Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO


2015

i
PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab
Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag

Ketua
Aris Nurohman, S.H.I., M.Hum

Anggota
Yulika Setyo Wulandari, S.Hum
Indah Wijayanti, S.Sos.
Ulfah Rully Hastuti, A.Md,
Luthfi Mu’amar, Z.A.

Penerbit
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, Fax.
0281-636553

All Right Reserved


Hak Cipta dilindungi Undang-undang

ii
KATA PENGANTAR

Perpustakaan yang baik harus dapat menjamin ketersediaan


sumber-sumber informasi kepada pemustaka (user), serta menjamin
nilai informasi, baik konten maupun wadah informasi yang cepat,
mudah diakses dan handal. Indikator keberhasilan pengelolaan
perpustakaan adalah sejauh memerankan fungsi dan tugasnya
dalam pencapaian tujuan institusi. Semakin besar kontribusi dalam
pencapaian dan terlaksananya Tri dharma Perguruan Tinggi,
menunjukan semakin tingginya keberhasilan pengelolaan
perpustakaan.
Sesuai dengan dinamikanya, UPT Perpustakaan berkembang
secara akumulatif sejalan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi induknya, IAIN Purwokerto. Namun jika pengelolaannya
kurang terkontrol dengan baik, maka sangat berpotensi pada
munculnya berbagai permasalahan di dalam internal maupun
lingkup institusi. Oleh karena itu, sebagai salah satu unit penunjang,
UPT Perpustakaan memerlukan sebuah pedoman pengelolaan yang
sistematis, terukur dan strategis sehingga dapat menghasilkan
pencapaian yang efektif, efisien dan produktif.
Pengelolaan yang baik harus diselenggarakan melalui
manajemen yang terstruktur mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, monitoring dan evaluasi. Dengan demikian,
pengelolaan perpustakaan merupakan pelaksanaan fungsi
manajemen internal perpustakaan dalam menunjang visi dan misi
institusional perguruan tinggi IAIN Puurwokerto.
Pada akhirnya, kami berharap semoga dengan buku pedoman
ini bisa memberikan manfaat bagi perkembangan perpustakaan dan
sekaligus kemajuan IAIN Purwokerto.

Purwokerto, Oktober 2015


Penyusun,

Aris Nurohman, S.H.I., M.Hum


iii
SK REKTOR

iv
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL ....................................................................i
TIM PENYUSUN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................... iii
SK REKTOR ........................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Dasar Hukum ................................................................ 2
C. Visi UPT Perpustakaan ................................................. 2
D. Misi UPT Perpustakaan................................................. 2
E. Fungsi UPT Perpustakaan ............................................ 3
F. Tugas Pokok dan Tujuan ............................................... 3
BAB II TATA KELOLA
A. Ruang lingkup ............................................................... 4
B. Istilah dan Definisi ......................................................... 4
C. Koleksi........................................................................... 8
D. Pengorganisasian Bahan Perpustakaan ..................... 10
E. Pelestarian Bahan Perpustakaan ................................ 11
F. Sumber Daya Manusia ................................................ 11
G. Layanan Perpustakaan ............................................... 14
H. Penyelenggaraan perpustakaan ................................. 15
I. Gedung dan Tata Ruang ............................................. 16
J. Anggaran ..................................................................... 20
K. Teknologi Informasi dan Komputer .............................. 21
L. Kerjasama Perpustakaan............................................. 22
M. Evaluasi Kinerja Perpustakaan ................................... 23
BAB III PENUTUP ................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 27
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa setiap
lembaga pendidikan harus mempunyai perpustakaan. Demikian
halnya IAIN Purwokerto sebagai salah satu lembaga pendidikan
di tingkat Perguruan Tinggi Ke-agamaan Islam Negeri (PTKIN)
di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia,
harus memiliki perpustakaan dan dikelola sesuai dan berdasar
pada standar nasional yang menjamin bahwa perpustakaan
dikelola secara profesional. Untuk itu perlu dibuat secara tertulis
pedoman pengelolaan perpustakaan institusi.
Pedoman Pengelolaan Perpustakaan IAIN Purwokerto
adalah pedoman tertulis yang disusun dan digunakan sebagai
acuan dalam pengelolaan perpustakaan Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto (IAIN Purwokerto). Penyusunan pedoman ini
mengacu pada standar perpustakaan yang berlaku diantaranya
standar perpustakaan yang dikeluarkan oleh perpustakaan
nasional (PNRI), standar perpustakaan perguruan tinggi yang
telah dibuat oleh kementerian pendidikan dan kementerian
agama, direktorat pendidikan Islam dengan beberapa
penyesuaiannya.
Dalam penyusanannya juga telah melibatkan unsur-unsur
terkait, seperti lembaga penjaminan mutu (LPM),fakultas,
pengelola perpustakaan, pustakawan dan juga pemustaka.
Keterlibatannya sangat penting dalam memberikan usulan-
usulan dan masukan membangun terutama dalam penyesuaian
antara standar yang berlaku, kebijakan yang ada serta kondisi
yang nyata.
Standar telah dibahas dan kemudian disetujui oleh Rektor
IAIN Purwokerto sebagai pedoman pengelolaan perpustakaan

1
di lingkungan IAIN Purwokerto pada tanggal 1 Agustus Tahun
2017 berdasarkan surat keputusan rektor nomor 1401 tahun
2017 tentang Pedoman Pengelolaan Perpustakaan Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto. Dengan demikian segala
aktivitas dan kegiatan perpustakaan, mulai perencanaan
program, pelaksanaan dan juga evaluasinya akan berpedoman
pada standar ini.

