Anda di halaman 1dari 3

Nama : Habiburrahman Faiz

NIM : 01011382126144

Kelas : PKN A

1. Tanggapan Saya mengenai kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh salah satu
influencer terkenal yaitu Rachel Vennya adalah bukan kasus pelanggaran hukum yang biasa-
biasa saja tetapi kasus pelanggaran hukum yang sangat membahayakan keselamatan seluruh
masyarakat Indonesia. Seharusnya dia melakukan karantina selama 8 hari sepulangnya dia
dari Amerika Serikat tetapi di hari ke 3 dia melarikan diri dari wisma atlet dan melanjutkan
liburannya di Bali. Apa yang telah dilakukannya itu dapat menyebabkan timbulnya jenis
varian baru di Indonesia karena kita tidak mengetahui virus apa yang dibawanya dari
Amerika Serikat yang mungkin jenis virus varian baru yang belum ada di Indonesia.
2. Pada dasarnya penyebab terjadinya kasus pelanggaran tersebut adalah tidak ada rasa
tanggung jawab di diri sendiri dan tidak adanya sifat kepedulian terhadap sesama sebagai
seorang influencer terkenal dan hanya memikirkan kesenangan pribadi. Dibalik itu semua
tetapi kasus pelanggaran ini dapat terjadi karena ada nya kesempatan yang besar untuk
melarikan diri dari wisma atlet karena kurangnya penjagaan terhadap orang – orang yang
melakukan karantina di wisma atlet dan adanya kesempatan yang besar untuk melakukan
kasus pelanggaran tersebut yang diketahui adanya keikut sertaan anggota TNI untuk
membantu melarikan diri dari wisma atlet.
3. Upaya penyelesaian kasus pelanggaran hukum ini adalah pihak kepolisian masih menjadikan
Rachel vennya sebagai saksi dan akan dilanjutkan ke tahap penyidikan. Apabila terbukti
bersalah dan menjadi tersangkan maka akan terkenal pasal 93 Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Pasal tersebut menyatakan, setiap orang yang tidak
mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan dan atau menghalang-halangi
penyelenggaraan Kekarantinaan kesehatan sehingga menyebabkan kedaruratan kesehatan
masyarakat dipidana dengan pidana penjaran paling lama 1 tahun dan atau pidana denda
paling banyak Rp 100.000.000.
4. Sebagai mahasiswa kita harus menyikapi kasus pelanggaran hukum ini dengan bijak dan
tidak terprovokasi untuk menjatuhkan nama influencer tersebut harus tetap mengikuti proses
hukum yang berlaku di Indonesia dan kita sebagai mahasiswa tidak untuk mencontoh apa
yang telah dilakukan oleh influencer tersebut yang dapat merugikan negara dan keselamatan
semua masyarakat Indonesia.

1. Tanggapan Saya terhadap kasus pelanggaran hukum yaitu penggunaan tes antigen bekas dan
menjual vaksin illegal adalah kasus pelanggaran hukum yang sangat merugikan negara dan
sangat membahayakan seluruh masyarakat Indonesia. Dapat kita ketahui bahwa penggunaan
alat tes antigen bekas sangat berisiko menularkan virus apabila digunakan dua kali ke orang
yang berbeda dan melakukan penjualan vaksin illegal juga sangat membahayakan nyawa
seseorang apabila disuntikan tidak sesuai dengan izin dan prosedur dari pemerintah. Para
tersangka juga merupakan para pekerja klinik Kimia Farma yang seharusnya mengerti dan
paham apa yang akan terjadi jika melakukan kasus pelanggaran hukum tersebut.
2. Penyebab terjadinya kasus pelanggaran hukum tersebut adalah keinginan suatu pihak untuk
memperkaya diri tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi pada negara dan masyarakat
Indonesia. Para tersangka merupakan para perkerja dari klinik Kimia Farma sehingga
memudahkan mereka untuk mendapatkan barang yaitu alat tes antigen dan vaksin illegal.
Salah satu tersangka tersebut adalah Eks Business Manager Laboratorium Kimia Farma
yang bertanggung jawab atas penggunaan alat tes antigen bekas.
3. Upaya penyelesaian dari kasus tersebut adalah Polisi melakukan penyelidikan ke
Laboratorium yang ada di Bandara Kuala Namu yang di kelola oleh petugas dari klinik
Kimia Farma. Polisi menetapkan 4 tersangka dan dihukum sesuai dengan Pasal 98 ayat (3)
juncto Pasal 196 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan/atau Pasal 8 huruf (b),
(d) dan (e) juncto Pasal 62 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
4. Sebagai mahasiswa kita harus memahami, mengetahui, dan bijak dari kasus penggunaan alat
tes antigen bekas tersebut tetap harus mengikuti proses hukum yang berlaku di Indonesia
agar kasus ini dapat diselesaikan sesuai dengan hukum dan keadilan yang berlaku. Kita
sebagai mahasiswa juga harus lebih berhati-hati jika ingin melakukan tes antigen dan
melakukan vaksin. Sebaiknya, tes antigen dan vaksin lakukan lah di tempat yang sudah
disarankan oleh pemerintah seperti Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Umum Pusat,
Rumah Sakit Polri, Rumah Sakit TNI ataupun klinik / laboratorium yang jelas, aman, dan
sudah mendapatkan izin dari pemerintah dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai