Anda di halaman 1dari 2

Arsitektur Post Modern

Arsitektur pasca-modern atau biasa kita sebut post modern adalah sebuah gaya atau gerakan
arsitektur yang muncul pada tahun 1960an sebagai reaksi melawan austeritas, formalitas, dan
kekurangan varietas dari gaya arsitektur modern, terutama pada gaya internasional yang
mulai oleh Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe.

Arsitektur Post-modern merupakan campuran antara berbagai macam tradisi dan masa lalu.
Post – Modernisme juga merupakan kelanjutan dari modernisme, sekaligus juga melampaui
modernisme. Ciri khas karya arsitektur post modern adalah
 Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau popular
 Membangkitkan kembali kenangan kembali historic
 Berkonteks urban
 Menerapkan kembali teknik ornamentasi
 Bersifat representasional
 Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain)
 Dihasilkan dari partispasi
 Mencerminkan aspirasi umum
 Bersifat plural

Museum Guggenheim Bilbao, Spanyol Museum Louvre, Paris

Arsitektur Byzantine
Periode Perkembangan Seni Arsitektur Byzantium berkisar pada rentang waktu 395 – 1100
Masehi. Seni Arsitektur Byzantium adalah sebuah simbiosis dari beragam kebudayaan dan
perpaduan dari Seni Arsitektur Barat (Eropa) dan Seni Arsitektur Timur (Asia) yang berpadu
dengan kebudayaan Mediterania Kuno. Seni Arsitektur Byzantium Awal tidak memiliki
bentuk yang berbeda dengan Seni Arsitektur Romawi Kuno baik secara gaya maupun
struktural. Namun karena terjadi perkembangan Teknologi Pembangunan, Perubahan Politik
Geografis, Pandangan Filosofi Keagamaan dan Pergeseran Gaya, Seni Arsitektur Byzantium
berevolusi secara bertahap. Perubahan paling mencolok adalah ditemukan dan
penggunaan atap berbentuk Kubah (Dome) yang terinspirasi dari Bangsa Sassanaid dari
Timur.
Beberapa ciri khas dan karakterisitik bentuk dari Bangunan-bangunan yang menerapkan Seni
Arsitektur Byzantium antara lain adalah;

1. Denah berbentuk Basilika, Salib, Persegi Panjang atau Polygon.


2. Atap berbentuk Kubah dengan tipe ½ lingkaran
3. Struktur atap berbentuk kubah berdiameter besar dan ditutup dengan lapisan Timah.
4. Bahan bangunan utama adalah batu bata cetak dan beton batuan kapur.
5. Struktur dinding berupa susunan bata, disusun dengan pola dekoratif dan dilapisi
dengan plesteran mortar.
6. Eksterior bangunan terlihat cukup sederhana, datar dengan jendela yang kecil dan
berteralis.
7. Interior bangunan dipernuhi dengan dekorasi dan lukisan mosaik dengan beragam
warna.
8. Kolom-kolom konstruktif dengan kepala tiang (Capital) bergaya Corintia
9. Kolom atau Pilar bangunan memiliki banyak dekorasi ornamen dengan teknik ukiran
seni relief yang berciri khas Kekaisaran Romawi Timur. Kolom Byzantium
merupakan ciri khas yang membedakan dengan Seni Arsitektur Romawi Klasik.
10. Ditemukan banyak Lengkungan pada Pintu Ruangan maupun Dekorasi antar Pilar
atau kolom.

Hagia Sophia, Turki Hagia Irene, Turki

Anda mungkin juga menyukai