LO Ebook PsikologiUmumB5
LO Ebook PsikologiUmumB5
net/publication/363473542
Psikologi Umum
CITATIONS READS
0 11,897
1 author:
Seta Wicaksana
Pancasila University
44 PUBLICATIONS 31 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Seta Wicaksana on 11 September 2022.
ii
PSIKOLOGI UMUM
TIM DOSEN:
Dr. Anizar Rahayu, M.Si., Psikolog
Dra. Tjitjik Hamidah, M, Si., Psikolog
Dr. Frida Medina Hayuputri, M.Psi., Psikolog
Dr. Nenny Ika Putri Simarmata, M.Psi., Psikolog
Agung Rido Harmoko, S.Psi., MM, MH
Sri Cahya Kencana, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Seta Ariawuri Wicaksana, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Yulisza Syahtiani, S.Psi., M.Si.
iii
PSIKOLOGI UMUM
ISBN
978-623-5550-62-6
Cetakan Pertama: Desember, 2021
17 x 25 cm, vi+ 181 halaman
Diterbitkan Oleh:
Dd Publishing
Siak Sri Indrapura, Riau
ini.kpk@gmail.com
iv
Prakata
Dengan memanjat syukur ke hadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa
atas terselesainya Modul Psikologi Umum yang dapat bermanfaat bagi
pengajaran mata kuliah Psikologi Umum di lingkungan Fakultas Psikologi
anggota KPIN khususnya dan Fakultas Psikologi Universitas di luar
anggota KPIN pada umumnya.
Modul Psikologi Umum ini adalah salah satu bentuk nyata hasil
Kolaborasi Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikologi Umum yang
tergabung dalam Konsursium Psikologi Ilmiah Nusantara. Adapun Modul
ini berisi rangcangan pengajaran semester mata kuliah Psikologi Umum
yang terdiri nama-nama dosen pengampu (para penulis modul), deskripsi
mata kuliah, keterangan akademik modul yang berisi Capaian
Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) di mana mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan konsep-konsep teoritis psikologi umum, aspek-aspek
dan dinamika psikologinya, serta Sub CPMK sesuai dengan RPS terakhir.
Modul ini juga berisi bahan kajian sesuai dengan topik yang dibahas terkait
dengan ilmu psikologi dan diakhiri dengan daftar pustaka.
Dengan adanya Modul Psikologi Umum ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa dalam mengikuti kuliah Psikologi Umum. Modul
ini sebagai modul kerja yang sifatnya tidak semata memberi penjelasan
(yang telah dilaksanakan dalam sesi kuliah), tetapi juga melatih
pembaca/mahasiswa membangun pengetahuannya baik secara teoretis
maupun praktek melalui studi kasus.
Terima kasih KPIN yang telah memfasilitasi para dosen pengampu
mata kuliah Psikologi Umum di kampus yang tergabung dalam KPIN,
semoga ke depannya KPIN makin maju dan makin terasa manfaatnya bagi
anggota.
Tim Penulis
v
Daftar Isi
Prakata ......................................................................................... v
BAB 1: Psikologi Sebagai Ilmu yang Ilmiah ............................... 1
BAB 2: Sejarah Perkembangan Psikologi
Sebagai Sains Modern ................................................... 16
BAB 3: Sensasi dan Persepsi ....................................................... 31
BAB 4: Berpikir, Teori Berpikir, Implementasi Berpikir,
dan Contoh Kasus .......................................................... 41
BAB 5: Konsep Tentang Memori, Jenis-Jenis,
dan Tahapan Memori ..................................................... 84
BAB 6: Belajar, Teori Belajar, Implementasi Pembelajaran,
dan Contoh Kasus .......................................................... 94
BAB 7: Emosi, Komponen Emosi, Sifat-Sifat Emosi,
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Emosi, Ragam Emosi,
Perasaan, Tiga Dimensi Perasaan, dan Ragam Perasaan 132
BAB 8: Motivasi, Faktor-Faktor Motivasional dalam Agresi,
Motivasi dan Konflik, Motivasi dan Frustasi ................ 147
BAB 9: Pandangan Teori, Faktor yang Memengaruhi,
Kepribadian, dan Perulaku Abnormal ........................... 159
Profil Penulis ................................................................................ 177
vi
Psikologi Sebagai Ilmu yang ilmiah
1
Keterangan Akademik Modul
Sub CPMK
Keterangan:
Untuk CPMK dan Sub-CPMK mengikuti RPS terakhir
2 Psikologi Umum
Pengantar
Tim Dosen 3
Psikologi juga memiliki bidang-bidang spesiali-sasi yang terdiri dari
56 divisi menurut APA di mana setiap divisinya fokus pada sub-bidang
khusus dari psikologi. Divisi 1 bidang/area psikologi umum yang berusaha
memberikan ilmu psikologi secara luas yang terintegrasi. Divisi 2 adalah
bidang pengajaran psikologi yang didedikasikan untuk merancang metode
terbaik untuk membantu siswa belajar ilmu pengetahuan yang menarik.
Sedangkan bidang spesialisasi psikologi lain adalah yang tersebut di
pembahasan ini sekitar 17 bidang spesialis psikologi.
Salah satu keuntungan mempelajari psikologi bagi mahasiswa
adalah mengembangkan ketrampilan dan sikap berpikir kritis. Berpikir
kritis membantu seseorang ketika mengevaluasi berbagai temuan yang ada
mengenai masalah psikologi yang memiliki arti penting secara pribadi
maupun sosial.
4 Psikologi Umum
5. Perspektif psikodinamika, yaitu pendekatan psiko-logi yang
menekankan dinamika ketidaksadaran dalam diri individu, seperti
dorongan dalam diri, konflik, ataupun energy insting.
Tim Dosen 5
2. Divisi 2 adalah bidang pengajaran psikologi yang didedikasikan untuk
merancang metode terbaik untuk membantu siswa belajar ilmu
pengetahuan yang menarik.
6 Psikologi Umum
Pendekatan Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Syarat-syarat psikologi sebagai ilmu yang ilmiah adalah:
1. Bersifat empiris, artinya tidak boleh berdasarkan semata-mata pada
intuisi, pendapat/keyakinan saja, tetapi harus melalui eksperimen dan
observasi yang dapat diulang oleh ahli-ahli yang lain. Dengan
demikian objek psikologi dapat diamati, dicatat, dan diukur.
2. Sistematis, artinya data yang diperoleh dari hasil pengukuran harus
diringkas menjadi prinsip-prinsip secara tertib, ekonomis agar dapat
dimengerti oleh orang lain. Misalnya melalui observasi dan
eksperimen sebagai salah satu alat untuk memperoleh data. Namun
yang penting, hal tersebut harus dapat dimengerti artinya oleh orang
lain.
3. Objektif artinya pengukuran dilakukan untuk memperoleh data yang
sebenarnya. Psikologi harus mampu melakukan pengukuran. Psikologi
memiliki ukuran tersendiri. Sebelum dilakukan pengukuran, psikologi
memiliki definisi atau batasan. Misalnya kecerdasan memiliki ukuran
tinggi, seperti, di atas rata-rata, rata-rata, di bawah rata-rata, rendah,
dan lain sebagainya.
Tim Dosen 7
yang menimbulkan respon dalam bentuk perilaku (stimulus–respon), yaitu
pengaruh reward dan punishment dalam pembentukan perilaku.
3. Pendekatan Kognitif (Kohler)
Pendekatan kognitif mengacu pada proses mental dari persepsi, ingatan
dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh
pengetahuan, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Di sini otak
menerima dan mengolah informasi secara aktif. Pendekatan kognitif ini
merupakan reaksi (jawaban) terhadap sempitnya pandangan S – R
(stimulus-respon).
4. Pendekatan Psikoanalitik (Sigmund Freud)
Perilaku manusia berasal dari proses tidak disadari (Unconscious
processes), yaitu pemikiran rasa takut yang tidak disadari, tetapi membawa
pengaruh terhadap perilakunya. Menurut Freud ada tiga unsur kejiwaan
atau kepribadian:
a. Id/das es: alam tidak sadar, tugasnya mengejar kenikmatan.
b. Ego/das es: alam ambang sadar, tugasnya Penghubung id dan super
ego.
c. Super ego/das uberich: alam sadar, tugasnya mengendalikan ego
sesuai dengan norma yang dianutnya.
5. Pendekatan ini menekankan pada pengalaman subyektif yang
berhubungan dengan pandangan pribadi mengenai dunia dan
penafsiran, dan mengenai berbagai kejadian yang dihadapinya.
Fenomenologis individu, berusaha untuk memahami kejadian
(fenomena) yang dialami individu dengan cara mempelajari
bagaimana manusia memandang dirinya dan dunia, atau
menitikberatkan pada pengertian tentang kehidupan dan pengalaman
individu dalam mengembangkan diri.
8 Psikologi Umum
1. Psikologi dengan biososial
a. Psikologi merupakan ilmu perilaku, mempelajari perilaku manusia
sebagai individu dan menekan-kan pada gejala-gejala mental.
b. Ilmu biososial, menekankan perhatian pada terjadinya perilaku
ditinjau dari aspek sosial perilaku organisme dan aspek
fisiologi/biologis.
2. Psikologi dengan filsafat
a. Psikologi mempelajari kejiwaan manusia (manu-sia juga sebagai
makhluk budaya).
b. Filsafat mempelajari hakekat kodrat manusia.
c. Epistemologi mempelajari asal mula ilmu penge-tahuan, metode,
dan prosedur penelitiannya.
3. Psikologi dan kedokteran
a. Sama-sama menaruh perhatian pada perilaku manusia pada gejala
fisik (kedokteran) dan gejala mental (psikologi).
b. Cabang ilmu yang dipelajari baik oleh Psikologi maupun
kedokteran adalah psikoneurologi, psikiatri, dan psikoterapi.
4. Psikologi dan fisika
Penggunaan alat-alat yang dihasilkan oleh ahli fisika untuk meneliti
kejiwaan, misalnya aesthesiometer, lie-detector, dan lain-lain.
5. Psikologi dan IPA
Penggunaan metode penelitian eksperimen banyak dipengaruhi oleh ilmu
pengetahuan alam, misalnya metode yang dikembangkan oleh Fechner
yang dikenal dengan metode psikofisik suatu metode tertua dalam
lapangan psikologi eksperimental banyak dipengaruhi oleh IPA.
6. Psikologi dan biologi
a. Psikologi mempelajari kehidupan dari segi kejiwaan.
b. Biologi mempelajari kehidupan dari segi anatomi fisiologis atau
tentang kehidupan.
Baik psikologi maupun biologi sama-sama memperlajari aspek kehidupan
termasuk di dalamnya adalah manusia. Ilmu yang dipelajari oleh biologi
dan psikologi misalnya ilmu genetika adalah ilmu yang mempelajari
gen/keturunan. Biologi melihat dari segi gen yang diturunkan dari generasi
ke generasi, psikologi melihat aspek psikologi yang diturunkan seperti
sifat, intelegensi dan bakat.
Tim Dosen 9
7. Psikologi dan sosiologi
Manusia sebagai mahluk sosial dipelajari dalam ilmu sosiologi, sementara
perilaku manusia dalam masyarakat dipelajari dalam psikologi. Pertemuan
antara sosiologi dan psikologi adalah psikologi sosial
8. Psikologi dengan paedagogis
Paedagogis sebagai ilmu yang bertujuan memberikan bimbingan dan
pengajaran sepanjang perkembangan hidup manusia. Disiplin ilmu ini
sangat erat dengan psikologi perkembangan yang mempelajari tentang
perkembangan hidup sepanjang hayat manusia. Dari kedua ilmu ini maka
muncullah ilmu psikologi pendidikan.
10 Psikologi Umum
2) Variabel terikat: suatu kondisi atau respon terhadap stimulusnya
setelah eksperimen berlangsung, sehingga bisa diteliti, diralat,
disusun, dan diambil kesimpulan. Misalnya perubahan perilaku
setelah minum obat.
b. Hipotesis adalah pernyataan yang masih perlu diuji dan dibuktikan
kebenarannya. Misalnya pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi
belajar di sekolah.
c. Kontrol. Dalam eksperimen, harus dilakukan kontrol terhadap
variabel lain selain variabel bebas yang boleh memengaruhi variabel
terikat.
2. Metode Observasi
Penelitian dilakukan terhadap situasi yang sudah ada, situasi yang terjadi
spontan, tidak dibuat-buat, alamiah. Hasil pengamatan dicatat, diteliti,
kemudian diambil kesimpulan khusus dan umum. Alat utama adalah panca
indera. Ada beberapa macam observasi:
a. Observasi non-partisipan
b. Observasi partisipan
c. Observasi eksperimental
3. Metode Interview
Metode yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan baik
langsung (face to face relation) atau tidak langsung.
Ada beberapa macam interview:
a. Interview bebas (tidak berstruktur)
Kelebihan dari interview ini, subjek bebas mengeluarkan isi hati.
Namun, kekurangannya adalah arah pembicaraan dapat
menyimpang.
b. Interview berstruktur
Pada interview ini, tema sudah ditentukan dan pertanyaan sudah
disusun menggunakan interview-guide. Kelebihannya, pembi-
caraan sesuai dengan arah yang telah ditentukan. Kekurangannya,
suasana akan bersifat formal, suasana menjadi kaku sehingga
subjek tidak terdorong untuk berterus terang.
Tim Dosen 11
c. Interview terarah
Interview jenis ini merupakan gabungan antara interview
berstruktur dan tidak berstruktur. Mula-mula dimunculkan situasi
bebas, selanjutnya diikuti interview berstuktur dan terarah.
4. Metode Testing
Yaitu metode/pendekatan secara statistik dan pengukuran yang fungsinya
untuk menentukan perbedaan individu. Secara psikologi, tes diartikan
secara umum sebagai suatu perintah berupa pertanyaan/daftar isian yang
dianut secara standar untuk dijawab dan diisi oleh tester. Berdasarkan
jawaban/isian tersebut, tester dapat menentukan perbedaan individu satu
dengan yang lainnya. Misalnya tes kecerdasan, sikap kerja, kepribadian,
minat, dan lain-lain.
5. Metode Questioner/Angket
Metode penelitian dengan menggunakan daftar perta-nyaan yang harus
dijawab oleh subjek dan berdasarkan jawaban tersebut peneliti dapat
mengambil kesimpulan. Secara garis besar ada dua macam angket, yaitu
bagian yang mengandung data identitas dan angket yang mengandung
pernyataan/pertanyaan yang harus dija-wab.
Angket diklasifikasikan berdasarkan:
a. Siapa yang menjawab/mengisi, yaitu angket langsung dan tidak
langsung.
b. Bentuk jawaban bebas atau dibatasi, yaitu angket terbuka dan tertutup.
c. Aspek kepribadian yang diteliti, yaitu angket umum dan khusus.
12 Psikologi Umum
7. Metode Introspeksi >< Ekstrospeksi
Metode penelitian dengan melihat peristiwa-peristiwa ke dalam dirinya
sendiri. Untuk menutupi kelemahan-kelemahan tersebut dilakukan metode
ekstrospeksi, sehingga orang dapat menyimpulkan apa yang terjadi pada
dirinya sendiri.
8. Metode Biografi
Merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang yang merupakan riwayat
hidup. Biasanya menguraikan tentang keadaan, sikap atau sifat orang yang
bersangkutan. Apabila biografi itu ditulis oleh dirinya sendiri dinamakan
Auto-biografi.
Tim Dosen 13
Latihan
1. Jelaskan menurut anda tentang ilmu psikologi yang anda ketahui dan
bidang psikologi apa yang anda minati. Berikan alasannya.
2. Jelaskan mengapa psikologi disebut ilmu pengetahuan yang ilmiah.
3. Jelaskan perbedaan ilmu kedokteran dan ilmu psikologi dalam
memahami perilaku manusia.
4. Metode-metode psikologi apa saja yang cocok digunakan di lingkup
psikologi klinis, pendidikan, Industri dan Organisasi dan social.
5. Menurut anda apakah berberapa metode psikologi itu dalam
penerapannya bisa digunakan secara bersamaan? Jika ya, berikan
contoh kasusnya.
14 Psikologi Umum
Daftar Pustaka
Tim Dosen 15
BAB 2
Sejarah Perkembangan Psikologi
Sebagai Sains Modern
16 Psikologi Umum
Keterangan Akademik Modul
Sub CPMK
Keterangan:
Untuk CPMK dan Sub CPMK mengikuti RPS terakhir.
Tim Dosen 17
Bagian 1: Psikologi sebagai Ilmu
Waktu 45 Menit
20 Psikologi Umum
Bagian 2: Perkembangan Psikologi Sebagai Sains Modern
Waktu 45 Menit
Tim Dosen 21
Fechner membedakan antara inner psychophysics dan outer
psychophysics.
1. Inner psychophysics: hubungan antara sensasi mental dan perubahan
pada saraf dan otak.
2. Outer psychophysics: hubungan antara stimulus dan sensasi mental.
22 Psikologi Umum
2. Persepsi dan Apersepsi
a. Persepsi menunjuk pada “kombinasi dari kesan-kesan indrawi”.
Pesepsi dipandang sebagai suatu proses yang sifatnya pasif, dan
dipengaruhi oleh stimulasi fisik, anatomi, dan pengalaman masa
lalu. Proses persepsi berjalan begitu saja tanpa mampu
dikendalikan.
b. Apersepsi merupakan proses pengorganisasian elemen-elemen
kesadaran sehingga menjadi suatu kesadaran penuh. Apersepsi
merupakan proses aktif yang dapat dikendalikan individu.
Apersepsi berhubungan dengan perhatian atau atensi, dan ketika
memperhatikan suatu objek tertentu, pada saat itu apersepsi terjadi.
Tim Dosen 23
2. Carl Stumpf (1848 – 1936)
Stumpf lahir pada 21 April 1848 di Wiesentheid Jerman. Stumpf terkenal
dengan kontribusinya mengenai persepsi ruang dan persepsi pendengaran,
psikologi music, dan fenomenologi. Stumpf dipengaruhi oleh psikologi
Brentano, menganggap penting pengalaman sebagai data yang paling
berharga.
Dalam Buku Psychology of Tone tahun 1883. Stumpf
menyampaikan kritik terhadap Wundt yang melakukan penelitian
mengenai akustik dengan menggunakan introspective experiment terhadap
subjek yang tidak mengerti akustik.
E. Strukturalisme
1. Subject Matter dan Tujuan Psikologi
Semua subjek matter ilmu pengetahuan itu sama, termasuk ilmu psikologi,
yaitu pengalaman. Namun, pengalaman ini dipahami berbeda oleh setiap
ilmu pengetahuan tergantung sudut pandangnya. Pengalaman yang
menjadi subject matter ilmu psikologi adalah pengalaman sadar, yaitu
pengalaman menurut orang yang mengalaminya.
Tujuan psikologi dalam pandangan Tichener “to describe the basic
structure of the mind: the conscious elements of mind and their mode of
combination” atau menganalisis kesadaran menjadi komponen yang
terpisah dan menentukan strukturnya.
Tichener menggunakan metode introspeksi dalam penelitiannya.
Introspeksi Wundt bersifat kuantitatif dan terukur sedangkan introspeksi
Tichener bersifat subjektif dan kualitatif.
2. Elemen Kesadaran
Bagi Tichener ada tiga elemen kesadaran yang penting yaitu sensasi
(elemen dari persepsi), kesan atau image (elemen dari ide), dan afeksi
(elemen dari emosi).
Tichener menjelaskan bahwa ada tiga masalah kesadaran yang
menjadi fokus penelitian psikologi, yaitu yang berhubungan dengan apa,
bagaimana, dan mengapa. Psikologi bertugas untuk mengetahui apa saja
elemen dasar dari kesadaran, bagaimana elemen tersebut menyatu, dan
mengapa kesadaran tersebut terbentuk.
F. Fungsionalisme
Fungsionalisme didirikan oleh William James (1842-1910).
Fungsionalisme berfokus pada fungsi kesadaran.
Karakteristik fungsionalisme:
1. Fungsionalisme menentang strukturalisme yang terlalu fokus pada
struktur kesadaran.
2. Fungsionalisme ingin memahami fungsi dari kesadaran. Proses mental
membantu kita dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
Tim Dosen 25
3. Fungsionalisme ingin menjadikan piskologi sebagai ilmu praktis, yang
berguna dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
4. Fungsionalisme memperluas ruang lingkup penelitian psikologi.
Psikologi juga meneliti binatang, anak, dan abnormalitas.
5. Fungsionalisme memberikan perhatian pada motivasi yang
berpengaruh pada proses mental dan perilaku manusia.
6. Fungsionalisme mengakui proses mental dan perilaku merupakan
subjek yang legitimate, serta introspeksi salah satu metode untuk
memahaminya
7. Fungsionalisme tertarik pada perbedaan individu dari pada persamaan
individu.
8. Semua penganut fungsionalisme dipengaruhi oleh William James.
b. Self
Menurut James, diri meliputi segala hal yang dimiliki kita, seperti teman,
anak, rumah, pakaian, binatang piaraan, reputasi, ingatan, persepsi, dan
struktur fisik. Diri bisa berperan sebagai objek pikiran atau empirical self
ataupun subjek berpikir atau ego atau experience self. Empirical Self terdiri
dari tiga aspek yaitu material self, social self, dan spiritual self. Ketiga
aspek ini saling berhubungan satu sama lain.
26 Psikologi Umum
c. Emosi
Menurut James emosi berhubungan dengan reaksi fisiologis. Sulit
dibayangkan emosi tidak ada kaitannya dengan tubuh. Bagaimana
mungkin muncul suatu emosi tertentu tanpa terjadi reaksi dalam tubuh.
Persepsi terhadap situasi berpengaruh terhadap reaksi fisiologis,
kemudian baru mengalami emosi tertentu.
Tim Dosen 27
Adolescence: Its Psychology and Its Relations to Physiology
Anthropology, Sociology, Sex, Crime, Religion, and Education adalah
penekanannya terhadap seks dan pendidikan seks. Baginya, seks
merupakan sesuatu sangat penting bagi perkembangan anak ataupun
remaja. Bagi remaja putra merupakan saatnya melakukan katarsis seksual,
sedangkan bagi remaja putri merupakan saatnya persiapan menjadi
seorang ibu.
28 Psikologi Umum
Latihan:
1. Sejak kapan psikologi dianggap sebagai ilmu yang ilmiah. Jelaskan
tokoh dan peristiwa yang bisa membuktikan bahwa psikologi itu
adalah ilmu yang ilmiah!
2. Jelaskan perbedaan metode psikologi yang digunakan olehWund dan
William James!
3. Jelaskan bagaimana hubungan proses mental dan proses fisik yang
dikemukakan oleh Gustav Theodor Fechner dan beri contohnya!
4. Penemuan apa dari Stanley Hall yang penting bagi sejarah psikologi
perkembangan!
5. Jelaskan kaitan erat antara ilmu fisika dan psikologi terkait dengan
perkembangan sejarah psikologi modern!
Tim Dosen 29
Daftar Pustaka
30 Psikologi Umum
BAB 3
Tim Dosen 31
Keterangan Akademik Modul
Sub CPMK
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian sensasi
dan persepsi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan contoh terkait Sensasi dan persepsi
Keterangan:
Untuk CPMK dan Sub CPMK mengikuti RPS terakhir.
32 Psikologi Umum
Pengantar
∆𝐼 I = Intensitas Standar
=𝑘 ∆𝐼 = peningkatan intensitas jnd
𝐼
K = konstanta proporsi
Tim Dosen 33
Seorang ahli fisika Jerman G. Fechner (1860) menyatakan intensitas
stimulus tidak hanya dihitung dari satu jnd tetapi juga satu jnd lain yang
sama secara persepstual. Maka dirumuskan hukum Fechner sebagai
berikut:
P = proporsional
𝑃 = 𝑐 log 𝐼
C log I = logaritma intensitas fisiknya
Alat Sensorik
Indera manusia merupakan alat untuk melakukan proses sensorik, yaitu
indera visual (penglihatan), indera auditorius (pendengaran), penciuman,
pengecapan dan sentuhan (kulit) dan indera tubuh (yang bertanggung
jawab untuk mengethaui posisi kepala relative terhadap tubuh)
A. Indera visual
Pada tingkat biologis alat sensorik visual terdiri mata dan beberapa bagian
otak dan jalur yang menghubungkan mereka. Mata memiliki dua sistem,
yaitu pembentuk citra dan mentranduksi citra. Pembentuk citra terdiri dari
kornea, retina, dan pupil. Sedangkan tranduksi citra terdiri dari sela batang
34 Psikologi Umum
dan sel kerucut pada retina. Selain itu, retina juga memiliki jaringan
neuron, sel pendukung, dan pembuluh darah.
Tim Dosen 35
butuhkan kedua mata serta petunjuk monokular yang dapat menggunakan
satu mata.
B. Pendengaran
Pada tingkat biologis alat sensorik pendengaran adalah telinga yang terdiri
dari organ korti yang terletak dalam klokea. Proses deteksi pendengaran
dimulai melalui gelombang suara yang dikumpulkan oleh telinga bagian
luar diarahkan menuju kanal auditoris yang menyebabkan gendang
telinga bergetar. Getaran dan vibrasi ini kemudian diteruskan ke tulang-
tulang kecil yang ada di telinga bagian tengah. Pergerakan tulang-tulang
ini menambahkan kekuatan getaran-getaran tadi dan membawa getaran
ini ke sebuah membran kecil yang memisahkan telinga bagian tengah dan
bagian dalam. Sel-sel reseptor untuk pendengaran (sel-sel rambut) yang
terletak dalam organ korti di dalam klokea yang berbentuk seperti rumah
siput mengirimkan impuls-impuls saraf yang berjalan sepanjang saraf
pendengaran menuju otak.
36 Psikologi Umum
Pada tingkat psikologis pendengaran dihubungkan dengan aspek
loudness, aspek pitch dan aspek timbre. Loudness merupakan pengalaman
auditori yang berhubungan dengan intensitas tekanan gelombang. Pitch
terkait dengan frekuensi gelombang suara dan timbre adalah kualitas
suara itu sendiri.
C. Penciuman
Pada tingkat biologis, indera penciuman kita merupakan saraf khusus yang
terdapat dalam bagian kecil di membran mukosa di bagian atas tulang
hidung kita, tepat di bawah mata. Proses penciuman dimulai dari molekul-
molekul kimia di udara (uap atau gas) masuk ke hidung dan bersirkulasi
melewati rongga hidung di mana terletaknya reseptor bau. Akson-akson
dari reseptor ini membentuk saraf olfaktori atau penciuman yang
membawa sinyal-sinyal menuju otak. Ketika Anda menghirup udara, Anda
membawa lebih banyak uap ke dalam hidung dan mempercepat
sirkulasinya. Uap ini dapat juga mencapai rongga hidung melalui mulut
dengan cara berjalan melewati tenggorokan.
D. Pengecapan
Pada tingkat biologis alat sensorik pengecapan terdapat pada lidah,
tenggorokan, bagian dalam pipi dan langit-langit mulut. Aspek psikologis
yang terkait dengan pengecapan, beberapa dipengaruhi oleh faktor genetis,
beberapa lainnya dipengaruhi oleh faktor budaya dan proses belajar.
Beberapa orang menyukai brokoli beberapa lainnya tidak. Beberapa orang
tidak menyukai rasa pedas, tetapi beberapa orang lainnya tidak selera
makan kalau tidak dengan pedas. Selera makan atau kemampuan
merasakan makanan tidak hanya dipengaruhi oleh rasa yang dikecap tetapi
juga dipengaruhi oleh bau makanan. Ketika kita sedang flu misalnya,
selera makan kita bisa berkurang karena hidung tersumbat. Kebanyakan
Tim Dosen 37
orang juga mengalami gangguan makan kronis diakibatkan oleh masalah
penciuman, bukan rasa.
E. Sentuhan
Sentuhan mencakup tiga indera yang berbeda, yaitu; tekanan, temperature,
dan nyeri. Variasi tekanan pada pada perilaku berjabat tangan akan
memvariasikan tingkat keakraban antar dua individu. Variasi temperatur
akan membedakan panas dan dingin. Sementara rasa nyeri yang kita
rasakan dapat kita kenali sebagai nyeri luka sayat atau terbakar, gatal, dan
geli.
F. Indera tubuh
Kita merasakan orientasi gerak tubuh berkaitan dengan gravitasi dan kita
juga merasakan pergerakan tubuh di dalam atau di luar ruang adalah
sensasi kinestetis yang reseptornya terletak di apparatus vestibularis yang
terletak di dalam telinga. Pada orang yang telinganya terkena pukulan,
tubuhnya bisa langsung menjadi oleng hingga terjatuh. Namun, tidak
demikian jika intensitas pukulan yang sama ditujukan ke bagian tubuh
lainnya. Reseptor kinestetis juga terletak di otot, tendon, sendi dan kulit.
Reseptor inilah yang membuat kita tahu di mana letak tangan kita pada
posisi tertentu tanpa harus melihat.
38 Psikologi Umum
Rangkuman
1. Sensasi adalah pengalaman yang ditimbulkan oleh stimulus sederhana
sedangkan persepsi adalah integrasi sensasi tersebut. Proses sensorik
adalah proses yang dikaitkan dengan organ indra dan tingkat sistem
saraf, sedangkan proses perseptual adalah proses yang berkaitan
dengan tingkat sistem saraf yang lebih tinggi.
2. Modalitas sensorik merupakan pendeteksi stimulus minimal. Besaran
stimulus minimal yang disebut sebagai ambang mutlak. Jika individu
mendapatkan dua stimulus atau lebih, dibutuhkan ambang perbedaan
agar dapat menentukan jumlah minimal stimulus-stimulus tersebut.
Beban stimulus dapat diatasi dengan atensi selektif, yaitu memusatkan
perhatian hanya pada stimulus yang menarik dan mengabaikan
stimulus lainnya.
3. Alat sensosrik manusia adalah indera visual (penglihatan), indera
auditorius (pendengaran), penciuman, pengecapan dan sentuhan (kulit)
dan indera tubuh (yang bertanggung jawab untuk mengethaui posisi
kepala relative terhadap tubuh).
4. Melalui alat sensorik tersebut sinyal-sinyal sensorik yang dibawa ke
system saraf di otak manusia untuk diproses dan diorganisasikan serta
ditafsirkan ke dalam sebuah persepsi.
5. Kemampuan penginderaan dan kemampuan persepsi bersifat bawaan
dan berkembang sejak usia dini. Maka jika dalam periode kritis
kemampuan persepsi tidak berkembang seusai dengan masa
perkembangannya, maka kemampuan persepsi akan rusak.
Tim Dosen 39
Evaluasi
1. Bagaimana kita dapat mengenali bahwa benda yang kita lihat adalah
pensil?
2. Apa penjelasan yang paling mungkin saat anda mengalami kesulitan
dalam merasakan makanan?
3. Jelaskan bagaimana seseorang bisa mempersepsikan bahwa bulan di
malam hari ikut berjalan ketika orang itu berjalan?
4. Bagaimana anda menjelaskan kesukaan seseorang pada rasa pedas
berdasarkan faktor proses belajar?
5. Apa yang terjadi ketika seorang yang buta sejak lahir kemudian dapat
melihat di usia dewasa?
40 Psikologi Umum
Daftar Pustaka
Tim Dosen 41
BAB 4
Berpikir, Teori Berpikir, Implementasi
Berpikir, dan Contoh Kasus
42 Psikologi Umum
Pengantar
Tim Dosen 43
Setidaknya ada beberapa sumber yang patut menjadi pertimbangan
yakni Ciccarelli, S., K, and Noulan, J.N., 2015, Psychology, 4th Edition,
by Pearson Education, Inc. All rights reserved, Gerrig, R.,J., 2013.
Psychology and Life, Stony Brook University, by Pearson Education, Inc.,
Lally, M. and, Valentine-French, S., 2018, Introduction to Psychology,
College of Lake County Foundation and Schacter, D., Gilbert, D, Wegner,
D., Hood, B., 2016. Psychology, 2nd European edition, Palgrave.
Sub CPMK
44 Psikologi Umum
Modul: Berpikir dan Inteligensi
Waktu 3X 50 Menit
Learning objectives
a. Bagaimana gambaran dan konsep mental terlibat dalam proses
berpikir?
b. Apa metode yang digunakan orang untuk memecahkan masalah dan
membuat keputusan?
c. Mengapa pemecahan masalah terkadang gagal, dan apa yang dimaksud
dengan berpikir kreatif?
d. Bagaimana psikolog mendefinisikan kecerdasan, dan bagaimana
berbagai teori kecerdasan berbeda?
e. Bagaimana kecerdasan diukur, bagaimana tes kecerdasan dibangun,
dan peran apa yang dimainkan tes ini dalam neuropsikologi?
f. Apa itu cacat intelektual dan apa penyebabnya?
g. Apa yang mendefinisikan bakat, dan bagaimana bakat dan kecerdasan
emosional terkait dengan kesuksesan dalam hidup?
h. Apa pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan
kecerdasan?
i. Bagaimana bahasa didefinisikan, dan apa saja elemen dan strukturnya
yang berbeda?
Tim Dosen 45
j. Apakah bahasa memengaruhi cara berpikir orang, dan apakah hewan
mampu belajar bahasa?
k. Apa sajakah cara untuk meningkatkan pemikiran?
a. Mental Imagery
Ingatan jangka pendek dikodekan dalam bentuk suara dan juga sebagai
gambaran visual, yang membentuk gambaran mental tentang dunia. Jadi,
gambaran mental adalah representasi yang mewakili objek atau peristiwa
dan memiliki kualitas seperti gambar. Gambaran ini adalah satu dari
beberapa alat yang digunakan dalam proses berpikir.
Berikut demonstrasi menarik tentang penggunaan gambaran mental.
Cari beberapa orang bersama-sama dan minta mereka untuk memberi tahu
Anda secepat mungkin berapa banyak jendela di tempat tinggal mereka.
Biasanya Anda akan menemukan, orang pertama yang meneriakkan
jawaban memiliki lebih sedikit jendela di rumah mereka, sementara orang
yang memiliki jendela rumah lebih banyak membutuhkan waktu lebih
lama untuk menjawab. Anda juga akan memperhatikan bahwa kebanyakan
dari mereka melihat ke atas, seolah-olah melihat beberapa gambar yang
hanya mereka yang bisa lihat. Jika ditanya, mereka akan menjawab bahwa
untuk menentukan jumlah jendela, mereka membayangkan di mana
mereka hidup dan hanya menghitung jendela saat mereka "berjalan
melalui" gambar yang mereka buat dalam pikiran mereka.
Itu juga yang dipikirkan para peneliti. Mereka telah menemukan
bahwa itu membutuhkan waktu lebih lama melihat gambaran mental yang
lebih besar atau mencakup jarak lebih luas dan lebih utuh (Kosslyn et al.,
2001; Ochsner & Kosslyn, 1994). Dalam satu studi Kosslyn et al. (1978),
peserta diminta untuk melihat peta sebuah pulau imajiner.
Pada peta tersebut terdapat beberapa landmark, seperti gubuk,
danau, dan area berumput. Setelah melihat peta dan menghafalnya, peserta
diminta untuk membayangkan suatu tempat atau pulau tertentu, seperti
gubuk, dan kemudian "mencari" tempat lain, seperti danau. Kapan mereka
secara mental "mencapai" tempat kedua, mereka menekan tombol yang
merekam reaksi waktu. Semakin besar jarak fisik pada peta antara dua
lokasi, maka lama waktu yang dibutuhkan peserta untuk memindai gambar
Tim Dosen 47
untuk lokasi kedua. Para peserta melihat gambaran mental mereka dan
memindainya seolah-olah itu nyata, peta fisik.
Orang-orang bahkan mampu secara mental memutar atau memutar
gambar (Shepherd & Metzler, 1971). Kosslyn (1983) mengajukan
pertanyaan kepada peserta seperti berikut: Apakah katak punya bibir dan
ekor yang gemuk? Dia menemukan bahwa sebagian besar peserta
memvisualisasikan katak, mulai dengan wajah ("tanpa bibir"), lalu
memutar gambar secara mental sehingga menghadap menjauh mereka, dan
kemudian "memperbesar" untuk mencari ekor gemuk.
Yang sangat penting dari aspek penelitian tentang rotasi mental
adalah kita cenderung melibatkan gambar mental pikiran kita seperti kita
terlibat atau berinteraksi dengan objek fisik. Saat kita memutar suatu objek
dalam pikiran kita__atau dengan kata lain berinteraksi dengan atau
memanipulasi gambaran mental__itu tidak instan. Itu membutuhkan waktu,
sama seperti jika kita memutar objek fisik dengan tangan kita. Untuk
melihat seberapa baik Anda dapat memutar gambar secara mental.
Melalui penggunaan citra resonansi magnetik fungsional (fMRI),
peneliti telah dapat melihat tumpang tindih yang terjadi di area otak yang
diaktifkan selama visual tugas pencitraan mental, dibandingkan dengan
tugas aktual yang melibatkan persepsi visual (Ganis et al., 2004). Selama
kedua jenis tugas tersebut, aktivitas hadir di korteks frontal (kognitif
kontrol), lobus temporal (memori), lobus parietal (perhatian dan memori
spasial), dan lobus oksipital (pemrosesan visual). Namun, jumlah aktivitas
di daerah tersebut berbeda antara dua jenis tugas. Misalnya, aktivitas di
korteks visual lebih kuat selama persepsi daripada dalam citra, dan
menunjukkan masukan sensorik aktif di area ini lebih kuat daripada input
memori. Temuan penting secara keseluruhan, area yang diaktifkan selama
citra visual adalah bagian dari yang aktif selama visual persepsi__dengan
kesamaan terbesar di daerah frontal dan parietal daripada daerah temporal
dan oksipital. Apa artinya ini? Sederhananya, ada kesamaan antara proses
pencitraan visual dan persepsi visual, tetapi sebenarnya tidak tumpang
tindih total, dan seperti yang ditunjukkan oleh penulis, tumpang tindih
yang lebih besar tidak ada di fail daerah temporal dan oksipital (fungsi
memori dan penglihatan) yang dapat diasumsikan menjadi area yang
paling mungkin tumpang tindih mengingat sifat visual dari tugas (Ganis
dkk., 2004).
48 Psikologi Umum
b. Concepts Prototype
Gambaran mental hanyalah salah satu bentuk representasi mental. Aspek
pemikiran proses lainnya adalah penggunaan konsep. Konsep adalah ide
yang merepresentasikan kelas atau kategori objek, peristiwa, atau
aktivitas. Orang menggunakan konsep untuk berpikir tentang objek atau
peristiwa tanpa harus memikirkan semua contoh spesifik dari kategori
tersebut. Sebagai contoh, seseorang dapat berpikir tentang "buah" tanpa
memikirkan setiap jenis buah yang ada di dalam dunianya, yang akan
membutuhkan lebih banyak usaha dan waktu. Kemampuan untuk berpikir
dalam istilah konsep memungkinkan kita untuk berkomunikasi satu sama
lain. Jika saya menyebut burung kepada Anda, Anda tahu apa yang saya
maksud, meskipun kita sebenarnya tidak memikirkan jenis yang sama
burung.
Konsep tidak hanya memuat fitur-fitur penting dari objek atau
peristiwa orang ingin dipikirkan, tetapi juga memungkinkan identifikasi
objek dan peristiwa baru itu mungkin sesuai dengan konsepnya. Misalnya,
anjing datang dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan panjang bulu.
Namun, kebanyakan orang tidak kesulitan mengenali anjing sebagai
‘anjing’, meskipun mereka mungkin tidak pernah sebelumnya pernah
melihat jenis anjing tertentu. Teman penulis memiliki seekor anjing
bernama A Briard, yang merupakan sejenis anjing gembala. Padahal
anjing ini sebenarnya berukuran kuda poni kecil, penulis tidak kesulitan
mengenalinya sebagai seekor anjing, meskipun besar dan sangat ekstrim
yang shaggy.
Konsep dapat memiliki definisi yang sangat ketat, seperti konsep
bujur sangkar sebagai bentuk dengan empat sisi yang sama. Konsep yang
ditentukan oleh aturan atau fitur tertentu disebut konsep formal dan cukup
kaku. Untuk menjadi bujur sangkar, misalnya, sebuah benda harus
berbentuk dua dimensi gambar dengan empat sisi yang sama dan empat
sudut menambahkan hingga 360 derajat. Matematika adalah penuh dengan
konsep formal. Misalnya dalam geometri ada segitiga, persegi, persegi
panjang, poligon, dan garis. Dalam psikologi, ada eksperimen buta ganda,
tahapan tidur, dan rangsangan terkondisi, untuk beberapa nama. Masing-
masing konsep ini harus sesuai dengan fitur yang sangat spesifik untuk
dianggap sebagai contoh yang benar.
Konsep mengacu pada representasi mental yang mengelompokkan
atau mengategorikan fitur bersama benda, peristiwa, atau rangsangan
Tim Dosen 49
terkait lainnya. Konsep adalah representasi abstrak, deskripsi, atau definisi
yang berfungsi untuk menunjuk kelas atau kategori benda. Misalnya,
konsep Anda kursi mungkin mencakup fitur-fitur seperti kekokohan,
kerataan relatif, dan objek tempat Anda bisa duduk. Kumpulan atribut
tersebut mendefinisikan kategori objek di dunia, seperti kursi meja, kursi
berjemur, batu datar, kursi bar, dan sebagainya, semuanya dapat dijelaskan
dengan cara itu.
Konsep sangat penting bagi kemampuan kita untuk berpikir dan
memahami dunia. Sebagai aspek kognisi lainnya, kita dapat memperoleh
wawasan tentang bagaimana konsep diatur melihat beberapa contoh di
mana mereka agak tidak teratur. Kami akan menemukan beberapa
mindbugs dalam bentuk gangguan tidak biasa yang membantu kita
memahami bagaimana konsep itu terorganisir di otak. Kami juga akan
membandingkan berbagai teori yang menjelaskan organisasi tersebut dan
kemudian pertimbangkan studi yang menunjukkan bagaimana kita
memperoleh konsep.
Apa pun jenisnya, konsep adalah salah satu cara orang menangani
semua informasi yang membombardir indra mereka setiap hari;
memungkinkan mereka mengatur persepsi dunia di sekitar mereka.
Organisasi ini bisa berbentuk skema, mental generalisasi tentang objek,
tempat, peristiwa, dan orang. Misalnya skema seseorang untuk
"Perpustakaan" tidak diragukan lagi mencakup buku dan rak buku; skema
skrip yaitu semacam skema yang melibatkan urutan aktivitas yang sudah
dikenal; sekam pergi ke bioskop termasuk bepergian ke sana,
mendapatkan tiket, membeli makanan ringan, mencari teater yang tepat;
dan lain-lain.
Konsep tidak hanya membantu orang berpikir, tetapi juga
merupakan alat penting dalam pemecahan masalah, jenis pemikiran yang
dilakukan orang setiap hari dan dalam banyak situasi berbeda.
50 Psikologi Umum
c. Problem Solving Decision Making Strategy
Pikirkan tentang hal ini saat Anda membaca dan menyelesaikan masalah
berikut: masukkan koin ke dalam botol dan kemudian gabus
pembukaannya. Bagaimana Anda bisa mengeluarkan koin dari botol tanpa
mengeluarkan gabus atau memecahkan botol?
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, gambar dan konsep adalah
alat mental yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan
membuat keputusan. Untuk masalah sebelumnya, Anda mungkin mencoba
membuat file gambar botol dengan koin di dalamnya. Pemecahan masalah
terjadi ketika suatu tujuan harus dicapai berpikir dan berperilaku dengan
cara tertentu. Masalahnya berkisar dari mencari tahu cara memotong resep
setengahnya untuk memahami bukti matematis yang kompleks untuk
memutuskan jurusan apa di perguruan tinggi.
Pemecahan masalah merupakan salah satu aspek dalam pengambilan
keputusan, atau mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih di antara
beberapa alternatif. Ada beberapa pemikiran yang berbeda yang digunakan
orang untuk untuk memecahkan masalah sampai berhasil. Misalnya, jika
Shelana lupa PIN online-nya di situs Web perbankan, dia dapat mencoba
kombinasi satu demi satu sampai menemukan kombinasi yang benar. Ini
kemungkinan terjadi jika dia hanya memiliki beberapa PIN yang biasa dia
gunakan. Mekanis solusi lainnya bisa juga melibatkan pemecahan dengan
hafalan, atau seperangkat aturan yang dipelajari. Salah satu jenis solusi
hafalan adalah dengan menggunakan algoritma.
Algoritma
Algoritma bersifat spesifik, mengandung prosedur langkah demi langkah
untuk menyelesaikan jenis masalah tertentu. Algoritma akan selalu
menghasilkan solusi yang tepat, dan Anda memiliki cukup waktu untuk
menemukannya.
Saat pustakawan mengatur buku di rak, mereka juga menggunakan
algoritma. Mereka menempatkan buku dalam urutan abjad dalam setiap
kategori, misalnya. Banyak teka-teki, seperti Rubik’s Cube®, memiliki
serangkaian langkah yang jika diikuti dengan tepat, akan selalu
menghasilkan pemecahan membingungkan.
Akan tetapi, algoritma tidak selalu praktis untuk digunakan.
Misalnya, jika Shelana tidak mempunyai atau tidak mengetahui empat
Tim Dosen 51
angka. Dia mungkin bisa menemukan PIN dengan mencoba beberapa
kemungkinan kombinasi dari 0 hingga 9. Dia akhirnya akan melakukannya
temukan kombinasi empat digit yang tepat, tetapi mungkin butuh waktu
sangat lama. Komputer dapat menjalankan penelusuran seperti ini dengan
sangat cepat dan algoritma penelusuran sistematisnya berguna untuk
beberapa program komputer.
Heuristik
Sayangnya, manusia tidak secepat komputer dan membutuhkan cara lain
untuk mempersempit solusi. Salah satu cara untuk melakukannya adalah
dengan menggunakan heuristik. Heuristik atau "aturan praktis", adalah
aturan sederhana yang dimaksudkan untuk diterapkan pada banyak situasi.
Sedangkan algoritma sangat spesifik dan akan selalu menghasilkan
solusi. Heuristik adalah tebakan cerdas berdasarkan pengalaman
sebelumnya yang membantu mempersempit solusi yang mungkin untuk
suatu masalah. Misalnya, jika siswa sedang mengetik makalah di program
pengolah kata dan ingin tahu bagaimana memformat halaman, dia dapat
mencoba membaca seluruh manual di program pengolah kata. Itu akan
memakan waktu cukup lama. Sebagai gantinya, siswa dapat menggunakan
mesin telusur internet atau ketik "format" ke dalam program telusur fitur
bantuan. Melakukan kedua tindakan tersebut sangat mengurangi jumlah
informasi yang harus dilihat siswa untuk mendapatkan jawaban.
Menggunakan fitur bantuan atau mengklik kata toolbar yang sesuai juga
akan berfungsi masalah serupa.
52 Psikologi Umum
dengan baik saat diterapkan kepada orang per orang. Heuristik
keterwakilan dapat menyebabkan kesalahan karena mengabaikan tarif
dasar probabilitas sebenarnya dari suatu peristiwa tertentu. Apakah semua
orang berkulit gelap berasal dari Afrika? Apakah setiap orang dengan
rambut merah juga memiliki temperamen buruk? Apakah semuanya
pirang bermata biru dari Swedia? Lihat intinya. Heuristik keterwakilan
dapat digunakan atau disalahgunakan untuk membuat dan
mempertahankan stereotip (Kahneman & Tversky, 1973; Kahneman et al.,
1982).
Ketersediaan Heuristik
Heuristik lain dapat memiliki hasil yang tidak diinginkan, misalnya karena
ketersediaan heuristik tidak tepat. Hal ini didasarkan pada estimasi dari
frekuensi atau kemungkinan suatu acara berdasarkan seberapa mudah
mengingat informasi yang relevan dari memori atau seberapa mudahnya
bagi kita untuk memikirkan contoh terkait (Tversky & Kahneman, 1973).
Bayangkan, misalnya setelah Anda membaca seluruh buku teks ini__itu
bisa terjadi__Anda diminta untuk memperkirakan berapa kata dalam buku
yang dimulai dengan huruf K dan berapa banyak huruf K sebagai huruf
ketiga dalam kata tersebut. Tempat mana yang menurut Anda lebih sering,
huruf pertama atau sebagai surat ketiga?
Selanjutnya, bagaimana menurut Anda rasio penempatan yang lebih
sering dengan yang lebih sedikit penempatan yang sering? Apa yang lebih
mudah untuk dipikirkan, kata yang diawali dengan huruf K atau kata yang
memiliki K sebagai huruf ketiga? Tversky & Kahneman (1973)
mengajukan pertanyaan 152 yang sama ini peserta untuk lima konsonan
(K, N, L, R, V) yang muncul lebih sering di posisi ketiga dibandingkan
dengan yang pertama dalam teks biasa.
Enam puluh sembilan persen peserta menunjukkan bahwa posisi
pertama adalah penempatan yang lebih sering dan perkiraan rasio median
adalah 2:1 untuk huruf K. Namun, biasanya ada dua kali lebih banyak kata
dengan K daripada yang ketiga surat dibandingkan dengan yang pertama.
Dapatkah Anda memikirkan contoh di mana Anda mungkin telah
menggunakan fail ketersediaan heuristik dan tidak bekerja sesuai
keinginan Anda?
Tim Dosen 53
Bekerja Mundur
Sebuah heuristik yang berguna dan yang berhasil, sebagian besar adalah
dengan bekerja mundur dari gawang. Misalnya, jika Anda ingin
mengetahui cara terpendek untuk menuju ke kedai kopi yang baru di kota
Anda. Anda sudah tahu tujuannya, yaitu mencari kedai kopi. Mungkin ada
beberapa cara untuk sampai ke sana dari rumah Anda, dan beberapa lebih
pendek dari orang lain. Dengan asumsi Anda memiliki alamat toko.
Banyak cara terbaik untuk menentukan rute terpendek, misalnya mencari
lokasi toko di peta Internet, GPS, atau smartphone dan bandingkan rute
yang berbeda dengan alat perjalanan (berjalan kaki versus menyetir).
Orang-orang biasanya melakukan ini dengan peta fisik dan
membandingkan rute secara manual. Pikirkan tentang itu, apakah
teknologi membantu atau menghalangi beberapa aspek pemecahan
masalah? Jika ada, apa manfaat menggunakan teknologi untuk
memecahkan beberapa masalah dibandingkan untuk secara aktif terlibat
dalam pemecahan masalah sebagai tantangan mental?
Subgoals
Terkadang, lebih baik memecah tujuan menjadi subgoals, sehingga
sebagai setiap sub-tujuan tercapai, solusi akhirnya akan lebih dekat.
Contoh lain dari heuristik termasuk pembuatan diagram untuk membantu
mengatur informasi tentang masalah atau kemungkinan pengujian solusi
untuk masalah satu per satu dan menghilangkan masalah yang tidak
berfungsi.
Pemahaman
Ketika solusi untuk suatu masalah tampaknya tiba-tiba muncul di benak,
itu disebut Insight. Diskusi Köhler (1925), yang bekerja dengan
Sultan__simpanse, menunjukkan bahwa beberapa hewan dapat
memecahkan masalah dengan cara tiba-tiba mendapatkan insight.
Pada manusia, wawasan sering kali berbentuk "Aha!" saat solusinya
sepertinya datang dalam sekejap. Seseorang mungkin menyadari bahwa
masalah ini mirip dengan yang lain yang dia sudah tahu bagaimana
memecahkan atau mungkin melihat suatu objek dapat digunakan untuk
54 Psikologi Umum
tujuan yang berbeda dari yang asli, seperti menggunakan uang receh
sebagai obeng.
Ingat masalah botol yang dibahas di awal bab ini? Tugasnya adalah
untuk mengeluarkan koin dari botol tanpa melepas sumbat atau
memecahkan botol. Itu jawabannya sederhana: Dorong gabus ke dalam
botol dan kocok koinnya.
“Aha!”
Wawasan sebenarnya bukanlah proses magis, meski bisa tampak
seperti keajaiban. Biasanya apa yang terjadi adalah pikiran hanya
mengatur ulang masalah, kadang-kadang sementara orang tersebut sedang
memikirkan sesuatu yang lain (Durso et al., 1994).
Singkatnya, berpikir adalah proses kompleks yang melibatkan
penggunaan citra mental dan berbagai jenis konsep untuk mengatur acara
kehidupan sehari-hari. Pemecahan masalah adalah hal yang istimewa jenis
pemikiran yang melibatkan penggunaan banyak alat, seperti pemikiran
coba-coba, algoritma, dan heuristik, untuk memecahkan berbagai jenis
masalah
Tim Dosen 55
Soal
1. Apa itu berpikir?
2. Bagaimana mental image dalam otak kita terbentuk?
3. Apakah ada metode pemecahan masalah yang dapat terjamin
terselesaikannya masalah?
4. Strategi pemecahan masalah apa yang terbaik yang biasa digunakan?
5. Bagaimana insight dapat terjadi?
Ketetapan Fungsional
Satu kesulitan pemecahan masalah seringkali melibatkan pemikiran
tentang objek hanya dalam hal kegunaan khasnya. Ini merupakan
56 Psikologi Umum
fenomena yang disebut fungsional ketetapan (secara harfiah, "tetap pada
fungsi").
Pernahkah Anda memikirkan alternatif sebuah obeng untuk
memperbaiki sesuatu di sekitar rumah? Sementara, ada beberapa objek
dekat yang bisa digunakan untuk mengencangkan sekrup, misalnya pisau
mentega, kunci, atau bahkan koin dari saku Anda. Karena
kecenderungannya benda-benda itu digunakan sesuai peruntukkannya,
terkadang kita mengabaikan kemungkinan penggunaan untuk hal lain. Ini
merupakan pemikiran dengan penggunaaan sesuai ketetapan fungsional.
Sepasang tang sering dipandang tidak berguna sampai orang tersebut
menyadarinya dapat digunakan sebagai beban.
Alton Brown, koki terkenal dan bintang masakan Good Eats Food
Network Show, adalah penggemar berat dari apa yang dia sebut
"multitaskers," item dapur yang dapat digunakan lebih dari satu tujuan.
Misalnya, pemotong cerutu bisa menjadi alat untuk memotong wortel,
bawang hijau, dan bawang putih. Jelas, Chef Brown bukanlah korban
fungsional ketetapan.
Mental Sets
Ketetapan fungsional sebenarnya adalah sejenis himpunan mental sebagai
kecenderungan orang untuk terus menggunakan pola pemecahan masalah
di masa lalu. Solusi yang berhasil di masa lalu cenderung solusi yang
dicoba orang pertama, dan orang sering kali ragu-ragu atau bahkan tidak
mampu memikirkan kemungkinan lain. Pada berikut ini Anda akan
memikirkan apakah Anda bisa menyelesaikan masalah titik?
Tim Dosen 57
Orang-orang diajar dari awal untuk tetap berada di dalam garis,
bukan? Metode coba-coba tidak akan membantu dalam memecahkan
masalah. Solusinya adalah melibatkan gambaran pada garis di luar titik
sebenarnya, seperti yang terlihat pada solusi di bagian kreativitas.
Konfirmasi bias hambatan lain dalam pengambilan keputusan yang
efektif adalah bias konfirmasi. Kecenderungan, untuk mencari bukti yang
sesuai dengan keyakinan, seseorang mengabaikan bukti yang
bertentangan. Ini mirip dengan mental set. Ingatlah beberapa penelitian
yang tampaknya mendukung keyakinan dan prediksi psikis, mereka
berhasil, sementara pada saat yang sama "melupakan" kasus-kasus di mana
penelitian tidak menemukan bukti atau paranormal membuat prediksi yang
gagal menjadi kenyataan. Mereka hanya mengingat yang menegaskan bias
mereka terhadap keyakinan akan keberadaan ESP. Contoh lainnya adalah
orang yang percaya bahwa mereka adalah multitasker yang baik dan dapat
dengan aman mengendarai kendaraan bermotor sambil berbicara atau
mengirim pesan teks di ponsel. Mereka mungkin cenderung mengingat
bahwa mereka berpengalaman dan mungkin memikirkan kecelakaan
kendaraan atau "nyaris celaka". Meskipun mungkin tergoda untuk
menganggap diri sendiri sebagai "tugas super", tetapi baru-baru ini
penelitian menyarankan sebaliknya. Saat diuji pada simulator, pengemudi
58 Psikologi Umum
harus tampil berhasil dalam dua tugas yang menuntut perhatian. Lebih dari
97 persen individu tidak mampu melakukannya, tampaknya berdampak
signifikan pada kinerja mereka. Selama kondisi tugas ganda, hanya 2,5
persen individu yang mampu tampil tanpa masalah (Watson & Strayer,
2010).
Contoh spesifik ini bisa sangat berbahaya karena diperkirakan pada
setidaknya 28 persen dari semua kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh
pengemudi yang menggunakan ponsel dan atau SMS (Dewan Keamanan
Nasional, 2010).
Creativity
Tidak semua masalah dapat dijawab dengan menggunakan informasi yang
sudah ada dan aturan logika dalam menerapkan informasi itu. Terkadang
masalah harus segera diatasi dengan cara yang sama sekali baru, untuk
melihat masalah atau solusi inventif yang tidak biasa. Cara berpikir seperti
ini disebut kreativitas, yaitu memecahkan masalah dengan
menggabungkan ide atau perilaku dengan cara baru (Csikszentmihalyi,
1996).
Metode logis untuk pemecahan masalah yang telah dibahas sejauh
ini didasarkan pada sejenis pemikiran yang disebut pemikiran konvergen.
Dalam pemikiran konvergen, masalah terlihat karena hanya memiliki satu
jawaban dan semua jalur pemikiran pada akhirnya akan mengarah pada
(menyatu) jawaban tunggal dengan menggunakan pengetahuan dan logika
sebelumnya (Ciardiello, 1998).
Sebagai contoh, pertanyaan “Apa pensil dan pulpen itu?” Pertanyaan
ini dapat dijawab dengan mencantumkan ciri-ciri yang dimiliki kedua item
tersebut: keduanya dapat digunakan untuk menulis; memiliki kesamaan
bentuk; dan seterusnya dalam proses perbandingan sederhana. Pemikiran
konvergen bekerja dengan baik sebagai pemecahan masalah rutin, tetapi
mungkin tidak banyak berguna ketika solusi yang lebih kreatif dibutuhkan.
Pemikiran divergen kebalikan dari pemikiran konvergen. Di sini
seseorang mulai satu poin dan muncul dengan banyak ide atau
kemungkinan yang berbeda, atau divergen berdasarkan titik tersebut
(Finke, 1995). Misalnya, jika seseorang mengajukan pertanyaan, pensil
digunakan untuk apa? Jawaban konvergennya adalah "menulis". Namun,
jika pertanyaannya diajukan berapa banyak kegunaan berbeda yang Anda
Tim Dosen 59
pikirkan tentang pensil? Jawabannya bervariasi, misalnya untuk menulis,
membuat lubang, beban untuk ekor layang-layang, atau untuk senjata.
Pemikiran-pemikiran yang berbeda tidak hanya dikaitkan dengan
kreativitas, tetapi juga kecerdasan (Guilford, 1967).
Apa ciri-ciri pemikir yang kreatif? Menurut ahli teori di lapangan,
pemikiran kreatif ditemukan melalui pemeriksaan kebiasaan. Orang-orang
yang sangat kreatif mendapatkan periode paling produktif dari pemikiran
divergen, kecenderungan terjadi pada saat mereka melakukan beberapa
tugas atau aktivitas yang bersifat otomatis, seperti berjalan kaki atau
berenang (Csikszentmihalyi, 1996; Gardner, 1993a; Goleman, 1995).
Secara otomatis tugas ini mengambil beberapa proses perhatian dan
meninggalkan sisanya untuk menjadi kreatif berpikir. Fakta bahwa semua
perhatian tidak terfokus pada masalah, sebenarnya karena pemikiran yang
berbeda sering membuat tautan dan koneksi pada tingkat kesadaran tepat
di bawah kewaspadaan. Sehingga, dalam kondisi ini ide dapat mengalir
dengan bebas tanpa disensor oleh proses mental yang lebih tinggi
(Goleman, 1995). Dengan kata lain, memiliki bagian dari perhatian yang
dicurahkan untuk berjalan, misalnya, memungkinkan sisa pikiran untuk
“menyelinap pada” solusi dan ide yang lebih kreatif.
60 Psikologi Umum
Pemikir divergent jelas tidak akan terlalu rentan terhadap beberapa
hambatan masalah pemecahan seperti ketetapan fungsional. Misalnya, apa
yang akan dilakukan kebanyakan orang jika tiba-tiba mulai hujan saat
mereka terjebak di kantor tanpa payung? Berapa banyak orang akan
berpikir untuk menggunakan tas jinjing vinyl tembus pandang sebagai
payung darurat?
Pemikiran yang kreatif dan berbeda sering kali menjadi topik yang
diabaikan dalam pendidikan kaum muda, meskipun beberapa orang secara
alami lebih kreatif. Kemampuan untuk menjadi kreatif itu penting,
misalnya menghasilkan topik untuk penelitian kertas adalah sesuatu yang
sulit dilakukan oleh banyak siswa. Sebuah lintas budaya penelitian
Basadur et al., (2002) dan Colligan (1983) telah menemukan pemikiran
yang divergen dan keterampilan memecahkan masalah yang tidak mudah
diajarkan dalam bahasa Jepang atau Omaha Native Budaya Amerika.
Dalam budaya ini, kreativitas di banyak bidang tidak dihargai dengan
normal dan preferensi tidak berpegang pada tradisi budaya yang mapan,
seperti tradisional tarian yang tidak bervariasi selama berabad-abad. Lihat
Tabel di bawah ini untuk mengetahui beberapa cara untuk menjadi pemikir
yang lebih berbeda.
Tim Dosen 61
mendorong orang lain untuk menonton mereka sebagai eksentrik. Namun
faktanya, orang kreatif sebenarnya cukup normal.
62 Psikologi Umum
Evaluasi:
1. Apa yang dimaksud dengan masalah?
2. Bagaimana sebuah masalah dapat dipecahkan?
3. Bagaimana sebuah proses pengambilan keputusan dapat dilakukan?
4. Apa bedanya berpikir konvergen dan divergen?
5. Apa yang dimaksud dengan kreatifitas?
Tim Dosen 63
1. Intelligence:
A. Pengertian Intelegensi
Definisi intelegensi menurut beberapa ahli (Azwar, 2011):
1. Francis Galton. Galton tidak menemukan secara jelas mengenai
definisi intelegensi. Namun, ia percaya bahwa orang yang memiliki
intelegensi tinggi adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
bekerja dan peka terhadap stimulus fisik. Paham Galton ini merupakan
pendekatan yang berciri psikofisik.
2. Alfred Binet dan Theodore Simon. Menurut keduanya, intelegensi
terdiri dari tiga komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan
pikiran atau tindakan. Kemampuan mengubah arah tindakan bila telah
dilaksanakan dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri
(autocriticism).
3. Lewis Madison Terman, mendefinisikan intelegensi sebagai
kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak.
4. H.H. Goddard, mendefinisikan intelegensi sebagai tingkat
kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah yang akan datang.
5. V.A.C Henmon, menyatakan bahwa intelegensi terdiri dari dua faktor,
yaitu kemampuan memperoleh pengetahuan dan pengetahuan yang
telah diperoleh.
6. Baldwin, mendefinisikan intelegensi sebagai daya atau kemampuan
untuk memahami.
7. Edward Lee Thorndike, mendefinisikan intelegensi sebagai
kemampuan memberikan respon yang baik dari pandangan kebenaran
atau fakta.
8. George D. Stoddard, mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan
memahami masalah yang sukar, kompleks, abstrak, ekonomis, dan
mengarah pada tujuan, serta mempunyai nilai sosial dan berasal dari
sumbernya.
9. Walters dan Gardner, mendefinsiikan intelegensi sebagai suatu
kemampuan atau serangkaian kemampuan yang memungkinkan
individu memecahkan masalah.
10. Flynn, mengartikan intelegensi sebagai kemampuan untuk berpikir
secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman
64 Psikologi Umum
11. David Weschler, menyatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan
bertindak secara terarah, berpikir rasional, dan menghadapi lingkungan
secara efektif.
Tim Dosen 65
gizi, rangsangan-ransangan yang bersifat kognitif emosional dari
lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Menurut Azwar (2011), proses lingkungan yang juga berpengaruh
terhadap intelegensi adalah proses belajar. Proses belajar menyebabkan
perbedaan perilaku individu satu dengan yang lainnya. Apa yang dipelajari
dan diajarkan pada seseorang akan menentukan apa dan bagaimana reaksi
individu terhadap stimulus yang dihadapinya. Sikap, perilaku, reaksi
emosional, dan sebagainya merupakan atribut yang dipelajari dari
lingkungan. Lewat belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga
memengaruhi individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu
kelompok budaya tempat individu berada akan menjadi acuan individu
dalam berpikir dan berperilaku.
Dengan demikian, pengaruh faktor herediter atau warisan yang
dibawa individu dan pengaruh lingkungan tempat individu berada akan
bersama-sama membentuk sifat dan karakter individu. Dalam hal ini
termasuk kapasitas intelegensinya, sehingga individu yang satu tidak sama
persis dengan individu lainnya.
3. Pendekatan Psikometris
Pendekatan ini berasumsi bahwa intelegensi adalah sesuatu konstruk atau
traits, yang kadarnya bisa berbeda-beda setiap individu. Pendekatan ini
bersifat kuantitatif. Para ahli psikometri lebih tertarik pada pengukuran
psikologis, maka lebih mengutamakan pada cara praktis untuk melakukan
klasifikasi dan prediksi berdasarkan hasil pengukuran intelegensi daripada
meneliti hakekat intelegensi. Umumnya, setelah mereka menyusun tes
intelegensi baru menetapkan konstruk/konsep yang sebenarnya. Tedapat
dua arah studi pada pendekatan ini, pertama yang bersifat praktis dan lebih
menekankan pada pemecahan masalah dan kedua menekankan konsep dan
penyusunan teori. Pendekatan psikometri melahirkan berbagai skala
pengukuran intelegensi yang dipergunakan saat ini.
Tim Dosen 67
D. Teori dan Model Intelegensi
1. Alfred Binet
Menurut Binet, inteligensi bersifat monogetik, artinya berkembang hanya
dari faktor umum atau kriteria tertentu. Binet menggambarkan intelegensi
sebagai suatu yang fungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk
mengamati dan menilai tingkat perkembangan individu berdasar suatu
kriteria individu. Jadi, untuk melihat seseorang cukup intelegen atau tidak,
dapat diamati dari cara dan kemampuannya untuk mengubah arah tindakan
apabila diperlukan. Hal ini yang dimaksud sebagai komponen arah,
adaptasi, dan kritik dalam definisi intelegensi.
Ketiga kemampuan ini tidak terpisah secara ekslusif, tetapi juga tidak
selalu berkorelasi satu sama lain. Ada individu yang cakap dalam
kemampuan abstraksi, namun lemah pada aspek lainnya. Adapula yang
memiliki kecakapan tinggi dalam ketiga bentuk.
68 Psikologi Umum
3. Charles E Spearman
Pandangan Spearman mengenai intelegensi (dalam Azwar, 2011)
ditunjukkan dalam two factor theory. Intelegensi mengandung dua
komponen kualitatif yaitu (a) edukasi relasi dan (b) edukasi korelasi.
Edukasi relasi adalah kemampuan untuk menemukan suatu hubungan
dasar yang berlaku antara dua hal. Misalnya, menemukan keterkaitan
antara kata “panjang-pendek”. Edukasi korelasi adalah kemampuan untuk
menerapkan hubungan dasar yang telah diterapkan dalam proses edukasi
relasi sebelumnya ke dalam situasi baru. Sebagai contoh, apabila telah
mengetahui “panjang-pendek” memiliki makna berlawan, hal yang sama
dapat diterapkan ke situasi pertanyaan “baik-….?” Konsep ini disebut
sebagai proses enkoding, proses penyimpulan dan aplikasi. Hal ini
merupakan proses penalaran dengan menggunakan analogi, yang menurut
Spearman, sebagai salah satu indikator faktor General (G-Factor) terbaik.
Tim Dosen 69
5. Cyril Burt
Burt meyakini bahwa inteligensi merupakan kumpulan kemampuan yang
terorganisasikan secara hierarkhis. Artinya, kemampuan mental terbagi
atas beberapa faktor yang berada pada tingkatan yang berbeda. Faktor-
faktor tersebut antara lain: (a) satu faktor umum (general), (b) faktor-
faktor kelompok besar (broad group), (c) faktor-faktor kelompok kecil
(narrow group), dan (d) faktor-faktor spesifik (specific).
Model mental hieraki ini digambarkan sangat erat kaitannya dengan
suatu hierarki fungsional yang diurutkan berdasarkan kompleksitas
kognitifnya. Tingkat mental terendah berupa kemampuan penginderaan
(sensory) dan proses penggerak (motor). Berada di atasnya adalah tingkat
kemampuan yang lebih tinggi berupa proses persepsi atau pengamatan dan
gerakan terkoordinasi (perceptual process dan coordinated movement).
Selanjutnya proses asosiasi yang lebih kompleks dengan melibatkan
ingatan (memory) dan pembentukan kebiasaan (habit). Berada di atasnya
adalah proses relational yang pada puncaknya adalah intelegensi umum,
yang dianggap memiliki peranan integrative yang terlibat dalam setiap
tingkat hierarki.
b. Dimensi operasi
Merujuk pada cara suatu informasi itu diproses. Dimensi ini terdiri dari:
(1) kognisi, menemukan atau mengenali kembali suatu informasi; (2)
ingatan, mengangkat kembali informasi yang pernah diterima ke atas
kesadaran; (3) produksi konvergen, memanfaatkan informasi yang
diterima untuk mendapat jawaban yang benar; (4) produk divergen,
dengan cara berpikir kreatif; (5) evaluasi, menilai informasi itu baik-buruk
atau benar-salah.
c. Dimensi produk
Merujuk pada hasil pemrosesan yang dilakukan dimensi operasi terhadap
dimensi isi. Dimensi ini terdiri dari: (1) satuan, respon tunggal; (2) kelas,
respon kelompok kelas; (3) relasi, satuan yang saling berhubungan; (4)
sistem, respon yang terorganisasi secara keseluruhan; (5) transformasi,
perubahan satu jenis produk ke jenis lain; (6) implikasi, produk yang
hasilnya berlaku di luar data yang diproses.
Dengan demikian, masing-masing dimensi akan terdapat sebanyak
4x5x6 = 120 macam kombinasi yang berlainan dan dihipotesiskan sebagai
sumber terbentuknya kemampuan mental yang berbeda-beda pula.
Model yang dikemukakan Guilford ini mempunyai implikasi
penting bagi teori psikologi umumnya, terutama apabila dijadikan sebagai
Tim Dosen 71
kerangka pemikiran guna memperoleh pandangan baru terhadap konsep-
konsep psikologi.
8. C. Halstead
Teori ini merupakan teori inteligensi dengan pendekatan neurobiologis.
Halstead berpendapat bahwa ada sejumlah fungsi otak yang berkaitan
dengan inteligensi. Ada empat faktor inteligensi yang oleh Halstead
disebut sebagai Inteligensi Biologis. Keempat faktor tersebut adalah:
a. Central Integrative, yaitu merupakan kemampuan mengorganisasikan
pengalaman. Fungsi faktor ini adalah penyesuaian, latar belakang
pengalaman seseorang dan hasil belajarnya akan menginte-grasikan
pengalaman-pengalaman baru.
b. Abstraction, yaitu kemampuan mengelompokkan sesuatu dengan cara
yang berbeda, melihat persamaan-perbedaan diantara benda, konsep,
dan peristiwa.
c. Power, yaitu kemampuan mengendalikan emosi, sehingga
kemampuan rasional dan intelektual dapat berkembang.
d. Directional, yaitu kemampuan memberikan arah dan sasaran bagi
kemampuan individu, yang menunjuk-kan secara spesifik cara
mengekspresikan intelektual dan perilaku.
Tim Dosen 73
kemampuan-kemampuan melakukan gerak motorik dalam bentuk
refleks ini, maka seorang bayi berada dalam keadaan siap untuk
mengadakan hubungan dengan dunianya.
b. Inteligensi pra-operasional
Anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai
merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar ataupun
simbol. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif
bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris,
yaitu tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal
tersebut berhubungan satu sama lain.
c. Inteligensi operasional
Inteligensi yang memiliki ciri memahami operasi nyata. Bentuk
operasi nyata yaitu, (1) konversi, perubahan dapat terjadi secara bolak
balik; dan (2) klasifikasi, penggolongan sesuatu menurut jenis atau
tingkatan.
d. Inteligensi operasional formal
Inteligensi yang memiliki ciri mampu berpikir hipotetik, mampu
menguji secara sistematik berbagai penjelasan mengenai kejadian
tertentu, dan mampu berpikir abstrak.
74 Psikologi Umum
kecerdasan ini adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi,
kategorisasi, dan perhitungan.
c. Kecerdasan ruang visual (spatial intelligence), kemampuan seseorang
dalam menangkap dunia ruang visual secara tepat, termasuk
kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat,
melakukan perubahan bentuk benda dalam pikiran dan mengenali
perubahan tersebut, menggambarkan suatu hal/benda dalam pikiran
dan mengubahnya dalam bentuk nyata serta mengungkapkan data
dalam suatu grafik
d. Kecerdasan kinestetis (bodily-kinesthetic intelligence), merupakan
kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian
atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan
masalah. Orang yang mempunyai kecerdasan ini dengan mudah dapat
mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka.
e. Kecerdasan Musikal (musical intelligence), merupakan kemampuan
untuk mengembangkan dan mengekspresikan, menikmati bentuk-
bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi dan intonasi serta
kemampuan memainkan alat musik, menyanyi, menciptakan lagu dan
menikmati lagu.
f. Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), merupakan
kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap
perasaan, motivasi, watak, temperamen, ekspresi wajah, suara dan
isyarat dari orang lain. Secara umum, intelligence interpersonal
merupakan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan
komunikasi dengan orang lain.
g. Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), merupakan
kemampuan seseorang untuk mengerti tentang diri sendiri dan mampu
bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan diri. Kecerdasan ini
termasuk kemampuan seseorang untuk berefleksi dan
menyeimbangkan diri, mempunyai kesadaran tinggi akan gagasan-
gagasan, mempunyai kemampuan mengambil keputusan pribadi, sadar
akan tujuan hidup dapat mengendalikan emosi sehingga kelihatan
sangat tenang.
h. Kecerdasan lingkungan/ natural (natural intelligence), memiliki
kemampuan mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat memahami
dan menikmati alam dan menggunakannya secara produktif dalam
bertani, berburu dan mengembang-kan pengetahuan tentang alam.
Tim Dosen 75
Orang yang mempunyai kecerdasan lingkungan/natural memiliki
kemampuan untuk tinggal di luar rumah, dapat berhubungan dan
berkawan dengan baik.
Oleh karena itu, sesuai dengan fungsinya, teori ini berisikan tiga sub
teori, yaitu konteks (contextual), subteori pengalaman (experience) serta
subteori komponen (componential) (Azwar, 2011).
Subteori konteks berusaha menjelaskan dan menunjukkan
perilaku-perilaku yang dianggap perilaku inteligent pada lingkungan
budaya tertentu, yaitu intelegensi kontekstual. Menurut Stenberg, perilaku
intelegen suatu budaya adalah perilaku yang melibatkan penyesuaian atau
adaptasi pada lingkungan budaya tersebut, pemilihan lingkungan yang
optimal, atau pembentukan lingkungan yang ada sehingga lebih sesuai
dengan kemampuan, minat, dan nilai-nilai seseorang. Jadi, perilaku
intelegen menurut konteks ini bersifat relatif menurut individu dan
menurut keadaan sosial- budaya tempat individu berbeda (Azwar, 2011).
Subteori pengalaman, menyatakan bahwa perilaku yang intelegen
menurut konteksnya tidak selalu berarti intelegen pula menurut aspek
pengalaman. Intelegensi pengalaman, menurut subteori ini, paling jelas
diperlihatkan oleh kemampuan individu dalam memberikan respon
terhadap situasi yang baru (novel) secara otomatis dan tanpa kesukaran.
Intelegensi pengalaman menekankan pentingnya insight dan kemampuan
untuk meneruskan gagasan-gagasan baru.
76 Psikologi Umum
Subteori komponen, berupaya menunjukkan dan menjelaskan
stuktur dan proses kognitif yang mendasari semua perilaku intelegen, yaitu
intelegensi kompo-nensial. Intelegensi komponensial menekankan
penting-nya efektivitas pengolahan informasi.
Tim Dosen 77
akan sama kemampuannya dalam kegiatan belajar. Bagi seorang guru
dengan diketahuinya inteligensi akan memengaruhi perlakuan kepada
subjek didik yang berbeda-beda tersebut. Sejalan dengan uraian di atas,
Khadijah (2009) mengemukakan inteligensi seseorang diyakini sangat
berpengaruh pada keberhasilan belajar yang dicapainya. Berdasarkan hasil
penelitian, prestasi belajar biasanya berkorelasi searah dengan tingkat
inteligensi. Artinya, semakin tinggi tingkat inteligensi seseorang, maka
semakin tinggi prestasi belajar yang dicapainya.
Setiap individu memiliki tingkat inteligensi yang berbeda-beda pada
kenyatannya. Perbedaan individu dalam inteligensi ini perlu diketahui dan
dipahami oleh pendidik terutama dalam hubungannya dengan
pengelompokan siswa. Selain itu, pendidik harus menyesuaikan tujuan
pembelajarannya dengan kapasitas inteligensi siswa. Perbedaan inteligensi
yang dimiliki oleh siswa membuat guru harus mengupayakan agar
pembelajaran yang ia berikan dapat membantu semua siswa dengan
perlakuan metode yang beragam (Khadijah, 2009). Lebih lanjut Khadijah
mengatakan (2009), perbedaan tersebut juga tampak dari hasil belajar yang
dicapai. Tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa
bergantung pada tinggi rendahnya inteligensi yang mereka miliki. Meski
demikian, inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang
memengaruhi keberhasilan belajar seseorang, masih terdapat faktor-faktor
lain yang memengaruhinya.
Konsep multiple intelligence yang dikemukakan Gardner
memandang kecerdasan manusia meliputi tujuh macam kecerdasan.
Multiple intelligence sebagai satu gagasan bahwa kecerdasan yang
dimiliki manusia adalah beragam, dan masing masing individu memiliki
keunikan yang berbeda.
Dalam bidang pendidikan, multiple intelligence kini telah banyak
dikembangkan dari sejak kajian teoritis sampai pada berbagai praktek
kegiatan pendidikan dan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.
Kajian-kajian tentang pengembangan kemampuan peserta didik
berdasarkan multiple intelligence ini memberikan pengetahuan bagaimana
sebenarnya hakikat manusia dari sisi potensi, bakat dan kemampuannya
dapat dikembangkan secara optimal. Konsep multiple intelligence, bila
dipahami dengan baik, maka membuat semua pendidik memandang
potensi anak lebih positif.
78 Psikologi Umum
Konsep multiple intelligence ini juga mendorong guru untuk berpikir
lebih terbuka agar keluar dari paradigma tradisional yang beranggapan
bahwa kecerdasan hanya dilihat dari satu kemampuan intelektual atau
kognitif saja.
Guru yang memiliki wawasan multiple intelligence mampu
merancang kurikulum, mengem-bangkan metodologi pembelajaran, dan
mengevaluasi hasil belajar anak dengan lebih optimal. Terlebih lagi, para
guru pun dapat menyiapkan sebuah lingkungan yang menyenangkan dan
memberdayakan di sekolah. Seorang. Multiple intelligence ini dalam
kegiatan pembelajaran dapat diterapkan dalam tiga bentuk utama yakni
(Mardianto, 2012):
a. Orientasi kurikulum
Penerapan konsep multiple intelligence dalam kurikulum memiliki dasar
pemikiran sebagai berikut:
1. Multiple intelligence berkenaan dengan kemampuan peserta didik
dalam melakukan sesuatu dalam berbagai konteks.
2. Multiple intelligence menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui
peserta didik untuk menjadi standart kompetensi.
3. Multiple intelligence merupakan hasil belajar (learning outcomes)
yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan peserta didik setelah melalui
proses pembelajaran;
4. Keandalan kemampuan peserta didik melakukan sesuatu harus
didefinisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat
dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.
5. Penyusunan standar kompetensi, kompetensi dan hasil belajar
hendaknya didasarkan pada multiple intelligence yang ditetapkan
secara proporsional, tidak melulu hanya apsek kognitif atau spritual
belaka, tetapi seimbang dan tepat sasaran.
Tim Dosen 79
1. Penggunaan metode bercerita, merupakan salah satu bentuk untuk
mengembangkan intelligence lingusitic, di mana siswa diajak
menyenangi dan mencintai bahasa.
2. Metode problem solving, siswa dihadapkan pada masalah konkret dan
diajak untuk memikirkan bersama, mendiskusikan bersama, dan
memecahkan masalah secara bersama-sama sehingga metode ini dapat
mengasah kecerdasan interpersonal.
3. Metode reflective thinking/critical thinking, siswa diajak untuk
membuat catatan refleksi atau tanggapan siswa secara pribadi atau
berkelompok dihadapkan pada suatu bahan (artikel, peristiwa, kasus,
gambar, foto, dan lain sebagainya) sehingga cara ini dapat
mengembangkan kecerdasan bodily kenisthetic, juga interpersonal
inteligence.
Tim Dosen 81
keberhasilan dalam pekerjaan tertentu. EQ di sisi lain ternyata berperan
sebesar 27-45 %, dan berperan langsung dalam keberhasilan pekerjaan
tergantung pada jenis pekerjaan yang diteliti (Stein dan Book, dalam
Mardianto, 2012). Kecerdasan emosional bukan lawan dari kecerdasan
rasional, meskipun keduanya merupakan kemampuan yang berbeda secara
fundamental. Keduanya berinteraksi secara dinamis dalam membentuk
kehidupan manusia. Emosi sangat penting bagi rasionalitas. Tetapi rasio
memainkan peran penting dalam emosi individu. Keberhasilan dalam
hidup ditentukan oleh keselarasan hubungan antara keduanya.
Evaluasi
1. Apa itu Inteligensi?
2. Sebutkan beberapa teori psikologi?
3. Bagaimana terbentuknya Inteligensi?
4. Bagaimana cara mengukur inteligensi?
5. Menurut analisis Anda factor apa saja yang menyebabkan Inteligensi
bertambah dan juga berkurang?
Kesimpulan
Bagaimana Orang Berpikir
Berpikir (kognisi) adalah aktivitas mental yang terjadi di otak ketika
informasi sedang diatur, disimpan, dikomunikasikan, atau diproses.
Bagaimana gambaran mental dan konsep terlibat dalam proses berpikir?
a. Gambaran mental mewakili objek atau peristiwa dan memiliki bentuk
seperti gambar kualitas.
b. Konsep adalah gagasan yang mewakili kelas atau kategori peristiwa,
benda, atau aktivitas.
c. Prototipe adalah contoh konsep yang lebih cocok karakteristik yang
menentukan dari konsep itu.
82 Psikologi Umum
Apa metode yang digunakan orang untuk memecahkan masalah dan
membuat keputusan?
a. Pemecahan masalah terdiri dari berpikir dan berperilaku tertentu cara
untuk mencapai tujuan.
b. Solusi mekanis mencakup pembelajaran trial-and-error dan hafalan
solusi.
c. Algoritma adalah jenis solusi hafalan yang diikuti prosedur langkah
demi langkah untuk memecahkan jenis masalah tertentu.
d. Heuristik atau "aturan praktis" adalah strategi yang mempersempit
solusi yang mungkin untuk suatu masalah.
e. Wawasan adalah persepsi tiba-tiba dari solusi untuk masalah.
Inteligensi
Bagaimana psikolog mendefinisikan kecerdasan, dan bagaimana
melakukannya berbagai teori kecerdasan berbeda?
a. Kecerdasan adalah kemampuan untuk memahami dunia, berpikir
rasional atau secara logis, dan menggunakan sumber daya secara
efektif saat dihadapkan dengan tantangan atau masalah.
Tim Dosen 83
b. Spearman mengusulkan kecerdasan umum, atau faktor g, sebagai
kemampuan untuk bernalar dan memecahkan masalah, sedangkan
spesifik intelijen, Faktor atau s, termasuk kemampuan tugas khusus
tertentu bidang-bidang seperti musik, bisnis, atau seni.
c. Gardner mengusulkan sembilan jenis kecerdasan, mulai dari dari
verbal, linguistik, dan matematika hingga interpersonal dan kecerdasan
intrapersonal.
d. Sternberg mengusulkan tiga jenis kecerdasan: analitis, kreatif, dan
praktis.
84 Psikologi Umum
Daftar Pustaka
Tim Dosen 85
Schacter, D., Gilbert, D, Wegner, D., Hood, B., 2016. Psychology, 2nd
European edition, Palgrave
Shepard, R. N., & Metzler, J. (1971). Mental rotation of three-dimensional
objects. Science, 171(3972), 701–703.
https://doi.org/10.1126/science.171.3972.701
Stein. S.,J., and Book. H., E.,, 2011. The EQ Edge: Emotional Intelligence
and Your Success. Jossey-Bass; 3rd edition
86 Psikologi Umum
BAB 5
Konsep Tentang Memori, Jenis-Jenis,
dan Tahapan Memori
Tim Dosen 87
Keterangan Akademik Modul
Sub CPMK
88 Psikologi Umum
Pengantar
Tim Dosen 89
Peta Konsep 1: Jenis-Jenis Memori
Jenis-Jenis Memori
Sensory memory, merupakan memori yang menyimpan informasi awal di
sistem sensori dalam bentuk stimulus yang tidak memiliki makna dan
berlangsung hanya sekejap.
Sensory memori ini memiliki kapasitas yang besar dalam
menyimpan sistem yang merekam informasi dari masing-masing alat
sensori dengan akurat. Dari sensori memori tersebut, kemudian informasi
diberi sandi dan dialirkan ke dalam sort term memory yang terdiri dari
sebagian kecil informasi yang secara aktif kita gunakan yang kadang kita
lupakan atau kita simpan pada memori berikutnya, yaitu pada long term
memory yang sering kita kenal dengan kata lain yaitu ingatan.
Memori terdiri dari dua jenis:
1. Iconic memory, menyimpan informasi visual dari indera penglihatan.
2. Echoic memory, menyimpan informasi auditori dari indera
pendengaran.
90 Psikologi Umum
Long-term memory, merupakan memori yang menyimpan informasi
dalam jumlah yang tidak terbatas dan dalam jangka waktu yang relatif
permanen. Memori ini terdiri dari dua kelompok:
1. Declarative memory, merupakan memori yang terkait dengan fakta dan
kejadian serta dapat secara sadar dideklarasikan. Kata kunci: knowing
what?
Terdiri dari dua jenis:
a. Episodic memory, merupakan memori yang menyimpan informasi
tentang suatu pengalaman atau kejadian spesifik dalam bentuk
cerita yang runut dan sistematis (serial).
b. Semantic memory, merupakan memori yang menyimpan
informasi tentang fakta, pemahaman, konsep, dan pengetahuan
tentang dunia luar secara lebih terstruktur. Jenis memori inilah
yang secara umum kita kenal dengan istilah “pengetahuan”.
Tim Dosen 91
Peta Konsep 2: Cara Kerja Memori
92 Psikologi Umum
Meningkatkan Kemampuan Memori
1. Pengulangan/ rehearsal.
2. Penelitian menunjukkan bahwa pengulangan saja tidak ada artinya bila
tidak dihubungkan dengan suatu konteks yang sudah dikenal.
3. Konteks dapat berupa peristiwa, tempat, nama sesuatu, perasaan
tertentu.
4. Organisasi mnemonik, yaitu informasi diorganisasi sedemikian rupa
(dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal) sehingga informasi
yang kompleks mudah untuk diingat kembali. Contoh: metode loci,
metode menghubung-hubungkan (link method), atau ssering
diistilahkan jembatan keledai.
Lupa
Apa yang menyebabkan orang lupa atau melupakan sesuatu? Terkadang
lupa merupakan mekanisme kejiwaan untuk menghadapi kehidupan yang
berlangsung hari demi hari. Akan tetapi, jika kita telusuri ada beberapa
penyebab orang menjadi lupa yaitu:
2. Gangguan
Karena mempelajari bahan baru, ingatan pada bahan lama agak terganggu.
Seorang dosen yang banyak mengenal istilah-istilah dalam terminologi
keilmuannya merasa kesulitan pada saat menghapal nama-nama
mahasiswa barunya. Oleh sebab itu, ia tidak berusaha menghapalkan
nama-nama mahasiswanya yang baru lagi. Sebaliknya, ada orang yang
terganggu mempelajari sesuatu yang baru karena bahan lama yang sudah
dipelajarinya.
Tim Dosen 93
3. Represi
Pengalaman masa lalu yang sengaja ditekan dengan kuat, supaya tidak
timbul dalam ingatan, misalnya rasa bersalah pada suatu peristiwa
pembunuhan karakter yang telah dilakukan seseorang yang tidak diketahui
oleh siapapun kecuali oleh dirinya sendiri dan Tuhan. Walaupun ia bebas,
namun dirinya tidak dapat mengingkari perbuatannya dan perasaan
bersalah yang ditekan sangat kuat, pada akhirnya perasaan salah tersebut
begitu menekan jiwanya hingga ia meminta maaf kepada orang yang
pernah dilukai perasaannya.
4. Penyaringan
Untuk memberi gambaran tentang proses ingatan telah disusun satu teori
oleh Donald Boardbent (1954) yang dinamai teori saringan. Satu peristiwa
seperti pencurian di layar kaca menyampaikan kesan-kesan kepada
penonton melalui mata dan kadang-kadang juga telinganya. Semua kesan
itu masuk ke dalam suatu tempat penyimpan jangka pendek. Di sini banyak
kesan-kesan itu hilang, tidak banyak lagi yang tinggal tanpa diproses
terlebih dahulu. Pengolahan itu tidak sembarangan saja, tetapi diarahkan
oleh sebuah saringan yang mengistimewakan sebagian yang lain kesan-
kesan itu dari pada sisanya. Saringan itu menjaga supaya kesanggupan
mengingat tidak memberi beban yang berat. Yang terpilih dari kesan-
kesan itu hanya bagian yang relevan saja untuk diolah. Kesan-kesan yang
telah disaring itu kemudian masuk ke dalam tempat simpanan jangka
panjang.
Kesimpulan
Memori yakni unit atau ruang penyimpan informasi baik penyimpanan
yang sementara maupun yang menetap. Memori sementara misalnya
sensory memory sifatnya tidak tetap atau dalam ilmu komputer sering
disebut dengan memori volatile. Kemudian short term memory yang terdiri
dari sejumlah kecil data yang dapat disimpan dalam otak pada satu saat
tertentu. Ingatan ini bersifat aktif oleh karena itu jika ingatan ini tidak ingin
kita hilangkan maka kita harus mengaktifkan data jangka pendek ini dalam
pikiran. Memori yang menetap atau sekunder dapat kita panggil kembali
misalnya memori yang tersimpan dalam long term memory.
94 Psikologi Umum
Pertanyaan
1. Terdapat beberapa teori tentang lupa. Buatlah contoh dari masing-
masing teori!
2. Berikan penjelasan mengenai “tip-of-the-tongue phenomenon”!
Tim Dosen 95
Daftar Pustaka
96 Psikologi Umum
Experimental Psychology: General, 112(2), 278–303.
https://doi.org/10.1037/0096-3445.112.2.278
Shepard, R. N., & Metzler, J. (1971). Mental rotation of three-dimensional
objects. Science, 171(3972), 701–703.
https://doi.org/10.1126/science.171.3972.701
Tim Dosen 97
BAB 6
Belajar, Teori Belajar, Implementasi
Pembelajaran, dan Contoh Kasus
98 Psikologi Umum
Pengantar
Seta A. Wicaksana
Tim Dosen 99
Keterangan Akademik Modul
Sub CPMK
Modul: Belajar
Waktu 3X 50 Menit
Study of Learning
a. What is Learning
Topik pembahasan ini adalah pembelajaran yang diartikan sebagai
perubahan yang relatif permanen dalam pengetahuan atau perilaku yang
merupakan hasil dari pengalaman. Anda mungkin berpikir untuk belajar
dalam kaitannya dengan hal-hal yang perlu Anda lakukan sebelum ujian
yang akan datang atau keterampilan baru yang Anda peroleh melalui
latihan, tetapi perubahan ini hanya mewakili satu komponen pembelajaran.
Padahal, pembelajaran merupakan topik luas yang juga digunakan untuk
menjelaskan berbagai macam perubahan psikologis lainnya. Pembelajaran
bahkan menggambarkan bagaimana seseorang memperoleh gangguan
psikologis seperti Gangguan Stres Pasca Trauma.
Belajar mungkin merupakan kapasitas manusia yang paling penting.
Belajar memungkinkan kita untuk menciptakan kehidupan yang efektif
dengan mampu menanggapi perubahan. Kita belajar menghindari
menyentuh kompor panas, mencari jalan pulang dari sekolah, dan
mengingat siapa saja yang pernah membantu kita di masa lalu. Tanpa
kemampuan untuk belajar dari pengalaman, hidup kita menjadi sangat
berbahaya dan tidak efisien. Prinsip-prinsip pembelajaran juga dapat
digunakan untuk menjelaskan berbagai macam interaksi sosial, termasuk
b. Ekstinksi
Ekstinksi penghilangan secara bertahap sebuah respons yang telah
diperoleh. Dalam kondisioning klasik, hal itu merupakan hasil kehadiran
secara berulang dari stimulus terkondisi tanpa disertai kehadiran stimulus
tak terkondisi. Pavlov menemukan bahwa respons terkondisi tidak
bertahan selamanya. Dengan memasangkan cahaya dan daging, Pavlov
mengkondisikan seekor anjing supaya air liur hanya terhadap cahaya.
Akan tetapi selanjutnya, ketika Pavlov menyalakan cahaya berulang-ulang
tanpa memberi daging, air liur anjing semakin berkurang. Pada akhirnya
anjing tidak lagi mengeluarkan air liur ketika melihat kilatan cahaya.
Ketika stimulus terkondisi muncul berulang-ulang tanpa disertai stimulus
tak terkondisi misalnya ketika pelajaran matematika tidak pernah lagi
dihubungkan dengan kegagalan, atau ketika guru tidak pernah lagi
diasosiasikan dengan penghinaan, respons terkondisi akan berkurang dan
pada akhirnya menghilang. Dengan kata lain, ekstinksi telah terjadi.
Banyak respons terkondisi hilang seiring berjalannya waktu.
Sayangnya, banyak respons lain yang bertahan. Ketakutan seorang anak
terhadap air atau kecemasan mengenai mata pelajaran matematika bisa
terus bertahan selama bertahun-tahun. Satu alasan yang membuat
ketakutan dan kecemasan bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama
adalah orang-orang yang belajar cenderung menghindari situasi2 yang
menyebabkan reaksi-reaksi emosional negative. Namun, jika orang yang
Evaluasi
1. Apa peran perilaku refleksif dalam klasik pengkondisian?
2. Apa perbedaan antara UCS dan CS?
3. Apa yang dimaksud dengan diskriminasi stimulus?
4. Mengapa kontingensi begitu penting dalam klasik pengkondisian?
5. Bagaimana Aplikasi Klasikan pengkondisian dalam kehidupan sehari-
hari?
E. Hukuman (Punishment)
Adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu
perilaku atau apa saja yang menyebabkan sesuatu respon atau tingkah
laku menjadi berkurang atau bahkan langsung dihapuskan atau
ditinggalkan. Dalam bahasa sehari-hari kita dapat mengatakan bahwa
hukuman adalah mencegah pemberian sesuatu yang diharapkan
organisme, atau memberi sesuatu yang tidak diinginkannya.
Namun, menurut Skinner (1954), hukuman tidak menurunkan
probabilitas respon, walupun hukuman bisa menekan suatu respon
selama hukuman itu diterapkan. Akan tetapi, hukuman tidak akan
melemahkan kebiasaan. Skinner juga berpendapat bahwa hukuman
dalam jangka panjang tidak akan efektif. Tampak bahwa hukumman
hanya menekan perilaku, dan ketika ancaman dihilangkan, tingkat
perilaku akan ke level semula.
Penguatan Positif
Penguatan Negatif
Hukuman
*Ingat bahwa penguatan bisa berbentuk postif dan negatif. Dalam kedua
bentuk itu, konsekuensi meningkatkan prilaku. Dalam hukuman,
perilakunya berkurang.
Dapat menunjukkan
penyamarataan diskriminasi,
penghapusan, dan pemulihan
spontan
Penguatan mengukuhkan
respon bersyarat dan bersifat
positif ataupun negatif
Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak
didiknya. Hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman.
Dengan didukung adanya pembentukan lingkungan yang baik, mungkin
bisa meminimalkan terjadinya kesalahan yang dilakukan anak didik.
Selain itu, dengan adanya penguatan, dapat menjadi motivasi bagi
organisme untuk berperilaku yang benar sesuai keinginan.
Kekurangan
a. Proses belajar dapat diamati secara langsung, padahal belajar adalah
proses kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar, kecuali
gejalanya.
b. Proses belajar bersifat otomatis-mekanis sehingga terkesan seperti
gerakan mesin dan robot, padahal setiap individu memiliki self-
direction (kemampuan mengarahkan diri) dan sellf-control
(pengendalian diri) yang bersifat kognitif, sehinggga ia bisa menolak
jika tidak menghendaki.
c. Proses belajar manusia dianalogikan dengan perilaku hewan itu sulit
diterima, mengingat mencoloknya perbedaan karakter fisik maupun
psikis antara mannusia dan hewan.
B. Comparative Cognition
Bab ini menekankan kendala spesifik spesies. Selain itu, aturan belajar
diperoleh dari penelitian pada tikus dan merpati berlaku juga untuk anjing,
monyet, dan manusia. Peneliti yang mempelajari kognisi komparatif
menganggap rentang perilaku lebih luas untuk melacak perkembangan
kemampuan kognitif lintas spesies dan kesinambungan kemampuan dari
bukan manusia untuk hewan manusia (Wasserman & Zentall, 2006). Ini
bidang kognisi komparatif karena peneliti sering membandingkan
kemampuan antar spesies yang berbeda karena fokus pada spesies bukan
manusia. Bidang ini juga disebut kognisi hewan. Dalam rumusan aslinya
tentang teori evolusi, Charles Darwin menyarankan bahwa kemampuan
kognitif berkembang seiring dengan perkembangan bentuk fisik hewan.
Pada bagian ini, kami akan menjelaskan dua jenis penampilan hewan yang
C. Peta Kognitif
Edward C. Tolman (1886–1959) merintis studi tentang proses kognitif
dalam belajar dengan menemukan keadaan eksperimental di mana
mekanik satu-ke-satu asosiasi antara rangsangan tertentu dan tanggapan
tidak bisa menjelaskan perilaku hewan yang diamati. Pertimbangkan
labirin yang ditampilkan pada Gambar 6.13. Tolman dan murid-muridnya
mendemonstrasikan bahwa, ketika jalur gawang asli diblokir di labirin,
tikus dengan pengalaman sebelumnya di labirin akan mengambil jalan
memutar terpendek di sekitar penghalang, meskipun respons khusus itu
tidak pernah diperkuat sebelumnya (Tolman & Honzik, 1930).
D. Conceptual Behavior
Anda dapat melihat berbagai fungsi peta kognitif, bekerja di banyak
spesies burung yang menyimpan makanan. Pada daerah yang tersebar,
mereka mampu memulihkan makanan itu dengan akurasi yang baik saat
mereka membutuhkannya.
Kami telah melihat peta kognitif, sebagian membantu hewan
melestarikan detail lokasi spasial objek di lingkungan mereka. Namun, apa
proses kognitif lainnya yang dapat digunakan hewan untuk menemukan
struktur dalam rangsangan yang beragam yang mereka temui di
lingkungan mereka? Mari kita pertimbangkan penilaian tersebut.
Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan semua saat-saat dalam sehari
di mana Anda membuat penilaian ini: Apakah susu yang Anda tuangkan
pada sereal Anda rasanya lucu? Akankah teman Anda sadar kalau Anda
mengenakan pakaian yang sama dua hari berturut-turut? Peneliti sudah
mulai untuk menunjukkan bahwa manusia bukanlah satu-satunya spesies
yang bisa membuat beberapa penilaian yang sama versus berbeda
(Wasserman & young, 2010).
Mari kita pertimbangkan studi yang mendokumentasikan
kemampuan burung merpati untuk mendeteksi perubahan pada tampilan
berwarna. Ingatlah bahwa landasan pengkondisian operan hewan akan
mengulang perilaku yang telah diperkuat. Yang membuat hasil ini sangat
menarik adalah merpati itu belajar mematuk warna baru, yaitu warna yang
tidak secara eksplisit dari penguatan yang dihasilkan sebelumnya. Alih-
alih menanggapi masing-masing warna individu, merpati telah
E. Observational Learning
Untuk memperkenalkan jenis pembelajaran lebih lanjut, kami mengajak
Anda untuk sejenak kembali ke perbandingan tikus dan manusia, yaitu
pendekatan untuk mencicipi makanan baru. Tikus hamper tentu lebih
berhati-hati daripada Anda, tetapi itu sebagian besar karena mereka
kehilangan sumber informasi yang tak ternilai—masukan dari tikus lain.
Saat Anda mencoba makanan baru, hampir selalu masuk ke konteks di
mana Anda memiliki alasan kuat untuk mempercayai orang lain__orang
sudah makan dan menikmati makanan. Probabilitas Anda menekankan
"perilaku makan makanan" dipengaruhi oleh pengetahuan Anda tentang
pola penguatan dari individu lain. Contoh ini mengilustrasikan kapasitas
Anda untuk belajar melalui penguatan perwakilan dan hukuman
pengganti. Anda dapat menggunakan kapasitas kognitif untuk memori dan
alasan untuk mengubah perilaku dari pengalaman orang lain.
Faktanya, banyak pembelajaran sosial terjadi dalam situasi yang
tidak akan diprediksi oleh teori kondisi tradisional. Hal ini karena pelajar
tidak membuat respon aktif dan tidak menerima penguat yang nyata.
Setelah menonton orang lain, individu menunjukkan perilaku yang
diperkuat atau dihukum, kemudian berperilaku dengan cara yang sama,
atau menahan diri untuk tidak melakukannya. Ini dikenal sebagai
pembelajaran observasional.
Kognisi sering kali dimasukkan ke dalam pembelajaran
observasional pada bentuk harapan. Intinya, setelah mengamati model,
Anda mungkin berpikir, “Jika saya melakukan persis seperti yang dia
lakukan, saya akan mendapatkan hal yang sama memperkuat atau
menghindari hukuman yang sama." Seorang anak kecil mungkin
berperilaku lebih baik daripada kakak perempuannya karena dia telah
belajar dari kesalahan saudaranya.
Kapasitas belajar dari menonton, sekaligus mempraktekkan akan
sangat berguna karena memungkinkan Anda mendapatkan integrasi yang
124 Psikologi Umum
besar. Sementara, pola perilaku tanpa melalui cobaan dan proses
menghilangkan kesalahan secara bertahap akan mendapatkan tanggapan
yang tepat. Anda bisa mendapatkan keuntungan langsung dari kesalahan
dan kesuksesan orang lain.
Demonstrasi klasik pembelajaran observasional manusia terjadi di
laboratorium Albert Bandura. Setelah menonton model dewasa meninju,
memukul, dan menendang plastik besar Boneka BoBo, anak-anak
menunjukkan frekuensi perilaku yang sama. Terkadang lebih besar
daripada yang dilakukan anak-anak dalam kondisi kontrol yang tidak
mengamati model agresif (Bandura et al., 1963).
Bandura (1963) menyatakan bahwa diri seorang manusia pada
dasarnya adalah suatu sistem (sistem diri/ self system). Sebagai suatu
sistem bermakna bahwa perilaku, berbagai faktor pada diri seseorang dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan orang tersebut, secara
bersama sama saling bertindak sebagai penentu atau penyebab yang satu
terhadap yang lain.
Keterangan:
P : Singkatan dari Personal atau kepribadian seseorang
B : Singkatan dari Behavior atau perilaku seseorang
E: Singkatan dari Environment atau lingkungan luar
Poin Penting
Pembelajaran
Pembelajaran memerlukan perubahan perilaku yang relatif konsisten
atau potensi perilaku berdasarkan pengalaman.
Ahli perilaku percaya bahwa banyak perilaku dapat dijelaskan dengan
proses pembelajaran sederhana.
Mereka juga percaya bahwa banyak dari prinsip yang sama
pembelajaran berlaku untuk semua organisme.
A. Practice Test
1. Informasi apa tentang pengkondisian klasik mungkin Anda berbagi
dengan seseorang yang akan menjalani kemoterapi?
2. Mengapa Anda memilih satu jadwal penguatan (yaitu, interval tetap
versus interval variabel) di atas yang lain?
3. Mekanisme apa yang menjelaskan mengapa menonton TV mengalami
kekerasan dapat menyebabkan perilaku agresif?
Sub CPMK
Bagian 1: Emosi
Waktu 50 Menit
1. Teori-Teori Emosi
Ada beberapa teori yang menyoroti emosi dan tidak semua teori mengenai
emosi memiliki titik pijak yang sama. Ada beberapa titik pijak yang
berbeda yang digunakan untuk mengupas masalah emosi. Mengenai teori-
teori ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Teori yang berpijak pada pada hubungan emosi dengan gejala
kejasmanian.
1. Teori James Lange mengatakan bahwa emosi adalah hasil persepsi
seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh
sebagai respon terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari
luar.
Berikut terdapat tabel teori emosi dasar menurut para ahli dan
kajiannya tentang emosi
Dasar Pengambilan
Nama Ahli Emosi Dasar
Kesimpulan
Arnold Marah, enggan, Hubungan dengan
berani, kecewa, kecenderungan-
hasrat, putus asa, kecenderungan
takut, benci, berharap,
cinta, sedih
3. Sifat Emosi
Emosi ditinjau dari segi ketakutan dan kesedihan mempunyai dua sifat,
yakni:
a. Emosi adalah reaksi terhadap perubahan pada situasi yang tiba-tiba.
Seseorang tidak dapat menguasai perubahan-perubahan itu sebab ia
bingung. Ia tidak dapat bertindak dengan suatu tujuan tertentu kalau
tidak dapat mengalami emosi. Selama ada jalan untuk melarikan diri,
maka tidak takut. Selama dapat menghindarkan sesuatu kehilangan, ia
tidak sedih. Dengan demikian ada perbedaan mengenai kepekaan
terhadap emosi. Kepekaan tersebut tergantung pada pengalaman dan
kecakapan untuk menemukan cara-cara menghindarkan emosi.
b. Emosi memengaruhi keseluruhan manusia, yang bersifat bukan saja
rohani, tetapi juga jasmani di mana kejadian jasmani senantiasa
mengiringi emosi.
5. Ragam Emosi
Emosi yang dikenal pada umumnya terbagi menjadi dua kategori.
Kategorisasi ini berdasar dari dari dampak yang ditimbulkannya. Dua
golongan tersebut yakni:
a. Emosi positif atau yang biasa disebut dengan afek positif. Emosi
positif memberikan dampak yang menyenangkan dan menenangkan
seperti tenang, santai rileks, gembira lucu, haru, dan senang. Ketika
seseorang merasakan emosi yang positif maka, ia pun akan merasakan
keadaan yang positif
b. Emosi negatif atau afek negatif. Ketika seseorang merasakan emosi
negatif, dampak yang dirasakan ialah emosi negatif diantaranya sedih
kecewa, putus asa, tidak berdaya, frustasi marah, marah, dendam.
Emosi bukan saja fenomena yang terkait dengan kebahagianan
ataupun kesedihan. Tentunya ada pembagian-pembagian bentuk
emosi. Emosi bukan saja fenomena yang terkait dengan kebahagiaan
ataupun kesedihan. Tentunya ada pembagian-pembagian bentuk
emosi.
Ada empat emosi inti dari ragam di atas (takut, marah, sedih, dan
senang). Alasan bahwa ada beberapa ragam tertentu, bertumpu pada
penemuan Paul Ekman dari Universitas of California di San Fransisco
yang menyakatan bahwa ekspresi wajah tertentu untuk keempat emosi
dikenali oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia dengan budayanya masing-
masing, termasuk bangsa-bangsa buta huruf yang dianggap tidak tercemar
film dan televisi sehingga menandakan adanya universalitas perasaan
tersebut.
Waktu 50 Menit
Perasaan
Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state)
yang ada pada individu atau organisme sebagai akibat adanya peristiwa
atau persepsi yang dialami oleh organisme. Perasaan (feeling) adalah
keadaan atau statue individu sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus
baik eksternal maupun internal. Emosi lebih intens daripada perasaan, dan
sering terjadi perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan terkadang
juga terganggu. Emosi pada umumnya berlangsung dalam waktu yang
relatif singkat, sehingga emosi berbeda dengan mood. Mood atau suasana
hati pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif lebih lama
daripada emosi , tetapi intensitasnya kurang apabila dibandingkan dengan
emosi.
Ada beberapa sifat tertentu dalam perasaan yaitu:
a. Pada umumnya perasaan berkaitan dengan persepsi dan merupakan
reaksi terhadap stimulus yang mengenainya.
b. Perasaan bersifat subjektif, lebih subjektif apabila dibandingkan
dengan peristiwa-peristiwa psikis yang lain.
146 Psikologi Umum
c. Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak
senang sekalipum tingkatannya berbeda-beda.
2. Ragam Perasaan
Salah satu dimensi yang dikemukakan Wundt adalah mengenai perasaan
yang dikaitkan dengan waktu, yaitu perasaan yang telah nyata dengan
perasaan yang masih dalam jangkauan waktu yang akan datang.
Sehubungan dengan waktu dan perasan maka perasaan dapat dibedakan
menjadi tiga golongan yakni:
a. Perasaan presens yaitu perasaan yang timbul dalam keadaan yang
sekarang nyata dihadapi berhubungan dengan situasi aktual.
b. Perasaan yang menjangkau maju, merupakan jangkauan kedepan,
yaitu perasaan dalam kejadian-kejadian yang akan datang, jadi masih
dalam pengharapan.
c. Perasaan yang berkaitan dengan waktu lampau, yaitu perasan yang
timbul dengan melihat kejadian-kejadian yang telah lampau.
Sub CPMK
Bagian 1: Motivasi
Waktu 50 Menit
Motivasi
Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menjelaskan mengenai
kekuatan, arah, dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai
tujuan. Motif merupakan sesuatu yang menggerakkan seseorang untuk
Waktu 50 Menit
Waktu 50 Menit
Waktu 50 Menit
Latihan
1. Jelaskan pengertian motivasi berdasarkan bahasa dan pemahaman
Anda, serta berikan contoh konkretnya.
2. Menurut Anda, manakah pendekatan teoritis tentang motivasi yang
paling relevan dengan kehidupan saat ini? Jelaskan argumen Anda.
3. Jelaskan mengenai empat kelompok konflik, dan berikan masing-
masing contoh konkret yang relevan dengan kondisi saat ini.
4. Menurut pendapat Anda, apakah instrumental aggression dapat
dibenarkan? Jelaskan argumen Anda tersebut.
5. Berikan masing-masing contoh konkret mengenai mekanisme
pertahanan diri.
Sub CPMK
Waktu 50 Menit
Kepribadian merupakan sesuatu hal yang tersurat dan tersirat pada diri
seorang manusia. Kepribadian seorang manusia dipengaruhi oleh banyak
aspek. Dimulai dengan pertanyaan, mengapa manusia berperilaku seperti
yang mereka lakukan? Apakah manusia memiliki pilihan dalam
membentuk kepribadian? Apa yang menyebabkan adanya kesamaan dan
perbedaan antara manusia satu dengan yang lainnya?
Selama berabad-abad para filsuf, teolog dan para pemikir telah
memulai pertanyaan diatas, dimulai dengan merenungkan pertanyaan-
pertanyaan seiring dari itu mengenai sifat-sifat dasar manusia atau dengan
pertanyaan apakah manusia memiliki sifat dasar?
Waktu 50 Menit
Waktu 50 Menit
Kriteria Abnormalitas ?
Lalu apa saja yang masuk ke dalam kriteria perilaku abnormal? Berikut
ini beberapa kriteria dalam menentukan apakah perilaku seseorang
termasuk abnormalitas atau bukan, sebagai berikut:
a. Perilaku yang tidak biasa/ Cultural View, yang masuk sebagai perilaku
yang tidak biasa juga dapat dikatakan sebagai perilaku abnormal.
Misalnya saja hanya sedikit dari kita yang merasa melihat atau
mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Hal seperti itulah yang
disebut sebagai salah satu dari macam-macam abnormalitas dalam
budaya kita.
b. Keseimbangan lingkungan, adaptasi dengan lingkungan di mana
perilaku yang tidak bisa diterima sosial atau melanggar norma. Setiap
lingkungan masyarakat memiliki aturan dan norma sosialnya yang
digunakan untuk menentukan apakah perilaku masyarakat tersebut
dapat diterima atau tidak. Perilaku yang dianggap normal dalam suatu
daerah mungkin bisa dianggap sebagai perilaku abnormal di daerah
lainnya.
c. Persepsi mengenai tingkah laku yang salah kepada realitas, biasanya
sistem sensori serta proses kognitif bisa memungkinkan seseorang
untuk membentuk representasi mental yang cukup akurat mengenai
lingkungan yang ada di sekitarnya.
Waktu 50 Menit