Anda di halaman 1dari 8

BAB I

Pendahuluan
Olahraga merupakan bagian dari budaya masyarakat yang menjadi media

untuk mengekspresikan gejala sosial yang ada di masyarakat dan sebagai salah satu

kebutuhan hidup manusia dalam menjaga kesehatan. Motivasi seseorang melakukan

olahraga yaitu motif kesukaan atau hobi, kesehatan, dan sarana interaksi atau hiburan.

Berbagai olahraga dapat kita lakukan, dari yang di luar ruangan atau dalam ruang.

Aktivitas olahraga dilakukan oleh semua orang tanpa melihat perbedaan usia (Dyta,

2012).

Olahraga merupakan upaya manusia hidup yang sehat (Sudarsini, 2010:18).

Awalnya manusia berolahraga dengan tujuan sebagai rekreasi dan memperoleh

kebugaran tubuh setelah beraktivitas seharian aja. Seiring dengan perkembangan zam,

saat ini tujuan olahraga tidak sekedar untuk memperoleh kesehatan dan kesenengan

saja, melainkan olahraga telah berkembang sebagai suatu sarana proses belajar dan

ada pula olahraga sebagai untuk mencari prestasi bahkan bisa menjadi profesi.

Menurut Ceriani dalam Sabda Halim (2009: 9), olahraga futsal adalah

pengembangan dari permainan sepakbola. Dimana permainan futsal ini dimainkan di

dalam ruangan yang terdiri dari 2 tim yang masing-masing tim terdiri dari 5 orang.

Dalam kegiatan olahraga futsal, selain aspek kognitif, pelaku futsal juga dapet

belajar aspek afektif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan perilaku dan sikap. Dari

segi afektif ini banyak tujuan dan manfaat yang diharapkan dapat tercapai oleh pelaku
futsal dalam mengikuti kegiatan olahraga futsal, diantaranya sikap sportif, memiliki

rasa tanggung jawab, adanya keinginan bekerjasama, cepat mengambil keputusan,

menghargai lawan, bermain, dan lain sebagainya.

Memasuki tahun 2000-an kota malang mengalami demam futsal, hal ini di

tanggapi dengan baik oleh para pebisnis dengan didirikannya Champiom futsal pada

tahun 2011 (Sudrajat, 2014 : 1). Sampai tahun 2019 terdapat tigabelas lapangan futsal

(yang telah di survei lapangan oleh peneliti) dengan berbagai fasilitas yang

ditawarkan dan nama-nama arena futsal yang terdapat di Kota Malang. Seperti,

Champions Futsal Tlogomas, Champions Futsal De Rumah, Singonade Futsal,

Champion Futsal Araya, Champion Futsal Suhat, Futsal Biru, Papa Kuning,

Champion Futsal Tidar, Champion Futsal Machung, SM Futsal, Scorpion Futsal,

Unggul Futsal dan yang terakhir Niki Mirah.

Berdasarkan dari observasi awal peneliti tentang lapangan futsal dapat

membuktikan bahwa SM Futsal Sudimoro, dan Singonade Futsal merupakan salah

satu sarana futsal yang berkembangan sangat pesat atau mengalami peningkatan yang

membuat futsal di Kota Malang semakin maju dari tahun ke tahun. Dalam

perkembangan futsal di Kota Malang kini sudah bermunculan sekolah futsal atau

SSB (Sekolah Sepak Bola) kalau di dalam olahraga sepak bola. Sekolah futsal

merupakan wadah pembinaan atlet muda yang mempelajari tentang permainan futsal,

di dalamnya terjadi proses berlatih secara rutin, terencana serta mempunyai organisasi

tujuan yang jelas. Sekolah futsal merupakan wadah untuk pembinaan futsal usia dini
harus mempunyai komponen yang dipenuhi seperti tanggungjawab, pelatih

bersertifikat, kurikulum serta alat dan fasilitas yang memadai. Dari tigabelas lapangan

futsal yang ada di Kota Malang, hanya SM Futsal yang mempunyai pembinaan futsal

di Kota Malang, SM Futsal Academy menjadi salah satu akademi futsal yang ada di

Kota Malang. Dari observasi awal peneliti menunjukkan bahwa SM Futsal Academy

merupakan salah satu akademi yang cukup berhasil dalam menciptakan atlet futsal

professional. Pada tahun 2018, SM Angels mendapatkan juara 1 liga nusantara dan

hal tersebut menjadikan SM Futsal Academy sebagai akademi futsal yang

menyumbangkan pemain dalam gelaran Liga Profesional di Indonesia. Kemudian

dari hasil observasi menunjukan bahwa 5 pemain SM Futsal Academy berhasil

menjadi atlet futsal profesional. Tujuan pemilik klub mendirikan SM Futsal adalah

sebagai wadah para pemain khususnya anak Kota Malang belajar bermain futsal

dengan baik dan benar. SM Futsal juga mempunyai Motto “Malang adalah kotaku

dan Futsal adalah gayaku”.

Olahraga futsal menjadi alternative baru dalam mengisi waktu luang, tempat

untuk berkumpul dan bermain bersama. Futsal tidak hanya berhenti sebagai olahraga

atau hobi, tetapi juga sebagai kebutuhan maupun pekerjaan. Dapat dikatakan bahwa

pelaku futsal selain mendapatkan kesenengan dan kesehatan bisa menjadi mata

pencaharian bagi pelaku futsal. Futsal kemudian berkembang menjadi media interaksi

pada masyarakat kota maupun desa yang bersifat individual.

Namun di dalam kegiatan olahraga futsal ini, sering dijumpai sebuah

permasalahan yang dalam penerapannya belum mampu menerapkan nilai-nilai positif


di dalam maupun di luar lapangan. Masalah yang sering timbul dalam kehidupan

bersosial yaitu pelaku futsal sering kali melakukan perilaku atau perbuatan yang tidak

sesuai dengan apa yang diharapkan, seperti berkata-kata kotor atau kasar, kurang

sopan, adanya tradisi senioritas antar angkatan yang sering menimbulkan masalah

antara pelaku futsal.

Di samping itu, futsal sebagai olahraga permainan yang melibatkan orang

lain, baru terlaksana apabila di dalamnya ada hal-hal yang menjadi kesepakatan

bersama. Baik hal itu yang berkaitan dengan peraturan, maupun yang berkaitan

dengan kehidupan sosial seperti kepatuhan terhadap kejujuran, kerja sama, saling

mempercayai sesama pemain dan saling menghargai.

Salah satu tujuan pelaku olahraga futsal adalah untuk mencapai prestasi dan

membanggakan sekolah, fakultas, universitas dan bangsa. Jika dilihat dari tujuan

tersebut maka diperlukan perisapan baik secara fisik, teknik, taktik maupun keadaan

psikologis yang baik. Selain itu juga diperlukan faktor-faktor pendukung lainnya

guna mencapai tujuan tersebut. Seperti sarana dan prasarana, tenaga pelatih yang

handal, pengorganisasian dan lain sebagainya. Namun pada prakteknya masih banyak

para pelatih yang mempersiapkan atlet dari segi fisik, teknik, taktik saja dan kurang

memperhatikan aspek komunikasi dari atlet atau anak didiknya, padahal untuk

menjadi seorang atlet handal tidak cukup dengan hanya kesiapan fisik, teknik, taktik

saja, aspek komunikasi dari seorang pelatih atau atlet juga memegang peranan

penting bagi pembinaan olahraga prestasi termasuk dalam cabang futsal (Aldhila,

2013)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian.

Berbagai macam jenis komunikasi yang tanpa disadari melekat dalam kehidupan

sehari-hari. Begitupun didalam cabang olahraga futsal juga dibutuhkan komunikasi

untuk memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan daei pelatih ke pemain

dan pemain ke pemain tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka

mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan performa di saat

latihan maupun pertandingan. Aktifitas komunikasi didalam cabang olahraga futsal

disertai dengan tujuan yang ingin dicapai demi mencapai komunikasi dua arah atau

komunikasi timbal balik, diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk

mencapai citacita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan

suatu kelompok. (Anwar Arifin, 1984:23).

Pada dasarnya komunikasi memiliki banyak bentuk, baik itu komunikasi

olahraga maupun komunikasi pada umumnya. Salah satu bentuk komunikasi adalah

komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang

satu dan orang satunya lagi maupun dengan beberapa orang. Komunikasi ini

termasuk dalam komunikasi paling efektif, karena pihak pemberi informasi dapat

berinteraksi dengan orang yang menjadi lawan bicara. Komunikasi ini tentu sangat

cocok jika digunakan pada saat sesi latihan maupun pertandingan..

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang memiliki efek besar dalam

hal mengubah sikap dan pikiran orang lain, terutama individu. Hal ini karena,

biasanya pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi bertemu langsung, tidak


menggunakan media dalam mengirim pesan sehingga tidak ada jarak yang

memisahkan komunikator dari komunikan. Komunikasi ini termasuk dalam

komunikasi yang paling sering dilakukan, karena pihak yang memberikan informasi

dapat berinteraksi dengan orang tersebut. Prestasi olahraga di raih dengan upaya yang

tidak mudah, harus dengan upaya yang maksimal, pola latihan yang benar, disiplin,

dan berkomunikasi secara efektif antar pelaku futsal di dalam maupun di luar

lapangan.

Keragaman pelaku futsal di Kota Malang menyebabkan perlunya komunikasi

yang tepat dalam situasi latihan dan pertandingan. Komunikasi interpersonal

dianggap sangat perlu untuk digunakan oleh para pelaku futsal dalam berkomunikasi

di lapangan maupun di luar lapangan. Komunikasi yang baik akan memberikan

dampak yang baik bagi pelatih, tim ataupun pelaku futsal di Kota Malang dan bisa

menjadi tali silaturahmi antar pelaku futsal walaupun berbeda latarbelakang.

Peneliti memilih komunikasi interpersonal antara pelaku futsal di Kota

Malang, karena peneliti tertarik dengan latar belakang pelaku futsal yang berbeda

suku atau tim. Selain itu, perkembangan futsal di Kota Malang menambah minat

peneliti untuk mencari tahu lebih lanjut tentang komunikasi interpersonal dalam

meningkatkan prestasi.

Berdasarkan paparan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

Pola interaksi Komunikasi Olahraga Futsal di Kota Malang sebagai media interaksi

sosial masyarakat.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakan dan identifikasi malasah yang dipaparkan di atas,

maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pola interaksi komunitas olahraga futsal di Kota Malang

walaupun berbeda latarbelakang?

2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat adanya interaksi yang

terjalin/terbentuk antar pelaku futsal?

Tujuan Penelitian

Sesuasi dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan pola interaksi komunitas olahraga futsal di Kota Malang.

2. Mendeskripsikam dampak yang ditimbulak akibat adanya interaksi yang

terjalin antar penggemar olahraga futsal.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenasi pola

interaksi komunitas olahraga futsal di Kota Malang.

b. Dapat memberikan pengetahuan tentang interaksi sosial.


c. Dapat menjadi referensi dan informasi untuk penelitian selanjutnya

agar lebih baik.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat memberikan dan menambah koleksi bacaan dan

informasi sehingga dapat digunakan sebagai sarana dalam menambah

wawasan yang lebih luas.

b. Untuk mengukur kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu

pengetahuan yang didapatkan pada perkuliahan dan mengungkapkan

tentang pola interaksi olahraga futsal di Kota Malang.

Anda mungkin juga menyukai