B. Dasar Hukum
1) UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2) UU nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan;
3) PP nomor 24 tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU nomor 43
tahun 2007 tentang perpustakaan;
4) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
234/U/2003 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;

C. Visi UPT Perpustakaan


Visi Perpustakaan IAIN Purwokerto adalah:
“Di tahun 2035, UPT Perpustakaan IAIN Purwokerto menjadi
perpustakaan perguruan tinggi yang mampu memenuhi standar
nasional dan internasional dalam pengembangan ilmu, agama
dan budaya untuk mewujudkan masyarakat unggul, islamik dan
berkeadaban”.

D. Misi UPT Perpustakaan


Misi perpustakaan IAIN Purwokerto adalah:
1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan
dan pelayanan koleksi;
2. Memaksimalkan sumber daya perpustakaan dalam
menunjang pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi;
3. Menumbuhkan budaya baca dan menanamkan pondasi
literasi informasi;

2
4. Membangun kerjasama bidang informasi dan
keperpustakaanan.

E. Fungsi UPT Perpustakaan


UPT Perpustakaan IAIN Purwokerto berfungsi
melaksanakan bidang layanan, pembinaan dan pengembangan
perpustakaan, mengadakan kerjasama antar perpustakaan,
mengendalikan, evaluasi dan menyusun laporan kepustakaa
Fungsi ini terjabar dalam sub fungsi utama perpustakaan yaitu:
1. Sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pembelajaran (Library
Centered Teaching)
2. Sebagai pusat penelitian literatur (Library Research)
3. Sebagai tempat rekreasi kultural dengan menyediakan
bahan bacaan ringan/ilmiah popular dan karya fiksi (Library
Recreation).
4. Sebagai sumber inspirasi.
5. Sebagai pusat penelitian ilmiah.

F. Tugas Pokok dan Tujuan


Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun,
mengolah, menyimpan, melayankan dan melestarikan sumber-
sumber informasi.
Adapun tujuan perpustakaan adalah :
1. Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruaan
tinggi baik staf pengajar, mahasiswa maupun tenaga
administrasi.
2. Menyediakan bahan pustaka rujukan.
3. Menyediakan ruangan belajar yang nyaman dan kondusif.
4. Menyediakan jasa pinjaman yang tepat guna bagi berbagai
jenis bahan pustaka.

3
BAB II
TATA KELOLA

A. Ruang lingkup
Pedoman pengelolaan perpustakaan Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto ini mengacu pada kriteria/ standar minimal
yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan unit pengelola
teknis perpustakaan berdasarkan standar nasional
perpustakaan dan standar nasional lainnya yang berlaku.
Pedoman pengelolaan perpustakaan Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto menetapkan dasar pengelolaan
perpustakaan institusi yang sifatnya mengikat.
Pedoman pengelolaan perpustakaan Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto ini berlaku untuk semua perpustakaan yang
ada di lingkungan institusi IAIN Purwokerto.
Pedoman pengelolaan perpustakaan Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto ini berlaku semenjak ditetapkannya surat
keputusan Rektor tentang Pedoman pengelolaan perpustakaan
IAIN Purwokerto.

B. Istilah dan definisi


1) Perpustakaan
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis,
karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi
para pemustaka.
2) Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan yang merupakan bagian integral dari
kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar
untuk mendukung terpenuhinya tujuan pendidikan yang
berkedudukan di perguruan tinggi.
4
3) Bahan Perpustakaan (library materials)
Bahan perpustakaan adalah semua hasil karya tulis, karya
cetak, dan/atau karya rekam.
4) Koleksi
Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam
bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan,
yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.
5) Pemustaka (user)
Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu
perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga
yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.
6) Kepustakawanan (librarianship)
Teori, praktik, dan teknologi ilmu perpustakaan dan
informasi guna melaksanakan fungsi perpustakaan.
7) Cacah ulang (stock opname)
Kegiatan menghitung jumlah bahan perpustakaan dengan
mencocokkan antara data koleksi dengan data yang
sebenarnya yang ada pada rak dengan tujuan untuk
mengetahui jumlah bahan perpustakaan yang hilang dan
rusak.
8) Jam buka perpustakaan
Waktu yang disediakan perpustakaan untuk memberikan
layanan di tempat kepada pemustaka.
9) Jurnal ilmiah
Terbitan berkala yang setiap kali terbit memuat sedikitnya
empat artikel ilmiah.
10) Prosiding
Kumpulan paper akademis yang dipublikasikan dalam
suatu acara seminar ilmiah, berisi kontribusi yang
dihasilkan para peneliti dalam seminar tersebut dan
didistribusikan sebagai buku cetakan setelah seminar usai.

