Atmosferik, dan
Topografik pada Citra
PJ
ANGGOTA KELOMPOK
Manfaat:
Memperbaiki kualitas citra dengan menghilangkan kesalahan
pantulan permukaan, kelengkungan bumi, serta faktor
lainnya seperti sinar matahari, cuaca, dan atmosfer, sehingga
informasi yang dihasilkan menjadi lebih akurat.
02
Koreksi
Atmosferik
Koreksi Atmosferik
Koreksi Atmosferik merupakan nilai hasil konversi dari nilai
radiansi yang diindera oleh sensor yang berbeda dengan nilai
reflektansi objek yang sesungguhnya kualitas citra
penginderaan jauh akibabt adanya penghalang. Kondisi
awan dan kabbut merupakan salah satu dari bagian dari
kondisi atmosferik (Shahrokhy, 2004).
Awan yang tebal menutupi seluruh permukaan sehingga
upaya dalam mengembalikan nilai dari informasi yang hilang
adalah dengan menggantinya dengan scene multi-temporal.
sedangkan , pada awan tipis hanyamenutupi sebagian
permukaan (transparan) sehingga secara teoretis koreksi
atmosferik mampu menghilangkan pengaruh awan tipis
tersebut ( Liu, dkk., 2011)
Analisis koreksi atmosfer bertujuan untuk
menghilangkan pengaruh atmosfer pada gambar
sehingga nilai reflektan yang diperoleh lebih akurat.
Perjalanan gelombang elektromagnetik dari
matahari ke objek dan dari objek ke sensor dapat
dipengaruhi oleh atmosfer, yang menyebabkan nilai
reflektan citra berbeda. Nilai reflektan yang telah
dikoreksi ini dapat digunakan untuk analisis lebih
lanjut, seperti menghitung jumlah klorofil di
perairan. Parameter atmosfer yang berbeda, Sumber : https://tentangeomatika.wordpress.com/
seperti faktor musim dan kondisi iklim di lokasi
perekaman citra, digunakan untuk mengubah Dalam analisis koreksi atmosfer, reflektansi ToA (Top
atmosfer. Menurut Kristianingsih (2016), salah satu of Atmosphere) dan reflektansi BoA (Bottom of
Atmosphere) berbeda karena reflektansi ToA adalah
metode koreksi atmosfer yang paling populer refleksi yang ditangkap oleh sensor, sedangkan
adalah DOS (Subtraction of Dark Objects) dan reflektansi BoA adalah refleksi objek yang telah
dikoreksi oleh efek atmosfer.
FLAASH (Fast Line-of-Sight Atmospheric Analysis
of Spectral Hypercubes).
Koreksi Atmosferik
1. Tujuan
● Mengurangi Efek Distrosi
● Memperbaiki kualitas citra
● Memungkinman analisis yang lebih lanjut
2. Manfaat
● Akurasi Interpretasi
● Pemantauan Perubahan
● Aplikasi dalam Berbagai bidang
● Menfasilitasi perbandingan
● Menyediakan data yang konsisten
03
Koreksi
Topografik
Koreksi Topografik
Koreksi topografi adalah suatu proses penginderaan jauh yang
bertujuan untuk menghilangkan efek bayangan dan variasi nilai
pantulan spektral yang disebabkan oleh kemiringan lereng (slope) dan
arah hadap lereng (aspect) permukaan bumi terhadap gambar yang
dibuat oleh sensor pesawat terbang atau satelit (Widhaningtyas dkk.,
2020). Salah satu tujuan utama dari teknik koreksi topografi adalah
untuk memastikan bahwa kondisi objek di permukaan bumi secara
akurat digambarkan dalam gambar tanpa terpengaruh oleh topografi.
Koreksi Topografik
Tujuan dan manfaat :
Lukiawan, R., Purwanto, E. H., & Ayundyahrini, M. (2019). Standar koreksi geometrik citra satelit resolusi
menengah dan manfaat bagi pengguna. Jurnal Standardisasi, 21(1), 45-54.
Shahrokhy, Mohammad. 2004 Visual and Statistical Quality Assesment and Improovement of Remotely Sensed
Image. ISPRS Proceedings XXXV (950).
Kristianingsih, L, Wijaya, AP, & ... (2016). Analisis Pengaruh Koreksi Atmosfer Terhadap Estimasi Kandungan
Klorofil-A Menggunakan Citra Landsat 8. Jurnal Geodesi Undip, ejournal3.undip.ac.id,
<https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/13876>
TOA, MMTOPOFA (2014). Koreksi radiometrik citra landsat-8 kanal Multispektral menggunakan Top of
Atmosphere (ToA) untuk mendukung klasifikasi penutup lahan. Seminar Nasional Penginderaan Jauh,
karya.brin.go.id, <http://karya.brin.go.id/id/eprint/10914/1/Prosiding_Rahayu_Pustekdata_2014.pdf>
DAFTAR PUSTAKA
Widhaningtyas, T. U., Putra, A. C. P., & Fariz, T. R. (2020). Perbandingan Metode Koreksi Topografi Pada Citra
Satelit Landsat 8 Di Wilayah Gunung Telomoyo, Jawa Tengah. Jurnal Geografi: Media Informasi
Pengembangan dan Profesi Kegeografian, 17(2), 32-38.
THANKS!