Anda di halaman 1dari 12

Daya Negri Wijaya, John Locke Dalam Demokrasi 13

JOHN LOCKE DALAM DEMOKRASI

Daya Negri Wijaya


Jurusan Sejarah FIS Universitas Negeri Malang

Abstrak: Studi ini berfokus pada bagaimana gagasan demokrasi terbentuk; diterima
atau ditolak oleh masyarakat; dan pengaruhnya pada masyarakat. Pikiran Locke
tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Bagi Locke, hidup dalam episode penting
sejarah politik Inggris (Perang Sipil 1648 dan Revolusi Kejayaan 1688) mem-
pengaruhi pemikirannya yang luar biasa mencakup filsafat, pendidikan, masyarakat,
dan politik. Bagaimanapun Locke tidak pernah membicarakan demokrasi namun dia
menjelaskan beberapa gagasan yang menjadi platform demokrasi meliputi hak asasi
manusia, kontrak sosial, masyarakat sipil, dan pembangunan masyarakat demokrasi.
Seseorang mengetahui pikiran Locke tentang hak melalui pidato Jefferson dalam
deklarasi kemerdekaan Amerika bahwa terdapat hak untuk hidup; bebas, ke-
bahagiaan dalam hidup, namun dia berargumen lebih lanjut bahwa manusia seharus-
nya memiliki hak-hak dasar meliputi kehidupan, kebebasan, kesehatan, dan per-
lindungan kepemilikan

Kata-kata kunci: pembangunan karakter bangsa, masyarakat sipil, hak, dan


kontrak sosial

Abstract: This study concerns on how Locke’s democracy is shaped; is accepted or


is refused by society; and influences the society. Locke’s thought could not be
separated from his life. Living in the important episode (civil war 1648 and glorious
revolution 1688) of 17th century English political history determines his
extraordinary thought comprising philosophy, education, society, and politics.
However, Locke never discusses democracy but he explains some ideas on
democratic values for instance human rights, contract social, civil society, and
democratic society building. People know Locke’s rights originally from Jefferson’s
speech on American independent declaration such as right to life, right to be
freedom, and right to be happiness, nevertheless he goes further he claims human
beings should have some natural rights comprising right to life, health, freedom,
and property preservation.

Key Words: nation and character building, civil society, rights, and social contract

Dalam kehidupan dewasa ini tentunya istilah have one apple as well as your friend had,
demokrasi bukanlah hal yang asing untuk di then you change each other you will get only
dengar namun sungguh rumit untuk diper- one apple. However, if you have an idea and
bincangkan. Setidaknya, Budiardjo (2009:- you share it with your friend, you will have
105) mengungkapkan bahwa demokrasi more ideas. Begitu pula yang kiranya terjadi
bukan hanya memliki beragam pengertian pada paham demokrasi mengalami per-
tetapi juga ketidaktentuan dalam cara-cara kembangan yang sangat signifikan ketika
yang dipakai untuk melaksanakan ide yang Amerika mengumandangkan deklarasi ke-
biasanya dipengaruhi oleh aspek sosial dan merdekaan dimana spirit republikanisme
budaya. Demokrasi sebagai sebuah gagasan menyebar secara cepat dari satu pikiran ke
tentunya selalu berkembang sesuai dengan pikiran orang lain baik melalui media pem-
pengalaman dan tujuan dari si penggagas. Hal bacaan buku maupun diskusi ke seluruh
ini sesuai dengan idiom yang jamak di dunia (Pangle, 1988:278).
gunakan dalam tradisi barat bahwa If you
14 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