5
11) Klasifikasi
Pengelompokan bahan perpustakaan menurut susunan
yang logis berdasarkan berbagai pendekatan ilmu.
12) Layanan perpustakaan
Jasa yang diberikan kepada pemustaka sesuai dengan
tugas dan fungsi perpustakaan.
13) Layanan referensi/ rujukan
Jasa perpustakaan dalam menjawab pertanyaan,
menelusur dan menyediakan bahan perpustakaan dan
informasi sesuai dengan permintaan pemustaka dengan
mendayagunakan koleksi referensi.
14) Layanan sirkulasi
Jasa perpustakaan untuk meminjamkan bahan
perpustakaan bagi pemustaka sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
15) Literasi informasi (information literacy)
Kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk
memecahkan masalah, mengembangkan gagasan,
mengajukan pertanyaan penting, menggunakan berbagai
strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi
yang cocok, relevan dan otentik.
16) Koleksi referensi
Bahan perpustakaan yang disusun untuk memberikan
informasi berbagai macam hal dan dimaksudkan acuan
bukan untuk dibaca secara keseluruhan, seperti atlas,
bibliografi, buku tahunan, ensiklopedi, direktori, indeks,
kamus.
17) Pendidikan pemustaka (user education)
Kegiatan perpustakaan yang bertujuan menjadikan
pemustaka mampu mendayagunakan koleksi perpustakaan
secara mandiri sesuai dengan kebutuhannya.

6
18) Pengorganisasian bahan perpustakaan
Kegiatan deskripsi, klasifikasi, penentuan tajuk subjek,
deskriptor serta kegiatan bibliografis lainnya untuk
keperluan penyimpanan dan temu balik bahan
perpustakaan melalui berbagai pendekatan.
19) Penyiangan koleksi (weeding)
Kegiatan mengeluarkan bahan perpustakaan dari jajaran
koleksi, yang dinilai sudah tidak layak dan tidak relevan
dipergunakan oleh pemustaka.
20) Perpustakaan IAIN Purwokerto
Unit pelaksana teknis perpustakaan di Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto di Purwokerto dan berdiri bawah
naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.
21) Pustakawan (librarian)
Aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan
kepustakawanan serta telah menduduki jabatan fungsional
tertentu (JFT) pustakawan dan mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan
pelayanan perpustakaan perguruan tinggi Islam
22) Organisasi Profesi
Organisasi profesi pustakawan adalah perkumpulan yang
berbadan hukum yang didirikan oleh pustakawan untuk
mengembangkan profesionalitas kepustakawanan.
23) Tenaga Teknis
Tenaga nonpustakawan yang secara teknis mendukung
pelaksanaan fungsi perpustakaan, misalnya, tenaga teknis
pengelolaan bahan perpustakaan, tenaga teknis komputer,
tenaga teknis audio-visual, dan tenaga teknis
ketatausahaan dan administrasi.

7
24) Tenaga ahli
Tenaga non pustakawan yang berasal dari tenaga
fungsional lainnya yang memiliki kapabilitas, integritas dan
kompetensi dalam bidang perpustakaan..

C. Koleksi
1) Kebijakan Pengembangan Koleksi
Dalam upaya pembinaan koleksi, UPT. Perpustakaan
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto harus menyusun
kebijakan pengembangan koleksi sesuai dengan
kebutuhannya dengan berasaskan pada profesionalitas,
relevan, mutakhir dan lengkap.
2) Seleksi bahan perpustakaan.
Kegiatan seleksi bahan perpustakaan harus dilaksanakan
oleh pustakawan perguruan tinggi bekerja sama dengan
para sivitas akademika lainnya yaitu para dosen,
mahasiswa, peneliti dan tenaga administrasi.
3) Penambahan koleksi/ pengembangan koleksi
1. Penambahan koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya
2% dari jumlah judul dari judul koleksi yang sudah ada,
atau minimal lima ratus judul per tahun untuk bahan
tercetak maupun elektronik;
2. Sekurang-kurangnya berlangganan 3 jurnal terakreditasi
nasional dan 3 jurnal terakreditasi internasional, dan 1
jurnal elektronik yang relevan untuk tiap prodi dalam
satu tahun.
4) Pengadaan koleksi/ akuisisi
Perpustakaan perguruan tinggi agama Islam harus
menyediakan bahan bacaan wajib dan bahan bacaan
pengaya dalam koleksi perpustakaan.
Pengadaan koleksi dapat dilakukan melalui:
1. Pembelian
2. Hibah/wakaf
8
3. Hadiah
4. Tukar menukar
5. Terbitan institusi
5) Jenis koleksi
Koleksi disesuaikan dengan tujuan dan implementasi dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dikelompokan dalam:
1. Bahan perpustakaan pendukung
Perpustakaan mengadakan, mengumpulkan dan
menyediakan bahan perpustakaan dengan tidak
memandang format maupun media guna mendukung
kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat
serta kegiatan dharma lainnya yang sesuai dengan
program lembaga induknya.
2. Bahan perpustakaan inti (koleksi bahan ajar)
Perpustakaan perguruan tinggi mengadakan,
mengumpulkan dan menyediakan bahan bacaan mata
kuliah yang ditawarkan di perguruan tinggi. Masing-
masing judul bahan bacaan tersebut di sediakan tiga
eksemplar untuk tiap seratus mahasiswa.
3. Terbitan pemerintah
Perpustakaan mengumpulkan dan menyediakan terbitan
pemerintah daerah dan pusat.
4. Terbitan perguruan tinggi
Perpustakaan mengumpulkan dan menyediakan terbitan
perguruan tinggi yang bersangkutan, termasuk terbitan
lembaga penelitian, karya akhir, prosiding, mahasiswa,
karya pengajar, serta karya yang berkaitan dengan
perguruan tinggi tersebut.
5. Terbitan badan internasional
Perpustakaan mengumpulkan dan menyediakan terbitan
badan internasional.

