5 Program K3L
Pelaksanan K3L adalah suatu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan
kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja, serta bebas pencemaran lingkungan menuju peningkatan
produktivitas, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja. Pelaksanaan K3 di dalam proyek ini mengikuti siklus
PDCA (Plan, Do, Check, Act), Penjelasannya sebagai berikut:
1) Plan, menentukan dan menilai resiko dan kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja, menentukan tujuan kerja dari program organisasi K3 dan proses yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan kebijakaan
organisasi
2) Do, Mengimplementasikan proses sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya
3) Check, memantau dan mengukur aktivitas yang berkaitann dengan kebijakan
K3 dan tujuan K3, dan melaporkan hasilnya
4) Act, mengambil tindakan untuk terus meningkatkan kinerja K3 untuk mencapai
hasil yang diinginkan
Organisaasi K3 harus pula menentukan, mengimplementasikan, dan
menjaga sebuah proses untuk mengeliminasi dan mengurangi resiko dalam
pekerjaan menggunakan 5 hierarki pengendalian atau hierarchy of control:
5) Eliminate, mengeliminasi sumber bahaya
6) Substitute, mengganti proses, alat, operasi, atau material dengan yang lebih
aman/kurang berbahaya.
7) Engineering, modifikasi metode kerja, alat, mesin, tempat kerja ke yang lebih
aman
8) Administration, dapat berupa prosedur, aturan, pelatihan, durasi kerja, tanda
bahaya, rambu, poster, label.
9) PPE/APD, menggunakan alat pelindung diri yang lengkap.
Gambar 3. 1 Piramida Hierarki Pengendalian Risiko/Bencana
(Sumber: Hirarki Kontrol dalam K3 (garudasystrain.co.id))
b) Safety Talk
Safety talk dilaksanakan untuk mengigatkan kembali kepada pekerja untuk
selalu mengenakan APD yang lengkap dan berhati – hati selama bekerja, safety
talk diikuti oleh petugas HSE masing – masing bagian pekerjaan, pekerja, dan
surveyor. Safety talk dilaksanakan setiap hari selama 15 menit dari jam 07:45 –
08:00 WIB
d) HSE Training
Usaha untuk memperbaiki performa pekerja dan memberikan pekerja
pengetahuan dasar serta langkah – langkah jika terjadi potensi bahaya seperti
keadaan darurat, kecelakaan kerja, contoh trining yang dilakukan antara lain
sosialisasi P3K dan sosialisai penggunaan APAR. Pelaksanaan HSE training
menyesuaikan dengan kondisi proyek.