Semua negara berupaya untuk gagasan bukan hanya memungkinkan para


mendapatkan kemerdekaannya dari tangan pengamat dan sejarawan dalam merekon-
penjajah dan pada akhirnya secara umum struksi apa yang sebenarnya ada dibalik
banyak yang menggunakan demokrasi sebuah peristiwa namun jauh dari hal tersebut
sebagai sistem pemerintahannya terutama sejarah gagasan juga dapat memberikan apa
setelah perang dunia 2 (Budiardjo, 2009:105). yang dimaksud sebagai kebermaknaan
Hal ini dilakukan karena penjajahan tidak sejarah bagi masa kini yang kiranya juga
sesuai dengan prinsip kesetaraan, keadilan, dapat dimaksudkan sebagai sarana solutif
kebebasan dan kemanusiaan yang menjadi bagi permasalahan kontemporer (Wijaya,
pondasi dari demokrasi itu sendiri. Me- 2013). Kartodirdjo (2001:16) mengungkap-
minjam teori memetika yang diteorisasikan kan bahwa “on the whole, they differed quite
oleh Eko Wijayanto (2013), jika gagasan radically from the narrative histories of the
demokrasi dapat dianggap sebagai meme, conventional school. The new outlooks
maka gagasan demokrasi akan bersaing combined with the problem-oriented mind
dengan ide-ide pemerintahan lainnya untuk find their convergence in the analytical
masuk pada pikiran atau mental negarawan perspective”. Beliau menjelaskan bahwa
dan kemudian ketika hinggap dalam pikiran pendekatan sejarah naratif yang melukiskan
mereka. Meme (demokrasi) akan terus sebuah peristiwa sudah terlalu konvensional
bereplikasi sesuai dengan karakter budaya: dan sudah saatnya dikembangkan bersama
menciptakan, memperbaharui, dan mem- pendekatan penyelesaian masalah melalui
pertahankan budayanya. analisa historis (sejarah naratif).
Dalam pandangan filsafat empirisme, Hal ini dapat dimaklumi bahwa
tidak ada gagasan manusia yang baru karena sebenarnya hakikat sejarah bukanlah masa
pada hakikatnya gagasan tersebut didapat dari lalu tetapi sebuah disiplin ilmu yang
akumulasi pengalamannya. John Locke mengkaji masa lalu sehingga kebermakna-
(1689) sebagai peletak dasar teori ini annya pada masa kini tentu harus dipelihara.
menjelaskan bahwa pada dasarnya pe- Kini, banyak kerancuan yang dikemukakan
ngetahuan manusia berasal dari apa yang berbagai khalayak ramai bahwa sejarah
diketahuinya melalui kelima indera manusia adalah masa lalu, bahkan banyak para
(disebut sebagai gagasan sederhana) pengajar sejarah di tingkat SMP dan SMA
kemudian bila pengetahuan tersebut mengalir serta dosen perguruan tinggi juga meng-
dan berproses dalam otak manusia maka gunakan terminologi ini. Hal ini membuat
dapat disebut sebagai gagasan kompleks. Purwanto (2013:1) menjelaskan bahwa
Lebih lanjut, Koenjtaraningrat (2006) me- “sejarah memang tidak dapat dipisahkan
ngungkapkan bahwa budaya pada hakikatnya dengan masa lalu, tetapi sejarah bukan masa
memiliki tiga wujud dan salah satunya adalah lalu itu sendiri melainkan naratif tentang
gagasan kompleks. Gagasan kompleks masa lalu”.
seorang manusia inilah yang nantinya Perjalanan demokrasi Indonesia tentu
mendorong orang tersebut untuk melakukan tidak luput dari berbagai permasalahan yang
sebuah aktivitas berpola dalam menghasilkan sudah menjadi rahasia umum, sebagai contoh
sesuatu yang berbentuk konkret. terdapat permainan politik uang dalam
Kajian tentang gagasan begitu pemilihan umum baik dari tingkat daerah
banyak dilakukan oleh bukan hanya ahli maupun nasional. Ikon pemilu yang bebas,
filsafat namun juga banyak yang meneliti hal jujur, dan adil serta merta dipertanyakan oleh
ini dari bidang keilmuan lainnya tak khalayak umum. Blum (2013) menjelaskan
terkecuali sejarah. Pengkajian sejarah bahwa negara penganut demokrasi belum
Daya Negri Wijaya, John Locke Dalam Demokrasi 15

tentu menjamin adanya sebuah sistem yang diputuskan untuk membuat pabrik di negara
bebas kepentingan. Dia memberikan sebuah berkembang yang kiranya dipandang lebih
contoh bagaimana pasca 1945 pemerintah AS murah dan hasil produksinya didistribusikan
mencoba untuk menggulingkan pemerintahan dengan harga yang berkali-kali lipat dan
di lima puluh negara dan campur tangan disebarkan ke seluruh penjuru dunia.
pada pemilu di negara-negara tersebut maka, tidak ada yang menyangsikan bahwa
(kemungkinan besar Indonesia masuk dalam Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa
negara yang dicampuri tersebut). Ketidak baik sumber daya alamnya maupun sumber
jujuran serta hukum yang seolah-olah daya manusianya namun menjadi sebuah
mati suri ini kemungkinan besar membawa renungan mengapa Indonesia belum me-
dampak yang bersifat komperador yakni menuhi syarat apabila dianggap sebagai
lebih mementingkan kepentingan diri serta negara maju padahal kita sudah menerapkan
golongannya tanpa memperhatikan ke- demokrasi yang juga diterapkan sebagai
pentingan rakyat serta yang memprihatinkan kredo negara-negara maju?
adalah perilaku korupsi yang kini menjadi Ternyata demokrasi ataupun sosio-
budaya populer yang jauh akan adanya demokrasi yang diyakini para pendiri bangsa
perasaan malu dan bersalah. Seolah-olah sebagai jalan untuk menyejahterakan rakyat
sistem demokrasi yang diterapkan di belum begitu sepenuhnya telah dijalankan
Indonesia dipengaruhi oleh kepentingan secara ideal ditengah peta percaturan
perekonomian asing. Setidaknya hal ini indutrialisasi yang semakin mengglobal. Hal
terlihat dari sikap (kebijakan) pemerintah ini kemudian bermuara pada satu per-
yang enggan menasionalisasikan beberapa masalahan dalam demokrasi Indonesia yang
perusahaan asing yang menguasai sektor- masih berproses yakni ketidakpercayaan
sektor yang seharusnya dikuasai negara dan masyarakat terhadap proses demokrasi dan
dijalankan oleh pemerintah. Padahal sejatinya perpolitikan Indonesia. Dapat dianalogikan
para pendiri bangsa menyerukan sosio- bahwa jika kita sebagai anggota dari sebuah
demokrasi agar pemerintah dapat menjamin organisasi, jika organisasi tersebut mem-
kesejahteraan rakyat (Hariyono, 2013). perjuangkan hak-hak serta kepentingan
Sadar ataupun tidak, kini Indonesia anggotanya maka dapat dipastikan anggota-
yang disebut sebagai salah satu negara nya akan menunjukkan kinerja serta loyalitas
yang akan berkembang mengalami proses yang bagus pada organisasi tersebut. Begitu
industrialisasi dari pabrik-pabrik negara- pula dengan hubungan negara dan warga
negara maju. Sebagai contoh, penulis me- negaranya, jika negara mampu mengayomi
miliki pengalaman untuk berkunjung ke Old segala hak-hak dasar warganya maka sikap
Trafford, stadion kebanggaan klub sepak bola acuh terhadap negara akan sirna serta rasa
liga premier Inggris, Manchester United. Di nasionalisme akan tumbuh. Inilah karakter
sekitar stadion terdapat toko resmi klub yang utama masyarakat Indonesia kini yang
menjual berbagai atribut termasuk kostum cenderung pragmatis dengan adagium “uang
klub (jersey), syal, dan berbagai pernak- memang bukan segalanya tetapi segalanya
pernik lainnya. Saat mendekat dan meng- butuh uang”.
amati kostum klub tanpa diduga kostum Kiranya perlu adanya rekonstruksi
tersebut made in Indonesia atau dibuat ulang mengenai gagasan demokrasi yang
di Indonesia. Nampaknya telah terjadi berorientasi pada penguatan perekonomian
industrialisasi global disini dimana untuk tersebut atau setidaknya perlu dikaji kembali
menekan biaya produksi suatu barang dan pemikiran para peletak dasar demokrasi yang
menekan upah pekerja yang murah maka mulai disemai dalam pemikiran barat. Salah
16 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

