Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO K3


PUSKESMAS KECAMATAN PANCORAN
JANUARI - DESEMBER 2019

I. Pendahuluan
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan. Untuk itu, pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
penanganan penyakit, dan pemulihan kesehatan pada pekerja. Agar Puskesmas
dapat melaksanakan fungsinya secara optimal maka perlu dikelola dengan baik
dalam kinerja pelayanannya, proses pelayanan maupun sumber daya yang
digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan yang aman dan bermutu serta
dapat menjawab kebutuhan mereka. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu,
manajemen resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan
Puskesmas.
Pelaksanaan kegiatan program k3 diterapkan sesuai visi Puskesmas
Kecamatan Pancoran, yaitu Puskesmas Layanan Prima, dan misi yang diemban,
yaitu meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan, memberikan pelayanan
terbaik yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, meningkatkan sarana
prasarana yang modern dan tepat guna, menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif dan komunikatif, serta meningkatkan hubungan kemitraan dengan berbagai
sektor dan seluruh potensi yang ada di masyarakat. Serta tata nilai Puskesmas yang
mendasari kegiatan ini adalah Profesional, Ramah, Inovatif, Manusiawi, dan
Amanah.

II. Latar belakang


Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu
tempat kerja yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja baik
pada SDM Fasyankes, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes. Potensi bahaya keselamatan dan
kesehatan kerja di Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi,
psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. Sehingga perlu dilakukan peningkatan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes. Selain itu berdasarkan
peraturan perundang-undangan terdapat hak bagi setiap orang untuk mendapatkan
perlindungan atas risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
demikian juga bagi SDM Fasyankes, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang aman,sehat dan produktif untuk petugas
puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan
sekitar pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya potensi bahaya / resiko dan cara pengendaliannya.
b. Tersusunnya rencana kerja keselamatan dan kesehatan kerja di Puskesmas.
c. Terlaksanakannya kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja di Puskesmas.
1
d. Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan keselamatan dan kesehatan
kerja di Puskesmas.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Melakukan identifikasi a. Rapat persiapan
potensi bahaya dan b. Penyusunan instrumen
pengendalian risiko K3 c. Menyiapkan petugas yang akan melaksanakan
identifikasi potensi bahaya dan pengendalian
resiko
d. Memberi pengarahan kepada petugas K3 agar
dalam pelaksanaan identifikasi potensi bahaya K3
mengerti dari setiap pertanyaan yang diajukan
kepada PJ unit Puskesmas , juga untuk
menyamakan persepsi agar hasilnya tidak bias.
e. Melaksanakan Identifikasi selama 2 hari kerja
berturut-turut
f. Melakukan entry data menggunakan program Ms.
Excell
g. Pengolahan dan analisa data
h. Membuat laporan hasil identifikasi potensi bahaya
dan pengendalian risiko K3
i. Rencana Tindak lanjut
j. Monitoring hasil perbaikan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Identifikasi dengan wawancara tatap muka, jika ada bahaya maka diberi nilai “1” dan
jika tidak ada nilai “0”. Setelah itu tentukan faktor potensi bahaya paling dominan.
Kemudian tentukan dampak, probabilitas, dan tingkat resiko yang terjadi. Setelah itu
tentukan jenis pengendalian resiko berdasarkan tingkat bahaya tersebut. lihat
lampiran 1.

2
Lampiran 1.
NOMOR : CM-842/UKP/PANCORAN

IDENTIFIKASI RESIKO BAHAYA K3


PUSKESMAS KECAMATAN PANCORAN
TAHUN 2019

BAHAYA FAKTOR
FISIKA KIMIA BIOLOGI PSIKOSOSIAL ERGONOMI KECELAKAAN
POTENSI PENGENDALIAN
NO UNIT JAM PEKERJAAN PENDEKATAN BEBAN KERJA TATA GERAKAN STATIS / KERJA DAMPAK PROBAILITAS RISIKO
CAHAYA SUHU RADIASI GETARAN BISING DEBU B3 OBAT VIRUS BAKTERI JAMUR PARASIT VEKTOR POSISI ANGKAT BAHAYA PALING RESIKO
KERJA MONOTON SOSIAL BERLEBIH LETAK REPETITIF / JANGGAL
(Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0) (Y:1 / T:0)
DOMINAN
VI. Jadwal Pelaksanaan / Plan Of Action :
NO KEGIATAN VOL SATUAN HARGA JUMLAH BIAYA WAKTU LOKASI PENJAB
SATUAN (Rp)
1 Rapat persiapan 1 Kali - - - Jan 2019 PKC PJ Tim
2 Penyusunan instrumen 1 Kali - - - Pancoran K3
3 Menyiapkan petugas survei dan 1 Kali - - -
pengarahan tentang pelaksanaan
identifikasi potensi bahaya K3
4 Identifikasi potensi bahaya K3 2 Kali - - -
5 Enrtry data 1 Kali - - -
6 Pengolahan dan analisa data 1 Kali - - -
7 Penyusunan laporan 1 Kali - - -
8 Rencana tindak lanjut 1 Kali - - -
9 Monitoring hasil perbaikan 1 Kali - - -
VII. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah pimpinan dan staf Puskesmas, serta pasien /
pengunjung maupun pengantar pasien

VIII. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


- Monitoring dilakukan melalui mekanisme turun ke lapangan, kesiapan sumber
daya yang akan dimanfaatkan, penelusuran dokumentasi serta hasil kegiatan,
agar sesuai dengan perencanaan yang diinginkan.
- Kegiatan ini dilakukan evaluasi setiap selesai kegiatan terkait dengan
target/sasaran kegiatan, jadwal, maupun lokasi kegiatan, apakah sudah
sesuai dengan yang telah direncanakan.
- Pelaporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan baik secara lisan maupun
tertulis dalam kurun waktu maksimal 5 hari kerja dan disampaikan dalam
pertemuan koordinasi kepada atasan maupun lintas program.

IX. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan


- Pencatatan kegiatan dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
mengacu pada SOP kegiatan. Hasil kegiatan didokumentasikan dengan surat
undangan, surat tugas, notulensi, daftar absensi, evaluasi hasil kegiatan, serta
lampiran (foto kegiatan). Penulisan laporan kegiatan disusun berdasarkan
pedoman tata naskah dan pengendalian dokumen di Puskesmas Kecamatan
Pancoran.
- Pelaporan kegiatan secara tertulis
- Evaluasi kegiatan secara menyeluruh dilaksanakan setiap triwulan sesuai
dengan jadwal monitoring dan evaluasi Puskesmas Kecamatan Pancoran.

Jakarta, 07 Januari 2019


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kec. Pancoran Pelaksana Kegiatan

drg. Melvin Sijabat drg. Mustika


NIP 1964081419981004

Anda mungkin juga menyukai