PANDUAN
Pembelajaran dan
Asesmen
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
4 Pelaksanaan Pembelajaran
dan Asesmen
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 37
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
38
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 39
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran. Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di
kelasnya, yaitu:
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
40
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Ringkasan Bab
Pengolahan Hasil Asesmen
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 41
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Tabel 5.1. Rubrik tujuan pembelajaran: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan
sekitar
Tabel 5.1. Hasil asesmen tujuan pembelajaran: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di
lingkungan sekitar
Kualitas
Kualitas Bukti Kualitas Bukti
Nama Deskripsi Nilai
(evidence) 1 (evidence)
Indikator 2
42
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Kualitas
Kualitas Bukti Kualitas Bukti
Nama Deskripsi Nilai
(evidence) 1 (evidence)
Indikator 2
… … … … …
Zakariya Cukup (65) Baik (75) Mampu menguraikan 1 contoh manfaat (70)
sumber energi serta dapat melakukan
prosedur pengamatan secara mandiri
dengan tepat
Penting untuk diperhatikan bahwa pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen
formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen
formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir.
Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi
asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau
tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan
asesmen tersebut.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 43
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Contoh: Para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56-
100 sudah mencapai ketuntasan.
3 Agama 80 60 60 87
... ...
... ...
... ...
44
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
a. Perlu bimbingan: peserta didik masih b. Cukup: peserta didik masih kesulitan dalam
kesulitan dan sangat bergantung pada mencapai sebagian tujuan pembelajaran
bimbingan dalam mencapai tujuan dan perlu menguatkan tujuan
pembelajaran dan belum siap memasuki pembelajaran yang dipelajari sebelum
pembelajaran lebih lanjut. Perlu mengikuti pembelajaran selanjutnya
direkomendasikan untuk menguatkan dengan penekanan pada aspek-aspek yang
tujuan pembelajaran dengan mengikuti belum dikuasai.
remedial.
Baik: peserta didik sudah menuntaskan sebagian besar indikator tujuan pembelajaran dan perlu siap
mengikuti pembelajaran selanjutnya.
1 2 3 4
Tujuan Pembelajaran 1
Tujuan Pembelajaran 2
Tujuan Pembelajaran 3
...
Bahasa Indonesia
Tujuan Pembelajaran 1
Tujuan Pembelajaran 2
Tujuan Pembelajaran 3
...
Tujuan Pembelajaran 1
Tujuan Pembelajaran 2
Tujuan Pembelajaran 3
...
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 45
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Tanda centang diberikan sesuai dengan rubrik ketercapaian yang ada pada masing-masing tujuan
pembelajaran.
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik menjelaskan penguasaan kompetensi pada
dilakukan dengan membandingkan pencapaian tujuan pembelajaran. Misalnya, “Peserta didik
hasil belajar peserta didik dengan kriteria menguasai semua indikator tanpa banyak
ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini menghadapi kesulitan.”
bukan berupa angka, melainkan kalimat yang
Dengan menggunakan lembar observasi peserta yang telah mencapai atau melebihi
tersebut, pendidik dapat memantau pencapaian, dapat diberikan apresiasi atau
perkembangan dan memberikan umpan balik. tantangan pembelajaran yang lebih tinggi.
Misalnya, untuk peserta didik yang belum Namun demikian, pendidik dapat memberikan
mencapai tujuan pembelajaran, diberikan umpan balik lain di luar tujuan pembelajaran
umpan balik seketika dengan memberikan yang membangun peserta didik secara utuh,
motivasi dan informasi tambahan atau bisa perilaku maupun kompetensi lain di luar
memberikan arahan secara bertahap. Untuk mapel yang disasar.
46
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Skor
Indikator
1 2 3 4
Melakukan Kesulitan untuk Dapat memilih Dapat memilih Dapat memilih
pengukuran memilih dan alat ukur alat ukur yang dan menggunakan
menggunakan yang sesuai, sesuai, namun alat ukur secara
alat ukur namun masih masih kesulitan mandiri
kesulitan dalam dalam mengukur
menggunakan beberapa objek
alat ukur dengan bentuk
yang sulit
Hasil Kesulitan Hasil pengukuran Hasil pengukuran Dapat
Pengukuran mengidentifikasi sebagian besar sebagian kecil mengidentifikasi
hasil pengukuran belum akurat belum akurat hasil pengukuran
(untuk objek- secara akurat
objek dengan
bentuk yang sulit)
Pendidik menggunakan rubrik untuk mengukur Pendidik dapat memberikan umpan balik sesuai
ketercapaian peserta didik. Karena asesmen ini dengan kesulitan yang diamati. Peserta didik
merupakan asesmen formatif sehingga rubrik juga dapat diajak berdiskusi tentang apa yang
ini digunakan untuk memberikan umpan balik bisa dilakukan untuk memperbaiki prosesnya.
kepada peserta didik. Pendidik juga dapat Pendidik dapat memberikan rekomendasi yang
memberikan rubrik ini sebagai asesmen diri dan perlu dilakukan peserta didik untuk dapat
mengajak peserta didik untuk merefleksikan meningkatkan skornya. Bagi peserta didik
prosesnya. yang sudah terlatih, mereka dapat menilai diri
dan menentukan langkah tindak lanjut atau
tantangan lebih.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 47
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
► SMP
Contoh di bawah ini adalah pada mata capaian peserta didik. Nilai akhir semester
pelajaran Informatika SMP (Fase D) elemen menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian
teknologi informasi dan komunikasi, selama peserta didik yang menunjukkan adanya hal-hal
satu semester peserta didik mempelajari materi yang belum tercapai dan sudah tercapai oleh
tentang antarmuka grafis, surat elektronik, peserta didik.
peramban web dan mesin telusur, manajemen
folder dan file, membuat dokumen dengan Tabel di bawah ini menunjukkan contoh
aplikasi perkantoran. Guru telah melakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai
lima kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran kualitatif pada akhir semester berdasarkan
yang dicapai pada semester tersebut dan satu indikator-indikator yang dicapai oleh setiap
kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan peserta didik.
dalam bentuk deskripsi kualitatif sesuai
48
Lingkup Materi/Tujuan Pembelajaran
Sumatif 1 (Praktik) Sumatif 2 (Praktik) Sumatif 3 (Praktik) Sumatif 4 (Praktik) Sumatif 5 (Praktik)
Nama Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik
Sumatif Akhir Nilai Akhir
Peserta mampu menjelaskan mampu menerapkan menggunakan membuat dan mampu membuat
Semester (Teori) Semester
Didik antarmuka surel untuk peramban untuk mengelola folder dokumen dan
berbasis grafis berkomunikasi mencari, dan dan file dengan presentasi dengan
dan komponen- dengan baik dan memilah informasi. terstruktur sehingga menggunakan
komponennya. santun, dengan memudahkan akses fitur dasar aplikasi
bahasa yang sesuai. yang efisien perkantoran
Ahmad terampil mampu membuat terampil melakukan mampu membuat Terampil Memahami Terampil
menggunakan surel, tapi belum pencarian folder, namun menggunakan penggunaan mempraktikan
antarmuka berbasis santun dalam menggunakan belum mampu fitur dasar aplikasi aplikasi peramban, penggunaan
grafis dan mampu berbahasa peramban, namun mengelola file secara perkantoran untuk dan perkantoran aplikasi peramban
menjelaskan belum pandai terstruktur membuat dokumen dalam lingkungan dan perkantoran
komponen- memilah informasi dan presentasi antarmuka berbasis dalam lingkungan
komponennya pada grafis antarmuka berbasis
orang lain grafis, namun perlu
bimbingan dalam
sikap dan karakter
penggunaan
teknologi dan
masih perlu
bimbingan dalam
menggunakan
aplikasi pengelolaan
berkas
Baim terampil Mampu Perlu bimbingan Mampu membuat Perlu bimbingan Memahami Terampil
menggunakan menggunakan surel dalam melakukan dan mengelola file dalam membuat penggunaan mempraktikan
antarmuka berbasis dan berkomunikasi pencarian dan folder secara dokumen dan aplikasi pengelolaan penggunaan aplikasi
grafis dan mampu secara santun menggunakan terstruktur presentasi berkas, namun pengelolaan berkas,
menjelaskan peramban menggunakan perlu meningkatkan namun masih perlu
komponen- fitur dasar aplikasi pemahaman bimbingan dalam
