KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................
D. Manfaat Penelitian............................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Evaluasi.............................................................................................................
B. Asesmen............................................................................................................
C. Anates................................................................................................................
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian.......................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................
C. Populasi dan Sampel..........................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................
E. Instrumen Penelitian..........................................................................................
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.................................................................................................
B. Pembahasan.......................................................................................................
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian dalam pembelajaran merupakan bagian tidak terpisahkan dari
proses pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh
melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian.
Kualitas pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Sebaliknya,
sistem penilaian yang baik, akan mendorong guru untuk menentukan strategi
yang tepat dan memotivasi siswa untuk belajar lebih baik. Salah satu bentuk
penilaian yang diharapkan untuk hal tersebut adalah penilaian formatif. Namun
demikian, kenyataan di lapangan, di sekolah-sekolah, baik dalam konteks
internasional maupun domestik, penilaian formatif masih belum berfungsi.
Dalam penilaian hasil belajar, tes diharapkan dapat menggambarkan sampel
perilaku dan menghasilkan nilai yang objektif serta akurat. Jika tes yang
digunakan kurang baik maka hasil tes yang diperoleh tentunya kurang baik.
Dalam artian hasil yang diperoleh peserta didik menjadi tidak objektif dan tidak
adil.
Oleh sebab itu, tes yang digunakan harus memiliki kualitas yang lebih baik
dilihat dari berbagai segi. Tes hendaknya disusun sesuai dengan prinsip dan
prosedur penyusunan tes. Setelah digunakan perlu diketahui apakah tes tersebut
berkualitas baik atau kurang baik. Untuk mengetahui apakah suatu tes yang
digunakan termasuk baik atau kurang baik maka perlu dilakukan analisis kualitas
tes.
Dalam menilai dan menganalisis tes ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yang berkaitan dengan analisis hasil tes tersebut. Dalam laporan ini
akan diuraikan tentang analisis tes, yaitu realibilitas butir soal, kelompok unggul
dan asor, daya pembeda, tingkat kesukaran, korelasi skor, kualitas pengecoh dan
rekap analisis butir yang ada dalam software anates ini.
B. Rumusan Masalah
Berapa banyak soal yang layak untuk digunakan berdasarkan hasil
pengujian?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui soal soal yang termasuk ke dalam instrumen penilaian hasil
belajar tertulis yang baik sesuai dengan pengolahan data aplikasi anates.
D. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui cara pengujian soal secara empiris
2. Mengetahui kelayakan suatu soal dengan pembacaan hasil perhitungan pada
aplikasi anates
3. Memperoleh soal-soal Ujian Akhir mata pelajaran IPA tingkat SMP yang
layak untuk dijadikan sebagai salah satu instrumen penilaian tes tertulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Secara etimologi "evaluasi" berasal dan bahasa Inggris yaitu evaluation
dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab
disebut al-qiamah atau al-taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi).
Sedangkan secara harfiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering
disebut dengan al-taqdir altarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam
bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan. Secara terminologi, beberapa ahli memberikan
pendapat tentang pengertian evaluasi diantaranya: Edwind dalam
Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung pengertian suatu
tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu (Ramayulis, 2002). M.
Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana
untuk rnengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan
(Thoha, 1990).
2. Fungsi Evaluasi
` Evaluasi yang sudah menjadi pokok dalam proses keberlangsungan,
pendidikan maka sebaiknya dikerjakan setiap hari dengan jadwal yang
sistematis dan terencana. Guru dapat melakukan evaluasi tersebut dengan
menempatkannya secara satu kesatuan yang saling berkaitan dengan
mengimplementasikannya pada satuan materi pembelajaran. Bagian penting
lainnya yaitu bahwa guru perlu melibatkan siswa dalam evaluasi sehingga
secara sadar dapat mengenali perkembangan pencapaian hasil belajar
pembelajaran mereka, Sehingga salah satu komponen dalam pelaksanaan
pendidikan. Evaluasi mempunyai beberapa fungsi. Berdasarkan Undang-
undang RI tentang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 ayat 1 bahwa
evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk membantu proses,
kemajuan, dan perkembangan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Menurut M. Ngalim Purwanto bahwa kewajiban bagi
setiap guru untuk melaksanakan kegiatan evaluasi itu (Purwanto, 1991). Hal
ini karena pada akhirnya guru harus memberikan informasi lembaganya
ataupun kepada siswanya itu sendiri, mengenai bagaimana dan sampai
dimana penguasaan dan kemampuan telah dicapai oleh siswa tentang materi
dan keterampilan mengenai mata pelajaran yang telah diberikannya.
