Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN

IDENTIFIKASI PASIEN

KLINIK UTAMA KELUARGA MULIA


Jl. Kramat Jaya No.1B, RT.009/RW.014, Kelurahan Lagoa,
Kecamatan Koja
Jakarta Utara, 14270
Email : kp.keluargamulia@gmail.com
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Identifikasi pasien adalah upaya yang dilakukan untuk membedakan satu pasien
dengan yang lain sehingga memperlancar atau mempermudah memberikan pelayanan
kepada pasien sehingga dapat mencegah kejadian potensial cidera. Suatu proses yang
dilakukan di tempat pelayanan kesehatan untuk menetapkan dan memastikan identitas
secara benar sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada
pasien antara satu dengan lainnya
Kesalahan atau kekeliruan identifikasi pasien sering terjadi hamper semua aspek
atau tahapan diagnose dan pengobatan sehingga kita perlu data-data yang akurat.
Kegagalan identifikasi secara benar dapat berupa salah orang, salah prosedur, salah
pengobatan, salah test diagnosis. Maksud ini semua untuk melakukan pengecekan dua
kali. Pertama untuk identifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan
atau pengobatan. Kedua untuk kesesuaian pelayanan dan pengobatan terhadap individu
tersebut.
B. Tujuan
Memungkinkan ketepatan identifikasi pasien sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan di KUKM dan mengurangi kesalahan pasien

2
BAB II

RUANG LINGKUP

1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat jalan dan pasien yang akan
menjalani suatu prosedur tindakan
2. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan / medis perawat, bidan, dan unit layanan
lainnya, staf pendaftaran, administrasi
3. Pasien diidentifikasi saat di tempat pendaftaran, unit rawat jalan, laboratorium, farmasi,
rongent
4. Petugas :
a. Seluruh staf KUKM memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien
b. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika di unit pendaftaran, rawat
jalan,laboratorium, rongent, farmasi
c. Petugas menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan menentukan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembaliinsiden tersebut
d. Melaporkan salah identisikasi pasien 1x24 jam
5. Koordinator unit pelayanan :
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh
penanggung jawab unit
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan pedoman identifikasi pasien

3
BAB III

TATA KELOLA

1. Identifikasi pasien secara umum


a. Semua pasien harus diidentifikasi secara tepat dan benar sebelum mendapat
intervensi di KUKM mulai dari pendaftaran, pemeriksaan rutin, peresepan obat,
prosedur tindakan, laboratorium , rongent, farmasi
b. Identifikasi pasien dua detail dari tiga yang mencakup :
 Nama lengkap pasien sesuai KTP dan tidak boleh disingkat
 Tanggal lahir
 No RM
c. Lakukan komunikasi aktif yang diawali dengan memperkenalkan diri pada pasien
d. Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan meminta pasien
untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya / tidak.
e. Tanyakan pada pasien dengan menggunakan pertanyaan terbuka, contoh : “siapa
nama bapak/ibu/anak?” lalu “kapan tanggal lahirnya” sambil mencocokkan
dengan RM, formulir pengantar untuk laboratorium/rongent , serta kartu berobat
2. Identifikasi pada pasien alergi
a. Pasien harus dipastikan memiliki riwayat alergi atau tidak
b. Stiker identifikasi pasien alergi ditempel pada muka depan RM
c. Jika ditemukan alergi yang baru maka diberikan stiker lagi
d. Bentuk stiker lengkaran dengan warna dasar merah bertuliskan alergi
3. Identifikasi pasien risiko jatuh
a. Yang termasuk kedalam pasien risiko jatuh adalah lansia, disabilitas, kursi roda
b. Stiker identifikasi risiko jatuh berbentuk bulat dengan warna dasar kuning
bertuliskan risko jatuh dan di tempelkan pada lengan kanan
4. Identifikasi pasien berkebutuhan khusus
a. Petugas pendaftaran mengenali hambatan yang dimiliki pasien seperti :
- Hambatan bahasa ( tidak bisa berbahasa indonesia )
- Hambatan fisik ( dapat dilihat dari cara berjalan pasien memakai tongkat,
kursi roda, di tuntun, buta, tuli, dll )

4
b. Petugas pendaftaran segera menghubungi petugas yang dapat memahami bahasa
pasien
c. Jika terdapat pasien dengan hambatan fisik maka petugas pendaftaran
mendahulukan keluarganya untuk melakukan pendaftaran. Jika pasien datang
sendiri maka petugas diruang pemeriksaan langsung melakukan identifikasi
langsung ditempat pemeriksaan dan setelah itu menyerahkan ke petugas
pendaftaran
5. Pelaporan insiden kesalah identifikasi pasien
a. Setiap adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus segera melaporkan pada
petugas yang berwewenang di unit masing-masing kemudian melengkapi laporan
insiden. Contoh kesalahan
- Kesalahan penulisan nama di RM
- Kesalahan informasi atau data yang diberikan pasien
- Kesalahan dalam pemberian obat
b. Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien
- Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
- Pastikan tindakan pencegahan cidera
- Jika prosedur sudah dilakukan pada pasien yang salah dilakukan ditempat
yang salah, para klinisi harus memastikan bahwa langkah-langkah yang
penting telah dilakukan di awal untuk melakukan prosedur yang tepat pada
proses yang tepat

5
BAB IV

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai