Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGAMAN MESIN

Disusun oleh:
Kelompok 4
(Kelas B)

1. Dea Abellia Anastasia (V8122027)


2. Farsya Putri Indriani (V8122036)
3. Firyal Hana Fakhira (V8122040)
4. Khairani Mutia (V8122048)
5. Ma’rifa Salma Agustin (V8122051)
6. Muhamad Efendi Kurniawan (V8122058)
7. Muhammad Ridho Syihabuddin (V81220620

PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
A. Pengertian Pengaman Mesin
Menurut U.S. Departemen of Labour dalam Terwaka (2010), bahwa safe guards atau
pengaman mesin adalah suatu payung istilah dari suatu sarana yang disediakan untuk
melindungi pekerja secara efektif dari kontak fisik yang membahayakan dengan bagian-
bagian mesin bergerak atau kondisi lain yang berbahaya.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1985
tentang Pesawat Tenaga dan Produksi, alat pengaman ialah suatu alat perlengkapan yang
dipasang permanen pada pesawat tenaga dan produksi guna menjamin pemakaian pesawat
tersebut dapat bekerja dengan aman.

B. Fungi Pengaman Mesin


Cara dari keberadaan pelindung mesin adalah untuk melindungi atau mengatur jarak
pekerja dengan potensi bahaya pada mesin yang bisa menimbulkan cedera atau sebagai
akses penghalang agar pekerja tidak memasuki area berbahaya. Pada dasarnya,
pemasangan pelindung mesin berfungsi untuk melindungi dan mencegah cedera pada
pekerja dari:
• Titik operasi (saat pemotongan, pengerjaan pelubangan, proses bubut, pembengkokan
atau penekukan, proses mengubah bentuk dan ukuran, menggunting atau memotong
plat, pengeboran, proses meratakan atau menghaluskan benda kerja, proses punching)
• Titik nip (nip point) mesin yang berputar
• Mesin berputar (mesin bubut, mesin sekrap, mesin frais, mesin bor, mesin bending,
mesin drilling, mesin gerinda )
• Komponen mesin yang berbahaya (poros, kopling, pasak, palang, roda berat, roda gigi,
katrol, sabuk, tonjolan pada bagian yang bergerak, sekrup berputar, rantai yang
bergerak atau berputar).

C. Regulasi Terkait Pengaman Mesin


Regulasi terkait pengaman mesin terdapat pada:
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1985 tentang
Pesawat Tenaga dan Produksi.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1979 tentang
Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.

D. ISO 12100
ISO 12100 menetapkan terminologi dasar, prinsip dan metodologi untuk mencapai
keselamatan dalam desain mesin sehingga akan membantu desainer mengidentifikasi
resiko selama tahap desain produksi mesin dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan.
Standar internasional ini menetapkan prinsip penilaian resiko dan pengurangan resiko
untuk membantu desainer dalam mencapai tujuan tersebut. Prinsip-prinsip ini didasarkan
pada pengetahuan dan pengalaman dari desain, penggunaan, insiden, kecelakaan dan
resiko yang terkait dengan mesin.
Pedoman penilaian resiko yang diberikan dalam ISO 12100 disajikan sebagai
serangkaian langkah-langkah logis yang akan membantu desainer untuk secara sistematis
menentukan batas-batas mesin; mengidentifikasi resiko bahaya seperti menghancurkan,
memotong, sengatan listrik, atau kelelahan; dan memperkirakan potensi bahaya mulai dari
kegagalan mesin hingga kesalahan manusia. Prosedur dijelaskan untuk mengidentifikasi
bahaya dan memperkirakan dan mengevaluasi resiko selama fase yang relevan dari siklus
hidup alat berat, dan untuk menghilangkan bahaya atau pengurangan resiko yang cukup.
ISO 12100 mendefinisikan tiga jenis standar yang mewakili tingkat perincian y ISO 12100
mendefinisikan tiga jenis standar yang mewakili tingkat perincian yang berbeda sebagai dasar yang
memiliki struktur berikut :
1. Standar tipe-A (standar keselamatan dasar) memberikan konsep dasar, prinsip-prinsip
untuk desain dan aspek-aspek umum yang dapat diterapkan pada permesinan;
2. Standar tipe-B (standar keamanan umum) yang berhubungan dengan satu aspek
keselamatan atau satu jenis perlindungan yang dapat digunakan di berbagai macam
mesin:
a. Standar tipe-B1 pada aspek keselamatan tertentu (misalnya, jarak aman, suhu
permukaan, kebisingan);
b. Standar tipe-B2 pada perlindungan (misalnya, kontrol dua tangan, perangkat
interlocking, perangkat sensitif tekanan, penjaga);
3. Standar tipe-C (standar keamanan alat berat) yang berhubungan dengan persyaratan
keselamatan terperinci untuk mesin atau kelompok mesin tertentu.
Secara keseluruhan, ISO 12100 berlaku untuk semua tingkat sistem. ISO 12100
adalah standar tipe-A yang berlaku untuk semua yang didefinisikan sebagai mesin di
bawah arahan dari komisi European Machinery Directive.

E. Bagian-Bagian Pengaman Mesin


1. Pelindung Mesin
Pelindung mesin berfungsi sebagai penghalang fisik antara bahaya dan personal
dan mungkin merupakan perangkat keamanan mesin yang paling umum. Pelindung
mesin memiliki berbagai bentuk dan ukuran terganting pada aplikasi, umumnya
pelindung mesin terdiri dari ekstrusi alumunium atau rangka baja dengan polikarbonat
bening atau penghalang jaring kawat yang tebal dan bening. Pelindung dapat dibuat
khusus agar sesuai dengan kondisi di lingkungan kerja.

2. Sakelar Interlock Pengaman


Sakelar interlock sering digunakan bersama dengan pelindung mesin. Saat
dipasang di gerbang atau pintu pelindung, sakelar tahan gangguan ini mematikan
sistem jika pintu dibuka atau dilepas.

3. Tirai Cahaya dan Pemindai Laser


Tirai tipis dan pemindai laser menggunakan sensor dan berkas cahaya untuk
menciptakan penghalang tak terlihat di sekitar bahaya yang dapat merasakan
kehadiran apa pun yang seharusnya tidak ada. Saat sensor tersebut tersandung, bahaya
dimatikan secara otomatis.
a. Tirai cahaya adalah palang sensor dan penerima yang biasanya bertindak
sebagai pintu atau lorong yang tidak terlihat, menjaga apa pun yang mungkin
secara tidak sengaja melewati tirai saat bahaya aktif. Tirai ringan biasanya
diposisikan secara vertikal,
b. Pemindai laser mengirimkan sinyalnya secara horizontal (tegak lurus ke tanah)
untuk melindungi area yang ditentukan pengguna. Pemindai laser keselamatan
menjaga semuanya tetap berada pada jarak aman dari bahaya aktif, peminadi
laser akan menghentikan mesin jika ada sesuatu yang terlalu dekat. Pemindai
ideal untuk area yang kompleks dan berbentuk tidak beraturan yang tidak
mudah dipecahkan dengan solusi pengamanan lainnya.
4. Tombol dan Tali Berhenti Darurat
Tombol berhenti darurat dan sistem tarik memungkinkan personel
menghentikan sistem dengan cepat dan efektif kapan saja dengan cara
instan. Perangkat ini disambungkan untuk mengesampingkan semua kontrol sistem
lainnya dan menghilangkan daya.

5. Tikar Pengaman, Tepian, dan Bumper


Alas pengaman, tepian, dan bumper adalah perangkat penginderaan
kontak yang berfungsi dari kepekaan tekanan saat disentuh. Matras pengaman
memberikan kemampuan mesin untuk hanya mengaktifkan fungsi saat pengguna
berdiri di atasnya. Pinggiran atau bumper pengaman dapat menghentikan pintu
otomatis yang menutup jika tekanan atau hambatan terdeteksi.

6. Pengontrol Keselamatan, Relai, dan Modul


Pengontrol keselamatan, relai, dan modul mengontrol banyak perangkat
pengaman mesin. Pengontrol ini adalah otak dari operasi, memastikan fungsi start dan
stop yang aman untuk mesin berbahaya. Relai dan modul mengontrol hal-hal seperti
tirai lampu pengaman, sakelar, dan alas pengaman. Pengontrol keselamatan sering
kali dapat menggantikan beberapa modul relai keselamatan dalam aplikasi yang
menyertakan beberapa perangkat dan fungsi keselamatan tingkat tinggi.

7. Sakelar Pengaktif
Sakelar pengaktif adalah perangkat yang dioperasikan pengguna yang aktif saat
pengguna memegang atau melepaskan pegangan/sakelar. Pengaman mesin ini dapat
terus berfungsi, umumnya mesin yang menggunakan pengaman mesin ini
dioperasikan secara manual, dan mesin hanya aktif apabila seseorang memegang
kendali. Ini bisa berupa tombol, pemicu pada pegangan, kontrol dua tangan yang
membutuhkan kedua tangan untuk aktif.

8. Peralatan Penguncian
Hanya karena sebuah sistem mati, tidak berarti aman. Terutama untuk
melakukan pemeliharaan atau berada dalam posisi dekat dengan mesin. Semburan
energi pneumatik atau hidrolik yang tidak terduga dapat menimbulkan efek bencana.
Peralatan penguncian memastikan bahwa semua energi potensial dalam sistem
dinetralkan untuk selamanya, mencegah pengaktifan yang tidak terduga

9. Lampu Indikator
Cahaya dan warna merupakan salah satu cara tercepat untuk
mendapatkan indikasi status keamanan. Lampu dapat digunakan secara terpisah atau
ditumpuk. Lampu indikator dapat memberikan visibilitas tinggi, dapat ditempatkan di
dalam area berbahaya, dan dapat disesuaikan untuk memberi sinyal pada mesin apa
pun yang digunakan. Lampu merah saat bahaya aktif dan lampu hijau saat tidak aktif
adalah salah satu contoh paling sederhana untuk mendapatkan umpan balik
keselamatan visual instan.

