Anda di halaman 1dari 69

l

KOMUNIKASI
SEBAGAIIVIATARANTAI
UTAMA
ANTARAPENGENDALIAN MASYARNrcAT
DAN PENGAWASAN SOSTAL

o l e h:

Astrld S. Susanto Sunarlo

^l t
' b b :3. u .
/

pidato Diucapkan pada


UpacarapengukuhanJabitan duru
Fakurtasrtmu'lmu sosrar dan ilmr Fotttii Besar Tetap
untu.r"rtas tndonesta
Jakarta, 29 Agustus 1990
Yangterhormat,

BapakKetuaSidangTerbukaSenatGuruBesarUI,
Bapak-bapak Menteridan Ibu-ibuMenteriKabinet pembangunan v
khususnyaBapakMenleripendidikandan Kebudayaan,
ParasekretarisJenderal,DirekturJenderal,InspekturJenderar,
Deputi,
AsistenMenteridan Ketua-ketua Lembaga pemerintah Non-Depar-
temen,
BapakRektorUnivenitaslndonesia,
Bapak-bapak dan lbu-ibuAnggotasenat Guru Besar uI sena para
Ibu8apak Dekandi lingkunganUI,
Bapak Dekan Fakultasllmu-ilmu sosial sertaseluruh
civitas Aca-
demicaUI,
ParaDuta Besaryang Mulia besertaNyonya,
Paraundangan militer dan sipil sertahadirinsekalian,
Sebelummemulaipidatopengukuhanini, izinkanlahkami dari tempat
yangamat sangatterhormatini mengucapkanterimakasihkepadaforum
SenatGuru Besaryangamat terhormatdan bijak, khususnya kepadaBa-
pak Rektor UniversitasIndonesia,Prof. Dr. Sujudi, BapakDirjen Pendi-
dikan Tinggi Depdikbud,Prof. Dr. SoekadjiRanuwihardjo, M.A., Bapak
DekanFakultasllmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof.Dr. JuwonoSoedar-
sono untuk menerimakami dalam lingkunganforum yang amat sangat
terhormatini.
Juga terimakasihkami kepadaIbu Ketua JurusanIlmu Komunikasi
FISIP-UI,Dra.lna Suparto,M. A besertaseluruhcivitasacademicaFISIP-
UI ataskerelaanmengajukankami sebagaiindividu yang dianggaplayak
untuk mcmegang gelar Guru Besar.Dalaminstansitertinggiperkenankan
kami juga mengucapkanterima kasih kepadaBapak Menteri Pendidikan
dan Kebudayam,hof. Dr. Fuad Hassanataskeputusanbeliau untuk me-
nyetujuiusul pimpinanuniversitastenebut,halmanatelah selalumenjadi
idamansetiapilmuwan.
Kini kami mohon izin dari forum yang amat terhormatdan bijak ini
untuk memulaipidato pengukuhankami.

Sejarah SingkatPengendalianMasyarakat(PM = SoclalEngineeringtt)


dan PengarvasanSosial(PS = SocialContoPt) dan Keterkaitannyade-
ngan CerlangBudaya (Local Genius) dan Proses Pengambil Kepu-
tusan

Dua puluhenamtahunscjak rigorosumuntuk memperolehgelar dok-


tor - tcpatnya22 Dcsernbcr1964- sebagaiscorangyang baru mencapai
gelar tenebut,rasanyaseakan-akan "semuailrnu yangta&ala itu dapatdi-
jangkaudalambidangkomunikasi,iimu politik, sejarahpolitik dan so-
Untuk bcberapatahunmemang
siologi politik, sudahterkuras"semuanya.

2
seakan-akanbekal dari shrdi seramaderapan
tatrun di dua univenitas:
MuensterAVestfalendanFreie universiraet Berlin(Barat)telah mencukupi.
Namun makin lama terasakanakibat negatif
dari isolasi poritik Indone-
sia juga dalambidangilmu pengetahuan seramaperiode1960-1965. walau-
pun terjadi pembakaran buku itmiah dalam periode itu, tetapi terasakan
betapapikiran-pikirandi Indonesiamasih banyak
dipengaruhioleh jalan
pikiran Belanda(notabene juga mengenaikonsep-konsep tenta.ngIndonesia
sendiri),dengandi sana-sinikepustakaanAmerika
serikat mulai dipergu-
nakan di perguruantinggi.
Penulissudahramatertarik padatopik "Jalan Ketiga"
dari Rlward H.
carr yangmencarijalan keluar antaraekstrernitaskomunis
dan liberalis-
me. Perkembangan demokrasimodem tentu berbedadari demokrasiyu-
nani Kunodan Romawisertamerupakansalah saru
hasil dan modusdari
Iiberalisme.untuk dapatmengertimakna demokrasi
modem, perlu dike-
tahuisejauhmanapolitik dan sejararrsosialdari Kontinen
Eropa danAme_
rika serikat berbeda,sehinggadi perancis,Jerman
dan Negeri Belanda
telah terjadiperkembanganmenuju demokrasi yang
berbeda-bedapula
sesuaidengannilai-nilai asli masyarakatsetempat.
Perkembangan demokrasimodemdi Inggris yang terpisaholeh,,British
channel" dari KontinenEropa, dengansejarahsosial-poritik
dan sejarah
perkembanganhukumnya,telah menghasilkan
suatu demokrasimodem
yangdalambanyakhal berbedadari konsep
demokrasiperancis.Di pulau
Inggris yang tidak terlaruluas denganpendudukyang
cukuppadatpada
waktu PerangDuniaII masihberkecamuk,
berkembangusahauntuk men_
cari suatu bentuk baru pemerintahanyang burcan
bersifat raissez faire -
Iaissezpasser(yangdianggaptelahgagarmelawan
totalitarismekomunisme
fasisme),tetapi tetapmenolaktotalitarisme
dan komunisme_fasisme tadi.
Jawabanyang diketemukan ialah yang dikenalsebagaiThe Third way (Er_
nest Barker)danDemocraticpranning (Karl
Mannheim)yang sangatber-
bedadenganperkembangan falsafahporitik di bumi Amerika serikatyang
berusahamengembarikan liberalismesepenuhnyadi negaranya.perumus_
Edward
n The Third way (Friedmann,1949,dan Karl Manntreim,1950,
H. Can, 1956)ini tidak lepasdari perkembangan kependudukandan fal-
sistembaru,
safah politik dari sistemindividual sociery menuju suaru
yaitumasssociery.tt
Indonesiatelah menemukan "Jalan Ketiga"ini berupaDemokrasi Pan-
casila dalam tahun 1945.Di dunia Barat, konsepbaru ini dikembangkan
model
lebih lanjut sekitar tahun1965 oleh Lipset dan Almond dengan
Model ini menjauhi teori politik mumi dan lebih dipenga-
integratif-nya.
ruhi oleh pendekatan Di Indonesiamodelini ingin men-
sosiologi-politik.
cakup sebanyakmungkinpendapat.Di Indonesiaprosesini dilandaskan
publik
pada ketangguhanlocal geniusyangikut merumuskancitra-citra
bangsayangkitasebutDemokrasiPancasilasehinggamampumenge
,,JalanKetiga'',yang di EropaTimur hinggakini masih dicari.
bangkan
LahirlahkonsepsocialengineeringlPM. Dalamnafasini pula lahirlah kon-
(sejenisha-
seppresscouncil yang berfumpupada konsepombudsman
kim)yangmenjadibagiandarisistemprc-peradilarrsebagaisuatumeka-
nismePM di negara-negara Skandinaviadan telatr mengilhami Hutchin's
Commineedi Amerika Serikat.
Pers
Angin segartahun 1966telah melahirkanundang-undangPokok
haluanpikiranpengembangan pers ke aratt
dalam usahamengembalikan
yang lebih bebas.Lahirtah ide mengenaiDewan Pers di Indonesia.Na-
hal be-
mun olehberbagaipihakterasabetapaDewan Pers dalam banyak
lum terlalu mampumengadakan perbaikandalam kehidupan pers,mung-
juga dikembangkandi
kin karenakonsep Presscouncil sebagaimana
Wo-
Inggris,di lndonesiakurang melibatkanmasyarakatsecaralangsung'
nohito pemahmencanangkan suatuTeori PersPancasiln(1987)Sebagai
war-
langkahnyatapertamadanpanduanuntuk pekerjaanredaksimaupun
tokoh pers
tawan sehari-hari.Namun tampaknya maksudbijaksanadari
dari dunia
Indonesiaini kurang memperolehtanggapanpositif termasuk
yang
pen sendiri. Akhir-akhir ini banyak kejadian dalam dunia pen
memperlihatkanadanyapermasalahan yang tidak dapat dipecatrkanoleh

4
pers sendiri maupundalamkomunikasinya
denganpihak pemerintahme-
Lalui DewanPers- Mungkin hal ini terjadi karena sebagianpelaku pen
sendirimempunyaikonsepdan nilai-nilai yang agakberbedadari berbagai
pelaku dalam pemerintahanmaupunmasyarakal
Masalahini menjadi masalahyangmenarikbagi penulis untuk menga-
nalisisnyadan meletakkanpermasalahan
pers dalam latar-belakangyang
lebihluas,yaitumasyarakatluas,
khususnyamasssocietydenganberbagai
nilai, aspirasidan harapan-harapannya.
Dalam masyarakatmasssociery timbullah masalahpenyerasiandan
penyelarasandari nilai-nilai,harapandan aspirasi-aspirasi,
yang dengan
scndirinyamenyentuhpadanilai dasarserasidan selaras.Di Indonesia
sikap operasionaldasarini dimungkinkanoleh pancasila.Nilai operasio-
nalini di kalanganantropologidan arkeologidikenalsebagailocal genius
dari H. G. Quaritchwales,yangberintikankepribadiankultural(cultural
identiry)sebagainilai dasaryang membantusuatumasyarakat agar "ber-
tahan menghadapi ancaman pengaruh kebudayaanyang melandadari
luaf" mampu mengadakanprosespengembanganidentitas, menyaring
teknologi dari luar tanpa kehilanganidentitasbangsa.
lde local genius dari Quaritchwales ini dipergunakanoleh sartono
Kartodirdjo (1984) untuk menganalisisperkembangan politik Indonesia
sekitartahun 1928dan menjelangtahun1945,yangsekali lagi menunjuk
padalocal genius Indonesiapadasaat-saatmerumuskanSumpahpemuda
dan kemudianPancasilasebagaidasarnegaradan dasarbangsa.
selainitu
suatumasyarakatyang sedangmengalamiberbagaikemajuansosial, poli-
tik dan ekonomi,khususnyaprosesindustriarisasimasyarakatnyaselalu
mengalamikeadaan persatuanyang ringkih yang perlu diimbangi olch
suatukeinginandan nilai mendasar untukbersatu@mestRenan:k desir
vivre ensemble).Bagi Indonesianilai tersebuttenimpul dalam pancasila
yangsecarabudayadan sosial-ekonomikmenuntut sikap serasidan se-
laras agarkonseppolitik ketunggalandalamkebhinnekaanterselamatkan.
Tanpa Pancasila,BhinnekaTunggalIka mudah diancamoleh kebhinneka-
andenganmembahayakan bangsa.Perlu
tatkalaitu kesatuandanpersatuan
dihindari pengalaman sejarahPerangDuniaII di Eropayangdiakibatkan
oleh lahimya ideologi-ideologibaru (fasismedan komunisme), karena
bangsa-bangsa di Eropaolehproses ekonomidan industrialisasi menjadi
a nation of wo nations (ataulebih).Keadaanini juga terjadikarenaha-
sii-hasil industrialisasikurangmcncapaipcmerataannya. Lahirlahsocial
engineeringuntuk mengatasidiskreparuiitu. Dalam kaitan ini komuni-
kasi antaraPM dan PS menjadimutlakdan komunikasimerupakanmal.a-
rantai yangmembcntuksemensosialdan mempertahankan kesatuandan
persatuanbangsa.

Mencari l(cmunikasi Serasi dalam MendayagunakanPengendalian


Sosial(PS =
Masyarakat (PM = SocialEngineering) dan Pengarvasan
Social Contro[)

Pembahasan topik " Komunikasisebagaimatarantai utama antara pe-


ngendalianmasyarakat(PM) dan pengawasansosial (PS)", bermaksud
membahasbeberapa masalahkomunikasidenganmenggunakan bcberapa
pikirandaribidangteorisosial(socialtheory),ilmu politik, ilmu hukum,
sosiologidanantropologi selaindari ilmu komunikasiuntuk menemukan
suatupcndekatanpenyerasianantaraPS dan PM. Diketahuibahwainti
pcndapatditentukanolch jawabanterhadappertanyaan
kesesuaian : (1) Ba-
gaimanakahmencapaisuatu kebijaksanaanyang merangkumsebanyak
tanpamclalui prosespertentanganpendapat
mungkinaspirasimasyarakat
(model demokrasipolarisasi)?(2) bagaimanapers dapat bcrpartisipasi
secaralebih berdayaguna (efektif)dalamprosespembangunan bangsa?
Persumumnyadianggapsebagaiperumuskenyataanhidup sosialpolitik,
pembenutk(sebagian) pendapat umummcnujukonsensus dan adalahsalah
satupranatasosialutama.Persikut menyebarluaskan
modal bulayalcukural
capital suatumasyarakat dan menycbarnilai sosial,budaya,politik dan

6
ekonomi.(lihat Gambar1)
Beberapapenulis sosiologi hukum (Roscoepound dan Friedmann),
sosiologipolitik (Karl Mannheim, EdwardH. can dan Emest
Barker)
dan berbagaikepustakaanteori sosial menyebutdimungkinkannya
suatu
konsensustanpakonflik. cukup lama kepustakaanilmu-ilmu
sosial men_
cankeserasiandalam dan bagi suatumasyarakatdemotrasi.
sekurang-
kurangnyahal ini terjadi sejak tahun 40-an. Salah satu
bentuknyaialah
memanfaatkanPM (social engineering)sebagaisua$ mekanisme
formal
yang 'berkomunikasi" denganpendapatumum sebagai
bagian dari ps
(social control). sejak berakhimya perang Dunia
II teori John Locke
maupun Rousseau,mulai dijauhi denganmakin menekankan
keserasian
sosial politik melalui kuerasian sosial ekonomi. Batrkan dalam
tahun
1922untuk pertamakalinya Roscoepound telah memperkenalkan
istilah
social engineeringbagi sosiologi hukum dalam usaha menyerasikan
pemerintah dengankebutuhanmasyarakatnya melalui hukum.
Bidangpsikologisosialjugamengenalpendapatdari Tomatsu
shibu-
tani yang menggunakan arti pMdenganpS dalamsaru istilah, yaitu social
control. Namun ketidakjelasanmakna istilatr social engineering
dan
social control inr sendiri telah menghambatpengembangan lebih lanjut
dari konsep yangpragmatisini yangsebenamyadapat meningkatkan
ke-
hidupandemokrasi dalam suatumasyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
jangkauanwaktu yangcukup panjang, yaitu
rebih dari 50 tahun yang
diperlukanuntuk mengembangkan konsepilmiah tentangpM lebih lanjut,
demi kehidupandemokrasisuatubangsa. Teori ini mengaitkankehidupan
pra-politik (mikro)dengankehidupanbemegaraatau
kehidupan politik
(makro).Secaraumum dapatdikatakanbahwa
,rtiup tindakandan ke-
bijaksanaanpolitik oleh pemerintah,partai atau lembagapenvakihr,
ter_
masuk seluruhkegiatanpembangunannasionalmerupakan
tindakanpe-
ngendalian masyarakat(pM).
Selanjutnya pembahasan pM dan ps disini didasarkan pada gagasan-
gagasan yangsudahmulailangka,pcmahdiutarakantetapiterlupakan
oleh
banyakilmuwan sosialpolitik di dalamdan luarnegeri,tetapijustru ma-
kin aktual,khususuntukIndonesiadalammenghadapi prosesindustrialisasi
masyarakatYita. Peran dan prosespengambilankeputusansebagai hasil
dari proses komunikasiantara PS danPM makin penting dengan pers
merupakansalah satu bentuk PS yang menjembatanikehidupan mikro
dengankehidupanmakro politik. Local genius sebagaielit populer-lokal
yangmenjembatani dan berkomunikasi denganelit intelcktualinteligcnsia
(termasukelit politik) atau elit industrialisasi
makin berperan.Selainitu
dalamprosesperubahansosial ini terjadilahreinterpretasidan evaluasi
dari semuapcrangkathukumdanperaturandankebijaksanaan dalamsuatu
masyarakatdi sampingidcologi.Pen berperansebagaisalah satupenya-
lur pendapatsemi-formaldi sampingmekanismekomunikasi infonnal,.
pcndapaturnumdiam (silentpublic opinion) bahkan
sepertidesas-desus,
korosikomuirikasi.
Dalam rangkaianpikiran ini secaraeksplisitmasalah"konflik" tida&
dibahas,kecuali secaratersiratbila digunakan kata-kataPS ataupM,
mengingattujuankarya ini ialahsalingmendelcatkan dan salingmenyera-
srkan PS denganPM, scbagaisyaratkhususbagi DcmokrasiPancasila,
dengankonscnsusscbagailandasannya. Tanpa konsensustidak mungkin
dibangunsuatumasyarakat Pancasila,
tidak mungkinadatertib sosial(po-
litik), apalagi suatu bcntuk konsensussepcrti di Indonesiayang tidak
memberikedudukankhususkepadamayoritas terhadap minoritasataupun
scbaliknya(model demokrasipolyarkidari RobertDatrl).Hal ini makin
berkembang di Indonesiatcrutamamelaluikonseplocal genius atau cer-
lang budayayang sckaligusmcmbuktikan kekhasanPancasila, khususnya
DcmokrasiPancasilabcrdasarkan
proses-proses
integrasiyang
"terjadi selamaberabad-abad
mengikutiiramasejarahyang diciptakan
olch silih bcrgantinyakekuatanekonomi,politik dan kultural. pola
umumyang tampakdan scolah-olah menjadi'benangmerah'mengua-
sai jaiinan garis perkembanganhistoris,ialah prosesintegrasiyang
sccaraprogresifmengarahke pcrtumbuhan unit geopolitikyang sema-

8
kin besar."(SartonoKartodirdjo,19g7:Zl_22).
Koentjaraningratyang juga merumuskanprosesini mengatakan:
"perananlocal genius ataubasicpersonality dalam kehidupan
kebu-
dayaan pentingkarenaakan menentukansifat dan kebudayaan
.mh-
syarakat"(dalamAyatrohaedi, et.al., 19g6: 99).
Dalam tahun 1945juga di Indonesia,demokrasiyang dicari
adarah
bukan sekedardemokrasiformal dari mayoritasterhadapminoritas,
tetapi
suatudemokrasiyangbaru,yangmenampungberbagaiaspirasidari ma-
syarakatIndonesia
yang dinamis,heterogendanyangmemiliki penduduk
dalamjumlah besartetapitetap berkepribadianIndonesia.
Di Indonesiasekitar masaperangDunia II sebagaiGeis.t d,erzeit (se-
mangat se-zaman) diketemukanperumusanuntuk Demokrasipancasila.
Hal ini secaraintuitif dan rasional-intelekrual
dipccahkan
dengancarase-
bagaimana diutarakanoleh SartonoKartodirdjo:
"IdentitasnasionalbangsaIndonesiasebagaikonsepmenunjuk
kepada
ciri-ciri kolektif bangsaIndonesiayang sekarigusmewakili sifat-sifat
model manusiaIndonesiasebagai representasi kepribadiannasional
ataukebudayaan daerahatau etnik kebudayaan Indonesiayang telah
diintegrasikansebagai suatu kesatuan dalam proses perkembangan
historis...Pada hakikatnyasejarahsebagaisuatutumpuansegalaper_
jalanan suatubangsa,seperti halnyariwayat hidup
scorangindividu,
adalahfaktordominandalam prosespembentukan kepribadianbangsa.
Di sini kita menghadapi kenyataanbahwaidentitasbangsaterdapatse-
cara imanendalamsejarahnya" (S. Kartodirdjo,l9g7 : 17)
Di tempatlain dikatakan:

"Dalam usahamencariidentitasnasionalkaum intelektual


tidak hanya
meneruskan kebudayaan juga
tetapi menginterpretasikan
sumber_sumbcr
kultural berdasarkan
pandangandanperspektifbaru" (SartonoKartodir_
djo,1987:3 - 4)
Bcrdasarkan sumbanganpikiran daribanyaklocal geniuslahirlahfalsa_
fahPancasila danDcmokrasi yangdioperasionalisasi
Pancasila mclaluiUn-
dang-Undang Dasar 1945.RumusanDentokrasiPancasila menbcdaknn
demokrasiIndonesia dari dcmokrasi-dcntokrasi local genius
lain.Bcbcrapa
yangdiscbutdisini antaralain ialahProf. Mr. Supornodan Prof.Mr. Ya-
min, sepertijugaIr. Sockamodan Drs. Moh. Hatta.4t
Para ahli antropologidan arkcologibcrpcndapatbahrvalocal genius
selalu terkaitpada budaya.\ang tinggi ywtg menghindarisuatumasyara-
kat darierosibudayayangtidaktcrkendali. Situasiini oleh SartonoKar-
todirdo disebutculturalcondirioning
dan sebcnamyasudahmenunjukke-
padaadanya suatuPS dan PM di sctiapzalnanoleh bcberapa
tokoh atau
lenrbaga dalammasyarakat. Gurevitchet.al., memakaiistilahdistribution
of ailtural capitaluntukkegiatancultural conditioningini yang scbetul-.
nya sudahbersifatkonrunikasi antaraPM dan PS.
Dcngansuatukonstitusi sebagaicontohcultural conditioning,Theodor
lr.{aunz(1964)dan Kucchenhoff (1977) mengatakanbahrvapclaksanaan
suatukonstitusise/a/l dinilai ketnbali(reinterpretasi) atau diukur terha-
dap kenyaraan.Tetapi sejak awal, suatu konstitusi selalu dijamin
memperoleh tenpat di atas semuaperaruransuau negara dan sukar
diubah,sebabsuatukonstitusisepanjang masa "lcbih pandai dari peng-
scbagaihasilpikirandari bcratus-ratus
interpretasinya, tahunoleh beratus-
rarusorang".Ahli falsafahhukumRodemack : "suatu
bahkanmcnyatakan
bukansajalcbihpandai-bahkan
konstitusi haruslcbihpandaidariperumus-
pcrun'rusnya".
Hal ini dipcrlukan scbabmaknadari naskahildakakansama
padasetiapzaman. Dcnganpcrubahan zaman,suatunaskahkonstitusi dapat
sajamcnarnpung makna-makna yangbaru. Kemauansuatukonstiutsi(Wille
der Verfasstrng)tidak baku, tetapi merupakan suau n[uan abadi yang
dapatmenyesuaikan dtri (die VerwandelbareDauenvil/c)dcnganpikiran-
pikiran zalnanbaru.r)
Bcrkaitandcnganini, pcrandari hukum, politik dan pcndapar.
umum
ialah selalusebagai "pcngukur"pclaksanaankonstitusidcnganmem-
bandingkan "dcr Staatin Bcwcgung"
tcrhadap"dcr Staatin Ruhc"(konsti-

l0
tusi). Hal ini terjadidengannilai-nilaiaktual- temporal
dalarnbidangpo-
litik ekonomidan sosial. Istilah "der saat in Bewegung,,
tidak berbcda
dengankalimat dalam penjelasanuuD 1945tentangi,crinamika
masya-
rakat" dan konstitusiyang fleksibcr,sertaperan dan
semangatpcnyereng_
gara negara-steiner menggarisbawahi bagaimana masalah,,der
beberapa
staat in Bewegung"bersumberpadakerridupa'sosial-politik
sehari-hari,
yaitu :

(a) perbedaanpekerjaanlprofai
(b) faktor waktu
(c) cara pelaksanaanmaupun waktu yang diperrukan
untukmeraksa-
nakan suatu pekerjaan.

Dalam intinya,masalah-masalah sosialpolitik seralu bcrsumber pada


interaksidan pengintegrasian
dari ketigafaktor tadi yangmenyatudengan
faktor-faktorekonomi,hukum dan kehidupanmental
suatumasyarakat,
khususnyaseberapajauhserasi dan saling mendukungnya
kctiga faktor
tersebut.
oleh karenaitu tidak pernahada dua masyarakat yang membcri
reaksi yang sama terhadapmasalahyangsanut,
di tempatdan saat yang
berbeda.
Kelangsungan hidup suatu bangsajuga ditenrukanoleh bangsa
iru.
sendiri melalui serangkaiankonsensus dan bagaimana suatubangsame-
nentukannilai-nilai lama dan nilai-nilai barunya.Hal
ini terjadi melalui
proses sosial-psikologiktcntang scbcrapajauh resrsrensi,adaptcsiclan
modifikasibcrhasildilakukanterhadapzamanbaru.
Demikianpulasemua
citra yang diyakini bensama memiliki interpretasidanre-inreryretasicitra
yangsama.Prosesini menunjukkantidak
adanyaerosikomunikasi.Ironi
yangkini dialamiialahbahwagenerasi-gcncrasi yanglahir maliinjauh dari
tahun 1928-1.94s, banyak nremiliki informasi baru (saraharau
benar)
yang berasaldari luar maupun daranrncgeri.
Terjadilarr kescnjangiur
informasipadapihak gencrasimuda tentangscjarah
bangsaIndonesia, hal
mana tcrjadi bcrsamaan dengansemangatyangcinggiuntukmengabdike-
padanegara.Inilah salah satu masalahyang dihadapibangsakita menje-
lang PJP-II.
Manusia dipengaruhioleh zaman dan zaman oleh manusia.Manusia
sebagaimatrluksosialhanyadapatdipelajarimelaluimasakini dan masa
lampaunya.Inilah peran sejarahsebagaipembentukcitra publik. Perkem-
bangansuatu masyarakatselalu dilihat dan diukur dari masa kininya
sebagaiperwujudancita-citamasalampaunyayang mencerminkan suatu
tingkatkeberhasilan
untukmengatasi keteganganantarakonsepdan realita.
Kegiatanini mencakupsuatu evaluasiyang iuga selalumencakupper-
ubahandemi sesuatuyangdinilai lebihbaik.Suatuperubahanhanyaakan
bemilai,bila perubahantidak dilakukandemi perubahanitu sendiri.Da-
lam evaluasidan re-evaluasiakan tampak,betapaketeganganantarama'
sa lampaudalam masakini, antarakonsep dan realita akanmenyatuka-
renabagian atau keseluruhandari konseptelahmenjadirealita.Selanjuhya
masakini berhadapanlagi denganrealitabaru. Dat'. segi inilah akan ter-
jadi pula evaluasiterhadappelaksanaansuatu konstitusi,termasvkpelak-
sanaanUUD 1945.
Sebagaimanadiketahui,dalam bidangpra-politik selaluterdapatba-
nyak pendapatyang'lepas"danbelum"matang".Pendapatyang "ufuh-
menyeluruh"hanyadapatdicapaimelaiuiproses komunikasi dalam ba-
nyak arah, dengan banyakpihak dan dengan sikap terbuka dan jujur,
mengingat bahwa yang dihadapi ialah kepentinganbersama. Dalam
tingkat "pra-seleksi"inilah ada pendapat-pendapat yang "gugur" atau
ditampungdalam arus pendapatyang lebih "padat" untuk memasukialur
pendapatyang lebih luas. Proses inilah yang membuat media massa
rncnjadi salah satu saluran yang menjembatani tahappra-plitik (PS)
dengantahap politik-fornal el,D. QihatGambar2).
Dalam hubunganini, adalahmenarikuntukmelih4t htapa lambat-laun
telah bcrkembangdi dunia ilmu pengetahuansosial, suatu silap relatif
'buruk".
dalammenilai suatupendapatsebagaimutlak "balk" ataumutlak
Denganmenjauhi teori Plato ini dalam kehidupan sosial politik, mulai

12
dicari suatupemecahanmelarui banyak altertatif di antara dua
ekstrem.
Dengan demidan tertarnpungberbagai jenis aspirai dan harapan
dari
sebanyak mungkinorang,nnpa mutlakmenerimaseluruhaspirasidari satu
pihak saja atau menolaksemua aspirasidari pihak di luar pendapat
per-
tarnl. Inilah dasar dari cara pengambilankeputusanyang demokratis,
yangolehbeberapa ilmuwan sinis atau tidak sinis disebutpfecemeal
social
engineering.q
Dalam kegiatan komunikasi,khususnyapada komunikasi dari
tahap
pra-politikke tahappolitik formal, sumber-sumber konflik adalah nilai-ni-
lai abstrakyang tenirat dan tersuratyang melalui komunikasi
antarapM
danPS ataupemhntukanpendapatumum yang diserasikandalam
bidang
mikro/bidangsosial(pra-politik).Dalam suatu na.rs democracy
terben-
tuklah pendapatumum (massal) yang berfirngsi sebagaipenunjang
dan
pemandubagibanyaknilai, sebagai hasil penyerasianpendapat-pendapat
khususnyakebijaksanaan-kebijaksanaan yangmemperolehnilaf kepen-
tingan bersana. proses ini berlangsungkadang-kadang
cukup lama di
tingkat pra-politikdan baru setelahim ia diangkatke tingkat
formal-poli-
rik.
Dalam teori politik pendekatanim menjauhi model demolcrasi polari-
sasi (MadisonianDemocracy)dan bergeserke model demokrasi
integratiJl
Berkaitandenganpembahasanini asumsi dasar di sini ialah
barrwa:
- Demokrasipancasilamerupakan
sistem politik dan bentuk pemerin-
tahanyangpalingidealbagi Indonesia,denganmasyarakat ideal: Ma-
syarakatPancasila;
- Demoknsi memerlukan konsensusyang
dibentuk melarui banyak
komunikasidenganbanyak arah dan banyakpihak yang saring
mem-
pengaruhi,termasukantaralain media massasebagai"penghimpun
utama" pendapat-pendapat yang benenakandan ps sebagaisalahsa-
tu mekanismeinformal-politik yang perlu mengadakan'komunikasi-
serasi" denganpengendali(an)masyarakat
@M = pemerintarr)i
- semua pembatrasan di sini mengasumsikanadanyakeinginanhrlus
pihakuntuk mempertahankan
clisentua suatumasyarakatyangbcrsa-
tu dalarnnegarayangdibcntuktahun1945scbagaisuatunegarake-
satuanyangdemokratisdengansuatukehidupanbcrbangsadi pcrsada
tanahair Indonesia.

III

antaraPM denganPS, KhususnyadenganMedia lvlassa


Keserasian
tenl.angPM dan PS
a. Bcrbagaipendapat
PM dan PS mcrupakan suatugejalakenyataan dalantusaltasuatunta-
syarakatmcngatur diri dalarnkehidupanberkclontpok. l{tsilguna(cfcktivi-
tas)suatuPS biasanya diukurmclaluipcndapat umum,tcnllasukpeliputan
olchmediamassa. Makin luasdan maju suatumasyarakat, ntakin banyak
masalah yangdipccahkan, makinbanyakPM, makinbanyakjumlahpusat-
pusatPS, denganmcdiamassasebagaisalahsatu bentukPS.
Dapat pula dikatakan,bahrvaPS adalahPM yang ildak fonttal dan
tidnk nrcnriliki"alatbantu" khas scpertisany'sfhukurn apalagikekuasaan
(termasukkckcrasanfisik), bila keinginannyatidak dituruti atautidak
dilaksanakan. Sebabitu PM palingjelas dapatdikaitkan dcnganscluruh
aparatur ncgara, lcmbaga-lembaga peradilan sertahukumdanlcmbaga
formal laimya.
Bila dianalisis,PM ialah suatu bentuk,tlas PS, yang bersifatformal.
Ir{akin maju suatu masyarakat,makin bcsar usaha pemerintah untuk
mcndekatkan bidangPS denganPM. Perimpttanpenuh tidak pcrnahter-
jadi sebabmanusiaselalu masihmeiniliki saluran-saluraninformalnya
yangterletakdalantbidangkchidupanpra-politik.Usahamcngintpitkan PM
denganPS mcrupakan usahasctiap pemcrintah Karcttaitu
di mana-ntana.
setiap PM selalu perlu nrenyadarikelernahanini dan ntelaksanaknn pe-
ngekangan diri agarsistempemerintahannya tidak menjuruske totaliteris-
me. Dalamkaitan ini tcrbanyakilmurvanlebih gemar menganalisis ke-
bijaksanaan clanlangkah-langkah yang tclah diambil olch suatuPM ter-

14
hadap masl'arakaulya
daripadaprosesdan ps itu sendiri.
kebcrhasilan
Dalarn hhun rg22 bagiRoscoepound
berum jeras apakah sociar
engineering merupakan pcngendalian o/errsistemporitik terhadapma-
syarakatnyaatausebariknya pngcndalianorch masyarakat terha-dap
sistem
poliriknyaaraupun suatukcrjasama arltarapM da'ps. yang pcntingbagi
Roscocpoundrarkara itu iarahbahwa hukum yang adil bcrpangkal
pada
kenyataanpsiko-sosiologiksuatumasyarakat.pendekatan
ini mencakup
pengamanankeinginan-keinginan untuk masadepantentangperwujudan
kepcntingan da' kebutuhandasarmasyarakat luas.pM menurutRoscoe
Pou.d sekarigusharusberusarra mengatasi pertentangandan persaingan
antaranggotanrasyarakat. pcrtcntanganini scrarubenumber pada(a) ke-
terbatasantersedianyaswnber-sumber
dan (b) keterbatasankesempatatt
serta (c) keterbatasan
volunrcpemertrilnnkebutuhanclasar.
Dalam kaitan
ini hukum menjadipM yang bcrfokus pada.pengarntnn
pemeruilnn ke-
butuhan dasar, demi penghincroran pengorbanartdan pemborosanswn-
ber-sumbernya. pM bcrusaha mengatasisengkcra sesamaanggoramasyara_
katnya'Dengancaraini (pera'gkat)hukum
dan parapenegakhukummeru_
pakan lembagayang sungguh-sunggurr
diabdikan kepadakepentinga'
anggotzrmasyarakatnya.
Friedmannsebagaiscomngahrihukurn
rain yangmengembangkan teori
dari Roscoepound khususnyatentang
keadiran,mengatakan bahwapM
pcrlu:?)

(l) nrernperhatikan
tuntutan-tuntutan
dan kepcntinganyang bcrkcm_
bang dalam masyarakatnya sesuaidcngankcmajuanzaman;
(2) ma,'pu mengactakan
kcseimbangan antarkcpcntingan
apararurrrc-
nrcdntah,lcmbagapcnrliclikan
dan penegakhukum.
Bercrasarkan
pikir.n ini, Frictrmamyang mcnggunakanps
scbagai
instrumenPM menrbcridcfinisisocial
engtneeringpM;;o
"Socialcnginccringis a na+,combinarion for ncrvpurposcs of cxisting
lcgal conccpts...anda rcarljtr,ttenr
of vartteswhiclr is ncithcr morc

t5
norlessclosely relatcd to the underlyingpolitical and social values
than tlre legal interestsparamountin otherccononricsystems"(Fried-
mann, 1919:254 ; penggarisbawahan oleh penulis)

Lebihjclas lagi paraahli manajcmcn Kastdan Rosenzwcigdalamta-


hun 1979menggunakan (PM) dalam arti:
istilah socialengincering
'The socialcngineering
approach is directcd toward inducingsocial
change.For many social problemsthis approacliis more difficult
but offcrslong tenn bcnefits"(Katz- Rosenzrvcig,7979: 597).

Pcter Drucker dalam membahas socialenginecringmembcdakan anta-


ra humanrvorJ!danmachinervor,t. Kedua-duanya diolah oleh manaiemen
mclalui cnginecring bersamamodal kerja. Kebcrhasilanbidangusaha
merupakan hasilpcngintegrasian
tadiolehmanajemen yangdintulaidengan
pengorganisasian,pcrtgkajianpekcrjaandan pengintegrasian tugas.
Social engineeringdiartikanolch Druckersebagai
"a collectionof interrelated unitsof activities"
and intcrconrmunicating
(Drucker,1970:56).

Lain lagi bcntuk socialenginccrtngeM) yang mcnjadi social


markctingkarenadipcrlunalioleh dua ahli manajemen, Philip Kotler dan
EduardL. Robcrto.PM dalamarti Kotlm- Robertotcrkaitpadasocial change
canrpaigns.Social engineeringdalam arti ini melayanikcpcntingandari
social strategiessuatu negara.Social catnpaignsatau kampanyesosial
lebih dikcnal dengan istilah"KomunikasiPembangunan" atau '?ene-
rangan".Kcgiatanini mencakupduaaspck,yaitu social rdccs (ide sosial)
dansocialpracticcs(prakteksosial).Scmuaini mcnginginkansuatuper-
ubalranprcrilaliusosial(socialbehaviourialchange.)oleh suatumasyara-
kat. Socia/IvlarkctirtgCampaigns (SMC) dari Kotler dan Robcrto ini
ntemulaipekerjaannya denganapa yang disebutmappingfuture changes
ataupcmbuatallfrcta-pctaproycksisosialntasadepanbcrdasarkan faktor-
faktordemogra[i, tcknologi,politikdanhukumsertakckuatan-kckuatansosial

16
budayalainnya.Faktor-faktorterscbut kernudian
diekstraporasidengan
datalingkunganhidup (yangdiinginkanatau
yangsedangbcrubah),serta
dampak perubahan dan proses perubahannya. TerbcntuklahAlternative
Planning Approaches(ApA) tenrangpcrubahan
sikap. sayangnya ter-
banyak kegiatanKomunikasipembangunan
ataupenerangan berumme_
ngenalprcndekatan artematifini. Keuntunganpcndekatan ini iarahbahwa
ia mcmperhitungkan faktor waktu dan kecepann atuu kerarnbanan
berbagaikhatayakuntuk mencerna informasi
yang sana dan meminta
suatupcrubahansikap terhadapsuatumasalah.
oreh karcnaKomunikasi
Pembangunan memirih cara pinrasdan cepat,makakhalayak
yangpelan
darr lamban sckali, rrda,t atau sedikit
sekari terjaring daram prosas
pernbangunankarena tidak nnmpu
menyesuaikandiri. pendckatan
altematifini sebctulnyabertitik-tolakpadapendekatan dengancaraanarisis
swoT (strength,weakness, opportunity ancr rhreat) yang sudahlama
dipakaiataudikenaldiduniamiliter tetapi
barusekarang memasuki dunia
ko-munikasi.
Selain itu di bidang ilmu-ilmu sosial,kini
bcrrcembang isrilahsociar
technology(di sampingrcchnicarengineerittg).
untuk istirahini Johns.
Morganmemberidcfinisi:

