Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN


“TREND PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN SECARA
VIRTUAL DAN NON VIRTUAL”
Dosen Pengampu : Mumpuni,SST,M.Psi

Disusun Oleh :
Kelompok 4 S1 Keperawatan 1A
Difa Zurianti (211601010)
Elis Fitria (211601014)
Evin Febriana Almafiyah (211601020)
Fauzia Cahya Ningtyas (211601023)
Felend Ika Anjani (211601024)
Gabiela Ramadhani Vasthia Shahla (211601027)
Gita Magfiroh (211601028)
Nur Khasani (211601033)
Rachma Nur Hidayah (211601034)
Salsa Yulia Dwi Retno (211601037)
Tara Deranica Tefa Cahya A.U (211601038)
Zogis Rochmad Romadhon (211601040)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PEMKAB JOMBANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
DAFTAR ISI
1. DAFTAR ISI..................................................................................................................1
2. BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................2
2.1 Latar Belakang.............................................................................................2
2.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
2.3 Tujuan...........................................................................................................3
3. BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4
3.1 Definisi Pendidikan dan Promosi Kesehatan...............................................4
3.2 Trend Pendidikan dan Promosi Kesehatan...................................................4
3.3 Jenis Media Pendidikan dan Promosi Kesehatan.........................................5
4. BAB III PENUTUP........................................................................................................6
4.1 Kesimpulan...................................................................................................6
4.2 Saran.............................................................................................................6
5. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia
tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian
kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa
untuk anak-anak mereka. Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan
dan berlangsung seumur hidup. Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang
amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun
pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Sejak pemerintah mengumumkan pandemic Covid-19 pertama di Indonesia pada tanggal
2 maret 2020, pendidikan di Indonesia yang awal mula menggunakan system tatap muka
harus di ubah menggunakan system daring atau online. Pandemi Covid-19 telah
memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui
bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen,
dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar
memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi.
Selain Pendidikan, sebagian besar kegiatan kini menggunakan system daring atau online,
salah satunya adalah promosi kesehatan. Promosi kesehatan dilakukan melalui berbagai
media social, media sosial dalam ranah kekinian merupakan sebuah era barudalam hal
sarana komunikasi yang semakin intensif dalam pemanfaatan kemajuan teknologi.
Media sosial melalui internet memiliki potensi besar untuk melakukan promosi kesehatan
dan intervensi kesehatan lainnya, dan lebih mudah untuk menyentuh sasaran pada setiap
levelnya. Bukti menunjukkan pemanfaatan media sosial efektif dalam melakukan upaya
promosi kesehatan dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan memberi dukungan
kepada masyarakat untuk berperilaku sehat, namun tidak dapat dipungkiri, dibalik
kesuksesan media tersebut terdapat beberapa kelemahan.
Selain dapat dilakukan secara virtual, promosi kesehatan juga dapat dilakukan secara non
virtual. Promosi kesehatan secara non virtual adalah suatu keadaan dimana kita
melakukan promosi kesehatan dengan bertatap muka secara langsung dengan sasaran
yang kita tuju. Promosi kesehatan secara non virtual juga memiliki kelebihan karena para
audiens dapat menanyakan beberapa pertanyaan yang belum dipahami kepada pemateri.
Pada hakikatnya Pendidikan dan promosi kesehatan dapat dilakukan dengan cara apapun,
baik secara virtual maupun non virtual.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan promosi kesehatan?
2. Bagaimana trend pendidikan dan promosi kesehatan?
3. Apa saja media yang digunakan untuk pendidikan dan promosi kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami trend pendidikan dan promosi kesehatan secara virtual maupun non
virtual
2. Agar dapat mengetahui trend pendidikan dan promosi kesehatan
3. Agar dapat mengaplikasikan jenis media yang akan digunakan dalam promosi
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pendidikan dan Promosi Kesehatan


Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk
membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya perawat sebagai perawat
pendidik (Suliha,dkk,2002). Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan kesehatan adalah
upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan
tindakan - tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan dengan
menyampaikan materi tentang kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku
sasaran.
Menurut WHO, promosi kesehatan adalah proses mengupayakan individu -individu dan
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengandalkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Promosi
kesehatan secara virtual merupakan suatu keadaan dimana promosi kesehatan dilakukan
melalui media social. Sedangkan promosi kesehatan secara non virtual adalah suatu
keadaan dimana kita melakukan promosi kesehatan dengan bertatap muka secara
langsung dengan sasaran yang kita tuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi
kesehatan merupkan upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau
dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
B. Trend Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Media sosial dapat menjadi alat yang unggul dengan jangkauan dan interaktivitas luas.
Menggunakan media sosial dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi
kesehatan, serta mempromosikan perubahan perilaku yang positif. Dengan demikian
media sosial dapat berkolaborasi serta melengkapi pendidikan dan promosi kesehatan
yang selama ini masih konvensional.
Beberapa bukti empiris menemukan hal menarik menggunakan media sosial untuk
intervensi pencegahan penyakit seperti penghentian perilak merokok melalui Tweet dan
situs kesehatan, video youtube tentang kanker, peningkatan pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi, pengetahuan pasien mengenai diabetes dan pemahaman mengenai
kebugaran dan aktifitas fisik melalui facebook. Situs jejaring sosial lainnya yang banyak
dikunjungi oleh pencari informasi terkait kesehatan adalah melalui web yang memuat
informasi tentang kesehatan seksual, diet sehat, kesehatan ibu hamil, kesehatan
reproduksi remaja putri. Kesehatan komunitas klinis di rumah sakit yang berhasil
meningkatkan citra rumah sakit yang memanfaatkan media online yang berisi konten
tentang gaya hidup sehat bagi pasien, kondisi kedaruratan dalam bidang kesehatan.
Promosi kesehatan melalui online juga bisa dapat di aplikasikan ditempat kerja, dimana
informasi umumnya adalah tentang kesehatan karyawan.
Teknologi berupa media sosial memfasilitasi pengetahuan masyarakat yang lebih baik
tentang penyakit dan pencegahannya, penggunaan layanan kesehatan yang lebih baik,
lebih patuh terhadap pengobatan dan partisipasi dalam keputusan kesehatan, peningkatan
dukungan sosial serta berbagi dukungan kepada orang lain sehingga masyarakat mampu
secara mandiri menyebarluaskan pengalaman positif mereka tentang perubahan perilaku
yang lebih sehat, perubahan tubuh, efek samping penyakit serta dampak positif dari
menerapkan gaya hidup sehat. Secara keseluruhan, berdasarkan studi literatur
menunjukkan media sosial berkontribusi positif terhadap pencapaian tujuan dari promosi
kesehatan, sehingga para profesional bidang kesehatan diharapkan mampu berkolaborasi
dan mengintegrasikan media sosial dengan strategi promosi kesehatan.
C. Jenis Media Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Era digital yang dikenal dengan Web 2.0 atau Health 2.0 atau Medicine 2.0 menjadikan
masyarakat sehat dan pasien lebih mengandalkan Internet daripada dokter sebagai sumber
informasi perawatan kesehatan. Situs web media sosial yang populer terbukti efektif dan
ampuh untuk menyebarluaskan informasi kesehatan, mendukung upaya promosi
kesehatan dan dapat ditelusuri secara online seperti YouTube, Facebook, MySpace,
Twitter, Tiktok, Instagram dan Second Life. Serta image sharing, mobile technology dan
blog. Profesional bidang kesehatan perlu merancang model promosi kesehatan berbasis
media sosial dengan mengintegrasikan media sosial dengan strategi promosi kesehatan
serta strategi komunikasi kesehatan. Namun terdapat beberapa kelemahan antara lain:
1. kurangnya penjangkauan terhadap audien pasif, informasi palsu dan tidak akurat.
2. Kurangnya interaksi dengan audien.
3. Keterbatasan kemampuan profesional kesehatan memanfaatkan media sosial sehingga
tidak menjamin keberlanjutan program
Berdasarkan peran-fungsinya sebagai penyaluran pesan / informasi kesehatan, media
promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yakni :
a. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah
kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah
booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubrik atau tulisan pada
surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada
beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang,
biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah
pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan
yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar
dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini
adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD, internet (computer dan modem),
SMS (telepon seluler). Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki
kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat,
bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat
dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari
media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih
untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah,
perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.
c. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun
elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar,
umbul-umbul, yang berisi pesan, slogan atau logo (non virtual). Kelebihan dari media
ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan
hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat
dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya
lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang,
peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan
dan keterampilan untuk mengoperasikannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media sosial/virtual merupakan medium internet yang memungkinkan penggunannya
mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, saling berbagi,
berkomunikasi dengan pengguna lainnya dan membentuk ikatan sosial secara virtual.
Media sosial dalam ranah kekinian merupakan sebuah era barudalam hal sarana
komunikasi yang semakin intensif dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Media sosial
memiliki efektifitas untuk digunakan sebagai media pendidikan dan promosi kesehatan.
Media yang diakses oleh kaum millennial berupa Facebook, Instagram, Youtube, Twitter,
Blog dan lainnya.
Sedangkan promosi kesehatan secara non virtual adalah suatu keadaan dimana kita
melakukan promosi kesehatan dengan bertatap muka secara langsung dengan sasaran
yang kita tuju. Promosi kesehatan secara non virtual juga memiliki kelebihan karena para
audiens dapat menanyakan beberapa pertanyaan yang belum dipahami kepada pemateri.
B. Saran
Pendidikan dan promosi kesehatan sebaiknya lebih ditingkatkan dengan mengikuti
perkembangan teknologi agar dapat menyampaikan informasi serta menarik perhatian
masyarakat untuk lebih baik dan maju kedepannya. Pada hakikatnya pendidikan dan
promosi kesehatan dapat dilakukan dengan cara apaupun, baik secara virtual maupun non
virtual.
DAFTAR PUSTAKA
T., Emma, S., Jatmika, D., & Kes, M. (n.d.). PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI
KESEHATAN. http://eprints.uad.ac.id/15793/1/Buku%20Ajar%20Pengembangan
%20Media%20Promosi%20Kesehatan.pdf
‌Erina Dewi Rianti, Muhammad ali sodik., M. (n.d.). Pemanfaatan Media Sosial Efektif
Dalam Melakukan Upaya Promosi https://osf.io/zy7xs/download
Dwi Susilowati, M Kes. n.d. “Promosi Kesehatan.”
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-
Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai