Anda di halaman 1dari 32

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN

Pembelajaran dan
Asesmen
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

4 Pelaksanaan Pembelajaran
dan Asesmen

Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya • Melaksanakan asesmen di akhir


keterpaduan pembelajaran dengan asesmen, pembelajaran untuk mengetahui
terutama asesmen formatif, sebagai suatu siklus ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen
belajar. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen (Bab ini dapat digunakan sebagai asesmen awal
II) mengindikasikan pentingnya pengembangan pada pembelajaran berikutnya.
strategi pembelajaran sesuai dengan tahap
capaian belajar peserta didik atau yang Berdasarkan hasil asesmen di awal
dikenal juga dengan istilah teaching at the pembelajaran, pendidik perlu berupaya untuk
right level (TaRL). Pembelajaran ini dilakukan menyesuaikan strategi pembelajaran agar
dengan memberikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
yang bervariasi sesuai dengan pemahaman Namun demikian, bagi sebagian pendidik
peserta didik. Tujuan dari diferensiasi ini melakukan pembelajaran terdiferensiasi
adalah agar setiap anak dapat mencapai bukanlah hal yang sederhana untuk dilakukan.
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan Sebagian pendidik mengalami tantangan
demikian, pembelajaran yang berorientasi karena keterbatasan waktu untuk merancang
pada kompetensi membutuhkan asesmen pembelajaran yang berbeda-beda berdasarkan
yang bervariasi dan berkala. Pendekatan kebutuhan individu peserta didik. Sebagian
pembelajaran seperti inilah yang sangat yang lain mengalami kesulitan untuk
dikuatkan dalam Kurikulum Merdeka. mengelompokkan peserta didik berdasarkan
kesiapan karena jumlah peserta didik yang
Berikut ini adalah ilustrasi siklus perencanaan banyak dan ruangan kelas yang terbatas.
dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen:
Memahami adanya tantangan-tantangan
• Pendidik menyusun rencana pelaksanaan tersebut, maka pendidik sebaiknya
pembelajaran, termasuk di dalamnya rencana menyesuaikan dengan kesiapan pendidik serta
asesmen formatif yang akan dilakukan di kondisi yang dihadapi pendidik. Beberapa
awal pembelajaran dan asesmen di akhir alternatif pendekatan pembelajaran sesuai
pembelajaran tahap capaian peserta didik yang dapat
• Pendidik melakukan asesmen di awal dilakukan pendidik adalah sebagai berikut:
pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
■ Alternatif 1: Berdasarkan asesmen yang
individu peserta didik untuk mempelajari
dilakukan di awal pembelajaran, peserta
materi yang telah dirancang
didik di kelas yang sama dibagi menjadi
• Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
dua atau lebih kelompok menurut capaian
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/
belajar mereka, dan keduanya diajarkan
atau membuat penyesuaian untuk sebagian
oleh guru yang sama atau disertai guru
peserta didik
pendamping/asisten. Selain itu, satuan
• Melaksanakan pembelajaran dan pendidikan juga menyelenggarakan
menggunakan berbagai metode asesmen program pelajaran tambahan untuk peserta
formatif untuk memonitor kemajuan belajar didik yang belum siap untuk belajar sesuai
dengan fase di kelasnya.

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 37
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

■ Alternatif 2: Berdasarkan asesmen yang Untuk menghindari dampak negatif


dilakukan di awal pembelajaran, peserta sebagaimana dijelaskan di atas, hal yang
didik di kelas yang sama dibagi menjadi dapat dilakukan ketika mengelompokkan
dua atau lebih kelompok menurut capaian peserta didik untuk keperluan pembelajaran
belajar mereka, dan keduanya diajarkan terdiferensiasi sesuai dengan tahap capaian
oleh guru yang sama atau disertai guru peserta didik, antara lain sebagai berikut.
pendamping/asisten.
• Pembelajaran dalam kelompok kecil adalah
■ Alternatif 3: Berdasarkan asesmen
metode yang biasa dilakukan peserta didik.
yang dilakukan di awal pembelajaran,
Ada kalanya pendidik membagi kelompok
pendidik mengajar seluruh peserta didik
berdasarkan minat (misalnya, kesamaan
di kelasnya sesuai dengan hasil asesmen
minat permainan olahraga dalam mata
tersebut. Untuk sebagian kecil peserta didik
pelajaran PJOK), melakukan pengamatan
yang belum siap, pendidik memberikan
atau eksperimen dalam mapel IPA secara
pendampingan setelah jam pelajaran
berkelompok yang ditetapkan secara acak
berakhir.
oleh pendidik, dan sebagainya sehingga
pengelompokan berdasarkan kemampuan
Pendidik dan satuan pendidikan dapat memilih
akademik dalam suatu pertemuan adalah hal
strategi pembelajaran sesuai dengan tahap
yang biasa.
capaian peserta didik dari tiga alternatif
pilihan di atas maupun merancang sendiri • Pengelompokan berdasarkan kemampuan
pendekatan yang akan digunakannya. berubah sesuai dengan kompetensi yang
Namun demikian, hal penting yang perlu menjadi kekuatan peserta didik, tidak
diperhatikan dalam melakukan pembelajaran permanen sepanjang tahun atau semester,
terdiferensiasi menurut kesiapan peserta dan tidak berlaku di semua mata pelajaran.
didik tersebut adalah bahwa pengelompokan Misalnya, di mata pelajaran bahasa Indonesia
peserta didik berdasarkan capaian atau hasil peserta didik A tergabung dalam kelompok
asesmen tidak mengarah pada terbentuknya yang masih butuh bimbingan, tetapi pada
persepsi tentang pengkategorian peserta pelajaran IPA peserta didik A tergabung
didik ke dalam kelompok yang “pintar” dan dalam kelompok yang sudah mahir.
tidak. Terbentuknya kelompok “unggulan” • Bagi peserta didik yang sudah mahir perlu
hingga kelompok yang dinilai paling rendah dipikirkan bentuk-bentuk tantangan yang
kemampuannya dapat menyebabkan lebih beragam, menjadi tutor sebaya bisa
diskriminasi terhadap peserta didik. Mereka menjadi salah satu opsi, namun perlu
yang ditempatkan pada kelompok yang dipikirkan bahwa tidak semua siswa memiliki
paling marginal akan cenderung menilai diri kompetensi mengajar dan tanggung jawab
mereka sebagai individu yang tidak memiliki memfasilitasi tetap sepenuhnya ada di
kemampuan untuk belajar sebagaimana teman- pendidik.
temannya yang lain. Demikian pula pendidik • Perlu ada peran-peran beragam yang bisa
sering tanpa sadar memiliki harapan atau dipilih oleh peserta didik untuk memperkaya
ekspektasi yang rendah terhadap peserta didik atau mendalami kompetensi yang dibangun.
yang sudah dianggap kurang berbakat atau Misalnya, di awal tahun ajaran pendidik
kurang mampu secara akademik. Akibatnya, mengajak peserta didik berdiskusi mengenai
mereka akan terus terpinggirkan. peran-peran apa yang dibutuhkan, setiap
peran bisa diambil oleh peserta didik secara
bergantian.

