Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PERFEKSIONISME DENGAN

KECENDERUNGAN BULIMIA NERVOSA

Karya Tulis

Ujian Sekolah Berdiferensiasi

Diajukan untuk menyelesaikan pendidikan jenjang SMA

Oleh:

AMIRAYANTI

NIPD: 204772
Kelas: XII MIPA KREASI

UPT SMA NEGERI 4 WAJO

2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini telah dibaca dan disetujui oleh:
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat mengerjakan dan
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “HUBUNGAN
PERFEKSIONISME PADA REMAJA PUTRI DENGAN
KECENDERUNGAN BULIMIA NERVOSA”.

Karya tulis ilmiah ini diharapkan membantu pembaca mengenali gejala-


gejala bulimia nervosa yang dapat menyebabkan penyakit serius dan
depresi berat.

Karya tulis ini disusun dengan usaha saya serta dukungan, doa serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan
banyak terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Baso Passamula, S.Pd selaku kepala SMA NEGERI 4


WAJO.
2. Bapak Mhammad Badruddin Sulaeman, S.Pd selaku pembimbing
yang telah memberikan arahan dan dukungan kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. Ibu Hasnawati, S.Ag selaku wali kelas yang memberikan dukungan
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
4. Kedua orang tua dan keluarga besar saya yang telah memberikan
motivasi dan doa yang tiada henti.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan saya. Oleh karena
itu, saya bersedia menerima saran dan kritik yang membangun baik dari
guru penguji maupun pembaca yang budiman demi kesemournaan karya
tulis ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan yang membutuhkannya.

Anabnua,

AMIRAYANTI
DAFTAR ISI

Bab l PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Perumusan Masalah
1.5 Tempat Dan Waktu Penelitian
1.6 Metode Penelitian
1.7 Teknik Pengumpulan Data
1.8 Tujuan Penelitian
1.9 Mafaat Penelitian

Bab ll KAJIAN PUSTAKA

Bab lll PEMBAHASAN

Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era ini penampilan sangat diutamakan oleh semua golongan


terutma remaja dalam segala aspek kehidupan. Menurut Santrock
2003, masa remaja merupakan masa perkembangan transisi antara
masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial- emosional. Pubertas yang dialami remaja
mengakibatkan pertumbuhan fisik berupa peningkatan pertumbuhan
berat dan tinggi badan, perubahan dan proporsi dalam bentuk tubuh,
dan tingkat kematangan seksual. Remaja putri mengalami
peningkatan jaringan lemak yang membuat tubuh mereka semakin
jauh dari kurus ideal. Bertambahnya berat badan yang dramatis pada
remaja putri, mengakibatkan remaja putri mempresepsikan diri mereka
tersebut dalam kategori gemuk, yang pada keyataannya ukuran berat
badan sudah sesuai dengan tinggi mereka sehingga remaja putri lebih
sering melakukan diet untuk mengurangi berat badan mereka.
Penilaian diri pada remaja putri tentang kelebihan berat badan yang
mereka miliki dan keinginan mereka untuk menjadi lebih kurus dan
langsing mengarahkan remaja pada kecenderungan munculnya
perilaku gangguan makan (Grigg, Bowman, Redman 1996). Salah
satu gangguan makan yang muncul yaitu bulimi nervosa.

Bulimia nervosa adalah kelainan cara makan yang terlihat dari


kebiasaan makan berlebihan yang terjadi terus menerus. Bulimia
sering terjadi pada wanita dewasa ataupun remaja. Kelainan tersebut
biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri.
Hal – hal yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang
dengan bulimia nervosa dalah membuat dirinya muntah. Bulimia
nervosa kadang – kadang disebut juga dengan pembersihan.

Menurut wardlaw (1999) penderita bulimia nervosa biasanya


menyadari bahwa perilaku mereka tidak normal dan cenderung
membuat makanan sebagai pelarian jika berada dalam situasi kritis.
Mereka yang menderia bulimia nervosa biasanya memiliki berat badan
yang normal ataupun di atas normal. Pada penderita bulimia nervosa
biasanya terdapat siklus tertentu yang berulang. Pada awalnya
penderita merasakan kecemasan akan sesuatu yang memberikan
efek keinginan makan yang amat besar. Kemudian keinginan itu
dipuaskan dengan mengkonsumsi makanan dalam porsi yang sangat
besar (bingeing), setelah keinginan tersebut terpuaskan penderita
merasa takut gemuk sehingga melakukan pemuntahan. Setelah
melakukan pemuntahan, ketakuta menjadi gemuk hilang dan berganti
menjadi perasaan bersalah karena telah mengkonsumsi makanan
dalam porsi banyak, kemudian penderita kembali merasakan yang luar
biasa dan memuaskannya dengan makan dalam porsi banyak dan
begitu seterusnya seperti tahapan yang dijelaskan sebelumnya.

Semua jenis gangguan makan, dapat menghabiskan banyak waktu,


merusak kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Bahkan mereka
yang tidak memiliki kelainan dapat menderita tekanan yang signifikan.
Gangguan makan dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah
perfeksionisme.

Perfeksionisme adalah keyakinan bahwa seseorang harus menjadi


sempurna untuk mencapai kondisi terbaik pada aspek fisik ataupun
non – materi.Perfeksionisme ditandai dengan penetapan standar
irasional dan kritik diri yang keras. Faktor risiko yang sangat kuat pada
seseorang perfeksionis adalah mengalami gangguan makan. Karena
seseorang yang menginginkan kesemournaan mencari satu hal yang
tidak dapat dicapai dan memaksakan diri sendiri.

Perfeksionis dianggap rentan terhadap gangguan makan menetapkan


standar yang tidak realistis dan kaku untuk mencapai berat badan atau
fisik ideal dan mengkritik diri sendiri dengan keras ketika mereka tidak
memenuhi standar tersebut. Orang – orang ini terlibat dalam pemikiran
hitam – putih dan memandang sesuatu yang kurang dari
kesempurnaan sebagai kegagalan.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Tekanan untuk selalu sempurna menjadi pemicu bulimia nervosa.
2. Mengetahui alasan mengapa perfeksionisme menjadi penyebab
bulimia nerfosa.

1.3 Pembatasan Masalah


Sebagaimana penjelasan di atas saya menegaskan bahwa karya tulis
ilmiah ini berfokus pada keterkaitan perfeksionisme remaja putri uisa
17 – 19 tahun dengan kecenderungan bulimia nervosa.

1.4 Rumusan Masalah


1. Bagaimana keterkaitan perfeksionisme padar remaja putri dengan
kecenderungan bulimia nervosa ?
2. Bagaimana pengaruh perfeksionisme pada remaja putri terhadap
kecenderungan bulimia nervosa ?

1.5 Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret
2023 di Anabanua.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan;
Metode Deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha
menggambarkan objek atau subjek yang diteliti secara mendalam,
luas dan terperinci. Metode penelitian ini digunakan untuk
memecahkan dan menjawab masalah dengan mengumpulkan data,
klasifikasi, analisis, kesimpulan dan laporan.
Menurut Sugiyono (2018). “ penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai varoabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel lain”.

1.7 Teknik Pengumpulan Data

1.8 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui keterkaitan perfeksionisme pada remaja putri dengan
kecenderungan bulimia nervosa.
2. Mengetahui pengaruh keterkaitan perfeksionisme pada remaja
putri dengan kecenderungan bulimia nervosa.
1.9 Manfaat Penelitian
Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya remaja putri agar dapat dijadikan bahan
informasi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perfeksionisme
dan bulimia nervosa. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan
kesadaran terkait gangguan yang semakin tinggi hngga dapat
dilakukan upaya preventif.
Bab ll

KAJIAN PUSTAKA

2.1

Anda mungkin juga menyukai