HASIL
ARKEL
A 421 18 272
Pembimbing,
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Batasan Istilah 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 5
2.1 Penelitian Yang Relevan 5
2.2 Kajian Pustaka 7
2.3 Kerangka Berpikir 19
2.4 Hipotesis Penelitian 21
BAB III METODE PENELITIAN 23
3.1 Desain Penelitian 23
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 26
3.3 Defenisi Oprasional Variabel Penelitian 27
3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 28
3.5 Teknik Analisis Data 29
DAFTAR PUSTAKA 31
iii
ABSTRAK
Arkel, 2023. “Pengaruh Latihan Naik Turun Tangga dan Lompat Tali Terhadap
Lompatan Pemain Bola Voli Di SMA NEGERI 7 SIGI”. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing I Nyoman
Sukrawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan naik turun
tangga dan lompat tali terhadap lompatanj pemain bola voli di SMA NEGERI 7
SIGI, Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, artinya karena sampel
tidak dikarantina atau tidak di asramakan. Teknik sampel dalam penelitian ini
adalah Total Sampling, Metode yang digunakan dalam permainan ini adalah
metode penelitian eksperimen dengan desain pre-test (tes awal) dan post-test (tes
akhir). Penelitian ini berjumlah 10 orang siswa. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan tes. Pada hasil penelitian ini adanya pegaruh Latihan
Skiping (Lompat Tali) terhadap kemampuan permainan bola voli di SMA
NEGERI 7 SIGI antara data pre-test dan data post-test. Pada tes awal kelompok
eksperimen 1 dari rentangan nilai dari hasil terendah 2,56 – 2,80. jumlah skor total
1.331 dan skor rata-rata 13.31. sedangkan setelah diberi perlakuan selama
1 8 kali pertemuan dengan variabel lompat tali , maka diperoleh dengan
rentangan nilai dari hasil terendah 3,58 dan hasil tertinggi 3,83. jumlah skor total
1.844 dan skor rata-rata 18.44. hal ini berarti ada pengaruh permainan bola voli
setelah mengikuti latihan lompat tali (Skiping). Sedangkan Hasil penelitian ini
terlihat adanya pengaruh Latihan naik turun tangga permainan bola voli di SMA
NEGERI 7 SIGI pada tes awal kelompok eksperimen 2 dari rentangan nilai dari
hasil terendah . jumlah skor total 828 dan skor rata-rata 8,28. sedangkan setelah
anak diberi latihan selama 18 kali pertemuan dengan variabel naik turun tangga,
maka diperoleh dengan rentangan nilai dari hasil terendah 312 dan hasil tertinggi
361. jumlah skor total 1.689 dan skor rata-rata 16,89.hal ini berarti ada pengaruh
kemampuan permainan bola voli setelah mengikuti latihan naik turun tangga.
Dari data-data hasil latihan lompat tali terhadap permainan bola voli di
SMA NEGERI 7 SIGI tersebut akan dimasukkan ke dalam perhitunagan statistik
yang didasarkan sesuai dengan pedoman perhitungan statistik sebagai berikut: N =
5 ;∑X1 = 13,31; ∑X2 = 18.44; ∑D = 4.13; ∑d = 0,02; ∑d2 = 33.433; MD = 8,26;
t = 6.393. Sedangkan dari hasil Dari data-data hasil latihan naik turun tangga
terhadap permainan bola voli di SMA NEGERI 7 SIGI.tersebut akan dimasukkan
ke dalam perhitunagan statistik yang didasarkan sesuai dengan pedoman
perhitungan statistik sebagai berikut: N = 5; ∑X1 = 8,28; ∑X2 = 1.659; ∑D = 860;
∑d = 0.4; ∑d2 = 844,084; MD = 172; t = 2.647.
iv
Kata Kunci : Latihan skipping, Naik turun tangga, bola voli
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awalnya permainan ini bukan bernama bola voli melainkan memiliki
nama mintonette. Olahraga bola voli ini pertama kali ditemukan oleh William
Association (YMCA).
Penemu permainan bola voli atau, William G. Morgan ini lahir pada tahun
1870 di Lockport, New York dan meninggal dunia pada tahun 1942. Organisasi
YMCA pertama kali didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris
Oleh George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (dia adalah
seorang penemu atai pencipta olahraga Bola Basket yang lahir pada tanggal 6
Terjadi perubahan nama dari mintonette menjadi bola voli, pergantian nama ini
yang cukup pesat maka YMCA ini mulai mengadakan kejuaraan Bola Voli
tingkat nasional, lalu permainan Bola Voli menyebar keseluruh penjuru dunia.
pembinaan, keterampilan, dan juga prestasi, salah satunya yaitu olahraga bola
voli. Dengan aktifitas olahraga bola voli sesorang akan banyak memperoleh
1
2
voli saat ini merupakan sebuah olahraga prestasi yang sudah memiliki banyak
bola voli menjadi salah satu cabang olahraga yang cukup mendapatkan
perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini terbukti dengan keikutsertaan
Indonesia dalam kejuaraan bola voli internasional. Pada tingkat nasional juga
terdapat senuah kompetisi bola voli yang sangat terkenal dengan nama Proliga.
tahun 1951 sampai dengan sekarang. Ruang lingkup olahraga ini tidak saja di
kota-kota besar akan tetapi juga sampai ke tingkat desa atau yang sering dikenal
tengan tarkam.