satu pemikir yang layak untuk dibahas pola segala hal (Vaughn, 1980:1). Terlihat
pikirnya tentang demokrasi adalah John kemudian Locke dalam karyanya Some
Locke. Filsuf asal Inggris ini walaupun Thoughts Concerning Education ingin me-
tidak secara langsung menjelaskan tentang negaskan bagaimana cara mendidik anak
demokrasi namun Syam (2007) seorang ahli yang baik dan secara langsung mengritisi
filsafat politik menganggap bahwa dia adalah pola pengasuhan bapaknya.
pendekar demokrasi liberal yang sesungguh- Sebagai keluarga puritan tentunya
nya karena gagasannya tentang pemberdaya- sang ayah tidak melewatkan episode revolusi
an politik masyarakat sipil. puritan (perang sipil 1648) yang ingin
Tulisan ini akan mengulas bagaimana menegakkan kedaulatan rakyat (parlemen)
kehidupan dan pemikiran John Locke dalam melalui pemilihan umum dibawah Oliver
demokrasi meliputi hak asasi manusia; Cromwell. Kemudian untuk menghargai jasa
kontrak sosial dan masyarakat sipil; serta cara para pengikutnya termasuk ayah John Locke,
membangun masyarakat demokrasi. maka sang anak diberikan keleluasaan untuk
menempuh studi di Westminster School yang
Kehidupan John Locke saat itu menjadi sekolah paling bagus di
Sangat sulit tentunya dalam me- Inggris oleh Cromwell. Disana dia belajar
mahami gagasan manusia tanpa mengetahui Bahasa Latin, Yunani, dan Arab. Walaupun
latar belakang sosial dan budaya dari si dia memiliki kemampuan yang sangat bagus
penggagas tersebut. Latar belakang tersebut dalam menerjemahkan sebuah teks dari dan
merujuk pada kehidupan seseorang dan ke bahasa latin tetapi dia merasa tidak begitu
kehidupannya sebagai pengalaman memandu menikmatinya karena sangat ketat sistem
manusia untuk berpikir dan bertindak di masa pembelajarannya dan penuh dengan tekanan.
kini dan masa depan. John Locke hidup pada Namun demikian Locke rupanya perlu
zaman Stuart yang mungkin menjadi masa berterima kasih pada sekolah tersebut karena
paling kacau dalam sejarah Inggris. Zaman keuntungannya dia dapat memilih kemana dia
tersebut menjadi saksi bagaimana telah akan melanjutkan studi antara Christ Church,
terjadi revolusi dalam segala aspek bukan Oxford atau Trinity College, Cambridge. Dia
hanya bidang politik namun juga ekonomi, kemudian memilih Oxford sebagai pelabuhan
agama, dan intelektual. Sebagai seorang anak studi selanjutnya pada musim gugur 1652 dan
yang lahir pada tahun 1632 di Somerset, selama 15 tahun belajar disana (Wijaya,
Inggris dan besar dari keluarga Puritan taat, 2013).
Locke begitu dipengaruhi oleh didikan orang Saat dia studi di Oxford, Inggris
tuanya terutama bapaknya (John Locke adalah republik antara tahun 1649 sampai
Senior). 1660 dan mengalami beberapa episode
Begitu sedikit informasi yang didapat revolusioner. Raja dan relasi serta keluarga-
mengenai masa kecilnya, namun Bourne nya semuanya dibunuh secara brutal tanpa
(1876:13-15) menjelaskan bahwa Locke adanya peraturan yang jelas mengenai hal ini.
dibesarkan dengan sangat baik terutama Monarki beserta kekuasaan gejera Anglican
kesehatannya terjamin dan kedisiplinannya dihapus (Morril, 2010:373). Cromwell adalah
dididik di rumah dengan baik pula. Bapaknya seorang pemimpin puritan yang memerintah
bukan hanya mengajarinya untuk belajar Inggris sebagai Lord Protector and head of
bahasa latin namun juga mengajaknya the state. Pengaruh liberal dari Cromwell
berpikir tentang permasalahan besar yang begitu terasa hingga ke sendi pendidikan
muncul pada saat itu. Ayahnya begitu keras terutama pergantian kurikulum dari Grammar
dalam mendidiknya dan mengaturnya dalam School menuju pada liberalized curricula
Daya Negri Wijaya, John Locke Dalam Demokrasi 17

(Jewell, 1998:36). Liberalized curricula yang liberalnya pada berbagai kesempatan


dimaksud lebih menekankan pada pem- termasuk ketika dia menjadi langganan
belajaran yang berorientasi pada kepentingan undangan kaum aristokrat untuk me-
praktis seperti ekonomi, perdagangan, dan nyampaikan beberapa pidato (Cranston,
lingkungan alam daripada hanya sekedar 1985:76). Ditengah studi kedokteran dia
menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa kemudian menyadari bahwa dia sangat
lainnya yang menjadi tolak ukur dari dibutuhkan oleh rakyat sebagai seorang
Grammar School. Pengaruh ini kemudian dokter karena saat itu pada pertengahan
menyebar ke seluruh sekolah dan universitas 1660-6 Inggris dilanda wabah PES dan
di Inggris, tak terkecuali Oxford dan kebakaran hebat terutama di London.
Cambridge. Aktivitas inilah yang nantinya
John Locke merasakan hal yang sama mempertemukannya dengan Anthony Ashley
yakni rasa ketidakpuasaan terhadap Grammar Cooper, seorang pendiri partai Whig. Dia
School dan kegiatan pembelajaran di Oxford. berhasil menyembuhkan penyakit Cooper dan
Walaupun demikian dia berhasil mendapat- Cooper mengangkatnya sebagai salah satu
kan gelar Bachelor of Arts pada tahun 1656 orang kepercayaannya (Cranston, 1985:103).
dan Master of Arts tiga tahun setelahnya. Dia Tugasnya bukan hanya mengawasi kesehatan
kemudian mulai mengabdikan dirinya pada Cooper namun juga sebagai Secretary to the
almamaternya sebagai pengajar sekaligus Lords and Proprietors of Carolina pada 1671
tutor bagi siswa Christ Church dalam filsafat yang berarti dia masuk pada lingkaran
dan etika namun kemudian dia begitu tertarik perpolitikan Inggris saat itu. Ashley Cooper
pada kesehatan manusia. Cranston (1985:40) yang kemudian menjadi The First Earl of
mengungkapkan bahwa pada saat itu seluruh Shaftesbury dan mendapat kekuasaan sebagai
ilmu pengetahuan terkait pada kesehatan Lord of Chancellor memberikan tugas pada
termasuk di Oxford yang sedang mendirikan Locke sebagai sekretaris pada bagian
Fakultas Kedokteran dimana kemudian dia perdagangan. Namun tak berselang lama sang
begitu tertarik pada filsafat empirisme. Locke Shaftesbury kehilangan kekuasaannya begitu
memutuskan untuk mengambil kuliah lain pula dengan Locke yang kemudian me-
yakni kedokteran pada tahun 1663 walaupun mutuskan untuk bekerja di Prancis dimana
gelarnya baru didapat pada tahun 1675 dia bertemu dengan ahli kesehatan, filsuf, dan
karena aktivitas politiknya yang padat. agamawan. Walaupun pada tahun 1679,
Ketika kekuasaan Cromwell jatuh Shaftesbury memiliki sedikit kekuasaan dan
dan penerusnya kurang cakap dalam menjaga membuat Locke ingin kembali ke Inggris
republik maka kemudian kekuasaan monarki namun tidak berselang lama setelah tinggal
datang lagi dengan Charles II sebagai disana dia memutuskan untuk pergi ke
rajanya. Peristiwa ini membuat salah satu Belanda. Hal ini dikarenakan Shaftesbury
pemikir politik yang begitu menganut dianggap sebagai pemberontak yang siap
empirisme sebagai metodologi penelitianya, menjadi duri kekuasaan raja.
Thomas Hobbes, meluncurkan sebuah karya Selama delapan tahun di Belanda dia
berjudul Leviathan yang secara garis besar mengalami petualangan intelektual yang
berisi pemerintahan yang baik adalah sangat hebat dan pada puncaknya dia berhasil
monarki. Hal ini tentu saja membuat Locke menerbitkan beberapa karyanya seperti Essay
geram dan menkritisi buku tersebut pada on Human Understanding, Education, dan
medio 1660. Dia menghabiskan hari-harinya Toleration. Karya-karyanya begitu terkenal
dengan mengajar dan membimbing para hingga William dan Mary of Orange begitu
siswanya serta terus mengintrodusir gagasan terpukau. Pada nantinya merekalah yang
18 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

membawa Locke kembali ke Inggris pada depan publik. Hal ini dapat dipahami bahwa
1688. Sinyal-sinyal revolusi kejayaan begitu sebelum tahun 1775 di Inggris hukuman
terasa ketika kekuasaan monarki berhasil penjara belum begitu banyak digunakan bagi
dihancurkan oleh William of Orange. Raja para penjahat. Sehingga hukuman yang
Belanda Protestan ini berhasil menguasai umum digunakan adalah hukuman gantung
Inggris di bawah James II yang menjadi raja bagi para pelanggar aturan meliputi
Katholik Roma terakhir. Revolusi ini berhasil perampok jalanan, pencuri daging, pembunuh
membawa Inggris pada supremasi parlemen dan lain-lain (Ignatieff, 1978:16). Sewajarnya
diatas tahta dan menyeting Britania Raya apa yang diambil baik nyawa orang ataupun
berbasis pada monarki konstitusional dan barang yang dicuri tidak dibalas dengan
demokrasi parlementer (Vallance, 2011). nyawa si pelaku kejahatan. Hal ini tidak
Setelah kembali ke Inggris, Locke meng- mengurangi tingkat kejahatan namun malah
habiskan waktunya sebagai pegawai negeri menandai tingkat kebiadaban dalam
dan menjawab seluruh permasalahan yang masyarakat.
dikirim lewat pos ke rumahnya hingga Kesadaran akan kepemilikan hak
meninggal pada tahun 1701 di High Laver. untuk hidup inilah yang menurut Locke akan
membuat pemerintah untuk mengevaluasi
Hak Asasi Manusia kembali hukuman apa yang pantas dijatuhkan
Hak asasi manusia serta perlindungan pada para pelanggar. Hakikatnya tujuan dari
terhadapnya merupakan bagian penting sebuah hukuman di depan publik bukanlah
dalam demokrasi (Budiardjo, 2007:211). Hal untuk menghibur masyarakat namun untuk
ini berdampak pada tugas utama suatu membuat orang yang akan melakukan
pemerintahan adalah menjaga agar HAM kejahatan jera dan membuat mereka enggan
tetap dapat terpenuhi namun disisi lain setiap melakukan tindak kriminal. Ketragisan
warga negara harus pula memiliki kewajiban hukuman gantung atau dibakar hidup-hidup
dalam menjaga kepentingan negaranya. HAM di tengah kota malah menumbuhkan rasa
pada hakikatnya telah dimiliki setiap manusia simpati masyarakat dan terus mengkritisi
sejak lahir atau yang disebut John Locke kebijakan tersebut melalui media. Akhirnya
sebagai natural rights yakni right to life, kebijakan hukuman pada pelaku kejahatan
health, freedom, and property preservation. secara biadab dihapuskan (Deveraux, 2005).
Secara umum kita tentu terjebak oleh gagasan Hal ini membuat Locke begitu percaya
Thomas Jefferson tentang tiga hak: life, bahwa hidup adalah kebutuhan dasar bagi
freedom, and happiness yang dipandang manusia.
terinsipirasi dari pikiran Locke dan me- Kedua, hak untuk dapat hidup secara
lupakan hak untuk hidup secara sehat. Jika sehat juga menjadi perhatian dari Locke.
keempat hak yang dimiliki oleh setiap insan Locke dalam karyanya Some Thoughts
ini dilindungi oleh pemerintah dan setiap Concerning Education membeberkan bahwa
warga negara dapat menjalankan kewajiban sepintar apapun orang ataupun sehebat sistem
mereka secara konsekuen maka bukan pendidikan apabila tidak ditunjang kesehatan
tidak mungkin akan tercipta tata kelola orang tersebut maka akan sia-sia. Setidaknya
pemerintahan yang baik dan mendorong hal tersebut dia lukiskan dalam satu kalimat
kesejahteraan masyarakat itu sendiri. latin singkat namun penuh dengan makna
Hak pertama yang harus dimiliki oleh men sana en corpore sano. Kesehatan fisik
setiap manusia menurut Locke adalah hak sangat penting untuk melakukan beberapa
untuk hidup. Pada masa saat Locke hidup kegiatan serta aktivitas mental dapat
terdapat hukuman cambuk hingga mati di dilakukan dengan baik jika ditunjang dengan
Daya Negri Wijaya, John Locke Dalam Demokrasi 19

