"Satu, Dua, Tiga Cheese" "Hahahahhaa" "Lihat, Bagus Kann?"
"Satu, Dua, Tiga Cheese" "Hahahahhaa" "Lihat, Bagus Kann?"
“Hahahahhaa”
“Lihat, bagus kann?”
“Iyaa dong…”
“Kamera lama tapi tetap bagus...”
“Iyaa….”
“Fotoin aku juga, iel.”
Halo, Iel.
Terima kasih untuk hari ini.
“Bagaimana?”
“Sudah sampai rumah kah?”
“Sudah, Iel.”
“Oh iya, tadi aku pergi dengan temanku si Jesya.”
“Iya…”
“Kamu sedang sibuk biasanya.”
Aku memang gemar melukis.
Sudah banyak lukisan yang aku buat.
Dengan perasaan senang maupun tidak.
-G.
FOTO
“Aku mencintaimu, Gemma.”
“Kau tahu itu.”
“Aku tahu...”
“Dan, aku mencintaimu juga, Iel.”
“Bagaimana kalua kita pulang sekarang? Aku lelah.”
“Baiklah.”
Malam itu, kami berbincang banyak.
Tentang kehidupan dan percintaan.
Gabriel, jauh lebih tampan jika dilihat dari dekat.
Potongan rambutnya yang pas,
Dan sikapnya yang dingin.
-G.
“Aku minta maaf, Gemma.”
“Aku tahu aku salah.”
“But, can we be friends?”
-G.