9
6. Bahan perpustakaan referensi
Perpustakaan mengadakan dan menyediakan bahan
referensi baik umum maupun kajian agama Islam
7. Majalah/ jurnal ilmiah
Perpustakaan melanggan sekurang-kurangnya tiga judul
majalah ilmiah untuk setiap program studi yang
diselenggarakan perguruan tinggi pada program diploma
serta sarjana, dan program pascasarjana.
8. Prosiding
Perpustakaan mengumpulkan dan menyediakan
prosiding baik terbitan institusi maupun terbitan dari luar
baik nasional maupun internasional.
9. Bahan perpustakaan elektronik
Perpustakaan mengumpulkan dan menyediakan akses
sumber informasi elektronik baik CD-ROM, hardisk
eksternal, pangkalan data maupun internet.
6) Cacah ulang (stok opname)
Cacah ulang sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali
dalam tiga tahun.
7) Penyiangan
Perpustakaan melakukan penyiangan terhadap bahan
perpustakaan yang rusak serta tidak dapat diperbaiki dan
tidak dapat dikonversi ke format lain, bahan yang tersedia
dalam jumlah yang besar. Pelaksanaannya disesuaikan
dengan kebijakan pengembangan koleksi dan aturan yang
berlaku.

D. Pengorganisasian bahan perpustakaan


1) Bahan perpustakaan diorganisasikan agar dapat ditemukan
kembali secara cepat dan tepat.
2) Bahan perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi dan disusun
secara sistematis dengan menggunakan :
1. pedoman deskripsi bibliografi dan atau metadata;
10
2. panduan klasifikasi DDC 23 dan DDC seksi Islam;
3. pedoman tajuk subjek dan atau tesaurus;
4. pedoman penentuan tajuk entri utama.

E. Pelestarian bahan perpustakaan


1) Pelestarian bahan perpustakaan meliputi kegiatan yang
bersifat pencegahan, perawatan dan perbaikan kerusakan
fisik, dan isi informasi melalui perbaikan bentuk aslinya
ataupun pengalihmediaan ke dalam format lain.
2) Pelaksanaan kegiatan pelestarian dilakukan secara rutin dan
kondisional, dilakukan baik oleh pustakawan dan staf
perpustakaan. Jika dianggap pekerjaan pelestarian ini
memerlukan keahlian dan peralatan khusus yang belum
dimiliki, maka dapat dilimpahkan kepada pihak lain yang
memiliki kualifikasi keahlian dan ketersediaan alat serta
bahan untuk melestarian bahan perpustakaan.
3) Dalam melakukan upaya pencegahan dari kerusakan,
perpustakaan harus menjaga kebersihanan ruang, mengatur
temperatur udara dan tingkat kelembaban, serta mengatur
cahaya dan penerangan.
4) Perawatan dan perbaikan kerusakan bahan perpustakaan
dilakukan melalui kegiatan penjilidan, penambalan dokumen,
laminasi dan enkapsulasi, fumigasi dan sebagainya.
5) Dalam menjaga kelestarian informasi, perpustakaan perlu
melakukan kegiatan alih media informasi yang dianggap
penting dan langka.

F. Sumber daya manusia


1) Kepala perpustakaan
1. Ketentuan tentang syarat dan kualifikasi kepala
perpustakaan didasarkan pada Peraturan Pemerintah
nomor 24 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang-

11
undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan dan
Statuta IAIN Purwokerto nomor 16 tahun 2016;
2. Kepala perpustakaan diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor;
3. Kepala Perpustakaan IAIN Purwokerto lebih diutamakan
berasal dari tenaga kependidikan dari kelompok jabatan
fungsional pustakawan yang berpendidikan minimal
Magister (S2), dengan jabatan fungsional serendah-
rendahnya adalah Pustakawan Muda;
4. Dalam hal tidak terdapat pustakawan yang memenuhi
syarat sebagaimana dalam Ketentuan tersebut, maka
kepala perpustakaan dapat diangkat dari tenaga Dosen
yang memiliki pengalaman keahlian dibidang
perpustakaan dengan jabatan paling rendah lektor atau
pangkat golongan ruang III/ d;
5. Kepala Perpustakaan diangkat untuk masa 4 (empat)
tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan
tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan
berturut-turut;
6. Dalam hal kepala Perpustakaan berhalangan tetap atau
berhenti sebelum masa jabatannya, rector menetapkan
pengganti antar waktu sampai berakhirnya masa jabatan
pejabat sebelumnya yang ditapkan paling lambat 2 (dua)
bulan setelah pejabat sebelumnya berhalangan tetap.

2) Jumlah sumber daya manusia


1. Kebutuhan tenaga kerja
Sumber daya manusia yang diperlukan di perpustakaan
terdiri dari Pustakawan, Tenaga Teknis (termasuk
didalamnya tenaga teknis jaringan dan teknologi, tenaga
teknis administrasi dan sebagainya) dan dapat memiliki
Tenaga Ahli bidang perpustakaan.

12
Kebutuhan jumlah sumber daya manusia ditentukan
berdasarkan variabel antara lain adalah:
a. Jumlah dan macam pemustaka;
b. Pelayanan yang diberikan;
c. Sistem pelayanan yang ditetapkan;
d. Lama waktu pelayanan;
e. Titik layan;
f. Besarnya koleksi;
g. Tata ruang gedung;
h. Penggunaan jaringan dan komputer;
i. Pertambahan koleksi.
2. Kebutuhan pustakawan
Untuk mengetahui kebutuhan pustakawan di
perpustakaan, digunakan Rumus jabatan Pustakawan
(untuk setiap titik layanan) sebagai berikut:
Formasi JF = W/JKE orang
Keterangan:
Formasi JF = formasi jabatan fungsional yang diperlukan
W = jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan pertahun
JKE = standar jam kerja setiap orang, yaitu 1250 jam per
tahun
Misal :
Bagian pengolahan, jenis pekerjaan: inventarisasi,
klasifikasi, peentuan kata kunci, input dan barcode,
finishing. Dalam satu tahun terkumpul 5000 eksmplar
bahan perpustakaan.
a. Inventarisasi dan stempel 10 mnt/eks x 5000 = 50.000
= 833 jm
b. Klasifikasi perbuku 15 mnt/ eks x 5.000 = 75.000 =
1.250 jam
c. Penentuan kata kunci 2 mnt/ eks x 5.000 = 10.00 = 176
jam
13
d. Input dan cetak barcode 5 mnt/ eks x 5.000 = 25.000 =
416 jam
e. Finishing 12 mnt/ eks x 5.000 = 60.000 mnt = 1.000
jam.
f. Total jam = 833 + 1250 + 176 + 416 +1000 = 3675 jam
3675 jam/ 1250 = 4.6 > 5 pustakawan bagian
pengolahan.

3) Kompetensi sumber daya manusia


1. Kompetensi profesional, yaitu yang terkait dengan
pengetahuan pustakawan di bidang sumber-sumber
informasi, teknologi, manajemen, penelitian dan
kemampuan menggunakan pengetahuan sebagai dasar
untuk penyediaan layanan perpustakaan dan informasi
2. Kompetensi individu, yaitu menggambarkan satu
kesatuan keterampilan, perilaku dan nilai yang dimiliki
pustakawan agar dapat bekerja secara efektif, menjadi
komunikator yang baik, selalu meningkatkan pengetahuan
dan dapat bertahap terhadap perubahan dan
perkembangan dalam dunia kerjanya.

4) Pengembangan sumber daya manusia


Pustakawan dan staf Perpustakaan diberikan kesempatan
untuk mengikuti kegiatan pengembangan kualitas sumber
daya manusianya secara terprogram ataupun yang sifatnya
kondisional melalui keikut sertaan pendidikan formal maupun
nonformal melalui studi berlanjut, kegiatan diklat, workshop,
seminar dan sejenisnya sesuai dengan kebutuhannya.

G. Layanan perpustakaan
1) Jam layanan
Jam buka perpustakaan disesuaikan dengan kebutuhan
kegiatan dharmanya sekurang-sekurangnya 37.5 (Tiga puluh
14
tujuh koma lima) jam per minggu. Jika dipandang perlu untuk
meningkatkan kualitas layanan kepada pemustaka, layanan
perpustakaan dapat ditambahkan di diluar jam kerja aktif
kantor pemerintah melalui surat perintah kerja.
2) Sistem Layanan
Pada prinsipnya lsistem layanan perpustakaan adalah sistem
terbuka (open acces), kecuali untuk beberapa layanan yang
sifatnya tertutup karena alasan privatisasi terhadap suatu
jenis dan atau format bahan perpustakaan tertentu.
3) Jenis Layanan
Jenis layanan yang diberikan adalah:
a. layanan sirkulasi;
b. layanan referensi;
c. Layanan pendidikan pemustaka (user education)
d. Layanan literasi informasi
e. layanan penelusuran informasi;
f. Layanan bimbingan sumber rujukan
g. Layanan keanggotaan
h. Layanan pemustaka difabel
i. Layanan kunjungan dari luar institusi
j. Layanan penyebaran informasi terbaru
k. Layanan informasi repository online
l. Layanan bookless library
m. Layanan multimedia
n. Layanan tandon (reserve service)
o. Layanan peminjaman ruang studi carrel
p. Layanan peminjaman koleksi studi carrel

H. Penyelenggaraan perpustakaan
1) Perpustakaan adalah tempat pelayanan informasi ilmiah
bagi sivitas akademika yang menyediakan koleksi yang
lengkap, relevan dan mutakhir, baik dalam format buku,
maupun non buku.
15
2) IAIN Purwokerto menyelenggarakan perpustakaan yang
ditunjuk sebagai salah satu unit penunjang institusi;
3) Perpustakaan menerapkan prinsip manajemen modern;
4) Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang
bertanggung jawab kepada pimpinan perguruan tinggi;
5) Rincian tugas perpustakaan dan syarat Ketentuan
lainnya diatur dalam Statuta dan Ketentuan Organisasi dan
Tata Kerja Institusi;

