Anda di halaman 1dari 21

PERAN TOKOH AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KEAGAMAAN ISLAM REMAJA DI KELURAHAN

MARGAJAYA KECAMATAN BOGOR BARAT KOTA BOGOR

Diajukan Sebagai Persetujuan dalam Seminar Proposal Skripsi

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hidayah Bogor

Disusun Oleh :

Nabilah Siti Salwa

NIM: 201921020

NIRM: 024.14.0095.19

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-HIDAYAH BOGOR

2022 M/1444 H
A. Latar Belakang Penelitian

Dalam pengaktualan pendidikan Islam di lingkungan sekitar pastinya

memerlukan orang-orang yang memiliki ilmu, seperti halnya pemuka agama,

tokoh masyarakat, guru agama, karyawan pemerintahan dan lain sebagainya.

Dalam hal kehidupan beragama, yang memiliki tanggung jawab dalam

mendidik masyarakat sekitar terkait agama Islam adalah tokoh agama Islam.

Sehingga mereka mesti aktif dalam menjalankan perannya dalam

memberikan nilai-nilai agama yang mesti diterapkan setiap anggota

masyarakat dalam berkehidupan sehari-hari. Selain menjelaskan mengenai

hubungan kepada sang pencipta, penjelasan mengenai berhubungan antar

sesama umat manusia juga merupakan nilai-nilai yang terdapat dalam agama.

Sehingga dalam memberikan pengajaran terkait pendidikan agama Islam,

tokoh agama Islam akan berperan sebagai pembimbing atau pendidik di

bidang keagaaman dalam masyarakat.

Dengan demikian, tokoh agama dapat dijadikan sebagai role model dan

tempat rujukan ilmu bagi orang lain. Tokoh agama sendiri merupakan ilmuan

agama yang didalamnya termasuklah kyai, ustadz, atau ulama-ulama serta

cendikiawan yang kesehariannya sangat mempunyai andil besar dalam

mempengaruhi masyarakat karena memiliki jiwa kepemimpinan mendidik

yang terdapat dalam dirinya. Pemuka agama memiliki tugas dan tanggung

jawab dalam memberikan pendidikan kepada manusia. (Nurhaliza, 2022)

Tokoh agama merupakan orang terkemuka yang memiliki sentral

penting dalam membangun pemahaman dan perilaku terarah serta terstruktur,

pemahaman keagamaan islam remaja sangat penting dalam pembentukan

individu yang islami. Sebagaimana tokoh agama dalam masyarakat

1
merupakan pimpinan keagamaan yang memiliki otoritas terbesar di dalam

masyarakat, maka peranan tokoh agama tersendiri telah memainkan

fungsinya sebagai jembatan bagi umat yang beragama dalam memberikan

pemahaman dengan apa yang terjadi baik pada tingkat adab maupun ilmu

yang dimiliki oleh masyarakat, khususnya remaja. Disamping itu, masih

banyak masyarakat khususnya remaja yang awam dan merasa malu untuk

mendekati tokoh agama karena disebabkannya peran dirinya masih jauh dari

kata sempurna bila dekat dengan tokoh agama, padahal ini yang harusnya

diubah dalam pola pikir dan sikap yang malu terhadap pendekatan dengan

seorang yang penting dalam memperbaiki pemahaman diri.

Selain itu juga, tokoh agama Islam merupakan pewaris para Nabi,

memiliki fungsi dan tangungjawab yang berat, salah satunya yaitu berperan

dalam mengajarakan ilmu-ilmu keislaman, membimbing dan membina umat

dalam menjalankan ajaran-ajaran agama. Seseorang yang berpengetahuan,

terdidik dalam suatu ilmu pengetahuan adalah pengertian dari ulama yang

secara umum dianggap sebagai tokoh agama. Maka dari itu, para pemuka

agama Islam memiliki posisi dan peran krusial di masyarakat khususnya

pada saat mengambil kebijakan yang sejalan dengan syariat agama Islam.