"thc sum of the waysin wrricrrsocialgroups


providethcmsclveswirrr
the materialobjectsof their civilization,,(Morgan,
1972:4?)
selanjutnyaaNi manajemen pcrubah*-(changeMarngemenr)iniber_
pendapatbahwa setiapteknologi(baru)
sekurang-kurangnya mempunyai
duatahapgrengembangan, yaitu :
- taft stage (tahapketerampilan)
- contmercializailon
stage (mhappcnjualan)
PengintcgrasianpcmikirantcnLlngsuatuteknologitcrjadi
mer'rui peng-
intcgrasiantiga faktor,yaitu faktor
komunikasitcntangpcncmuan,ferktor
pcrkcmbangan dan faktor penyebarannya. Ketiga faktor ini bersama_sanra
makin mempcrcepatproses pcrubahan
masyarakalHal ini discbabkan
karcnamelalui komunikasitennng rcknologi,jarak waktu,jarak mental
dan jarak geografisantara gagasan(idc), pananfaatan(aplikasi) suatu
teknologimakin lama makin kecil. I-lal ini hanya dapatberlangsung
me-
lalui proscskomunikasi.
Scbagaicatatanpinggirdapatdisebutdi sini bahwa semuapemikiran
di atasinibila dipakaibersama-sanla
sangarrelcvanuntukmenilaikcbcr-
hasilanpcmbangunan.e)
Kccs Bocnderdalam"Simposium IndustriKecil" scbagaihasil kerja-
samaantaraYayasanllmu-ilmu Sosialdan ErasmusUniversiteitRotter-
dam di Cipanaspadatanggal7 -12 Juli 1990 secararersiratmembahas
makin prrlunyakomunikasidan interaksiantaraPM dan PS dalanrproses
industrialisasi. yang bcrsikap'
PihakPM diwakili oleh clit industrialisasi
fungsionaldan PS diwakili olehkhalayakyangterlibatsecaratidak lang-
sungatautidaksadar(internittentpublics
) dalamprosesyangsamadengan
bcnikap nornnilf. Bila dalamprosesindustrialisai
tolok-ukurPM ialah
prakiraan-prakiraan makatolok-ukurdari pS
dan perhitungan-pcrhirungan,
adalahhasilrcfleksidan obscrvasidemi kemungkinan pcnyesuaiandiri
dcngankeadaanbaru oleh PS sebaiknrungkin.Interaksiantarakeduapi-
hak ini adalahmutlak untuk mcnghindariPM yang terlalukuatdanbcr-
lebihan/(overcontrol).
Bagaimanadi Indonesiaovercontrolini mulai di-
kurangidapatdilihat dari bcberapalangkah deregulasidan debirokrati-
sasi demi prosesindustrialisasi
masyarakat
Indonesia.t0)
Nampaknya inilahinti permasalahan
komunikasiantarapMdan pS, yaitu
PS yangsclalusecara
normatifnrenilaike atasdan PM yangncniraisecara
fungsionalkebawah.Pcrbcdaansudutpandanginilah yang akhinryame-
n'rcrlukan
suatu konsensusyang mudah-mudahan tidak bcrsifatpseudo-
conseilsus(lihat Gambar3).
Dalamkontcksinilah dianalisisjumalistik pcrs denganpers sebagai
salahsatubcntukPS semi-formal.Kedudukansemi-formaldicapai olch
prcrskarcna
bcrbagaiteknologikomunikasiyang dipakainyasepcrtiprre-
kaman,pcncctakan,pcnggandaan dan pcnyiaranmclalui radio,televisi

18
dan pcrangkattelekomunikasi. Mclaruialat bantuyang makin canggihini
media massa"bersaing"denganpartai,organisasisosial
poririk, lembaga
perwakilanmaupunpemerintah yang scmuanyamerupakanrembaga
/or-
mal yang dikukuhkanmelaruiberbagaiperaruran
amu bahkan undang-
undangdan konstitusi. Tetapibcrbedadenganpemerintahyang memiriki
kekuatansanksihukum,mediamassasekedarmemiriki,kekua!an,,pcn_
dapat umumya.rgsangatlabil (pubticopinionisfickre
kara walter Lipp-
mann). Karenairu bukansaja pcmbacy'kharayak
rergantungdari media
massa,terapisebaliknyamecriarnassajugamemerlukan
khaJ.a.yaknyaselain
sebagaipembacanya juga demibobotpoririknyaterhadap pcmerinrah, sebab
perstelahmengangkatdr' sebagaipcnyambung
lidah masyarakat.Dalam
Itubunga' saling memburuhkan inilah media massaantararain membcri
pendidikanpolitik kepadakhalayaksekarigus_media
melaksanakan praktek
politik.
Pembahasan (sejarah) pcrs Indonesiatemyatarringgakini kurangme-
nganalisisdan membahas kekuatandan sekariguskelemahanpers(media
massa)dari segi ini. LiprondanAlarond dalamtahun
1965 menganalisis
bcntuk-bcntukdemokrasi dari segisosiorogipolitik, mengenbangkan mo-
del demokrasiintegratifsebagaibentukdi antarademokrasi
porarisasi
dan
demokrasipolyarki dari Dall. Sebagaimana diketrahuibcntuk akhir ini
merupalcanhasil modemisasidanpembangunan ekononri.
Dalam kaitan ini Dcmokrasipancasila lebih dekat denganpcndckatan
sosiologipolirik denganmotle!integratifdariLipton
dan Armond.Serain
itu prosesprcmbangunan sebagaisalal saru kegiatanpM makin lama ma-
kirr mendekattmodetporyarki,khususnya bila tingkat pemerahanmakin
mcnaik.Nanrpaknya dalamhal ini bclum ada rocargeniusIndonesia yang
secaratuntas dapatmempcitcmukan sistempers, khususnyasistempcrs
Pancasilayang cocok dengalrkeduabcntukpolitik
dcmokrasitcrakhir,
ytuigmencerminkan prosesgrolitikyangsedangdialamiIndoncsia
dervasa
ini. Drtlarnkaitanini tulisanDenisGourct(1973)
renrang The crucr choice
ntcnjadirclevankarcnabukansajamembahas peran dari erit intcrektual
dan intelcktualiras
individualdi dalamdandi luarmedian.rassil,tetapi
juga
perandari massasccaralangsungmclalui partisipasielit lokal eocal
elite) dalun pcmbcnrukan pcndapatumum yang bijaksana.Dcnis Goulet
melihatbahwa sctiapnrasyarakat bcrdasarkan perkcmbangan budayadan
sosialpolitiknyasclalu mcmiliki suaru clit lokal yangsayangnya cendc-
rung terlupakandankurangdiikutscrtakan daianr pengambilankcputusan
tcntangberbagaihal.Elit lokal inilah yangjuga diliharsebagai jembaran
antaramassadan kaum intclck,yang dalarnbeberapahal tcrwakilioleh
sebagian masyarakatpers dan wartawan.EIit lokal secarakeseluruhan
diharapkan dapat mengadakan sejenispcngawasan sosial (socralcontrol)
tcrhadapnrasyarakat luas nraupun pcmerintahkarcnanlampumcnyanrpai-
kan dan nrerumuskan harapan-harap.u'l
dankcpcrluan-kepcrluannya, untuk'
dipertinbangkansecara nrakro.'fcrjadilah komunikasiantara socia!
engineering (PcngcndalianMasyaraka/PM)dengansocial control (pe-
ngawasanSosial/PS) anr.ara
lain melalui pen. Tanrpaknyadcngannteng_
gunakanelit lokal danmcnrpcrhatikan local geniu.ralian dapatdipcroleh
suatupcngawasan sosialyangrclcvan,bcrhasilguna naupunbcrmutuun-
tuk dilrcrhatikanolelt cksckutifdalantproseskcbijalisanaan-kebijaksanaan
;rcn:bangunan.sckaliguspcranpcrs dalammasyarakatakanlebih berha-
silgunadan bcrdayaguna bagi khalayakdan pihak pengambilkeputusan
karenapen merupakan forum scmi-fomal.

b. Konsensus, pcndapatumum dan pcrananpers dalamalam demo-


krasi(suatupandangarr
dari segi Ilmu Komunikasi)
Malcinbcsarjumlahpcnduduksuatuncgaraclanmakinbanyakkepen-
tinganjunrlah anggotanrasyarakatnya
yang tcrlibat dalarnsuatu topik,
makin sukar tetapinrakinmutlak suatukonsensus pcrlu dicapai.proscs
pcnrbcntukan konscnsusdimulai dcngankonscnsus,nra-fonnaldartpra-
politik, sctelah mclalui "komunikasi"antarps(termasukmcdia massa).
semuaini terjadi dalanproscspcnrbcntukan
pcndapatumum.Dalamkait-
an ini, setiap konscnsusnrcngcnalunsur-unsurnroralitaspengerulalian

20
diri, pengawasan,
dan disiplin. Kemampuanbcrkomunikasitidak rerpi-
sahkandari unsur-unsurini karenanyasetiapmasyarakatrrdaktefiindari
dari PM dan PS. Proscssaling mendekatdari pM dan ps inilah yang
memungkinkansosra/rsasipolitik individu yang bcmruaradi perkem-
bangankesadaran bermasyarakat dari seseorang.Makin demokratissuatu
masyarakat, makin tinggikcserasian antarapM dur ps. Komunikasiantara
PM dan PS tcrutama terjadi melalui pembentukan pendapatumum
nasional terhadapsuatutopik, sebagai konsensus antarapcmcrintahdan
masyarakat.Mediamassamerupakan salahsatusalurankomunikasijenis
serni-formal,antarayangdiperintahdan yang memerintah.Dalam tahap
inilah pendapat umum nasional mengalamiproses pembcntukannya di
tingkatdaerahanu tingkatnasional.Bagi bangsayang bhimeka sepcrti
Indonesiadcngansckitar180juta penduduk,proscsini akanlebih mudah
bcrhasilbila terjadi melalui proscs relasionalisasi
budaya.tt
Proses relasionalisasiberawalpala petnbudayaanlatnbang-lambang
lama (prosespendidikaninformal dan fomral) yang ingin diserasikan
denganlambangJambang atau zanan baru.
suatulambang- bersanraan dengan suatu ideologi yang mcnunjang-
nya- n'tenccrntinkan
pcngalamanmasalalu dan harapan masadepansuatu
masyarakat. Semuaini berubahdan berkembang terussesuaidenganpcr-
ubahanzamandanpcningkatanpengetahuan Makin jauh
masyaraliatrya.
jarali antarakcjadiandan keterribatan
pribadi maupunketerkaitandengan
faktor rvaktu,maliin banyaklanrbang(tcnnasuk tokoh-tokohdanpaNa-
wan-pahlawannasional) aJiandinilairnelaluiberbagaikonorasisosial-buda-
ya'etnis, so.sialdanpolitis, sesuaiukuran zamenbarunya.pengaruhke-
ccpatanpcrkcmbangandan pcmanfaatan tcknologi(khususnya tcknologi
konrunikasi)tclah mengakibatkan suatu pcningkatankeanekaragaman
balrkan'divarsifiknsikonotasitcrhadaplambang-lambang lanraclansiurra.
Karcnanyapcran PS ialah menyaring,membcribentukdan nrcngadakan
konscnsus dalamtahappra-formalterhadap konotasilambang-lunb:rngini.
cbntoh : pcrbcdaan konorasidan intcrpretasi
terjadidalamhal pcmbcri-

2l
lambangyangdikenalsebagai
an arti terhadap
Lambangfinansialini dapatberarti "korupsi ekonomi",melaluimo-
ralitassosialbahkandapatdinilai sebagai'korupsi moral", dan dari segi
politik danhukumnilainyamenjadi"korupsipolitik". Dipihak lain"korupsi
wewenang"ata'J detournementde pouvoir merupakanpersepsidan ana-
lisis korupsidilihat dari segi kewcnanganpolitiklhukumdan manajemen.
Beberapaahli sosiologikini sudahmelihat adanyakemungkinanberkem-
bangnyasuatudisiplin "skandalogie"sebagaiakibatbanyaknyajumlah
dan variasi modus operandiskandal-skandal, sehinggasudahdapatdi-
sistematisasidan dikembangkan teorinyatentangskandaldan hal ihwal-
nya.
Ramainya interpretasitentangpenayangan "koruptor",dilihat dari segi-
interpretasiterhadaplambang-lambang - memperlihatkan tidak jelas atau
sedangbergesernya norma-norma politik sosial,ekonomi dan budaya mau-
pun masing-masing sistemnya, sebagainilai atau sistemyangdipatuhiatau
dijunjungtinggi.Makin meluasatau makin lama suatu"penyakitkorupsi"
bertahandanberkembang, makin parah ia memasukiberbagaisistemsua-
tu masyarakat dan meliliti masing-masing struktur,termasukstruktur po-
litik, struktur ekonomi,sistembudayadan sistem sosial suatu masyara-
kat.
Ditinjau dari segi komunikasipolitik, situasidemikianmenunjukkan
adanyaproscspcrgeseran wibawa pusat-pusat kckuasaandan pcngambil-
an keputusanmenuju suatu"sistefflbaru".r2l
Betapajustru prosespembangunan itu sendirimemerlukanrcorientasi
nilai-nilaidan mengakibatkantransformasikepercayaan telah dibahasoleh
Sartono Kartodirdo (1987) dan SoedjitoS. Sosrodirdjo(1986).Bahkan
SartonoKartodirdomenemukanbagaimana unit-unitoperatifpembangun-
an (organisasi),sepertiBUUD,KUD, Puskesmas, PKK danLSD kinimulai
berfungsisebagaipemberinilai baru, selainsebagaipranatasosialbaru
melalui pemberiankerangkainstrumen(ekonomi)bagi segalainteraksi
sosial:Dalam kaitan inilah dilihat peran dari PS termasukpcran media

22
massasebagaisalah satu unit operatif pembangunan dan sekaligusseba-
gai salahsatuprimatasosialbaru.Pendapatdari sartonoKartodirdo (l9gz)
temyatasama sepertipenemuan-penemuan Kardiner yang melihat betapa
dalam proses industrialisasimaupunsejak zamankerajaan-kerajaan telah
selalu terjadi prosespergeseranwibawa pranatasosial-pranatasosial se-
bagai akibat dari penyesuaian individual.Sekaliguslahirlah kebutuhan-
kebutuhanbaru dalam bentuk-bentukbaru.
Bila gejata-gejala
konotasilambangtadi masihtergolongtahap pertama,
maka masih mungkin diadakansuatu pengertianbaku terhadapsuatu
lambangsecaranasional. Terbentuklah standardisasi makna demi kon-
scnsussebagaititik+olak langkah pengambilan keputusandan kebijak-
sanaan.Tahap pelaksanaankeputusanini dikenalsebagai tahapkeduaatau
tahap aktivasi suatu lambang.
Pada"tahapkedua"inilah terjadikomunikasiantarapS dan pM, dalam
usahamemperolehsuatukonsensus politik nasional,sebelumdiformalkan
melalui lembaga-lembagaformal sepertiDpR dan pemerintah.Konsensus
"tahapkedua" ini merupakanhasil pengendapan pendapat-pendapatfor-
mal, informal,' profesional dan spontan non-profesionalserta pendapat
sosialyang disadapdari PS.
Hd ini menjelaskanpula betapamasyarakat lebih banyak berko-
munikasidenganlembaga-lembaga dankekuatansosialpolitik sertamedia
massadibandingkandenganpemerintah,
yanghanyamenerimainformasi
masyarakatmelalui pendapatumum dan pS atau lembaga-lembaga
ke-
kuatansosial-politikdan mediamassa,maupunjalur vertikalpemerintah
sendiri.
Bagian ini juga menjelaskan,betapaproses pengaruh-mempengaruhi
(persuasi)memiliki prosesyang cukup "panjang"mulai dari prosespriba-
di hinggamenjadipendapatumumyangmencakupaspek-individual, aspek
sosial, aspek budaya dan aspekpolitik.
Proses pembentukankonsensus yang mencakup kesepakatantentang
lambang-lambangdan nilai-nilai sosial baru dan lama dan kepentingan

29
bersama,berlangsungmelalui komunikasi normatif, disiplin kelompok
atau komunikasiintegrasi sosial psilcologik.
GeorgeA. De Vos (1975)menekankan pendekatan psiko-budaya dalam
prosestransformasi.Untukitu dikenal dua prosespendekatan konsensus.
Pendekatan pertamamengadakan p er geseran nilai tanpa banyakp erubalnn
kedua memanfaatkan niIai antara -dandisebut
(p Ienocentr isme). Pendekatan
peran
prosesr elasio nalisme budaya (cultural r elationism), yaitu pemberian
barukepadainstitusilama.Relasionalisme budayanampaknya telahmem-
bantu Jepang mencapaimodemisasidan industrialisasimasyarakatnya
dengantradisidan budayaekonomiJepangsejakzamanTokugawa,yaitu
denganvisi familisme, patemalisme,dan bentuk ekonomi berdasarkan
organisasikomunitas.Karenaitu Jepangtidak tedebakdalam individual-'
isme.!3)
Berbedadenganprosesplenocentrismeyang menghasilkansuatupe-
nyesuaiansementara, prosesrelasionalisrnemempergunakan suatu"pengua-
saankeadaan"dalamperbaikanmutu kehidupandan martabatyang lebih
tinggi bagi individu.Hal ini terjadimelaluiprosespeningkatankemandi-
rian diri, dan lebih dikenal sebagaiproses individuasi,yang berbedadan
prosesindividualisme. Termasukdalamprosesindividuasiialah"pengua-
saankeadaan"melalui cara hidup bernalar danpenguasaan ilmu dantek-
nologi. Kini, hidup bcmalar dinilaisebagaicarahidupmodern,yangdapat
membantumanusiadalamprosespcmbangunandiri menjadiindividualitas
yang utuh.
Sejak semulailmu komunikasidekat denganilmu politik dan ilmu
hukum.Di zamanYunaniKuno,bersamaan denganpengajaranfilsafatSo-
krates dan Plato serta Aristotelestelah mengajarkanilmu komunikasi
sertailmu politik dan ilmu hukum sebagaisaD-
dan teknik-tekniknya,
stansinya.Di zamanRomawi, Ciceromengajarkan retorikakepadacalon
politisi.
Sejak awal disadaribahwakomunikasitanpa bobot dan isi (politik,
hukum dan senibudaya),tidak bermanfaatapabilatidak bertujuan.

24
Dari segiilmu politik Almond dan Powell menggarisbawahi salah saru
dari lima "kemampuan politik' yang perlu dimiliki oleh suatu sistem
politik, yain kemampuansimbolik (symbolic capabitity). Makin efektif
lambang-lambang makinbesarkemungkinan bahwasuatu sistem' politik
mempeolehresponsyang positif. Isi lambangJambanginilah yang ke-
mudian dikenal sebagai citra-citra publiU (public images).ra,
Berkaitandenganhal ini, ilmu komunikasimenilaisuanrproses poritik
sebagai suatuprosesevaluasi dan re-evaluasi dengan pengadaandan
penyebaran citra-citrapublik(public images) baru ataulama. Citra publik
ialah citra yang memiliki karakteristilca esensialsuatu masyaralat, se-
bagai milik bersatnaanggotamasyarakatnya. Berkaitandenganini proses
politik merupakanprosesruaha menjadikan citra-citra tertentu menjadi
milik bersama.Makin efektif suatucitra, makin banyakdan meluasjumlah
danjenis lambang-lambang yang dimiliki bersamaoleh suatu kelompok.
Demikianpula makintinggi tingkat kohesi (semensosial)dan rasapersa-
tuan antaranggotamasyarakatnya.Citra-citra publik ini dapatmerupakan
citra-citrabaru maupun citra-citra luna yang diperbaharui.t5) Ilmu ko-
munikasimenyebutprosesiru rei$orcementataupemantapan kembali dari
pesan-pesan
terdahulu,yurg dilakukandemi lcontinuitas
pemberian makra
yang sama kepadalambang-lambang yang sama, walaupundirumuskan
kembali denganlambang-lambang (batrasa)
baru,dalamkurun waktuyang
baru.Karenahal inilah makaprosespendidikanpolitik dan proses politik
praktis melalui mediamassa,tidak mungkin dipisahsatu samalain.
PancasiladanUUD 1945juga merupakan citrapublik,batrkancitra-citra
publik yangpaling mendasardalamkehidupanberbangsadan bcmegara
terutama sebagaicitra publik yang telah membenruk ideologi hakiki
bangsakita. Ideologi ialah suatu sistemperlambangan
yang sangatbesar
pengaruhnya teftadapkehidupansosial,ekonomimaupunpolitik. Ideologi
sebagaicitra politik merupakanperkembangan
sejarahberatus-ratus
tahun.
Ideologiselalu tersiratdalamtiap pcmbahasan
topik-ropiksosial- politik.
Karenanyaanalisissuatutopik sosial-ekonomi-politikselaruakanterjadi
melaluipenghayatan dan tingkat penghayatan suatuideologi.Ideologida-
pat menggalang kekuasaan bagi dan oleh siapapun yang menginginkan-
nya,sehinggadalamtahun 1938 BertrandRussellsudahberkata:'?ower
is the productionof intendedeffects".

Keterkaitanantaraideologi dan kekuasaanialah:


"the ways in whichwhatwe sayandbelieve,cementswith the power
structureand power-relationsof the society we live in" (Kenneth,
1986: 66)

Ideologi karenanyamerupakansuatufalsafahdan tata nilai yangmen-


dasarsckali bagi setiapmasyarakat.ro
'
Mengingatreinforcement seringterdiri dari pengulangangagasan-ga-
gasanmakailmukomunikasimenemukan suatuteoribaru yangdisebuurya
korosikomunikasi(SuratkabarharianKompas,tanggal3 Maret 1990me-
nyebutnya"GejalaKebosananPolitik").Hal ini bisa terjadi dalamproses
komunikasiolehsuatuorganisasi,khususnyaantarasuatupcmerintah dan
masyarakatnya. indikator hubungan
Korosi komunikasimencakupbeberapa
sosialpolilik yangperlu dihindari, seperli:
- pengadaan halangrintang (barrier)psikologisdalamkomunikasian-
tara yangnemerintahdan yang diperintah,sepertimelaluiprosedur
dan upacarayang berlebihan,dan lain-lain;
- pcmanfaatan 'pihak kcciga" dalam hubungan pcmerintahdengan
masyarakat;
- kurangadanyakendali disiplin oleh setiappihak (krisisdisiplin);
- pemisahandiri olehkelompok-kelompok lebih kecil dari kehidupan
pengelompokan yang lebih luas denganmeningkatkan hubungandn-
ternsesamaanggota;
- bcrkembangnya bahasamaupunbcntuk singkatan-singkatan dan ka-
ta-katauntuk hal-hal tertentu, yang dipergunakan
secaraterbatas/ra-
hasia oleh kelompok-kelompok;
- komunikasilabil: di satu pihak mengelu-elusecaraberlebihan,di

26
lain pihak memberikritik habis-habisan;
- keseragamankomunikasimeningkat;
- kecenderunganmemilah-milahforum secaralebih jetas dan pem-
bcntukan serta pembekuan;
- hubungan semu atasan-bawahan dalam komunikasi tidakjujurlter-
tutup/terselubung,peningkatan
sikapdiam,sikapABS dansejenisnya;
- kehidupanbermasyarakat dan sikap seakan_akan
hidup telah kehi-
langan makna.
Mengenai kualitas lonsensusyangpalingmenentukanialah cara Da-
gaimana prosedur danperaturan-pera,turan telah diberlakulun dalam
prosespembentukankonsensustadi.
sebagaitolok-ukur kualitaskonsensus(yangbukanpseudo-konsensus),
dapat dipakai jumlah dan kadar konflik yang makin rendahyang terjadi
padatingkat pemerataanekonomisyang cukup tinggi. selain itu
kualitas
konsersusditentukanolehscberapa jauhsuatukomunikasiberbudayating-
gi (sinergi tinggi) berkomunikasidengankhalayaksinergi rendah.r?
Diterapkanpadamasalah"keterbukaan" dalamkomunikasi, dapatlah
dikatakanbahwakomunikasi politik di Indonesiadewasaini memintasua-
tu perubahan voltage,yaitu bahwapihak interigensiamaupun pihak pe-
merinnh yang bersinergirtnggi(highcontext = HC) lebih banyakmemakai
pendekatansinergi rendah (low context= LC) yanglebih mudah
dapat
ditangkapdan dipahamiolehelit populer.Artinya,inteligensiaperlu
lebih
banyakmerinci dan menjabarkansecaratersuratapayang ftrsirat dalam
setiaplambang,khususnya lambang-lambang Negarayangselamabertahun-
tahun telah menjadi citra pubtik nasionaryang sangathakiki.
Perkembangan bcrsinergirendahmcmangmcrupakansuatu akibat dari
prosesdemokratisasi yangtidak terhindarkan. Justrukeberhasilanpemba_
ngunan politik bangsasejakorde Baru sendiri yang tclah menciptakan
situasi ini, karena telah menginginkandan melibatkanlingkungan-Iing-
kungan baru dari berbagailingkunganbudaya lama maupun jenis
dan
tingkat pendidikandan tingkat sosial yang berbeda-beda memasukialur
proses pembangunannasional. Proses PM ini diperlukan guna lebih
menjamindan mengembangkan serta memperkokohkesatuandan persa-
tuanbangsa melalui interpretasi yang sama terhadaplatnbang-Iambang
yanSsama.
Di luar negeripadaakhir abadke 18 dikenaltulisandari Alexis de
Toquevilleyang menyayangkan dampakdemokratisasi dan pendangkalan
budaya tinggi Eropamaupun Inggris di kontinen Amerika Serikat.
Nampaknyapadaawal kehidupansuatu bangsa,proses pendangkalan
sampaibatas-batastertentumerupakanpengorbanan dari sebagianang-
gotamasyarakat dcmi peningkatankemampuan harkatdan martabatang-
gota-anggota masyarakaL lain yang belummencapai tingkat rata-ratake-
wajarannasional.Baru padatahapberikut,setelahpemerataan pendidikan
(termasukbudaya)di sampingpemerataan ekonomitercapai,peningkatan
budaya secara 'bersamaan" dan lebih massal akan dimungkinkanse-
bagaimanatampakdari sejarahbudayanegara-negara industri.
Inilah nilai sifat temporaldari suatucitra. Dengandemikiankeputus-
an-keputusan politik selalu sekedarbersifattemporaldan setiap kali me-
merlukanp engukuhankembaliatau p enilaianbaru bila zamanberubah.Di
lain pihakselalu akan ada kekuatan-kekuatan sosial (politik)yangingin
mempertahankan pola lama(patternmaintenance)atau benikap resisten
terhadappembaharuan. Akhimya konsensusyang dicapaiantaradua pen-
dapat yang bcrtolakbelakangbiasanyaberadadi tengah-tengah. Dengan
dcmikian justru kemampuanlcomunikasiresistensi di satu pihakdan
kemampuanuntuk menyerasikandiri dengn keadaanbaru dan kesediaan
untuk mengadakan modifikasidi iain pihak, mencerminkankemampuan
Iocal geniussuatubangsa,serta budayadan kepribadiannya.t8r
Teori-teoriini antaralain merupakanlandasanbagi pcmbahasan pem-
bentukandan pcngembangan pendapatumum scbagaisubstansidari PM
danPS.PS sebagai"muara"pendapat-pendapat pada gilirannyamemben-
luk jaringanpendapatumutnyang sesuaipikirandasar karya ini, perlu
berkomunikasidenganPM.

28
charlesR. Bergerdansrcven H. chaffeemelihatpendapatumum seba_
gai prosesberpikir benama(thinkingtogether).pendapatumum
dapatdan
dapat juga tidak dipengaruhiolehmediamassaataurangsangan pesannya.
Namunpendapatumum tidak pemahlepas dari lingkungan: ia lahir
dan
terbentukdalam prosesdiskrui publik Selain iru pendapatumum terdiri
dari citra-citra publik yang telah membentuknya.Karena inr pendapat
umum adalah pendapatyang terorganisir demi pemecahansuatu ma-
salah,walaupunsekaliguspendapatumum tidak selalu merupakanpen-
dapat terbanyakorang yang menyuarakandiri.
Dengan demikianpendapatumum adalahsejumlah hasil komunikasi
timbal-batik,penyesuaian,
dankompromi demi suaru keputusanbersama
yang tertuju pada suan tindakan yang disetujui bersama.sebagaimana
tersiratdiataspendapatumumini dapatbenifat terbuka(overt) tetapijuga
tertutup(covert) atau bahkansungkan(diam), sebagaimanadiketemukan
oleh Noelle Neumanndalam tahun 19g2. sayangnyaada kecenderung-
an-juga pada sebagianilmuwan komunikasi- untuk hanyamemperhi-
tungkanpendapatumum terbuka(arousedlovert public opinion) yangti_
dak selalutepat dan jujur, walaupun"terbuka."re)
Menurut studi sosio-psikologik-politik
Noelle Neumann (19g2), pen-
dapat umumyangdiam (die schweigende oeffentlicheMeinung) sangatre-
levanbukansajauntuknegaraindustri,tetapi terutamauntuk negarabcr-
kembangyang masihbanyakmemiliki nilai-nilai budayatradisional.
Pendapatumum yangdiamini lebih.mudahterjadi sebagaircaksi da-
lam tahap komunikasiformar. Komunikasi formal selalu ada kecende-
runganuntuktertutup,danhanyamelihatreaksiyangterbuka(overt),
bah-
kanyang didramatisasi justru sebabusaha-usaha
sebelumnyagagal atau
kurangdiperhatikan.KarenapM ddak pemah akan mampumengendalikan
semuakcgiatanmanusia, juga tidak dalam suatu negara totaliter,maka
pendapatumum diam perlu selalu diperhatikan.contoh: proses
transfor-
masi yang dewasaini melandanegara-negara di belakang"tirai besi",se-
perti kejadian-kejadiandi Hongaria,Estonia dan Latvia, terulamaprok-

29
lamasi kemerdekaanLithuaniadan Latvia,bahkandari Republik Rusia
dan Republik Ukrainayang merupakaninti dari negaraSosialisSoviet
yang didirikan dalam PerangDunia II. Setelah40 tahun lebih mem-
bungkam,temyatabahwamasyarakatnya masihmemiliki mekanismesa-
luran pendapatumumdiun (silentpublic opinion) dan perilakuyangtidak
behaviour)yang pada saat yang menguntungkan
(unconscious
tensadari
muncul ke permukaan.
Suanrbentuklain yang mirip denganpendapatumum diam ialah de-
Namun justru karenasifat tidak sadar tadi, maka tidak jelas
sas-desus.
pulapola l<omunikasi,arah dan tujuan desas-desus tersebut,sehinggasu-
kar dikendalikan oleh PM di mana-mana. D)
'
Berkaitandcngandesas-desus, penclitianA. S. Achmad selamalima
tahun untuk disertasiS-3 di Ujung Pandangmenganjurkanagar media
massakhususnyaradio,lebih diberi peran dalam menyebarluaskan se-
cepatmungkin informasiyang tepat,terutarnadalammenggalang berita-
berita urgen.Penelitiannyamembuktikanbahwadi Ujung Pandangsuatu
berita urgen telah merembesdari pusatkota hingga bataskota melalui
komunikasidesas-desus sclambat-lambau:yadalam setengahjam setelah
kejadianterjadi, sebelummediamassamembahasnya. Penyebarannyater-
jadi melalui suatuproseskomunikasiinformalyang tidak mengenalbatas-
batas p elapisansosial-eko
nomi-budaya.
Dari apa yang telah dibahas,jelaslahbahwakomunikasidengan PM
berbedadengankomunikasiinformal maupunkomunikasipra-politik. Ka-
renanyapeningkatankesadaran tentangkedudukan profesionaldan tingkat
kemampuanpengetahuan pers dalammasyarakat Indonesiamerupakanhal
yang mu0ak perlu diperbaikidemi keberhasilanmedia massasecara
profesional, bukan saja dalatn arti penwnfaatanperangkat teknologi
canggih,tetapi terutama kemampuanpers untuk membahasbcrbagai
masaiahnasionalbcrsama-sama dengan PM.
Keberhasilan ini akan lebih mendekatkan
media massadengan PM.
Bersama denganmedia rnssasebagaiinstitusisemi-formal,maka masya-

30
rakatakanlebih dekatdengan sistem politik negaranya. suatu mekanisme
salingmendekatkan PS danpM di Indonesia,akan membantumediamas-
sa memenuhitugasmuliayang diberikanoleh GBHN-GBHNkepadanya,
yaitu ikut membangun dan berusaha mewujudkancita-citabangsa:.suaru
masyarakat Pancasila yang adil dan makrnur,tenteramdan bahagia,me-
Ialui antaralain pembangunan Demokrasipancasila.
Perkembangan di duniaBarat berbedadengandi Indonesiayang telah
sclalumeletakkan nilai keserasiandi atasnilai konflik(modeldemokrasi
polarisasi).. Perkembangan di Indonesiaselain itu menunjukkan bahwapro-
ses komunikasiantarakaum inteligensiadan local geniustelah selalu
memperhatikan prosesmodemisasimcngingatbahwakauminteligcnsialah
yangtelah' menerjemahkan" konsep-konsep tersebut.pendekatan sosiolo-
gis inilah yang dikenarsebagaiModet DemokrasiIntegratif,
Konsepini temyatasesuaidengankonseppsiko-budaya denganmeni-
tikberatkan segi sosiologisertaunsurpsikopolitik dari prosespembentuk-
an pendapatumum yang demokratisdari Denis Goulet.Ia mengarisba-
wahi bahwakonsensus yang "terbaik"adalahhasil komunikasiantaraelit
inteIektttal-r asi onal dengantokoh+okohmasyarakat p opuler denganpenda_
patnyayang spontan-emosionar. Kelompokini disebunya naturarpopurar
elite atau elit populer alamiah.Lebih jelas lagi Gouletmengatakan:
'This position
impliesthat thepopulaceat largeis the breedingground
whenceelitesaretoemerge.They arenot to be 'recruited',a termwhich
suggestsextemalrules or agentschargedwith finding the elite within
a population.Any populacccan 'secrete'its elite if properlychalleng_
ed by agentsof changein a mannerrespectfulof its culturalidentity...
'Natural"
elites are individuals who can perccive,with an under-
standingof thc forces at work and a senseof synthesis,
the deep
meaningof changesproposed.,' (Goulct, 1973:149)
Pendckatan yangdiusulkanoleh coulct ini lebih menjaminstabilitas
psikologissebagaiinti dari stabilitasekonomimaupun
stabilitaspolitik.zrr
Di Indonesia local geniusmencakupteknokrasidan sosiokrasi yang te_
lah lama ikut memberiwamakepadakehidupansosial politik dan pcm-
bangunanbangsaIndonesia. Temyatabahwasccara bersatu dan melalui
pengikusertaannya dalamproseskomunikasiantarkauminteligensia(ter-
masuk intcligensiaABRI), intcligcnsianrahasiswamaupun elit lokal,
kebersamaan ini telah sclalu dilaksanakandalambcrbagaisaat genting
dalam Negara.
Bagi Indoncsiaprosesdinamikamasyarakat itu sendiritelah ditampung
dalam PenjelasanUUD 1945tcntangsifat singkat dan supel Undang-Un-
dangDasar1945.Dcmikianpula tentangsikapdan semangat yangdiper-
lukan demi kehidupanberbangsa kita.
Perandai, local genius maupuninteligensiamakin bertambahdalam
prosesmodemisasi untukncnjembatanidanmendamptngiPM maupunPS.'
Salahsatu bentuklocalgeniusialah parapelakudalam dunia pers yang
dewasaini juga mengalamiprosespcrubahan bersamaperubahannasional,
polarisasimelaluimodel demokrasiintegratif
yaitu darimodel denrokrasi
menuju model polyarki.
Model polyarkiini mencakuppula kehidupanpersyang dengankema-
juan ekonomi danbcrbagaipermasalahannya makin memasuki dunia
ckonomi-industri.'2)
Tanggungjawab sosialpcrs ialah mcncatatlingkup dan dampakpe-
laksanaanprogram-programtcrsebutsertapengaruhnyaterhadap masya-
rakat dan pcrilakumasyarakatmaupunmcnyebarkanhasil observasinya
sebagaiinformasidemi pcnyempumaan programkerja pcmerintah.Bila
dipelajariscjarahpolitik pen dari berbagaibangsadi Dunia Barat, dapat-
lah diketahuibahwamenganutprinsip tanggungjawab politik atautang-
gungjawab ckononritidak pernah terpisahkan.' kepentinganpolitik dan
kcpentinganckonomi tclah sclalu salingterkait.Kedua-duanyasaling
mengikuti,yangsatumcndahuluiyang lain. Situasisekarangsangatbcr-
dan pcrs dewasaini justru karenate-
bcdadcngansaat tahun 196511966
tap ingin bcrfungsiscbagaiPS perlu mcnemukanidentitasdan fungsi-
nya yang baru.

32
Ilmu komunikasi sebagaisuatu ilmu yang normatif telah selalu
menginginkankeserasiandn kesetarasan,berdasarkan
komunikasi yang
jujur danrcrbuka, yang bermuara pada konsensus.B)
unnlk itu pen Indonesiasebagaiunsur ps yang berkomunilcasi de-
nganPMnampaknyaperlu lebih melihat din bulcansebagaipranatasaing
dari pemerintahtetapisebagailembagamenycbarluaskan informasi_infor_
masi komplementersemi-formaldari bawahke atas.penggarisbawahan
informasidari bawahke atasini perlu agar pers tidakterraluberorientasi
padastratadan tingkat atasdan teratasdari piramida kekuasaan
Mac
Iver saja, tetapi sungguh-sungguh berfungsisebagaipembawainformasi
dan aspirasidari masyarakat kepadapcmerintah,halmanamencerminkan
sikap demokratissebagaimana diidam-idamkan.Hanya dengan bcr-
orientasipada arusinformasidari bawahke atasdan dari ataske bawah
komunikasi dapat menjadi matarantaiyang efekttf antaraps dan pM.zi)
Di pihak PM sendiri perlu dihindari terjadinyakorosi komunikasi,
berlcbihnyadominasi komunikasiformal ke bawah, dan berkembangnya
pendapatumum yang diam. sekaligusaparatur diri perlu lebih
me-
ngembangkan suatu sikap yanglebih peka terhadapgejala-gejala sosial-
politik-ekonomimasyarakat.
sehubungandengan pcmahaman tcntang proses komunikasi sccara
nasionalantaraPM danps, khususnyatentangcitra-citrapublik nasional
sccaraantargenerasi, proseskomunikasipolitik bangsakita perlu makin
siapdan makin mampumenjembatani periodepcralihandari Jangkapan-
jangl ke masaJangkapanjangII, harmanaakanmenjamin
kesinambung-
an prosespembangunan bangsa,bukansajadalamarti ekonomiterapijuga
dalamarti sosial, politik, budayadan pertahanan keamanan.
saat-saatmengakhiripembangunan JangkapanjangI dan mcmasuki
Pcmbangunan Jangka panjang II ini mcrupakan saar-sa
at yangmenentuknn
bagibangsaIndonesia. penyelesaiannya dan cara bagaimanapenyclesaian
itu tercapai akan mencerminkantingkat keseimbangan peranindividu
dan masyarakatberdasarkanbudayadan kcpribadianbangsakita.

3?
Penutup

Dcmikianlahanalisispcnulistentangfungsi danperanandari berbagai


jenis clit, PM,PS,mcdiamassasertapara politisi bahkandesas-desus dan
pcndapatumumdiam dan korosi komunikasidalamprosespcngambilan
keputusan secaramikro danmakro.Dalam pcngambilankeputusansecara
dcmokratis makaPS sebagai"suararakyat"dan PM sebagai"pendapat pe-
mcrintah"mutlaksalingbcrkomunikasi, di sampingprosesformal ketata-
negaraan melaluiDPR dengankomisi-komisinya. Dalam kaitanini media
massamerupakanmatarantaihakiki antaraPM dan PS, terutamabila
sekaligusmelibatkan keempatelit. Secarateorel.isdan ideal, keempatelit
ini atau elit nasionalini ialah elit kekuasaary'politik,
elit ekonomi,elit
dan elit spontan-populer
intclcktual-rasional (alamiah-lokal).Melalui ke-
empatelit ini terwakili local geniusyanggagasan-gagasannya ikut meng-
ambil keputusan di dalamdan di luar media massa.
Dari apayangtelahdiutarakan, jelaslahbahwakonsep demokrasiIn-
donesiaberbedadengankonsepdemokrasikonvensionalindividual/indr-
vidual democracy,yang menganggapbahwa pengambilankeputusan
"yang demokratisharuslahberupapenjumlahandari pendapat-pendapat
pribadi" denganpendekatan Model Demokrasi Polarisasi.Inilah perbe-
daanantaraindividualdemocracydenganmassdcmocracy terutamarnars
dcmocracyyang menganutModel Dcmokrasi Integratif. Jumlahpen-
duduk, majunyailmu pengctahuan scpertisosiologi,psikologidan ilmu
komunikasimakin menyadarkan bahwa proses pengambilankeputusan
yangdemokratiskini merupakan sikapsaling mcmodifikasidiri sedemi-
tercapailahapa yang paling maksimaldapatdisetujui
kian rupa schingga
bersama,yang dikenalsebagaikonsensus.
IIanyahal-halyangtelahdandapatdisepakatibersama,yangdapat dipu-
tuskanbersamadanclijadikanmilik bcrsamamerupakancitra publik dan
konsensus nasionalyangmurni.Tolok-ukurkualitas konsensusyangdipa-
kai ialah penurunankonflik sebagaiakibat peningkatanpcmerataan.
Dcnganharapanbahwapcmikiran-pcmikiran ini alcanbermanfaarbagi

34
BangsadanNegara,tetapikhususnya bagi bidangsosiologidan ilmu ko-
munikasi, gagasan-gagasan ini dipersembatrkan kepadamasyarakatme-
lalui forum yang sangatterhormatini, yaitu sidang Terbukasenat Guru
BesarUnivenitas Indonesia.
selanjutnyaizinkanlah kami mengucapkan terimakasihbanyak kepada
f Ayah-Ibu yang telah membesarkan dan mendidikanak-anaknya, - teruta_
-
I masaya melaluipendidikanyang hingga hari ini belum berakhir, tidak
mengenaljerih payahmaupunsukadan duka.Juga pendidikanyang sa-
ngat kerasdari Ayatr-Ibu yang tidak membedakan pendidikan bagi anak
laki-laki dan anak perempuan,yang mengharapkan akan timbulnya ke-
mampuanberkaryadalam masyarakat luas dalammenghadapi suka dan
duka dalamkehidupanmasing-masing. semuaini dilakukanoleh Ayah
dan Ibu dalam falsafah pendidikanuntuk cintaTanahAir dan Bangsa.
Ayah-Ibu sendiri selalu mengingatkankami anak-anaknyaakan sikap
"eling" terutamadalam kemungkinankewenangan dan tanggungjawab
bukan saja terhadapanak-anakdan keluargatetapijuga terhadap Nusa
dan Bangsa.Inilahtbeban"yang sejakkecil diletakkandi bahu anak_anak.
sikap ini diajarkandan hanyadapatterwujud bila diimbangi oleh ke-
sadaranbemaiarmelalui penirnbaandan penguasaan ilmu dan pengeta-
huanbaru secaraterus-menerus selamahidup.
Denganpengukuhanhari ini dan kebefiasilanyang mungkin telah ka_
mi capai,kami hanya dapat menyatakanbahwasemua itu terpulangkan
dan secaratidaklangsungkepadaAyahdanlbu ataskeberhasilanmereka
menerapkan pendidikannyaterhadapanak-anak,pendidikanmanamen_
cakupsikap"tahan banting"dan selalu bertanggungjawab dalam hidup
dengandibantu oleh ilmu pengetahuan dan sikap ilmiah tadi.
I Dorongan-dorongan yang diperolehsejak dan dalam lingkunganke-
I luargasemasakecil dan dewasa - dalambentuk pembicaraan-pembica_
raanyang bersifatilrniah,politik maupunmoral,semuaini makin
bcmilai
bagi kami dalamumur setengahabad lebih ini. Kedalaman danmanfaat
dari pembicaraan-pembicaraan di sckerilingmeja makan di pagi, siang
maupunmalam hari sebelumberanjak dewasa, nampaknyabaru dalam
Untuksemuaini
umuryanglebih lanjut ini dapat difahamidan dirasakan.
sayamengucapkansekali lagi terimakasihdan"sembahsungkem"kepa-
da Ayah-Ibu, juga terima kasih kepada kakak-kakakdan adik-adikde-
ngansiapa"saling asah"dan "saling asuh" masihterusberlanjuthingga
kini da.nbahkandilanjutkanbagi cucu-cucu.
Khususkepada Airlangga dan Adiwijaya sayaucapkanterimakasih
atascinta kasihnyascrtakemurahanhati untuk mcncarikandan membiayai
dari uang saku mereka yang terbatas, buku-bukuyang diperlukan dan
telahdipakaisebagaibahanreferensidalampidato pengukuhanini. Ke-
pada KencanaWardani terimakasihbanyak atas kesabarandan cinta
kasihnyayang selaludicurahkankepadaibunyawalaupunseringbersikap
kurangsabarsebabagakbanyakpekerjaanberpikir dan membaca. Semo-
gaTuhan yang Maha Pengasihdan Maha Penyayangsudi melimpahkan
rahmatdan taufikNyakepadaAyah dan lbu, kakak-kakakdan adik-adik
scrtasanak-saudara dan anak-anakkutercintaAirlanggaHadigama,Adi-
wijaya Astriantodan KencanaWardani.Semogamerekadikaruniaiumur
panjangdan hidup bahagiaselalusebagaiimbalanterhadapkebaikanhati
dan kasih sayangmerekayang tak terhingganilainya yang telahkami
terima.Semuaitu telah selalumenjadidoronganbagi kami pribadi, ter-
masukdalam menyusunnaskahpidato pengukuhan ini.
kepadaSdr.Dn. Hadiatyang
Tidaklupa kamijuga ucapkanterimakasih
telahmcmbantudalampenyelesaian naskahdan catatanpidatopengukuh-
an ini. Demikian pula kepadasemuahandai-taulan,kawan-kawan,para
mahasiswa resmi
dan para undanganyang telah sudi menghadiriupacara
pcngukuhanini. SemogaTuhanYang Maha Pengasih selaluakanmelim-
pahkanhidayahNyakepadaBapak,Ibu dan Saudarasekaliansertakeluar-
ga masing-masing.

Terimakasih.
Catatan-catatan

1) suatu teknologi bukan hanya merupakansuatu mesin atau ba-


rang, ataupunmateri,tctapi juga suatu gagasan,ide atau suatu falsafah.
Hal ini menjelaskanasal kata dari 'teknologi' dalam bahasayunani
kuno, yaitu technikos,yang berartisuatu"seni atau penuh keterampilan',,
sehinggasejak awal "technikos"juga mencakupmasalah-masalah abstralV
non-materisepertiide, gagasan, bahkanfalsafahnegarasebagaipenuangan
dan perwujudandari suatukeailian.
Proses obsewasi, berpikir, penganalisaan dan penelitian selalu
mencakuppengintegrasianpengetahuanpra-ilmiah dengantahap ilmiah
dalam pengadaansuatu gagasanatau teknologi baru.
selanjutnyaistilah Latin untuk ilmu pengetahuanialah "scientia"
yang berarti"memiliki pengetahuan". Dari sini jelaslah,bahwailmu pe-
ngetahuandan teknologitidak pemahdipikirkan terpisahsatu sama lain,
maupun diberi arti terbataskepada teknologi sebagai mesin atau alat
saja.
Bahkankata Latin dari 'engine' ialah "ingenium" yangberarti 'hatu-
ral disposition, talent" halmanaberarti "kecenderunganalamiah atau
bakat."
Mungkin karenailmu-ilmu eksaktayang kemudianmelahirkanju-
rusan-jurusan teknik di universitassejak zaman Akademia (tahun 3gZ
sebelumMasehi)dari Aristoteles,maka "tendensialamiah" ini makin
melekat pada apa yang kemudiandikenal sebagaipermesinan.
Aristotelessendiri hanyasempatmembagi-bagibukunya ke dalam
2 jilid, yaitu "fisika" dan "metafisika",dengan matematikadan logika
digolongkandalam"fisika", dan ilmu politik, ilmu sosialdan budayada-
lanr "metalisika"(mcta= bukan),jadi metafisika= bukan fisika).
Hal ini mengingatbahwafisika di zamanAristoteleslebih menyeli-
diki gejala-gejalaalam yang memang memerlukan perhitungan ma-
tematik.Baru kemudianfisika bcrkembang menjadikclompok ilrnu yang
mencliti berbagai gejala alam lainnya seperti,materi dan gerakan,se-
hingga mencakupilmu gaya,ilmu panas,ilrnu listrik dan suara,dengan
pcrkembangan masing-masing ilmu ini lebih lanjut scbagaimanadikenal
sckarang.
2) Pengavasan sosialtsocialcontrol menjadi bahan pembahasan
modcl sosiologi segerasetelahperang Dunia II bcrakhir.Banyakyang

37
berubah,bukan saja bagi serdadu-serdadu yang kembali ke kampung
halamannyasetelahperang,tetapi juga di "rumah sendiri".Suatu film di
tahun1950-an"Vacationfrom Marriage"dimainkanantaralain oieh Jane
Wyman, menggambarkanbagaimanamasing-masing suami dan isteri
mengalamiperubahm dalam masa perangdi gads depaVmedanperang
dan di garis belakang.Timbul pemikiran: apapenyebabnya?Temyata,
keridakpastiandan mobilitasyang tinggi telah mengakibatknnlembaga
peruurutn nilaillembaga pranata sosiallruttwhtangga makin memudar
pengaruhnya.
Kini, 40 tahun kemudian,lembagapranata sosialdi Indonesiadiso-
roti kembali kemampuandan peranannyasebagaiakibat dari modemi-
sasi yang memang secarasosiologik memperlihatkan gejala mobilitas
yang tinggi dan banyak ketidakpastian psikologik.Pengertiantentangpe-
ngawasansosial juga makin mengendapdan dipisah dari pcngendalian
masyarakat.Roucekmasih memberikandefinisi yang sangat longgard'a-
lam tahun 1962 tentangpengawasan sosial,yaitu sebagaisuatuistilah
kolektif unruk proses-proses, yang terencanadan tidak terencanayang
mengajarkanlrnempersuasi atau memaksaindividu-individumenyeragarn-
kan diri dengankebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai hidupdari kelompok
(Roucek,7962:3).Pengawasan sosiallebihlanjut menjelaskan tentangca-
yang
ra dan metodasertainstrumen-instrumen dipakaiuntuk mempenga-
ruhi seseorangagarperilakunyasesuaidenganharapan-harapan suaru ke-
lompok tertentu(biasanyakelompoknyasendiri)atau masyarakailuas.
Bila pelaku bertindak sesuaidenganharapan,pengawasansosial telah
dilaksanakandenganefektif.
Peigowasan sosial diadakanoleh semuapihak secara timbal balik:
manusia rnenpcngaruhi perilaku orang lain, tetapi juga dipengaruhi
olehnya. Peran pengawasansosial adalahuntuk mempertahankankeor-
ganisasian tertib sosial (socicl organizationJ,sehinggamemungkinkan
pengadaanperilaku yang terpolakan dan dapat diperkirakanorang lain
(hal mana terjadi melalui proses sosialisasi), untuk lebih memudahkan
salingpengertian.
Inti pengawasan sosial ialah pengembangan (kemampuan) anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengannormayang berlaku (Cohen,
1 9 7 9: 9 0 ) .
'
Pengawasan sosial dilaksanakan dalamdua (2) bcntuk:semi-formal
dan informal, atau intemal dan ekstemal.Pengawasan informal terjadi
dalam kelompok primer, sepertikcluarga, kelompok kawan dan lain-

38
lain; makin luas kelompok, makin formal sifat pengawasansosial.
Pengendalianmasyarakatdilakukanoleh negarasebagaisatu-satunya lem-
bagatertinggi di atas organisasisosial, sebagaiwasit dan penengahserta
pengaturhubunganantaranggota masyarakatsekaligus.
Dalam efektivitaspengawasan sosial, sistem sosial sangat menen-
tukan, sebab:suatu srsrern(kerjaswna)sosial merupakan bagiandarimo-
ralitas ideal, yang dilandasioleh kebutuhandan harapan-harapan yang
sering bertentangan satu samalain. Padahaltidak semuakeinginandapat
ditampungtetapi harus menyesuaikanharapandengantanggungjawab
sosial. Hal ini disadari merupakanbidang yang tebih luas" (Greaves,
1 9 5 8 :1 0 6 ) .
3) Sifat khas dari masyarakatdemokrasi dewasaini - yang oleh
Edward H. can disebutmass-democracy danberbedadari bentuk indivi-
drcl democracy- ialah;
'The
typicalmassdemocracy of todayis a vast societyof individuals,
stratifiedby widely differentsocial and economicbackgrounds into
a seriesofgroups or classes,enjoying equalpoliticat righu the exer-
ciseof which is organizedthroughtwo or more closely integrated
political machinescalled parties"(Can, 1956: 74)
"It is new,becausethe new democraticsocietyconsistsno longerof
a homogeneous closedsocietyof equal and economicallysecurcin-
dividualsmurually recognizingone another'srights,but of ill co-or-
dinated,higtrly stratifiedmassesof peopleof whom a large majority
are primarilyoccupiedwith the daily strugglefor existence.
It is new,
becausethe new democraticstatecan no longerbe contentto hold
thering in the stripeof privateeconomicinterests,but musi enterthe
arenaat everymoment and take the initiative in urgent issuesof
economicpolicieswhich affect thedaily life of all the citizens,and
espcciallyof the least secure.It is new, becausethe old rationalist
assumptionsof Locke and liberal democracyhave broken down"
(Can,1956:75).
4) sebagaimana diketahuiistilah"localgenius"diambil da.riantropo-
logi dan arkeologi.Arkeologi Indonesiamenemukankemampuan berba-
gai pakardalamberbagaizamandi Indonesiayang selalu berhasilmem-
pertahankan nilai dasarIndonesiadan membaumyadenganpengaruhdari
luar, sehinggadalambentuk baru tetap menghasilkansesuatuyang khw
Indonesia(Ayatrohaedi,1986: 96).

39
5) Konsensussosial-politikyang telah dicapai melalui pfoses
ko_
munikasidan politik mencerminkan :
- sifat-sifatkhasmasyarakat yang terkaitpadaapa yang telah dise_
pakati;
- urutan prioritas;
- srrategisosialpolitik;
yang ingin dicapaiorehsuatumasyarakatsecarabersama,
dalam jangka
panjangmaupunjangkapendek(Buck,l9g5 :25).
sifat-sifatinilah yangmengaitkan kehidupanmikro dengankehidupan
makroyangmendorongdanmakin mengendapkan konsensuiantar-kelom_
pok.Dalam kaitan ini peranterpentingdari suatu ideologi
ialah seba_
g-li salah saru pengendalimasyarakai<talammencapai
siabilitassosial
(Buck,1985: 25 - 26;DcFleur,lgg}:232;Ross,lDlg:2_5).
6) Piecemealsociar Engineeringmengenalpendekatantahapdemi
tahap olch PM dan menyusundahuluapa yang paling mendesak,
atau
dengankata-kataCharlesFrankel:
Instcadof keepingwith a blueprintof whooughtto be, pieccmear
so-
cial engineering begins where the pain is aituaily feir ano
refines
irs taskas the remedyingof the condirionsthat ca;se the pain.
Thus,
abstractargumentsaboutgeneralized socialprogressare avoided.For
we can detectwrong and know that it is wrong much more
easily
thanwe canargue"(kumpulankaranganoleh Stein,196g: 15)
7) RoscoePoundatrlisosiologiHukum yang ingin mendekatkan
ke-
nyataanhidupmasya.rakat dengankeputusanpemeriniah/peradilan sebagai
pcrangkatPM-formar,mengatakanbetapadarun kenyaiaan
hidup, uriho
-berlangsung
saling mendekatlcan pendapat ndi hinya dapat meralui
sejumlahkegiatankotnunikasiolch parapM (sepertihakim"d*
upurutur;,
maupunpcndapatumunldanpcrsscbagailembagaps. Sccarapolitis,pM
perludideka*nn dcnganpcndapatumum dan pb karena:
"the hopc of avoidingthe clashcsover value
systemsthat divide
socicticsand that make the appricationof scientific mer.rrods
of so-
cial engineering is so difficulr(Stein,196g: lZ)
8) Bcrkaitandcnganre-interprctiii tenr.ang
rreran dan kcpcntingan
individudan pcranmasyarakat, anti nukumFricdmann sccarasangatha-
ti-hati mcngatakan:
"whatis anindividualandwhatis a social intercst
is irself a mattcr

