Anda di halaman 1dari 10

Jurnal 10

KULIAH MINGGU KESEPULUH


101-110
8.4. Perhitungan Pekerjaan tambah / Kurang
1. Dalam hal terjadi pekerjaan tambah/kurang sebelum
dilakukan maka harus ada : daftar nilai harga pekerjaan
tambah/kurang, dalam batas 10%, sesuai dengan surat
penawaran, bagaimana jika pekerjaan tambah/kurang
melebihi 10%, harus ada kesepakatan apakah dengan
harga baru atau tidak perl,
2. Jika ternyata harga pekerjaan tambah melebihi
pekerjaan kurang, maka pekerjaan tambah tersebut
dapat dibayarkan hsrgs prkrtjaan tambahan 10% dari
harga awal
3. Jika sifat dari perubahan (merupakan prioritas), maka
dapat ditentukan harga dimana harga kontrak dapat
naik/turun tergantung kesepakatan (sesuai yang
tercantum dalam kontrak,
8.5. Bagaimana pemahaman tentang Back to Basic of
Contract?
1. Setelah kontrak ditanda tangani dan lahan telah diserah-
terimakan dari pengguna jasa (pemilik) kepada
penyedia jasa (rekanan) melalui berita acara
penyerahan lapangan maka seluruh tanggung jawab
lahan telah menjadi tanggungjawab penyedia jasa
(rekanan)
2. Penyedia jasa (rekanan) bertanggungjawab terhadap
kerusakan yang timbul dikemudian hari akibat
kesalahan pelaksanaan baik disengaja atau tidak yang
tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam
kontrak dan penyedia jasa (rekanan) berkewajiban
untuk memperbaikinya dan mengembalikan keadaan
baik seperti semula.
BAGIAN IX
ASPEK-ASPEK KONTRAK KONSTRUKSI
BAGIAN IX
ASPEK-ASPEK KONTRAK KONSTRUKSI

9.1. Pendahuluan
Kontrak/dokumen kontrak mengandung banyak aspek:
meliputi aspek teknik, hukum, administrasi, keuangan/
perbankan, perpajakan dan sosial, politik. Bobot ma-
sing-masing aspek tersebut akan dapat mempengaruhi
pelaksanaan kontrak dengan tipe yang berbeda.
9.2. Aspek Teknik
1. Aspek teknik tersebut menjadi perhatian pelaku jasa
konstruksi, tetapi aspek lain tidak kalah pentingnya
perlu mendapatkan perhatian supaya isi kontrak dalam
kegiatan pekerjaannya dapat dipatuhi dengan sebaik-
baiknya.
3. Aspek teknik (1) Syarat-syarat umum kontrak, (2) Syarat-
syarat khusus kontrak, (3). Syarat-syarat teknik, (4).
Syarat-syarat khusus, (5). Gambar kerja kontrak, (6).
Adenda, (6) Lampiran-lampiran. Masalah yang sering
timbul dalam kontrak adalah:
(1). Lingkup pekerjaan (scope of works) sering menjadi
masalah serius. Pemilik proyek menyebut lingkup kerja
yang berbeda dengan lingkup menurut rekanan dan
lingkup ini penting diketahui lebih dulu sebelum
penanda tanganan kontrak.
(2). Waktu pelaksanaan (construction period) kapan
mulai dan berapa hari waktu yang dibutuhkan, dihitung
berdasarkan hari kerja atau hari kalender. Waktu mulai
pelaksanaan pekerjaan saat tanggal dilakukan tanda
tangan kontrak, tanggal SPK (Surat Perintah Kerja) atau
yang lain seperti saat penyerahan lahan.
(3). Metoda pelaksanaan (construction method): metoda
pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana awal, adanya
perubahan waktu mulai pelaksanaan pekerjaan akan
mengganggu akhir pelaksanaan pekerjaan. Penyerahan
lahan yang terkatung-katung akan mengganggu metoda
pelaksanaan.
(4). Metoda pengukuran (method of measure ment):
Sering terjadi salah paham menentukan volume galian
tanah pondasi; jika menggunakan British Standard,
volume galian sesuai dengan volume pondasi, jika
kebiasaan galian tanah berbentuk empat persegi atau
trapesium miring.
(5). Jadual waktu pelaksanaan (time schedule): ada yang
menggunakan vector diagram, balk chart/bar chart), S
curve, atau menggunakan network planning.
9.3. Aspek Hukum
1. Seluruh dokumen kontrak adalah produk hukum, yang
artinya bahwa yang dijelaskan disini adalah aspek
hukum yang sering menimbulkan dampak hukum yang
serius. Beberapa aspek hukum yang perlu mendapatkan
perhatian adalah :
1). Bahasa kontrak (contract language): bahasa yang
digunakan tergantung kepada pemilik proyek dan
rekanan, jika kontrak bantuan asing dengan bahasa
Inggris dan bila kontrak lokal Indonesia dengan bahasa
Indonesia. Peraturan sekarang untuk kontrak-kontrak
Nasional Indonesia dengan pemerintah menggunakan
bahasa Indonesia, dan jika menggunakan 2 (dua)
bahasa, bila terjadi kesalah-pahaman/kesalah- penger-
tian mengacu pada kontrak bahasa Indonesia.
(2). Denda keterlambatan (liquidity damages): denda
yang diberikan atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan apakah menimbulkan kerugian atau tidak
tetap diberlakukan denda keterlambatan. Denda atas
keterlambatan 1‰ (satu permil perhari dan setinggi-
tinggi nya 5% (lima persen), berarti denda berlaku 50
(lima puluh) hari, selebihnya bagaimana?
3). Keadaan memaksa/kahar (force majeure): ialah terjadi
diluar kemampuan manusia (act of God), misal : banjir,
gunung meletus, kebijakan pemerintah: moneter,
peperangan dan pemogokan yang harus mendapat ke-
putusan resmi dari pemerintah yang berhak .
4). Penghentian sementara pekerjaan (suspension of
work): harus diatur dalam kontrak, karena jika terjadi,
bagaimana menghitung waktu yang hilang.
( 5). Pemutusan kontrak (termination of contract): yang
dimaksud adalah penghentian secara sepihak kegiatan
pekerjaan. Penghentian dapat berasal dari pemilik atau
dari kontraktor. Hak dan kewajiban antara pemilik
proyek dengan rekanan harus jelas, sehingga dapat
diketahui siapa-siapa yang melakukan kesalahan/
wanprestasi.
9.4. Aspek Keuangan atau Perbankan
1. Aspek keuangan atau perbankan: adalah nilai kontrak
(contract amount), method of payment, guarantee or
bonds. Pembayaran erat kaitannya dengan jaminan yang
harus disediakan.
2. Jaminan yg disediakan rekanan adalah advance payment
bond, performance bond dan retention bond; jaminan
yang disediakan pemilik adalah jaminan pembayaran
(payment guarantee).

Anda mungkin juga menyukai