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
komponennya pada perkantoran penggunaan menggunakan
orang lain aplikasi peramban, aplikasi peramban,
dan perkantoran dan perkantoran
dalam lingkungan dalam lingkungan
antarmuka berbasis antarmuka berbasis
grafis grafis aplikasi
peramban
49
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
50
Lingkup Materi/Tujuan Pembelajaran
Sumatif 1 (Praktik) Sumatif 2 (Praktik) Sumatif 3 (Praktik) Sumatif 4 (Praktik) Sumatif 5 (Praktik)
Nama Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik
Sumatif Akhir Nilai Akhir
Peserta mampu menjelaskan mampu menerapkan menggunakan membuat dan mampu membuat
Semester (Teori) Semester
Didik antarmuka surel untuk peramban untuk mengelola folder dokumen dan
berbasis grafis berkomunikasi mencari, dan dan file dengan presentasi dengan
dan komponen- dengan baik dan memilah informasi. terstruktur sehingga menggunakan
komponennya. santun, dengan memudahkan akses fitur dasar aplikasi
bahasa yang sesuai. yang efisien perkantoran
Cepy terampil mampu membuat terampil melakukan mampu membuat Terampil Memahami Terampil
menggunakan surel untuk pencarian folder, namun belum menggunakan penggunaan mempraktikkan
antarmuka berbasis berkomunikasi menggunakan mampu mengelola fitur dasar aplikasi aplikasi peramban, penggunaan
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
grafis dan mampu secara santun dalam peramban dan file secara perkantoran untuk dan perkantoran aplikasi peramban
menjelaskan berbahasa pandai memilah terstruktur membuat dokumen dalam lingkungan dan perkantoran
komponen- informasi dan presentasi antarmuka berbasis dalam lingkungan
komponennya pada grafis antarmuka
orang lain berbasis grafis,
namun masih perlu
bimbingan dalam
menggunakan
aplikasi pengelolaan
berkas
Zoni terampil Mampu Perlu bimbingan Perlu bimbingan Perlu bimbingan Memahami Perlu bimbingan
menggunakan menggunakan surel dalam melakukan untuk mengelola file dalam membuat penggunaan dalam
antarmuka berbasis dan berkomunikasi pencarian dan folder secara dokumen dan aplikasi pengelolaan menggunakan
grafis dan mampu secara santun menggunakan terstruktur presentasi berkas, namun aplikasi pengelolaan
menjelaskan peramban menggunakan perlu meningkatkan berkas, peramban,
komponen- fitur dasar aplikasi pemahaman dan perkantoran
komponennya pada perkantoran penggunaan dalam lingkungan
orang lain aplikasi peramban, antarmuka berbasis
dan perkantoran grafis aplikasi
dalam lingkungan peramban
antarmuka berbasis
grafis
► SMK
Contoh dibawah ini adalah pada SMK konsentrasi keahlian Teknik Instalasi menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian peserta didik yang
Tenaga Listrik, selama satu semester peserta didik mempelajari materi menunjukkan adanya hal-hal yang belum tercapai dan sudah tercapai oleh
instalasi motor listrik satu fasa jenis rotor sangkar. Guru telah melakukan peserta didik.
empat kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai pada semester
tersebut, dan satu kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan dalam Tabel di bawah ini menunjukkan contoh pengolahan data untuk
bentuk deskripsi kualitatif sesuai capaian peserta didik. Nilai akhir semester mendapatkan nilai kualitatif pada akhir semester.
Abdul Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Sudah memahami
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor materi dan praktik
rotor sangkar pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor instalasi motor listrik 1
penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar fasa rotor sangkar
dan reverse motor listrik penguncian,
satu fasa forward, dan reverse
menggunakan sakelar
push button dan
kontaktor magnetik
Bara Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Hanya mampu Sudah memahami Masih perlu bimbingan
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan membuat rangkaian karakteristik motor listrik dalam instalasi
rotor sangkar pengasutan dan kontaktor magnetik pengendalian motor 1 fasa rotor sangkar motor listrik 1 fasa
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah
penguncian motor listrik listrik satu fasa dengan rangkaian pengasutan rotor sangkar untuk
satu fasa. Namun, masih fitur pengasutan dan penguncian, namun pengendalian forward
perlu bimbingan untuk dan penguncian perlu bimbingan dalam dan reverse
rangkaian forward dan menggunakan sakelar rangkaian forward dan
reverse motor listrik satu push button dan reverse.
fasa kontaktor magnetik.