I. Gedung dan Tata Ruang


1) Gedung atau ruang perpustakaan merupakan tempat
khusus yang dirancang sesuai dengan tugas dan fungsi
perpustakaan dengan lebih mengutamakan aspek
fungsional daripada artifisial.
2) Penyediaan gedung dan ruang perpustakaan diupayakan
pada tempat yang strategis, mudah diakses oleh
pemustaka dengan luas sekurang-kurangnya 0,5 m2 untuk
setiap mahasiswa. Sebagaimana pada Bab IX pasal 38 UU
No. 43 tahun 2007 menyebutkan bahwa : (1) Setiap
penyelenggara perpustakaan menyediakan sarana dan
prasarana sesuai dengan standar nasional perpustakaan.
(2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
3) Perencanaan tata ruang didasarkan ensi dan memudahkan
dalam pelayanan. Perencananaan struktur bangunan
disesuaikan didasarkan kepada nilai fungsional,
fleksibilitas, kenyamanan, keamanan serta estetis/
keindahan.
4) Penataan ruang
Menurut fungsinya, gedung perpustakaan harus terdiri dari
ruang-ruang yang mendukung dan menunjang aktivitas
didalamnya. Sesuai pembagiannya, ruang-ruang terbagi
16
dalam beberapa fungsi, yang masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda-beda sesuai kebutuhannya sebagai
berikut:
Area koleksi terdiri dari:
- Koleksi rujukan/ referensi
- Koleksi yang dipinjamkan
- Koleksi muatan lokal (grey literature)
- koleksi terbitan berkala
- Koleksi multi media
- Koleksi digital
Area pengguna:
- Ruang sirkulasi
- Ruang baca koleksi
- Ruang baca bebas
- Ruang katalog perpustakaan
- Tempat display koleksi mutakhir
- Ruang seminar
- Ruang penggandaan
- Ruang instruksi atau pusat belajar terbuka
- Tempat penitipan barang
- Fasilitas difabel
- Ruang akses internet dan intranet
- Ruang konferensi/diskusi
- Toilet
Area staf terdiri dari bagian-bagian ruang untuk
- Kerja pimpinan
- Kerja staf layanan
- Administrasi dan Tata usaha
- Pengadaan
- Pengolahan
- Preservasi
- Rapat
17
- Toilet
Area keperluan lain terdiri dari:
- Lobi
- Selasar
- Tamu dinas
- Tangga/eksalator (untuk yang bertingkat)
- Tempat utilitas (mesin, peralatan, instalasi dan
sebagainya)
- Gudang dan perlengkapan
5) Suhu dan kelembaban ruang yang diperlukan dibagi
menurut peruntukan fungsinya sebagai berikut:
Ruang kerja, ruang koleksi dan ruang baca = 22 -24 o C
Ruang komputer dan server = 20o C.
Kelembaban yang diperlukan = 45 – 55 %
6) Suhu dan kelembaban ruang yang diperlukan dibagi
menurut peruntukan fungsinya sebagai berikut:
Ruang kerja, ruang koleksi dan ruang baca = 22 -24 o C
Ruang komputer dan server = 20o C.
Kelembaban yang diperlukan = 45 – 55 %
7) Penerangan ruang
Prinsip penerangan didasarkan pada kebutuhan ruang dan
penglihatan yang dibuat dengan sistem penerangan alami
dan buatan. Standar kebutuhan penerangan ruangan
perpustakaan mengacu pada standar perpustakaan
perguruan tinggi, yaitu:
Area baca majalah dan surat kabar : 200 lumen
Area baca umum : 400 lumen
Area baca rujukan : 600 lumen
Area sirkulasi : 600 lumen
Area pengolahan : 400 lumen
Area akses tertutup : 100 lumen
Area koleksi buku : 200 lumen
Area kerja : 400 lumen
18
Area pandang dengar : 100 lumen

8) Pembagian ruang gedung perpustakaan terdiri dari :


1. Ruang koleksi (termasuk ruang khusus)
Areal koleksi seluas 45% yang terdiri dari ruang koleksi
buku, ruang multimedia (koleksi digital dan audio visual),
ruang koleksi reference, ruang koleksi majalah ilmiah,
ruang koleksi karya ilmiah, ruang koleksi repository (grey
literature).
2. Ruang pemustaka
Ruang pemustaka seluas 25% yang terdiri dari ruang
baca dengan meja baca, meja baca berpenyekat, ruang
baca khusus/audio visual, ruang penelusuran informasi
internet dan e-resouces, ruang diskusi, lemari
katalog/komputer, meja sirkulasi, tempat koran, ruang
display koleksi mutakhir, ruang foto copy, tempat
penitipan tas dan toilet.
3. Ruang staf
Ruang staf perpustakaan seluas 20% terdiri dari ruang
pimpinan, ruang tamu, ruang akuisisi, ruang pengolahan,
ruang pelestarian bahan pustaka, ruang komputer, ruang
pertemuan.
4. Ruang lainnya
Ruang lainnya seluas 10% terdiri dari ruang selasar,
lobi, ruang tamu dinas, gudang, dapur, dan gudang alat
dan perlengkapan
9) Perabot
Perabot adalah barang yang diperlukan di dalam ruangan
perpustakaan sebagai penunjang fungsinya. Standar jenis
dan macamnya menurut fungsi pokok yang diperlukan di
perpustakaan perguruan tinggi adalah berupa rak buku,
lemari, meja, kursi, dan lainnya diadakan dengan
pertimbangan berbagai aspek diantaranya:
19
1. Bahan
Pemilihan perabot mempertimbangkan keawetan bahan,
kekuatan bahan, nilai dekoratif, fleksibel dalam perawatan
dan perbaikan serta harga.
2. Desain
Desain perabot seharusnya sederhana, mudah
dibersihkan atau sederhana dalam perawatan, ergonomic,
fungsional.
3. Bentuk dan Konstruksi
Kualifikasi perabot adalah yang konstruksinya kuat,
mudah dipindah, serta tidak mudah menimbulkan bahaya
seperti melukai, mengores dan sebagainya
4. Warna Perabot
Warna perabot harus disesuaikan dengan nilai dekoratif,
keindahan dan kenyamanan.
5. Harga
Harga perabot harus, mengedepankan kualitas,
kebutuhan dan kemampuan

