Anda di halaman 1dari 4

Nama: Triska D.

No : 31

Kelas: 9E
Infeksi jamur vagina atau kandidiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur atau ragi.
Vagina yang sehat mengandung bakteri dan beberapa sel ragi. Namun, ketika keseimbangan
bakteri dan ragi berubah, sel-sel ragi dapat berkembang biak, menyebabkan gatal, bengkak,
dan iritasi.

Kondisi ini tidak termasuk infeksi menular seksual (IMS). Kontak seksual dapat
menyebarkannya, tetapi wanita yang tidak aktif secara seksual juga dapat tertular.

Penyebab Infeksi Jamur Vagina

Penyebab infeksi ini adalah jamur candida albicans. Vagina secara alami memiliki kadar ragi
yang seimbang, termasuk candida, dan bakteri. Bakteri tertentu (lactobacillus) bertindak
untuk mencegah pertumbuhan berlebih dari ragi.

Namun, keseimbangan itu bisa terganggu. Pertumbuhan berlebih dari kandida atau penetrasi
jamur ke dalam lapisan sel vagina yang lebih dalam dapat menyebabkan gejala infeksi jamur.

Pertumbuhan ragi yang berlebihan dapat terjadi karena:

Penggunaan antibiotik, yang menyebabkan ketidakseimbangan flora alami vagina.

Kehamilan.

Diabetes yang tidak terkontrol.

Sistem kekebalan tubuh yang terganggu.

Mengonsumsi kontrasepsi oral atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.

Candida albicans adalah jenis jamur yang paling umum menyebabkan infeksi jamur. Infeksi
ragi karena jenis jamur candida lainnya bisa lebih sulit penanganannya, dan umumnya
membutuhkan terapi yang lebih agresif.

Faktor Risiko Infeksi Jamur Vagina

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena infeksi jamur meliputi:

Penggunaan Antibiotik. Infeksi ragi sering terjadi pada wanita yang menggunakan antibiotik.
Obat ini dapat membunuh berbagai bakteri, termasuk bakteri sehat di vagina, dan
menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan.
Peningkatan Kadar Estrogen. Infeksi ragi lebih sering terjadi pada wanita dengan kadar
estrogen yang lebih tinggi. Seperti wanita hamil atau wanita yang menggunakan pil KB
estrogen dosis tinggi atau terapi hormon estrogen.

Diabetes yang tidak terkontrol. Wanita dengan gula darah yang tidak terkontrol memiliki
risiko lebih besar terkena infeksi jamur.

Sistem kekebalan tubuh terganggu. Wanita dengan kekebalan yang lebih rendah, seperti
karena terapi kortikosteroid atau infeksi HIV, lebih mungkin terkena infeksi jamur.

Gejala Infeksi Jamur Vagina

Ada beberapa tanda-tanda infeksi jamur vagina. Gejala-gejala ini dapat mencakup:

Sensasi gatal atau terbakar di vagina dan vulva.

Keputihan kental berwarna putih dengan konsistensi mirip keju cottage.

Kemerahan dan pembengkakan pada vagina dan vulva.

Luka kecil atau retakan kecil pada kulit vulva karena kulit yang rapuh di area tersebut.

Rasa terbakar saat buang air kecil.

Rasa sakit saat berhubungan seks.

Diagnosis Infeksi Jamur Vagina

Untuk mendiagnosis infeksi jamur pada vagina, dokter mungkin akan melakukan:

Pemeriksaan Panggul. Berupa pemeriksaan alat kelamin eksternal untuk tanda-tanda infeksi.
Selanjutnya, dokter menempatkan alat ke dalam vagina dan memeriksa vagina serta leher
rahim.

Uji Sekret Vagina. Dokter mungkin mengirim sampel cairan vagina untuk pengujian untuk
menentukan jenis jamur yang menyebabkan infeksi.

Pengobatan Infeksi Jamur Vagina

Obat antijamur dapat mengobati sebagian besar infeksi jamur vagina. Obat spesifik
tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Dokter spesialis akan meresepkan perawatan
terbaik berdasarkan gejala dan kondisi.
Obat antijamur bekerja dengan cara melawan pertumbuhan berlebih ragi di tubuh. Obat-
obatan yang dokter berikan bisa berbentuk oral atau topikal. Kamu dapat mengoleskan obat
topikal ke area vagina atau menempatkannya di dalam vagina (supositoria) menggunakan
aplikator.

Penting untuk selalu mengikuti instruksi dari dokter saat menggunakan obat-obatan antijamur
untuk memastikan bahwa infeksi teratasi sepenuhnya dan tidak kembali.

Baca juga: Pola Hidup Sehat Untuk Mencegah Infeksi Jamur Vagina

Komplikasi Infeksi Jamur Vagina

Tanpa penanganan, infeksi jamur pada vagina kemungkinan besar akan memburuk.
Menyebabkan gatal, kemerahan, dan peradangan di daerah sekitar vagina.

Ini dapat menyebabkan infeksi kulit jika area yang meradang menjadi pecah-pecah, atau jika
menggaruk terus-menerus membuat area terbuka atau kasar. Efek samping yang tidak umum
dari infeksi jamur tanpa pengobatan meliputi kelelahan, sariawan mulut, dan masalah
pencernaan.

Pencegahan Infeksi Jamur Vagina

Kamu dapat mencegah infeksi ini dengan membuat beberapa perubahan gaya hidup, yang
mencakup:

Tidak melakukan douching.

Tidak menggunakan tampon atau pembalut beraroma.

Ganti pakaian basah, seperti pakaian renang atau pakaian olahraga, sesegera mungkin.

Mengenakan pakaian dalam berbahan katun dan pakaian yang longgar.

Menggunakan pelumas seksual berbahan dasar air.

Menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal jika mengidap diabetes.

Anda mungkin juga menyukai