1
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari 2018
ISSN: 2442–2525
2
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari
2018 ISSN: 2442–2525
3
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari
2018 ISSN: 2442–2525
bahasa ibunya dan makin mungkinlah budaya satu ke budaya lainnya dan
konselor memahami sosialisasi klien dengan pemahaman konselor tentang
dalam budayanya. 5)Keefektifan berbagai ketrampilan yang diperlukan
konseling antar budaya tergantung pada bagi klien untuk memasuki budaya yang
kesensitifan konselor terhadap proses baru. 11)Meskipun konseling antar
komunikasi pada umumnya (baik verbal budaya yang efektif memerlukan
maupun nonverbal) dan terhadap gaya pertimbangan tentang kehidupan
kominikasi dalam budaya klien. 6)Latar sekarang dan kemungkinan tugas / tugas
belakang dan latihan khusus serta atau kegiatan yang akan datang namun
pemahaman terhadap permasalahan fokus yang paling utama adalah hal-hal
hidup sehari-hari yang relevan dengan yang amat dipentingkan oleh klien.
budaya tertentu akan meningkatkan 12)Meskipun terdapat perbedaan yang
keefektifan konseling dengan klien yang besar tentang berbagai aspek dalam
berasal dari latar belakang budaya budaya yang berlainan bahasa dan teori-
tersebut. 7)Makin klien (antarbudaya) teori konseling, sebagian besar elemen
kurang memahami proses konseling pokok dalam konseling anatar budaya
mkain perlu konselor atau program sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
konseling antar budaya memberikan elemen-elemen pokok dalam konseling
pengarahan / pengajaran / latihan kepad pada umumnya. Elemen-elemen tersebut
klien (antar budaya) itu tentang meliputi ciri-ciri konselor sebagai
ketrampilan berkomunikasi, seseorang yang bertoleransi tinggi
pengambilan keputusan dan transfer terhadap kecemasan klien, luwes dalam
(mempergunakan ketrampilan tertentu pemberian respon secara positif kepada
pada situasi-situasi yang berbeda). klien, meyakinkan dalam pemberian
8)Keefektifan konseling anatarbudaya informasi dan sistem kepercayaannya,
akan meningkat sesuai dengan serta memberikan perhatian besar
pemahaman (klien dan konselor) tentang terhadap klien sebagai seorang pribadi.
nilai-nilai dan kerangka buadaya asli 13)Model konseling yang khusus
klien dalam hubungannya dengan dirancang untuk pola budaya tetentu
budaya sekarang dan yang akan datang. akan efektif digunakan terhadap klien-
9)Konseling antar budaya akan klien yang berasal dari budaya tersebut
meningkat keefektifannya dengan daripada budaya lainnya. 14)Konseling
adanya pengetahuan dan dimanfaatkan antar budaya akan efektif apabila
kelompok-kelompok antar budaya yang konselor memperlihatkan perhatian
berpandangan amat menguntungkan kepada kliennya sebagai seorang
klien. 10)Keefektifan konseling antar individu yang spesial.
budaya akan bertambah dengan Dalam proses konseling terjadi
meningkatnya kesadaran konselor hubungan interpersonal antara konselor
tentang proses adaptasi terhadap dan klien. Konseling lintas budaya terjadi
kecemasan dan kebingungan yang bila dalam suatu proses konseling
dihadapi individu yang berpindah dari terdapat perbedaan-perbedaan antara
5
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari
2018 ISSN: 2442–2525
konselor dan klien yang terjadi antara Menurut Sudrajat (2008) secara
konselor dan klien dapat terjadi karena umum tahapan konseling individual
adanya perbedaan jenis kelamin, usia, terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1)Tahap
pekerjaan, agama, afiliasi politik. awal, 2)Tahap kerja (inti), dan 3)Tahap
Perbedaan antara konselor dan klien kerja (tahap akhir).
dapat juga terjadi karena mereka berasal Tahap awal (tahap
dari kelompok masyarakat tertentu mendefinisikan masalah), tahap ini
(Handarini,1994). terjadi dimulai sejak klien menemui
konselor hingga berjalan sampai
Konseling Individu konselor dan klien menemukan masalah
Konseling merupakan salah satu klien. Pada tahap ini beberapa hal yang
cara pemberian bantuan secara perlu dilaksanakan diantaranya:
perseorangan dan secara langsung. (1)Membangun hubungan konseling
Pemberian bantuan dilaksanakan secara yang melibatkan klien (rapport). Kunci
face to face relationship (hubungan keberhasilan membangun hubungan
langsung tatap muka atau. hubungan terletak pada terpenuhinya asas-asas
empat mata antar konselor dan klien). bimbingan dan konseling, terutama asas
Biasanya masalah-masalah yang kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan
dipecahkan melalui teknik konseling dan kegiatan. (2)Memperjelas dan
individual ini adalah masalah-masalah mendefinisikan masalah. Jika hubungan
yang bersifat pribadi. Dalam konseling sudah terjalin dengan baik
konseling,konselor bersikap penuh dank lien telah melibatkan diri maka
simpati dan empati.Simpati artinya konselor harus dapat membantu
menunjukkan sikap turut merasakan apa memperjelas masalah klien. (3)Membuat
yang sedang dirasakan oleh klien.Adapun penaksiran dan penjajagan. Konselor
empati artinya berusaha menempatkan berusaha menjajagi atau menaksir
diri dalam situasi diri klien dengan kemungkinan masalah dan merancang
segala masalah yang dihadapinya bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu
(Salahudin, 2010). dengan membangkitkan semua potensi
Adapun tujuan konseling menurut klien dan menentukan berbagai
Shertzer dan Stone dalam (Juntika dan alternative yang sesuai untuk
Nurihsan, 2006) adalah: 1)Mengadakan mengantisipasi masalah yang dihadapi
perubahan perilaku pada klien sehingga klien. (4)Menegosiasikan kontrak.
memungkinkan hidupnya lebih produktif Membangun perjanjian antara konselor
dan memuaskan. 2)Memelihara dan dan klien yang berisi: (a)Kontrak waktu,
mencapai kesehatan mental yang positif. yaitu berapa lama waktu pertemuan
3)Penyelesaian masalah. 4)Mencapai yang diinginkan klien dan konselor.
keefektifan pribadi. 5)Mendorong (b)Kontrak tugas, yaitu berbagi tugas
individu mampu mengambil keputusan antar konselor dan klien. (c)Kontrak
yang penting bagi dirinya. kerjasama, yaitu terbinanya peran dan
tanggung jawab bersama antar konselor
5
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari
2018 ISSN: 2442–2525
5
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari
2018 ISSN: 2442–2525
6
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari
2018 ISSN: 2442–2525
6
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari
2018 ISSN: 2442–2525
6
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 4 Nomor 1, Januari
2018 ISSN: 2442–2525