40
of changing political conceptions"(Friedmann,rg4g:z3z).
Rudolf steiner mengingatkankita kembali, bagaimana masyarakat
duniaitu lahir dan berkembangdenganbermulasebigai "Haushaltswir_
tschaft",menjadi"stadtswirtschaft" dan "Staatswirtschaft"untuk akhimya
mcnjadi"welrwirtschafr"yangkita kenal(Steiner,19g5: l5).
Dalamkaitan
inilah kita pcrlu melihat kcterkaitantingkat kepgntingan
individu pada
kepcntingannasional.
Jalanyang panjTg iru bagi beberapa bangsadan negaraberjalanda-
-
lam wakru yang cukup lama dan bcrabad-abaotetaii
bagi ierbanyak
nggaraberkembang berjalanmakin cepatdengankesemiatanpenyesuaian
diri secaramental,yang semakinsedikit dan rnakinmenyempit.
sejak sekitar rahun 1945para atrli psikologi sudahmutai melihat
adanya suatu keterkaitan erat antaracerlaig budaya(local geniw)dengan
kepribadiandasarsetiap budaya,seperrioiuanai oieh Ab"ram
Kardiner
@sychological frontiers of socicty,-Ayatrohaedi et.ar., 19g6: 9z),
yangmenentukan tingkatpcnolakanatautingkat penerimaan unsur-unsur
budaya dari luar lingkunganbudayadiri.
selain itu Friedmannlebih memperjelaspendapatRoscoe pound
tentangPM, denganpenjelasan:
"Pound'stheory on social institutionsis basednot
onry upon the
relativityof valuesbut on the needsfor their constant
adjustrnent
in accordance with socialconditions"(Friedmann, 1949: alz _4lg).
Karenaitu perlindungan hukumolehnegara,mencakup :
- kepentinganumum (pubtic interest)
- kepentingansosial (social interest)
- kepenringanpribadi/individual (interestsof personarities in domes_
tic relations).
Tujuanperlindungan negaraterhadap ketigabidangini iarah:,,theclaim
orwant or dcmandinvolvedin social life in civilized society
ftat each
individualbe able ro live a humanlife therein,according
to tie standards
of society"(Friedmann,l94g : 231).
Friedmannlebih tegasdari Roscoepound menyebutperan
hukum
dan peradilanserta pcnegak(an) hukum scbagaipcngenoatilan) masyara-
kat, halmanatcrjadimelaruipcmanfaatanpM. Friedmann
batrkanmeng-
gunakanPS scbagaiinstrumendari pM, sckaligus
mengaitkannya dengan
kebijaksanaan-kebijakanaan dari sistempolitik. DcnganiemikianpM dan
PS "saling memanfaatkan" sebagaiinstrumenmasirig-masing.
'The growing
use of law, as an instrumentof social control and
modem society,is gradually reducingthe sphereof lawyers'law
and, with it, the primarycreativefunction of the judge in com_
monlaw systems. with it increasesthe importanceof a constructi-
ve judicial developmentof law, in the auxiliaryfraction of in-
terpretationof statutesand the check of administrativeaction"
(Friedmann, 1949: 315-316).
9) Dalamtahappertamapengembangan keterampilanmasih dikuasai
oleh tcknologidan merupakan "monopoli"dari sekelompokkecil saja.
Karenanyainteraksimembatasidiri padakomunikasitatap muka yang
terbatas.sebab teknis inilah yangtelah memberibanyakkritik kepadi
sebagiankhalayak ilmuwan dengansindiran "bersikap eksklusivistis".
Dalamtahapkedua- tahap komersialatau prosesindustrial- unsurpeng-
organisasianmakin bcrpcran,seperti juga tahap pengembangan ilmu
yang bcrkairandenganteknologi yang bcrsangkutan. Terjadilah proses
demokratisasi iimu pcngerahuan dan teknologi.Dalamtahapini kegiaran
penelitianmakin mengsinkronkan unsur teknologi dengan bahanbaku
dan prosesproduksi scrra biaya produksi demi pcmasarannya. Tahap
keduaini juga mencakup rahappenelitiandan penyempumaan produk demi
pengadaan produk-produk baru.peran komunikasidalamtahapini ialah
pemasyarakatan teknologiiru sendiri,serta analisisdampakpositif dan
negatifuya (Morgan,1972:31-5T.Kini aspck AMDAL, rermasukdampak
sosial budayascbagaibagiandari lingkunganhidup (sosial) manusia
dicakuppula.
Adapunpelaku-pelaku komunikasiteknologidalamkaitan ini ialah:
- para ilmuwanyangterkait melalui bidang ilmiah pada teknologi
yangbenangkutan
- para produsenbahankomunikasi(tentangproduk melalui
forum
diskusi,iklan dan lain-lain)(Morgan,l97Z:53-55)
Diterapkantcrhadapproyck-proyekpembangunan,gagasan peter
Drucker(ahli manajcmen kontemporer)mcnyatakanbahwa"engincering,,
ataupengendalian mcncakup:
(l) pergeserankegiatandari kegiatan dengantangan(manual) ke
prekerjaanbcrpikir (mental)
Q) merupakanproscskreasi;
(3) mencakupcukupbanyakinformasiuntuk menunjang (l) dan (2)
(PeterDrucker,1970: 82-83);
(4) adanyasepcrangkat sikap dan nilai-nilai yang mampu meman-
faatkan teknologi(Drucker,l9Z0: l7l);
(5) adanyastuktur sosialyangmenunjang perubahanyangdiakibat-
kan oleh ilmu pengetahuandan teknologi,serta menunjangper-
kembanganinovasi;
(6) adanyapendekatansistemterintegrasidengancontoh sistcmiri-
gasi yang mengubahcara menanam,kelembagaan pengairan,pe-
ngetahuanteknis yangmendukungdan memadai;
(7) sikap individualdan peradabanyang memadai(Drucker,1970:
11 3 ) .
Max weber telah lama melihatbahwa"pembawa', (carrier) dari pM
yangkini makin sukarterelakan,ialahparainsinyuratau perekayasa, sis-
tem ekonomipasardan sentralisasi birokrasi.Merekainilah yang "dapat
dituding"sebagaipihak yangtelah menggeser permasalahan-permasalahan
dari dunia "kegiatanteknologis"ke kehidupansehari-hari demipemecahan
berbagaipermasalahannya. Hal ini terjadimelaluiprosesteknifikasiyang
telahmempengaruhi manajemendalamarti seluas-luasnya. Dengansen-
dirinyahal ini juga mcngakibatkan dampakyang serainluas seringjuga
kurangdipcrhitungkan,halmanatentunyamenghasilkan masalah-masalah
baru.
Dalam kaitan ini PM di suatuperusahaan atau industri,banyakme-
nunjangproscsintcgrasidan kerjasama dalamberbagaihal secarainteg-
ratif. Namundiakui oleh berbagaipihak bahwapM sendiri hanya hing-
ga batas-batasdan tingkat tertentuakan berhasildalam prosesintegra-
si manajemen (Berger- Kellner, l98Z:150- l5l).
l0) Interaksi antaraPM danps dalamprosesindustrialisasi berjalan
sebagai berikut:

elit industr'ralisasi
F*^-l
I t-r.t",rdl F,r-I I
l;"-kir"-". d".rl l'"'|"'i;^ I
perhitungan observasi
did
I I I I
penyesuaiandiri
| ' " o u i r * d ' iI lleksibilitas
aflinitasantara elit lungsional
dan k{ralayaknormatif
Pcnjabarangagasan dari Dr. KeesBoender,Cipanas, 1990,.In Searchof
Civic Bonds in Rural Small- ScaleIndustry,YIISEUR.
1l) Justrudasardiskusihangatsosialbudayatcntangbuku,'Siapa
MenaburAngin,Akan MenuaiBadai" karanganSocgiarsoSocroyomcm-
pcrlihatkanpcrannilai dalamkchidupansosialpolitik suatu bangsa,yang
tidak mutlak bcnar atau rnutlak salah.
Polcmiktadi nrcnunjukkan pula bahwamasyarakat yang membahas
nilai "benar"atau"salah"daliunkchidupanbcrbangsa tidak bisamcngukur
suatumasalah dari nilai sosialbudayasaja, tetapiharw mengukurnya dari
segipolitik praktisdan hukunrpula. scorangtokoh nasionalselalumen-
jadi suatulambangbagi suatu masyarakat luas atau kecil, tergantung
dari pengaruhnya.
12) Dewasa ini di Indonesiabanyak dilakukan"scminar-scminar
scltari", yang selain mcrupakan komunikasidari ataske bawah, jugit
merupakhn komunikasidari bawahke atasmengenaibidang lingkungan
hidup,wanita,kesehatan dan bcrbagaiobat-obatanmaupun penyakitnya,
ataupuntopik-topikkhususdalamsuratkabar dan majalah.Dcngansen-
dirinya kecepatankomunikasi antarclit.(vertikal dan mendatar)makin
mengubah sifat kerjasatnadalantbidangkomunikasitadi, yaitu dari bcn-
tuk hierarkis-strukturalmenjadi paling tidak hierarkis-fungsional.
Dalam
duniaperguruan tinggi hal ini palingterasa,demikianpuradaramdunia
swastayang makin fungsional. Tcrjadilahpcrubahan-pcrubahan bcsar an-
tarpusat-pusatgeografik,landasankckuasaan, struktur industri, pengelo-
laan informasiolch bcrbagailcmbagamelalui sistcmmanajcmcnnya, dan
kegiatan-kegiatan polirik.
Bila divisualisasikan proscsini bcrlangsung sebagaiberikut
Komunikasi Pemerintah
- formal
- terorganisir

Komunikasiprofesional
(formal dan semi formal/
terorganisasi) Komunikasi formal Pengawasan
profesional Sosial
(terutama media massa)
- lembaga-lembagaprofesi dan semi - formal Pendapat
- partai-parlai Umum
- kekuatanSos-Pol

/1 /
n't
13) Prosesperubahan ini oleh filsuf modemBruno Bettelheimdari
JermanBarat, dinyatakan memiliki "revolusi dalam" atau "revolusiba-
"revolusi
tiniah" dan "revolusi luar" atau "revolusi lahiriah". Pendekatan
dalam" diadakanolch individu sebagaisatu-satunya kemungkinan untuk
"menguasai kcadaan".
14) Scjakscmulailmu komunikasimembedakan dengantajam anta-
ra citra individualpribadi(privateindividual image)dan citra publik. Di
sampingcitra individual,ilmu komunikasimengenalpulacitra kelompoH
lcolektif.
Dalam kaitan ini cita publik selalumerupakancitra milik kelompok,
walaupuncitra individualdapatbersifatpribadi maupunpublik.
15) Suatucitra mcnriliki bebcrapasifat seperti: sifat spasial(geo-
grafis), sifattemporal(ketcrikatan akanwaktu),sifat relasional,sifat pri-
badi atausifat publik, sifat penilaian,sifat emosionalataurasional,sifat
kesadaran akankenyataan ataumenjauhikenyataan (Boulding,1986:47-
49).
Yang palingjclas dari citra publik ialah sifat spasial,sifat tentporal
dan sifat rclasionalnya, sedangkan sifat-sifatlainnyatcrkaitpada ketigasi-
fat utamaini sccaraimplisit atau gradual.
Contohdari sifat spasialialah keterbatasan penyebaransuatulam-
bang scpcrticitra (pengakuan) kebangsaan yang tampakdari penilaian
tcrhadapsuatu/arnbangkebangsaan sepertibendera,lambangnegaradan
lain-lain.
Contohdari sifat temporatialah nilai yang diberikanorangterhadap
gambarscorangkcpala negaradi atas prangkodan mata uang dcngan
kctcrikatanyangbiasanyalebih emosionalpada waktu masahidupyang
bcrsangkutan. Mclalui sifat temporal ini tergambarpula sifat relasional
dari individu-individuyang memberipcnilaian.
Prosespolitik citra dan lambangdapat diungkapkandan tcrcermin-
kan mclalui bebcrapakegiatan,seperti:
- pengadaan inventarisasicitra dan lambangpublik
- invcntarisasimaknafinterpretasi yang dibcrikan kepadalambang-
lambangpublik tcrtentu.
Mclalui kcdua kelonrpokbcsardi satu pihak, kegiatan-kegiatan ini
yaitu masing-masing invcntarisasicitra politik dan makna dalam citra
politik di lain pihah,al<andiperolehinformasi tcntangproscs dinantika
yang scdangdialami olch citra, dalambcntuk:

45
- perubahanbudayayangsedangmelandamasyarakat yang mendu-
kungnya(halmanaterincikandalam perubahannilai dan pcnepsi)
- pcrubahanpengaruhdan kekuasaandan lembagalembaga masya-
rakat (dalam bcntuk makin terbukaataumakintertutup)
- pcrubahanlrubunganantargenerasi.
( B o u l d i n g1,9 8 6: 5 4 - 6 1 )
Scbctulnyaprosesperubahan itu terjaditerus-menerusdalamberbagai
suatumasyarakat
arah: sebagainrana bcrkembang, dcmikianpulacitra dan
lambangJambangnya bcrkembang danberubah,schinggaprosesperubah-
anperilakuyangbersumber padaprosesperubahan citra(nelalui lambang),
kedua-duanyasaling bcrinteraksidan saling memperkuat. Makin berbcda
perscpsitcrhadapcitra,makin berubahpulamasyarakaq makinjauh ma-
syarakatbcrubah,nrakin bcrubahpula pcnilaian(baru) tcrhadap citra.
16) Idcologi sebagai suatu kerangkadan sekaligus"paket" citra'
publik, mcrupakansalahsatuhasildanbentukkeyaliinandan keinginarV
tujuantentangmasadcpankclompok.Ideologiselalubcrpangkal padama-
sa lalu, alam pikiran dan pengalaman,
gencrasi-generasi
tcrdahuluyang
terkait padamasa depan, yang "diramu" denganpengetahuan baru dan
berliembang secaraanrargenerasi.
Berdasarkan pcngctahuan tentangmasalalu dan masakini (socral ti-
dak knowlcdge)lahirlah ideologi scbagai"Weltanschauung", ataudiba-
cakanPandangan Hidup yang telahdibcntuksebagaireaksiterhadapan-
tescden-antesedcnyangbcnifattemporer maupunkausal(Leffl 1971:195).
Termasuk dalam ideologi ialah sikap khalayaktcrhadapmodemisasi.
l'1) MargarcthMcad yang antaralain juga mcmbahas segi-segian-
tropologidalamkomunikasidalamtahun1981mcnulis bahwaprosesko-
munikasi akan mengalamibanyakhambatanapabila bcrlangsung antara
dua pihakdenganbudayakomunikasiyang bcrbcda,yaitu budaya komu-
nikasi bcrsinergitinggi (high context[Hc)dan budaya komunikasibcr-
sincrgi rendah(low contextlLC) (Hall, 1977: 91). Sincrgi tinggi mcng-
gunakansedikil lambangdalam proscskomunikasi,tctapi merupakan
lambangJambang yangmampumembcribanyakinformasisecaraimplisitl
tersirat.Berbcda halnya dcngan budaya komunikasibcrsinergirendah
yangselalumcmerlukan banyaklambang,karenasetiap lambangsekedar
membawasatuatausedikitinformasi,yang sctiapkali dinyatakansecara
SclanjutnyaMargarcthMead mcngatakan
eksplisit/terbuka. bahwaDunia
Barat cendcrungbcrbudayakomunikasisincrgi rcndah(LC) dan Dunia

46
Timur berbudayakomunikasi sinergi tinggi (HC). Dalam kaitan ini ka-
rena perkembangan suatu bangsatidak bisa terlepasdari perkembangan
yang adadi luar negaranya, makabangsalndonesialambat-launakanmen-
garah ke budayakomunikasiyangbrsinergi rendah(LC) dali komunikasi
tetapitidak terhirfdad.
beninergi tinggi (HC). Hal ini patut disayangkan,
18) Makin rumiuryadunia ekonomi dan dunia lptek, makin mutlak-
nya pengikutsertaan local genius daninteligensiadalam prosesevaluasi,
re-evaluasidan transformasibangsa.Keseimbangan berpikir, dankeseim-
banganantararasiodan emosi,tidak akan menggoncangkan suatu bangsa
yang mengalami perubahan-perubahan baru' karenapcrubahanhanya
dilihat dari segi perubahan/ungsi dari institusi-institusi(Leff, l97l1.
11-12 dan 212) yang disesuaikandenganzarnandan kebutuhanbaru.
Dengandemikiankonsensusakan merupakansuatuperpaduanantara
pendapatumum populer sebagai falsafah spontan masyarakatdengan
pendapatumum rasional intelektuallfalsafi(Russell,1960:37 dan Laski,
1954:63-68).
19) Mengena tinglat keterbulcaan informasi, Powell (yang meng-
ambil sebagaiukuran prosespembicaraantentangdiri) melihat ada lima
(5) tahap,yaitu:
- tahappertama: komunikasi klise
- tahapkedua : pemberianfakta dan data pribadi
- tahapketiga : pemberianinformasitentangsikap pribadi dan ide
pribadi
- tahapkeempat: p€nyampaianinformasi tentang perasaanpribadi
- tahapkelima : keterbukaanPnuh
1986:71)
(StevenA. Beebedan John T. Masterson,
Bila dalam proseskomunikasiantarpribadimasalahketerbukaansu-
dah begitu sukar,apalagiantan kelompok politisi, pemerintahdan ma-
syarakat luas cq. pers.
Dalam mengukurtingkat keterbukaandikenal pula "JendelaJohari"
(Johari- Window)yang membagijenis-jenisinformasi menjadi informasi
yangdiketahuipihak di luar diri dan yang diketahui atau tidak diketahui
oleh diri.

47
informasi hanya informasi tidak
diketahuidiri diketahuidiri

inlormasi
diketahui I 2
umum/luar terbuka berita informasi
diri

informasi
tidak 3 4
diketahui informasi informasi
luar tersembunyi tidak diketahui
diri/ter-
sembunyi

(diambi.ldari Becbc,Masrersoo,
1986:73)

unruk komunikasiyangrebih serasi,jujur dan terbuka,maka',kotak,,


yang menjadikunci ialah 'kotak 2,, dan'kotak 3."
"Kotak-2" menyukarkan"diri", sebabadadata dan informasi
yang
,,diri,,dapat
dimiliki oleh"luardiri"tetapitidakdiketahui"diri',, sehingga
diserangoleh "luar diri" denganinformasitentang',diri';!angia sendiri
tidak sadaratau tahu.
"Kotak-3" adalahkotak'hidden agenda"atau "agendatersembunyi"
olehdiri. Denganadanyaagendatersembunyiini, makibenih komunikasi
tenembunyi/rerselubung dan ketidakpercayaan telah ditanamkan.Dalam
hal ini setiappemerintahdan pers dimanapundi dunia, masing-masing
memiliki agcndatcncmbunyi,masing-masing sebagaipoiitiri yang bere-
butan pengaruhterhadapmasyarakat.Herankahnita uatrwa sukar sekali
untuk mengadakan komunikasiserasi dan terbukadalambidangpolitik,
yaitu antarapemerintahdan pers?
20) Pendapat umum adalahhasilsuatuproscssosial,hasilsuatu pro_
ses komunikasidalam bentuk respons-respons kolektif terhadapsuatu
masalah.Dalam tahun zO-anterjadi pcnjemihan dan perinciantentang
hakikatpcndapatumum. Apabila cooley (1909) menitikberatkan prosei
komunikasidari tingkatindividukeringkatkelompokdantingkat
*g*i-
sasi scbagaiprosesdari pcndapar
umum dan Herbcrt Blumci (19a6)le_
bih mempcrmasalahkan bentukpcngelompokanpcmirik-pemilikp"nduput
sebagaiindividu,maka dalamtahun 60 sampaitahuniO-an pcmumian

48
dilakukan oleh Foots, Harts dan Nimmo.
Pemikiran terakhir ini merinci pendapatumum yang terdiri dari 2
kegiatan,yaitu kegiatankognist dan kegiatan lcomunilusi.
Kegiatan kognisi dilakukan oleh masing-masingindividu aku ke-
lompok dalam memperolehsuatu pemecahan bagi suarumasalah.
Tetapi kognisi/pemikiranitu hanya bemilai karenatersalurkanme-
lalui proseskomunikasi,sehinggaterjadilatr pendapatumum. Karenaitu
maka pendapatumum merupakanhasil prosesberpikir bersuna antar-
individu dan antarkelompokmelalui proses interaksi pengaruh,dalam
bentuk proseskomunikasi.
21) Makinmatangsuatumasyarakat, makin banyakpendekatan antara
ketiga bentuk stabilitasitu. Seberapa jauh suatumasyarakatmelalui pro-
ses peningkatanpengetahuandan muhr pendapatumum akan berhasil
mengekangkepentingandiri demipencapaiankonsensus,ditentukanoleh
rtngkatkedewasaannya dalatn kehidupanberbangsa.Tingkat kedewasaur
inilah yang akan mempermudahatau mempersukarkomunikasiantara
PM dan PS.
Berbagaiteori setelahakhir PerangDunia II (Barker,Karl Mannheim,
DenisGoulet),juga menjelasluntentangtidak adanyapemisahankekuasa-
an dalam swilu negara, tetapi perlunya kerjasamayang erat melalui
komunilcasiyang banyaksehin antar pihak eksekutif,legislatifdan judika-
tif, terutama denganpihak keempat,yairu masyarakat sendiri melalui
antara lain PS. PS ini terbanyak diwakili oleh media tntrssa,elit populer
dan kelompokprofesional. Hal ini perlu dilakukankarena ketigakutub
politik (eksekutifllegislatif danjudikatiQ masing-masing memiiki kele-
mahan-kelemahannya juga, yaitu masing-masingmemiliki pendapatdan
kepentinganprofesionalnya,yang kadang-kadang dipertahankanterlalu
ketat, sehinggamasyarakat yang sangatdinamik dalam proses pemba-
ngunan mungkin kurang terlayanidengantepatdan cepal RoscoePound
dengan" socialengineering"sebagaiinstrumenpengendalianbcrmaksud
mengadakanseperangkathukum berdasarkan kebutuhandasarmanusia.
Perangkat hukum ini harusmembantuhakimuntuktidaksaja mengambil
keputusan berdasarkanpasal-pasal formal sebagaimana dinilai "baik",
tetapijuga "adil" (Roscoe PounddalamEdwardH. Carr, 1954: 198).
Pikiran-pikiranitu dinyatakanoleh RoscoePounddengankata-kata:
'?or present purposesI am contentto seein legal history there-
cord of a continuallywider recognizingand satisfyingof human
wants or claimsor desirestluoughsocialcontrol: as morc em-
bracing andmoreeffectivesecuringof social interests;a
conti_
nuaily more completeand effectiveeliminationof wasteandpre_
cludingof friction in humanenjoymentof the goodsof existence
- in short, a continuanymore efficacious
sociil engineering,,
(RoscoePound,1954: 47).
22) Kini dalamtahapmenujumasyarakatindustri,pers makin
ber_
geserdari dunia politik memasukidunia ekonomi-industri,
denganhu-
kum-hukunrnya. Hal ini tidak terclakkan,sebabperssebagaialat komuni_
kasi selaluhanyamengikutikekuatan-kekuatan y-g ,,,ri.,utai danmen_
dorongnya.Kini pers sendiri mengalamisuarudilJma: ikut perubahan
zaman,yaitu memasukiera industrialisasi denganhukum-hukumekono-
mi dan hukum-hukumindustrinya,atau bertahandaram
dunia politik _
yang berartiakan makin tergantungdari..partai amu golongan
manapun
yang mcmerintah.Dengankata lain pilihan bagi pers
*.,ijuoi , rnutin
mandiri terhadaptekanan politik tetapi ditetan ol.h pura
industriawan
atau sebaliknya? pilihan yang dihadapi oleh pen
ini lebih tepat diru-
muskansebagai: menjadi alat komunikasibagi kekuatan-kekuatan
eko-
nomi-industriatau alat komunikasibagi kepentingankekuatan
politik?
whirney Etremma(dalam Berger oan cnanee, hlm. l6z-i6s)
men-
jelaskantentangperkembangan di Amerika serikat mengenaibagaimana
bentuk industri suratkabarmembanrumenguatkan*utu nitui
objektivi-
tas suatuberita,khususnyakarenaberita yang samadibaca
oleh pembaca
dari wilayahpasaryanglebih luas.
Hal ini teruramaberlaku untuk berita dalam negeri.pikiran_pikiran
sempit kedaerahan/parochilism makin bcrkurang din berita keraslhard
news makinmeningkat.Justruindustri.pcrsuratk-abaran mengcmbangkan
nilai laik be:ilakarenamasalahpenainganyangmakinkeras
antaraindustri
persuratkabaran iru sendiri,ataukarcnaakhinryabcrbagaipihak industri
persuratkabaran menggunakan sumbcrinformasi y*g lu,nu, khususnya
pcmcrintah. Dalamsituasiini maka memangpendapaipribadi wartawan
dikorbankan, tetapi mutu nilai objekrivitasberita-nrakinmeningkat
ka_
re,namasing-masingsuratkabarsaling mengisi kebenaran.
Karena iru
TURow bcrpcndapatbahwa keresahan pers untukrnengisicra inrrustri
pcrsuratkabaran mcningkatkan keragu-raguannya untukmcngambilkepu-
tusan.
Karenadalamb"ltuk industriyang baru yang digrcrmasarahkan
ada-
lah bcrita sebagaiinformasi dcngannitui otlietcir ,ing!i,
hak hisroris
wartIrvandircsahkantcrancam.Kini dalam bcntuk inoustrl,
hak historis

50
tadi dalam benruk pendapatpribadi wartawanterkorbankan.
Kenyataankehidupanpolitik danekonomi menunjukkanbahwa pers
tidak bisa lepas dari hukum-hukumekonomi lagi, juga karenakemajuan
teknologi yang meminta permodalanyang lebih besardankemampuan
'seba-
profesionalyang lebih tinggi. Namun justru modemisasipers
gaimanacontoh-contohdi atasnampaknyabisalebih menjamin kehidup-
an kebangsaandalam hidup penatuandan kesatuanyang modem. Me-
mang bentuk industri persuratkabaran merupakanbentuk industri sosial-
ekonomi yang baru dengankemungkinankeputusan tentang pemuatan
berita-beritapenting beradadi tangan hirarki perusahaan,sehinggawar-
tawan lebih banyak berperansebagaikaryawan perusahaandan bukan
lagi sebagai konrunikator utama sebagaimanadikenal dalam bentuk
perusahankeluarga,partai dan pribadi.
Suratkabaryang terbentukindustripcrusahaan di USA membuktikan
kemampuan pers menjadi mitra sejajar pemerintahyang mampu ber-
dialog dcnganpemerintahmaupunperwakilanrakyat karena memperoleh
statusdan bobot sosialpolitik yang lebih tinggi. Karenabentuk perusaha-
an dan situasi keuanganindustri persuratkabaran, maka temyatabahwa
suratkabarterbitanindustri akan lebih mampumembawasuara-suandan
pendapat-pendapat yang diketemukandalam"media pinggiran"(periphe-
ral) sehingga justru memenuhiprosespendapatumum yang demokratis,
yaitu membawa suara dan aspirasimasyarakatlokal dan terpencil ke
permukaannasional.
Apakahprosesyang samaakanterjadidi lndonesia,tergantungdari
sifat dan watak bangsaIndonesiasendiri,khususnyayang berkecimpung
dalam dunia pen sebagaiwartawanatau sebagaipemilik perusahaur.
Dalamhaliniterdapatketerkaitan antaralocal gcniusprofesionaldanlocal
geniusnasional,sehinggaproseskomunikasiantaraPM dan PS makin
mengikutsertakanlingkunganmasyarakatyang lebih luas.
Ada kecenderungandi duniapersbahwapara wartawary'rcporterdi-
beri otonomi besar dan bahkanhanyabelajar mengenalnorma-norma
suratkabamya melalui pengalaman sendiridan sosialisasipadaumumnya,
walaupun secara teoritis suratkabar-sura&abar memiliki falsafahdan
agcndanya, namun wartawanbaru kurangdibcri kesempatan untuk me-
ngenal suratkabamya sendiri dan biasanya baruapabila ada hal-halyang
seriusmaka pimpinan turun tangan.Hal ini menjelaskanbahwa untuk
memungkinkankedudukanlaik mitra sejajar antarapcrs dan pcmerintah
maupun dengan lcmbaga-lembaga konstitusionallainnya, makapihak
redaksipcrlu lebih banyakturun tangansedini
mungkin seberumteg.adi
masalah yang akan memungkinkan terjadinyapemireidclan. selain itu
diharapkandapatdihindariantagonisme antara-dan
pensdan pemerintah, yaitu
di satupihak persdengankebebasan berlebihan membatasi diri pada
sekedartanggungjawabpolitik dut overcontrororehpihak
pemerintah.
Dunia bisnis pun mcngenaltcori tanggungjawabsosial.Letak
per_
bedaananrarapcnjufan infomrasi sebagaito*-ooiti
d* p." yangmeng-
anut teori tanggungjawab
sosialdan hukum-hukumekonomiialahbahwa
pen menjadi transformator(converter) dafi data
menah menjad.i infor_
masi yutg bernilaitambah Tanggungjawab
-sosiar. sosialdari perusahaan
pers ialah menjaminarus informasi ueraasiricun ,yu.ur-ryaraioan nilai-
nilai yang "sama-sama disetujui" oreh masyarakai
,nuuiun perusahaan
pers.
Jaminankesinambungan arus informasi ini selanjutnyamempunyai
efekganda,yaitu menjaminkebutuhanmasyarakat akan informasiyang
bemilai tambahsosial,menjaminkesempatan kerja,menjaminkesinam_
bungansistemdistribusi maupun sistempembelian
uatran-uarran mentah
yang diperrukan,menjamin kebutuhankhalayak
atcanberuagaijenis
informasi,menjaminkelanggengan dan sebagaimodarperusahaan,
-vavitzmen-
jamin kelanggenganhidup perusahaan
itu- sendiri 0ioris dan
William H. Newman,lgg2: ll _ l5).

Enterprise

RESOURCE

CONVERSION
Suppliers
Community
Labor

_> Resourceinputs
Needsatisfaction
output

Dengantelah dicapainyasebagian
indikator sosialpolitik khususnya
dalambidangkomunikasi,kiranyarangkahpcrrama yang
fertu diambil

52
oleh meiia massasebagai PS demi komunikasiyangberdayagunade-
nganPM ialah:
diri parapelakukomunikasi
a. introspeksi di pihak PM dan PSten-
tang mutu pclayanan masing-masing
kepadamasyarakat;
b. membenahidiri menjelangproses industrialisasi,antara lain de-
ngan meningkatkanmutu dan luas cakrawalailmiah dan non-il-
miah pengetahuan wartawan;
mempertimbangkan sistem pers terspesialisasi
unhrk dapat mela-
yani lebih banyak khalayakdengancara yang lebih tepat untuk
menjaminsuau prosespendidikanelit populer yang tedaring da-
lam prosespembentukankonsensusnasionaldalam rangka pen-
cerdasanbangsadan membangunsuatuprosesindustrialisasiyang
serasi;
d . meningkatkankemampuandiri sebagai salah satu penyalur PS
yanglebih efektif, yangberkomunikasidengan PlvVsistempolitik,
sehinggadapatmenjadi mitra sejajar dari PM dan lembaga-lem-
bagaformal politik;
e. media massamenjadikandiri suanrforum komunikasiantaraPM
dan PS denganmeningkatkankemampuanteknik penyatnpaian
pendapat,yaitu dari pendapatyang bemilai populertetapi bermu-
tu untuk menjadipendapatumum yang berhasil guna;
f. memperhatikan pelatihandari para pcmula/calonwartawanseba-
gaimanatelah diutarakanoleh Wonohitodalam"Sistem PersPan-
casila."
Dari pengalaman ini dan setelah"makanbanyakgarampolitik", pers
Indonesia (termasukradio dan televisi)merupakanmedia informasidan
pembawapcndapatpolitik tokoh-tokohtertentudi masyarakat(elitpopuler
dan elit intelekrual),
termasuktokoh+okohpemerintahsesuaipersepsi.I{a-
rapan utamanyaialah agar"ditanggapi"oleh tokoh+okohpolitik di lem-
baga-lembagaperwakilan, sesamapers dan "didukung oleh pcndapat
umum" maupunlembaga-lembaga pemerintatr.
Makin majusuatu masyara-
kat, makin banyakmasalah yang memerlukanpenyatuanpcndaparpcnda-
pat spontan,profesionaldan intelektualyang berintikan nilai-nilai dasar
dad bcrbagai latar-belakangpendudukdenganberbagailatar-belakang
pendidikandansosial-budaya, sebelumPM dapat'bcrbicara"secarahasil
guna denganPS. Konseppen sebagaimitra sejajarlembagaperwakilan,
jugamerupakan konsepyangbaruberkembang dalam abadke-17 dan ba-
ru mulai "mapan" dalam abad ke-20 di Inggris. Bahkandi sanapcrs

53
swastadinilai samasepertiperusahaan coklat,pakaiurjadi dancerutu atau
makanankhas Inggris: "fish and chips". pers nyata-nyatadianggapme-
wakili diri sendiri. Demi laporan yangselengkapmungkin bagi rnasyara-
kat, anggotamasyarakat membelilebihdarisatusuratkabarsetiapharinya,
sekurang-kurangnya pagi dan sore,yang diimbangi oleh tambahanberita
...i.: BBC (radio dan televisi)dan ITV. Hasil dari berbagaiinformasidan
pandanganyang berbcdatentanghal yang sama,memungkinkanpengarn-
bilan kesimpulanberbedadenganpers atau pemerintahotetr mraayat.
23) walaupun demikianjustru ilmu komunilcasitelah selalu menya-
dari bahwa kesepakatan penuhjarang dansukar terjadi, narnunpemben-
fukan konsensusselalu perlu diusahakan.lJsaha ini dilaksanakanmelalui
analisistentangprosespembenrukan dan penyebaranpendapatumum me-
lalui prosespsikologi (Hofstaetter,Lazanfeld,Gerbner,ian lain-lainl),
totj9l9g1 dan anrropologi@veretrRogers,De Fleur dan Rokeach),bahasa,
politik (Schramm,Rivers,walterLipprndr,dan lain-lain)maupunekono-
mi (Youichilro, 1980: 13- 3g; DenisCoulet,1973).
Hal ini karenailmu komunikasimenyadaribahwa (proses)komuni-
kasi itu sendiri sebagairefleksiprosesinteraksi rn"r,rprkunfungsi dari
semua gcjala kehidupandan hubunganantaranggota kelompok atau ma-
syarakat(-uft, 1989:42). unnuk itu ilmu komunikasimenginal beberapa
pendekatan sepcrtipendekatan sosiologik,sosial-psikologik,psiko-budaya
danbudaya.
Diterapkanke ilrnu komunikasipendekatan-pendekatan ini menjadi:
- pendekatanintegratif
- pcndekatankonvcrgensi
- analisisperspektifkategorisosial
- analisispenpcktif hubungansosial
Penelitiansosiologi-psikologik ini sekaligus
bensifatsosial-politikse-
bagaimanadihasilkanoleh Laski, Rivers din Lazarsfeldyang memper-
hatikandifusi komunikasi,Robert Datrl dari segi sosio-politik
serta
McQuail dari segi psiko-polirikkomunikasi
- aspekkomunikasimumi (NoelleNeumann,l9g2;
wilbur schramm,
1973;Wonohito,1987)
- analisispcrspekrifpcrubalran (pcrilaku)individualyangrnenclitiba-
nyak hal dari scgi kognisihinggamotivasi.
(McCombs, 1972; Mceuail,l9g4: 196_ 197;Rivers,lgg}: 12;Gu-
revirch,1982: 17- 21; RobertDahl,l9g3: 43 _50; Evers,I 9g6;Ross,

54
1969: 500;Laski,{954 : 85 - 36).
24) Dewasaini peranpers masihjauh dari keadaanini, di manasatu
(1)suratkabarsudahdibacaoteh28 pembacaberpendidikan tamatsekolah
dasarkeatas,atau36 suratkabar/l.@0pembaca(sundarduNEsco, 100
suratkabar/l.000pembaca),rerdapa t 230 ndio/l 000 penduduk(JNESCO:
200 radio/1.000penduduk) dan terdapar 50 televisi/I.0O0penduduk
(UNESCO:20 televisi/I.000penduduk):Unired NationsResearchInstirure
for social Development menentukansebagaistandardnegaramaju(de-
velopedcounrry)untuk masyarakatberkembangadalah243 pembaca/1.000
pendudukunmksuratkabar,3ll pemilik/l.000penduduk untuk radiodan
181/1.000pendudukuntuk televisi.Ternyata bahwa dalam bidangpe-
radioan,pertelevisian
danpersuratkabaran sebagaibeberapaindikatorsosial,
Indonesiatelah meninggalkanciri-ciri negaraberkembangdan kini dalam
prosesmenujusasarankriteria negaramaju.Dengankeberhasilan,,lepas
landas"bagi beberapaindikator sosialpolitik sejakRepeliralll(radio)dan
RepelitaIV (suratkabardan televisi), untuk Indonesiatimbul pefianyaan
langlah-langkahherikut apa yng akan diambil dalambidangini, unnrkle-
br& serasi dan mendukungstabilitas sosial,politik danekonomiolehpers
dalammelayanikhalayakIndonesia?
Dunia Baravnegara industri cenderungmenghubungkan analisis eko-
nomi komunikasidari segi keterkaitandengansektor industri;makinin-
tensifkomunikasinya,makin maju tingkat industriyangbersangkutan (jus-
sawalla,Lamberton,Karunarate, 1988).
26=
- ;Pi
.3 _.ii q
d a ; .-
9c'i6iie
i*:eE:T
.iggEgET
gFj!F.Ef
sii6€EI
trffi-ffi- ssFt€?8
ii€gEi5
e
e=EE?;
FE+;i6E

co :*

5= E ti
EH * 33
-E! f EE
::.i -v gE
5g* i $F
s*€ i Eq
if€ .: ;F
sga*
; €EA;j
I

E
flirf3F€€
attltt

56
Gsmber 2

scn'|us- nonJmdgcnlus

fF*Jilr*i
@E
l-l
l-l pexconcextsesnx
l-l
I
HUBUNGANKEKUASAAN
-t
t-
r*"*'"^;l
HUBUNGANSANKSI B
t

t- t-l
f-til"-'.*_l D
A
N
lesnu.oxul--J
G
I
KESAN.KESAN/PERSEPSI
K
(p€rsrlngen sntlra nllal fungsinal/
etlt lndustri dan nilal normatif/ R
khalaYak) I

I
T
I
I
PERILAKU s
I I
I
@
I
-l;G;;;;;t-
trtl

I I
E
KOMUNIKAN ll
-
scnrus l- (PS) J ------- non-tocalgcnlus
- cYeluad
- ra - aYllu&tl
Gambar3

KerjasamaEllt Industrialisasi
denganMasyarakat

rF
I etirindusrrlatisasi

I
I
I="*;l
l-;""--]
I
I I
I
f-'"-"rl
I
I
praklraan dan
rcfleksl dan
perhitungan
obscrvasl dirt

I -1
t----'-"- penycsuaiandlrl
flckslbllltas
I
I I
II I
allinltas antara
elit fungsionatdan
khalayak normatif
*J
Daftar Pustaka

