Anda di halaman 1dari 7

Pengumpulan Data

Layla Fickri Amalia, S.Si., M.Si


Pengumpulan data, merupakan tahap awal dari kegiatan statistik, dimana ada beberapa hal yang akan di
bahas didalam pengumpulan data yaitu :
Macam-macam cara pengumpulan data, yaitu
1. Wawancara (interview) adalah salah satau cara pengumpulan data statistik dengan jalan tanya jawab , antara
interviewer dengan objek yang diselidiki (responden) baik langsung maupun tidak langsung.
Contoh: - Tanya jawab antara face to face (langsung) - Tanya jawab melalui telepon (tidak langsung)
2. Angket atau questioner atau regestrasi adalah suatu cara penyelidikan statistik dengan jalan pengumpulan data
dengan memberikan seberkas daftar pertanyaan kepada objek yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam jangka waktu tertentu untuk diisi dan dikembalikan.
Contoh: - Regestrasi - Questioner yang dikirim melalui telepon.
3. Test, dan skala objektif adalah pengumpulan data tentang ciri-ciri individu, dapat bersifat langsung ataupun
tidak langsung tergantung pada cara penarikan kesimpulan. Cara test yang demikian itu, setiap individu
diharapkan mengisi angka atau tanda tertentu dalam kertas test. Umumnya, tanda-tanda yang harus yang diisikan
sudah dibatasi pada dua atau beberapa pilihan dari beberapa pilihan. Ada kalanya, tanda-tanda atau angka-angka
dapat diisi oleh penguji setelah melihat atau memperhatikan individu objek tesnya. Sehingga penarikan
kesimpulan juga dilakukan atas dasar hasil tanda-tanda dari kertas test tersebut.
Contoh : a. Test kecerdasan dan bakat (intelligent and aptitude test) b. Test prestasi (achievment test) c. Test
kepribadian (personality test) Dimana sebagian besar dari test dan skala objektif di atas digunakan dalam riset
psikologi.
4. Observasi tingkah laku adalah bentuk pengumpulan data dimana penarikan kesimpulan tentang ciri-ciri
individu dengan cara melihat, mendengar, dan mengalami peristiwa itu sendiri. Sehingga hampir sama dengan
pengumpulan data dengan cara test dan skala objektif. Cara test yang demilian itu banyal digunakan dalam
riset psikologi, sosiologi, dan ekonomi.
5. Metode proyektif adalah dalam analisis psikologi, proyeksi berarti mencetuskan inpulsi yang tidak sadar dari
diri sendiri cara melihat sesuatunya seakan-akan inpulsi orang lain. Inpulsi berarti dorongan hati. Misalnya,
seorang anak dapat dipelajari emosi, motif, maupun sikapnya dengan jalan meminta anak tersebut menulis
tentang dirinya sendiri.Dari tulisan tersebut kita dapat mengevalusi emosi, motif, maupun sikapnya yang
bersifat kejiwaan itu.
Macam-macam daftar pertanyaan
1. Daftar pertanyaan yang sifatnya tertutup adalah suatu pertanyaan yang telah dilengkapi dengan alternatif
jawaban . Jadi di dalam menjawab pertanyaan tersebut, responden cukup memilih jawaban yang dianggap
tepat.
Contoh :
1. Apakah saudara setuju bila di daerah saudra suatu kursus ketrampilan bagi mereka yang putus sekolah
a.Ya, setuju b. Tidak, setuju c. Ragu, setuju dan tidak
2. Bila saudara tidak, setuju apa alasannya
a. Tidak membantu memecahkan masalah pengangguran b. Akan meminta biaya penyelenggaraan pada
masyarakat c. Belum saatnya.
3. Bila saudara setuju, program ketrampilan apakah yang disarankan a. Memasak b. Menjahit c. Dan berta
2. Daftar pertanyaan yang sifatnya terbuka adalah suatu daftar pertanyaan yang tidakdilengkapi dengan alternatif
jawaban. Jadi responden bebas menjawab pertanyaanpertanyaan tapi terarah.
Contoh: 1. Apakah saudara salah seorang peserta ketrampilan di desa ini ?
2. Jenis ketrampilan apakah yang sudara ikuti ?
3. Apakah saudara menyenangi kursus ketrampilan yang saudara ikuti ?
4. Bila senang, nantinya dimana saudara akan bekerja ?.
Syarat-syarat data yang baik dan supaya berguna
antara lain
1. Data harus objektif, maksudnya data itu harus sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Misalnya produksi yang turun dilaporkan naik,. Ini artinya data tidak
objektif, harga satu satuan barang Rp. 500,00 dilaporkan menjadi Rp. 1.500,00 ,
walaupun disertai dengan adanya kuitansi tetap dikatan tidak objektif.
2. Data harus bisa mewakili (Representative). Misalnya laporan produksi padi dari
suatu daerah, hanya didasarkan atas sawah-sawah yang subur saja, ini disebut tidak
mewakili laporan harga yang hanya didasarkan atas pasar pasar yang murah saja
juga tidak mwakili laporan konsumsi susu hanya dari golongan orang kaya saja juga
tidak mewakili
3. Kesalahan baku (standard error) harus kecil. Suatu perkiraan (estimit) dikatakan baik (mempunyai tingkat ketelitian
yang tinggi) apabila kesalahan bakunya kecil.
Ketiga syarat tersebut di atas sering disebut syarat data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable). Kedua syarat
berikut (4 dan 5) lebih menunjukkan manfaatnya atau kegunaannya yaitu :
4. Harus tepat waktu Khususnya kalau data akan digunakan untuk melakukan kontrol atau evaluasi, syarat tepat
waktu ini penting sekali agar supaya sempat dilakukannya penyesuaian-penyesuaian atau koreksi-koreksi seperlunya
kalau ada kesalahan atau penyimpangan-pnyimpangan yang terjadi di dalam implementasi suatu perencanaan.
5. Harus relevan , maksudnya data dikumpulkan harus ada hubungannya dengan persoalan yang akan dipecahkan.
Misalnya pemerintah mengetahui ada kemetosotan produksi padi selama beberapa tahun terakhir ini.

Anda mungkin juga menyukai