J. Anggaran
Pada Bab X pasal 39 (1) UU no 43 tentang perpustakaan,
Pendanaan perpustakaan menjadi tanggung jawab
penyelenggara perpustakaan. Anggaran perpustakaan dapat
berasal dari : APBN DIPA, BOPTN, PNBP, Yayasan, Donatur,
Sponsorship, Masyarakat.
Lebih lanjut pada pasal 40 disebutkan bahwa: (1)
Pendanaan perpustakaan didasarkan pada prinsip kecukupan
dan berkelanjutan. (2) Pendanaan perpustakaan bersumber
dari: (a) anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau
anggaran pendapatan dan belanja daerah; (b) sebagian
anggaran pendidikan; (c) sumbangan masyarakat yang tidak
20
mengikat; (d) kerja sama yang saling menguntungkan; (e)
bantuan luar negeri yang tidak mengikat; (f) hasil usaha jasa
perpustakaan, dan/atau (g) sumber lain yang sah berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan dalam
pengelolaan dana perpustakaan dilakukan secara efisien,
berkeadilan, terbuka, terukur, dan bertanggung jawab.(Pasal
41).
Anggaran perpustakaan sekurang-kurangya 5% dari total
anggaran perguruan tinggi diluar belanja pegawai, dengan
rincian pembelanjaan sebagai berikut:
a. Pengembangan koleksi
b. Biaya operasional dan pemeliharaan
c. Biaya pendidikan dan pelatihan
d. Biaya pengembangan infrastuktur
e. Biaya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
f. Biaya promosi perpustakaan
g. Biaya peningkatan kesejahteraan karyawan

K. Teknologi informasi dan komputer


Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan
untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta
menyebarluaskan informasi. Informasi ini mencakup 4 kategori
yaitu (a) numerik, lazimnya berupa angka; (b) audio, lazimnya
berupa suara; (c) teks, lazimnya berupa tulisan; dan (d) citra,
lazimnya berupa gambar.
Perlengkapan perpustakaan yang diperlukan dalam
aplikasi teknologi informasi dan komunikasi antara lain :
1. Server
2. Komputer
3. Jaringan computer
4. Internet
5. Barcode reader
6. Acces point
21
7. Printer
8. Scanner
9. Book magnetic Indicator
10. Anti Thieve system
11. Telephon
12. Televisi
13. DVD Player
14. LCD proyektor
15. Swich hub
16. Cassete Tape Player
17. CD-ROM
18. Bentuk mikro
19. Hardis eksternal
20. Perangkat lain yang sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komputer sangat dibutuhkan untuk
membantu kelancaran layanan perpustakaan.

L. Kerjasama perpustakaan
Kerjasama perpustakaan dalam UU No. 43 tahun 2007
Bab XI pasal 42 disebutkan :
1) Perpustakaan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak
untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka.
2) Peningkatan layanan kepada pemustaka sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan
jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan meningkatkan
mutu layanan perpustakaan.
3) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
peningkatan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan dengan memanfaatkan sistem jejaring
perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
4) Kerjasama dilakukan untuk melengkapi dan memenuhi
keterbatasan sumber dana; keterbatasan sumber daya
22
informasi; peningkatan kebutuhan masyarakat akan
informasi; perkembangan karya cipta manusia; peningkatan
aktivitas pengelola informasi; keterbatasan SDM;
keterbatasan akses; dan keterbatasan infrastruktur.
5) Prinsip-prinsip kerjasama:
1. Ada komitment dan nota kesepahaman kedua belah pihak
2. Saling mendapatkan keuntungan
3. Ada sarana dan prasarana penunjang
4. Mudah dan realistik dilakukan
6) Bentuk kerjasama
1. Kerjasama dalam pengembangan koleksi antara lain
dalam pengadaan koleksi subyek khusus dan pengadaan
bahan perpustakaan tertentu. Disamping itu juga bisa
dilakukan dengan kerjasama dalam pertukaran koleksi,
dan penyimpanan koleksi,
2. Dalam pengolahan bahan pustaka kerjasama dapat
dilakukan melalui copy cataloging, dan penyusunan
katalog induk.
3. Kerjasama bidang layanan dapat dilakukan dengan
kerjasama peminjaman antar perpustakaan dan
kerjasama pemberian jasa informasi (silang layan).
Disamping itu dapat dilakukan kerjasama dalam
penyediaan fasilitas pemustaka; misalnya berupa
pemanfaatan database jurnal, baca koleksi di tempat,
fotokopi, dan penelusuran informasi.