kesehatan badan. Sebagai seorang ahli kebebasan rakyat sedangkan para aristokrat
kesehatan dia nantinya akan memberikan minim yang memberikan kontribusi pada
pedoman bagaimana caranya dalam menjaga rakyat. Walaupun demikian, pemikirannya
kesehatan anak bagi para orang tua. Namun, mengenai hak untuk bebas menjadi
apa yang ia sarankan hanya berlaku pada kontroversi tatkala disatu sisi dia membenci
keluarga kelas menengah ke atas dan berbeda penjajahan serta perbudakan dan meng-
dengan apa yang ia sarankan pada keluarga halalkan pekerja yang bekerja dalam durasi
miskin. Inilah yang kemudian menjadi yang sangat panjang beserta dengan
kontroversi dalam pikirannya tentang hak keluarganya termasuk anak-anak mereka.
untuk sehat. Dilema pemikiran Locke kiranya pula terjadi
Jika dalam keluarga menengah atas, dalam dunia pendidikan baik pola peng-
dia menyarankan agar para orang tua asuhan anak kelas menengah keatas dan
memperhatikan kesehatan anak pada bawah di rumah atau di pabrik (workhouse)
beberapa hal yang meliputi persiapan dalam maupun di sekolah. Hal ini disebabkan
menghadapi pergantian musim seperti jangan karena dia melihat anak-anak kelas menengah
terlalu sering memakai topi di musim panas atas, mereka tidak memiliki kewajiban selain
ataupun dingin karena secara alamiah kita belajar dan mengetahui indahnya ilmu
memiliki rambut yang berguna untuk pengetahuan. Namun, bagi kalangan miskin,
melindungi kepala kita; pakaian yang sesuai Locke melihat keadaan yang memprihatinkan
dengan postur dan tubuh si anak; diet yang dimana anak-anak ini hanya dibebaskan
sehat bagi anak seperti jangan terlalu banyak untuk belajar bekerja dari para pekerja senior.
memberikan anak minuman keras di musim Terakhir, hak kepemilikan harus
dingin; tidur adalah cara alamiah dalam dilindungi oleh pemerintah. Abad 17 adalah
menjaga kesehatan anak serta pertumbuhan- zaman dimana muncul golongan menengah
nya; dan jangan menggunakan terlalu banyak yang sangat kuat yakni pedagang dan
obat-obatan ketika seorang anak sakit nampaknya sistem pemerintahan beserta
(Wijaya, 2013). Sedangkan pada keluarga segala kebijakannya mendukung aktivitas
miskin yang dalam kesehariannya setiap anak perdagangan. Dalam keadaan seperti ini aset
cenderung diberikan sedikit perhatian oleh seperti tanah dan barang-barang perdagangan
para orang tuanya, Locke hanya menyaran- menjadi vital dalam sistem merkantilisme.
kan pada mereka untuk mengonsumsi Dampaknya apabila kepemilikan ini dicuri
beberapa roti sebelum mereka akan belajar ataupun dirusak oleh orang lain maka
bekerja (Apprenticeship) serta untuk meng- dipastikan pelanggar tersebut akan dihukum
atasi musim dingin, para anak-anak ini gantung atau dibakar.
disarankan untuk minum air hangat dan
pemanas ruangan di ruangan tempat mereka Kontrak Sosial dan Masyarakat Sipil
akan bekerja (Locke, 1697). Pada zaman Pada masa Locke hidup, pertentang-
Locke, anak-anak banyak yang diperkerjakan an antara urusan pemerintahan dan urusan
di pabrik tekstil dan pertambangan. terlihat menjadi kekacauan utama dalam
Ketiga, hak untuk hidup secara bebas masyarakat. Dia percaya bahwa cara yang
harus dimiliki oleh setiap insan. Locke secara mungkin dilakukan untuk menyelesaikan
langsung terpengaruh oleh proses liberalisasi permasalahan ini adalah dengan mengembali-
kaum puritan saat Cromwell tampil sebagai kan urusan mereka pada hakikatnya. Di
penguasa. Dia kemudian begitu mengritisi satu sisi, pemerintah berhubungan dengan
kekuasaan monarki yang dianggap sewenang- urusan publik seperti bagaimana mengatur
wenang pada rakyat dan mengekang masyarakat atau melindungi masyarakat.
20 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

