PUSKESMAS SOOKO
KABUPATEN PONOROGO
Ditetapkan
PUSKESMAS SOOKO
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SOOKO
Jalan Sooko-Pulung No.1, Telepon (0352) 5730088 Kode Pos : 63482
Website: puskesmas.ponorogo.go.id/sooko
Email : pkmsookoponorogo@gmail.com
SOOKO
TENTANG
PUSKESMAS SOOKO
6.
7.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Ditetapkan di Sooko
Pada tanggal 15 April 2023
KEPALA PUSKESMAS SOOKO
SUPRAYITNO, S.Kep.Ners
Pembina Tingkat 1
NIP. 19720317 199403 1 001
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Puskesmas Sooko adalah salah satu dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Ponorogo dengan wilayah kerja yang mencakup 6 desa yang ada di
Kecamatan Sooko.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Sooko
adalah “Terwujudnya masyarakat kecamatan Sooko yang sehat”
Berdasarkan visi Puskesmas Sooko, maka misi Puskesmas Sooko antara
lain :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat.
3. Berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standart dan
merata kepada masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat serta lingkungannya.
Dalam upaya untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan
bagi masyarakat di wilayahnya, Puskesmas Sooko dibantu oleh jaringan pelayanan
Puskesmas, salah satunya adalah Polindes. Polindes adalah sarana pelayanan
kesehatan yang berada di desa atau kelurahan sebagai jaringan Puskesmas
dengan tenaga minimal satu bidan dalam rangka mendekatkan akses dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan pelayanan polindes, agar dapat berjalan dengan baik
dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas Sooko menyusun
“PEDOMAN PELAYANAN POLINDES.”
B. TUJUAN PEDOMAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan polindes bermutu di Polindes Bedoho.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan Polindes
Bedoho.
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran Pedoman Pelayanan Polindes Bedoho adalah Petugas Pelayanan di
Polindes Bedoho.
E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional dalam Pedoman Pelayanan Polindes ini adalah proses
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien di Polindes Bedoho, baik
pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan KIA-KB, dan pelayanan obat.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. JADWAL KEGIATAN
Pelayanan Polindes Bedoho buka setiap hari kerja sesuai jam pelayanan sebagai
berikut :
- Senin s/d Kamis : 08.00 – 13.00
- Jumat : 08.00 – 10.00
- Sabtu : 08.00 – 11.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
1. Polindes merupakan bagian dari jejaring pelayanan kesehatan Puskesmas
untuk mencapai indikator kinerja kesehatan yang ditetapkan daerah, oleh
karena itu Polindes harus didirikan diatas tanah negara dan merupakan
bangunan milik Pemerintah Daerah.
2. 1 (satu) buah Polindes mempunyai luas bangunan minimal sebesar 49 m2.
3. Lokasi Polindes hendaknya mudah dijangkau oleh masyarakat, bebas dari
pencemaran, banjir dan tidak berdekatan dengan rel kereta api, tempat bongkar
muat barang, tempat bermain anak, pabrik industri dan limbah pabrik.
4. Luas lahan untuk bangunan tidak bertingkat, minimal 1,5 kali luas bangunan.
5. Jenis Bangunan: Permanen.
6. Kriteria bangunan yang memenuhi syarat minimal kesehatan:
Bangunan harus kuat, utuh, dinding tidak berlubang, atap kuat, luas ventilasi 20
% luas lantai, penerangan cukup, lantai kedap air, sirkulasi udara yang baik.
7. Pada setiap ruangan periksa harus tersedia wastafel dengan air mengalir.
8. Untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan di Polindes diperlukan
ruangan-ruangan.
U
T
N
I
P
BED MEJA
PASIEN GINEK
LEMARI LEMARI
LEMARI OBAT ARSIP ARSIP
9. Ruangan yang harus tersedia minimal adalah:
Jumlah Luas (m2)
No Nama Ruang
minimal minimal
6. Koridor 7
7. Luas Bangunan 49
III Perlengkapan
1 Duk Biasa 1 buah
2 Duk Bolong 1 buah
3 Meteran Gulung 1 buah
4 Perlak Besar 1 buah
5 Perlak Kecil 1 buah
6 Tas Kanvas tempat kit 1 buah
3. Kit Posyandu
Jumlah
No Jenis Peralatan Minimal
Peralatan
I Kit Posyandu
1 Alat Permainan Edukatif 2 set
2 Food Model 1 set
Gunting perban 1 buah
3 Timbangan Bayi 1 unit
4 Timbangan Dacin dan perlengkapannya 1 set
5 Timbangan Dewasa 1 unit
6 Termometer Anak 1 buah
4. Kit Imunisasi
Jumlah
No Jenis Peralatan Minimal
Peralatan
I Kit Imunisasi
1 Vaksin Carrier 1 unit
A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan di Unit Pelayanan Puskesmas pembantu adalah :
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
3. Pelayanan KB
4. Pelayanan MTBS
5. Pelayanan Obat
B. LANGKAH KEGIATAN
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
Alur pelayanan pemeriksaan umum yang diselenggarakan di Polindes adalah
sebagai berikut :
2. Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
Alur pelayanan pemeriksaan kehamilan yang diselenggarakan di Polindes
Bedoho adalah sebagai berikut :
Apabila terdapat pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di Polindes, atau
terdapat kehamilan resiko tinggi / membutuhkan penanganan khusus maka
pasien dirujuk ke Puskesmas induk.
3. Pelayanan KB
Alur pelayanan KB yang diselenggarakan di Polindes adalah sebagai berikut :
4. Pelayanan MTBS
Setiap pasien usia 0-59 bulan yang sakit dan berkunjung ke Polindes
dilayani dengan metode pelayanan MTBS. Pelayanan MTBS dilaksanakan
sesuai Pedoman Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit Kementrian
Kesehatan. Adapun kegiatan yng dilakukan antara lain :
a. Pengkajian
Pengkajian pasien anak dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai
kondisi kesehatan anak, setidaknya memuat antara lain :
o status imunisasi & catatan pemberian vitamin A dosis tinggi
o deteksi dini perkembangan anak
o riwayat kesehatan anak saat ini
b. Perencanaan Layanan
Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan
dalam bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan perlu dipandu
oleh standar pelayanan medis dan standar asuhan keperawatan. Pasien
mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap layanan yang akan
diperoleh. Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerjasama dalam
menyusun rencana layanan klinis yang akan dilakukan. Dalam menyusun
rencana layanan tersebut harus memperhatikan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki
oleh pasien.
c. Penyuluhan / edukasi pasien dan/atau keluarga
Untuk meningkatkan luaran klinis yang optimal perlu ada kerjasama
antara petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga perlu
mendapatkan penyuluhan kesehatan dan edukasi yang terkait dengan
penyakit dan kebutuhan klinis pasien, oleh karena itu penyuluhan dan
pendidikan pasien/keluarga perlu dipadukan dalam pelayanan klinis.
Setiap kali selesai melakukan edukasi kepada pasien / keluarga maka
dilakukan penilaian terhadap efektivitas penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat berperan aktif dalam proses
layanan dan memahami konsekuensi layanan yang diberikan. Hasil
pelaksanaan edukasi ditulis di dalam lembar catatan penyampaian edukasi
dan disimpan di dalam berkas rekam medis.
d. Perencanaan Rujukan
Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh Puskesmas, maka
pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan
pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien. Pasien/keluarga pasien mempunyai
hak untuk memperoleh informasi tentang rencana rujukan. Informasi tentang
rencana rujukan harus disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga pasien. Informasi tentang rencana rujukan diberikan kepada
pasien/keluarga pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan.
Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien meliputi: alasan rujukan,
fasilitas kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fasilitas kesehatan lainnya,
jika ada, sehingga pasien/keluarga dapat memutuskan fasilitas yang mana
yang dipilih, serta kapan rujukan harus dilakukan. Untuk memastikan
kontinuitas pelayanan, informasi mengenai kondisi pasien dikirim bersama
pasien. Salinan resume pasien tersebut diberikan kepada fasilitas kesehatan
penerima rujukan bersama dengan pasien. Resume tersebut memuat kondisi
klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan dan kebutuhan
pasien lebih lanjut.
5. Pelayanan Obat
Pelayanan obat yang dilakukan di Polindes merupakan pelayanan
kefarmasian secara terbatas yang meliputi:
a. Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, meliputi kegiatan
perencanaan, penyimpanan, pencatatan dan pelaporan.
b. Pelayanan obat, meliputi kegiatan peracikan obat, penyerahan obat dan
pemberian informasi obat.
c. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian secara terbatas dibawah
pembinaan dan pengawasan tenaga kefarmasian di Puskesmas.
d. Pencatatan dalam rekam medis pasien meliputi: jenis obat, dosis obat yang
diberikan dan aturan pakai.
e. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan mengenai pemakaian obat dan efek
samping obat.
f. Pemberian informasi kepada pasien maupun keluarga pasien meliputi: dosis
obat, cara pemakaian obat, penyimpanan obat serta kontra indikasi
penggunaan obat.
BAB V
LOGISTIK