DESKRIPSI PENILAIAN di KMI PONDOK MODERN DARUSSALAM

GONTOR

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah

EVALUASI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: Dr. Fifi Nofiaturrahmah, M.Pd.I.

Disusun oleh:
Nuris Fakhmi Zakky (216020005)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS

TAHUN AJARAN 2021/2022

A. Pembukaan
Pondok Modern Darussalam Gontor adalah sebuah lembaga
pendidikan swasta yang menggunakan kurikulum berbeda dengan yang
digunakan oleh sekolah lain pada umumnya, yang mana kurikulumnya
menginduk pada kemenag atau kemendikbud, kurikulum yang dipakai
adalah Kulliyatul Mu’allimin Al Islamiyah (KMI) yang berarti persemaian
guru-guru Islam.
Kurikulum ini bertujuan menjadikan peserta didiknya sebagai
seorang pendidik atau guru dengan arti luas, yaitu bukan hanya guru yang
mengajar di kelas tapi menjadi mundzirul qoum. Bahasa pengantar yang
dipakai dalam Kegiatan Belajar Mengajar adalah Bahasa Arab dan Bahasa
Inggris dengan harapan para alumninya mampu menjadi mundzirul qoum
tidak hanya di Indonesia bahkan dunia.
Penilaian pada KMI tidaklah jauh berbeda dengan penilaian yang
dilaksanakan pada lembaga pendidikan berupa sekolah atau madrasah
namun tidaklah sama karena kurikulum ini berjalan selama 24 jam dengan
pengawasan guru maupun pembimbing pada para peserta didiknya.
Karena guru dan peserta didik tinggal di lingkungan yang sama selama 24
jam.
B. Deskripsi Penilaian di KMI Pondok Pesantren Darussalam Gontor
Seperti yang telah dijelaskan secara singkat di atas bahwa penilaian
pada KMI tidaklah jauh berbeda dengan penilaian yang dilaksanakan pada
lembaga pendidikan berupa sekolah atau madrasah namun tidaklah sama,
di sini akan dideskripsikan lebih rinci bagaimana pelaksanaan penilaian di
KMI Pondok Modern Darussalam Gontor.
1. Penilaian hasil belajar di kelas
Penilaian ini berupa angka dari hasil peserta didik mengerjakan
ujian tulis maupun lisan atas pelajaran yang telah ia dapatkan
selama satu semester. Agar penilaian menjadi lebih objektif
pelaksanaannya dilakukan oleh beberapa guru, tidak hanya guru

1
 pengampu pelajaran, melainkan melibatkan wali kelas dan guru
lain yang berkompenten dalam mata pelajaran tersebut.
a. Dalam ujian lisan peserta didik akan ditanyakan mengenai
pemahamannya atas beberapa pelajaran yang telah ia
pelajari selama satu semester itu. Nilai yang diberikan
berupa angka dengan rentang nilai terendah 3 dan tertinggi
9. Nilai ini kemudian akan diintegrasikan dengan nilai ujian
tulis dari peserta didik.
b. Sedangkan dalam ujian tulis peserta didik akan
mendapatkan nilai asli dari hasil apa yang ia jawab pada
ujian tersebut. Hasil ujian tersebut diserahkan kepada guru
pengajar tanpa ada biodata siapa pemilik kertas ujian
tersebut sehingga guru pengoreksi bisa lebih objektif dalam
meberikan nilai.
Kemudian hasil koreksian tersebut akan diserahkan kepada
guru wali kelas untuk dicocokkan dengan pemilik kertas
ujian, sehingga nilai menemukan empunya. Di sini barulah
penilaian subjektif guru wali kelas diperlukan untuk
mengintegrasikan nilai yang diraih oleh santri pada ujian
tulis dan ujian lisan ditambah catatan-catatan yang ada dari
guru pengajar. Dari sini barulah nilai si peserta didik
didapat.
2. Penilaian keseharian peserta didik
Penilaian ini meliputi akhlak, sosialisasi, keterampilan dan lain
sebagainya dari peserta didik. Penilaian ini diperoleh dari catatan-
catatan wali kelas, guru pengajar dan pengurus harian pondok yang
mengawasi serta memperhatikan para peserta didik dalam
kegiatannya sehari-hari. Penilaian ini berupa huruf, yaitu B untuk
baik, S untuk Sedang, K untuk kurang dan KS untuk kurang sekali.
Penilaian keseharian ini tidak hanya meliputi nilai peserta didik
selama KBM di kelas namun juga bagaimana ia bersikap dan

2
 bertingkah laku dalam kesehariannya kepada guru, pengurus,
kakak kelas juga teman-temannya. Menilai keaktifan si peserta
didik di pondok, inisiatif, loyalitas dan juga etos kerjanya.
Diharapkan penilaian ini perembangan dari peserta didik dapat
dimonitor dengan baik sehingga dapat dilakukan perbaikan pada
kekurangan yang ada dan dorongan pada hal-hal positif yang sudah
dimiliki sehingga nantinya dapat berkembang lebih baik lagi.