Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

(Tantangan dan Solusi Asesmen Awal dan Pembelajaran Terdiferensiasi)

Pada kegiatan ini Bapak/Ibu akan secara mandiri menguraikan tantangan dalam melakukan asesmen
awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi serta solusinya. Bapak/Ibu dapat menuliskan
lebih dari satu kendala dan solusi. Silahkan Bapak/Ibu menambahkan halaman baru jika perlu.

Jenjang satuan pendidikan : SMKN 1 Tapin Selatan - Teknik ELektronika

Kendala Solusi

1. Beragam Kebutuhan Siswa 1. Pendekatan Asesmen Individual


Siswa di SMK memiliki latar Pendidikan yang Menerapkan pendekatan asesmen yang sangat
beragam, mulai dari masalah motivasi pemilihan individual. Ini melibatkan penilaian yang
jurusan, kognitif, emosional, hingga ekonomi.
Mengidentifikasi kebutuhan unik setiap siswa mendalam terhadap setiap siswa, termasuk
dalam asesmen awal bisa menjadi sulit. pertimbangan terhadap kebutuhan khusus
mereka. Asesmen individual ini bisa mencakup
Hal penting yang harus diperhatikan dalam observasi langsung, wawancara dengan siswa
melakukan pembelajaran terdeferensi dan orang tua, serta pemanfaatan alat asesmen
pengelompokan peserta didik menurut kesiapan yang fleksibel.
tidak boleh mengarah pada terbentuknya
diskriminasi
Berdasarkan capaian atau hasil asesmen
terbentuknya kelompok "unggulan" hingga
kelompok yang dinilai paling rendah
kemampuannya dapat menyebabkan diskriminasi
terhadap peserta didik. Mereka yang ditempatkan
pada kelompok yang paling sedikit akan
cenderung menilai diri mereka sebagai individu
yang tidak memiliki kemampuan untuk belajar
sebagaimana teman-temannya yang lain.
Demikian pula pendidik sering tanpa sadar
memiliki harapan atau ekspetasi yang rendah
terhadap peserta didik yang kurang berbakat atau
kurang mampu secara akademik. Akibatnya
mereka akan terus terpinggirkan.

Pengelompokan berdasarkan kemampuan


berubah sesuai dengan kompetensi yang menjadi
kekuatan peserta didik, tidak permanen
sepanjang tahun atau semester.
- Bagi peserta didik yang sudah mahir perlu
dipikirkan bentuk-bentuk tantangan yang lebih
beragam, menjadi tutor sebaya bisa menjadi
salah satu opsi, namun tanggung jawab
memfasilitasi tetap sepenuhnya ada di pendidik

2. Penggunaan Teknologi dan Kolaborasi


Memanfaatkan teknologi dalam asesmen awal,
seperti penggunaan perangkat lunak untuk
mengumpulkan dan menganalisis data siswa.
Selain itu, bekerjasama dengan instansi terkait,
sukarelawan, atau organisasi mitra yang dapat
membantu dalam menyediakan sumber daya
2. Keterbatasan Sumber Daya tambahan untuk mendukung proses asesmen.
Sekolah mungkin memiliki keterbatasan dalam
hal sumber daya, seperti jumlah guru atau 3. Asesmen Multidimensional
peralatan, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
Mengembangkan instrumen asesmen yang
asesmen awal yang efektif dan komprehensif.
multidimensional. Ini mencakup berbagai tipe
pertanyaan, tugas, dan proyek yang
memungkinkan siswa menunjukkan kemampuan
mereka dari berbagai sudut pandang. Asesmen
bisa mencakup soal tulis, presentasi lisan, tugas
3. Mendesin Instrumen Asesmen yang Tepat praktis, dan proyek kreatif.
Menciptakan instrumen asesmen awal yang
sesuai dengan kebutuhan siswa dengan beragam
kemampuan dan gaya belajar. Instrumen ini harus 4. Asesmen Kontekstual
mencakup berbagai aspek perkembangan, mulai Menggunakan asesmen yang lebih kontekstual
dari kognitif, sosial, hingga keterampilan hidup. dan holistik. Mengamati interaksi sosial siswa
dalam lingkungan sekolah, pengamatan dalam
situasi nyata, dan pembuatan portofolio
perkembangan non-akademis dapat memberikan
pandangan yang lebih lengkap tentang kemajuan
4. Mengukur Kemajuan yang Tidak siswa.
Konvensional
Bagi siswa dengan motivasi rendah, kemajuan 5. Pemantauan dan Evaluasi Rutin
seringkali tidak dapat diukur dengan cara Melakukan pemantauan dan evaluasi yang rutin
konvensional seperti tes tertulis. Mengukur terhadap asesmen dan pendekatan
perkembangan keterampilan, sosial, adaptasi, dan
pembelajaran. Menyelenggarakan pertemuan
kemandirian bisa menjadi tantangan tersendiri.
berkala dengan tim guru, spesialis pendidikan
khusus, dan orang tua untuk membahas
kemajuan siswa dan membuat penyesuaian
yang diperlukan.
5. Penyesuaian yang Berkelanjutan
Kebutuhan siswa penggerak dapat berubah
seiring waktu, memerlukan penyesuaian konstan
dalam asesmen dan pendekatan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai