Tokoh utama yang telah membawa ilmu komunikasi massa menjadi ilmu komunikasi,adalah Wilbur
Schramm, sarjana bahasa Inggris yang tertarik kepada kajian komunikasi,karena memimpin sebuah
University Press. Schramm yang kemudian memimpin DepartemenKomunikasi Massa di Universitas
Iowa, dan memimpin penelitian komunikasi di Stanford danEast est Center, telah menulis banyak
buku dalam berbagai macam masalah mengenaikomunikasi. Selain Schramm, dikenal tokoh lainnya
seperti Daniel Larner, dan Everatt M.Rogers.Perkembangan ilmu komunikasi massa menjadi Ilmu
Komunikasi, lebih diperkuat lagioleh departemen Speech Communication (di Indonesia lebih dikenal
dengan retorika). Sejak tahun 1949 departemen ini telah mengusulkan agar komunikasi bisa menjadi
suatu disiplintersendiri yang mencakup juga komunikasi massa. Memang Speech
Communication(komunikasi bicara) hanya menitikberatkan perhatiannya pada komunikasi
interpersonal,komunikasi organisasi, pidato (retorika), persuasi dan sebagainya. Studi ini juga pada
awalnya berada di departemen bahasa Inggris, yang memisahkan diri tahun 1900.
2. Ilmu Komunikasi Dewasa Ini
Berdasarkan latarbelakang sejarah di atas, jelas bahwa untuk sampai kepada nama ilmukomunikasi
sebagaimana dipakai di seluruh dunia dewasa ini, ternyata diperlukan
waktu beberapa dasawarsa, sejak orang di Jerman mengembangkan ilmu pers (1925) dan orangAmeri
ka mengajarkan jurnalistik di universitas (1930). Dari latar belakang sejarah tersebut juga sudah dapat
dilihat bahwa perubahan nama itu sesungguhnya karena perubahan atau lebihtepat perluasan objek
dan bidang studi ilmu ini.Objek studi ilmu komunikasi dengan sendirinya bukan hanya suratkabar
(ilmu pers/jurnalistik), bukan pula hanya media massa (ilmu komunikasi massa) atau pernyataanumu
m (publisistik) melainkan komunikasi atau pernyataan antar manusia. Dengan demikianilmu
komunikasi mencakup semua pernyataan antar manusia baik melalui media massa danretorika
maupun yang dilakukan secara langsung. Justru itu kehadiran ilmu komunikasi, samasekali tidak
menghilangkan eksistensi kajian-kajian sebelumnya seperti jurnalistik, pers danmedia massa, retorika
dan komunikasi persona. Bahkan semua itu merup
akan “bidang studi”
dari ilmu komunikasi.Berdasarkan objek studi tersebut, maka pada awal perkembangannya dapat
dirumuskan bahwa ilmu komunikasi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari secara sistematiss
egala segi pernyataan antar manusia. Rumusan ini bermakna bahwa pernyataan antar manusiasebagai
objek pokok studi ini memiliki banyak segi atau aspek yang juga harus dipelajariseperti segi media,
segi manusia, segi pengaruh, segi pengaruh, segi teknik dan metode, segifungsi, segi sistem dan
sebagainya. Pada masa dini komunikasi, Harold D. Laswell (1948)telah mengemukakan lima segi
yang merupakan bidang analisis komunikasi, yang kemudianterkenal dengan formula Lasswell yaitu
(1) siapa, (2) berkata apa, (3) melalui saluran apa, (4)kepada siapa, dan (5) bagaimana efeknya (who
says what in which channel to whom withwhat effect?). Kelima segi itu masing-masing dapat
merupakan bidang studi, yang dapat dikajisecara tersendiri.Selain itu Garbner (1956) merumuskan 10
aspek komunikasi yang bisa dikajitersendiri, yaitu (1) seseorang, (2) persepsi terhadap peristiwa, (3)
reaksi, (4) situasi, (5)sarana, (6) material, (7) bentuk, (8) konteks, (9) isi dan (10) konsekuensi
Someone perceivesan event and reacts in a situation through some means to make available materials
in somefrom and context conveying content of some consequence). Rumusan ini disebutnya
sebagaiusaha menuju model komunikasi umum.Dalam dekade ini (1980-an) terjadi lagi suatu
perkembangan yang sangat penting,sebab paradigma atau pandangan yang mendasar tentang apa yang
menjadi pokok persoalandari ilmu komunikasi, sebagaimana diuraikan di atas sudah dianggap klasik.
Muncul
beberapa paradigma yang baru, yang diuraikan oleh B. Aurey Fisher tahun 1978. Paradigma yangklasi
kitu disebut sebagai pespektif mekanis, sedang yang baru disebut sebagai
perspektif psikologis, mekanis dan pragmatis. Dengan demikian ilmu komunikasi tidak lagi mengkaji
pernyataan antar manusia saja, tetapi lebih luas dari itu. Hal ini akan diuraikan secara
khusus pada bab yang akan datang.kendatipun terjadi perkembangan yang penting, mengenai paradig
ma ilmu komunikasi, namun hingga dewasa ini di Indonesia paradigma baru itu
belum berkembang. Hampir semua universitas atau sekolah tinggi yang mengasuh disiplin ilmu ini
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
masih berkiprah pada paradigma lama yang dinamakan perspektif mekanis dalam komunikasi.Bahkan
dalam membagi jurusan atau program studi, nampak tradisi lama masih diteruskan.Dominasi
paradigma lama tersebut di atas dapat dilihat pada nama-nama jurusan
atau program studi yang ada di eberapa universitas di Indonesia, yang sesungguhnya jugamencermink
an pengorganisasian dan pengembangan ilmu komunikasi dewasa ini. Semuanyaitu dapat dirangkum
ke dalam tiga pembagian besar yaitu :1.
Komunikasi massa/jurnalistik;2.
Hubungan masyarakat/periklanan;3.
Era Komunikasi tulisan4.000 SM Bangsa Sumeria menulis dalam lembaran tanah liat.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Th. 1041 Pi Sheng, di Cina menemukan sejenis alat cetak buku yang sederhana.Th. 1241 Tulisan dala
m lembaran tanah liat diganti oleh tulisan dalam lembaranmetal di Korea.II.
Era
telekomunikasiTh. 1844 Morse mengirimkan pesan melalui alat telegraph yang pertama.Th. 1876 Pen
emuan film bioskop.Th. 1895 Guglielmo Marconi mengirimkan pesan melalui radio.Th. 1912
Lee de Forest menemukan “vacuum tube”.
Th. 1920 Siaran radio pertama oleh KDKA di Pittsburgh, Amerika Serikat.Th. 1933 RCA di Amerika
Serikat mendemonstrasikan TV.Th. 1941 Siaran TV komersial pertama.IV.
Era komunikasi
interaktif Th. 1946 Penemuan Mainframe Computer, ENIAC dengan 18.00 vacuum tubes olehUnivers
itas Pennsylvania, Amerika
Serikat.Th. 1947 William Shockley, John Bardeen dan Walter Brattain menemukan pesawatradio
transistor.Th. 1956 Penemuan videotape oleh perusahaan Ampex, Redwood City, California,Amerika
Serikat.Th. 1957 Rusia meluncurkan satelit angkasa luar pertama, SPUTNIK.Th. 1969 Pesawat luar a
ngkasa NASA berpenumpang manusia mendarat di Bulan,dikendalikan oleh minicomputer yang
besarnya 3000 kali lebih kecil
dariENIAC.Th. 1971 Penemuan microprocessor, sebuah unit pengendali computer (CPU) dengansemi
conductor chip oleh Ted
Hoff.Th. 1975 Pemasaran microcomputer pertama, Altair 8800.Th. 1975 HBO (Home Box Office) m
ulai menyiarkan siaran TV kabel melaluisatelit.Th. 1976 Sistem teletext pertama diperkenalkan oleh
BBC dan ITV di Inggris.Th. 1977 Qube, sistem TV kabel interaktif pertama diperkenalkandi Columb
us,Ohio, Amerika Serikat.Th. 1979 Sistem Videotext pertama diperkenalkan olehritish-
Post Office, Inggris.
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI
Ilmu komunikasi adalah salah satu disiplin yang masuk dalam kelompok ilmu-ilmu pengetahuan
sosial. Secara umum, sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat dibagi dalam
empat periode. Pertama, periode “tradisi retorika” yang dimulai sejak zaman Yunani Kuno.
Kedua, perode antara tahun 1900 sampai Perang Dunia II yang dapat disebut sebagai
periode pertumbuhan ilmu komunikasi. Ketiga, periode setelah Perang Dunia II sapai tahun 1960-
an.Periode ini umumnya disebut sebagai periode konsolidasi. Dan, periode keempat
adalah periode teknologi komunikasi yang dimulai dari tahun 1960-an sampai sekarang. tiap perodem
asing-masing memberikan karakteristik tersendiri terhadap penekanan bidang studi dankonteks
peristiwa komunikasi yang diamati. Berikut adalah uraian singkat mengenai kondisidan
perkembangan ilmu komunikasi untuk setiap periode.a. Periode tradisi retorikaPerkembangan
lahirnya ilmu komunikasi dapat ditelusuri sejak peradaban Yunani
Kuno beberapa ratus tahun sebelum masehi. Sebutan “komunikasi” dalam konteks arti yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
berlaku sekarang ini memang belum dikenal saat itu. Istilah yang berlaku pada zaman tersebut
adalah “retorika”.
Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum zamanYunani (Golden,
1978; Foss, 1985;Forsdale, 1981). Disebutkan bahwa pada zamankebudayaan Mesir Kuno telah ada
tokoh-tokoh retorika seperti Kagemni dan Ptah-
Hotep. Namun demikian tradisi retorika sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi b
aru dilakukan di zaman Yunani Kuno dengan perintisnya Aristotle (Golden, 1978).
Pengertian “retorika” menurut Aristotle, menunjuk kepada segala upaya yang bertujuan
untuk persuasi. Lebih lanjut Aristotle menyatakan bahwa retorika mencakup tiga unsur yakni :-
“logos” (hal ya
ng menyangkut fakta).Dengan demikian paya persuasi, menurut Aristotle, menuntut tiga faktor
yaknikredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan
untuk merangsang emosi/perasaan dari pihak yang jadi sasaran, serta kemampuan
untuk mengungkapkan fakta-fakta yang mendukung (logika).Pokok-pokok pikiran Aristotle ini
kemudian dikembangkan lagi oleh Cicero danQuintilian. Mereka menyusunan aturan retorika yang
meliputi lima unsur :-
“dispositio” (pe
ngaturan ide)-
Istilah “
Mass Communication
” (Komunikasi Massa) dan “
Communication Research
”
(Penelitian Komunikasi) mulai banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi komunikasi
mulaidiperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran : komunikasi intrapribadi,
komunikasiantarpribadi, komunikasi kelopok dan organisasi, dan komunikasi macro-sosial
sertakomunikasi massa. Lebih lanjut, sejalan dengan kegiatan pembangunan yang terjadi di
seluruhnegara, termasuk negara-negara berkembang, studi-studi khusus tentang peranan dankontribusi
komunikasi dalam proses perubahan sosial, difusi inovasi, juga mulai banyak dilakukan.d. Periode
teknologi komunikasi : 1960-an
–
Sekarangsejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan
mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagai suatu
disiplin telah memasuki periode “
lake off”
(linggl landas) sejak taun 1950. Secara institusionalkepesatan perkemangan ilmu komunikasi pada
masa sekarang ini antara lain tercermin
dalam beberapa indikator sebagai berikut : (1) jumlah universitas yang menyelenggarakan program pe
ndidikan komunikasi semakin banyak dan tidak hanya teratas dinegara-negara maju sepertiAS, tetapi
juga negara-negara berkembang di Asia, Amerika lain dan Afrika, (2) asosiasi-
asosiasi profesional di bidang ilmu komuniksasi juga semakin banyak tidak saja
dalam jumlahnya tetapi juga cakupan keanggotaanya yang regional dan internasional, dan (3)semakin
banyak pusat-pusat penelitian dan pengembangan komunikasi. Dalam bidsangkeilmuan, kemajuan
disiplin komunikasi ini juga tercermin dengan (1) semakin banyaknyaliteratur komunikasi seperti
buku-buku, jurnal-jurnal, hasil-hasil penelitian ilmiah ataupunterapan, mograts, dan bentuk-bentuk
penerbitan lainnya (2) semakin beragamnya bidang- bidang studi spesialisasi komunikasi (3) serta
semakin banyaknya teori-teori dan model-modeltentang komunikasi yang dihasilkan para ahli.