Almond,Gabricl A. dan G. Powell, 196f. comparativepolitics: A Deveropmenlal


Approach, CTS-Vakils,Fcffer & Simmonspri'.ate Ltd., Bombay.
Anderson,w. A. dan FrederickB. Parker,1964. sociery its organization and
Operation, von Nostrand Co. Inc, princetrcn - New Jersey- London.
Aubert, vilkelm. et.al.,1972. sociologyof lmt, penguinEducalion,Middresex
Aufermann,loerg, er.al. ,1973. Gesellschaftliche Komunikationund Information,
Sozialwissenschaften, Fisher Athenaeum,FranKurtllvlainz.
Ayatrohaedi,1986.KepribadianBudayaBangsa(locargenius),pustaka laya. Ja-
karta.
Barker, Ernest,1953,Reflectionson Government,oxford university press,[on-
don
Banett,RichardA.,1984. culture and conduct:an Excursionin Anrhropology,
WadsworthPublishingCo, Belmont- California.
Baschwitz,K. De Krant door alle tijden, Keesing,Amsterdam,
Beebe,steven A dan John ?. Masterson,1986. communicatingin small Groups,
Principles and Practice,Scott,Foresmanand company,Glenvierv, Illinois,
London, England.
Berger,PeterL. dan HansfredKellner, 1982. sociorogy reinterpreted(An essay
on methodand vocation),PenguinBooks.
Berger,charles R. dan srevenH. chaffee, 1987. Handbookof comnunication
Science,SagePublications,Beverly Hills-London-New Delhi.
Blaloch,Hubert M. dan Paul H. wilken, 1979.Intergroup processes: a micro-
macro perspective,The Free hess, collin Macmillan,London- New york.
Boaz, Marlha, 1981. strategiesfor meetingthe information needsof societyin
theyear 2000, LibrariesUnlimited, Inc.,Litrleton,Colorado.
Boch,Philip K.,1988.Rethinking psychologicaranthropology, Univeniryof Mexi-
co, W. H. Frieman Co, New york.
Boender,Kees, 1990. In scarch of civic Bonds in Rural small scalelndustry,
Symposiumon Small Industries, ylls-EUR, Cipanas - Bogor.
Bourdieu,Piene,(terjemahan olehRichardNice),19g4.Distinction a socialcririque
of thejudgementof taste,Harvard universirypress,cambridge-Massachusetts.
Bridc, SeanMac,1980. Many voicesone world (Towardsa neo more justand
morc efrcient world informationand communication order), Unesco-Paris dll.
Carr, Edward H, 1945. Nationalism and Afrer, Macmillan,London.
1954. The20 years crisis:l9I9 - Ig3g, Macmillan,London.
chodak,Szymon, 1973. societalDeveropment, five approaches with conditions
from comparative analysis,University kcss, Nerv york.
cohen,BruceJ., 1979.Introducrion to sociology,McGrawHill, New york-Lon-
don,dll.
Cook, Mark, 1973.Interpersonalperception,PenguinBook, Middlesex.
Dahl, RobertA., 1983. Modern political analysis, 3rd.Ed, PrenticeHall of In-
dia, New Delhi.
1961.Who Governs?Democracyand Power in an AmericanCity, New
Haven- Inndon.
DeFleur,Melvin L. & Sandra Ball Rokeach,1982. Theories of Mass Com-
munication,4th. Ed.,LongmanInc., New York.
DeHuszar,GeorgeB. dan Thomas H. Stephenson,195i. Political Science: an
outline,Little Adams,Ames, Iowa.
DeTocqueville,Alexis, 1956. Die Demobatie in Amerika, (terjemahan), Fischer
Buecherei, Hamburg.
Droege,Franz,et.al., 1973. Wirkungender Massenkomunikation, FischerAthe-
naeum,Taschenbuecher, Frankfurt/tlainz.
Drucker,Peter, 1970.Technologymanagementand sociery,Pan Books,london..
1983.Thepractice of management, Pan Books, London.
Fisher,Rogersdan William Ury, 1987. Getting to Yes,negotiatingagreement
withoutgiving,Anow Books, London.
Friedmann, W., 1949.Legal Theory,Stevensand Sons,Ltd.,london.
G*rtz,Clifford, 1973. The Interpretation of Culture, Basic Books, New York.
GeorgeW. Socking,lg8z. Culture and Evolution (Essaysin thehistory anthro-
pology),Universityof Chicagokess, Chicago-l,ondon.
Gerhud dan Jean lrnski, 1978.Iluman societies: an introduction to macro
sociology,3rd. Ed., McGrawHill Internationall,ondon- Madrid- Tokyodll.
Gorbachev, Mikhail,1989.Perestroikadie ZweiteRevolution:eineneue Politik
fuer Eropa und die l{ell, Knaurs Taschenbuch,Muenchen.
Goulet,Denis,1973.The Cruel Choice,a new conceptin the theory of develop-
menl,Atheneum, Ncw York.
Greaves,H.R.G.,l958.Grundlagen (terjernahan),Luchter-
der politichenTheorie,
handNeuwied.
Habcrmas, Juergen,7984.The Theoryof Communicative Action,Vol. I, (terjemah-
an ThomasMcCarthy),BcaconPress,Boston.
1979.Communication and the evolutionof sociery,BeaconPress,Boston
Haigh,RobcrtW. GeorgeGerbnerdan RichardB. Byrne,l9ll.Communicartons
in the 2lst century,JohnWiley & Sons,NewYorkdll.
Hall, EdwardT.,1977.BeyondCulture, Anchor Books,New York.
Hofshctter,Peter R, 1957. Gruppendynamiek,Krilik der Massenpsychologie,
Hamburg.
Horton,Paul B. dan ChesterL. Hewit, 1980.Saciology,5th. Ed, McGrawHill,
Kogakusha, Tokyo- London.
Hunt,John,1974.Managingpcople at work, Pan Books,London.
Jameison,Kathleen.H., 1983.The Interplayof Intluence,mass media and their
public in newE,advertisingand politics,WordsworthPublication Co., Cali'
fornia.
Kartodirdjo,Sartono,1984. MbdernIndonesia,tradition and transformation,Qa'
djah Mada University hess, Yogyakarta.
1981. K ebudayaan PembangunandalamPerspektifSeiarah,GadjahMada
Univenity Press,Yogyakarta
Kast,FremontE. danJames E. Rosenzweig,1981.Organizationand Management
(a systems and contingency approach,3rd.Ed.,IntemationalStudens Edi'
tion,McGraw Hill, Auckland,dll.
Kocntjarzrningrat, 1985. Ritusperalihandi Indonesia,Balai Pustaka,Jakarta.
Kuechenhoff,GuntherandErich Kuechenhofi1977.AllgemeineStaalsleltre,Yerlag
W. Kohlhammer,Stuttgart,Berlin,Koeln-Mainz.
Lane, RobertE. dan David O. Sears, 1965. Public Opinion, PrenticeHall of In-
dia,New Delhi.
Laski,HaroldD.,1954. An Intoductionto Politics,George Allen - Unwinn,[on-
don.
Lasswell,Harold D. dan AbrahamKaplan,7969.Powerand Society:afratnework
of political inquiery, Yale UniversityPress,New Haven- london
Lasswell,Harold D.,19?6. Powerand Personariry, Houston,Library,NewYork.
l*ff, Gordon,197I. History and SocialTheory, AnchorBook,NewYork.
Lipsct, SeymourM., 1960. PoliticalMcn,Vakils,Toffer& SimonsPrivateLtd.,
Bombay.
Locrven,Enhard,1982.TechnologieTransferund angepasste Technologien(7tnt
Gesellsclnfilichenproblem in Ent wicklungslaendern),Erdmann, Tuebingen.
Lu[t, Yoscph,1989. Einfuhrungin die Gruppendynamik, Frankfurt am Main.
Maclver,R.M. dan CharlesPage,1965. Sociery:an introductoryanalysis,Mac-
millan,London- Melbourne- Toronto.
Maclver RobertM.,1969. Polilicsand Sociery,AthersonPress,NewYork.
- - - - -, 1957. The Web of Government, The Macmillan Company,New York.
Maletzke,Gerhard, t963. Psychologieder Massenlammunikation, Verlag Hans-
BredowInstitut,Hamburg.
Mann, Michael et.al.,1984.The Internailonal Encyclopaediaof sociology,Con-
tinuum,New York.
Mannheim,Kad, 1950. Freedomand DemocraticPlanning, Oxford University
Press.
1960.ldeologyand Utopia, RoutledgedanKegan Paul, Inndon.
Martin,AlfrcdV.,1962. De Spanningtussen orde envrijheid:Sociologische kern-
problcmatieken,Aulaboekcn,Utrecht- Antwerpen.
Maunz,Theodor,1964. DeutschesSaatsrechl,C.H. Beck'scheVerlagsbuchhand-
lung, Munchenand Bedin.
McQuail,Davis, 1987.Mass communicationTheory: an Introducrion,
znd.Ed,
SagePublicarion,Beverly Hills _ California.
Merrill, John.c., 1974. The Imperariveof Freedom:a phirosophy
of iounatistic
autonomy,Hasting House,publishers,New york.
1974-TheInrcrpretativeFreedom: a phitosophyofiournaristic
auronomy,
communications Arts Books,Hastings Housefuuiishers,New york.
Mocrdiono,Mensesneg,1988.Kebijakan Dcregurasi dan Debirokrarisasi
Admi-
nistrasi Pcmerintahan,sutt, tinjauan ttmrm, sekrctariat NegaraRepublik
Indonesia.
Morgan,John s.,1972. Managingchange,thc strategiesof making
crwngework,
McGraw Hill, New york dll.
Neltig, RobertM. ,1986. curturar Ecorogy,ind. Ed,wavcrandpress,
Iilinois.
NoclleNcumann,Elisabeth,1982.Dieschweigende oelfentricheMeinung,U[stein
Verlag,Frankfurt- Berlin- Wicn.
ortlieb, Dierrich, 1973.Die veranhvorrungsroseGeserkchaftoder wie
man die
Demokratieverspielt,Goldman Verlag,Muenchen.
^
ogburn,williarn F. dan Meyer F. Nimkofl rg&. Allandbook
of sociorogy,
Routledge.- Kegan paul, London.
Parsons, Talcor.r,1951. The sociar system,The Freeprcss,Newyork-London.
Plamenatz, John,1972.Ideologie,paul List Verlag,Muenchen.
Pollock,Frederick,1960.An Inrroduction to the iistory of the
scienceofpoli_
tics,BeaconPress,London.
Popenhoe,David er. al., 1969. The urban indusrrial
frontier,vakils, Toffer and
SimonsPrivar.e, Ltd Bombay.
Pound,Roscoc,1954. An Introducrionro the philosophyof law, yale university
Press,New Haven,London.
Pye, Lucianw., 1966. Aspectsof potiticat Deveropmcnt,
Little Brown & co,
Boston.
Quaal,ward L. dan JamesA. Brown,r9i6, Broadcast Management : Radioand
Television,HastingsI{ouse,New york.
Richstad,Jim dan RichardH. Anderson,l9gl. crisis in internationar
newspo-
licies and propertics, ColumbiaUnivcrsitypress,New york-
Rivcrs,williamL.Thcodorepetcrson dan Jay w.Jenscn,1971.The MassMedia
and ModernSociery,2nd.Ed, Rinchardpress,San Francisco.
Rivcrs,william L., 1982.T'hc_Gov*nman!, powcr and ilrc washingron
Media,
UniverseBooks,Ncw york.
Rogcn, Evcrctt M. dan D. Lawrcnce Kincaid,rggr.communication
Networks,
toward a new paradigmafor research,The Free hess-Macmillan,
London-
New York.
Rogers,Evcrer'tM.' 1969. impact of communicarionon rurar d,everopment
_The
and investigationin Costa Rica and.India, Unescoparis-Hydcrabad.

62
Ross,H.I-awrence,1968. Prospectives
on the SocialOrder-readingsonSociolo-
gy, 2nd. Ed,McGrawHill, New York.
Rubinstein,David and Colin Stoneman,1972. Educationfor Democracy,2nd.Ed,
PenguinBooks,Middlesex.
Russell,Berlrand,1984. Educationand The Social Ordar, Unwin Paperback,
GcorgeAllen & Unwin, London dll.
1980.Political ldnals,Unwin Paperbacks,Wadson& Vincey,Ltd.,Aules-
burY.
1960.Power,Unwin Books,London.
1980.Principlesof SocialReconstruclion,
Unwin Paperbacks,GeorgeAllen
& Unwin, London.
1960.ScepticalEssays,UnwinBooks,London.
1976.Theimpactof Scienceon Society,Unwinn Paperbacks,GeorgcAllcn
& Unwin Ltd, London.
Shibutani,Tamolsu,1966.lmprovised News,a sociologicalstudyof rumor,Uni-
versity of Califomia, SantaBarbara,Indianapolis-New York.
l96l.SocieryandPersonality(An interactionist
approach rc social psy-
chology),PrenticeHall, EnglewoodCliffs, New York.
SiebertFred S., TheodorePeterson,Wilbur Schramm,1978.Four theoriesof tla
press,University of Illinois PressUrbana,Chicago-London.
Simon,IvesR., Philosophyof DemocraticGovernment, ChicagoPress,Chicago-
Illinois.
Soedjito,19S6.TransformasiSosial,menujumasyarakat industri, TiaraWacana,
Yogyakarta.
. Stein,H D.,1968. SocialTheoryand Socialinvention, The Pressof CaseWestem
Room University,Cleveland.
Strauss,Levi, 1969.StructuralAnthropology,(tcrjemahan),PenguinPress.Ayles-
burylBucks.
Sumncr,William G., 1980. Follottays, Mentor Books,New York.
Thompson,JaneL., 1982. Ideology modepeople, Heinernan,[.ondon.
Wclls, Alan,1976.SocialInstilurions,Heineman,London.
Whitehcad,Alfred North,1949.Theoriesof Education,NestorBooks.
Williarns,Raymond,1981.Culture, Fontana Paperbacks,Glasgow.
WonohitoM., 1987. SrstenPers Pancasfla,Kedaulatan Rakyat,Yogyakarta.
Wright, ChinlcsR., 1975.Mass Comnrunication, a sociologicalpcrspective
,2nd.
Ed.,RandomHousc,Ncw York.
Yavitz, Boris dan William H. Newman,1982.Strategyin Action,theexocution,
. politics, andpayoff of businessplanning,The Free Press,New York.

6C
DAFTAR RIWAYAT HIDUP SINGKAT

N a m a : Maria Antonia Astrid SunartiSusanto-Sunarjo


Tempat/Tgl.Lahir : UjungPandang,4Januari1936(54 tahun)
Agama : Katholik
Menikah : 24 Agustus1964
Suami : Dipl.Ing. BambangSusanto
Anak : - AirlanggaHadigama
(Lahir 1 April 1966)
- AdiwijayaAstrianto'
(Lahir 27 Nopember1967)
- KencanaWardani
(Lahir 8 April 1974)

Pendidikan :
t947 Tamat SD Ungaran,Yogyakarta.
t952 Tamat SMP SanctaUnula, Jakarta.
l9s6 TanratSMA SanctaUrsula,Jakarta.
1956- 1960 di WcstfaclischcFakultactUnivcrsitactMucnstcr
JcrmanBarat.
- Studi Publisistik,ScjarahEropa dan Politik pada
Philosophische Faliultaetdan HukumPublik pada
JuristischeFakultact.
1960-19& di Freie UniversitaetBerlin Barat.
- Studi Publisistik,SejarahEropadan AmerikaSe-
rikat di Philosophische Fakultaet.
- Studi Sosiologi Politik danHukum Publik pada
Otto Suhr Institut DeutcheHochschule FucrPoli-
tik Berlin Barat.
1964
2l Desember mcncapai gelar"Doctor in der Philosophie"dengan
predikat Cum Laude dengandisertasiDie politis'

65
chen Kraefte Hinter der Entstehungdes britischen
Pr esserates(Kekuatan-kekuatanp oli tik yang mendi-
rikan DewanPers di Inggris).

Pengalaman
Kerja
I Juli 1968 Asisten Atrli Muda (golonganIIIa) pada Fakultas
PublisistikUNPAD Bandung.
1 Oktobcr 1969 PenataMudaTingkatl/AsistenAhli Madya(golongan
IIIb) pada FakulraspublisisrikUNPAD Bandung.
I April 1970 PenatalLekrorMuda (golonganIIIc) pada Fakultas
PublsistikUNPADBandung.
I Dcsember1970 DekanFakulrasPublisitikUNPAD Bandungsampai
tahun 1975.
1971 DosenNon-Regulcr SESKOADBandunghinggase_
karangdenganmata pclajaran:
a. SosilogiPolitik
b. Social Change
1971- 1974 Dosen SESKOPOL,SESKAU, SECAPA,LEMDIS-
KOGAB.
1 Oktobcr 1972 PcnataTingkatl&ektor Madya(golonganIIId) pada
FakultasPublisisrikUNPAD Bandung.
I Oktober 1974 PcmbinalLektor(golonganIVa) padaFakulraspub_
lisistik UNPADBandung.
19Oktober1974 Tcnagaahli/perbantuanpada Biro pcncrangan,
Kc_
budayaan dan Ilmu pengetahuanBAPENAS.
17Oktober 1975 KepalaBiro Penerangan,
Kebudayaandan llmu pe_
ngetahuanBAPPENAS.
1 April 1976 Perpindahandari UNpAD Bandung ke FakultasIl_
mu-ilmuSosialUI sebagaidoscnpercncanaan
Komu_
nikasidi jurusan KomunikasiMassadan Sosiologi
Pembangunan di jurusanSosiologi.
i5 Oktober1978 PenatarP-4 tingkatnasional.
1 Oktober 1979 : Pcmbina Tingkat llLektor Kepala (golonganIVb)
padaFakultasllmu Sosial- UI Jakarta.
2 Juli 1983 : KepalaBiro KomunikasiSosialdan Ilmu Pengetahu-
anBAPPENASsampaisekarang.
I Oktobcr 1984 : PcmbinaUtamaMuda/LektorKepala(golonganIVc)
pada Fakultasllmu SosialUI - Jakarta.
l0Dcsembcr 198-5:Asistcn Mcntcri Negara Percncanaan
Pembangunan
Nasional Bidang Ilrnu Pengetahuandan Penelitian
(EsclonIb) sampaisckarang.
14Septcmbcr
1987:AnggotaMPR/DPRutusangolongan-golongan
sam-
pai tahun 1992.
27 Oktobcr 1987 AnggotaPanitiaAD HOQ I (GBH$ 1988.
7 April 1988 Pengangkatankembali sebagai Asisten Menteri Ne-
garaPercncanaan
Pembangunan NasionalBidangIlmu
Pengetahuurdan Penelitian.
1 Oktober 1989 DiangkatsebagaiGuru BesarMadya bidang Komu-
nikasi dan SosiologipadaFakultasIlmu Sosial Uni-
versitasIndonesia,Jakarta.
I April 1990 PembinaUtama Madya/GuruBesar Madya(golong-
an IVd) pada Fakultas IImu Sosial UI - Jakarta.

PengabdianMasyarakat antara lain, mencakup:


Ketua Delegasike AIBD (AsianPacificInstitutefor Broadcasting
De-
vclopmcnt,1987 ke Kualalumpur.
AnggotaDewanPers untuk masajabatan 1987- 1990.
TenagaPengajarTidakTetap padaFakultasPascasarjana
Lingkungan
Hidup UI dan pcmbimbingbcberapamahasiswa
S-2 sejaktahun1987,
pembimbingS-3 FakultasPascasarjana
UniversitasHasanuddinsejak
tahun1982.
Tahun 1987/88AnggoraTim PcnyiapanAkhir Bahan-bahan
GBHN
untuk SidangUnrum MPR 1988 (Tim 9).
AnggotaDcwan Risct NasionalKelompokV.
Anggotadelegasiuntuk Asianpacific centre for Transfer
of Techno-
logy (APCT|) of the UniredNation Economic and Sociar
commis-
sion for Asia and the pacific (UN-ESCAP)tahunr9gg, ke
singapura.
Kerua Goveming Board dari Asian pacific centre for Transfer
of
Technology(ApcTT) of the Unitcd Nation Economic
and Social
commission for Asia and thepacific (LJN-ESCAp)tahunlggg_19g9.
Penaschatdan anggota. pengarahbidang sosiarbudayapadaproyek
Pembangunan MasyarakatpedesaanwamenarLletsejaktahunrggg
hinggasekararg.
Anggotadelegasiuntuk Asian pacific centre for Transfcr
of Techno-
logy (APCTT)of theunited Nation Economicandsocial
commission
for Asia and the pacific (UN-ESCAp)tahun1990, ke Bangkok.
AnggorasteeringcommitteeLOKNAS DRN tahun 1990.
Pengalamanseminar sebagaipartisipasidan makarah
sejak tahun
l97l di dalamnegerimaupundi ruai negeridalambidang
sosiologi,
Komunikasidan perencanaanllmu pengetahuan n'.n.i'kup antara
lain di East West CenterAlawaii,AMIC, ESCAP dan
CASIaSIA -
UNESCO Manilalphilipina,Hongkong,Singapura,New Dclhiflndia,
BangkoMfhailand, FrankfurtilermanBaral
scjak tahun 1977sampaisckarangsebagaianggotaDewan
Juri pada
penilaianLomba penelitianilniah Remaja
cipnl DEPDIKBuD bi_
dang Sosial/Sosiologi.

Penghargaan
:
a) BintangPenghargaan
I Mci 1973 : SatyalantjanaDwidya Sisrha FIANKAM
melalui
SESKOAD.
15 Maret 1978: SatyalancanaDwiya Sistha HANKAM
melalui
POLRI.
l8 Marct 1989: Satyalancana
Dwidya SisrhaHANKAM.

b) PiagamPcnghargaan
25 Mci 1980 : Dwi Wama Puma, CendikiaWusana
dari SES_
KOAD.

68
28 Oktober1982: PenataranKewaspadaan
Nasional.

Karya Ilmiah:
a. Buku
Komunikasi dalam Teori dan Praktek(tahun 1974, 2 jilid).
KomunikasidalamTeori dan Praktek(tahun1989,3 jilid, Blisi Baru).
KonrunikasiKontemporer.
Filsafat Komunikasi.
SosiologiPembangunan.
PengantarSosiologi dan PerubahanMasyarakal
KomunjkasiSosial.
KomunikasiMassadi Indonesia.
Perencanan KomunikasiMenghadapiTinggal Landas (1986).
KomunikasiMenatapMasa Depan(1988).
KomunikasiPengendalian dan KomunikasiPengawasan (1989).
Danlain-lain.

b. Berbagaimakalahilmiah dalam bidangSosiologi,Komunikasi,Peren-


canaanlptekdalambahasaIndonesiadan bahasaInggris di dalamdan
luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai