Anda di halaman 1dari 5

Resume Peta Digital, Referensi Spasial, Proyeksi Peta, dan Sistem Koordinat

A. Peta Digital
Peta digital adalah representasi grafis dari area geografis yang menyajikan berbagai
informasi mengenai wilayah tersebut. Penggunaan peta sangat bervariasi, mulai dari navigasi,
analisis geografi, perencanaan, pengambilan keputusan, dan berbagai tujuan lainnya. Peta
seringkali menjadi alat komunikasi yang penting dalam berbagai bidang seperti geografi,
geologi, transportasi, pemetaan tanah, perencanaan perkotaan, dan banyak lagi. Peta digital
adalah versi elektronik dari peta konvensional yang dapat disimpan dan digunakan di
perangkat komputer atau perangkat lainnya. Peta digital biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur
pencarian dan analisis yang memungkinkan pengguna untuk mencari lokasi tertentu atau
melakukan analisis geografis seperti menghitung jarak atau mengidentifikasi wilayah tertentu.
Berikut ialah hal – hal yang terkait mengenai peta digital :
 Peta digital dapat dengan mudah diperbarui ketika terjadi perubahan dalam data
geografis. Sebagai contoh, jika terjadi pembaruan data seperti pembangunan jalan baru,
perubahan batas administratif, atau tata guna lahan yang berubah, peta digital dapat
diperbarui dengan cepat tanpa perlu mencetak ulang peta fisik.
 Peta digital memiliki sifat interaktif yang memungkinkan pengguna untuk memperbesar,
memperkecil, dan memanipulasi peta untuk fokus pada area tertentu atau menampilkan
lapisan data tambahan. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk
memahami data geografis dengan lebih mendalam.
 Peta digital tersimpan dalam bentuk format elektronik yang dapat diakses melalui
berbagai perangkat seperti komputer, perangkat mobile, atau perangkat elektronik
lainnya. Mereka dapat diunduh dalam berbagai format file seperti PDF, JPEG, PNG, atau
format SIG yang lebih kompleks seperti ESRI Shapefile.
 Peta digital sering memiliki berbagai lapisan data yang dapat diaktifkan atau
dinonaktifkan sesuai kebutuhan. Ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan
tampilan peta sesuai dengan keperluan mereka, seperti menampilkan jaringan jalan,
sekolah, atau infrastruktur komunikasi dalam peta kota.
 Peta digital juga dapat digunakan untuk melakukan analisis geografis yang kuat, seperti
perhitungan jarak terpendek, analisis tumpang tindih, atau analisis tata guna lahan. Hal
ini dimungkinkan dengan menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis
(SIG).
 Ada peta digital yang mampu menyajikan data secara real-time, seperti peta cuaca atau
peta lalu lintas yang memberikan informasi terkini tentang kondisi cuaca atau lalu lintas.
 Peta digital digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk navigasi GPS, pemantauan
lingkungan, perencanaan tata guna lahan, pengelolaan sumber daya alam, pemetaan
perangkat telekomunikasi, survei geologi, dan beragam industri lainnya. Mereka menjadi
alat yang sangat berharga bagi berbagai profesi dan sektor.

B. Referensi Spasial
Referensi spasial merupakan sistem identifikasi referensi spasial (SRID) yang telah
ditentukan dalam standar European Petroleum Survey Group (EPSG). Data spasial adalah
jenis data yang memiliki informasi referensi geografis, di mana atribut-atributnya terkait
dengan unit-unit spasial dalam kerangka geografis tertentu. Ini juga mencakup koordinat
referensi dan transformasi objek-objek spasial, yang merupakan bagian dari referensi spasial.
Dalam konteks Amazon Redshift, referensi spasial juga dapat merujuk kepada pengenal
sistem referensi spasial data (SRID) yang digunakan dalam menginterogasi data spasial.\
Referensi spasial memiliki peranan penting dalam proses pengumpulan, pengolahan, dan
analisis data spasial untuk memastikan akurasi dan konsistensi informasi geografis tersebut.
Referensi spasial adalah informasi yang berkaitan dengan lokasi geografis atau koordinat di
permukaan bumi. Informasi ini memiliki signifikansi dalam pemetaan, analisis geografis,
pengambilan keputusan, dan pemahaman tentang lingkungan fisik dan dunia sekitar kita.
Berikut ini penjelasan lanjut dari Referensi Spasial :
 Sistem Referensi Spatial (SRS) adalah sistem koordinat yang digunakan untuk
menggambarkan posisi objek, fitur geografis, atau data geografis pada Bumi.
Tujuannya adalah untuk memberikan kerangka referensi yang konsisten dan akurat,
memungkinkan data geografis ditempatkan dengan presisi dan digunakan dalam
berbagai aplikasi seperti analisis, perencanaan, navigasi, dan lainnya.
 Komponen utama dari SRS mencakup datum, proyeksi, dan sistem koordinat.
Koordinat geografis, seperti lintang dan bujur, digunakan dalam SRS untuk
menentukan lokasi di permukaan Bumi, dan ini adalah koordinat global yang
digunakan secara luas di seluruh dunia. SRS juga mencakup informasi tentang
proyeksi peta, yang digunakan untuk mengubah bentuk Bumi tiga dimensi menjadi
peta datar, mengatasi distorsi yang muncul dalam pemetaan.
 SRS dapat mencakup koordinat global yang berhubungan dengan sistem koordinat
yang berlaku secara internasional, seperti WGS84. Selain itu, SRS juga dapat
mencakup koordinat lokal yang berkaitan dengan sistem koordinat regional atau
negara tertentu, seperti sistem koordinat UTM.
 Datum geodetik adalah komponen penting dalam SRS, mencakup model matematis
tentang bentuk Bumi dan posisi relatif titik-titik di permukaan Bumi. Ini diperlukan
untuk mentransformasikan koordinat geografis ke dalam koordinat yang sesuai
dengan sistem koordinat peta tertentu.
 SRS digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemetaan topografi, navigasi GPS,
perencanaan tata guna lahan, analisis cuaca, pemantauan lingkungan, dan manajemen
sumber daya alam. Kemampuannya untuk memberikan kerangka referensi yang
konsisten dan akurat penting dalam berbagai konteks.
 Standardisasi juga penting dalam SRS, dan berbagai standar dan konvensi digunakan
untuk mengatur sistem koordinat, termasuk standar dari EPSG (European Petroleum
Survey Group) yang menyediakan berbagai sistem koordinat dan proyeksi yang dapat
digunakan secara internasional.

C. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah studi tentang cara mentransfer data topografi dari permukaan Bumi
ke permukaan peta dengan menggunakan bidang datar atau kurva. Ini memungkinkan hasil
pengukuran di dunia fisik Bumi dipindahkan ke peta datar.
Proyeksi peta bekerja dengan cara memindahkan data topografi dari Bumi ke peta
menggunakan bidang datar atau kurva. Berikut adalah langkah-langkah cara kerja proyeksi
peta dalam mengubah posisi tiga dimensi suatu titik di permukaan Bumi menjadi dua dimensi
atau bidang datar:
 Pemilihan bidang datar atau kurva yang akan digunakan untuk merepresentasikan
permukaan Bumi.
 Pemilihan titik-titik referensi pada permukaan Bumi yang akan diproyeksikan ke
bidang datar atau kurva tersebut.
 Perhitungan matematis untuk mengubah koordinat tiga dimensi suatu titik di
permukaan Bumi menjadi koordinat dua dimensi pada bidang datar atau kurva yang
dipilih.
 Representasi hasil perhitungan tersebut pada peta dengan menggunakan simbol,
warna, dan teks yang sesuai.
Pemilihan proyeksi peta yang sesuai sangat penting untuk menghindari distorsi atau
ketidakakuratan pada peta. Proyeksi peta dapat dikelompokkan berdasarkan jenis bidang
proyeksi yang digunakan, posisi sumbu simetri bidang proyeksi, orientasi bidang proyeksi
terhadap Bumi, jenis distorsi yang terjadi, dan modifikasi tertentu. Beberapa jenis proyeksi
peta mencakup:
 Proyeksi azimuthal/zenithal
Proyeksi peta azimutal adalah metode proyeksi yang mengubah permukaan Bumi
menjadi peta datar dengan satu titik sebagai pusatnya. Jenis proyeksi ini cocok
digunakan untuk peta-peta yang fokus pada wilayah tertentu, seperti benua atau
daerah polar. Selain itu, proyeksi azimutal juga sering digunakan dalam pembuatan
peta navigasi untuk penerbangan udara atau perjalanan antariksa.
 Proyeksi kerucut
Proyeksi peta kerucut melibatkan penggunaan permukaan datar yang dibentuk
menyerupai kerucut untuk menampilkan area geografis. Jenis proyeksi ini ideal
digunakan untuk wilayah geografis yang luas dengan lintang yang relatif seragam.
Peta dengan proyeksi kerucut sering digunakan untuk menggambarkan negara bagian,
wilayah regional, atau area yang memiliki lintang tertentu.
 Proyeksi silinder.
Proyeksi peta silinder melibatkan pembungkus permukaan Bumi ke sekitar silinder
dan kemudian menjadikannya peta datar dengan cara tertentu. Proyeksi ini cenderung
menghasilkan distorsi yang lebih besar pada lintang tinggi, sehingga lebih cocok
digunakan untuk peta dunia yang menekankan daerah-daerah dekat khatulistiwa.
Salah satu contoh proyeksi silinder yang paling terkenal adalah Proyeksi Mercator.

D. Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah metode atau cara untuk mengidentifikasi posisi atau lokasi
suatu titik dalam bidang datar atau dalam tiga dimensi. Ini adalah kerangka kerja yang
digunakan untuk menentukan letak suatu objek atau titik di dalam ruang. Konsep ini memiliki
peran mendasar dalam berbagai disiplin ilmu seperti matematika, fisika, geografi, ilmu
komputer, dan banyak bidang lainnya. Sistem koordinat biasanya terdiri dari dua atau lebih
sumbu yang saling tegak lurus, dan digunakan untuk mengukur jarak, arah, atau posisi relatif
suatu titik dalam ruang.
Komponen Utama: Sistem koordinat terdiri dari elemen inti, yang meliputi titik acuan
(origin), sumbu (axis), dan unit pengukuran (unit of measurement). Titik acuan adalah titik
awal yang berfungsi sebagai referensi untuk pengukuran. Sumbu adalah garis-garis khayalan
yang menunjukkan arah dalam kerangka sistem koordinat, sementara unit pengukuran adalah
satuan yang digunakan untuk mengukur jarak atau nilai lainnya.
Tipe Sistem Koordinat:
 Sistem Koordinat Kartesian: Dalam sistem ini, titik-titik diidentifikasi dengan
koordinat x, y, dan z dalam ruang tiga dimensi. Ini sering digunakan dalam
konteks matematika dan fisika.
 Sistem Koordinat Polar: Sistem ini menggunakan koordinat berupa jarak dan
sudut untuk menentukan posisi dalam ruang dua dimensi. Biasanya digunakan
dalam koordinat geografis dan navigasi.
 Sistem Koordinat Cilindris: Ini adalah kombinasi dari sistem kartesian dan polar,
dengan koordinat x dan y dalam format kartesian dan koordinat z dalam format
polar.
 Sistem Koordinat Geografis: Dalam sistem ini, lokasi di permukaan Bumi
diidentifikasi oleh garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude).
 Sistem Koordinat Proyeksi Peta: Digunakan dalam pemetaan, sistem ini
mencakup berbagai jenis proyeksi peta yang digunakan untuk merepresentasikan
permukaan Bumi pada peta datar.

Achmad Azan Albar


D101221037
PWK A

Anda mungkin juga menyukai