Anda di halaman 1dari 2

Alat Musik Gambus Khas Palembang

Gambus Palembang

Gambus Palembang, juga dikenal sebagai Gambus Melayu Palembang, adalah jenis alat
musik tradisional yang berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Alat
musik ini merupakan bagian dari warisan budaya Melayu yang kaya. Gambus Palembang
adalah instrumen musik dawai yang memiliki beberapa senar dan dimainkan dengan cara
dipetik. Bentuknya mirip dengan gitar, namun memiliki karakteristik yang khas. pemain
musik Gambus biasanya akan membawakan syair nuansa Islami pada acara khitanan, khatam
al-quran, cukur rambut, dan acara malam berinai calon pengantin wanita. Sedangkan, untuk
tari zapin kreasi pemain akan lebih membawakan syair-syair sekuler pada acara yang sifatnya
tidak sakral, seperti acara menerima tamu, acara resepsi pernikahan, dan acara perayaan
lainnya.

Sejarah Gambus Palembang

alat musik gambus awalnya dikenal oleh masyarakat Melayu yang berdiam di wilayah pesisir
pantai, bersama dengan masuknya para pedagang dari daerah Timur Tengah pada abad ke 7
hingga abad ke 15-an.Selain datang untuk berdagang, mereka juga berdakwah
memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat setempat. Di samping itu, para pedagang
juga membawa peralatan musik, diantaranya yaitu Gambus. Adanya gambus disebabkan
masuk dan menyebarnya Islam di Nusantara, yang diperkirakan sudah ada pada masa
Kesultanan Palembang.

Bahan Pembuatan

Gambus Palembang biasanya terbuat dari kayu, termasuk untuk bagian badan (body) dan
leher (neck). Kayu yang umum digunakan adalah kayu jati, kayu mahoni, atau kayu cedar.
Bagian-bagian ini dapat dihias dengan ukiran dan ornamen tradisional. Pilih senar yang
sesuai untuk gambus, biasanya terbuat dari nilon, kawat baja, atau perak.

Cara Memainkan

Seperti kebanyakan gambus, Gambus Palembang dimainkan dengan cara dipetik. Pemain
bisa menggunakan jari tangan atau penyangga (pick) untuk memetik senar-senarnya. Teknik
memainkan meliputi memetik dan memijak senar untuk menghasilkan suara. Memainkan alat
musik gambus Palembang melibatkan teknik-teknik khusus yang memungkinkan Anda
menghasilkan suara yang indah dan melodis. Seperti halnya memainkan alat musik lain,
konsistensi, dedikasi, dan eksplorasi kreatif akan membantu Anda menjadi pemain gambus
Palembang yang lebih baik.
Bentuk dan Desain

Gambus Palembang memiliki desain yang khas, dengan badan (body) yang berbentuk bulat
lonjong atau oval. Beberapa gambus Palembang juga dihias dengan ukiran-ukiran artistik dan
memiliki tampilan yang indah. Desain dan bentuk gambus Palembang mencerminkan estetika
budaya Melayu dan tradisi musik di daerah tersebut. Selain itu, ornamen-ornamen yang
menghiasi gambus menambahkan unsur seni yang indah, membuatnya menjadi alat musik
yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga estetis.

Peran dalam Musik Tradisional

Gambus Palembang sering dimainkan dalam musik tradisional Melayu Palembang dan
digunakan dalam berbagai acara budaya, seperti upacara pernikahan, acara adat, pertunjukan
seni, dan lainnya. Alat musik ini memainkan peran penting dalam mengiringi lagu-lagu
tradisional dan tarian Melayu Palembang. Gambus menciptakan pola ritme dan nada yang
membentuk dasar musik Melayu. Senar-senar gambus dipetik dengan berbagai teknik untuk
menghasilkan ritme yang sesuai dengan karakter musik tradisional Melayu. Nada-nada yang
dihasilkan juga memberikan nuansa dan emosi tertentu kepada karya musik. Gambus
Palembang memegang peranan yang vital dalam menghidupkan dan mewariskan musik
tradisional Melayu Palembang dari generasi ke generasi. Selain itu, sebagai bagian dari
identitas budaya, gambus juga membantu melestarikan tradisi dan kekayaan budaya
masyarakat Melayu Palembang.

Alat Musik Gambus

Di Indonesia, musik gambus berjaya terjadi pada tahun 1940. Perintis orkes gambus ialah
orang Arab-Indonesia bernama Syech Albar (ayah dari Ahmad Albar), dan orkes gambus
yang terkenal yaitu orkes gambus El-Surayya dari Medan yang dipimpin Ahmad Baqi. Orkes
gambus kini banyak dipakai ketika ada acara pernikahan dan sunatan. Menggunakan lirik
bahasa Arab dan berisi shalawat atau do’a. Biasanya orkes gambus dapat dijumpai di
beberapa daerah Melayu di Indonesia yaitu Aceh, Riau, Pesisir Timur di Sumatera Utara,
Jambi, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.

Anda mungkin juga menyukai