38
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

Dalam proses pembelajaran, salah satu ■ Proses (cara mengajarkan). Proses


diferensiasi yang dapat dilakukan pendidik pembelajaran dan bentuk pendampingan
adalah diferensiasi berdasarkan konten/ dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta
materi, proses, dan/atau produk yang didik, bagi siswa yang membutuhkan
dihasilkan peserta didik. Sebagai contoh, bimbingan pendidik perlu mengajarkan
ketika mengajarkan materi tertentu, peserta secara langsung, bagi peserta didik
didik yang perlu bimbingan dapat difokuskan yang cukup mahir dapat diawali dengan
hanya pada 3 (tiga) poin penting saja, Modeling yang dikombinasi dengan kerja
sementara untuk peserta didik yang sudah mandiri, praktik, dan peninjauan ulang
cukup memahami materi dapat mempelajari (review), bagi peserta didik yang sangat
seluruh topik; dan peserta didik yang mahir mahir dapat diberikan beberapa pemantik
dapat melakukan pendalaman materi di luar untuk tugas mandiri kepada peserta didik
materi yang diajarkan. Begitu juga dengan yang sangat mahir.
tagihan atau produk, peserta didik yang
■ Produk (luaran atau performa yang akan
perlu bimbingan dapat bekerja kelompok
dihasilkan). Diferensiasi pembelajaran
dengan mengumpulkan satu lembar hasil
juga dapat dilakukan melalui produk
kerja, sementara untuk peserta didik yang
yang dihasilkan. Contohnya, bagi peserta
cukup mahir dapat mengumpulkan 5 (lima)
didik yang memerlukan bimbingan
lembar hasil kerja mandiri, dan peserta didik
bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang sudah mahir dapat mempresentasikan
mengenai konten inti materi, sedangkan
hasil kerja menggunakan power point dengan
bagi peserta didik yang cukup mahir dapat
dilengkapi gambar dan grafis.
membuat presentasi yang menjelaskan
penyelesaian masalah sederhana, dan
Contoh diferensiasi pembelajaran 1 bagi peserta yang sangat mahir bisa
membuat sebuah inovasi atau menelaah
Dalam melakukan pembelajaran terdiferensiasi permasalahan yang lebih kompleks.
pendidik dapat memilih salah satu atau
kombinasi ketiga cara di bawah ini.

■ Konten (materi yang akan diajarkan). Bagi


peserta didik yang memerlukan bimbingan
dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting
terkait materi, bagi siswa yang cukup mahir
dapat mempelajari keseluruhan materi dan
bagi peserta didik yang sudah sangat mahir
dapat diberikan pengayaan.

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 39
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

Tabel 4.1. contoh diferensiasi pembelajaran 2

Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran. Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di
kelasnya, yaitu:

1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.

Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran terdiferensiasi sebagai berikut:

Kesiapan Mayoritas peserta Beberapa peserta didik Beberapa peserta


Belajar didik telah dapat memahami konsep didik belum
memahami konsep keliling, namun belum memahami
keliling dan dapat lancar dalam menghitung konsep keliling.
menghitung keliling keliling bangun datar.
bangun datar.

Pembelajaran • Peserta didik • Pendidik menjelaskan cara menghitung


terdiferensiasi mengerjakan soal- keliling bangun datar
soal yang lebih • Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok
menantang yang menghitung keliling bangun datar dengan
mengaplikasikan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
konsep keliling
• Jika mengalami kesulian, peserta didik
dalam kehidupan
diminta mengajukan pertanyaan kepada
sehari-hari.
3 teman sebelum bertanya langsung
• Peserta didik kepada pendidik. Pendidik akan sesekali
bekerja secara mendampingi kelompok untuk memastikan
mandiri dan agar tidak terjadi miskonsepsi.
saling memeriksa
pekerjaan
masing-masing.

*Sumber: Diadaptasi dari LMS/Materi Guru Penggerak

40
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

5 Pengolahan dan Pelaporan


Hasil Asesmen

Ringkasan Bab
Pengolahan Hasil Asesmen

Pelaporan Hasil belajar

A. Pengolahan Hasil Asesmen


Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif
terhadap hasil asesmen. Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data
kualitatif (hasil amatan atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh
dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran
turunannya.

1. Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan


pembelajaran
Asesmen sumatif dilaksanakan secara yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar,
periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan dengan indikator terdiri atas: 1) mampu
pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menguraikan manfaat sumber energi; dan
menjadi capaian dari tujuan pembelajaran 2) mampu melakukan pengamatan sesuai
setiap peserta didik. Pendidik dapat prosedur. Indikator 1 menggunakan teknik
menggunakan data kualitatif sebagai hasil tes tertulis pilihan ganda atau essay, indikator
asesmen tujuan pemeblajaran peserta didik. 2 menggunakan unjuk kerja. Hasil asesmen
Namun, dapat juga menggunakan data sumatif peserta didik dipetakan ke dalam 4
kuantitaif dan mendsikripsikannya secara kualitas, yaitu: 1) perlu bimbingan, 2) cukup, 3)
kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk baik, dan 4) sangat baik. Pendidik juga dapat
mengolah data kuantitatif, baik secara rerata menentukan angka kuantitatif pada setiap
maupun proporsional. kualitas yang disajikan, misalnya untuk kriteria
perlu bimbingan antara 0-60, kriteria cukup
Contoh: antara 61-70, kriteria baik antara 71-80, dan
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk sangat antara 81-100.Maka rubrik penilaiannya
salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
IPAS Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 41
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Tabel 5.1. Rubrik tujuan pembelajaran: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan
sekitar

Bukti (evidence) Perlu Cukup Baik Sangat Baik


Tujuan Bimbingan
Pembelajaran (0 - 60) (61 - 70) (71 - 80) (81 - 100)

1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan


menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari
manfaat manfaat manfaat manfaat 2 contoh
sumber energi sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
sumber energi

2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu


melakukan bimbingan prosedur prosedur mengarahkan
pengamatan dalam pengamatan pengamatan teman yang
sesuai melakukan secara mandiri, secara mandiri lain dalam
prosedur prosedur namun masih dengan tepat melakukan
pengamatan ditemukan prosedur
1 atau 2 kali pengamatan
kesalahan

Pendidik menentukan kriteria ketercapaian Berdasarkan hasil asesmen pilihan ganda/


tujuan pembelajaran pada kualitas yang esai untuk indikator 1 dan unjuk kerja untuk
diyakininya, misalkan pada kualitas cukup, indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria untuk pengolahan hasil asesmen tujuan
ketercapaian kompetensi. pembelajaran dapat disajikan seperti dalam
tabel berikut ini.

Tabel 5.1. Hasil asesmen tujuan pembelajaran: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di
lingkungan sekitar

Kualitas
Kualitas Bukti Kualitas Bukti
Nama Deskripsi Nilai
(evidence) 1 (evidence)
Indikator 2

Amar Baik (75) Cukup (69) Mampu menguraikan 2 contoh manfaat 72


sumber energi dan dapat melakukan
prosedur pengamatan secara mandiri
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali
kesalahan

Badu Perlu Cukup (63) Belum mampu menguraikan manfaat (59)*


bimbingan sumber energi tetapi dapat melakukan
(55) prosedur pengamatan secara mandiri
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali
kesalahan

42
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Kualitas
Kualitas Bukti Kualitas Bukti
Nama Deskripsi Nilai
(evidence) 1 (evidence)
Indikator 2

Candra Sangat Baik (80) Mampu menguraikan lebih dari 2 87,5


Baik (95) contoh manfaat sumber energi serta
dapat melakukan prosedur pengamatan
secara mandiri dengan tepat

… … … … …

Zakariya Cukup (65) Baik (75) Mampu menguraikan 1 contoh manfaat (70)
sumber energi serta dapat melakukan
prosedur pengamatan secara mandiri
dengan tepat

* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

2. Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi


nilai akhir
Capaian tujuan pembelajaran peserta didik untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan
menjadi bahan yang diolah menjadi nilai akhir penjelasan mengenai kompetensi yang sudah
mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang
(biasanya satu semester). Untuk mendapatkan belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak
nilai akhir mata pelajaran tersebut, data lanjut secara ringkas bila ada.
kuantitatif langsung diolah, sedangkan

Penting untuk diperhatikan bahwa pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen
formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen
formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir.

Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi
asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau
tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan
asesmen tersebut.

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 43
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Contoh proses pengolahan tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir

1) Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan


pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian)

■ Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan ■ Ketuntasan ditentukan untuk setiap


pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan tujuan pembelajaran, bukan hasil akhir
pembelajaran untuk B. Indonesia, dan 5 pengolahan nilai sumatif per mata
tujuan pembelajaran untuk mapel Agama pelajaran. Ketidaktuntasan ditandai (*)
(contoh hanya 3 mapel, namun cara ini di tujuan pembelajaran tertentu saja. Hal
dapat berlaku untuk semua mapel). ini bertujuan untuk mengkomunikasikan
kepada orang tua dan peserta didik tentang
■ Asumsi: satuan pendidikan menggunakan
tujuan pembelajaran mana yang belum
rentang nilai untuk ketercapaian tujuan
dituntaskan oleh peserta didik.
pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk
setiap mapel atau berbeda, tergantung
kesepakatan para pendidik di satuan
pendidikan.

Contoh: Para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56-
100 sudah mencapai ketuntasan.

Nama Peserta Didik : Didi Kelas/Fase : 7/C

No. Mata Pelajaran TP 1 TP 2 TP 3 TP 4 TP 5 TP 6 TP 7 Hasil Akhir

1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 55* 75 90 83 75,75

2 Bahasa Indonesia 67 85 53* 68 90 55* 88

3 Agama 80 60 60 87

... ...

... ...

... ...

*Belum mencapai kriteria ketuntasan

44
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

2) Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan


pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)

a. Perlu bimbingan: peserta didik masih b. Cukup: peserta didik masih kesulitan dalam
kesulitan dan sangat bergantung pada mencapai sebagian tujuan pembelajaran
bimbingan dalam mencapai tujuan dan perlu menguatkan tujuan
pembelajaran dan belum siap memasuki pembelajaran yang dipelajari sebelum
pembelajaran lebih lanjut. Perlu mengikuti pembelajaran selanjutnya
direkomendasikan untuk menguatkan dengan penekanan pada aspek-aspek yang
tujuan pembelajaran dengan mengikuti belum dikuasai.
remedial.

Baik: peserta didik sudah menuntaskan sebagian besar indikator tujuan pembelajaran dan perlu siap
mengikuti pembelajaran selanjutnya.

c. Sangat baik: peserta didik mengikuti


pembelajaran selanjutnya dan dilibatkan
diberikan pengayaan atau tantangan lebih.

Nama Peserta Didik : Didi


Kelas/Fase : 7/C

1 2 3 4

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Tujuan Pembelajaran 1

Tujuan Pembelajaran 2

Tujuan Pembelajaran 3

...

Bahasa Indonesia

Tujuan Pembelajaran 1

Tujuan Pembelajaran 2

Tujuan Pembelajaran 3

...

[Mata Pelajaran Lainnya]

Tujuan Pembelajaran 1

Tujuan Pembelajaran 2

Tujuan Pembelajaran 3

...

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 45
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Tanda centang diberikan sesuai dengan rubrik ketercapaian yang ada pada masing-masing tujuan
pembelajaran.

Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik menjelaskan penguasaan kompetensi pada
dilakukan dengan membandingkan pencapaian tujuan pembelajaran. Misalnya, “Peserta didik
hasil belajar peserta didik dengan kriteria menguasai semua indikator tanpa banyak
ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini menghadapi kesulitan.”
bukan berupa angka, melainkan kalimat yang

Contoh asesmen formatif dengan teknik observasi


Tujuan pembelajaran yang diukur : Mengukur panjang dengan satuan baku
Asesmen formatif : Observasi pengukuran benda dengan menggunakan
penggaris
Instrumen : Lembar observasi pengukuran benda di sekitarku

Lembar observasi kegiatan Pengukuran Benda di Sekitarku

Nama Peserta Didik :


Tanggal Pengamatan :

No. Aspek yang diamati Teramati Tidak teramati

Tujuan pembelajaran mapel Matematika

1. Dapat menggunakan alat ukur yang sesuai


secara mandiri

2. Mampu mengidentifikasi ukuran benda


berdasarkan hasil pengukuran

3. Menuangkan hasil pengukuran dalam lembar


kerja

Dengan menggunakan lembar observasi peserta yang telah mencapai atau melebihi
tersebut, pendidik dapat memantau pencapaian, dapat diberikan apresiasi atau
perkembangan dan memberikan umpan balik. tantangan pembelajaran yang lebih tinggi.
Misalnya, untuk peserta didik yang belum Namun demikian, pendidik dapat memberikan
mencapai tujuan pembelajaran, diberikan umpan balik lain di luar tujuan pembelajaran
umpan balik seketika dengan memberikan yang membangun peserta didik secara utuh,
motivasi dan informasi tambahan atau bisa perilaku maupun kompetensi lain di luar
memberikan arahan secara bertahap. Untuk mapel yang disasar.

46
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Contoh asesmen formatif dengan rubrik

Penilaian Kinerja : “Ayo Ukur Tinggi Badan Temanmu”


Tujuan pembelajaran : Mengukur tinggi badan dengan menggunakan satuan baku (cm)
Instrumen : Rubrik penilaian kinerja pengukuran tinggi badan dengan satuan baku

Skor
Indikator
1 2 3 4
Melakukan Kesulitan untuk Dapat memilih Dapat memilih Dapat memilih
pengukuran memilih dan alat ukur alat ukur yang dan menggunakan
menggunakan yang sesuai, sesuai, namun alat ukur secara
alat ukur namun masih masih kesulitan mandiri
kesulitan dalam dalam mengukur
menggunakan beberapa objek
alat ukur dengan bentuk
yang sulit
Hasil Kesulitan Hasil pengukuran Hasil pengukuran Dapat
Pengukuran mengidentifikasi sebagian besar sebagian kecil mengidentifikasi
hasil pengukuran belum akurat belum akurat hasil pengukuran
(untuk objek- secara akurat
objek dengan
bentuk yang sulit)

Pendidik menggunakan rubrik untuk mengukur Pendidik dapat memberikan umpan balik sesuai
ketercapaian peserta didik. Karena asesmen ini dengan kesulitan yang diamati. Peserta didik
merupakan asesmen formatif sehingga rubrik juga dapat diajak berdiskusi tentang apa yang
ini digunakan untuk memberikan umpan balik bisa dilakukan untuk memperbaiki prosesnya.
kepada peserta didik. Pendidik juga dapat Pendidik dapat memberikan rekomendasi yang
memberikan rubrik ini sebagai asesmen diri dan perlu dilakukan peserta didik untuk dapat
mengajak peserta didik untuk merefleksikan meningkatkan skornya. Bagi peserta didik
prosesnya. yang sudah terlatih, mereka dapat menilai diri
dan menentukan langkah tindak lanjut atau
tantangan lebih.

Pengolahan Hasil Asesmen untuk Rapor


Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan asesmen sumatif, sementara asesmen formatif
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. sebagaimana diuraikan sebelumnya, berupa
Terdapat 2 jenis data, yaitu data hasil asesmen data atau informasi yang bersifat kualitatif,
yang berupa angka (kuantitatif) serta data hasil digunakan sebagai umpan balik untuk
asesmen yang berupa narasi (kualitatif). perbaikan pembelajaran sekaligus sebagai
bahan pertimbangan menyusun deskripsi
Pengolahan hasil asesmen dalam bentuk angka capaian kompetensi.
(kuantitatif) didasarkan hanya pada hasil

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 47
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Contoh Pengolahan Nilai Rapor:


Contoh data kuantitatif

Contoh Pengolahan Data Kualitatif

► SMP
Contoh di bawah ini adalah pada mata capaian peserta didik. Nilai akhir semester
pelajaran Informatika SMP (Fase D) elemen menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian
teknologi informasi dan komunikasi, selama peserta didik yang menunjukkan adanya hal-hal
satu semester peserta didik mempelajari materi yang belum tercapai dan sudah tercapai oleh
tentang antarmuka grafis, surat elektronik, peserta didik.
peramban web dan mesin telusur, manajemen
folder dan file, membuat dokumen dengan Tabel di bawah ini menunjukkan contoh
aplikasi perkantoran. Guru telah melakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai
lima kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran kualitatif pada akhir semester berdasarkan
yang dicapai pada semester tersebut dan satu indikator-indikator yang dicapai oleh setiap
kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan peserta didik.
dalam bentuk deskripsi kualitatif sesuai

48
Lingkup Materi/Tujuan Pembelajaran

Sumatif 1 (Praktik) Sumatif 2 (Praktik) Sumatif 3 (Praktik) Sumatif 4 (Praktik) Sumatif 5 (Praktik)

Nama Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik
Sumatif Akhir Nilai Akhir
Peserta mampu menjelaskan mampu menerapkan menggunakan membuat dan mampu membuat
Semester (Teori) Semester
Didik antarmuka surel untuk peramban untuk mengelola folder dokumen dan
berbasis grafis berkomunikasi mencari, dan dan file dengan presentasi dengan
dan komponen- dengan baik dan memilah informasi. terstruktur sehingga menggunakan
komponennya. santun, dengan memudahkan akses fitur dasar aplikasi
bahasa yang sesuai. yang efisien perkantoran

Ahmad terampil mampu membuat terampil melakukan mampu membuat Terampil Memahami Terampil
menggunakan surel, tapi belum pencarian folder, namun menggunakan penggunaan mempraktikan
antarmuka berbasis santun dalam menggunakan belum mampu fitur dasar aplikasi aplikasi peramban, penggunaan
grafis dan mampu berbahasa peramban, namun mengelola file secara perkantoran untuk dan perkantoran aplikasi peramban
menjelaskan belum pandai terstruktur membuat dokumen dalam lingkungan dan perkantoran
komponen- memilah informasi dan presentasi antarmuka berbasis dalam lingkungan
komponennya pada grafis antarmuka berbasis
orang lain grafis, namun perlu
bimbingan dalam
sikap dan karakter
penggunaan
teknologi dan
masih perlu
bimbingan dalam
menggunakan
aplikasi pengelolaan
berkas

Baim terampil Mampu Perlu bimbingan Mampu membuat Perlu bimbingan Memahami Terampil
menggunakan menggunakan surel dalam melakukan dan mengelola file dalam membuat penggunaan mempraktikan
antarmuka berbasis dan berkomunikasi pencarian dan folder secara dokumen dan aplikasi pengelolaan penggunaan aplikasi
grafis dan mampu secara santun menggunakan terstruktur presentasi berkas, namun pengelolaan berkas,
menjelaskan peramban menggunakan perlu meningkatkan namun masih perlu
komponen- fitur dasar aplikasi pemahaman bimbingan dalam

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
komponennya pada perkantoran penggunaan menggunakan
orang lain aplikasi peramban, aplikasi peramban,
dan perkantoran dan perkantoran
dalam lingkungan dalam lingkungan
antarmuka berbasis antarmuka berbasis
grafis grafis aplikasi
peramban

49
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
50
Lingkup Materi/Tujuan Pembelajaran

Sumatif 1 (Praktik) Sumatif 2 (Praktik) Sumatif 3 (Praktik) Sumatif 4 (Praktik) Sumatif 5 (Praktik)

Nama Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik
Sumatif Akhir Nilai Akhir
Peserta mampu menjelaskan mampu menerapkan menggunakan membuat dan mampu membuat
Semester (Teori) Semester
Didik antarmuka surel untuk peramban untuk mengelola folder dokumen dan
berbasis grafis berkomunikasi mencari, dan dan file dengan presentasi dengan
dan komponen- dengan baik dan memilah informasi. terstruktur sehingga menggunakan
komponennya. santun, dengan memudahkan akses fitur dasar aplikasi
bahasa yang sesuai. yang efisien perkantoran

Cepy terampil mampu membuat terampil melakukan mampu membuat Terampil Memahami Terampil
menggunakan surel untuk pencarian folder, namun belum menggunakan penggunaan mempraktikkan
antarmuka berbasis berkomunikasi menggunakan mampu mengelola fitur dasar aplikasi aplikasi peramban, penggunaan
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

grafis dan mampu secara santun dalam peramban dan file secara perkantoran untuk dan perkantoran aplikasi peramban
menjelaskan berbahasa pandai memilah terstruktur membuat dokumen dalam lingkungan dan perkantoran
komponen- informasi dan presentasi antarmuka berbasis dalam lingkungan
komponennya pada grafis antarmuka
orang lain berbasis grafis,
namun masih perlu
bimbingan dalam
menggunakan
aplikasi pengelolaan
berkas

Zoni terampil Mampu Perlu bimbingan Perlu bimbingan Perlu bimbingan Memahami Perlu bimbingan
menggunakan menggunakan surel dalam melakukan untuk mengelola file dalam membuat penggunaan dalam
antarmuka berbasis dan berkomunikasi pencarian dan folder secara dokumen dan aplikasi pengelolaan menggunakan
grafis dan mampu secara santun menggunakan terstruktur presentasi berkas, namun aplikasi pengelolaan
menjelaskan peramban menggunakan perlu meningkatkan berkas, peramban,
komponen- fitur dasar aplikasi pemahaman dan perkantoran
komponennya pada perkantoran penggunaan dalam lingkungan
orang lain aplikasi peramban, antarmuka berbasis
dan perkantoran grafis aplikasi
dalam lingkungan peramban
antarmuka berbasis
grafis
► SMK
Contoh dibawah ini adalah pada SMK konsentrasi keahlian Teknik Instalasi menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian peserta didik yang
Tenaga Listrik, selama satu semester peserta didik mempelajari materi menunjukkan adanya hal-hal yang belum tercapai dan sudah tercapai oleh
instalasi motor listrik satu fasa jenis rotor sangkar. Guru telah melakukan peserta didik.
empat kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai pada semester
tersebut, dan satu kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan dalam Tabel di bawah ini menunjukkan contoh pengolahan data untuk
bentuk deskripsi kualitatif sesuai capaian peserta didik. Nilai akhir semester mendapatkan nilai kualitatif pada akhir semester.

Materi Instalasi Motor Listrik Satu Fasa Jenis Rotor Sangkar

Sumatif 1 (Teori) Sumatif 2 (Teori) Sumatif 3 (Teori) Sumatif 4 (Praktik)


Nama Memahami jenis dan Memahami macam- Memahami prinsip kerja Menerapkan prosedur Sumatif Akhir Semester
Peserta karakteristik motor macam pengendali komponen pengendali pemasangan instalasi Nilai Akhir Semester
(Teori)
Didik listrik motor listrik motor listrik pengendali motor listrik
dengan elektromagnetik
untuk pengasutan
motor listrik

Abdul Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Sudah memahami
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor materi dan praktik
rotor sangkar pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor instalasi motor listrik 1
penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar fasa rotor sangkar
dan reverse motor listrik penguncian,
satu fasa forward, dan reverse
menggunakan sakelar
push button dan
kontaktor magnetik

Bara Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Hanya mampu Sudah memahami Masih perlu bimbingan
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan membuat rangkaian karakteristik motor listrik dalam instalasi
rotor sangkar pengasutan dan kontaktor magnetik pengendalian motor 1 fasa rotor sangkar motor listrik 1 fasa

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
penguncian motor listrik listrik satu fasa dengan rangkaian pengasutan rotor sangkar untuk
satu fasa. Namun, masih fitur pengasutan dan penguncian, namun pengendalian forward
perlu bimbingan untuk dan penguncian perlu bimbingan dalam dan reverse
rangkaian forward dan menggunakan sakelar rangkaian forward dan
reverse motor listrik satu push button dan reverse.
fasa kontaktor magnetik.
Namun belum mampu
untuk fitur forward dan

51
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

reverse
52
Materi Instalasi Motor Listrik Satu Fasa Jenis Rotor Sangkar

Sumatif 1 (Teori) Sumatif 2 (Teori) Sumatif 3 (Teori) Sumatif 4 (Praktik)


Nama Memahami jenis dan Memahami macam- Memahami prinsip kerja Menerapkan prosedur Sumatif Akhir Semester
Peserta karakteristik motor macam pengendali komponen pengendali pemasangan instalasi Nilai Akhir Semester
(Teori)
Didik listrik motor listrik motor listrik pengendali motor listrik
dengan elektromagnetik
untuk pengasutan
motor listrik

Choiril Belum memahami Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Masih perlu memahami
karakteristik motor pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor karakteristik motor
listrik satu fasa rotor pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor listrik 1 fasa rotor
sangkar penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar namun belum sangkar
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

dan reverse motor listrik penguncian, memahami karakteristik


satu fasa forward, dan reverse motornya
menggunakan
komponen
pengandalian sakelar
push button dan
kontaktor magnetik

Zulfikar Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Sudah memahami
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor materi dan praktik
rotor sangkar pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor instalasi motor listrik 1
penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar fasa rotor sangkar
dan reverse motor listrik penguncian,
satu fasa forward, dan reverse
menggunakan
komponen
pengandalian sakelar
push button dan
kontaktor magnetik
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

D. Pelaporan Hasil Belajar


Pelaporan hasil penilaian atau asesmen Rapor peserta didik PAUD minimal meliputi
dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan komponen:
belajar, yang berupa laporan hasil belajar,
yang disusun berdasarkan pengolahan hasil 1. Identitas peserta Didik,
Penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit 2. Nama satuan pendidikan,
memberikan informasi mengenai pencapaian 3. Kelompok usia,
hasil belajar peserta didik. Pada PAUD, selain
4. Semester,
memuat informasi tersebut, laporan hasil
belajar juga memuat informasi mengenai 5. perkembangan dan pertumbuhan anak,
pertumbuhan dan perkembangan anak. 6. Deskripsi perkembangan capaian
pembelajaran, dan
Satuan pendidikan perlu melaporkan hasil 7. Refleksi orang tua.
belajar dalam bentuk rapor.
Komponen rapor peserta didik SD/MI, SMP/
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesmen MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau sederajat
di atas, laporan hasil belajar hendaknya bersifat minimal memuat informasi mengenai:
sederhana dan informatif, dapat memberikan
informasi yang bermanfaat dan kompetensi 1. Identitas peserta didik,
yang dicapai, serta strategi tindak lanjut bagi 2. Nama satuan pendidikan,
pendidik, satuan pendidikan dan orang tua
3. Kelas,
untuk mendukung capaian pembelajaran.
4. Semester,
Pada PAUD, laporan hasil belajar dapat juga 5. Mata pelajaran,
ditambahkan informasi tentang tumbuh 6. Nilai,
kembang anak. Dalam format laporan terakhir,
7. Deskripsi,
selain laporan ketercapaian CP, ada juga
informasi tentang tinggi dan berat badan anak, 8. Catatan guru,
kepemilikan NIK serta refleksi orang tua tentang 9. Presensi, dan
perkembangan anak. 10. Kegiatan ekstrakurikuler.

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 53
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK mekanisme dan format pelaporan hasil belajar
atau sederajat, satuan pendidikan dan pendidik kepada orang tua/wali. Pelaporan hasil
memiliki keleluasaan untuk menentukan belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada
deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang setiap akhir semester. Di samping itu, satuan
diperoleh peserta didik. Satuan pendidikan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik
memiliki keleluasaan untuk menentukan secara berkala melalui e-rapor/dapodik.

Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut
sebagai berikut.

Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi, pendidik harus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi
dan terendah. Untuk melihat capaian kompetensi tertinggi ditandai dengan warna hijau dan capaian
kompetensi terendah ditantai dengan warna merah.

Capaian tertinggi Capaian terendah

1) Penysunan deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Kimia


SMA/MA/Program Paket C Setiap Fase

1. Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program


Paket C)

Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan


untuk merespon isu-isu global dan berperan aktif
dalam memberikan penyelesaian masalah.
Kemampuan tersebut antara lain mengidentifikasi,
mengajukan gagasan, merancang solusi, mengambil
keputusan, dan mengkomunikasikan dalam bentuk
projek sederhana atau simulasi visual menggunakan
aplikasi teknologi yang tersedia terkait ...

Format Laporan Hasil Belajar (Rapor)


Fase E Berdasarkan Elemen

Nama : Kelas :X
Elemen Capaian Pembelajaran NISN : Fase :E
Sekolah : Semester :2
Alamat : Tahun Pelajaran :
Pemahaman Pada akhir Fase E, peserta didik memiliki
Biologi kemampuan menciptakan solusi atas
Nilai
permasalahan-permasalahan No. Mata Pelajaran Akhir Capaian Kompetensi
berdasarkan isu lokal, nasional atau
global terkait pemahaman 1. Pendidikan Agama dan ... ...
Budi Pekerti
keanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, ... ... ... ...
inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem, dan interaksi antarkomponen, 5. Ilmu Pengetahuan Alam 80 Menunjukkan kemampuan dalam mengidentifikasi,
(Fisika, Kimia, Biologi) berkomunikasi dan mengajukan gagasan, terkait
serta perubahan lingkungan.
dengan inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem, interaksi antarkomponen, dan perubahan
lingkungan; menjelaskan fenomena pemanasan
Pemahaman Peserta didik mampu mendeskripsikan global; menuliskan reaksi kimia, perubahan iklim
Fisika gejala alam dalam cakupan dan pemanasan global, serta pencemaran
lingkungan.
keterampilan proses dalam pengukuran,
perubahan iklim dan pemanasan global, Perlu bimbingan dalam kemampuan merancang
pencemaran lingkungan, energi solusi, dan mengambil keputusan serta penguatan
dalam menerapkan hukum-hukum dasar kimia.
alternatif, dan pemanfaatannya.

... ... ... ...


Pemahaman Peserta didik mampu mengamati,
Kimia menyelidiki dan menjelaskan fenomena
sesuai kaidah kerja ilmiah dalam
menjelaskan konsep kimia dalam
kehidupan sehari hari; menerapkan
konsep kimia dalam pengelolaan
lingkungan termasuk menjelaskan
fenomena pemanasan global;
menuliskan reaksi kimia dan
menerapkan hukum-hukum dasar kimia;
memahami struktur atom dan
aplikasinya dalam nanoteknologi.

54
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

2) Penyusunan deskripsi berdasarkan alur tujuan pembelajaran

ATP Fisika Fase E Semester 2


Format Laporan Hasil Belajar (Rapor)
5. Menyajikan hasil analisis gejala, penyebab, dampak, dan
solusi atas perubahan iklim, serta pemanasan global Nama : Kelas :X
dalam kehidupan sehari-hari. NISN : Fase :E
Sekolah : Semester :2
Alamat : Tahun Pelajaran :

Nilai
ATP Kimia Fase E Semester 2 No. Mata Pelajaran Akhir Capaian Kompetensi

1. Pendidikan Agama dan ... ...


9. Menyajikan rumus kimia dan nama senyawa kimia yang Budi Pekerti
berkaitan dengan sumber dan/atau solusi permasalahan ... ... ... ...
isu global.
5. Ilmu Pengetahuan Alam 80 Fisika:
10. Menuliskan persamaan reaksi kimia yang lengkap setara (Fisika, Kimia, Biologi) Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam
yang berkaitan dengan fenomena alam sehari-hari atau
isu global. menyajikan hasil analisis gejala, penyebab, dampak,
dan solusi atas perubahan iklim, serta pemanasan
global dalam kehidupan sehari-hari.

Kimia:
Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam
11. Menganalisis suatu fenomena alam secara kuantitatif - menyajikan rumus kimia dan nama senyawa
berdasarkan hukum dasar kimia. kimia yang berkaitan dengan sumber dan/atau
solusi permasalahan isu global; dan
12. Merancang, melaksanakan serta mempresentasikan - menuliskan persamaan reaksi kimia yang lengkap
setara yang berkaitan dengan fenomena alam
percobaan kimia dalam penerapan hukum-hukum dasar sehari-hari atau isu global.
kimia.
Perlu penguatan dalam Menganalisis suatu
fenomena alam secara kuantitatif berdasarkan
hukum dasar kimia, merancang, melaksanakan serta
mempresentasikan percobaan kimia dalam
ATP Biologi Fase E Semester 2 penerapan hukum-hukum dasar kimia.

Biologi:
Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam
10. Menganalisis bioteknologi yang dapat diterapkan
dalam pelestarian keanekaragam hayati, khususnya - menganalisis bioteknologi yang dapat
mengatasi kelangkaan keanekaragaman hayati dengan diterapkan dalam pelestarian keanekaragaman
hayati;
menyajikan bagan proses bioteknologi dari hasil telaah - mengidentifikasi komponen ekosistem dengan
artikel. menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem
di lingkungan sekitarnya;
11. Mengidentifikasi komponen ekosistem dengan - menyusun jaring-jaring makanan atau rantai
makanan dan hasil pengamatan ekosistem yang
menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem di ada di lingkungan sekitar;
lingkungan sekitarnya. - menganalisis interaksi yang terjadi antar
komponen ekosistem dengan menyajikan data
hasil pengamatan di lingkungan sekitar;
12. Menyusun jaring-jaring makanan atau rantai makanan - mengidentifikasi perubahan lingkungan yang
dari hasil pengamatan ekosistem yang ada di lingkungan terjadi di sekitarnya dengan menyajikan laporan
sekitar. hasil pengamatan; dan
- mendeskripsikan bioteknologi yang dapat
diterapkan dalam mengatasi perubahan
13. Menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen lingkungan dengan menyajikan diagram dari
ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan hasil kajian literatur atau wawancara.
di lingkungan sekitar. Perlu bimbingan dalam kemampuan menciptakan
solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada
di sekitarnya dengan melakukan projek sederhana.
14. Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di
sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil
pengamatan.

15. Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari


perubahan lingkungan dengan menyajikan data hasil
kajian literatur atau pengamatan atau wawancara.

16. Mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan


dalam mengatasi perubahan lingkungan dengan
menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau
wawancara.

17. Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan


yang ada di sekitarnya dengan melakukan projek
sederhana.

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 55
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

3) Penyusunan deskripsi mengambil dari poin-poin penting dari materi


yang sudah diberikan

Sumatif Lingkup Materi Sumatif Akhir Semester*

Cuaca di Nama-nama Konsep Membedakan NA Sumatif Nilai Rapor


NA (Rerata S + AS)
Nama Sekitarku Hari dan Bulan Waktu Siang-malam Non Akhir
Sumatif Tes
Murid Tes Semester
(S) *pembulatan
Sumatif 1 Sumatif 2 Sumatif 3 Sumatif 4 (AS) normal

Edo 85 76 60 83 76t - 75 75 75,5

Nama : Edo

Ilmu Pengetahuan Alam Menunjukkan penguasaan yang baik dalam memprediksi kondisi cuaca
dan membedakan siang-malam.
75,5
Perlu pendampingan dalam memahami konsep waktu jam, menit, detik,
perlu pembimbingan lebih lanjut agar kemampuan tersebut dikuasai secara
konsisten.

56
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Contoh Rapor SD

Gambar 5.1. Contoh format rapor SD

Catatan :
1. Format rapor di atas dapat disesuaikan berdasarkan struktur kurikulum masing-masing jenjang.
2. Deskripsi capaian kompetensi peserta didik berisi informasi tentang kompetensi yang sudah
dicapai dan kompetensi yang perlu ditingkatkan. Deskripsi ditulis menggunakan kalimat positif
dan memotivasi.

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 57
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Untuk melengkapi pelaporan, satuan pendidikan dapat juga menambahkan bentuk laporan lainnya,
seperti portofolio, diskusi/konferensi, pameran karya, dan skill passport.

a. Portofolio
Portofolio bertujuan untuk melihat perkembangan belajar peserta didik melalui dokumentasi hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya yang dipilih oleh peserta didik berdasarkan
hasil diskusi dengan pendidik. Portofolio juga perlu dilengkapi refleksi pendidik dan peserta didik
terhadap pencapaian pembelajaran selama ini.

Gambar 5.2. Contoh Portofolio


(Sumber foto: Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta dan SD Negeri Mampang Prapatan 02 Pagi, Jakarta)

58
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

b. Diskusi/Konferensi
Diskusi/konferensi bertujuan untuk berbagi informasi capaian hasil belajar antara pendidik, peserta
didik, dan orang tua. Diskusi/konferensi dapat dilakukan dalam suasana formal maupun informal.

Gambar 5.3. Contoh Kegiatan Diskusi/ Konferensi


(Sumber foto: Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta)

c. Pameran Karya
Pameran karya berperan sebagai bentuk perayaan proses belajar dan juga sebagai asesmen sumatif.
Dalam pelaksanaan pameran karya, orang tua, komunitas sekolah, peserta didik, dan pendidik dari
sekolah lain dapat diundang untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang
lebih luas.

Gambar 5.4. Contoh Kegiatan Pameran Karya


(Sumber foto: SDN 164 Karangpawulang, Bandung, Jawa Barat)

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 59
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

d. Skill Pasport
Skill passport merupakan catatan kompetensi yang dikuasai selama peserta didik belajar di SMK dan
dunia kerja. Skill passport memudahkan peserta didik, pendidik, dan dunia kerja untuk menerapkan
pengendalian berbasis identitas melalui catatan uji kompetensi yang dapat diverifikasi.

Mekanisme Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Satuan pendidikan memiliki keleluasaan Pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap


untuk menentukan kriteria kenaikan kelas. capaian peserta didik menjadi salah satu praktik
Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan yang dianjurkan dalam Kurikulum Merdeka.
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar Penggunaan fase dalam Capaian Pembelajaran
yang mencerminkan pencapaian peserta didik adalah salah satu alasan mengapa peserta
pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler didik dapat terus naik kelas bersama teman-
serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. teman sebayanya meskipun ia dinilai belum
sepenuhnya mencapai kompetensi yang
Untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di fase
didik sebagai dasar penentuan kenaikan sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang
kelas dapat berdasarkan penilaian sumatif. ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut.
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta Ilustrasi berikut diharapkan dapat menjelaskan
didik untuk kenaikan kelas dilakukan dengan bagaimana proses belajar dalam suatu fase
membandingkan pencapaian hasil belajar dan lintas fase dapat berjalan seiring dengan
peserta didik dengan kriteria ketercapaian kenaikan kelas.
tujuan pembelajaran.

60
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Ilustrasi 1: kenaikan kelas dalam fase yang Ilustrasi 2: kenaikan kelas antara dua fase
sama. Sebagaimana dijelaskan dalam Bab III, yang berbeda. Contoh lain adalah kenaikan
pendidik menyusun alur tujuan pembelajaran kelas dari Kelas IV (Fase B) ke Kelas V (Fase C).
dalam satu fase secara kolaboratif. Sebagai Apabila terdapat peserta didik yang belum
contoh, guru Kelas III perlu berkolaborasi mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam
dengan guru Kelas IV dalam menyepakati alur Fase B, hal ini perlu diidentifikasi oleh guru
tujuan pembelajaran yang akan digunakan. Kelas V sejak awal tahun ajaran. Informasi
Mereka kemudian menyepakati tujuan-tujuan tentang tahap capaian peserta didik ini perlu
pembelajaran mana yang perlu dicapai di Kelas dikomunikasikan oleh guru Kelas IV, dan
III, dan tujuan pembelajaran mana yang akan juga diidentifikasi melalui asesmen di awal
dipelajari di Kelas IV. pembelajaran Kelas V. Untuk peserta didik yang
belum menuntaskan Fase B, pendidik dapat
Ketika ada peserta didik yang tidak dapat mengulang konsep atau materi pelajaran
mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang belum dikuasai peserta didik sebelum
hingga akhir tahun ajaran di Kelas III, maka peserta didik tersebut mempelajari materi yang
guru kelas III perlu menyampaikan hal tersebut terkandung dalam Capaian Pembelajaran Fase
kepada guru Kelas IV agar pembelajaran di C. Dengan demikian, peserta didik dapat terus
kelas IV tersebut dapat menyesuaikan dengan naik kelas.
kebutuhan peserta didik. Selain itu, pada
awal tahun ajaran guru pun dianjurkan untuk
melakukan asesmen di awal pembelajaran
untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik.
Dengan demikian, peserta didik tadi dapat terus
naik kelas, tidak perlu tinggal kelas di Kelas III.

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa satuan pendidikan tidak perlu menentukan kriteria
dan mekanisme kenaikan kelas. Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis (automatic
promotion). Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat
sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching
at the right level). Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam
setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dapat
mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya
menunggu hingga tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan.

Apabila terdapat tujuan pembelajaran pada Dalam proses penentuan peserta didik tidak
mata pelajaran tertentu yang tidak tercapai naik kelas, perlu dilakukan musyawarah dan
sampai saatnya kenaikan kelas, maka pada pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak
rapor peserta didik tersebut dituangkan nilai naik kelas menjadi pilihan paling akhir apabila
aktual yang dicapai dan dideskripsikan bahwa seluruh pertimbangan dan perlakuan telah
peserta didik tersebut masih memiliki tujuan dilaksanakan. Banyak penelitian menunjukkan
pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas bahwa tinggal kelas tidak memberikan
berikutnya. manfaat signifikan untuk peserta didik, bahkan
cenderung memberikan dampak buruk

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 61
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

terhadap persepsi diri peserta didik (Jacobs & untuk menetapkan peserta didik tidak naik
Mantiri, 2022; OECD, 2020; Powell, 2010). Di kelas. Namun demikian, keputusan ini sebaiknya
berbagai negara, kebijakan tinggal kelas secara dipertimbangkan dengan sangat hati-hati
empiris tidak meningkatkan prestasi akademik mengingat dampaknya terhadap kondisi
peserta didik, terutama yang mengalami psikologis peserta didik. Selain itu, tinggal kelas
kesulitan belajar. Dalam survei PISA 2018, skor juga memberatkan secara ekonomi. Hasil tes
capaian kognitif peserta didik yang pernah PISA 2018 menunjukkan bahwa di berbagai
tinggal kelas secara statistik lebih rendah negara, mayoritas siswa yang pernah tidak
dibandingkan mereka yang tidak pernah naik kelas adalah siswa dari keluarga kelas
tinggal kelas (OECD, 2021). Hal ini menunjukkan menengah ke bawah (OECD, 2020). Ketika
bahwa mengulang pelajaran yang sama selama mereka tinggal kelas, biaya untuk mengulang
satu tahun tidak membuat peserta didik satu tahun belajar memberatkan keluarga
memiliki kemampuan akademik yang setara sehingga mereka semakin rentan putus sekolah.
dengan teman-temannya, melainkan tetap
lebih rendah. Hal ini dimungkinkan karena yang Dengan demikian, kebijakan tidak naik kelas
dibutuhkan oleh peserta didik tersebut adalah adalah kebijakan yang tidak efisien. Peserta
pendekatan atau strategi belajar yang berbeda, didik harus mengulang semua mata pelajaran
bantuan belajar yang lebih intensif, waktu yang untuk jangka waktu satu tahun penuh, padahal
sedikit lebih panjang, namun bukan mengulang mungkin bukan itu yang menjadi kebutuhan
seluruh pelajaran selama setahun. belajar mereka. Berikut ini adalah contoh-
contoh isu yang biasanya menjadi faktor
Dalam hal terjadi kasus luar biasa, jika terdapat pendorong keputusan tidak naik kelas, serta
banyak mata pelajaran yang tidak tercapai alternatif solusi yang lebih sesuai dengan
oleh peserta didik dan/atau terkait isu sikap perkembangan dan kesejahteraan (well-being)
dan karakter peserta didik, maka satuan peserta didik.
pendidikan dapat menetapkan mekanisme

Contoh isu Pertimbangan yang bisa diambil sekolah

Peserta didik mempunyai tujuan Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya
pembelajaran yang belum tuntas dengan pendampingan tambahan untuk menyelesaikan
(ada tujuan-tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang belum tercapai/tuntas.
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).

62
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Contoh isu Pertimbangan yang bisa diambil sekolah

Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan


masalah absen/ketidakhadiran ketidakhadiran. Jika peserta didik tidak hadir karena kondisi
yang banyak (Banyaknya jumlah keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja karena
ketidakhadiran disepakati oleh alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka
satuan pendidikan) dapat dipertimbangkan naik dengan catatan khusus.

Jika alasan ketidakhadiran karena “malas”, meskipun kecil


kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat
dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap
yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya,
permasalahan ketidakhadiran harus diselesaikan dalam
jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau
behavior treatment lain.

Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat


mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak
terjadi penumpukan jumlah ketidakhadiran dari peserta didik
di akhir semester.

Keterlambatan psikologis, Peserta didi bisa dipertimbangkan untuk naik kelas dengan
perkembangan, dan/atau catatan peserta didik perlu mendapat bimbingan dalam
kognitif memahami pelajaran dan/ atau mendapatkan layanan
konseling

Mekanisme Kelulusan
Untuk menilai pencapaian hasil belajar Seperti halnya kenaikan kelas, penentuan
peserta didik sebagai dasar kelulusan dapat kelulusan ditentukan oleh satuan pendidikan.
berdasarkan penilaian sumatif, yang dapat Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan
dialkukan dalam bentuk tes tulis, tugas untuk dilakukan dengan mempertimbangkan
performa, portofolio, atau kombinasi. Penilaian laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian hasil belajar peserta didik untuk pencapaian peserta didik pada semua mata
kelulusandilakukan dengan membandingkan pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan pada:
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar
Penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh atau bentuk lain yang sederajat; dan
satuan pendidikan dilaksanakan pada semester b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah
ganjil dan/atau semester genap pada akhir menengah pertama atau bentuk lain yang
jenjang dengan mempertimbangkan capaian sederajat dan sekolah menengah atas atau
kompetensi lulusan. bentuk lain yang sederajat.

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 63
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/ Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan/
program pendidikan setelah: program pendidikan yang bersangkutan.

a. menyelesaikan seluruh program Peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan/
pembelajaran; dan program pendidikan diberikan ijazah. Ijazah
b. mengikuti penilaian sumatif yang diberikan pada akhir semester genap pada
diselenggarakan oleh satuan pendidikan. setiap akhir jenjang. Ketentuan mengenai
ijazah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Catatan:

• Untuk PAUD tidak memiliki evaluasi untuk kelulusan, tetapi diharapkan anak yang telah
menyelesaikan fase pondasi (PAUD) dapat mencapai profil peserta didik yang tergambar
dalam STPPA.
• Pendidik perlu memonitor dan mengkomunikasikan sepanjang proses pembelajaran
dan bukan hanya di akhir semester/tahun, misalnya terhadap permasalahan kehadiran,
seharusnya tidak diketahui di akhir tahun; namun sudah ada intervensi sebelumnya.
• Kenaikan kelas/kelulusan bukan menjadi hukuman bagi siswa. Pendidik bekerja sama
dengan orangtua untuk mendeteksi permasalahan di sepanjang proses pembelajaran.
Dengan demikian jika ditemui permasalahan, maka dapat segera diatasi dan diberikan
intervensi.
• Pendidik menggunakan umpan balik/refleksi untuk mengetahui dan menentukan strategi
untuk membantu peserta didik yang mengalami ketertinggalan pada sepanjang proses
pembelajaran.

64
Lampiran-lampiran

Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) Jenjang SD

Nama Peserta Didik : Kelas : IV


NISN : Fase :
Sekolah : Semester :
Alamat : Tahun Pelajaran :

Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila

3 Bahasa Indonesia

4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
6 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
7 Senin Musik
8 Bahasa Inggris
9 Muatan Lokal

No. Ekstrakurikuler Keterangan

1 Pramuka
2 Silat
dst.

Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari

Tanpa Keterangan . . . hari

TTD Orang Tua Peserta Didik TTD Wali Kelas

TTD Kepala Sekolah

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 109
Lampiran-lampiran

Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) Jenjang SMP

Nama Peserta Didik : Kelas : VII


NISN : Fase :
Sekolah : Semester :
Alamat : Tahun Pelajaran :

Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila

3 Bahasa Indonesia

4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
9 Informatika
10 Senin Tari

No. Ekstrakurikuler Keterangan

1 Pramuka
2 Paskibra
dst.

Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari

Tanpa Keterangan . . . hari

TTD Orang Tua Peserta Didik TTD Wali Kelas

TTD Kepala Sekolah

110
Lampiran-lampiran

Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) Jenjang SMA

Nama Peserta Didik : Kelas :X


NISN : Fase :
Sekolah : Semester :
Alamat : Tahun Pelajaran :

Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila

3 Bahasa Indonesia

4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika,
Kimia, Biologi)
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi,
Ekonomi, Sejarah, Geografi)
7 Bahasa Inggris
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
9 Informatika
10 Prakarya dan Kewirausahaan

No. Ekstrakurikuler Keterangan

1 Pramuka
2 Jurnalistik
dst.

Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari

Tanpa Keterangan . . . hari

TTD Orang Tua Peserta Didik TTD Wali Kelas

TTD Kepala Sekolah

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 111

Anda mungkin juga menyukai