Sebagai gambaran, hingga saat ini terdapat 126definisi, sekitar 50 teori dan 28 model tentang
komunikasi (Dance, 1982; Litlejonh, 1989;Mcquail & Windahl, 1981; Porsdale, 1981).Periode masa
sekarang juga disebut periode teknologi komunikasi dan informasi yangditandai oleh beberapa faktor
sebagai berikut : (1) kemajuan teknologi komunikasi daninformasi seprti komputer, VCR, TV Cable,
parabola,
video home computers,
satelitkomunikasi, teleprinter,
videotext, laser vision,
dan alat komunikasi jarak jauh lainya, (2)tumbunya idustri media yang jangakauanya tidak hanya
bersifat nasional tetapi juga regioanaldan global,(3) ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan
politik global/internasionalkhususnya dalam konteks
“center periphery”
(pusat dan sekelilingnya/ pinggiranya),(4)semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di
seluruh negara, serta (5) semakinmeluasnya proses demokratisasi (liberalisasi ?) ekonomi dan poliik.
Sebagai akiatnya, studi-studi komunikasi yang banyak di lakukan (khususnya di negara maju seperti
AS) cenderungdifokuskan pada proses dan dampak sosial penggunaan teknologi media komunikasi,
arus penyebaran dan pemusatan informasi regional dan global (misalnya
“transborder data flow”
),aspek-aspek politik dan ekonomi informasi, kompetisi antar industri media, dampak sosial
dariteknologi interaktif seperti komputer, komunikasi manusia mesin, dampak
telekomunikasiterhadap hubungan antar-budaya, serta aspek-aspek yang menyangku manajemen
informasi.Pendekatan disiplin ekonomi mulai diterapkan, kerena disadari bahwa informasi di
masasekrang ini merupakan komoditi yang mempunyai nilai tambah.Dibandingkan dengan jurusan-
jurusan lainnya di lingkungan ilmu sosial dan ilmu politik, jurusan komunikasi sebenarnya
merupakan jurusan yang tergolong “tertua”. Sebutan
jurusan ilmu komuikasi baru dikenal pada sekitar tahu 1970-an. Sementara sebelumnya populer
dengan jurusan Publisitik atau jurnalisik.
Menurut lapa “perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia” yang dibuat
oleh TunISKI Semarang, ilmu komunikasi telah diajarkan pada akademi ilmu politik di
yokyakarta pada tahun 1949. 1950, akademi tersebut kemudia menjadi bagian sosial politik dari fakult
ashukumUniversitas Gajah Mada, dimana peerangan menjadi salah satu jurusan yang ada didalamnya.
Perguruan tinggi berikutnya yang menyelenggarakan pendidikan komunikasiadalah perguruan tinggi
Djurnalistik di Jakarta yang didirikan pada tanggal 5 September 1953.Kini perguruan tinggi ini
namanya telah berubah menjadi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memiliki Fakultas Ilmu
Komunikasi.Di Universitas Indonesia, pendidikan komunikasi telah dimulai sejak tahun 1959dengan
dibukanya jurusan Publisistik pada Fakultas Hukum dan Ilmu PengetahuanKemasyarakatan.
Dibukanya jurusan Publisistik ini sekaligus merupakan awal dari munculnyafakultas baru di
lingkungan Universitas Indonesia, yakni Fakultas Ilmu PengetahuanKemasyarakatan (IPK). Empat
taun kemudian sebutan Fakultas IPK diganti menjadi FakultasIlmu-Ilmu Sosial (FIS-UI), dan sejak
tahun 1983 nama FIS-UI ini diubah lagi menjadiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Sejalan dengan perubahan nama Fakultas,sebutan jurusan Publisistik pun ikut berganti menjadi
Departemen Komunikasi Massa (1972),dan kemudian menjadi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP-UI
pada tahun 1983.Di Bandung, Jawa Barat, pendidikan komunikasi dimulai pada tahun 1960
dengandidirikannya Fakultas Djurnalistik dan Publisistik yang berada di bawah naungan
YayasanPembina Universitas Padjadjaran. Fakultas ini kemudian menjadi Institut Publisistik,
dantanggal 3 November 1965 diubah statusnya menjadi Fakultas Publisistik UniversitasPadjajaran.
Kini namanya telah berubah menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM-UNPAD). Pada tahun-
tahun berikutnya perguruan-perguruan tinggi baik negeri ataupunswasta yang menyelenggarakan
pendidikan komunikasi semakin banyak jumlahnya. Menurut