PENYIAPAN DAN
PENYAJIAN DATA
KHUSNUL KHATIMAH J.
KKJ
[Pick the date]
Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah Subhana Wa
Taalah, sehingga penyelesaian Makalah Judul: “(Penyiapan dan Penyajian Data)”
dapat diselesaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan
hidayahnya bagi kita semua.
Makalah ini merupakan salah satu syarat guna memenuhi salah satu mata
kuliah wajib yakni Statistik dan Probabilitas. Di dalam makalah ini berisi tentang
pengetahuan dasar dari satistika dan probabilitas mulai dari definisi, sejarah , maupun
keterkaitan dengan bidang ilmu lain.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari
ilmu matematika terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat
yang tinggi, terebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.
B. Rumusan Masalah
1. Jenis-jenis data
2. Bagaimana Pembulatan angka?
3. Bagaimana Teknik Pengumpulan data?
4. Baimana pemeriksaan data?
5. Bagaimana Penyajian data
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Data
Keterangan atau informasi mengenai suatu hal bisa berbentuk kategori,
misalnya rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal dan sebagainya, atau bias juga
berbentuk bilangan. Dua bentuk informasi ini dinamakan data atau data statistik.
Data jenis pertama data kualitatif, yaitu data yang dikategorikan menurut
gambaran kualitas objek yang diperhatikan. Golongan data inididefinisikan
menurut sifat atau atribut, seperti sembuh, baik, gagal dan sebagainya.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif dan data nilainya
berubah disebut data pengubah. Dari nilainya data kuantitatif dapat dibedakan
atas data farik (peubah farik) dan data mahar (peubah mahar). Hasil yang
diperoleh untuk mencacah merupakan data farik, sedangkan hasil mengukur
disebut data mahar.
Menurut sumbernya, data dibedakan dua macam, yaitu data intern dan data
ekstern. Sebuah kantor mencatat segala macam kegiatan pegawai, pengeluaran
biaya, keadaan inventaris dll yang terjadi dalam kantor itu, hasil pencatatan itu
merupakan data intern . Dalam berbagai situasi, sebuah kantor juga memerlukan
data dari kantor lain atau institasi luar untuk digunakan sebagai data pembanding,
data ini disebut data ekstern.
Dilihat dari siapa yang mengumpulkan data itu, data dapat dibedakan atas
dua macam pula, yaitu data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan
langsung dari seorang responden di lapangan disebut data primer, sedangkan data
yang diambil dari data yang sudah dikumpulkan orang lain disebut data sekunder.
Untuk mendapatkan data sahih dan andal harus didapatkan dengan cara
bagaimanapun dan dari manapun. Kesahian dan keandalan ini sangat bergantung
kepada alat ukur, sampel dan prosedur pengumpulan data.
B. Pembulatan angka
Aturan 1 Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan kurang dari 5,
maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinya tetap (tidak berubah)
Contoh : 50,16482 ton akan dibulatkan hingga dua angka di belakang koma
menjadi 50,16 ton angka yang harus dihilangkan adalah 482 dengan angka terkiri
4 (kurang dari 5). maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinya (yaitu 6)
tetap (tidak berubah).
Aturan 2 Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih dari 5
atau angka 5 diikuti oleh angka-angka bukan nol semua, maka angka terkanan
dari angka yang mendahuluinya bertambah dengan satu. Contoh : 50,14652 akan
dibulatkan hingga dua angka di belakang koma menjadi 50,15 50,14501 akan
dibulatkan hingga dua angka di belakang koma menjadi 50,15 .
Aturan 3 Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan sama dengan
5 atau angka 5 diikuti oleh angka-angka nol semua, maka angka terkanan dari
angka yang mendahuluinya tetap jika angka tsb genap, dan bertambah satu jika
angka tsb ganjil. Contoh : 50,14500 akan dibulatkan hingga dua angka di
belakang koma menjadi 50,14 50,13500 akan dibulatkan hingga dua angka di
belakang koma menjadi 50,14.
