Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN PROGRAM

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


PUSKESMAS KECAMATAN PANCORAN
JANUARI – DESEMBER 2021

I. Pendahuluan
Setiap sarana kesehatan wajib melaksanakan pelayanan kesehatan kerja
sesuai dengan yang tercantum pada pasal 23 UU kesehatan No 36 tahun2009
dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.03/MEN/1982
tentang pelayanan kesehatan kerja, serta Peraturan Menteri Kesehatan No 52
Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Sedangkan untuk pelayanan keselamatan kerja, pada prinsip nya
berkaitan erat dengan kebijakan puskesmas terkait sarana, prasarana dan
peralatan kerja.
Puskesmas berfungsi sebagai pusat pembangunan wilayah berwawasan
kesehatan, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer dan pusat pemberdayaan masyarakat, sebagai unit
pelayanan kesehatan memiliki berbagai potensi bahaya yang berpengaruh buruk
pada tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di Puskesmas, pasien,
pengunjung dan masyarakat sekitar. Potensi bahaya tersebut meliputi golongan
fisik, kimia, biologi, ergonomic, dan psikososial, khususnya golongan biologi
merupakan bahaya potensi yang paling sering menyebabkan gangguan kesehatan
di Puskesmas.
Menyadarai kesehatan, keselamatan, kemampuan kerja dan kehidupan
yang layak bagi setiap pekerja merupakan kunci utama pembangunan sosial –
ekonomi tiap negara, maka kesehatan kerja merupakan strategi yang penting
bukan hanya untuk memastikan kesehatan bagi masyarakat pekerja, tetapi juga
akan memberikan kontribusi nilai positif bagi ekonomi nasional dengan
meningkatkan produktivitas, kualitas produk, motivasi kerja, kepuasan kerja yang
pada akhirnya memberikan kontribusi bagi kualitas kehidupan pekerja secara
menyeluruh, oleh karena itu pencapaian tujuan kesehatan kerja bagi semua
membutuhkan strategi dalam mengamankan kondisi kerja yang dapat melingungi
dan mempromosikan kesehatan kerja, terutama pada kelompok berisiko seperti
pekerja wanita, pekerja anak, pekerja usia lanjut, dan pekerja yang terpajan
bahaya.
Pelaksanaan kegiatan program Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
diterapkan sesuai visi Puskesmas Kecamatan Pancoran, yaitu Puskesmas
Layanan Prima, dan misi yang diemban, yaitu meningkatkan kualitas SDM secara
berkelanjutan, memberikan pelayanan terbaik yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan, meningkatkan sarana prasarana yang modern dan tepat guna,
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan komunikatif, serta meningkatkan
hubungan kemitraan dengan berbagai sektor dan seluruh potensi yang ada di
masyarakat. Serta tata nilai Puskesmas yang mendasari kegiatan ini adalah
Profesional, Ramah, Inovatif, Manusiawi, dan Amanah.

II. Latar Belakang


Penyebaran COVID-19 di Indonesia saat ini sudah semakin meluas lintas
wilayah dan lintas negara yang diiringi dengan peningkatan jumlah kasus dan/atau
jumlah kematian. Situasi ini kian berdampak pada berbagain aspek sehingga
diperlukan strategi dan upaya yang komprehensif dalam percepatan penanganan
COVID-19. Penanggulangan pandemi COVID-19 ini membutuhkan peran serta
dari semua pihak guna memutus mata rantai penularan. Tempat kerja sebagai
lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan factor risiko yang perlu
diantisipasi penularannya. Dalam kondisi wabah dan telah ditetapkannya
kedaruratan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan dan upaya penanganan
COVID-19 merupakan jenis pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terpapar COVID-
19.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain
dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu,
Puskesmas juga dituntut harus melaksanakan dan mengembangkan program K3
di Puskesmas.
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya
pasal 165 : “Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
keehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan
bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di
Puskesmas mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya.
Puskesmas harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja baik terhadap
pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai
potensi bahaya di Puskesmas. Oleh karena itu, Puskesmas dituntut untuk
melaksanakan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga resiko terjadinya Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Puskesmas.
K3 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan
Puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM
Puskesmas, pasien, pengunjung / pengantar pasien, masyarakat sekitar
Puskesmas, serta diharapkan dapat meminimalisir risiko dan dampak pandemi
COVID-19 di Puskesmas, dimana terdapat potensi penularan COVID-19 akibat
berkumpulnya sejumlah/banyak orang dalam satu lokasi

