Bintang Di Surga Part 14
Bintang Di Surga Part 14
Ify dan rio masih terdiam di sama,jemari ify pun masih di genggaman rio,tatapan mereka masih
saling bertemu,membuat jantung mereka berdetak tak beraturan.
“ lo tau ngak fy,setiap gue liat senyum lo,gue ngerasa liat surga..” ok rio kali ini lebay sambil
senyum gaje,tapi mungkin kata kata itu yang menggambrkan perasaannya sekarang.
“ elah emang yah,cowok tuh di mana mana sama aja,ujung2nya tetep aja ngegombal..dan lo tahu
gombalan lo gombalan terparah tau ngak..” bales ify menghadap ke depan..
“ tapi suka kan..” goda rio..
“ apa sih,,yyeee…” ify mendorong rio sampai badannya miring sambil terkekeh,melihat tingkah
rio yang semakin gaje,tapi ify tetep aja salting dengan semua apa yang di lakukan rio.
***
Malam yang melelahkan bagi Gabriel dan acha,sampai sekarang mereka berdua masih
melakukan aktifitasnya..
“ gini deh cha,,lo kibasin rambut dulu baru balik ke kamera,,ok..” Gabriel masih memberika
arahan dari jauh..
Gabriel berdiri di belakang acha dan memegang dagu acha bermaksud memiringkannya,setelah
itu ia merapikan rambut acha,meletakkan tangan acha di atas pahanya,..
Sesuatu yang sama ada di dalam hati acha,membuat pipinya memerah,makin merah aslinya.
Tanpa mereka sadari pak dave menyaksikan adegan itu dan tersenyum kecil.
“ senyum dikit yah cha…” kata Gabriel sadar dari pikirannya terhadpa acha.sontak acha salah
tingkah,,..
“ ok,selesai ..akhirnya..” Gabriel menghembuskan nafasnya keras keras dan memberikan jempol
kea cha dengan senyumannya..
Sedangkan Gabriel sibuk meneliti foto foto hasil karyanya tadi,dan memilih yang terbaik.
Sekali lagi Gabriel terpaku pada foto foto acha,melihat senyumannya membuat pikiran Gabriel
tenang,setidaknya bias melupakan sivia walau hanya sesaat.
Tiba tib a pak dave dating menepuk bahunya,sontak Gabriel kaget dan duduk tegak.
“ lah,bukannya semua model kita emang cantik pak,dan harus cantik malah..” balas Gabriel
“ tapi acha cantiknya beda kan..” goda pak dave,membuat Gabriel salah tingkah..
“ bapak punya ide yel..” kata pak dave telunjuknya berada di bawah dagunya..
Gabriel menaik turunkan alisnya,*ingetwaktuitudeh* penasaran.
“ bagaimana kalo acha sama kamu jadi couple,kan seru,dan pastinya beda dari majalah2 majalah
lain…gimna..?/” usul pak dave dengan semangatnya.
“ loh,di coba dulu lah yel,kamu ngak mau kan majalah kita gambrnya itu itu aja,lagian bapak liat
kamu sama acha punya kimestri yang bagus ko’,,kalo masalh siapa yang motret,kan ada
dayat,dia bias ko’ gantiin kamu untuk sementara..” terang pak dave merangkul Gabriel..
Gabriel terdiam,sepertinya melawan pak dave ngak akan jadi keputusan yang baik,Gabriel hanya
bias diam menerima apa pu kata bosnya,dan hasilnya mau tidak mau Gabriel harus menurut.
“ ok kan,,deal yah yel,,besok kita mulai…” kata pak dave memukul belakang Gabriel dan
kemudian berlalu tanoa mendengar penjelasan Gabriel lagi..
“ mampus,,gue ngak akan mungkin bias jadi model,,elah pak dave ngaco nih…” kata gabrieol
memukul jidatnya stress..
“ ooww,,ya udah gue duluan yah,,udah malm nihh..” kata acha tersneyum kemudian mengangkat
kakinya..
Setelah beberapa langkah ada perasaan menyesal di diri Gabriel telah membiarkan acha belalu
begitu saja..gabriel pun memanggil acha..
“ cha,,acha…” teriak Gabriel meraih tas,kunci mobil dan mengalungkan kamerannya dengan
cpat,dan kemudian mendekati acha yng sudha berbalik di sana..
Jadilah mereka Gabriel mengantar acha pulang untuk ke dua kalinya,sampai di sini,Gabriel
merasa nyaman dengan acha,begitu pun sebaliknya.
“ dalam mobil Gabriel tak henti hentinya melirik acha yang semakin cantik dengan cahaya lampu
malam .
