Anda di halaman 1dari 2

Untuk mempromosikan dan menjual merek atau produknya, seorang maager pemassaran dapat

menggunakan dua strategi, yaitu strategi push dan strategi pull. Produsen, pedagang grosir, dan
distributor “push (mendorong)” produk ke pengecer, dan pengecer “push (mendorong)” produk
ke pelanggan. Pengecer juga menarik pelanggan menggunakan berbagai metode. Pengecer sering
kali menggunakan kombinasi metode push-pull untuk menarik calon pelanggan.
Perbedaan utama antara push marketing dan pull marketing adalah cara konsumen dijangkau.
Dalam strategi push, idenya adalah untuk mempromosikan suatu produk dengan membuatnya
tersedia bagi konsumen. Jika hal ini dilakukan, perhatian harus diberikan pada tampilan
komersial dan daya tarik pembeli di toko.
Sedangkan pada pull marketing, idenya adalah membangun loyalitas dan menarik konsumen
terhadap produk. Contohnya termasuk Porsche dan Lamborghini. Kedua merek ini perlu lebih
banyak beriklan karena konsumen akan mencarinya. Pemasaran tingkat lanjut
Push marketing merupakan strategi periklanan yang digunakan pemasar untuk membuat merek
atau produk yang dikelolanya menjangkau pelanggan. Taktik yang umum mencakup penjualan
langsung ke pelanggan melalui ruang pamer perusahaan, bernegosiasi dengan pengecer untuk
menjual produk mereka, atau mengatur tempat penjualan. Untuk tujuan ini, untuk meningkatkan
visibilitas, pengecer sering kali menerima insentif penjualan khusus dalam bentuk uang tunai
atau penukaran produk.
Contoh push marketing dapat dilihat di department store yang menjual parfum atau cara penjual
obat mendekati dokter. Produsen parfum sering kali menawarkan insentif penjualan ke
department store untuk mempromosikan produknya kepada pelanggan. Taktik ini khususnya
dapat bermanfaat bagi merek-merek baru yang belum berdiri atau lini merek baru yang
memerlukan promosi tambahan. Secara umum, yang ditawarkan kepada banyak konsumen di
toko adalah aroma parfum untuk memberikan pengalaman pertama dan baru kepada konsumen
terhadap produk tersebut. Teorinya adalah pengalaman ini tercipta karena kita tidak
mengetahuinya sampai sekarang.
Pull marketing mengambil pendekatan sebaliknya. Tujuan dari pull marketing adalah untuk
menarik pelanggan ke merek. Taktik penjualan umum yang biasa digunakan antara lain promosi
melalui media massa, target dari mulut ke mulut, dan penjualan melalui iklan. Dari segi bisnis,
pull marketing merupakan upaya membangun loyalitas merek dan loyalitas pelanggan,
sedangkan push marketing lebih diarahkan pada penjualan jangka pendek.
Sering dijumpai contoh pull marketing. Merek atau produk dipromosikan melalui kampanye
pemasaran yang mencakup iklan. Pull marketing ini memerlukan biaya iklan yang besar.
Contohnya adalah pemasaran mainan anak. Pertama, perusahaan mengiklankan produknya.
Kemudian anak dan orang tua melihat iklan tersebut dan ingin membeli mainan tersebut. Ketika
permintaan meningkat, pengecer mulai mencoba menangkap pangsa pasar produk di toko-toko.
Sementara itu, perusahaan telah mencari cara untuk menarik pelanggannya. Lalu ada strategi
atraksi, yang pada dasarnya melibatkan penciptaan daya tarik terhadap produk dan jasa melalui
berbagai media agar konsumen atau pelanggan sendiri yang datang kepada kita atau ke toko
untuk membeli produk kita. Dengan kata lain, untuk menjadi merek yang hebat, komunikasi
melalui media – termasuk jejaring sosial – harus dibarengi dengan sistem distribusi yang efektif
untuk menjamin visibilitas produk.

Anda mungkin juga menyukai