3. Tujuan Evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan.
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk
memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar siswa dan
memberikan masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam
kegiatan pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru
bertujuan untuk mengetahui bahan bahan pelajaran yang disampaikan
apakah sudah dikuasi oleh siswa ataukah belum. Selain itu, apakah kegiatan
pegajaran yang dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan atau belum. Menurut Sudirman N, dkk, bahwa tujuan penilaian
dalam proses pembelajaran adalah:
a. Mengambil keputusan tentang hasil belajar.
b. Memahami siswa,
c. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.
Selanjutnya, mengatakan bahwa pengambilan keputusan tentang
hasil belajar merupakan suatu keharusan bagi seorang guru agar dapat
mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam proses pembelajaran.
Ketidakberhasilan proses pembelajaran itu disebabkan antara lain sebagai
berikut:
a. Kemampuan siswa yang rendah.
b. Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak.
c. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan
waktu yang diberikan.
d. Komponen proses belajar dan mengajar yang kurang sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan oleh guru itu sendiri.
Disamping itu, pengambilan keputusan juga sangat diperlukan untuk
memahami siswa dan mengetahui sampai sejauh mana dapat memberikan
bantuan terhadap kekurangan siswa. Evaluasi juga bermaksud meperbaiki
dan mengembangkan program pengajaran. Dengan demikian, tujuan
evaluasi adalah untuk memperbaiki cara pembelajaran, mengadakan
perbaikan dan pengayaan bagi siswa, serta menempatkan siswa pada situasi
pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang
dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk memperbaiki dan mendalami dan
memperluas pelajaran, dan yang terakhir adalah untuk memberitahukan atau
melaporkan kepada para orang gtua/wali siswa mengenai penentuan
kenaikan kelas atau penentuan kelulusan siswa.
4. Proses Evaluasi
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat untuk proses produksi, dan
calon peserta didik diumpamakan sebagai bahan mentah, maka lulusan dari
sekolah itu hampir sama dengan pruduk hasil olahan yang sudah siap digunakan
disebut juga dengan ungkapan transformasi.
Ouput adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud
dalam pembicaraan ini adalah peserta didik lulusan sekolah yang bersangkutan
untuk dapat menentukan apakah peserta didik berhak lulus atau tidak, perlu
diadakan kegiatan penilaian
Umpan Balik (feed back): adalah segala informasi baik yang menyangkut
output maupun transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk
memperbaiki input maupun transformasi. Lulusan yang kurang bermutu atau
yang tidak siap pakai yang belum memenuhi harapan, akan menggugah semua
pihak untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan penyebab kurang
bermutunya lulusan. Penyebab-penyebab tersebut antara lain:
Dari itu maka jelas penilaian bahwa di sekolah meliputi banyak segi: calon
peserta didik, guru, metode, lulusan dan proses pendidikan secara menyeluruh
turut menentukan peranan.
5. Prosedur Evaluasi
Dalam melaksanakan evaluasi harus mengacu pada prosedur yang
ada. Prosedur evaluasi pembelajaran adalah tahap-tahap didalam melakukan
kegiatan evaluasi pada pembelajaran. Arikunto dalam Dimyati dan
Mudjiono (2006:227-231) membagi prosedur evaluasi pembelajaran
menjadi lima tahapan yakni;
a. Penyusunan Rancangan
Untuk memperjelas penyusunan rancangan evaluasi
pembelajaran, akan diuraikan secara singkat tiap-tiap langkah
kegiatannya:
1) Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran dan/atau
rasional penyelenggaraan evaluasi.
2) Problematika berisikan rumusan permasalahan/problematika yang
akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
3) Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan
problematika evaluasi pembelajaran, yakni perumusan tujuan
umum dan tujuan khusus.
4) Populasi dan sample, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang
dikenai evaluasi pembelajaran dan/atau yang dimintai informasi
dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.
5) Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan informasi yang
diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang
diterapkan dalam evaluasi pembelajaran. Sumber data adalah
dokumen, kegiatan, atau orang yang dapat memberikan informasi
atau data yang diperlukan.
6) Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk
menganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematika
dan jenis data.
b. Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah:
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan
disusun.
2) Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel
dan jenis instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian
variabel yang bersangkutan.
3) Membuat butir-butir instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat
berdasarkan kisi-kisi, dan
4) Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang meliputi:
mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator
untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk
pengisian dan indentitas serta yang lain, dan membuat pengantar
pengisian instrumen.
c. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik
pengumpulan data diantaranya :
1) Kuesioner,
2) Wawancara,
3) Pengamatan,
4) Studi Kasus.
e. Penyusunan Laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok- pokok
berikut:
1) Tujuan evaluasi,
2) Problematika,
3) Lingkup dan Metodologi evaluasi pembelajaran
4) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran,
5) Hasil evaluasi Pembelajaran.
6. Alat Evaluasi
a. Pengertian Alat Evaluasi
Alat evaluasi adalah sesuatu yang dapat diguunakan untuk
mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai
tujuan secara lebih efektif dan efisien. Dalam kegiatan evaluasi, fungsi alat
juga untuk memperoleh hasil yang lebih baiik sesuai dengan kenyataan
yang di evaluasi. Ada dua teknik yang di evaluasi, yaitu teknik non tes
dan teknik tes.
2) Teknik Tes
Merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan
dengan alat-alat yang lain, tes bersifat lebih resmi karena penuh dengan
batasan-batasan. Apabila rumusan yang telah disebutkan diatas
dikaitkan dengan evaluasi yang dilakukan di sekolah, khususnya di
suatu kelas, maka tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur
siswa dan untuk mengukur keberhasilan program-program pengajaran.
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, tes dibagi menjadi
tiga, yaitu:
a) Tes diagnostik
Tes dianostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut
dapat dilakukan penanganan yang tepat.
b) Tes formatif
Tes formatif adalah tes yang diberikan kepada akhir setiap
program untuk menguji seberapa jauh pemahaman siswa.
c) Tes sumatif
Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah
berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah program yang
lebih besar.
B. Assessment
1. Pengertian Assessment
Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai
penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara
itu asesmen diartikan oleh Kumano (2001) sebagai “ The process of
Collecting data which shows the development of learning”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan istilah yang tepat
untuk penilaian proses belajar siswa. Namun meskipun proses belajar siswa
merupakan hal penting yang dinilai dalam asesmen, faktor hasil belajar juga
tetap tidak dikesampingkan.
Gabel (1993: 388-390) mengkategorikan asesmen ke dalam kedua
kelompok besar yaitu asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen
yang tergolong tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes
melengkapi, dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang tergolong ke
dalam asesmen alternatif (non-tes) adalah essay/uraian, penilaian praktek,
penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar Cek, penilaian oleh teman
sebaya/sejawat, penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi,
diskusi dan interviu (wawancara).
2. Tujuan Asesmen
3. Fungsi Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan bagian penting dalam dari suatu
proses belajar mengajar. Fungsi penilaian diantara:
a. Fungsi formatif, yaitu untuk memberikan umpan balik (feedback)
kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
mengadakan program remedial bagi peserta didik.
b. Fungsi sumatif, yaitu untuk menentukan nilai (angka) kemajuan/hasil
belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan
untuk memberikan laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan
kelas dan penentuan lulus-tidaknya peserta didik.
c. Penilaian berfungsi sebagai Diagnostik, alat yang digunakan dalam
penilaian maka hasilnya dapat mengetahui kelemahan peserta didik. Jadi
dengan mengadakan penilaian sebenarnya guru melakukan diagnosis
kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan mengetahui
kelemahan-kelemahan yang ada maka akan mudah mencari cara untuk
mengatasinya
d. Penilaian berfungsi sebagai penempatan untuk bisa menentukan dengan
pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan
suatu penilaian. Sekolompok siswa yang mempunyai hasil penilaian
yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama belajarnya.
e. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan, penilaian dilakukan
dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil
diterapkan.
4. Prinsip Asesmen
Dalam merancang suatu penilaian pembelajaran perlu
diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Prinsip integral dan komprehensif yakni penilaian dilakukan secara utuh
dan menyeluruh terhadap semua aspek pembelajaran, baik
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai.
b. Prinsip kesinambungan yakni penilaian dilakukan secara berencana,
terus-menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang
perkembangan tingkah laku peserta didik sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Untuk memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian
harus sudah direncanakan bersamaan dengan kegiatan penyusunan
program semester dan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah
disusun.
c. Prinsip objektif yakni penilaian dilakukan dengan menggunakan alat
ukur yang handal dan dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat
menggambarkan kemampuan yang diukur.
d. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan
yang harus dikuasai oleh peserta didik, sehingga penguasaan terhadap
ke tiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
e. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator-indikator dari
masing- masing kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
f. Penilaian pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan
hasil belajar peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya
pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dan peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar adalah
proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai
dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada
hakekatnya merupakan kompetensi-kompetensi yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Kompetensi
tersebut dapat dikenali melalui sejumlah indikatornya yang dapat
diukur dan diamati.
g. Hasil karya atau hasil kerja peserta didik dapat digunakan sebagai
bahan masukan guru dalam mengambil keputusan.
C. Anates
1. Pengertian Anates
Anates adalah program aplikasi yang khusus digunakan untuk
menganalisa tes pilihan ganda dan uraian yang dikembangkan oleh Drs.
Karnoto, M.Pd dan Yudi Wibisono, ST. Anates versi memiliki kemampuan
untuk menganalisa soal tes seperti:
a. Menghitung skor (asli maupun dibobot)
b. Menghitung reliabilitas tes
c. Mengelompokan subjek kedalam kelompok atas atau bawah
d. Menghitung daya pembeda
e. Menghitung tingkat kesukaran soal.
f. Menghitung korelasi skor butir dengan skor total.
g. Menentukan kualitas pengecoh (disktaktor)
2. Keunggulan Anates
Pada awalnya aplikasi anates yang dikembangkan adalah versi 4
diluncurkan berbasis operating sistem Windows.Karena keterbatasan dan
belum mantapnya teori tentang analisis bentuk uraian, maka pengembang
membuat program aplikasi Anates versi 4 hanya dapat digunakan untuk
menganalisa bentuk soal pilihan ganda saja. Baru pada Anates versi 4.0.9
yang diluncurkan pada tanggal 13 Februari 2004 pengembang berhasil
membuat Anates yang dapat menganalisis bentuk soal uraian.
Program ini mampu menganalisis butir soal multiple choice dan uraian
dengan mudah dan cepat. Kelebihan lainnya adalah programanates
sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia. Anates Versi 4 adalah
perangkat lunak yang khusus dikembangkan untuk menganalis tes pilihan
ganda dan uraian. tetapi seperti yang sudah disampaika anates versi 4 belum
sepenuhnya maksimal dalam penggunaannya, masih ada beberapa yang
masih di anggap kurag baik, yaitu dalam hal pegolahan data soal uraian.
Anates dirancang agar mudah dipelajari dan mudah digunakan. Dengan
menggunakan Anates, proses analisis tes akan menjadi lebih mudah, cepat,
dan akurat.
3. Manfaat Anates
Pada dasarnya anatest kegunaannya sama dengan item pengolah data
lainnya, namun secara pengoperasian lebih mudah. Selain itu, hasil sudah
langsung dianalisa oleh program.jadi, kita tidak perlu lagi bersusah payah
menganalisanya kembali dengan kriteria yang ada. Dengan anates ini kita
bisa melakukan penyekoran dan npemberian bobot untuk jawaban butir soal
yang benar dan butir soal yang salah. Selain itu, data soal akan langsung
diolah sehingga kita bisa langsung mengetahui:
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena
penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Penelitian kuantitatif adalah
pendekatan penelitian yang banyak menuntut pengoperasian angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
mengkomunikasikan hasilnya.
Arul, Ananda Rusdi, Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran siswa. Bandung: Cipta
Pustaka Media
Kumpulan, Makalah. 2012. Alat Evaluasi Pndidikan. Di akses pada http:// makalah
kumpulan.blogspot.com/2015/09/alat-evaluasi-pendidikan.html Tanggal 22
november 2019
Salim, Blog. 2018. Tujuan Fuangsi Dan Prinsip Assesment. Di akses pada
http://salimpsa3.blogspot.com/2018/11/tujuan-fungsi-dan-prinsip-
asesmen.html. Tanggal 23 November 2019