Namun belum mampu
untuk fitur forward dan
51
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
reverse
52
Materi Instalasi Motor Listrik Satu Fasa Jenis Rotor Sangkar
Choiril Belum memahami Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Masih perlu memahami
karakteristik motor pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor karakteristik motor
listrik satu fasa rotor pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor listrik 1 fasa rotor
sangkar penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar namun belum sangkar
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Zulfikar Memahami karakteristik Memahami rangkaian Memahami cara kerja Membuat rangkaian Sudah memahami Sudah memahami
motor listrik satu fasa pengendalian sakelar push button dan pengendalian motor materi instalasi motor materi dan praktik
rotor sangkar pengasutan, kontaktor magnetik listrik satu fasa dengan listrik 1 fasa rotor instalasi motor listrik 1
penguncian, forward, fitur pengasutan, sangkar fasa rotor sangkar
dan reverse motor listrik penguncian,
satu fasa forward, dan reverse
menggunakan
komponen
pengandalian sakelar
push button dan
kontaktor magnetik
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 53
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK mekanisme dan format pelaporan hasil belajar
atau sederajat, satuan pendidikan dan pendidik kepada orang tua/wali. Pelaporan hasil
memiliki keleluasaan untuk menentukan belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada
deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang setiap akhir semester. Di samping itu, satuan
diperoleh peserta didik. Satuan pendidikan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik
memiliki keleluasaan untuk menentukan secara berkala melalui e-rapor/dapodik.
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut
sebagai berikut.
Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi, pendidik harus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi
dan terendah. Untuk melihat capaian kompetensi tertinggi ditandai dengan warna hijau dan capaian
kompetensi terendah ditantai dengan warna merah.
Nama : Kelas :X
Elemen Capaian Pembelajaran NISN : Fase :E
Sekolah : Semester :2
Alamat : Tahun Pelajaran :
Pemahaman Pada akhir Fase E, peserta didik memiliki
Biologi kemampuan menciptakan solusi atas
Nilai
permasalahan-permasalahan No. Mata Pelajaran Akhir Capaian Kompetensi
berdasarkan isu lokal, nasional atau
global terkait pemahaman 1. Pendidikan Agama dan ... ...
Budi Pekerti
keanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, ... ... ... ...
inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem, dan interaksi antarkomponen, 5. Ilmu Pengetahuan Alam 80 Menunjukkan kemampuan dalam mengidentifikasi,
(Fisika, Kimia, Biologi) berkomunikasi dan mengajukan gagasan, terkait
serta perubahan lingkungan.
dengan inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem, interaksi antarkomponen, dan perubahan
lingkungan; menjelaskan fenomena pemanasan
Pemahaman Peserta didik mampu mendeskripsikan global; menuliskan reaksi kimia, perubahan iklim
Fisika gejala alam dalam cakupan dan pemanasan global, serta pencemaran
lingkungan.
keterampilan proses dalam pengukuran,
perubahan iklim dan pemanasan global, Perlu bimbingan dalam kemampuan merancang
pencemaran lingkungan, energi solusi, dan mengambil keputusan serta penguatan
dalam menerapkan hukum-hukum dasar kimia.
alternatif, dan pemanfaatannya.
54
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Nilai
ATP Kimia Fase E Semester 2 No. Mata Pelajaran Akhir Capaian Kompetensi
Kimia:
Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam
11. Menganalisis suatu fenomena alam secara kuantitatif - menyajikan rumus kimia dan nama senyawa
berdasarkan hukum dasar kimia. kimia yang berkaitan dengan sumber dan/atau
solusi permasalahan isu global; dan
12. Merancang, melaksanakan serta mempresentasikan - menuliskan persamaan reaksi kimia yang lengkap
setara yang berkaitan dengan fenomena alam
percobaan kimia dalam penerapan hukum-hukum dasar sehari-hari atau isu global.
kimia.
Perlu penguatan dalam Menganalisis suatu
fenomena alam secara kuantitatif berdasarkan
hukum dasar kimia, merancang, melaksanakan serta
mempresentasikan percobaan kimia dalam
ATP Biologi Fase E Semester 2 penerapan hukum-hukum dasar kimia.