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk peningkatan pengetahuan sehingga diharapkan adanya perubahan
perilaku.
b. Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif utnuk
petugas Puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat
dan lingkungan sekitar Puskesmas.sehingga proses pelayanan Puskesmas
berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
b. Terbentuknya kelompok kerja atau tim sebagai pernanggung jawab
kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas.
c. Teridentifikasi potensi bahaya/ resiko dan cara pengendaliannya.
d. Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
o
1 Identifikasi Pengenalan dari berbagai bahaya dan risiko kesehatan di
tempat dan lingkungan kerja
2 Perencanaan a. Analisa situasi kesehatan dan keselamatan kerja di
Puskesmas. Analisa situasi merupakan langkah
pertama yang harus dilakukan, dengan melihat sumer
daya yang kita miliki, sumber dana yang tersedia, dan
bahaya potensial apa yang mengancam.
b. Identifiksi masalah kesehatan dan keselamatan kerja
serta bahaya potensial di Puskesmas. Identifikasi
masalah kesehatan dan keselamatan kerja dapat
dilakukan dengan mengadakan inspeksi tempat kerja
dan mengadakan pengukuran lingkungan kerja. Dari
kegiatan ini kita dapat menemukan masalah-masalah
kesehatan dan keselamatan kerja.
c. Dari masalah-masalah yang ditemukan, dicari alternatif
upaya peanggulangannya berdasarkan dana dan daya
yang tersedia.
3 Pelaksanaan a. Melaksanakan sosialisasi K3 pada seluruh petugas
dalam bentuk pelatihan, penyuluhan, dan lain-lain
b. Membuat SOP pelaksanaan program Kesehatan dan
keselamatan kerja Puskesmas dan melakukan revisi
apabila diperlukan
c. Meningkatkan kerja sama antara personil Tim K3
melalui pertemuan secara berkala untuk membahas
pelaksanaan tugas Tim K3 dari kendala yang ada
d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program K3
Puskesmas
e. Mengkoordinasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
dan imunisasi karyawan
4 Pengawasan a. Melakukan pengawasan dan pengendalian penerapan
program K3 Puskesmas
b. Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan K3 kepada
pihak yang berwenang sesuai kebutuhan
c. Mencatat kejadian atau masalah K3 di Puskesmas
5 Melaksanakan a. Menetapkan kebutuhan tahun depan
upaya-upaya b. Memperbaiki sistem, prosedur dan manajeman yang
perbaikan kurang

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan Lintas Lintas
No Pelaksanaan Kegiatan Program Sektor Ket
Pokok
Terkait Terkait
1 Kegiatan K3 Damkar -
a. Penyusunan rencana - Pokja Admen
Puskesmas
kegiatan tahunan K3
- Pokja UKM
b. Penyusunan/revisi
- Pokja UKP
dokumen-dokumen K3
c. Identifikasi resiko K3 di
Puskesmas
d. Sosialisasi dan
penerapan standar K3 di
Fasyankes
e. Pelatihan petugas
f. Monitoring dan evaluasi
kegiatan K3
VI. Jadwal Pelaksanaan / Plan Of Action
NO KEGIATAN 2021 KET
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
1 Rapat Penyusunan Jadwal Rencana Kegiatan Tahunan K3
X
2 Penyusun / revisi dokumen K3
X
3 Standar K3 di fasyankes
a. Identifikasi potensi bahaya dan pengendalian risiko K3 X

b. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana X X X X X X X X X X X X

c. Penerapan kewaspadaan standar di Puskesmas : Pemantauan penggunaan APD X X X X X X X X X X X X

d. Sosialisasi penerapan prinsip ergonomi X X

e. Pemeriksaan kesehatan berkala X X Kolaborasi


dengan :
PTM dan
Kesjaor
f. Sosialisasi pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja X X X X X X X X X X X X

g. Pengelolaan sarana dan prasarana dari aspek K3 Jadwal


mengikuti
h. Pengelolaan peralatan medis dari aspek k3 pemeliharaan

i. Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun X X X X X X X X X X X X

j. Pengelolaan limbah domestic X X X X X X X X X X X X


4 Pelatihan Petugas K3
Jadwal
mengikuti
diklat
5 Pemantauan program K3
X X X X X X X X X X X X
6 Evaluasi kegiatan program K3
X X
VII. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah :
1. Pimpinan dan staff Puskesmas
2. Pasien
3. Pengunjung/pengantar pasien

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


- Monitoring dilakukan melalui mekanisme turun ke lapanagan, kesiapan sumber
daya yang akan dimanfaatkan, penelusuran dokumentasi serta hasil kegiatan,
agar sesuai dengan perencanaan yang diinginkan.
- Kegiatan ini dilakukan evaluasi setiap selesai kegiatan terkait dengan
target/sasaran kegiatan, jadwal, maupun lokasi kegiatan, apakah sudah sesuai
dengan yang telah direncanakan.
- Pelaporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan baik secara lisan maupun
tertulis dalam kurun waktu maksimal 5 hari kerja dan disampaikan dalam
pertemuan koordinasi kepada atasan maupun lintas program

IX. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


- Pencatatan kegiatan dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
mengacu pada SOP kegiatan. Hasil kegiatan didokumentasikan dengan surat
undangan, surat tugas, notulensi, daftar absensi, evaluasi hasil kegiatan, serta
lampiran (foto kegiatan). Penulisan laporan kegiatan disusun berdasarkan
pedoman tata naskah dan pengendalian dokumen di Puskesmas Kecamatan
Pancoran.
- Pelaporan kegiatan secara tertulis dan berjenjang dari Puskesmas, suku dinas
kesehatan kota, dinas kesehatan provinsi, dan Kementerian Kesehatan.
- Evaluasi kegiatan secara menyeluruh dilaksanakan sesuai dengan jadwal
monitoring dan evaluasi Puskesmas Kecamatan Pancoran.

Jakarta, 01 Januari 2021

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Kec. Pancoran Pelaksana Kegiatan

dr. Sri Lenita, MARS dr. Windha Maulinna

NIP 197211172008012008

Anda mungkin juga menyukai