Sedangkan di sisi yang lain urusan gereja Locke tentang pemerintah khususnya jika
merujuk pada urusan batiniah antara berkaitan dengan commonwealth dan
seseorang dengan tuhannya. Locke mem- dominions (kedua konsep yang dimaksud
pertimbangkan bahwa seseorang pasti oleh Locke ini berbeda dengan apa yang
memiliki keinginan sendiri-sendiri; sehingga dipahami saat ini. keduanya merujuk pada
dibutuhkan kontrak sosial untuk melindungi pemerintahan di pusat dan di koloni). Pada
kepemilikan dan kebebasan rakyat. Dia abad ke-17, proses kolonialisme Inggris di
percaya bahwa kontrak sosial dipercaya Amerika mengalami penyesuaian dan
adalah satu-satunya jalan dalam menuju percampuran antara teori konstitusi dan
masyarakat beradab. Kontrak sosial adalah praktik kolonialisme. Locke sendiri juga
legitimasi otoritas politik untuk membatasi berpartisipasi dalam proses tersebut sebagai
kewenangan setiap subjek dan hak dari setiap salah satu sekretaris informal dari pemilik
penguasa dari seluruh manusia yang secara tanah di koloni Carolina bidang perdagangan
alamiah terlahir bebas dan setara (Lessnoff, (Hsueh, 2002:427-429). Pengalamannya
1990:2). kemudian dituangkan dalam the Funda-
Baginya tidak seorangpun dapat mental Constitutions of Carolina pada tahun
memiliki kekuatan politik tanpa persetujuan 1669. Essai tersebut menjelaskan bagaimana
rakyat. Hal ini berarti pada hakikatnya cara membentuk pemerintahan perwakilan
seluruh aktivitas rakyat akan ditentukan oleh yang mengakomodir rakyat untuk ber-
persetujuan rakyat. Namun, hanya manusia partisipasi dalam pemerintahan dan
yang bebas (bukan budak) yang bersepakat masyarakat koloni dapat dikontrol oleh
untuk berpikir dan bertindak dalam satu pemilik tanah yang bermukim di Inggris
pemerintahan yang berdaulat disebut sebagai (Locke, 1669). Para pemilik tanah di Carolina
masyarakat sipil. Pemerintah inilah yang membuat hukum dan struktur sosial yang
kemudian memiliki tugas dalam melindungi sesuai sehingga dapat menjamin kehidupan
kehidupan kebebasan, dan kepemilikan yang layak bagi setiap insan dan mengisi
rakyat (Richards dkk, 1981:38). Dia mencoba semua posisi eksekutif setelah me-
menjelaskan bagaimana sistem kerja pe- nandatangani beberapa dokumen.
merintahan dan legitimasinya sesuai dengan Pemerintahan baik di pusat ataupun
argumen-argumen di zamannya seperti di koloni bertugas untuk melindungi properti
keadaan alamiah, keadaan perang, ataupun rakyat dan pelaksanaan pemerintahan
mitos kontrak sosial. Dia membayangkan berdasarkan hukum yang telah ditegakkan
kehidupan manusia tanpa sebuah pe- oleh para pendiri negara. Locke (1691:273)
merintahan yang disebut keadaan alamiah berargumen bahwa it may employ all that
dan manusia hanya dibatasi oleh hukum power in making laws for the community
alam. Hukum tersebut memiliki berbagai from time to time, and executing those laws
kelemahan yang mendorong mereka untuk by officers of their own appointing.
masuk pada alam peperangan. Satu-satunya Kesepakatan bukan hanya digunakan untuk
jalan untuk keluar dari permasalahan ini merevisi hukum dan memilih para eksekutif
adalah keluar dari keadaan alamiah dan tetapi juga untuk mengambil pajak dari
menciptakan masyarakat sipil dibawah satu rakyat seperti yang diungkapkan Locke
pemerintahan yang berdaulat dengan (1691:227) dalam governments cannot be
kesepakatan bersama seluruh rakyat supported without great charge, and it is fit
(Plamenatz, 1992:334). everyone who enjoys his share of the
Sangat membingungkan bagi protection, should pay out of his estate his
masyarakat umum jika memahami gagasan proportion for the maintenance of it. But still
Daya Negri Wijaya, John Locke Dalam Demokrasi 21

it must be with his consent, i.e. the consent of Kedewasaan adalah suatu keadaan
the majority, giving it either by themselves, or dimana seseorang mampu mengerti hukum
their representatives chosen by them: for if dan bertindak sesuai dengan aturan tersebut.
any one shall claim a power to lay and levy nilai dan norma menjadi pedomannya:
taxes on the people. Gagasannya mengenai seberapa jauh dia memahami aturan tersebut,
pemerintahan kiranya bermuara pada sejauh itu kebebasan yang akan dia dapatkan.
pembagian kekuasaan pemerintahan untuk Ketika ia mendapatkan kebebasan maka
mencapai semua yang diinginkan dari kedudukan antara ayah dan anak akan setara
keadaan alamiah manusia dan menjauhi dibawah hukum yang sama pula. Hal ini
keadaan perang dalam tiga kekuatan: berarti tidak akan ada dominasi (walaupun
legislatif, eksekutif, dan federatif (Tully, terkadang masih ada bimbingan) dari ayah
1993:11). terhadap anaknya (Locke, 1691:242). Saat
anak tumbuh, kebebasannya akan ber-
Menciptakan Masyarakat Demokrasi kembang pula menjadi kebebasan seorang
Keluarga cenderung menjadi institusi manusia. dia akan berperilaku sesuai dengan
sosial yang pertama dalam membentuk apa yang mereka inginkan dan telah
masyarakat demokrasi atau komunitas didasarkan oleh kemampuan berpikirnya
demokrasi. Hal tersebut dibentuk melalui yang mampu menginstruksikan sejauh mana
pendidikan keluarga dan kehidupan keluarga dia dapat meraih kebebasannya. Kemampuan
menjadi basis dari karakter demokrasi yang berpikir adalah hal yang esensial dalam
dibutuhkan setiap warga negara. Terdapat memandu masyarakat menuju demokrasi.
beberapa kekuasaan dalam kehidupan Sehingga, Locke (1691:244) menyarankan
keluarga namun Locke berpendapat bahwa bagaimana membentuk pikiran anak dalam
dominasi paternalistik begitu dominan dalam reason can hence advance this care of the
pola pengasuhan anak (Locke, 1691:240). parents due to their offspring into an absolute
Hegemoni paternalistik dimulai sejak anak arbitrary dominion of the father, whose
mereka lahir serta sang ayah memiliki power reaches no farther than, by such a
kewajiban untuk memenuhi kebutuhannya discipline as he finds most effectual, to give
dan ketika sang ayah tidak memenuhi such strength and health to their bodies, such
kebutuhan si anak maka dia akan kehilangan vigour and rectitude to their minds, as may
hak-haknya terhadap anaknya (Locke, best fit his children to be most useful to
1691:244). Sehingga, mereka tidak lahir themselves and others: and, if it be necessary
dalam keadaan setara walaupun pada to his condition, to make them work, when
hakikatnya mereka terlahir untuk itu. they are able, for their own subsistence.
Mengikuti Adam (dipercaya sebagai manusia Setelah anak dapat berpikir secara
pertama di muka bumi) yang diciptakan rasional, maka diantara orang tua dan anak
dengan sempurna dengan badan yang kuat akan memiliki tugas yang sama yakni tugas
dan pemikiran logis mengajarkan pada orang tua adalah membesarkan anak dan si
para keturunannya yang terlahir tanpa anak memiliki tugas menghormati orang
pengetahuan dan pemahaman, orang tua juga tuanya. Hal ini diperlukan untuk saling
memliki beberapa pedoman dan aturan yang memahami tugas dan dibuat sebuah
bertujuan untuk menjaga, merawat, dang kesepakatan secara alamiah diantara mereka.
mendidik anak-anaknya mendapatkan cara Dalam fase berikutnya mereka siap untuk
berpikir yang baik dan kedewasaannya memasuki dunia masyarakat atau dunia diluar
(Locke, 1691:241). rumah. Mereka akan menyesuaikan diri
dengan aturan yang sama dalam satu
22 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

komunitas berdasarkan apa yang mereka Indonesia perlu kiranya melihat apa yang
alami dalam pendidikan keluarga. Aturan- telah dirumuskan dalam konstitusi serta
aturan di masyarakat pada hakikatnya dicita-citakan oleh para pendiri bangsa
berjalan secara alami pada sistem sebagai pijakan dasar dimana para negarawan
pemerintahan seperti yang mereka alami saat ini berpikir dan bertindak serta terdapat
masih kanak-kanak. Jika orang tua mereka kesinambungan dalam membuat kebijakan
mendidik dengan kebebasan dan kesetaraan tersebut. Selain itu, pemerintah perlu
maka mereka akan berusaha mendapatkan memenuhi hak alamiah setiap warga negara
kebebasan dan kesetaraan itu sendiri. meliputi hak untuk hidup, sehat, kebebasan,
Sehingga, ketika mereka memasuki dunia dan properti. Namun, setiap warga negara
masyarakat; masyarakat demokrasi akan tentu harus melaksanakan kewajibannya pada
muncul dan mereka secara natural akan negara salah satunya adalah membayar pajak.
membangun pemerintahan yang demokratis. Dengan kerjasama dua arah ini dirasa
masyarakat beradab dengan tata kelola
Penutup pemerintahan yang baik akan terlaksana.
Demokrasi dalam pandangan John Terpenting dalam membangun masyarakat
Locke bukan hanya sekedar pemerintahan demokrasi atau proses demokratisasi setiap
yang dijalankan oleh rakyat atau perwakilan warga negara harus menghayati intisari
dari rakyat yang tugas-tugasnya telah diatur demokrasi dalam jiwanya dan hal ini dapat
dalam konstitusi yang dibuat oleh pendiri dimulai dari ranah keluarga, sekolah, serta
suatu negara namun juga bagaimana sistem dikuatkan dalam kehidupan sehari-hari di
pemerintahan tersebut siap untuk melindungi masyarakat. Dimana berpikir secara logis dan
dan mengayomi hak-hak dasar warga kedewasaan seseorang adalah harga mutlak
negaranya. Apabila pemerintah tidak dapat bagi setiap warga negara dalam masyarakat
memenuhi semua hak warga negara dan demokrasi.
mereka telah melakukan kewajibannya yakni
membayar pajak maka tidak salah jika Daftar Rujukan
kemudian rakyat menuntut atau pada fase Budiardjo, Miriam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu
akhir mereka memutuskan untuk membuat Politik. Jakarta: Gramedia Media
pemerintahannya sendiri. Pada perkem- Pustaka.
bangannya pemerintahan ini secara umum Blum, William. 2013. Demokrasi: Ekspor
akan mengakomodir seluruh kepentingan Amerika yang Paling Mematikan.
rakyat terutama perekonomian. Pemikiran Yogyakarta: Bentang,
yang meletakkan pada kebebasan rakyat Bourne, Fox. 1876. The Life of John Locke.
dalam pemerintahan ini kemudian menjadi New York: Harper & Brothers.
spirit atau semangat republikanisme yang Cranston, Maurice. 1985. John Locke: A
menyebar ke seluruh dunia. Tentunya JJ Biography. Oxford: Oxford
Rouseau dan Thomas Jefferson terinspirasi University Press.
dari pemikirannya dan di belahan dunia lain Deveraux, Simon. 2005. “The Abolition of
bukan tidak mungkin Mahatma Gandhi dan the Burning of Women in England
Soekarno juga mengembangkan pemikiran- Reconsidered”. Crime, History, and
nya dengan menyesuaikannya pada keadaan Societies, Vol.9 No.2 (2005): 1-14.
sosial dan budayanya. Hariyono. 2013. Arsitektur Demokrasi
Dari Locke, kita dapat memahami Indonesia. Malang: Setara Press.
bahwa sudah sepantasnya ketika kita Hsueh, Vicki. 2002.“Giving Orders: Theory
berbicara tentang proses demokratisasi di and Practice in the Fundamental
Daya Negri Wijaya, John Locke Dalam Demokrasi 23

Constitutions of Carolina”. Journal Fundamental Constitution of


of the History of Ideas. Vol.63, No.3 Carolina (1669). Accessed 14
(2002): 425-445. December 2012. Available from
Jewell, Helen. 1998. Education in Early http://oll.libertyfund.org/title/1724on
Modern England. London: 2012-12-15.
Macmillan Press. Locke, John. 1697. An Essay on Poor Law
Kartodirdjo, Sartono. 2001.Indonesian Accessed 14 December 2012.
Historiography. Yogyakarta: Available from
Penerbit Kanisius. http://pols2900.files.wordpress.Com/
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan, 2011/01/ poorlaw.pdf.
Mentalitas, dan Pembangunan. Morril, John. 2010. “The Stuarts 1603-1688”.
Jakarta: Gramedia Media Pustaka. In The Oxford History of Britain,
Ignatieff, Michael. 1978. A Just Measure of edited by Kenneth Morgan, p.327-
Pain: The Penitentiary in the 398. Oxford: Oxford University
Industrial Revolution 1750-1850. Press.
London: Penguin Books. Pangle, Thomas L. 1988. The Spirit of
Lessnoff, Michael. 1990. Ed. Social Contract Modern Republicanism: The Moral
Theory. Oxford: Basil Blackwell. Vision of the American Founders and
Locke, John. 1824. The Works of John Locke the Philosophy of Locke. Chicago:
in Nine Volumes 12th ed. (London, The University of Chicago Press.
1824), Vol.1, An Essay concerning Plamenatz, John. 1992. Man and Society:
Human Understanding Part 1 (1689). Political and Social Theories from
Accessed 14 December 2012. the Middle Ages to Locke. London:
Available from Longman.
http://oll.libertyfund.org/title/ Purwanto, Bambang. Membangun Kesadaran
762on2012-12-15. Teoretis dan Metodologis dalam
Locke, John. 1689. The Works of John Locke Historiografi Indonesiasentris.
in Nine Volumes 12th ed. (London, Disampaikan dalam kuliah umum
1824), Vol. 2, An Essay concerning yang diselenggarakan oleh Fakultas
Human Understanding Part 2 and Ilmu Sosial Universitas Negeri
Other Writings (1689). Accessed 14 Malang, Malang 28 Oktober 2013
December 2012. Available from Richards, Judith, Lotte Mulligan, & John
http://oll.libertyfund.org/title/ Graham. 1981. “Property and People:
762on2012-12-15. Political Usages of Locke and Some
Locke, John. 1691. The Works of John Locke Contemporaries”. Journal of the
in Nine Volumes 12th ed. (London, History of Ideas. Vol. XLII, No. 1
1824), Vol. 4, Economic Writings (1981): 29-52.
and Two Treatises of Government Syam, Firdaus. 1981. Pemikiran Politik
(1691). Accessed 14 December 2012. Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi,
Available from dan Pengaruhnya terhadap Dunia
http://oll.libertyfund.org/title/1724on Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.
2012-12-15. Tully, James. 1981. A Discourse on Property.
Locke, John. 1669. The Works of John Locke Cambridge: Cambridge University
in Nine Volumes 12th ed. (London, Press.
1824), Vol. 9, Letters and
Miscellaneous Works: The
24 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1, Juni 2014

Vaughn, KI. 1980. John Locke: Economist Nation and Character Building. MA
and Social Scientist. London: Dissertation at the University of
Athlone Press. Sunderland.
Vallance, Edward. The Glorious Revolution. Wijaya, Daya Negri. 2013. “John Locke on
Accessed 24 May 2013. Available at Character Building”. Atikan: Jurnal
http://www.bbc.co.uk/history/british/ Kajian Pendidikan. Vol. 3 (2)
civil_war_revolution_gloriou Desember 2013. Bandung, Indonesia:
s_revolution_01.shtml Minda Masagi Press and UNSUR
Wijaya, Daya Negri. 2013.Teori dan Praksis Cianjur
Sejarah Gagasan. Yogyakarta: Wijayanto, Eko. 2013. Memetics: Perspektif
Penerbit Kanisius. Evolusionis Membaca Kebudayaan.
Wijaya, Daya Negri. 2013. The Dynamo of Depok: Kepik.
Civilised Society: John Locke on

Anda mungkin juga menyukai