Biologi:
Menunjukkan penguasaan yang sangat baik dalam
10. Menganalisis bioteknologi yang dapat diterapkan
dalam pelestarian keanekaragam hayati, khususnya - menganalisis bioteknologi yang dapat
mengatasi kelangkaan keanekaragaman hayati dengan diterapkan dalam pelestarian keanekaragaman
hayati;
menyajikan bagan proses bioteknologi dari hasil telaah - mengidentifikasi komponen ekosistem dengan
artikel. menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem
di lingkungan sekitarnya;
11. Mengidentifikasi komponen ekosistem dengan - menyusun jaring-jaring makanan atau rantai
makanan dan hasil pengamatan ekosistem yang
menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem di ada di lingkungan sekitar;
lingkungan sekitarnya. - menganalisis interaksi yang terjadi antar
komponen ekosistem dengan menyajikan data
hasil pengamatan di lingkungan sekitar;
12. Menyusun jaring-jaring makanan atau rantai makanan - mengidentifikasi perubahan lingkungan yang
dari hasil pengamatan ekosistem yang ada di lingkungan terjadi di sekitarnya dengan menyajikan laporan
sekitar. hasil pengamatan; dan
- mendeskripsikan bioteknologi yang dapat
diterapkan dalam mengatasi perubahan
13. Menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen lingkungan dengan menyajikan diagram dari
ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan hasil kajian literatur atau wawancara.
di lingkungan sekitar. Perlu bimbingan dalam kemampuan menciptakan
solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada
di sekitarnya dengan melakukan projek sederhana.
14. Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di
sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil
pengamatan.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 55
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Nama : Edo
Ilmu Pengetahuan Alam Menunjukkan penguasaan yang baik dalam memprediksi kondisi cuaca
dan membedakan siang-malam.
75,5
Perlu pendampingan dalam memahami konsep waktu jam, menit, detik,
perlu pembimbingan lebih lanjut agar kemampuan tersebut dikuasai secara
konsisten.
56
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Contoh Rapor SD
Catatan :
1. Format rapor di atas dapat disesuaikan berdasarkan struktur kurikulum masing-masing jenjang.
2. Deskripsi capaian kompetensi peserta didik berisi informasi tentang kompetensi yang sudah
dicapai dan kompetensi yang perlu ditingkatkan. Deskripsi ditulis menggunakan kalimat positif
dan memotivasi.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 57
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Untuk melengkapi pelaporan, satuan pendidikan dapat juga menambahkan bentuk laporan lainnya,
seperti portofolio, diskusi/konferensi, pameran karya, dan skill passport.
a. Portofolio
Portofolio bertujuan untuk melihat perkembangan belajar peserta didik melalui dokumentasi hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya yang dipilih oleh peserta didik berdasarkan
hasil diskusi dengan pendidik. Portofolio juga perlu dilengkapi refleksi pendidik dan peserta didik
terhadap pencapaian pembelajaran selama ini.
58
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
b. Diskusi/Konferensi
Diskusi/konferensi bertujuan untuk berbagi informasi capaian hasil belajar antara pendidik, peserta
didik, dan orang tua. Diskusi/konferensi dapat dilakukan dalam suasana formal maupun informal.
c. Pameran Karya
Pameran karya berperan sebagai bentuk perayaan proses belajar dan juga sebagai asesmen sumatif.
Dalam pelaksanaan pameran karya, orang tua, komunitas sekolah, peserta didik, dan pendidik dari
sekolah lain dapat diundang untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang
lebih luas.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 59
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
d. Skill Pasport
Skill passport merupakan catatan kompetensi yang dikuasai selama peserta didik belajar di SMK dan
dunia kerja. Skill passport memudahkan peserta didik, pendidik, dan dunia kerja untuk menerapkan
pengendalian berbasis identitas melalui catatan uji kompetensi yang dapat diverifikasi.
60
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Ilustrasi 1: kenaikan kelas dalam fase yang Ilustrasi 2: kenaikan kelas antara dua fase
sama. Sebagaimana dijelaskan dalam Bab III, yang berbeda. Contoh lain adalah kenaikan
pendidik menyusun alur tujuan pembelajaran kelas dari Kelas IV (Fase B) ke Kelas V (Fase C).
dalam satu fase secara kolaboratif. Sebagai Apabila terdapat peserta didik yang belum
contoh, guru Kelas III perlu berkolaborasi mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam
dengan guru Kelas IV dalam menyepakati alur Fase B, hal ini perlu diidentifikasi oleh guru
tujuan pembelajaran yang akan digunakan. Kelas V sejak awal tahun ajaran. Informasi
Mereka kemudian menyepakati tujuan-tujuan tentang tahap capaian peserta didik ini perlu
pembelajaran mana yang perlu dicapai di Kelas dikomunikasikan oleh guru Kelas IV, dan
III, dan tujuan pembelajaran mana yang akan juga diidentifikasi melalui asesmen di awal
dipelajari di Kelas IV. pembelajaran Kelas V. Untuk peserta didik yang
belum menuntaskan Fase B, pendidik dapat
Ketika ada peserta didik yang tidak dapat mengulang konsep atau materi pelajaran
mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang belum dikuasai peserta didik sebelum
hingga akhir tahun ajaran di Kelas III, maka peserta didik tersebut mempelajari materi yang
guru kelas III perlu menyampaikan hal tersebut terkandung dalam Capaian Pembelajaran Fase
kepada guru Kelas IV agar pembelajaran di C. Dengan demikian, peserta didik dapat terus
kelas IV tersebut dapat menyesuaikan dengan naik kelas.
kebutuhan peserta didik. Selain itu, pada
awal tahun ajaran guru pun dianjurkan untuk
melakukan asesmen di awal pembelajaran
untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik.
Dengan demikian, peserta didik tadi dapat terus
naik kelas, tidak perlu tinggal kelas di Kelas III.
Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa satuan pendidikan tidak perlu menentukan kriteria
dan mekanisme kenaikan kelas. Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis (automatic
promotion). Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat
sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching
at the right level). Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam
setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dapat
mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya
menunggu hingga tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan.
Apabila terdapat tujuan pembelajaran pada Dalam proses penentuan peserta didik tidak
mata pelajaran tertentu yang tidak tercapai naik kelas, perlu dilakukan musyawarah dan
sampai saatnya kenaikan kelas, maka pada pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak
rapor peserta didik tersebut dituangkan nilai naik kelas menjadi pilihan paling akhir apabila
aktual yang dicapai dan dideskripsikan bahwa seluruh pertimbangan dan perlakuan telah
peserta didik tersebut masih memiliki tujuan dilaksanakan. Banyak penelitian menunjukkan
pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas bahwa tinggal kelas tidak memberikan
berikutnya. manfaat signifikan untuk peserta didik, bahkan
cenderung memberikan dampak buruk
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 61
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
terhadap persepsi diri peserta didik (Jacobs & untuk menetapkan peserta didik tidak naik
Mantiri, 2022; OECD, 2020; Powell, 2010). Di kelas. Namun demikian, keputusan ini sebaiknya
berbagai negara, kebijakan tinggal kelas secara dipertimbangkan dengan sangat hati-hati
empiris tidak meningkatkan prestasi akademik mengingat dampaknya terhadap kondisi
peserta didik, terutama yang mengalami psikologis peserta didik. Selain itu, tinggal kelas
kesulitan belajar. Dalam survei PISA 2018, skor juga memberatkan secara ekonomi. Hasil tes
capaian kognitif peserta didik yang pernah PISA 2018 menunjukkan bahwa di berbagai
tinggal kelas secara statistik lebih rendah negara, mayoritas siswa yang pernah tidak
dibandingkan mereka yang tidak pernah naik kelas adalah siswa dari keluarga kelas
tinggal kelas (OECD, 2021). Hal ini menunjukkan menengah ke bawah (OECD, 2020). Ketika
bahwa mengulang pelajaran yang sama selama mereka tinggal kelas, biaya untuk mengulang
satu tahun tidak membuat peserta didik satu tahun belajar memberatkan keluarga
memiliki kemampuan akademik yang setara sehingga mereka semakin rentan putus sekolah.
dengan teman-temannya, melainkan tetap
lebih rendah. Hal ini dimungkinkan karena yang Dengan demikian, kebijakan tidak naik kelas
dibutuhkan oleh peserta didik tersebut adalah adalah kebijakan yang tidak efisien. Peserta
pendekatan atau strategi belajar yang berbeda, didik harus mengulang semua mata pelajaran
bantuan belajar yang lebih intensif, waktu yang untuk jangka waktu satu tahun penuh, padahal
sedikit lebih panjang, namun bukan mengulang mungkin bukan itu yang menjadi kebutuhan
seluruh pelajaran selama setahun. belajar mereka. Berikut ini adalah contoh-
contoh isu yang biasanya menjadi faktor
Dalam hal terjadi kasus luar biasa, jika terdapat pendorong keputusan tidak naik kelas, serta
banyak mata pelajaran yang tidak tercapai alternatif solusi yang lebih sesuai dengan
oleh peserta didik dan/atau terkait isu sikap perkembangan dan kesejahteraan (well-being)
dan karakter peserta didik, maka satuan peserta didik.
pendidikan dapat menetapkan mekanisme
Peserta didik mempunyai tujuan Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya
pembelajaran yang belum tuntas dengan pendampingan tambahan untuk menyelesaikan
(ada tujuan-tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang belum tercapai/tuntas.
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).
62
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Keterlambatan psikologis, Peserta didi bisa dipertimbangkan untuk naik kelas dengan
perkembangan, dan/atau catatan peserta didik perlu mendapat bimbingan dalam
kognitif memahami pelajaran dan/ atau mendapatkan layanan
konseling
Mekanisme Kelulusan
Untuk menilai pencapaian hasil belajar Seperti halnya kenaikan kelas, penentuan
peserta didik sebagai dasar kelulusan dapat kelulusan ditentukan oleh satuan pendidikan.
berdasarkan penilaian sumatif, yang dapat Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan
dialkukan dalam bentuk tes tulis, tugas untuk dilakukan dengan mempertimbangkan
performa, portofolio, atau kombinasi. Penilaian laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian hasil belajar peserta didik untuk pencapaian peserta didik pada semua mata
kelulusandilakukan dengan membandingkan pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan pada:
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar
Penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh atau bentuk lain yang sederajat; dan
satuan pendidikan dilaksanakan pada semester b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah
ganjil dan/atau semester genap pada akhir menengah pertama atau bentuk lain yang
jenjang dengan mempertimbangkan capaian sederajat dan sekolah menengah atas atau
kompetensi lulusan. bentuk lain yang sederajat.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 63
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/ Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan/
program pendidikan setelah: program pendidikan yang bersangkutan.
a. menyelesaikan seluruh program Peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan/
pembelajaran; dan program pendidikan diberikan ijazah. Ijazah
b. mengikuti penilaian sumatif yang diberikan pada akhir semester genap pada
diselenggarakan oleh satuan pendidikan. setiap akhir jenjang. Ketentuan mengenai
ijazah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Catatan:
• Untuk PAUD tidak memiliki evaluasi untuk kelulusan, tetapi diharapkan anak yang telah
menyelesaikan fase pondasi (PAUD) dapat mencapai profil peserta didik yang tergambar
dalam STPPA.
• Pendidik perlu memonitor dan mengkomunikasikan sepanjang proses pembelajaran
dan bukan hanya di akhir semester/tahun, misalnya terhadap permasalahan kehadiran,
seharusnya tidak diketahui di akhir tahun; namun sudah ada intervensi sebelumnya.
• Kenaikan kelas/kelulusan bukan menjadi hukuman bagi siswa. Pendidik bekerja sama
dengan orangtua untuk mendeteksi permasalahan di sepanjang proses pembelajaran.
Dengan demikian jika ditemui permasalahan, maka dapat segera diatasi dan diberikan
intervensi.
• Pendidik menggunakan umpan balik/refleksi untuk mengetahui dan menentukan strategi
untuk membantu peserta didik yang mengalami ketertinggalan pada sepanjang proses
pembelajaran.
64
Lampiran-lampiran
Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
6 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
7 Senin Musik
8 Bahasa Inggris
9 Muatan Lokal
1 Pramuka
2 Silat
dst.
Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 109
Lampiran-lampiran
Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
9 Informatika
10 Senin Tari
1 Pramuka
2 Paskibra
dst.
Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari
110
Lampiran-lampiran
Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika,
Kimia, Biologi)
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi,
Ekonomi, Sejarah, Geografi)
7 Bahasa Inggris
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
9 Informatika
10 Prakarya dan Kewirausahaan
1 Pramuka
2 Jurnalistik
dst.
Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 111