1. Interview (Wawancara)
a. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi
apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah
disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi
pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai
pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat
menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan
material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan
lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan
Mahasiswa terhadap pelayanan Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon:
1) Bagaimanakah tanggapan Saudara/I terhadap pelayanan yang ada di
PBA?
a) Sangat bagus
b) Bagus
c) Tidak bagus
d) Sangat tidak bagus
2) Bagaimanakah tanggapan Saudara/i terhadap pelayanan
Administrasi di IAIN Syekh Nurjati?
a) Sangat bagus
b) Bagus
c) Tidak bagus
d) Sangat tidak bagus
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa
prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:
a. Prinsip penulisan angket
3. Observasi
Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen
pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman
diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar
mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan
penilaian kepada skala bertingkat. Misalanya memperhatikan reaksi
penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai
reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
D. Pemeriksaan Data
Sebelum data Setelah data terkumpul maka kita harus memeriksa data itu
kembali. Misalkan, seorang guru mencatat hasil ulangan Matematika seluruh
siswanya. Sebelum mencari nilai rata-ratanya, ia perlu memeriksa untuk
memastikan data yang diperolehnya tidak salah catat. Ia juga perlu memeriksa
apakah ada nilai-nilai yang harus dibulatkan atau tidak. Kesalahan pen catatan
dan pembulatan data ini akan menyebabkan nilai rata-rataulangan Matematika
di kelas tersebut tidak sesuai dengandata yang sebenarnya.
E. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan
hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.Data yang disajikan harus sederhanaan jelas agar
mudau dibaca.Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamatd dapat
dengan mudah memahami apa yang kita ajikan untuk selanjutnya dilakukan
penilaian atau perbandingan dan lain lain.
Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti
data yang disajikan dapat menarik perhatian orang lain untuk membanya dan
memahami isinya. Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan dengan:
penyajian data dapat dibuat berwarna, dan bila data yang disajikan dalam bentuk
banyak maka pelu bervariasi pnyajiannya (tidak hanya dengan table saja).
Penyajian data dengan pictogram, (dapat menggambarkan realitas yang
sebenarnya) merupakan penyajian yang komunikatif, tetapi sulit membuatnya dan
mahal. Tetapi setelah ada peralata computer, pembuatan pictogram dan berbagai
model penyajian data menjadi sanga mudah menadi masalah lgi.
Beberapa cara penyajian data menurut sugiono yang dikemukakan disini
adalah: dengan table, grafik, diagram lingkaran dan pictogram.
1. Tabel
Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan table merupakan
penyajian yang banyak digunakan, karena lenih efisien dan komunikatif.
Terdapat dua macam table, table boasa dan table distribusi frekuensi.
a. Contoh table Data Nominal
Telah dilakukan pengumpulan data untk mengetahui komposisi
pendidikan pegawai di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Blok M.
Berdasarkan studi dokumentasi diperoleh keadaan sebagai berikut:
a) Bagian Pamasaran, S1=2 orang; D3=5 orang; SMTA=4 orang
b) Bagian Akademik, S1=4 orang; D3=2 orang; SMTA=1 orang
c) Bagian Keuangan, S1=1 orang; D3=1 orang; SMTA=3 orang
d) Bagian Penempatan, S1= 1 orang; D3=0 orang; SMTA=1 orang
Dari data mentah di atas dapat disusun ke dalam table dibawah ini:
TABEL 2.1
KOMPOSISI PENDIDIKAN PEGAWAI
POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS BLOK M
Tingkat Pendidikan
No Bagian Jumlah
S1 D3 SMTA
1 Pemasaran 2 3 5 10
2 Akademik 4 2 1 7
3 Keuangan 1 1 3 5
4 Penempatan 1 0 1 2
Jumlah 8 6 10 24
1 Nengwida 780 1
2 Harti 560 2
3 Nunung 440 3
4 Puspita 420 4
5 Iwan 300 5
1 Gaji 37.58
2 Insentif 57.18
3 Transportasi 68.60
4 Perumahan 48.12
Disusun bila jumlah data yang akan disajikan cukup banyak, sehingga
kalau disajikan dalam bentuk tabel biasa menjadi tidak efisien, kurang
komunikatif, dan tidak menarik. Selain itu tabel ini dibuat untuk persiapan
pengujian terhadap normalisasi data yang menggunakan kertas peluang
normal.
