalnya, mahasiswa ingin belajar karena ingin mendapatkan nilai atau
penghargaan yang baik, seseorang berlatih karena ingin menjadi master yang kompetitif,
dan sebagainya. Motivasi intrinsik lebih sulit ditumbuhkan daripada motivasi ekstrinsik,
karena motivasi intrinsik berasal dari dalam mahasiswa. Kita tidak pernah tahu motivasi
seperti apa yang menyertai perilaku mahasiswa, yang bisa kita lakukan adalah terus
menumbuhkan motivasi dan mendorong mahasiswa untuk belajar lebih giat, dengan
harapan motivasi intrinsik secara otomatis akan semakin berkembang dan melatih lebih
terbentuk.
Masa pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk mengikuti
pembelajaran daring. Menurut Hung at el ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan agar
pembelajaran online tetap optimal dalam hal kemauan belajar, antara lain keamanan
komputer/internet, pembelajaran mandiri, pemantauan mahasiswa, motivasi belajar, dan
kepercayaan terhadap pembelajaran online dalam komunikasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara terlihat bahwa adanya dampak pembelajaran daring
terhadap kesehatan mental mahasiswa, contohnya seperti kecemasan, kebosanan, stress
dan depresi. Secara umum, kita dapat mengatakan bahwa gangguan kecemasan adalah
respons alami tubuh terhadap stres. Penyakit ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan
mental, tetapi juga mempengaruhi kesehatan fisik. Pernyataan ini terlihat pada kecemasan,
yang menyebabkan sakit kepala, peningkatan denyut jantung dan pernapasan, ketegangan
otot dan keringat berlebih. Untuk itu, kesehatan mental juga harus diperhatikan. Ketika
kesehatan mental diabaikan, suasana hati yang akan menjadi korbannya. Ada banyak
gangguan mental yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati (gangguan bipolar,
distimia (jenis lain), dari depresi) hingga depresi berat atau gangguan kepribadian mental.
Selain itu, dalam pembelajaran daring motivasi belajar juga sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini
penting untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

B. Saran
Berdasarkan fenomena yang ada dibutuhkan adaptasi dengan perubahan sistem
pendidikan untuk mencegah gangguan kesehatan mental sejak dini. dengan membangun
interaksi dosen-mahasiswa dan mencapai tujuan pembelajaran tepat waktu, pembelajaran
dapat menjadi lebih efektif. Motivasi belajar mahasiswa perlu lebih ditingkatkan agar
mahasiswa dapat terus beradaptasi dengan perubahan paradigma belajar dari waktu ke
waktu. Oleh karena itu, Dosen juga harus melakukan yang terbaik untuk membuat
mahasiswa termotivasi. Ketika mahasiswa tertarik untuk belajar, pembelajaran akan
berjalan dengan lancer, lebih efisien dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Putri et al. (2020). Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and
Behavior, 2 (1), 38-45
Hasanah et al. (2020) Gambaran Psikologis Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran Selama Pandemi
Covid-19 : Jurnal Keperawatan Jiwa. 8 (3), 299-306
Kanisius. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Rosda Karya. Kompri.
(2016).

Anda mungkin juga menyukai