Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muh.

Rifqi Surahman
NIM : A011191168
Kelas : Ekonomi Perencanaan Pembangunan II - C
Dosen Pengampu : Dr. Sri Undai Nurbayani, S.E., M.Si.

MENGHITUNG INCREMENTAL CAPITAL OUTPUT RATIO (ICOR)


DI KOTA MAKASSAR

1. Pendahuluan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ICOR merupakan parameter ekonomi
makro yang menggambarkan rasio investasi kapital/modal terhadap hasil yang
diperoleh (output) dengan menggunakan investasi tersebut. ICOR juga bisa
diartikan sebagai dampak penambahan kapital terhadap penambahan sejumlah
output (keluaran).
Berdasarkan pengertian ICOR di atas, dapat kita ambil 2 poin penting yaitu
investasi dan output. Dimana dalam konsep ekonomi makro, investasi dapat
diartikan sebagai penambahan fisik atas barang-barang modal tetap dan
perubahan stok (sesuai konsep penghitungan Produk Domestik Bruto/PDB atau
PDRB). Atau bisa juga diartikan investasi sebagaimana dijelaskan dalam System
of National Accounts (SNA) adalah bahwa Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) identik dengan besarnya investasi fisik (real investment) yang
direalisasikan di suatu Negara/wilayah pada suatu waktu tertentu (physical
domestic investment). Disebut PMTB karena di dalamnya tidak termasuk
perubahan stok (inventory). Sedangkan yang disebut sebagai Pembentukan
Modal Bruto (PMB) adalah bahwa apabila di dalamnya termasuk perubahan stok.
Sedangkan output dari segi ekonomi nasional, merupakan nilai dari seluruh
barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi dalam negeri dalam
suatu periode tertentu. Output nasional ini biasa disebut Produk Domestik Bruto
(PDB). Sedangkan pada tingkat wilayah regional disebut Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Yang dimaksud output dalam pengertian ICOR adalah
tambahan (flow) produk dari hasil kegiatan ekonomi dalam suatu periode tertentu.
2. Perhitungan ICOR Kota Makassar
Berikut adalah formulasi umum yang digunakan untuk menghitung nilai
ICOR suatu negara/daerah:
∆𝐾 𝐼 𝐼𝑡
𝐼𝐶𝑂𝑅 = = =
∆𝑌 ∆𝑌 𝑌𝑡 − 𝑌𝑡−1
Dimana:
It = PMTB tahun ke t
Yt = Output tahun ke t
Yt-1 = Output tahun ke t-1

(1)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 menurut Pengeluaran
Kota Makassar
(Miliar Rp/Billion Rp)
No Komponen 2017 2018 2019 2020
1 Konsumsi Rumah
Tangga/Household 52.493,94 55.561,02 58.881,87 58.521,43
Consumtion
2 Konsumsi
1.312,86 1.530,48 2.049,26 1.802,60
LNPRT/NPISH
3 Konsumsi
Pemerintah/Governme 8.359,10 8.877,05 8.864,18 8.629,86
nt Consumtion
4 Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB)
52.778,92 56.439,27 60.302,46 61.334,38
/Gross Fixed Capital
Formation (GFCF)
5 Perubahan
Inventori/Changes of 665,86 358,69 (151,90) (181.634,25)
Inventory
6 Net Ekspor/Net Export (11.784,53) (10.198,10) (7.480,04) (9.200,92)
PDRB/GDRP 103.826,16 112.568,41 122.465,83 120.905,75
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar

A. Perhitungan ICOR Tahun 2018


Dik:
𝐼2018 = 56.439,27 𝑌2018 = 112.568,41 𝑌2017 = 103.826,16
Peny:
𝐼2018
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
𝑌2018 − 𝑌2018

56.439,27
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
112.568,41 − 103.826,16

56.439,27
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
8.742,25

𝐼𝐶𝑂𝑅𝟐𝟎𝟏𝟖 = 6,45

Interpretasi : Besar koefisien ICOR periode 2018 sebesar 6,45, hal ini
menggambarkan untuk memperoleh penambahan Rp 1 unit output dalam
rentang periode tersebut dibutuhkan investasi fisik (PMTB) sebanyak Rp 6,45
unit modal. Yang berarti jika kota Makassar ingin meningkatkan PDRB pada
tahun 2018 sebesar Rp1.000.000.000,00 maka diperlukan tambahan
investasi sebesar: 6,45 x Rp1.000.000.000,00 = Rp 6.450.000.000,00.
B. Perhitungan ICOR Tahun 2019
Dik:
𝐼2019 = 60.302,46 𝑌2019 = 122.465,83 𝑌2018 = 112.568,41
Peny:
𝐼2019
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
𝑌2019 − 𝑌2018

(2)
60.302,46
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
122.465,83 − 112.568,41

60.302,46
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
9.897,42

𝐼𝐶𝑂𝑅𝟐𝟎𝟏𝟗 = 6,09

Interpretasi : Besar koefisien ICOR periode 2019 sebesar 6,09, hal ini
menggambarkan untuk memperoleh penambahan Rp 1 unit output dalam
rentang periode tersebut dibutuhkan investasi fisik (PMTB) sebanyak Rp 6,09
unit modal. Atau untuk lebih jelasnya jika kota Makassar ingin meningkatkan
PDRB pada tahun 2019 sebesar Rp1.000.000.000,00 maka diperlukan
tambahan investasi sebesar: 6,09 x Rp1.000.000.000,00 = Rp
6.090.000.000,00. Jika dibandingkan dengan koefisien ICOR pada tahun 2018
dimana nilainya lebih besar dibandingkan dengan koefisien ICOR 2019,
sehingga bisa dikatakan bahwa kinerja investasi kota Makassar di tahun 2019
lebih efisien dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Karena semakin kecil
koefisien ICOR menunjukkan semakin efisien pembentukan modal tersebut,
sehingga investasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan output akan menjadi
semakin efisien.

C. Perhitungan ICOR Tahun 2020


Dik:
𝐼2020 = 61.334,38 𝑌2020 = 120.906,75 𝑌2019 = 122.465,83
Peny:
𝐼2020
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
𝑌2020 − 𝑌2019

61.334,38
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
120.906,75 − 122.465,83

61.334,38
𝐼𝐶𝑂𝑅 =
(−) 1.559,08

𝐼𝐶𝑂𝑅𝟐𝟎𝟐𝟎 = − 39,34

Interpretasi : nilai ICOR bernilai negatif dikarenakan ∆𝑌 bernilai negatif atau


PDRB wilayah kota Makassar pada tahun 2020 lebih kecil daripada tahun
sebelumnya. Hal ini tentunya tidak memberikan makna bagi perencanaan
pembangunan karena dengan nilai ICOR yang negatif memberikan makna
yang keliru (misleading) yaitu bahwa dengan mengurangi investasi justru akan
meningkatkan PDRB.

(3)
REFERENSI

Anonim. 2021. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Makassar menurut
Pengeluaran Tahun 2016-2020. BPS: Kota Makassar.
Didi, N dan Sodik, J. 2012. Penyusunan Indikator Ekonomi Incremental Capital
Output Ratio 2011. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol. 13, No. 1,
Edisi April, hal: 83-95.

Yana, Fitri. 2018. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar berdasarkan


Tambahan Investasi dengan Model Perhitungan ICOR. Diakses pada tanggal
14 September 2021 melalui:
http://www.himajiefeb.unhas.ac.id/2018/01/analisis-pertumbuhan-ekonomi-
kota.html?m=1

(4)

Anda mungkin juga menyukai