TABEL 2.4
DISTRIBUSI FREKUENSI
NILAI MATAKULIAH STATISTIKA 150 MAHASISWA
Kelas Frekuens
No Kelas
Interval i
1 10 – 19 1
2 20 – 29 6
3 30 – 39 9
4 40 – 49 31
5 50 – 59 42
6 60 – 69 32
7 70 – 79 17
8 80 – 89 10
9 90 – 99 2
Jumlah 150
Rumus Sturges :
K = 1 + 3,3
log n
Dimana :
log = Logaritma
2 7 6 4 5 8 5 4 3 6
7 9 9 0 1 8 5 8 6 1
5 4 9 5 6 4 5 5 6 6
3 4 3 1 5 2 8 5 9 3
7 4 6 5 6 2 4 7 6 5
0 8 1 5 0 5 7 8 1 4
5 7 7 6 3 6 4 5 5 6
7 6 3 2 6 7 0 1 9 8
2 4 6 4 5 8 5 1 7 5
7 6 2 3 4 3 9 3 2 7
8 4 5 5 7 5 8 6 6 3
2 5 4 2 1 3 2 9 0 5
4 6 6 7 6 4 5 3 4 4
1 5 2 5 0 2 5 4 9 5
4 6 4 6 7 4 5 4 7 8
9 4 0 1 3 4 9 6 1 6
4 6 5 3 3 5 7 4 6 5
3 9 4 1 6 1 5 4 6 3
8 7 5 5 9 6 4 2 5 5
0 1 3 6 1 0 1 9 6 7
3 5 4 3 5 2 6 4 8 6
5 4 3 9 6 7 2 4 5 1
5 8 6 5 7 5 5 2 7 6
9 9 0 1 1 3 8 6 7 8
6 5 4 6 7 5 4 4 5 4
2 7 8 9 6 2 9 5 4 1
3 6 8 5 4 4 5 4 6 7
3 1 0 7 2 5 9 4 8 3
5 7 3 5 6 5 8 4 5 6
5 0 9 9 9 1 5 6 5 7
TABEL 2.5
PENYUSUNAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
DENGAN TALLY
No Kelas Kelas Interval Tally Frekuensi (f)
1 10 – 19 I 1
2 20 – 29 IIIII I 6
3 30 – 39 IIIII IIII 9
8 80 – 89 IIIII IIIII 10
9 90 – 100 II 2
Jumlah : 150
Kurang dari 20 1
Kurang dari 30 7
Kurang dari 40 16
Kurang dari 50 47
Kurang dari 60 89
1 10 – 19 1 0,67
2 20 – 29 6 4,00
3 30 – 39 9 6,00
4 40 – 49 31 20,67
5 50 – 59 42 28,00
6 60 – 69 32 21,33
7 70 – 79 17 11,33
8 80 – 89 10 6,67
9 90 – 100 2 1,33
Jumlah : 100
3. Grafik
Selain dengan table, penyajian dta yang cukup popular dan komunikatif
adalah dengan grafik. Pada umumnya terdapat dua macamgrafik yaitu,: grafik
garis (polygon) dan grafik batang (histogram). Garfik batang ini dapat
dikembangkan lagi menjadi grafik balok (tiga dimensi). Suatu grafik selalu
menunjukkan hubungan antara “jumlah” dengan variable lain, misalnya
waktu.
5) Jerman : 50 jt jiwa
A. Kesimpulan
Data merupakan sesuatu yang sangat penting dalam statistic, maka dari itu
kita harus memahaminya. Dua bentuk informasi ini dinamakan data atau data
statistik. Data jenis pertama data kualitatif, yaitu data yang dikategorikan menurut
gambaran kualitas objek yang diperhatikan. Golongan data inididefinisikan
menurut sifat atau atribut, seperti sembuh, baik, gagal dan sebagainya.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif dan data nilainya
berubah disebut data pengubah. Dari nilainya data kuantitatif dapat dibedakan
atas data farik (peubah farik) dan data mahar (peubah mahar). Menurut
sumbernya, data dibedakan dua macam, yaitu data intern dan data ekstern.
DAFTAR PUSTAKA