“ cha,,gue boleh nanya nggak..??” Gabriel mencairkan suasana.dan sejenak menoleh kea rah
acha..
“ ya,,Tanya aja..”
“ kalo gue anterin kayak gini,kira kira ada yang marah ngak yah..” Tanya Gabriel dengan lidah
berat,
Detik kemudian acha tertawa kecil melihat Gabriel yang terlihat keren dengan wajah seriusnya
nyetir..
“ seriusan cha..??aduh gue jadi ngak enak…pasti pacar lo yah…” tebak Gabriel merasa
bersalah,tapi ada rasa sesal di sana,itu artinya acha sudah milik orang lain,..
“ cowok gue…??bukan yel,,bukan,maksud gue nyokab gue,lagian aslinya bukan marah sih,tapi
Cuma khawatir,tau lah orang tua kek gimana,perhatiaannya kadang berlenbihan…” bales acha
sekarang membalikkan badannya mengarah ke Gabriel..
“ oo jadi nyokap lo,,kirain pacar lo,kalo masalh tentang nyokap bokap sih,gue ngak terlalu
paham cha,gimana mau paham orang gue ngak pernah dapet perhatian lebih dari
mereka,perhatian mereka tuh semuanya ada di kerjaan mereka masing masing,sibuk itulah ini
lah,,waktu buat gue sama ify mah ngak ada,nothinglah…” terang Gabriel sekarang
meminggirkan mobilnya wajahnya berubah menjadi sedih ketika mengingat semua itu,sedangkan
acha merasa bersalah.
“ ya ampun yel,,sory banget yah gue ngak bermaksud buat bikin lo sedih…sory yah…” kata acha
memegang tangan Gabriel
Gabriel keluar dari mobil dan bersandar di depan mobilnya,acha turun dari mobil dan ikut duduk
di mobil Gabriel..
“ lo ga salah lagi cha,mungkin gue nya aja yang ngak cengeng..” kata Gabriel melipat
keduatangannya did epan dada melihat ke atas langit.
Acha turun dari atas mobil kemudian melangkah ke dekat Gabriel,dan kembali duduk di sana.
“ lo ngak cengeng yel,kalo gue di posisi lo pasti gue juga ngerasain hal yang sama,malah
mungkin gue ngak bias ngejalni ini semua,tapi lo,,lo bias kan,lagian gue yakin mereka kayak gini
kan juga untuk lo sama ify,buat kalian berdua..” lata acha memiringkan kepalanya melihat
Gabriel dan tersenyum.
“ ok.mungkin gue bias,gue juga ngak peduli , tapi ify..??bagaimana dengan dia,gue yakin dia
kangen banget di perhatiiin orang tua gue,tapi nyatanya mereka masih nyaman tinggal di
sana,ngak mikirin kalo kita di sini kangen sama mereka,kita ngak butuh uang mereka,kita butuh
perhatian..” terang Gabriel.
“ lo salah yel..,gue yakin pas mereka mau tidur,mata mereka ngak akan pernah bias tidur karena
nyokap bokap lo mikirin kalian,,,gue yakin banget,dan apa paun yang terjadi kasih saying
seorang papa mama itu ngak akan pernah berubah,Cuma cara mereka mereka ngungkapin semua
itu beda beda yel..” jelas acha menopang dagunya melihat kedepan..
“ gue salut tau ngak sama lo,,di umur lo yang segini,lo bias ngomong sedewasa itu,,” puji
Gabriel..
“ yadong,orang gue suka nonton sinetron,dan lo tahu di saat sat kayak gini biasanya tuh si cewek
ngomong kek gitu,jadi yah…gue tau donk..keren kan..” kata acha aslinya becanda..
Gubrak..!!
“ udah ah~,,oiya gue boleh nanya ga..?” sekarang nada bicara acha berubah serius.
“ gue liat lo perhatiiiiiiiiiiiiiiiian banget sama sivia,lo sayang yah sama dia..??”
Gabriel sontak terdiam dan menoleh ke arah acha dengan wajah serius.
“ knapa yel..??tapi,,kalo lo ngak mau jawab juga ngak apa apa ko’,lagian ini semua kan bukan
urusan gue…” kata acha ketika menyadari wajah Gabriel nampak berubah setelah mengajukan
pertanyaan tadi.
“ dia ngak pernah ngerti perasaan gue cha…sama sekali ngak pernah..” terang Gabriel tanpa
menoleh ke acha ,ia memilih untuk tertunduk memainkan jarinya.
Acha memalingkan wajahnya ke Gabriel dengan berat,sekarang acha bener bener merasa
bersalah menanyakan hal tersebut.
“ gue ngak tau lagi harus gimna sama dia,dan sekarang gue juga tahu kalau dia suka sama cowok
lain bukan gue,!!gue yang selama ini ngasih perhatian lebih ke dia,gue yang selalu ada buat
dia,semua itu ngak cukup buat nyadarin sivia kalau gue sayang banget sama dia,..” jelas Gabriel
tersenyum pahit..
Acha memegang tangan Gabriel erat..
Membuat Gabriel terdiam dan melihat acha yang sekarang tersenyum tipis padanya.
“ suatu saat nanti dia akan ngerti,dan dia akan sangat sangat menyesal karena selama ini
nyianyiain cowok kayak lo…” pinta acha masih menatap dan menggenggam tangan Gabriel..
“ lagian gue ngak apa apa ko’,,yang paling penting sivia bias tersenyum dengan pilihannya
walaupun pad aakhirnya pilihannya bukan gue.!” Lanjut Gabriel tersenyum lepas,berbeda
dengan hatinya yang tak bias lepas dari bayangan sivia.
“ sivia beruntung banget yah bisa di cintai sama cowok kayak lo,,,” ceplos acha.
“ tapi gue yang g beruntung karena cinta gue bertepuk sebelah tangan..” balas Gabriel.
Mereka berdua terdiam hanya suara klaskon motor dan mobil di antara mereka,
Entahlah , sear tidak sadar Gabriel merasa nyaman berada di dekat acha,nyaman ketika
menceritakan semuanya ke acha walaupun ia baru kenal sosok acha,dan ada rasa menyesal juga
di sana,kenapa ia baru kenal acha sekarang kenapa ngak dari dulu.
Sedangkan acha masih tersenyum di sana,sangat sangat nyaman berada di dekat Gabriel,bias
melihat senyuman dan matanya yang indah,adalah suatu hal yang menguntungkan baginya.
“ suatu saat nanti kita akan mendapatkan cinta sejati kita.” Kata acha dan Gabriel bersamaan,dan
mereka berdua tidak menyangka bias mengeluarkan kata kata yang sama dengan waktu yang
sama.
Mereka lalu bertatapan ada yang aneh dan menyenagkan di sana,membuat mereka tertawa
bersama.
***
Kampus.
Sivia dan ify berjalan berdua seperti biasa.di selangi cerita lucu di antara mereka,
Sivia tersenyum tak seperti biasanya,ada rasa sakit ketika melihat Alvin karena teringat dengan
satu hal ‘ Alvin masih mencintai shilla’
“ hai vin…” ify pun tersenyum biasa,karena tahu perasaan sahabatnya sekarang gimana.
“ cciiee yang sekarang nyariin rio….aseeekkk…” goda Alvin ke ify,sivia Cuma tersenyum
kecil,berusaha bersikap biasa di depan Alvin,tapi tetep susah.
“ apan sih gue kan Cuma nanya,emang ngak boleh,,boleh donk…” celoteh ify..
“ iya iya,,tuh dia…” kata Alvin kemudian menunjuk rio yang skearang berjalan santai ke arah
mereka.
Dea berjalan di depan rio dan terjatuh,aslinya pura pura terjatuh sambil melirik kea rah ify dkk..
Senyuman lepas dari ify sekarang berubah manyun,Alvin dan sivia Cuma memasang wajah
heran..
“ adduuhhh..” rintih dea di depan rio..
Rio sontak berlutut di samping dea dan menolongnya..
“ ya udah,, kita duduk di sana dulu gue obatin…” tawar rio,kemudian dengan cepat membantu
dea berdiri dan membantunya berjalan..
Tanpa melihat ke ify lagi rio langsung membawa dea ke tempat yang ia maksud.
“ biarin ify sendiri , mungkin dengan dia sendiri dia bias lebih mengartikan perasaannya terhadap
rio,..” kata Alvin .
Ify berlari dan berhenti di bawah pohon tempat biasa mereka nongkrong.
“ ngak akan ada cowok sesempurna adit,Cuma adit yang bias bikin lo tersenyum,dan lo harus
inget adit ngak pernah biarin air mata lo turun walau hanya setetes..” batin ify menghapus air
matanya..
“ bahkan dia ngak teriak ke gue,,kalo dia harus membantu dea,,sama skali ngak..”
“ gue udah mulai percaya dengan semua perhatian rio ke gue,tapi sekarang dengan mudahnya dia
berpaling ke cewek lain…” omel ify menumpahkan semua amaranya ke satu daun yang sekarang
ada di tangannya,sambil merobek robek daun tersebut ify terus membanding bandingkan adit dan
rio..
Dan tentunya adit selelu menang.
***
Di sebuah café, sivia dan Alvin makan bersama,Alvin yang mengajak,dan tentu sivia mau.
Setelah pesana mereka berdua datang , mereka langsung menyantapnya di selangi dengan
candaan candaan kecil.walaupun sivia tak pernah melupakan ‘ Alvin masih sayang shilla’
“ shilla gimana vin…” Tanya sivia walaupun sangat sulit mengeluarkan kata kata tersebut,
Dengan cepat Alvin mengambil minuman dan tak sadar minuman siapa yang iya ambil,
“ ya ampun sory sory…” bales Alvin sekarang mengambil minuman yang satunya,tapi minuman
sivia sudah ia minum.
“ denger nama shilla aja lo udah kek gini vin..” batin sivia manyun.
“ gue masih ngak bias ngertiin perasaan gue vie,gue takut kalau gue kembali ke shilla,dia sakitin
gue lagi.” Terang Alvin..sambil mencoba memasukka makannanya ke mulut dengan wajah
kurang semangat.
“ ooo..apa pun keputusan lo,gue akan tetep ngedukung lo..” pinta sivia tersenyum lebar namun
menyakitkan.
“ udah ah ngak usah ngomongin shilla,bias bias mod gue ilang,,mending sekarang tebak tebakan
yuk..” ajak alvin mulai bercanda.
“ nih yah,,siapa yang kalah harus naik ke panggung dan nyanyi di sana,,gimana..??berani
ngak..??” kata Alvin menunjuk panggung kosong di atas..
Tak butuh waktu lama untuk sivia memikirkan tawaran Alvin,ia pun mengangguk..
“ siapa takut..”
“ lo liat deh,,,cowok sama cewek yang pake baju putih biru di belakang gue,” kata Alvin masih
menyantap makanannya,sivia pun memiringkan kepalanya melihat orang yang di maksud Alvin..
“ kenapa..??
“ lo perhatiin,mereka kan lagi berantem tuh,,menurut lo setelah itu mereka bakalan ngapain…”
Tanya Alvin dengan santainya..
Sivia berpikir..
“ bentar lagi si cewek ngeguyur cowoknya pake minuman..abis itu ceweknya ninggalin
cowoknya,mata keranjang sih…yakin gue,,biasanya kan di sinetron2 kayak gtu..” kata sivia
polos.
“ oohh ya….,,kalo gue,,si cowoknya bakal ngeluarin bunga dari punggungnya,terus ngasih ke
ceweknya,dan yang terakhir ceweknya luluh lagi,,” jawab Alvin yakin..
“ 1 2 3..” Alvin dan sivia menghitung,setelah hitungan ke tiga yang terjadi adalah..
“ maafin aku yah beb,,nih buat kamu,,” kata cowok tadi ke ceweknya sambil ngeluarin
bunga,dan berlutut di depan sang cewek..
“ aku janji ngak akan nyakitin kamu lagi,lagian dia bukan siapa siapa aku ko’,,yang ada di
hati aku tuh Cuma kamu,dan aku ngak akan pernah bias tanpa kamu…” lanjut si cowok
setelah ceweknya mengambil bunga yang di berikan tadi..
“ vin,,ngak lucu deh,,gue ngak bias nyanyi,,pliss vin jangan donk,yang lain deh,,ya ya..” bujuk
sivia,tapi alvin tetep menarik sivia ke atas panggung.
“ ayo ,, lo duduk di sini,,” perintah Alvin dan sivia pun duduk di kursi yang sudah di sediakan.
Sambil terus menutupi wajahnya dengan kedua tangannya..
“ maaf semuanya,teman aku mau nyanyi nih,,tolong di dengerin yah..” kata Alvin memakai
mike,,makin menambah kegugupn sivia..
Ia pun berbalik ke cowok yang megang gitar di belakangnya,memberikan isyarat untuk memulai
musiknya..
Sambil sesekali memukul pahanya sivia tersenyum ke semua pengunjung café,dan tentunya
tatapan berhenti pada Alvin yang sekarang menopang dagu karena terkesima dengan sivia yang
cantik,,
ku tetap menunggu
ku tetap menunggu
repeat reff
ku tetap menunggu
tau deh..
eehh mau tau apa yang di katakan alvin ke sivia atas penampilannya..??
yukk intip part 15,,tapi sebelumnya si penulis mau intip koment kalian dulu..