Menurut PBVSI atau persatuan bola voli seluruh Indonesia, bola voli
merupakan sebuah olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang dipisahkan oleh
sebuah net. Bola voli adalah sebuah permainan yang dilakukan diatas lapangan
persegi empat dengan lebar 900 cm dan panjang lapngan 1800 cm, dibatasi
dengan garis selebar 5 cm. Ditengah-tengah dipasang jaring/ jala dengan lebar
900 cm, yang terbentang kuat dan mendaki pada ketinggian 244 cm untuk laki-
laki dan 224 cm untuk perempuan. Jumlah pemain dalam permainan bola voli
ada 6 pemain, tiga dibelakang dan 3 didepan. Keliling bola 65-67 cm dan
menurut induk organisasi bala voli dunia (FIVB, 2020) tujuan dari olahraga
bola voli adalah mengirim bola melewati atas net menuju lapangan lawan
kemudian mencegah lawan melakukan hal yang sama. Sebuah tim mendapat
pemain pertama melewati atas net menuju daerah lawan. Permainan akan terus
berlangsung hingga bola dapat jatuh pada lapangan permainan, bola keluar
ataupun regu gagal mengembalikan bola. Didalam permainan bola voli, suatu
regu mendapatkan angka dengan sisten reli point dalam satu set atau babak
memiliki poin 25. Ketika regu dari penerima memperoleh angka, akan
menambah poin atau angka dan kemudian menjadi pemukul pertama, dan rotasi
pemain terjadi satu arah yaitu searah putaran jarum jam. Tujuan utama
permainan ini adalah melewatkan bola di atas net supaya dapat jatuh menyentuh
lantai lawan. Setiap regu dapat menyentuh atau memankan bola sebanyak tiga
kali pantulan. Handhin et al. (2019) mengatakan olahraga voli adalah salah satu
tertinggi bola voli nasional (PROLIGA). Permainan bola voli dapat dikatakan
sebagai sebuah olahraga yang kompleks dan setiap orang tidak mudah untuk
dalam permainan bola voli. Popularitas olahraga bola voli juga tampak pada
sekolah, instansi, dan lain-lain. Permainan bola voli termasuk salah satu
4
oalahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri dari enam
orang. Dalam praktiknya kedua regu harus melewatkan bola di atas net serta
Menurut Ikbar et al. (2017) bola voli adalah olahraga yang membutuhkan
itelegensi yang baik dari atlet. Tak hanya dituntut untuk menguasai teknik dasar
(vertical jump) yang sangat baik karena akan bermanfaat dan mendukung saat
pemain melakukan pertahanan atau blocking dan smash. Permainan bola voli
sendiri termasuk ke dalam jenis permainan bola besar. Menurut Aguss (2020),
permainan bola besar adalah permainan yang suka dimainkan dengan anak-anak
dimainkan dengan cara kompetisi, dalam permainan bola besar selain untuk
bola voli yang perlu dikuasai adalah servis, passing, smash, dan block. Servis
servis juga bisa menjadi sebuah serangan awal. Ada 4 teknik dalam melakukan
dilakukan untuk memberikan umpan kepada teman satu tim, passing yang baik
juga bisa digunakan sebagai senjata dalam pertahanan saat menerima smash.
Passing terdiri dari: Passing atas, passing bawah, membendung atau blok. Blok
dengan pergerakan tangan aktif (kekiri dan kekanan saat tangan melakukan
blok) atau tangan pasif, maksudnya pemain juga bisa menjulurkan tangan ke
atas dengan tidak melakukan gerakkan. Blok bisa dilakukan dengan satu, dua,
atau tiga orang pemain sekaligus. Smash merupakan rangkaian gerakan akhir
dalam bola voli berupa pukulan serangan yang menghujam daerah lapangan
bermain bola voli siswa kelas SMA NEGERI 7 SIGI, yang nantinya diharapkan
terlebih dalam bidang bola voli. Maka dari itu, peneliti mengambil judul tentang
“Pengaruh Latihan Lompat Tali dan Latihan Naik Turun Tangga Terhadap
1. 2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka, rumusan
1) Apakah ada pengaruh latihan lari Skipping terhadap tinggi lompatan pemain
2) Apakah ada pengaruh Latihan Naik turun tangga terhadap tinggi lompatan
3) Apakah ada perbedaan pengaruh latihan Skipping dan Naik turun tangga
1. 3 Tujuan Penelitian
dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh latihan skiping dan latihan naik
turun tangga terhadap tinggi loncatan pemain bola voli di SMA Negeri 7 Sigi?
1. 4 Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
pemain bola voli. Bahan referensi dalam memberikan materi latihan kepada
2. Secara Praktis
Untuk mengetahui pengaruh latihan skiping dan naik turun tangga terhadap
dalam membuat metode latihan fisik. Sebagai variasi menu latihan fisik di
sekolah.
