Anda di halaman 1dari 3

Uji Kandungan Boraks Pada Makanan

A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Sumber boraks di alam adalah dari tempat-tempat yang mengandung
deposit hasil penguapan, seperti tambang garam dan kawah lumpur di Bledug
Kuwu, Jawa Tengah. Boraks secara lokal dikenal juga sebagai air bleng jika dalam
bentuk larutan jernih,atau garam bleng jika dalam bentuk kristal padat. Cara
pembuatan boraks mirip dengan cara produksi garam tradisional. Air mineral
bleng dituangkan dalam bambu, kemudian dikeringkan. Hasilnya adalah padatan
atau cairan bleng yang merupakan bentuk tidak murni dari asam borat.
Boraks banyak digunakan di berbagai industri non pangan, seperti di
industri kertas, kayu, plastik, keramik dan gelas. Selain sebagai pengawet
anorganik, boraks juga merupakan pembunuh mikroba yang ampuh. Gelas pyrex
atau peralatan gelas laboratorium kimia bisa memiliki performa yang sangat kuat
menahan panas karena dibuat dengan campuranboraks. Daya pengawet boraks
yang luar biasa itu kemungkinan berasal dari asam aktif borat.Asam borat (Boric
acid) dengan rumus molekul H3BO3, merupakan senyawa organik lemah yang
kerap digunakan sebagai antiseptik, obat kumur, semprot hidung dan salep luka
kecil. Larutan asam borat dalam air (3%) dapat digunakan sebagai obat cuci mata.
Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diadakan uji kandungan boraks pada
bahan makanan agar dapat terhindar dari bahaya yang dapat menyebabkan
beragam masalah kesehatan serius, seperti gangguan lambung, usus, hati, otak,
bahkan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.

2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian tersebut, rumusan masalah dalam laporan ini adalah
bagaimana menguji kandungan boraks dalam makanan?

3. Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kandungan boraks pada bahan
makanan
B. Landasan teori/kajian Pustaka

1. Pengertian boraks
Menurut Subiyakto (1991), boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak
berbau dan stabil pada suhu ruangan. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama
Natrium tetraborat (NaB4O710H2O). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan
asam borat (H3BO3).
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks tidak berakibat buruk secara
langsung tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh
konsumen secara komulatif (Subiyakto, 1991).
Beberapa bahan makanan mengandung zat-zat kimia yang bisa saja berbahaya bagi
tubuh. Contohnya bahan makanan yang mengandung pengawet. Banyak sekali bahan-
bahan pengawet yang beredar di pasaran. Bahan pengawet tersebut ada dua macam,
yaitu bahan pengawet alami dan bahan pengawet sintetis (buatan). Bahan pengawet
alami adalah yang paling aman untuk digunakan sebagai pengawet makanan. Bahan
yang digunakan biasanya gula atau garam. Adapun bahan pengawet sintetis, banyak
sekali macamnya seperti natrium benzoat maupun asam sorbat. Pengawet yang terbuat
dari bahan-bahan kimia ini boleh dipergunakan dalam makanan dengan kadar tertentu,
sesuai yang diijinkan oleh Kementerian Kesehatan atau BPOM. Di samping itu ada pula
pengawet sintetis yang dilarang digunakan untuk mengawetkan makanan, diantaranya
formalin atau boraks. Boraks dikenal pula dengan nama sodium borate, sodium
tetraborate atau disodium tetraborate.

C. Metode penelitian
1. Alat dan bahan
a. Alat : garpu, sendok, piring
b. Bahan : mie basah, tahu,baso sapi, Ikan asin, mie instant, larutan kunyit

2. Prosedur kerja
a. Halus kan bahan-bahan makanan yang telah disiapkan
b. Tuang bahan makanan yang telah dihaluskan kedalam piring kosong
c. Tuangkan larutan kunyit pada bahan makanan
d. Aduk hingga merata
e. Tunggu 20-30 detik
D. Hasil dan pemahasan
1. Hasil
Tabel hasil uji boraks pada makanan
Larutan Kunyit
No Bahan makanan Keterangan
Ya Tidak
berubah warna
1. Mie instant menjadi kuning
kunyit
berubah warna
2. Tahu menjadi kuning
kunyit
Berubah
4. Mie basah Menjadi
warna
kemerahan
berubah warna
5. Ikan asin menjadi kuning
kunyit
berubah warna
6. Baso sapi menjadi kuning
kunyit

2. Pembahasan
Hasil percobaan sebagaimana terlihat pada Tabe Hasil Uji Bahan
Makanan menunjukkan bahwa mie basah salah satu contoh makanan yang
mengandung boraks. Hal ini terbukti saaat menangakan larutan kunyit pada
mie basah terjadi perubahan warna kemerahan.
Sementara itu, tahu,mie instant, ikan asin, baso sapi yang diberi
larutan kunyit mengalami perubahan berwarna kuning kunyit. Hal ini
menunjukkan bahwa tahu, mie instant, ikan asin, dan baso sapi merupakan
makanan yang tidak mengandung boraks.

E. Simpulan
Berdasarkan hasil percobann, dapat dirumuskan simpulan sebagai berikut.
1. Mie basah mengandung boraks karena hasil uji coba makanan yang
mengandung boraks mie basah yang ditetesi oleh larutan kunyit berubah
mnjadi warna kemerahan
2. Tahu, ikan asin, mie instant, dan baso sapi tidak mengandung boraks
karena pada saat Tahu, ikan asin, mie instant, dan baso sapi ditetesi oleh
larutan kunyit berubah menjadi warna kuning kunyit.

Anda mungkin juga menyukai