F. Cara Mendesain Pengaman Mesin


1. Tahap awal
Dalam merancang atau mendesain suatu pengaman mesin (machine safety),
tahap awal yang harus dilakukan adalah dengan menganalisa mesin secara lengkap.
Yang harus dianalisa adalah cara penggunaan mesin, sumber bahayanya, berdiskusi
dengan karyawan yang menggunakan mesin tersebut, berunding dengan supervisor
yang bertanggungjawab atas perawatan mesin, mengevaluasi pelatihan penggunaan
alat, dan lain-lain.
Jika mesin beroperasi lebih dari satu shift per hari, perancang perlu berbicara
dengan operator dan staf pemeliharaan dari semua shift karena praktik kerjanya
mungkin tidak sama. Setelah itu buatlah daftar-daftar kebutuhan yang diperlukan
untuk perancangan machine safety. Pelindung yang dirancang dengan baik harus
memungkinkan mesin dimuat, dibongkar, dibersihkan, dan dirawat secara efisien tanpa
membuat orang terpapar bahaya.

2. Tahap perancangan dan instalasi


Setelah dilakukannya analisis secara menyeluruh, langkah selanjutnya adalah
perancangan. Perancangan machine safety dibuat sesuai dengan kebutuhan dari mesin
tersebut. Dan perancangan juga harus memenuhi kebutuhan dari pekerja yang
memakai mesin itu.
Proses perancangan dimulai dengan menentukan jenis pengaman yang akan
dibuat. Jenis-jenis dari pengaman mesin ada fixed guard, interlocked gurad, adjustable
guard, dan self-adjusting guard. Lalu merealisasikan kebutuhan-kebutuhan yang sudah
di analisis di awal. Pengaman mesin dapat dibangun dari berbagai bahan dan
keterampilan perancang. Tahap ini harus menciptakan sistem yang sepenuhnya sesuai
dengan peraturan dan standar, namun juga ramah pengguna, hemat biaya, dan
menyenangkan secara estetika. Pada mesin yang memerlukan penerangan,
pencahayaan yang memadai harus disediakan untuk memastikan kepatuhan terhadap
keselamatan mesin.
Pengurangan kebisingan juga menjadi aspek penting. Busa akustik atau bahan
peredam suara lainnya dapat ditambahkan ke pengaman mesin dengan desain yang
disesuaikan. Penyegelan di sekitar pengaman mesin juga dapat membantu mengurangi
tingkat kebisingan, dan penyegelan sangat bermanfaat jika ada cairan atau debu.
Setelah pengaman selesai dibuat, maka dapat segera diinstalasi.

3. Tahap pengawasan dan evaluasi


Setalah dilakukan perancangan dan instalasi pengaman mesin, tahap
selanjutnya adalah pengawasan dan evaluasi terhadap pengaman mesin. Pengawasan
atau monitoring dilakukan untuk memastikan pengaman mesin tersebut tidak hanya
berkerja dengan baik tapi juga professional dengan tidak menimbulkan bahaya-bahaya
lainnya. Diskusi dengan pekerja dan supervisor juga diperlukan lagi dalam proses ini
untuk menentukan apa saja yang kurang dari pengaman yang telah dipasang.

G. Contoh Pengaman Mesin


Contoh pengaman mesin terdapat dalam video berikut https://youtu.be/1ol6de7-
YjA, analisanya adalah sebagai berikut:
Dalam sebuah mesin biasanya terdapat moving parts, yaitu bagian-bagian seperti
sabuk, persneling, rol, dan rantai. Lalu terdapat juga bagian yang bermuatan listrik,
entanglement areas & pinch points, permukaan dengan temperatur dingin ataupun panas,
open flames, komponen listrik bertegangan, dan bahan bahan lain yang terdapat pada
mesin. Dengan banyaknya jenis-jenis mesin, maka pengamanannya juga berbeda-beda.
Jenis pengaman mesin meliputi fixed guard, pengaman ini terlekat kuat pada mesin dan
tidak bisa dilepas tanpa alat lain. Selanjutnya adalah not fixed guard, jenis pengaman ini
tidak membuat mesin menyala sampai pekerja meninggalkan sumber bahaya mesin.
Banyak mesin yang menerapkan interlock area, dimana mesin akan berhenti kalau
pengamannya terangkat.
Daftar Pustaka
A Designer’s Guide to Machinery Guarding Standards. (n.d.). Retrieved March 9, 2023, from
https://www.machinesafety.co.uk/free-downloads/on-your-guard/

Bahaya Mesin Bergerak dan Pentingnya Pemasangan Pelindung Pada Mesin (Safety Guarding). (n.d.).
Retrieved March 9, 2023, from https://safetysign.co.id/news/297/Bahaya-Mesin-Bergerak-dan-
Pentingnya-Pemasangan-Pelindung-Pada-Mesin-Safety-Guarding

ISO 12100 | Sistem Manajemen Keselamatan Mesin. (n.d.). Retrieved March 9, 2023, from
https://isokonsultindo.com/iso-12100

Machine Guarding Analysis and Guard Design – ESS Inc. (n.d.). Retrieved March 9, 2023, from
https://theessinc.com/machine-guarding-analysis-and-guard-design/

Anda mungkin juga menyukai