1. 5 Batasan Istilah
pada permasalahan pengaruh latihan skiping dan latihan naik turun bangku
KAJIAN PUSTAKA
Peningkatan Vertical Jumps Atlet Bola voli Klub JIB Kids Bantul”.
penelitian ini adalah seluruh atlet bola voli senior Klub JIB Kids Bantul
yang berjumlah 24 atlet. Sampel yang diambil dari hasil total sampling
plyometric hurdle hopping, t hitung = 9.574 > t tabel = 2.20 dan nilai
depth jump, dengan t hitung = 3.350 < t tabel = 2.20 dan nilai signifikansi p
terhadap peningkatan vertical jump atlet bola voli Klub JIB Kids Bantul.
Selisih postest sebesar 2.33 cm. Oleh karena itu latihan plyometric hurdle
7
8
2. Penelitian yang dilakukan oleh Luki Dwi Setiawan (2013) yang berjudul
dengan Naik Turun Bangku Tumpuan Dua Kaki terhadap Tinggi Loncatan
ini menggunakan metode eksperimen dengan desain “two group pre test
post test design”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli
Instrumen yang digunakan untuk tes tinggi loncatan adalah vertical jump.
analisis menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh latihan naik turun bangku
tumpuan satu kaki bergantian terhadap tinggi loncatan atlet bola voli usia
3.361 > t tabel 2.26, dan nilai signifikansi 0.008 < 0.05, kenaikan
persentase sebesar 2.72%. (2) Ada pengaruh latihan naik turun bangku
tumpuan dua kaki terhadap tinggi loncatan atlet bola voli usia 16-19 tahun
Klub bola voli GANEVO SC Yogyakarta, dengan nilai t hitung 2.333 > t
tabel 2.26, dan nilai signifikansi 0.045 < 0.05, kenaikan persentase sebesar
1.19%. (3) Latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian lebih
baik untuk meningkatkan tinggi loncatan atlet bola voli usia 16-19 tahun
Klub bola voli GANEVO SC Yogyakarta, dengan t hitung 3.361 > t tabel
2.26 dan sig. 0.008 < 0.05. Selisih posttest sebesar 1.6 cm.
9
2. 2 Kajian Pustaka
Bola voli adalah salah satu olahraga yang ditandingkan oleh dua tim, yang
setiap timnya terdiri dari enam orang pemain. Batas antara kedua tim dibatasi
oleh sebuah net penghalang yang dipasang dengan dengan ketinggian tertentu.
Permainan ini memiliki aturan yang berbeda dengan permainan dengan bentuk
tim lainnya, dimana setiap pemain memiliki tugas yang berbeda dan disetiap
“pindah bola” ada rotasi dalam posisi pemain. Sungguh berbeda dengan
permainan bola lainnya, seperti permainan sepak bola atau bola basket dimana
berlangsung.
bahwa bolavoli adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing regu terdiri dari enam (6) orang, bermain di lapangan dengan
udara hilir mudik dengan syarat pemain bersih dan setiap pemain berusaha
menjatuhkan bola ke lapangan lawan. Ukuran panjang 9.50 meter dan lebar 1
meter. Ukuran petak-petak jaring/ net (10x10) cm. Tali pemancang jarring
kalau mungkin dengan kawat, bila tidak mungkin dapat memakai tali yang
cukup kuat dan tidak terlalu lentur bila telah ditegangkan. Ukuran jaring untuk
pria 2.43 meter dan untuk wanita setinggi 2.24 meter. Pada kedua samping
jaring dipasang pita tegak lurus di atas pertemuan antara garis batas samping
dan garis tengah selebar 5 cm. Bola harus bulat, terbuat dari kulit, bola
dalamnya terbuat dari bahan lain yang semacam. Warna bola harus tunggal/
10
polos untuk di dalam ruangan warnanya harus terang. Keliling bola 65-67 cm.
menyentuh lantai, “bola keluar” atau salah satu regu mengembalikan bola
secara sempurna. Dalam permainan bola voli siapa saja yang memenangkan
reli mendapat angka (reli point scoring). Apabila regu penerima servis
memenangkan reli, ia mendapat angka dan berhak untuk melakukan servis dan
setiap pemain melakukan pergeseran satu posisi menurut arah jarum jam.
Untuk dapat bermain bola voli dengan baik diperlukan penguasaan teknik
dasar. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang
tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebap, dalam permainan bola voli
melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Oleh karena
lanjutan yang baik untuk dapat bermain bola voli secara efektif (Nuril Ahmadi,
2007: 20).
Disamping itu permainan ini sangat penting artinya bagi para siswa,
Untuk meningkatkan prestasi bola voli, dituntut adanya berbagai usaha dalam
membina olahraga bola voli. Adapun untuk mencapai prestasi maksimal dalam
permainan bola voli diperlukan upaya dan usaha dalam meningkatakan kualitas
fisik, teknik, dan mental, upaya dalam meningkatkan teknik dasar seperti
servis, passing, smash dan block diperlukan suatu metode yang efisien dan
11
efektif. Permainan bola voli sekarang sudah berkembang dengan pesatnya, baik
di dunia maupun di Indonesia sendiri. Hal ini merupakan modal dasar bagi
PBVSI khususnya dan Pembina Bola Voli pada umumnya untuk terus
2. 2. 2. 1. Passing
1. Passing Bawah
Passing bawah menurut Nuril Ahmadi (2007: 23) adalah teknik
memainkan bola dengan sisi lengan bawah bagian dalam baik dengan
menggunakan satu atau pun dua lengan secara bersamaan. Kegunaan dari
passing bawah bola voli antara lain adalah untuk menerima bola servis,
menerima bola smash atau serangan dari lawan, untuk mengambil bola setelah
terjadi blok atau bola pantul dari net, untuk menyelamatkan bola yang terpantul
keluar menjauhi lapangan permainan dan untuk mengambil bola rendah yang
2. Passing atas
permainan bola voli disebut passing atas. Teknik passing atas merupakan cara
mengoper bola yang dilakukan melalui persentuhan bola dengan ujung jari
tangan pada saat bola datang setinggi bahu atau lebih tinggi. Biasanya passing
kepada smasher atau spiker. Sehingga, bola hasil teknik passing atas harus
mudah diterima atau berada dalam posisi optimal untuk melakukan pukulan
Smash adalah teknik memukul bola voli dengam keras dan cepat yang
bertujuan agar bola tidak dapat dihentikan lawan dan masuk kedaerah lawan.
Smash biasa dilakukan saat bola berada diatas dekat net, hal ini ditujukan agar
2.2.2.3. Block
serangan. Dalam permainan bola voli block merupakan alat pertahanan yang
paling efektif. Block dapat dilakukan oleh satu orang pemain, dua orang
pemain, bahkan tiga orang pemain dari posisi depan. Presentasi keberhasilan
suatu block relatif kecil karena arah bola smash yang akan di block,
ketinggian loncatan dan jangkauan tangan pada bola yang sedang di pukul
lawan. Block dapat dilakukan dengan pergerakan tangan aktif (saat melakukan
block tangan digerakkan ke kanan atau ke kiri) atau juga pasif, tangan hanya
Servis Menurut Nuril Ahmadi (2007: 20), “Servis adalah pukulan bola
yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net
Cara melakukan servis yang benar dalam permainan bola voli adalah
sebagai berikut:
b. Bola dipegang oleh tangan kiri Lambungkan bola setinggi bahu Pada saat
tangan kanan.
c. Perkenaan bola tepat pada tangan dan telapak tangan menghadap ke arah
bola.
depan.
Cara melakukan servis atas yang benar dalam permainan bola voli adalah
sebagai berikut:
a. Sikap awal melakukan servis atas adalah pemain bola voli yang melakukan
serangan pertama atau servis terletak pada posisi 1 dan mengambil posisi
b. Tubuh dalam posisi tegak dengan pandangan mata fokus melihat ke arah
datangnya bola.
c. Kaki kiri dilangkahkan ke depan. Hal ini dilakukan bersamaan dengan salah
16
e. Bola harus dipukul dengan sekuat tenaga agar bisa mencapai area lawan.
f. Setelah memukul bola, posisi tubuh harus kembali dalam posisi siap.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 11), latihan adalah suatu proses
prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental yang teratur, terarah,
komplek, dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sedikit ke yang banyak, dan
gerak harus dilatih secara bertahap dan dikerjakan berkali-kali agar gerakan
artinya meningkatkan keterampilan dari apa yang telah dimiliki oleh atlet atau
peserta didik ke tingkat yang lebih baik, dan pendekatan ilmiah dimaksudkan
praktek, menggunakan metode, dan aturan, sehingga tujuan dapat tercapai tepat
pada waktunya.
sebagai berikut:
1. Suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dalam
2. Proses latihan harus teratur dan progresif. Teratur maksudnya latihan harus
maksudnya materi latihan diberikan dari yang mudah ke yang sukar, dari
yang sederhana ke yang lebih sulit (kompleks), dari yang ringan ke yang
berat.
3. Pada setiap kali tatap muka (satu sesi/satu unit latihan) harus memiliki
4. Materi latihan harus berisikan meteri teori dan praktek, agar pemahaman
eksternal, antara lain motivasi dan ambisi pemain, kuantitas dan kualitas
adalah berisi tentang latihan naik turun bangku yang akan digunakan
latihan adalah hal yang wajib diketahui oleh seorang pelatih agar tujuan
19
Latihan adalah bagian dari semua konsep serta tidak dipandang sebagi unit
yang terpisah walaupun untuk suatu maksud tertentu dan diambil dari
Prinsip latihan yang penting dan dapat diterapkan pada semua cabang
Bentuk latihan interval dapat berupa latihan lari (interval running) atau
training, yaitu;
a. intensitas/beban latihan
b. lamanya latihan
20
beratnya beban. Sedangkan lamanya latihan dapat dilihat dari jarak tempuh
atau waktu, Repetisi dapat ditinjau dari ulangan latihan yang harus
waktu refleks, waktu reaksi, dan kecepatan bergerak. Dan biasanya latihan
tempat. Ruang geraknya biasanya sangat kecil, seperti berdiri di atas alas
yang sempit.
bahwa kekuatan otot dan kecepatan gerak merupakan ciri utama dari
untuk menghasilkan lompatan yang baik, smash yang keras dan jump
servis yang baik diperlukan kualitas otot tungkai yang baik pula. Kekuatan
daya ledak otot tungkai. Dilihat dari beberapa cabang olahraga sering
daya ledak otot tungkai. Beberapa bentuk latihan yang digunakan untuk
meningkatkan daya ledak otot tungkai seperti latihan naik turun tangga
bentuk latihan diduga memiliki hasil tehadap daya ledak otot tungkai.
skipping dan naik turun tangga merupakan latihan pliometrik yang dapat
menambah massa daya ledak otot tungkai. Menurut Abduh dkk (Ikhwan
merupakan salah satu jenis latihan yang dapat meningkatkan daya ledak
Wayan Weta, I.N Sandi,& N.N Ayu Dewi, 2019) menegaskan bahwa,
latihan loncat naik turun tangga atau tribun merupakan gerakan untuk
kondisi fisik pada unsur kecepatan dan kekuatan yang merupakan unsur
mendasar pada komponen daya ledak otot. Dari pendapat yang wq292di
jelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa, latihan skipping atau lompat tali
dan latihan naik turun tangga bisa menjadi menu wajib yang harus
dilakukan oleh seorang pemain bola voli. Latihan ini dapat membantu
fisik yang prima. Unsur fisik dalam Bolavoli yang dominan dalam
yang tinggi. Loncatan yang dimaksud adalah vertical jump pemain yang
vertical jump yang dimiliki oleh seseorang berbeda antara yang satu
dengan yang lainya. Hal ini dipengaruhi oleh anatomi tubbuh orang
ketika tali melewati kaki dan kepala dengan alat sederhana berupa tali.
tali yang dilakukan dengan cara meloncati tali tersebut terusmenerus atau
sesuai waktu yang telah ditentukan Olahraga skipping ini degemari oleh
tinju, dan olahraga yang lain. Olahraga skipping digemari karena dengan
digunakan hnya untuk meloncat satu atau dua macam loncatan saja namun
berbagai macam variasi, selain itu bahan yang digunakan untuk membuat
skipping pada zaman dulu hanya tali saja dan pegangannya hanya dari
jenis llatihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot power tungkai.
dengan kedua ujung tali dipegang dengan kedua tangan lalu diayunkan
Gallagher (2006: 99) lompat tali atau skipping adalah suatu bentuk latihan
yang sangat baik dapat dijadikan sebuah latihan yang dapat meningkatkan
kekuatan otot kaki. Latihan naik turun tangga merupakan bentuk metode
power tungkai. Latihan naik turun tangga merupakan salah satu dari
kecepatan tinggi. Sudarsana dkk (I Putu Agus B.S, J.A Pangkahila, Bagus
K.S, I Wayan Weta, I.N Sandi, & N.N Ayu Dewi, 2019) menegaskan
bahwa, latihan loncat naik turun tangga atau tribun merupakan gerakan
terjadinya kontraksi otot, tenaga elastis ini kemudian dipakai ulang untuk
turun tangga dapat juga disebut harvard step, yang dilakukan untuk
skipping atau lompat tali dan latihan naik turun tangga bisa menjadi menu
wajib yang harus dilakukan oleh seorang pemain bola voli. Latihan ini
dapat membantu seorang pemain bola voli untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, kelincahan kaki, dan kecepatan. Selain itu latihan skipping dan
membantu.
27
untuk menyetarakan beban dengan latihan skipping. Dosis latihan sama dengan
latihan skipping 2 repetisi dan meningkat 2 repetisi setiap tiga kali pertemuan,
setiap pertemuan 2 set, dilakukan dengan irama cepat recovery 1 menit antar
lompatan pada pemain bola voli. Oleh karena itu, latihan untuk meningkatkan
kemampuan.
turun tangga diawali dengan posisi berdiri menghadap tangga, kedua lengan
dan meningkat setiap tiga kali pertemuan, setiap pertemuan 2 set, Irama: cepat,
Frekuensi: 3x/ minggu, Rec 1 menit /set, lama latihan 40 menit. Latihan
ini diawali dengan posisi berdiri dengan salah satu kaki, kedua lengan berada
tali skipping melewati kepala sampai kaki dan meloncatinya, lakukan gerakan
skipping cepat, repetisi 2x, repetisi meningkat setiap tiga kali pertemuan, setiap
pertemuan 2 set, Irama: cepat, Frekuensi: 3x/ minggu, Rec 1 menit /set, lama
latihan 40 menit.
Latihan skipping lebih baik daripada latihan naik turun tangga terhadap
peningkatan tinggi lompatan pemain. Hal ini disebabkan beban yang harus
ditahan oleh otot tungkai pada latihan skipping lebih besar, karena gerakan
lompat dilakukan hanya dengan satu kaki. Dengan kata lain pada latihan
skipping tuntutan kekuatan dan kecepatan pada saat pelaksanaan lebih tinggi
dari pada latihan naik turun tangga. Dengan perbedaan tuntutan kecepatan dan
yang dibutuhkan otot tungkai juga berbeda sesuai dengan beban yang diterima.
Semakin besar tuntutan kecepatan dan kekuatan yang diterima/ditahan otot saat
sampel, proses latihan, sarana prasarana, psikologi atlet, lingkungan latihan dan
efek yang lebih baik karena beban yang diterima otot lebih besar daripada
latihan naik turun tangga. Sehingga peningkatan kekuatan akan lebih signifikan
2. 4 Hipotesis Penelitian
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka, rumusan
1. apakah ada pengaruh latihan skiping dan latihan naik turun tangga
Sigi?
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1 Desain Penelitian
mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, satu atau lebih
kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Cholid Narbuko, 2007:
51). Desain penelitian yang digunakan adalah “Two Groups Pretest- Posttest
Design”, yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan
dan posttest setelah diberi perlakuan. Dengan demikian dapat diketahui lebih
perlakuan (Sugiyono, 2007: 64). Dengan latihan yang diberikan tersebut, akan
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh latihan
skipping dan naik turun tangga terhadap tinggi lompatan pemain bola voli.
KELOMPOK A
Tes awal Tes akhir
(pretest) (posttest)
Kelompok B
31
32
Penyusunan program latihan tidak bisa dibuat begitu saja tanpa ada dasar
pengetahuan atau pengalaman dari pelatih itu sendiri, penyusunan program latihan
merencanakan dan menyusun materi, beban, sasaran, dan metode latihan pada
setiap tahapan yang akan dilakukan oleh setiap olahragawan. Dalam menyusun
Program latihan harus diatur dan direncanakan dengan baik sehingga dapat
menunjukkan sesuatu yang teratur dengan baik, metodis, dan ilmiah serta dapat
membantu para atlet untuk mencapai hasil yang tinggi dalam penampilannya
Keterangan:
Set/
Lama Waktu
Minggu Ke Hari Isi Latihan Repetisi/
Melakukan
Irama
a. Pemanasan
15 Menit
1 b. Pengukuran awal
45 Menit
vertical Jump
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 2 Repetisi
2 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 4 Repetisi
3 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 6 Repetisi
4 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 8 Repetisi
5 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 10 Repetisi
6 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 12 Repetisi
7 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 14 Repetisi
8 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
34
Set/
Lama Waktu
Minggu Ke Hari Isi Latihan Repetisi/
Melakukan
Irama
a. Pemanasan
15 Menit
1 b. Pengukuran awal
45 Menit
vertical Jump
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 2 Repetisi
2 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 4 Repetisi
3 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 6 Repetisi
4 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 8 Repetisi
5 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 10 Repetisi
6 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 12 Repetisi
7 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
Senin
a. Pemanasan 15 Menit 2 Set
b. Latihan Skipping 40 Menit 14 Repetisi
8 Rabu
c. Recovery per-set 1 Menit Cepat
Jumat
35
waktu latihan secara progresif dalam keseluruhan program latihan. Prinsip latihan
Contoh penerapan prinsip latihan secara progresif adalah jika seorang atlet
telah terbiasa berlatih dengan beban latihan antara 60%-70% dari kemampuannya
dengan waktu selama antara 40-50 menit, maka atlet tersebut harus menambah
latihan harus direncanakan, beban ditingkatkan secara pelan bertahap, yang akan
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
kemudian disimpulkan. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain bola voli
2. Sampel
Arikunto, 2006: 117). Teknik sampel dalam penelitian ini adalah Total
Sampling, teknik ini didasarkan atas tujuan tertentu. Adapun syarat-syarat yang
harus dipenuhi dalam pengambilan sampel ini, yaitu; Pemain bola voli di SMA
10 pemain.
posttest sama seperti pretest, yaitu tes vertical jump. Adapun prosedur
yaitu melakukan pretest, lalu kemudian hasil tersebut diranking dari yang
tertinggi sampai terendah. Hasil ranking pretest tersebut dibuat ordinal pairing
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Adapun
2. Latihan naik turun tangga adalah latihan naik turun tangga yang diulang-
lebih mudah dan lebih baik. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
tegak). Adapun petunjuk instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Dinding
serbuk kapur, kemudian peserta berdiri tegak dekat dengan dinding kaki
penelitian bertujuan untuk membantu analisis agar menjadi lebih baik. Untuk
itu dalam penelitian ini akan diuji normalitas dan uji homogenitas data
.
39
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Saifuddin Azwar (2001: 5) logical
motorik yang memadai. Apabila tes secara pikiran logis/akal sehat tes dapat
a. Reliabilitas
untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data jika instrument tersebut sudah
2. Uji Hipotesis
kelompok 2. Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ha ditolak, jika
t hitung lebih besar dibanding t tabel maka Ha diterima. Uji hipotesis dalam
penelitian ini adalah siswa di SMA NEGERI 7 SIGI yang berjumlah 10 siswa. Hasil
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh latihan skipping dan naik turun
tangga terhadap tinggi lompatan pemain bola voli di SMA NEGERI 7 SIGI.
sampel yang cukup untuk melakukan uji statistik yang dapat memberikan hasil yang
akurat dan representatif, terutama jika penelitian dilakukan dengan hati-hati dan teliti.
Dalam penelitian ini, 10 orang partisipan dipilih secara acak untuk diikutsertakan
dalam penelitian. Partisipan dibagi secara acak menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
yang menjalani latihan skipping, kelompok yang menjalani latihan naik turun tangga.
Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang partisipan. Sebelum dan setelah latihan,
Data penelitian ini adalah ialah didasari pada hasil data pre-test dan post-test yang
dipeoleh dari ruangan hasil pre-test dan post-test terhadap lompatan pemain bola voli di
40
41
D
No.
Pre-Test Post-Test
Subjek (Post-Test) – (Pre-Test)
1. 1,02
2,56 3,58
2. 0,03
2,65 3,68
3. 1,03
2,70 3,73
4. 1,02
2,60 3,62
5. 1,03
2,80 3,83
∑ 1.331 ∑1.844
N=5 ∑D = 4,13
X1 = 13,31 X2 = 18,44
No. D
Pre-Test Post-Test
Subjek (Post-Test) – (Pre-Test)
∑ 828 ∑ 1.689
N=5 ∑D = 860
X1 = 8,28 X2 = 1,689
42
1. Hasil latihan lompat tali normal terhadap terhadap pemain bola voli di SMA
NEGERI 7 SIGI. Pada tes awal kelompok eksperimen 1 dari rentangan nilai dari
hasil terendah 2,56 – 2,80. jumlah skor total 1.331 dan skor rata-rata 13.31.
lompat tali , maka diperoleh dengan rentangan nilai dari hasil terendah 3,58 dan
hasil tertinggi 3,83. jumlah skor total 1.844 dan skor rata-rata 18.44. selain itu dari
penjabaran hasil kemampuan siswa terhadap permainan bola voli yang diperoleh
yaitu hasil prestasi bahwa seluruh siswa diatas rata-rata 5 anak (50%).
2. Hasil latihan naik turun tangga normal terhadap terhadap pemain bola voli di
SMA NEGERI 7 SIGI. Data pada tes awal kelompok eksperimen 2 dari rentangan
nilai dari hasil terendah . jumlah skor total 828 dan skor rata-rata 8,28. sedangkan
setelah anak diberi latihan selama 24 kali pertemuan dengan variabel naik turun
tangga, maka diperoleh dengan rentangan nilai dari hasil terendah 312 dan hasil
tertinggi 361. jumlah skor total 1.689 dan skor rata-rata 16,89. selain dari
penjabaran hasil yang diperoleh yaitu hasil semua siswa diatas rata-rata 5 anak
(50%).
Dari data-data hasil latihan lompat tali terhadap permainan bola voli di SMA
t = 6.393.
Dari data-data hasil latihan naik turun tangga terhadap permainan bola voli
MD = 172; t = 2.647.
43
analisis data dilakukan, maka perlu dilakukan uji persyratan analisis yaitu dengan
uji normalitas, dan uji homogenitas. Hasil uji hipotesis dapat dilihat sebagai
berikut.
Data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis untuk uji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian dengan menggunakan uji – t menggunakan pre test dan
post test one group design, maka hasilnya akan dapat disajikan dalam tabel
berikut:
t– t – tabel Keterangan
hitung
yaitu sebesar 2.447. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa t – hitung berbeda
dengan t – tabel (t-hitung = 6.393 > t-tabel = 2.447), hal ini dapat diketahui bahwa
ada pengaruh latihan lompat tali terhadap kemampuan permainan bola voli di
t– t – tabel Keterangan
hitung
2.647 2.447 Berbeda
yaitu sebesar 2.447. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa t – hitung berbeda
dengan t – tabel (t-hitung = 2.647 > t-tabel = 2.447), hal ini dapat diketahui bahwa
ada pengaruh latihan naik turun tangga terhadap kemampuan permainan bola voli
1. Uji Normalitas
Dari hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa data pretest dan postest
memiliki nilai p (Sig.) > 0.05, maka variabel berdistribusi normal. Karena semua
2. Uji Homogenitas
atau tidak varian sampel yang diambil dari populasi. Kaidah homogenitas jika p >
0,05, maka tes dinyatakan homogen, jika p < 0.05, maka tes dikatakan tidak
homogen. Hasil uji homogenitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai sig. p > 0.05 sehingga data bersifat
homogen. Oleh karena data bersifat homogen maka analisis data dapat dilanjutkan
4.1. Pembahasan
tali dan latihan naik turun tangga terhadap permainan bola voli di SMA NEGERI 7
Pada hasil penelitian ini adanya pegaruh Latihan Skiping (Lompat Tali)
terhadap kemampuan permainan bola voli di SMA NEGERI 7 SIGI antara data
pre-test dan data post-test. Pada tes awal kelompok eksperimen 1 dari rentangan
nilai dari hasil terendah 2,56 – 2,80. jumlah skor total 1.331 dan skor rata-rata
variabel lompat tali , maka diperoleh dengan rentangan nilai dari hasil terendah
3,58 dan hasil tertinggi 3,83. jumlah skor total 1.844 dan skor rata-rata 18.44. hal
ini berarti ada pengaruh permainan bola voli setelah mengikuti latihan lompat tali
(Skiping).
gerakan skipping ini diawali dengan posisi berdiri dengan salah satu kaki, kedua
lengan berada di samping badan dengan memegang ujung tali skipping, kemudian
ayunkan tali skipping melewati kepala sampai kaki dan meloncatinya, lakukan
bergantian kaki kanan dan kaki kiri secara langsung, repetisi meningkat setiap tiga
Latihan skipping dapat meningkatkan tinggi loncatan atlet karena latihan ini
merangsang otot untuk selalu berkontraksi dengan cepat baik saat memanjang
Hasil penelitian ini terlihat adanya pengaruh Latihan naik turun tangga
permainan bola voli di SMA NEGERI 7 SIGI pada tes awal kelompok eksperimen 2
dari rentangan nilai dari hasil terendah . jumlah skor total 828 dan skor rata-rata
8,28. sedangkan setelah anak diberi latihan selama 18 kali pertemuan dengan
variabel naik turun tangga, maka diperoleh dengan rentangan nilai dari hasil
terendah 312 dan hasil tertinggi 361. jumlah skor total 1.689 dan skor rata-rata
16,89.hal ini berarti ada pengaruh kemampuan permainan bola voli setelah
Latihan naik turun tangga dapat meningkatkan tinggi loncatan atlet karena
latihan ini merangsang otot untuk selalu berkontraksi dengan cepat baik saat
5.1 Kesimpulan
Tali (Skiping) terhadap kemampuan permainan bola voli di SMA NEGERI 7 SIGI
dan Ada pengaruh latihan Latihan naik turun tangga terhadap kemampuan
Dari data-data hasil latihan lompat tali terhadap permainan bola voli di SMA
t = 6.393. Dari data-data hasil latihan naik turun tangga terhadap permainan bola
MD = 172; t = 2.647.
5.3 Saran
disampaikan yaitu:
1. Bagi pelatih untuk memberikan latihan yang lebih bervariasi lagi sebagai
2. Dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu bagi peneliti
48
49
LAMPIRAN
RS 2,56 3,58
AG 2,65 3,68
FQ 2,70 3,73
RI 2,60 3,62
MU 2,80 3,83
Nama
Pre-Test Post-Test
RS 162 312
AG 151 361
FQ 161 322
RI 193 352
MU 162 342
D
No. D
(D-MD
d2
∑d =0,02
∑D = 4,13 ∑d2 =33,433
MD 82,6 82,6
t= 82,6 82,6
√∑ d 2 = √ 33,433 = √ 33,433 = 1,671 = 1.292 =6,393
N (N −1) 6 x5 30
√
∑ D 62
MD = = = 82,6
N 6
T tabel = 2.447
10 D
No.
(D-MD
d2
2. 210 78 6,084
5. 180 -8 64
∑D = 860 ∑d =0,4
∑d2 =844,084
MD 172 172
t= 172 172
√∑ d 2 = √ 844,084 = √ 844,083 = 42,2042 = 6,496 = 2,647
N (N −1) 5X4 20
√
∑ D 860
MD = = = 172
N 5
ttabel = 2.447
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Total 361.500 21
N 5 5 5 5
Normal Parameters a
Mean 25.7273 26.5455 25.2727 26.0909
54
55
Aguss, Rachmi Marsheilla, Eko Bagus Fahrizqi, and Prabowo Aji Wicaksono. "Efektivitas
vertical jump terhadap kemampuan smash bola voli putra." Jurnal Pendidikan Jasmani
Indonesia 17.1 (2021): 1-9.
Amung Ma,mum dan Toto Subroto (2001). Pendekatan Keterampilan Teknik Dalam Permainan
Vola Voli Konsep dan Metode Pembelajaran. Jakarta: Depniknas. Dirjendikbut Proyek
Pembinaan Tenaga kependidikan
Akbari, Hadiyatullah. "Pengaruh latihan skipping terhadap hasil peningkatan lompatan block
pada permainan bolavoli (Studi pada atlet Bolavoli Putera Universitas Negeri
Surabaya)." Jurnal Kesehatan Olahraga 1.3 (2013).
Aziza, Zelliana, et al. Pengaruh latihan skipping terhadap vertical jump atlet bola voli di UKM
bola voli putera Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diss. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2015.
Broto, Danang Pujo. "Pengaruh Latihan Plyometrics Terhadap Power Otot Tungkai Atlet
Remaja Bola Voli." Motion: Jurnal Riset Physical Education 6.2 (2015): 174-185.
Bayu Surya. (2010). Skipping.(http://bayumuhammad.blogspot.com/2010//). Diunduh pada
tanggal 12 September 2013.
Chrissie Gallagher. (2006). Skipping.(http://.ChrissieGallagherblogspot. com/2006//).Diunduh
tanggal 12 September 2013.
Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY. Fakultas Ilmu
Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Cholid Narbuko. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdikbud. (2000). Pendidikan Jasmani SMA. Jakarta: Balai Pustaka.
http://eprints.uny.ac.id/68607/1/TAS%20Ilham%20Krisna%20Sugianto%2015602244012.pdf
Haspami, Pebrianto. "Pengaruh Latihan Skipping terhadap Tinggi Loncatan Vertical Jump Atlet
Bolavoli." Jurnal Patriot 1.2 (2019): 399-410
Lubis, Muhammad Ridwan, Baiq Satrianingsih, and Johan Irmansyah. "Model program latihan
pembinaan prestasi cabang olahraga bola voli pantai di NTB." Prosiding Seminar
Nasional Pendidik dan Pengembang Pendidikan Indonesia. 2018.
Lolly. (2001). Cara Meremidi Kesalahan Belajar Tekhnik Lompat Jauh Gaya Lenting dalam
Pembelajaran Atletik di UNY. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Listina, Ria. Mengenal Olahraga Bola Voli. PT Balai Pustaka (Persero), 2012.
58
59