M. Evaluasi Kinerja perpustakaan


1) Evaluasi kinerja merupakan proses umpan balik atas kinerja
yang tujuannya adalah untuk mengevaluasi dan mendorong
peningkatkan produktivitas;
2) Evaluasi kinerja menyediakan informasi mengenai kinerja
dalam hubungannya terhadap tujuan dan sasaran;

23
3) Evaluasi kinerja dilakukan baik internal maupun eksternal
(pihak lain);
4) Evaluasi internal dilakukan periodik tiap satu tahun sekali;
5) Evaluasi eksternal dilakukan melalui proses pengajuan
kepada lembaga penilai akreditasi atau ISO, paling lambat
diajukan adalah tiga tahun setelah pedoman ini dibuat;
6) Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
perpustakaan perguruan tinggi agama islam adalah:
1. Kepuasan pemustaka, Dilakukan dengan melalui survey
lapangan dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan
2. Prosentase populasi target yang memanfaatkan
perpustakan, merupakan persentase dari jumlah sivitas
akademika yang memanfaatkan perpustakaan dengan
jumlah sivitas akademika yang ditargetkan
menggunakan perpustakaan
3. Biaya per pemustaka, Penghitungan ini diperoleh
dengan cara membagi jumlah seluruh dana yang
dianggarkan untuk eprpustakaan dengan jumlah sivitas
akademika yang wajib dilayani
4. Kunjungan ke perpustakaan per kapita, Merupakan ratio
jumlah kunjungan pemustaka ke perpustakaan selama
satu tahun terhadap populasi sivitas akademika pada
tahun yang bersangkutan
5. Biaya per kunjungan ke perpustakaan, diperoleh dengan
membagi jumlah seluruh dana yang dianggarkan untuk
perpustakaan selama satu tahun dengan jumlah
kunjungan ke perpustakaan baik secara fisik maupun
maya pada tahun tersebut.
6. Ketersediaan judul bahan perpustakaan
7. Penggunaan bahan perpustakaan di dalam
perpustakaan per kapita
8. Tingkat penggunaan bahan perpustakaan
24
9. Waktu rata-rata temu kembali bahan perpustakaan dari
koleksi tertutup
10. Waktu rata-rata temu kembali bahan perpustakaan dari
koleksi terbuka
11. Waktu rata-rata pergantian koleksi
12. Sirkulasi per kapita
13. Peminjaman per petugas
14. Kecepatan silang layan antar perpustakaan
15. Tingkat ketepatan jawaban yang diberikan
16. Ketersediaan judul bahan perpustakaan yang diminta
dalam koleksi
17. Ketersediaan fasilitas
18. Ketersediaan sistem otomasi
19. Median waktu pengadaan bahan pustaka
20. Median waktu pengolahan dokumen
21. Biaya per judul yang dikatalog

25
BAB III
PENUTUP

Pedoman pengelolaan perpustakaan Institut Agama Islam


Negeri Purwokerto ini merupakan petunjuk penyelenggaraan untuk
mengembangkan perpustakaan yang dilaksanakan secara
terencana, terpadu, dan berkesinambungan.
Untuk menjamin keberhasilanan pengelolaan Perpustakaan
diperlukan sinergi dan dukungan berbagai pihak di dalam institusi
yang bersangkutan. Untuk itu pedoman ini harus bisa menjadi
acuan utama pengelolaan, pembinaan dan pengembangan
perpustakaan.

26
DAFTAR PUSTAKA

ACRL Board of Directors. 2004. Standard for Libraries in Higher


Education
Dalam http://www.ala.org/acrl/standards/standardslibraries
di unduh hari Ahad, 2 September 2012 pukul 03.00.
Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional RI. 1994.
Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku pedoman. 2nd
edition. Jakarta: Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan Nasional RI.
Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional RI. 2005.
Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. 3rd
edition. Jakarta: Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan Nasional RI.
Indonesia. Perpustakaan Nasional RI. 1992. Survai dan Kajian
Perpustakaan Perguruan Tinggi: Kajian Pelayanan di 7
Propinsi.
Indonesia. Perpustakaan Nasional RI. 1999. Pengelolaan Koleksi
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Bagian Proyek
pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan.
Perpustakaan Nasional RI.
Indonesia. Perpustakaan Nasional RI. 2008. Undang-undang
Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007, dilengkapi dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga Kode Etik
Ikatan pustakwan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Indonesia. Perpustakaan Nasional RI. 2010. Pedoman
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI.

27
Prytherch, Ray. 1995. Harrod’s Librarians’ Glossary:9.000 terms
used in information management, library science,
publishing, the book trades and archive management.8th
edition. England: Gower.
Wilson, Louis Round dan Maurice F. Tauber. 1966. The Universitas
Library: the Organization, Administration and function of
Academic Libraries. New York: Columbia University Press.

28

Anda mungkin juga menyukai