Anda di halaman 1dari 42

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga telah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat, diberbagai

tempat dan waktu sering terdapat seseorang atau sekelompok orang sedang

berolahraga. Ada banyak alasan seseorang melakukan aktivitas olahraga salah

satu nya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kesegaran

jasmani , ruang lingkup olahraga itu sendiri “menurut Undang-Undang RI No 3

tahun 2005 Bab VI tentang sistem keolahragaan nasional meliputi :

”Kegiatan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi


(pasal 17) ,dengan tujuan olahraga pendidikan diselenggagakan sebagai
proses pendidikan (pasal 18 ayat 1) , (pasal 19 ayat 1) olahraga rekreasi
dilakukan sebagai proses pemulihan kembali kesehatan dan kebugaran
sedangkan pasal 20 ayat 1) olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka
mengangkat harkat dan martabat bangsa” .

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa olahraga akan terus

menjadi gaya hidup masyarakat karna sangat dibutuhkan dalam membangun diri

manusia agar menjadi manusia yang sehat dan juga membantu dalam proses

pendidikan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia.

Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan masyarakat dengan

kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi

dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan

kegembiraan. Rekreasi dari bahasa latin “re-creare”, yang secara harfiah berarti

1
2

“membuat ulang”, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali

jasmani dan rohani. Hal ini adalah sebuah aktifitas yang dilakukan olahraga selain

bekerja.Salah satu contoh olahraga rekreasi adalah gateball. Sekarang olahraga

gateball sudah semakin populer di masyarakat Indonesia. Gateball pada

umumnya dilakukan oleh beberapa orang dan dilakukan dilapangan terbuka.

Tidak hanya dilakukan di luar ruangan gateball juga bisa dilakukan didalam

ruangan.

Suryanto (2016: 1) mengemukakan: Gateball merupakan jenis olahraga


yang unik, karena dimainkan secara bersamaan antara tujuan rekreasi
sambil meraih prestasi. Pemain gateball tidak membedakan umur (tua-
muda), gender (laki-laki, perempuan sama saja), merupakan olahraga
aman, tidak memerlukan tenaga yang berlebihan, tidak ada kontak fisik,
serta bola bergulir diatas permukaan tanah.

Maka dari itu, gateball sering disebut juga sebagai olahraga tanpa batas.

Olahraga gateball cenderung masih tergolong olahraga asing di Indonesia namun

belakangan ini cukup populer dilingkungan masyarakat. Gateball dinilai lebih

mengasyikkan dari pada olahraga lain karna sifatnya yang lebih rekreatif dan tidak

terlalu menguras fisik.

Di Indonesia, gateball dikelompokkan dalam kategori olahraga rekreasi

dan saat ini merambah kedalam olahraga prestasi. Secara nasional gateball

memiliki wadah bernama Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PERGATSI),

yang didirikan pada tanggal 20 Mei 2011 dengan ketua umum pertamanya

bernama Djoko Kirmanto yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum.

Selama ini Pergatsi sudah bergabung menjadi anggota FORMI (Federasi Olahraga

Rekreasi Masyarakat Indonesia) sejak yahun 2011. Kemudian tahun 2013

diterima menjadi anggota KONI. Di level internasional, olahraga ini dibawah


3

naungan perhimpunan gateball dunia (World Gateball Union) yang diketuai

Jepang, tempat kelahiran olahraga Gateball. Gateball mulai popular pada akhir

1950-an berkat jasa seorang instruktur pendidikan jasmani yang memperkenalkan

olahraga gateball kepada kaum perempuan dan kelompok-kelompok masyarakat

Kumamnoto yang kemudian memutuskan seperangkat permainan yang bersifat

lokal. Gateball merupakan olahraga pilihan yang ditekuni untuk sekedar mengisi

waktu luang dan untuk mencapai prestasi. Lebih dari itu gateball memberi suatu

kontribusi penting bagi pengembangan persahabatan internasional antar manusia,

melebihi batasan nasional dan perbedaan budaya. Inilah suatu kontribusi yang

terus meningkat bagi masyarakat global. Gateball masa kini adalah suatu jenis

olahraga yang dapat dimainkan dengan mudah, dimanapun berada dan dengan

siapapun. Perhimpunan gateball dunia berharap dapat memperkenalkan atraksi

olahraga internasional yang santai ini dan membantu mereka memahami potensi

masa depannya.

“Suryanto (2016: 2) menyatakan: Cara bermain gateball adalah


menggunakan alat pemukul bola (stik) seperti golf hanya berbentuk palu,
dan dimainkan oleh 2 (dua) tim saling berlawanan. Setiap tim terdiri dari 5
orang dan masing-masing pemain memegang 1 bola, sehingga bola yang
dimainkan ada 10 buah. Namun sekarang sudah dikembangkan 1 tim
hanya terdiri dari 3 pemain (triple), 2 pemain (double), serta 1 pemain
(single), dengan jumlah bola tetap 10 buah. Target pemain memasukkan
bola ke 3 buah gawang kecil dan mengenai pin dalam arena dengan
ukurang 15 x 20m, selama 30 menit.”

Berdasarkan pendapat diatas maka Pemain harus konsentrasi dalam

memukul sehingga perkenaan stick terhadap bola sehingga laju bola mengarah

kepada kawan dan berusaha menghambat tim lawan dengan cara bola

kawan/lawan dikenai (touch), kemudian bola yang terkena digulirkan kearah yang
4

menguntungkan bagi tim. Strategi permainan dipimpin oleh salah seorang pemain

yang dipilih sebagai kapten tim. Pengguliran bola adalah merupakan dampak

pemukulan bola sendiri yang diinjak dengan kaki, dan bola terkena lain yang

ditempelkan pada bola sendiri sebelum dipukul (sparking). Olahraga ini lebih

menekankan pada kerjasama tim, penggunaan taktik dan strategi bermain,

ditunjang dengan keterampilan menggunakan tongkat pemukul.

Permainan gateball ini diharapkan mampu memberi kontribusi positif

terhadap perkembangan anak baik dari segi fisik, mental, maupun intelektual.

Permainan gateball ini dapat menunjang perkembangan fisik terutama daya tahan

dan keterampilan memukul pada saat menyentuh maupun menempatkan bola

sesuai yang diperintahkan oleh kapten. Permainan gateball juga dapat membantu

atlet dalam membangun kebersamaan, solidaritas, disiplin, bertanggungjawab

serta tenggang rasa sesama teman karena prinsip permainannya lebih menekankan

pada kerja sama tim, mengesampingkan rasa ego dan menerima pendapat teman

agar strategi permainan berjalan dengan baik. Selain itu, permainan gateball juga

mengharuskan pemain terutama kapten untuk dapat berpikir cerdas mengatur

strategi karena kesempatan memukul bola hanya berdurasi 10 detik.

Olahraga gateball telah berkembang di berbagai daerah di indonesia.

Sumatra barat tepatnya kota Padang merupakan salah satu provinsi yang

mengembangkan olahraga gateball. Olahraga gateball masuk di kota padang awal

tahun 2013, yang di perkenalkan kepada karyawan-karyawati PUPR. Setelah itu

timbulah club-club baru yang ada di Kota Padang yang berada dibawah naungan

PERGATSI Sumatera Barat, club-club tersebut yaitu :


5

1. PUPR

2. Padang United Gateball Club (PUGC )

3. SNVT

4. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN)

5. Balai Wilayah Sungai (BWS)

Salah satu club yang termasuk dalam olahraga gateball kota Padang

adalah Padang United Gateball Club. Setelah diperkenalkan di dinas PUPR baru

menyebar di Dinas-Dinas wilayah Kota Padang. Padang United Gateball Club

merupakan kepanjangan dari PUGC yang berdiri sejak tahun 2017. Atlet Padang

United Gateball Club (PUGC) berjumlah kurang lebih 27 orang. Para pemain

Padang United Gateball Club terdiri dari kalangan muda hingga tua. Pelatih

Padang United Gateball Club Kota Padang bernama Agung Putra Hermawan SE.

Para atlet ini merupakan bibit baru yang terjun ke permainan gateball beberapa

tahun yang lalu, sebelumnya para pemain gateball kota padang adalah pegawai

PUPR yang sudah berumur, karna timbulnya atlet-atlet baru maka club PUPR

membuat club baru yang bernama Padang United Gateball Club (PUGC).

Sejak klub ini berdiri selalu dibina dan mempunyai pelatih dan jadwal

latihan yang rutin , untuk sekarang jadwal latihan klub PUGC 3 kali dalam

seminggu yaitu pada hari Selasa Sore , Jumat Sore dan Sabtu Pagi , dan para atlet

pun telah di fasilitasi sebaik mungkin agar dapat menjadi atlet yang tangguh

dalam bermain, namun kenyataan nya sampai saat ini klub PUGC belum mampu

meraih prestasi yang membanggakan , dari berbagai event yang diikuti Klub

Padang United Gateball Club (PUGC) 1. (2018) Piala Pangdam Bukit Barisan di
6

Medan mendapat juara 3 dan 4 dengan kategori triple putra, 2. (2019) Piala ketua

Pergatsi Sumut,Medan tersingkir di 8 besar kategori Double Putra, 3.(2019) Piala

kepala dinas PUPR sumbar, juara 1 grup bebas, 4.(2018) Turnamen hari

perumahan nasional di Jakarta tersingkir di 16 besar, 5.(2018) Turnamen hari

bakti PU di Padang mendapat juara 3 kategori grup dan juara 3 kategori triple

bebas, 6.(2017) Turnamen SNVT di Jakarta mendapat 8 besar, 7.(2019) Turnamen

Piala kepala BPJN, di Padang tersingkir pada 16 besar.

Dapat dilihat prestasi Atlet PUGC masih rendah terlihat dari beberapa

pertandingan yang telah diikuti, dan kemungkinan ini terjadi oleh beberapa faktor

salah satunya ketepatan pukulan pada gate 1 tidak sempurna dan menyebabkan

kerugian pada tim PUGC kota Padang . pukulan Gate 1 merupakan pukulan yang

pertama dilakukan atau pukulan start yang bertujuan untuk memulai permainan

setiap pemain harus memasukkan bola nya ke gate 1 agar bisa memainkan bola

nya dan memasukkan ke gate selanjutnya hingga mencapai gari. Maka dari itu

pukulan Gate 1 sangat menentukan arah permainan nantinya sehingga

keberhasilan pukulan gate 1 akan mempengaruhi mental pemain dalam

bertanding. Rendahnya kemampuan gate 1 pemain PUGC kemungkinan

disebabkan oleh tingkat konsentrasi para pemain, asumsi ini muncul karena

seringnya pemain melakukan kesalahan dalam memasukkan bola ke gate 1

disebabkan perkenaan bola yang tidak tepat karena tidak focus sehingga bola tidak

masuk ke gate dan jauh dari target .

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan para pemain maka

peneliti memperoleh informasi bahwa mereka sering tidak focus dalam


7

pertandingan, selain itu pemain tidak menyesuaikan diri dengan lapangan

sehingga kesulitan dalam memasukkan bola ke gate 1. Karakteristik konsentrasi

tidak bagus adalah pemain termenung dan tidak mendengarkan apa yang

dikatakan kapten Tim , dan pemain selalu focus ke bola nya sendiri tanpa melihat

bola dari phak lawan yang nantinya akan merugikan bola nya sendiri .

Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk

mengungkap sejauh mana hubungan antara konsentrasi yang dimiliki oleh para

pemain PUGC Kota Padang dengan kemampuan pukulan gateball, dari penelitian

ini diharapkan mampu mengungkap penyebab rendahnya kemampuan pukulan

gate 1 yang berdampak kepada rendahnya Prestasi Klub PUGC Kota Padang

dengan judul penelitian nya Melihat kenyataan diatas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian “ Kontribusi Konsentrasi Terhadap Ketepatan Pukulan Ke

Gate 1 Klub Gateball Padang United Gateball Club ( PUGC ) Kota Padang” .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikemukan identifikasi

masalah yaitu sebagai berikut :

1. Konsentrasi

2. Kemampuan Teknik

3. Ketepatan Timing dalam melakukan Pukulan

4. Ayunan stick

5. Perkenaaan bola yang tidak tepat


8

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi ketepatan pukulan atlet

gateball PUGC kota Padang, agar lebih focus dan terarah, maka penulis

membatasi variabel penelitian ini yaitu :

1. Konsentrasi

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka dapat

dirumuskan rumusan masalah yaitu:

1. Apakah terdapat kontribusi Konsentrasi terhadap ketepatan pukulan ke Gate 1

pada atlet Klub Gateball PUGC kota Padang ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar kontribusi konsentrasi terhadap ketepatan pukulan ke Gate 1

pada atlet klub gateball PUGC kota Padang .

E. Manfaat

Penelitian ini nantinya diharapkan bermanfaat bagi :

1. Peneliti sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan program

strata satu (S.1) pada Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

2. Pengurus Padang United Gateball Club Kota Padang sebagai bahan acuan

bagi pelatih, pemain, dan pembina yang mengurus tim Padang United

Gateball Club untuk pencapaian prestasi yang lebih baik.


9

3. Pelatih sebagai bahan masukan dan pedoman dalam memberikan program

latihan.

4. Pemain sebagai acuan dalam menjalankan program latihan .

5. Sebagai bahan bacaan mahasiswa pada perpustakaan Jurusan Pendidikan

Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan maupun Perpustakaan Pusat Universitas

Negeri Padang.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Olahraga Gateball

Gateball jenis olahraga yang dicetuskan tahun 1947 di Hokkaido jepang

oleh Eiji Suzuki, ide pencetusan gateball konon diilhami oleh pemainan bola kayu

(Croquet) dari Perancis dan ditujukan untuk memberikan kegembiraan kepada

anak-anak di Jepang, yang kondisi saat itu sedang kacau setelah Perang Dunia II.

Gateball merupakan jenis olahraga yang unik, karena dimainkan secara bersama

antara tujuan rekreasi sambil meraih prestasi. Kini gateball sudah menyebar

diberbagai belahan dunia atas jasa dan inisiatif para emigran jepang, promosi para

produsen peralatan olahraga jepang yang didukung oleh pemerintah jepang.

Penyebaran melalui pertukaran aktif antara berbagai macam organisasi pariwisata

juga dilakukan. Gateball sudah dimainkan kurang lebih di 49 negara, dan tahun

1985 telah terbentuk organisasi dunia dengan nama World Gateball Union

(WGU) yang berpusat dijepang. Setiap 4 tahun sekali diadakan piala dunia yang

dimulai pada tahun 1986, merupakan “The First World Gateball Championship”

di Hokkaido dan terakhir di Niigata Jepang, Oktober 2014 yang lalu merupakam

piala dunia yang ke XI. Selain itu baru saja diadakan Asia Gateball

Championship, ke 6 di Macau November tahun 2012.

Gateball masuk indonesia sekitar tahun 1994 melalui turis jepang ke bali,

dan sudah mulai menyebar diberbagai wilayah diindonesia yaitu Banten, Jawa

Barat, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Sumatra

10
11

Utara, Sumatra Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung,

Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Papua, Maluku.

Menurut Ijyayama (2018) Gateball adalah olahraga yang menggunakan

waktu 30 menit dalam setiap permainannya dengan ketepatan pukulan pemainnya

sebagai peluang utama untuk memenangkan pertandingan.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut adalah dalam berolahraga gateball

memerlukan waktu selama 30 menit selama permainan, salah satu teknik dalam

olahraga gateball yaitu penepatan pukulan, jika penepatan pukulan baik maka bisa

meningkatkan perfoma pertandingan dan meraih prestasi.

Cara bermain gateball adalah menggunakan alat pemukul bola (stik)

seperti golf hanya berbentuk palu, dan dimainkan oleh 2 (dua) tim saling

berlawanan. Setiap tim terdiri dari 5 orang dan masing-masing pemain memegang

1 bola, sehingga bola yang dimainkan ada 10 buah. Namun sekarang sudah

dikembangkan 1 tim hanya terdiri dari 3 pemain (triple), 2 pemain (double), serta

1 pemain (single), dengan jumlah bola tetap 10 buah. Tim pertama dengan bola

berwarna merah, masing-masing bola bernomor ganjil 1, 3, 5, 7, dan 9. Sedangkan

tim kedua dengan bola berwarna putih bernomor genap 2, 4, 6, 8, dan 10. Setiap

pemain masing-masing memiliki 1 bola yang telah ditentukan. Permainan

dilakukan dilapangan berumput yang datar/rata, tidak ada rintangan, berbentuk

empat persegipanjang. Target setiap pemain adalah memasukkan bola melalui 3

buah gawang (gate) secara berurutan, dan terakhir mengenai pin (goal-pole) yang

dipasang ditengah-tengah lapangan. Permainan paling lama 30 menit.


12

Olahraga gateball dimainkan secara berurutan berdasarkan nomor

bolanya, didalam lapangan terdapat 3 gate dan di tengah lapangan terdapat 1

pole, setiap pemain bisa memasukan ke gate dapat memainkan 2x pukulan dan

kalau bisa mengenakan bola kawan/lawan juga mendapatkan 2x pukulan, setiap

memasukkan gate dapat 1 poin dan terkena pole 2 poin, masing-masing pemain

maksimal bisa mengumpulkan 5 poin, waktu permainan olahraga gateball 30

menit.Setiap tim memiliki 1 kapten untuk mengarahkan temannya kearah mana

untuk disparkingkan bola. Saat permainan berlangsung yang boleh masuk

lapangan hanya seorang pemukul saja yang lain di luar lapangan, setiap

pemukul di beri waktu 10 detik untuk memukul bolanya, kalau lebih 10 detik

pemain dikeluarkan dan di lanjutkan oleh pemainberikutnya. Ada beberapa

komponen yang mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani yaitu daya tahan

paru jantung,daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan, dan kecepatan.

Komponen dalam kebugaran jasmani sangat diperlukan dalam kegiatan yang

membutuhkan kondisi fisik yang baik. Karena komponen- komponen itu sangat

bergantung pada kondisi fisik seseorang. Dalam latihan gateball juga

mengandung dari komponen kebugaran, seperti saat memukul bola, dan

mengumpanbola.

Dalam permainan ga te ba ll setiap pemain harus saling membantu sesama

kawan dan berusaha menghambat tim lawan dengan cara bola kawan/lawan

dikenai (touch), kemudian bola yang terkena digulirkan kearah yang

menguntungkan bagi tim. Pengguliran bola adalah merupakan dampak pemukulan

bola sendiri yang diinjak dengan kaki, dan bola terkena lain yang ditempelkan
13

pada bola sendiri sebelum dipukul (sparking). Pemain harus saling membantu

sesama kawan dan berusaha menghambat tim lawan dengan cara bola

kawan/lawan dikenai (touch), bola yang terkena digulirkan kearah yang

menguntungkan bagi tim. Pengguliran bola adalah merupakan dampak

pemukulan bola sendiri yang diinjak dengan kaki, dan bola terkena lain yang

ditempelkan pada bola sendiri sebelum dipukul (sparking). Olahraga ini lebih

menekankan pada kerjasama tim, penggunaan taktik dan strategi bermain,

ditunjang dengan keterampilan menggunakan tongkat pemukul. Gateball

merupakan jenis olahraga yang unik, karena dimainkan secara bersamaan antara

tujuan rekreasi sambil meraih prestasi.

Menurut Syafrudin (2012:2)


“dalam perspektif olahraga prestasi/ olahraga kompetitif ada minimal
4unsur/komponen utama yang dibutuhkan oleh seorang atlet untuk meraih
suatu prestasi dalam olahraga yaitu kondisi fisik, teknik, taktik dan mental.
keempat unsur ini merupakan unsur –unsur yang menentukan sebuah
prestasi dalam olahraga.

Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa proses awal menjadi seoarang

atlet adalah mejaga kebugaran tubuh dan mempunyai kelebihan dalam

keterampilan teknik dan taktik. Supaya bisa meraih prestasi yang diinginkan.

Gateball merupakan jenis olahraga yang unik, karena dimainkan secara

bersamaan antara tujuan rekreasi sambil meraih prestasi. Permainan gateball

merupakan olahraga aman, tidak memerlukan tenaga yang berlebihan, tidak ada

kontak fisik, serta bola bergulir diatas permukaan tanah. Olahraga gateball lebih

menekankan pada kerjasama tim, penggunaan taktik dan strategi bermain,

ditunjang dengan keterampilan menggunakan tongkat pemukul. Sebagai salah satu

jenis olahraga permainan, gateball telah menjadi olahraga yang mulai popular di
14

Indonesia. Berbagai jenis olahraga dinikmati di seluruh dunia. Namun, tidak

banyak yang menggabungkan antara kompetisi dan sebagai hiburan bagi semua

orang baik tua maupun muda. Gateball dapat dinikmati oleh laki-laki maupun

perempuan dari semua generasi. Gateball masa kini adalah suatu jenis olahraga

yang dapat dimainkan dengan mudah, dimanapun berada dan dengan siapapun.

Perhimpunan gateball dunia berharap dapat memperkenalkan atraksi olahraga

internasional yang santai ini dan membantu mereka memahami potensi masa

depannya.

Menurut Suryanto (2016, 1) “Gateball merupakan jenis olahraga yang unik,


karena dimainkan secara bersamaan antara tujuan rekreasi dan prestasi.
Pemain gateball tidak membedakan umur, gender (tua-muda, laki-laki,
perempuan), merupakan olahraga aman, tidak memerlukan tenaga yang
berlebihan, tidak ada kontak fisik, serta bola bergulir diatas permukaantanah”.

Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa olahraga gateball merupakan

olahraga yang bisa dimainkan oleh semua kalangan dari anak kecil hingga

dewasa, tua muda, laki-laki atau perempuan. karna dalam olahraga gateball tidak

sama sekali menggunakan ketangguhan fisik. Olahraga gateball hanya

memerlukan pemikiran dalam mengatur teknik, taktik dan strategi untuk

memenangkan pertandingan. Stick gateball berbentuk seperti palu, yang panjang

pendek bisa diatur sesuai selera pemain.

Dalam waktu yang relatif singkat, popularitas gateball mulai dikenal oleh

kalangan pejabat pemerintah daerah berkat adanya perwakilan dari kelompok

warga yang sudah lanjut usia memperkenalkannya ke seluruh negeri. Pada tahun

1984, didirikanlah Japan Gateball Union (JGU) dengan ketua perdananya

Ryoichi Sasakawa. Pada tahun itu, JGU mulai lebih mengembangkan peraturan
15

permainan dan menyelenggarakan kejuaraan gateball tingkat nasional untuk

pertama kalinya. Tahun berikutnya, JGU bersama dengan beberapa perwakilan

negara yang telah mengenal permainan gateball antara lain dari Tiongkok, Korea

Selatan, Brasil, Amerika Serikat, dan Cina Taipei membentuk World Gateball

Union (WGU). Seiring dengan perkembangan permaian gateball ke berbagai

negara, beberapa Negara lain mulai bergabung yaitu Bolivia, Paraguay, dan Peru

pada tahun 1987, Argentina dan Kanada pada tahun 1989, selanjutnya Singapura

bergabung pada tahun 1994 yang disusul oleh Hong Kong pada tahun 1998,

Australia tahun 2003,dan Makau pada tahun 2005. Indonesia sendiri mulai

bergabung secara resmi dengan WGU pada tanggal 21 Agustus tahun 2013

sebagai negara anggota ke 17 melalui persetujuan dari 43 anggota pemilik suara.

Menurut Eva Tsai, Lena Fung, dan pinkyTso dalam Yudik Prasetyo (2012,85)
“Secara alami, gateball bukan permainan berat, dan dapat dilakukan dalam
gerakan lambat dan lembut.” Lebih lanjut Yudik Prasetyo (2012,85)
menyatakan bahwa“Olahraga gateball termasuk aman karena tidak ada
kontak badan langsung. Gateball menyehatkan jasmani karena dilaksanakan
ditempat terbuka, juga memperkaya rohani karena melatih cara komunikasi dan
berfikir strategi.”

Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa olahraga gateball merupakan

olahraga lambat dan lembut karna olahraga gateball ini tidak mengunakan kontak fisik.

Walaupun begitu olahraga gateball juga menyehatkan jasmani dan rohani karena

dilakukan dialam terbuka dan berfikir strategi.

Menurut Prasetyo Budhie Yuwono selaku ketua PERGATSI Jawa Tengah

olahraga gateball adalah olahraga rekreasi yang di mainkan oleh dua tim dan

masing-masing tim berjumlah lima orang dengan menggunakan stick dan bola

yang berwarna berbeda warna nomor ganjil merah dan nomor genap putih.
16

Olahraga gateball dalam permainannya di lakukan dilapangan berumput yang

datar/rata tidak berpasir.

Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa permainan dalam olahraga

gateball terlibat 2 tim yang saling berlawanan seriap tim berlomba-lomba untuk

mendapatkan point sebanyak-banyaknya dan membuang bola lawan.

Gateball merupakan olahraga aman untuk dimainkan oleh semua umur dan

gender. Gateball dapat menyehatkan jasmani karena dilakukan di alam terbuka dan

sehat rohani karena berfikir strategi. Dalam permainan gateball para pemain banyak

yang memukul bola dengan tidak akurat dan melenceng ke kanan kiri gate karena

salah satunya pemain tidak berkonsentrasi dalam melakukan pukulan, maka yang

harus dilakukan yaitu focus dan konsentrasi dalam memukul. Selain itu banyak

laju bola yang tidak melaju kedepan melainkan kesamping yang akan

menghasilkan laju bola yang meleceng jauh dari gate, hal itu terjadi karena

perkenaan stick dengan bola yang tidak sempurna, degan begitu maka memukul

bola harus dilakukann dengan sangat hati-hati. Dapat disimpulkan bahwa

melakukan pukulan bola harus dilakukan dengan fokus dan konsentrasi tinggi

serta harus dilakukan dengan sangatberhati-hati. Pukulan bola yang lemah juga

akan menghasilkan pukulan yang tidak sempurna, hal ini diakibatkan oleh ayunan

tangan yang tidak kuat hal ini bisa diatasi dengan cara melakukan pemanasan

yang cukup saat ingin memulai permainan. Tujuan permainan gateball adalah

memasukkan bola ke dalam gate yang telah diatur, karna itu teknik memukul bola

adalah teknik terpenting dalam permainan gateball.


17

B. Konsentrasi

Menurut Maksum (2008:153) ”konsentrasi adalah suatu keadaan dimana

kesadaran seseorang tertuju pada suatu objek tertentu dalam waktu tertentu”.

Konsentrasi juga bisa bersifat menyempit, seperti orang memanah yang

mengincar dan melepaskan anak panah menuju sasaran, dan juga bersifat meluas,

seperti seorang pengatur serangan yang memberikan umpan kepada pemain dalam

permainan sepak bola.

Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu.

(Priambodo, 2010: 7). Konsentrasi merupakan hal yang penting dalam aktivitas

hidup. Aktifitas seseorang bisa dilakukan dengan baik jika orang tersebut

memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi. Karena dalam kehidupan ini berbagai

aktifitas yang harus dilakukan sangat kompleks, begitupun dalam aktifitas

olahraga, kemampuan konsentrasi sangat membantu atlet dalam menampilkan

berbagai keterampilannya khususnya dalam menghadapi berbagai pertandingan .

Konsentrasi sangat dibutuhkan dalam dunia olahraga, terutama untuk

olahraga yang selalu menuntut konsentrasi tinggi, salah satunya adalah Gateball.

Sebab dalam permainan Gateball dibutuhkan ketepatan dan ketelititan. Salah satu

teknik yang paling butuh konsentrasi dalam Gateball adalah teknik Pukulan/stroke

. Untuk melakukan pukulan ke gate 1 seorang pemain dituntut harus mempunyai

konsentrasi, hal ini karena konsentrasi berkaitan dengan ketepatan pukulan pada

permainan gateball.
18

C. Teknik Gateball

Syafruddin (2016 : 145) menyatakan bahwa: “Teknik merupakan sebuah

model gerakan yang menggambarkan tingkat keterampilan (skill) motorik

seseorang atau atlet dalam menguasai suatu keterampilan olahraga. Teknik dalam

olahraga pada dasarnya adalah bentuk keterampilan gerakan (motorik) seseorang

atau atlet dalam olahraga tertentu. Dapat dikemukakan bahwa semakin baik

penguasaan teknik olahraga seseorang maka semakin baik pula tingkat

keterampilan gerak (motorik) yang dimilikinya. Tingkat keterampilan gerak

(motorik) menunjukan tingkat penguasaan teknik olahraga yang dilakukan,

dengan kata lain, makin baik keterampilan gerak (motorik) seseorang maka baik

pula kualitas teknik olahraganya. Sasaran latihan teknik adalah peningkatan

efisiensi gerak. Salah satu faktor latihan dalam mencapai prestasi adalah teknik.

Teknik merupakan faktor latihan yang kedua setelah fisik. walaupun faktor yang

kedua, latihan teknik harus diberikan lebih awal dari pada latihan fisik.

Penguasaan teknik yang baik akan memudahkan dalam menerapkan taktik

bermain ataupun bertanding. Keterampilan teknik merupakan bagian penting

dalam pencapaian prestasi. Tanpa keterampilan teknik yang baik maka seorang

atlet tidak mungkin akan mampu menampilkan permainan atau gaya yang baik

dan benardalam suatu cabang olahraga. Teknik dalam setiap cabang olahraga akan

selalu berkembang sesuai dengan tujuan dan peraturan permainan yang semakin

tinggi tuntutannya, yaitu pencapaian keterampilan dan prestasi yang setinggi.

Upaya untuk mencapai tujuan tersebut maka latihan keterampilan teknik secara

proporsional harus mendapat prioritas utama dalam suatu susunan program


19

latihan. Tujuan latihan teknik adalah untuk mempertinggi keterampilan gerakan

teknik dan memperoleh otomatisasi gerakan teknik dalam suatu cabang olahraga.

Otomatisasi gerakan ditandai oleh hasil gerakan yang ajeg dan konsisten.

Istilah teknik juga berkaitan dengan elemen teknik dan prosedur teknik. Elemen

teknik merupakan bagian fundamental yang mendasari seluruh teknik suatu olahraga.

Prosedur teknik merupakan cara-cara yang bervariasi untuk melakukan suatu elemen

teknik. Sebagai contoh, olahraga gateball memasukkan bola kedalam gate/gawang

gateball.

Adapun beberapa istilah yang dipergunakan dalam permainan Gateball

antara lain: stroke (pukulan), touch (sentuhan), dan sparking. Stroke (pukulan)

adalah memukul langsung bolanya sendiri oleh pemain yang bersangkutan dengan

stick, pukulan ini menggunakan ujung dari kepala stick. Touch (sentuhan) adalah

pergerakkan bola yang dilakukan oleh pemukul atau pemain ,dan mengenai bola

lain serta bergerak oleh permainan yang layak dan benar dan berhenti dibagian

dalam dari garis dalam. Sparking adalah suatu aktivitas yang

berkesinambungan setelah terjadi sentuhan, sparking dilakukan oleh pemain

dengan meletakkan bola yang disentuh berdempetan dengan bolanya sendiri

yang berada dibawah injakan dari salah satu kaki pemain.

1. Stroke/Pukulan

Stroke(Pukulan)adalah gerakan pemain yang mempunyai hak memukul,

melakukan pemukulan bola sendiri dengan menggunakan permukaan kepala

tongkat pemukul. Pukulan pertama kali dilakukan oleh sipemukul/pemain dengan

memukul bolanya sendiri langsung mengarah kegawang pertama. Kemudian


20

sipemukul/pemain dapat melanjutkan permaianan apabila pukulan pertamanya

dinyatakan masuk me-lewati gawang pertama dengan catatan setelah masuk, bola

tidak keluar dari lapangan. Kalau keluar lapangan setelah melewati gawang

pertama, maka bola tersebut diangkat kearea start sambil menunggu giliran

selanjutnya. Setiap pemain diberi waktu maksimum 10 detik setiap melakukan

pukulan. Pukulan dinyatakan salah atau melanggar apabila seorang pemain

mendorong bolanya dengan stick. Memukul bola 2 (dua) kali sentuhan atau

memukul dengan bagian stick yang bukan permukaan ujung kepala stick.

(Sumber: Peraturan Gateball 2015)

2.Touch/Sentuhan

Touch atau sentuhan adalah pergerakan bola yang dilakukan oleh pemukul

atau pemain, dan mengenai bola lain serta bergerak oleh permainan yang layak

dan benar dan berhenti di bagian dalam dari batas garis dalam. Dari hasil sentuhan

yang benar ini si pemukul atau pemain diberi kesempatan untuk melakukan

Sparking terhadap 2(dua) bola atau lebih, apabila telah menyentuh bola lain lebih

darisatu. Pemain harus melakukan sparking terhadap bola yang telah disentuh satu
21

persatu. Urutan sparking tidak harus sesuai dengan bola yang telah disentuh.

Apabila dalam suatu pukulan bola masuk dari arah depan gawang sekaligus terjadi

touch, maka si pemukul/ pemain harus melakukan sparking terlebih dahulu.

World Gateball Union (2011: 10) menyatakan : Touch adalah apabila bola

dipukul oleh pemain menyentuh atau mengenai bola lainnya (baik bola kawan

maupun bola lawan) yang berada di dalam lapangan, maka hal itu disebut

"touch” kedua bola masih dalam garis permainan maka pemain mempunyai

kesempatan melakukan sparking.

Bola lawan yang disparking dapat dikeluarkan agar tim lawan tidak bisa

menyentuh bola atau memasukkan point ke gawang/gate. Bola kawan yang

disparking dapat dimasukkan ke gawang untuk menambah point atau diletakkan

pada posisi aman agar lawan sulit untuk menyentuh bola tersebut.

GambarTouch

(Sumber: Peraturan Gateball 2015)

3.Sparking

World Gateball Union (2011: 11) menyatakan: Sparking adalah

menggulirkan bola touched dengan pemukulan secara tidak langsung, yaitu


22

dengan menginjak bola sendiri, bola touched ditempel ke bola sendiri, dengan

arah tertentu yang menguntungkan tim, kemudian bola sendiri dipukul sehingga

bola touch akan bergulir karena dampak pemukulan.

Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa sparking adalah

perguliran bola akibat hasil touchdengan memukul bola ke arah yang

menguntungkan tim atau merugikan lawan sesuai yang diperintahkan oleh kapten

tim tersebut.

Gambar Proses Sparking

Sumber: (WGU, 2011: 6)

D. Alat dan Peralatan Gateball

1. Stick/Tongkat

Suryanto (2016: 11) menyatakan: “Tongkat berbentuk seperti palu (T)

terdiri dari bagian kepala pemukul bola (head) dan tangkai (stick) sebagai

pegangan. Bagian kepala berukuran panjang antara 18 cm - 24 cm dengan

diameter 3,5 cm – 5 cm. Panjang tangkai lebih dari 50 cm rata-rata 85 cm,

diletakkan ditengah-tengah tegak lurus dengan bagian kepala”.


23

Gambar Stik Gateball

Sumber: (WGU, 2011: 4)

Tongkat pemukul (stick) tersebut dipakai untuk memukul bola dengan

ukuran panjang pegangan yang dapat diatur sesuai dengan selera dan kenyamanan

pemain.Tongkat pemukul (stick) ini juga memiliki warna yang bervariasi, yaitu

merah, hitam, biru, hijau, ungu, emas dan lain-lain.

2. Bola

Suryanto(2016: 13) mengungkapkan: “Bola berbentuk bulat dengan

diameter 7,5 cm dengan tingkat kesalahan kurang dari 0,7 mm, terbuat dari

“synthetic resin”. Jumlah bola 10 buah, 5 buah berwarna merah yang diberi nomor

ganjil mulai dari 1, 3, 5, 7, dan 9, serta 5 buah berwarna putih diberi nomor genap

2, 4, 6, 8, dan 10”.
24

Gambar Bola Gateball

Sumber: (WGU, 2015:7)

Permainan dimulai dari bola merah diikuti bola putih bergantian dan

begitu seterusnya selama 30 menit. Apabila waktu habis, maka bola yang terakhir

main adalah bola putih walaupun ketika alarm waktu habis dari timer berbunyi

bola merah yang sedang bermain, tetap bola terakhir adalah bola putih setelah

urutan nomor bola merah tersebut.

3. Gate

Suryanto (2016: 8) mengungkapkan: “Gate terdiri dari 3 gawang berbetuk

U terbalik, terbuat dari logam yang kuat (besi), baja, dll) berdiameter 1 cm.

Gawang dipasang dengan ketinggian 19 cm di atas permukaan tanah, dan lebar 22

cm (ukuran dalam)”.

Gate atau gawang meliputi gawang pertama, kedua dan ketiga. Gawang

merupakan perlengkapan utama selain stick, bola dan goal pole. Untuk

memperoleh poin tiap bola harus melewati gawang secara berurutan. Gawang

ditancapkan vertikal diatas lapangan, terbuat dari batang silinder dengan diameter

1 centimeter yang terdiri atas dua sudut sebesar 90° dengan lebar 22
25

centimeterdan tinggi 19 centimeterdaripermukaan lapangan. Tiap gawang diberi

label sesuai nomor gawang. Label diletakkan pada puncak gawang berbentuk

bujur sangkar dengan panjang tiap sisi 10 centimeter.

Letak gawang adalah sebagai berikut:

a. Titik tengah gawang pertama terletak 4 meter dari titk tengah area start

menuju garis kedua dan sejajar dengan garis keempat.

b. Titik tengah gawang kedua terletak 2 meter dari garis kedua, tegak lurus pada

titik 12 meter dari pojok kedua menuju pojok ketiga dan ditancapkan sejajar

garis pertama.

c. Titik tengah gawang ketiga terletak 2 meter dari titik tengah garis keempat

dan sejajar dengan garis pertama.

Gambar Ukuran Gate

Sumber: (WGU, 2015: 5)

4. Goal Pole (Pin)/Gari

Goalpole adalah suatu tiang yang diletakkan pada titik pusat lapangan

yang gunanya untuk memperoleh poin setelah melewati ketiga gawang juga untuk
26

mengakhiri permainan bagi bola tersebut.

Suryanto (2016: 9) menyatakan “pin diletakkan ditengah-tengah arena,

berdiri lurus dengan tinggi 20 cm dari permukaan tanah. Pin dibuat dari bahan

logam yang kuat, berdiameter 2 cm, diberi warna yang jelas”. Tujuannya agar

memudahkan pemain untuk melihat pin tersebut walaupun dari sudut lapangan.

Gambar UkuranGoal Pole

Sumber: (WGU, 2015: 5)

5. Lapangan

Suryanto (2016: 5) menyatakan:

“Lapangan dalam berbentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 15 m

dan panjang 20 m. Lapangan dibatasi dengan garis dengan lebar 5 cm,

warna kontras dengan permukaan tanah agar mudah dibedakan, dan tepi

luar garis dalam merupakan batas sepanjang arena dalam”.

Lapangan gateball ada yang berumput dan ada juga hanya tanah keras

berpasir. Keduanya dapat digunakan asal permukaan lapangan rata dan tidak
27

terdapat lubang-lubang besar atau rintangan lain yang menghambat jalannya

pertandingan.

Gambar: Ukuran Lapangan Gateball

Sumber: (WGU, 2015:)

6. Time Score

Time scoreadalah alat waktu yang menandai permainan dimulai dan

memberi tanda waktu permainan selesai, juga alat untuk mencatat poin pada

bola yang sudah masuk gate atau pole.

Gambar: Time Score

Sumber: (WGU, 2015:)


28

E. Peraturan PermainanGateball

1. Cara Main

Cara bermain gateball adalah menggunakan alat pemukul bola (stik)

seperti golf hanya berbentuk palu, dan dimainkan oleh 2 (dua) tim saling

berlawanan. Setiap tim terdiri dari 5 orang dan masing-masing pemain memegang

1 bola, sehingga bola yang dimainkan ada 10 buah. Namun sekarang sudah

dikembangkan 1 tim hanya terdiri dari 3 pemain (triple)/2 pemain (double), serta

1 pemain (single), dengan junlah bola tetap 10 buah. Target pemain memasukkan

bola ke 3 buah gawang kecil dan mengenai pin dalam arena dengan ukurang 15 x

20m, selama 30 menit.

Gateball dimainkan oleh dua timyaitu tim merah dan tim putih, dimana

masing- masing tim terdiri atas 5 pemain. Tim merah memegang bola ganjil

(1,3,5,7,9) sedangkan tim putih memegang bola genap (2,4,6,8,10). Tim merah

memukul bola terlebih dahulu lalu diikuti tim putih sesuai urutan nomor bola.

Bola yang telah dipukul melewati 3 gawang (gawang 1 sampai 3) dan

menyelesaikan permainan bila telah menyentuh goal-pole.Permainan ini

memerlukan pemikiran yang cerdas untuk mengatur taktik dan strategi agar dapat

memenangkan pertandingan dalam waktu 30 menit.Perhitungan 10 detik oleh

wasit adalah final, tidak boleh diganggu gugat (Suryanto (2016: 21)

Pemain harus memukul dalam waktu kurang dari 10 detik sehingga

setiap saat harus mengasah otak.Pemenang ditentukan oleh jumlah total nilai

yang diperoleh selama 30 menit waktu permainan.


29

2. Susunan Pemain

Susunan pemain ditentukan oleh urutan bola yang dipegang adalah:

a. Permainan single: setiap pemain memegang 5 bola.

b. Permainan double: seorang pemain memegang 3 bola (merah: nomor 1,

nomor 5 & nomor 9; bola putih: nomor 2, nomor 3 & nomor 7 atau putih

nomor 4 & nomor 8).

c. Permainan triple: 2 orang memegang 2 bola (merah nomor 1 & nomor 7,

atau putih nomor 2 & nomor 8, kawannya memegang bola merah nomor 3

& nomor 9 atau bola putih nomor 4 & nomor 10) sedang satu orang

memegang 1 bola, bola merah nomor 5 atau bola putih nomor 6.

d. Permainan beregu masing-masing pemain memegang 1 bola.

Peraturan permainan dalam empat kategori tersebut tetap sama, hanya

saja hak kepunyaan bola yang berbeda. Dalam kategori single, pemain

memiliki lima bola, kategori double pemainnya ada yang meiliki tiga bola

dan ada yang dua bola, kategori triple dua pemainnya memiliki masing-

masing dua bola dan satu pemain memiliki satu bola, sedangkan kategori

beregu tiap pemain memiliki satu bola. Tiap kategori tersebut, setiap tim

dipimpin oleh satu kapten.

3. Pukulan Pertama

Suryanto (2016; 34-35) mengungkapkan:“Pemukulan start adalah


kegiatan pemain meletakkan bola sendiri (yang belum masuk gawang
pertama) di area start dengan tangan kemudian dipukul, setelah
nomornya dipanggil oleh wasit. Pemain yang tidak berhasil
memasukkan bola ke gawang pertama, diberi hak pemukulan start
kembali pada giliran putaran berikutnya”.
30

Dengan demikian, awal permainan ditandai dengan pemukulan bola yang

diletakkan pada area start dan tidak boleh pakai kaki, lalu dipukul sampai

melewati gate pertama oleh pemain yang dipanggil wasit. Bola dikembalikan dan

pemain tidak punya kesempatan memukul lagi bila gagal. Pemain mempunyai

kesempatan memukul bola setelah gilirannya kembali. Bola tidak diijinkan masuk

lapangan bila gagal melewati gate pertama. Dalam satu ayunan, walaupun stick

mengenai sepatu, tanah atau benda lain, namun tongkat pemukul masih mengenai

bola, pemukulan dianggap sah.

Gambar Susunan Bola Sebelum Bermain

Sumber: (WGU, 2015: 10)


31

4. OutBall

Suryanto (2016: 51) mengungkapkan: OutBall adalah bola yang sudah

masuk gawang pertama, tetapi posisi diluar arena. OutBall dapat terjadi karena

beberapa hal, yaitu:

a. Karena pukulan in-ball yang melewati garis batas arena atau disparking

b. Karena pukulan out-ball namun melewati garis batas arena kemudian keluar

lagi

c. Pukulan out-ball yang tidak sampai masuk ke dalam arena

d. Bola diletakkan diluar arena karena foul

5. GateTsuka

GateTsuka merupakan bola yang dipukul mampu melewati gawang

(gatetsuka) sekaligus menyentuh bola setelah ataupun sebelum melewati gawang,

bola tersebut mempunyai dua kali kesempatan memukul setelah berhasil

melakukan sparkingyang benar.Gatetsuka juga sering disebut dengan bonus.

Gambar Keuntungan Bonus


Sumber: WGU (2011: 13)
32

F. Kerangka Konseptual

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu,

yang berkaitan dengan Konsentrasi sebagai variabel bebas dan ketepatan pukulan

sebagai variabel terikat dalam penelitian ini. Ketiga variabel ini saling

berhubungan, dalam melakukan smash agar tepat sasaran diperlukan daya ledak

otot tungkai dan koordinasi mata-tangan yang baik.

Konsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan pikiran

dalam melakukan suatu hal dengan focus yang maksimal. Untuk lebih jelasnya

keterkaitan atau hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ini dapat

dilihat bagan kerangka konseptual pada gambar 4 di bawah ini.

Konsentrasi Pukulan Ke gate


1

Gambar 4. Kerangka Konseptual

G. Hipotesis

Berdasarkan kepada rumusan masalah, kajian teori dan kerangka

konseptual di dalam penelitian ini maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat kontribusi konsentrasi terhadap ketepatan pukulan ke Gate 1

pada atlet klub gateball PUGC kota Padang


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi yang ingin melihat hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian korelasi merupakan

penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel, besar

tidaknya hubungan dua variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien

korelasi”. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Konsentrasi,

sedangkan variabel terikatnya adalah ketepatan pukulan ke gate 1.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang akan dijadikan penelitian adalah lapangan Dinas PUPR Kota

Padang

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan setelah proposal ini diseminarkan dan

disetujui.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, (2010:173). Pada

penelitian ini yang akan dijadikan populasi adalah seluruh atlet Padang United

Gateball Club Kota Padang. yang berjumlah 22 terdiri dari 12 putera dan 10

puteri

33
34

Tabel Jumlah Populasi Atlet Padang United Gateball Club Kota Padang

No Jenis Kelamin Jumlah Pemain Keterangan

1. Putra 15 orang Aktif

2. Putri 12 orang Aktif

Jumlah 27 orang

Sumber : Pelatih Padang United Gateball Club Kota Padang.


2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2010:109). Teknik pengambilan sampel dalm penelitian ini adalah random

sampling. Dengan demikian adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 15

orang pemain gateball Padang United Gateball Club ( PUGC) Kota Padang.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menginterpretasikan istilah-

istilah yang dipakai, maka istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut:

1. Konsentrasi

Konsentrasi adalah suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju

kepada suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Konsentrasi diukur

dengan cara tes dan pengukuran menggunakan instrumen Grid

Concentration Test.

2. Pukulan Gate 1 atau Pukulan Start.

Pukulan Gate 1 atau Pukulan Start adalah kegiatan pemain meletakkan

bola sendiri (yang belum masuk gawang pertama) di area start dengan

tangan kemudian dipukul, setelah nomornya dipanggil oleh wasit. Pemain


35

yang tidak berhasil memasukkan bola ke gawang pertama, diberi hak

pemukulan start kembali pada giliran putaran berikutnya”

E. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Langkah persiapan

a. Mendapatkan surat izin dari Dekan FIK UNP

b. Menyiapkan tenaga pembantu .

c. Menyiapkan format pengisian data .

d. Mentera alat ukur yang digunakan.

e. Menyiapkan alat tes .

2. Langkah Pelaksanaan

Adapun langkah pelaksanaan tes tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Menyiapkan alat serta perlengkapan untuk melakukan tes konsentrasi dan

ketepatan pukulan ke Gate 1 .

b. Mengumpulkan teste dan memberikan arahan tentang pelaksanaan .

c. Melaksanaan tes terhadap sampel yang telah ditetapkan .

d. Tes dilakukan secara berurutan .

e. Mencatat hasil yang diperoleh testee


36

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:148) instrument penelitian adalah suatu alat ukur

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati,

secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian .

1. Tes konsentrasi

Alat yang digunakan dalam pengukuran tingkat konsentrasi adalah

menggunakan bentuk Grid Test. Grid Test ini dapat berfungsi untuk mengukur

tingkat konsentrasi (Maksum, 2006: 155). Tes ini memperhatikan 2 digit

angka yang terdiri dari angka 00 sampai dengan 99 yang diletakkan secara

acak pada 10 baris x 10 kolom. Cara melakukan Grid Test :

a. Menemukan pasangan angka dari 00, 01, 02, 03 dan seterusnya dengan

secepat mungkin, secara berurutan dan tidak boleh ada satu angka yang

terlewati atau terloncati.

b. Jika telah menemukan pasangan angka, coret pada angka tersebut.

c. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tes adalah 1 menit.

d. Penilaian dilakukan dengan menghitung perolehan angka tertinggi yang

dicapai, dikurangi dengan kesalahan yang dilakukan. Semakin tinggi nilai

semakin tinggi tingkat konsentrasi.

e. Sebagai variasi latihan, tes dapat dimulai angka lain urut ke atas atau ke

bawah.
37

Blanko Grid Concentration Test

Nama :

Waktu pelaksanaan tes :

Tempat pelaksanaan tes :

66 55 62 70 74 95 54 41 18 36

07 76 32 00 88 78 08 91 27 42

22 25 72 31 96 52 39 03 93 19

40 43 14 71 20 77 65 59 81 30

50 35 53 33 23 57 05 94 13 26

56 79 19 12 83 87 09 64 46 69

73 99 82 48 01 16 79 45 28 98

60 51 17 85 44 80 89 38 04 63

34 75 24 11 49 90 29 37 92 58

10 06 67 86 68 02 61 84 21 47

Sumber (maksum, 2011:155)


38

2. Tes ketepatan pukulan ke gate 1

Suryanto (2016; 34-35) mengungkapkan:


“Pemukulan start adalah kegiatan pemain meletakkan bola sendiri (yang
belum masuk gawang pertama) di area start dengan tangan kemudian
dipukul, setelah nomornya dipanggil oleh wasit. Pemain yang tidak
berhasil memasukkan bola ke gawang pertama, diberi hak pemukulan
start kembali pada giliran putaran berikutnya”.

Dengan demikian, awal permainan ditandai dengan pemukulan bola yang

diletakkan pada area start dan tidak boleh pakai kaki, lalu dipukul sampai

melewati gate pertama oleh pemain yang dipanggil wasit. Bola dikembalikan dan

pemain tidak punya kesempatan memukul lagi bila gagal. Pemain mempunyai

kesempatan memukul bola setelah gilirannya kembali. Bola tidak diijinkan masuk

lapangan bila gagal melewati gate pertama. Dalam satu ayunan, walaupun stick

mengenai sepatu, tanah atau benda lain, namun tongkat pemukul masih mengenai

bola, pemukulan dianggap sah.


39

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasional sederhana .

Setelah semua data diperoleh kemudian data di olah menggunakan uji normalitas

dan uji liliefors.. Setelah memenuhi persyaratan maka dilakukan uji hipotesis

untuk melihat keeratan hubungan variabel konsentrasi (X) terhadap ketepatan

pukulan ke gate 1 cabang olahraga gateball klub PUGC Kota Padang. Sedangkan

untuk melihat keberatian (signifikan) digunakan uji korelasi uji t.dengan rumus:

1. Rumus Korelasi Product Moment

n ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
rxy=
√ {n ∑ x −(∑ x ) } {n∑ y −(∑ x ) }
2 2 2 2

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑XY : Jumlah perkalian antara variabel X dengan variabel Y

X : Jumlah data variabel X

Y : Jumlah data variabel Y

X² : Jumlah kuadrat variabel X

Y2 : Jumlah kuadrat variabel Y

n : Jumlah sampel atau responden yang digunakan


40

2. Rumus Uji Signifikan

r √ n −2
t=
√ 1 −r 2
Keterangan:

t : Keberartian koefisisen korelasi antara X dengan Y

r : Koefisien Korelasi

n : Jumlah Sampel

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel


X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan
sebagai berikut :

k = r2 x 100%

Keterangan:

k : Nilai koefisien determinan

r : Nilai koefisien
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka


Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bompa, Tudor O. and G. Gregory Haff. Periodization, Theory and Methodology


of Training. Fifth Edition. USA: Human Kinetics, 2009.

Harsono. 1988. “ Coaching and Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching”.


Bandung: C.V Tambak Kusuma. Jurnal Peningkatan Keterampilan Teknik
Dasar Gateball Melalui Penggunaan Media Adobe Flash Playe. 38

Ijyayam,G. D., Sena, I. G. A., & Permatasari, A. A. P. (2018). Latihan Pukulan


Repetisi Meningkatkan Ketetapan Pukulan pada Pemain GateballSMP TP
45 Denpasar. Jurnal Kesehatan Terpadu, 2(2).

Maksum, Ali. 2011. Psikologi Olahraga Teori Dan Aplikasi. Surabaya: Unesa
University Press.

Pate, et al. 1993. “Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan Dasar”. Semarang. IKIP


Semarang Press. Jurnal Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Gateball
Melalui Penggunaan Media Adobe Flash Playe. 38

Pergatsi.2015. Peraturan Gateball Indonesia.Jakarta: Pergatsi

Prasetyo, Y. (2012). Olahraga Gateball Bagi Usia Lanjut. Medikora Vol. VIII, No
2 April 2012.

Priambodo, A. dkk. 2010. Pengembangan Model Pelatihan Konsentrasi Untuk


Meningkatkan Prestasi Atlet Bulutangkis. Laporan Penelitian. Surabaya.
Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia : Unesa

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya.

Sunarno,Agung, dkk. 2011. Metode Penelitian Olahraga. Surakarta:


YumaPustaka.

Suryanto. (2015). Bermain Gateball. Jakarta.

Suryanto. 2016. Tanya Jawab Gateball. Jakarta: Pergatsi.

51
52

Syafruddin. 2012 Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang: FIK UNP.

Syafruddin. 2016 Perangkat Pembelajaran Ilmu Melatih Dasar. Padang: FIK


UNP.

Undang- Undang No. 3, (2005). Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta

Winarno, M.E. (2006). Tes Keterampilan Olahraga. Universitas Negeri Malang,


Indonesia :Laboratotium Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu
Pendidikan, 2006.

WGU. 2011. What’s Gateball? (What Kind Of Sport Is It?). Tokyo: World
Gateball Union.

WGU. 2015. Official Gateball Rules Guide For Refrees. Jepang: World Gateball
Union.

Anda mungkin juga menyukai