Mereka dianggap sebagai uswah khasanah yaitu sebagai contoh dan

pemimpin umat, maka di kedudukan yang tepat inilah secara tepat tokoh

agama bisa menjalankan fungsi mereka sebagai seorang pendidik untuk

mendidik masyarakat terutama yang berhubungan dengan agama.

Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surah al-Ahzab ayat 21 :

2
‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َحَس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُجوا َهّٰللا َو اْلَيْو َم اٰاْل ِخَر َو َذ َك َر َهّٰللا‬
‫َك ِثْيًر ۗا‬

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

Berdasarkan tafsir menurut Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa, ayat

dalam surah al-Ahzab di atas adalah dasar yang paling utama dalam perintah

meneladani Rasulullah Saw, baik dalam perkataan, perbuatan dan

keadaannya.(Desa, 2021) Oleh karena itu, seorang tokoh agama haruslah

menjadi suri tauladan yang baik dan menjadi panutan untuk umat manusia

yang memperhatikannya maka dari itu mestilah menjaga kehormatan,

tingkah dan lakunya supaya tidak menjadi penyebab perilaku yang buruk

untuk masyarakatnya.

Tugas tokoh agama masyarakat sendiri, menjadi pendakwah untuk

dirinya dan masyarakat, serta memberbaiki yang buruk dan mempertahankan

yang baik dalam keagamaan dijalanan tugasnya, dalam al-Qur’an surat al-

Imran ayat 110 :

‫ِباِهَّلل َو ُتْؤ ِم ُنوَن اْلُم ْنَك ِر َع ِن َو َتْنَهْو َن ِباْلَم ْعُروِف َتْأُم ُروَن ِللَّناِس ْخ ِر َج ْت ُأ ُأَّمٍة َخْيَر ُكْنُتْم‬

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Allah.”

Dari ayat diatas inti sari yang didapat yaitu sebaik-baiknya umat ialah

yang mengerjakan perbuatan yang ma’ruf dan mencegah perbuatan yang

mungkar.

3
Pentingnya pembinaan agama Islam dalam kegiatan masyarakat,

tentunya menjadi sebuah tugas besar yang harus dibuat oleh seorang tokoh

agama Islam masyarakat. Namun hal ini tidak akan bisa berjalan, apabila dari

seorang remajanya sendiri tergolong sulit membantu dan ikut turut dalam

meramaikan kegiatan keagamaan yang dibuat oleh tokoh agama Islam

masyarakat, disebabkan karena beberapa dalam diri remaja masih

memikirkan kehidupan yang cukup didepan mata, tanpa meliterasikan diri

pada kehidupan selanjutnya. Bahkan, dengan minimnya karakter yang

tersebar sebab belum memiiki kemauan dalam memahami al-Qur’an dan as-

Sunnah dapat mengakibatkan kenakalan pada remaja, seperti merokok,

narkoba, perkelahian, tawuran, berzina, tidak sopan dalam berpakaian, dan

lainnya. Maka dari itu diantara keduanya harus saling menguatkan dan

memberikan motivasi, supaya apa yang terjadi di lingkungan bisa diatasi

dengan pemahaman yang baik.

Dengan demikian, tanggung jawab pemimpin agama atau tokoh agama

Islam, mempunyai peran penting terhadap masyarakat, sehingga tokoh agama

Islam dapat diikuti dan dijadikan contoh oleh masyarakat yang ada di

lingkungannya, dipercayai melalui kebaikan amalnya, adapun Firman Allah

dalam (QS An-Nisa:59) :

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاِط ْيُعوا َهّٰللا َو َاِط ْيُعوا الَّر ُسْو َل َو ُاوِلى اَاْلْم ِر ِم ْنُك ْۚم َف ِاْن َتَن اَز ْع ُتْم ِفْي‬

‫َش ْي ٍء َف ُر ُّد ْو ُه ِاَلى ِهّٰللا َو الَّرُس ْو ِل ِاْن ُكْنُتْم ُتْؤ ِم ُن ْو َن ِباِهّٰلل َو اْلَي ْو ِم اٰاْل ِخ ِۗر ٰذ ِل َك َخ ْي ٌر َّو َاْح َس ُن‬

‫َتْأِو ْياًل‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.

Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka

4
kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu

beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama

(bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Secara langsung atau tidak langsung tokoh agama Islam di masyarakat

telah menjadi cerminan dalam pemahaman beragama dengan bentuk nilai-

nilai ke Tauhidannya kepada Allah, selain itu tokoh agama Islam di

masyarakat harus dapat mensosialisasikan ilmu tentang tahuid, bermuamalah,

memperbaiki bacaan al-Qur’an, mengajak kembali untuk mencintai al-Qur’an

dan as-Sunnah, sebagai tokoh agama Islam harus mampu menjalankan apa

yang telah diperintahkan oleh Allah dan larangan dari-Nya. Allah berfirman

dalam al-Qur’an surah ar-Rad ayat 11 :

‫َلٗه ُمَع ِّقٰب ٌت ِّم ْۢن َبْيِن َيَد ْيِه َو ِم ْن َخ ْلِفٖه َيْح َفُظْو َنٗه ِم ْن َاْم ِر ِهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا اَل ُيَغ ِّيُر َم ا ِبَقْو ٍم َح ّٰت ى‬

‫ُيَغ ِّيُرْو ا َم ا ِبَاْنُفِس ِهْۗم َو ِاَذ ٓا َاَر اَد ُهّٰللا ِبَقْو ٍم ُس ْۤو ًء ا َفاَل َم َر َّد َلٗه ۚ َو َم ا َلُهْم ِّم ْن ُد ْو ِنٖه ِم ْن َّو اٍل‬

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya

bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah

Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa perubahan itu tidak bergantung pada

tokoh agama Islam saja, akan tetapi bagaimana masyarakat pun juga mampu

memberikan perubahan pada lingkungannya.

Seperti yang kita lihat saat ini, banyak remaja yang bukan menyibukan

diri pada pemahaman agamanya, melainkan terlalu menyibukan diri pada

urusan dunia. Hal demikian bisa kita saksikan pada keadaan saat ini,

5
kebanyakan remaja di Indonesia lebih mendahulukan kehedonan yang

melibatkan dirinya untuk terus berkembang pada dunia baratnya. Dengan

contoh pada saat ini ada sebuah acara yang digelar pada beberapa kota di

Indonesia, acara tersebut melibatkan anak-anak, remaja, bahkan usia lanjut,

baik kalangan bawah, menengah, bahkan artis papan atas pun ikut terlibat

dalam acara tersebut. Dampak ini sangat berpengaruh pada minimnya

pemahaman beragama, sebab dari beberapa ciri yang terdapat dalam acara

tersebut yaitu memamerkan aurat, berpakaian namun telanjang, serta

seseorang yang menyerupai lawan jenis nya; laki-laki menyerupai

perempuan, dan perempuan menyerupai laki-laki. Pada keadaan acara yang

diikuti oleh beberapa kalangan masyarakat Indonesia ini, tentunya akan

muncul perbuatan negatif baik sengaja maupun tidak sengaja diterap dan

diaplikasikan dalam kehidupan masing-masing individu ketika berinteraksi

sosial dengan satu sama lainya.

Perbuatan merupakan sesuatu yang diperbuat (dilakukan); tindakan.

(KBBI, 2016) , sejalan dengan perbuatan adapun dalam pembagian tahap

perkembangan manusia, dengan ini masa remaja menduduki tahap progresif.

Dalam pembagian yang agak terurai masa remaja mencakup masa Juvenilitas

(adolescantium), pubertas, dan nubilitas. Disamping itu, dengan

perkembangan jasmani dan rohaninya, maka agama pada para remaja turut

dipengaruhi perkembangan dalam berperilaku. Maksudnya penghayatan para

remaja terhadap ajaran agama dan tindak keagamaan yang tampak pada para

remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan.(Ahmad Habib

Nasution, 2022) Usia penerus generasi atau usia remaja, bisa dibilang usia

yang harus sudah mahir dalam menerjemahkan pemahaman yang baik pada

6
dirinya. Namun, kebanyakan malah membuat remaja keliru dalam

memahami keagamaan dalam diri dan lingkungannya. Perubahan perilaku

atau akhlak masa-masa remaja sangat diharapkan oleh negara, karena

perilaku atau akhlak yang baik dapat memberikan perubahan yang dapat

meningkatkan kualitas dalam suatu tindakan yang berdampak positif bagi

kehidupan bernegara, agama, dan hubungan antar manusia.

Demikian sesuai latar belakang diatas, peneliti melihat yang terjadi

pada lingkungan sekitar, yaitu di Kelurahan Margajaya Kecamatan Bogor

Barat, disini peneliti sedikit menceritakan bagaimana keadaan pada remaja di

Margajaya yang belum terlihat aktif dalam menumbuhkan pemahaman

beragama, maka dengan hal ini peneliti tertarik untuk berdiskusi dan

mewawancarai tokoh agama Islam yang terdapat di Kelurahan Margajaya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh peneliti diatas,

maka peneliti tertarik melakukan suatu penelitian untuk menyelesaikan tugas

akhir skripsi yang berjudul “PERAN TOKOH AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN ISLAM REMAJA

DI KELURAHAN MARGAJAYA KECAMATAN BOGOR BARAT

KOTA BOGOR” yang diharapkan peneliti dapat mengetahui bagaimana

Peran Tokoh Agama Islam di masyarakat mempunyai peran aktif terhadap

pemahaman remaja Di Kelurahan Margajaya.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas,

dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu :

1. Rendahnya kesadaran remaja dalam pemahaman beragama;

7
2. Peran Tokoh Agama Islam di Kelurahan Margajaya kecamatan

Bogor Barat Kota Bogor;

3. Faktor pendukung peran tokoh agama islam dalam meningkatkan

pemahaman keagamaan islam remaja di kelurahan margajaya

kecamatan bogor barat kota bogor;

4. Faktor pendukung peran tokoh agama islam dalam meningkatkan

pemahaman keagamaan islam remaja di Kelurahan Margajaya

Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor;

C. Fokus dan Sub Fokus Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan terpapar

dengan baik. Maka peneliti memandang permasalahan penelitian yang

diangkat perlu dibatasi. Dengan Fokus terhadap Tokoh Agama Islam di

Masyarakat Kelurahan Margajaya dengan peran, tugas dan pokoknya sebagai

seorang terkemuka. Dan memilih sub tentang Perkembangan Pemahaman

Remaja, peran Tokoh Agama Islam, serta faktor penghambat dan pendukung

Tokoh Agama Islam dalam membina Pemahaman Beragama.

D. Perumusan Masalah Penelitian

1. Apa peran tokoh agama islam dalam meningkatkan pemahaman

keagamaan islam remaja di Kelurahan Margajaya Kecamatan Bogor

Barat Kota Bogor?

2. Apa faktor pendukung peran tokoh agama islam dalam meningkatkan

pemahaman keagamaan islam remaja di Kelurahan Margajaya

Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor?

8
3. Apa faktor penghambat peran tokoh agama islam dalam meningkatkan

pemahaman keagamaan islam remaja di Kelurahan Margajaya

Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor?

4. Apa solusi faktor penghambat peran tokoh agama islam dalam

meningkatkan pemahaman keagamaan islam remaja di Kelurahan

Margajaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor?

E. Penelitian yang Relevan

Peneliti akan sedikit mendeskripsikan mengenai beberapa karya ilmiah

atau hasil penelitian orang lain, yang ada relevansinya dengan judul skripsi

yang akan diteliti dengan tema “Peran Tokoh Agama Islam Dalam

Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Islam Remaja Di Kelurahan

Margajaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor”. Berikut beberapa karya

atau hasil penelitian yang relevan, antara lain :

1. Penelitian yang ditulis oleh Deri Pratama S. Jurusan Tarbiyah Program

Studi Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Tahun

2018 dengan judul Skripsi “Peran Tokoh Agama Terhadap Perilaku

Keagamaan Masyarakat Desa Way Patai” dalam penelitiannya, peneliti

menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan datanya dengan

menggunakan metode wawancara, observasi dokumen dan triangulasi.

Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian kualitatif. Metode

pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi

dokumentasi dan triangulasi, analisa yang di gunakan adalah pendekatan

deskriptif kualitatif yaitu: data reduction (reduksi data) daru display

(penyajian data dan verifikasi penarikan kesimpulan). Tujuan dari

9
penelitian ini adalah untuk menjelaskan apa saja peran tokoh agama

terhadap perilaku keagamaan di desa Way Petai Kecamatan Sumberjaya

Kabupaten Lampung Barat. Berdasarkan hasil dari penelitiannya, dapat

disimpulkan dengan peran kepemimpinan tokoh keagamaan dalam

lingkungan Desa Way Patai mempunyai peran yang sangat berpengaruh

dan sangat baik, dilihat cara menyampaikan ilmu Agama Islam yang

sudah teruji ke masyarakat, dan bukan hanya dilihat dari sudut itu saja,

tokoh agama di Desa Way Patai kecamatan Sumber Jaya ini bisa

mengayomi masyarakat, sebagai pembangunan dan menghimbau

masyarakat kearah yang lebih baik lagi serta bisa bersosialisasi dengan

baik. Dan pemimpin Tokoh Agama Islam di Desa Way Patai mengadakan

sebuah kegiatan di Majlis Ta’lim diantaranya : Pengajian dan Ceramah

yang diadakan setiap hari Jum’at, kegiatan penghapal Al-Qur’an bagi

para remaja dan anak-anak, serta keikut sertaan pemerintah yang

mendorong tokoh Agama untuk mensiarkan Agama Islam dengan

adanya program untuk anak-anak agar bisa membaca Al-Qur’an, untuk

kegiatan Ta’lim ini terbagi menjadi beberapa kelompok diantaranya; (a)

Kelompok Majlis Ta’lim laki-laki, (b) Kelompok Majlis Ta’lim

Perempuan, (c) kelompok Majlis Ta’lim Risma, (d) Kegiatan Tahlilan,

dan dari masing-masing Majlis Ta’lim kegiatannya berbeda waktu dan

tempat.

2. Jurnal yang dibuat oleh Ahmad Habib Nasution, Mardian Idris Harahap,

dan Muhammad Alfikri Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Universitas

Islam Negeri Sumatera Utara Tahun 2022, Vol 2, dengan judul Jurnal

“Peran Tokoh Agama Dalam Membangun Akhlak Remaja di Desa Lau

10
Buluh Kec. Kutabuluh Kab. Karo” dalam penelitiannya, peneliti

menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan datanya dengan

menggunakan metode wawancara, menggunakan teknik observasi

langsung atau terselubung teknik wawancara semi terstruktur, dan teknik

dokumentasi/literatur. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis data model miles and huberman, dengan

kegiatan dalam analisis data dimulai dengan pengumpulan data, reduksi

data. Hasil dari penelitian dapat disipmpulkan Peran dan fungsi tokoh

agama belum tampak maksimal dalam membangun akhlak remaja di

Desa Lau Buluh. Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh tokoh agama

yaitu: Shalat Jumat berjamaah, pengajian remaja di sore Jumat, wirid

Yasin di malam Jumat, pengajian TPA untuk anak-anak dan remaja,

peringatan hari-hari besar Islam. Beberapa faktor penghambat upaya

tokoh agama membangun akhlak remaja di Desa Lau Buluh meliputi

faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, latar belakang pendidikan

dan perbedaan karakter orang tua yang cenderung kurang kooperatif

terhadap masukan, saran, dan nasehat-nasehat dari para tokoh agama.

Kedua, keterbatasan tenaga, waktu, dana, fasilitas, media-media

pendukung, kurang terkoordinirnya gerakan pembinaan dan peningkatan

pemahaman keagamaan masyarakat, serta kurangnya intensitas hubungan

para tokoh agama dengan pihak-pihak lain. Strategi para tokoh agama

dalam membangun akhlak remaja di Desa Lau Buluh, yaitu menambah

frekuensi kajian-kajian rutin dan sosialisasi terkait pentingnya memiliki

akhlak yang baik dalam kehidupan.

11
3. Penelitian yang ditulis oleh Nurhaliza Jurusan Tarbiyah dan Keguruan

Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara Tahun 2022 dengan judul Skripsi “Peran Tokoh Agama

Dalam Membina Pendidikan Agama Islam Masyarakat Di Desa

Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdan

Bedagai” dalam penelitiannya, peneliti menggunakan metode penelitian

deskriptif kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus, yaitu data yang

disajikan berupa data-data perkataan dari orang-orang serta perilaku yang

diamati. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode

observasi, wawancara dan studi dokumen. Sedangkan analisis data yaitu

reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pendidikan agama Islam pada

masyarakat di Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten

Serdang Bedagai. (2) peran tokoh agama dalam membina pendidikan

agama Islam masyarakat di Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar

Kabupaten Serdang Bedagai. (3) faktor pendukung dan penghambat

dalam membina pendidikan agama Islam masyarakat di Penggalangan

Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai. Hasil dari

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Peran dari tokoh agama dalam

membina pendidikan agama Islam kepada masyarakat belum sepenuhnya

berperan dengan baik, belum dapat melaksanakan dan bertanggungjawab

dalam melakukan pembinaan, disebabkan penguasaan ilmu agama dari

tokoh agama kurang, dan tokoh agama belum mengikuti pengkaderan

yang dilakukan oleh organisasi Islam di kecamatan maupun di kabupaten

sehingga kurang mampunya tokoh agama dalam mengaplikasikan metode

12
dalam membina Pendidikan Agama Islam masyarakat. Dan juga, belum

terlaksana dengan baiknya program-program keagamaan yang ada di desa

Penggalangan. Kemudian, kurangnya minat dari tokoh agama itu sendiri

dalam menjalankan kegiatan keagamaan seperti seminggu sekali yang

hanya bertahan sebulan saja.

F. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peran tokoh agama Islam dalam meningkatkan

pemahaman keagamaan Islam remaja di Kelurahan Margajaya

Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor;

2. Untuk mengetahui faktor pendukung peran tokoh agama Islam dalam

meningkatkan pemahaman keagamaan Islam remaja di Kelurahan

Margajaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor;

3. Untuk mengetahui faktor penghambat peran tokoh agama Islam dalam

meningkatkan pemahaman keagamaan Islam remaja di Kelurahan

Margajaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor;

4. Untuk mengetahui solusi faktor penghambat peran tokoh agama Islam

dalam meningkatkan pemahaman keagamaan Islam remaja di Kelurahan

Margajaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor.

G. Kegunaan Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan hasilnya dapat berguna

dan bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoritis

13
Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi

kalangan Masyarakat dan Pendidik, khususnya guru Pendidikan

Agama Islam, tokoh agama Islam, serta remaja di lingkungan

Masyarakat, agar dapat membangun kembali dan mempertahankan

pemahanam keagamaan di lingkungannya.

2. Secara Praktis

a) Bagi tokoh agama Islam, sebagai acuan agar dapat meluaskan

syiar agama dalam segi pemahaman Masyarakat, memperbaiki

diri agar menjadi cerminan baik untuk masyarakat;

b) Bagi Masyarakat, sebagai acuan untuk mencerminkan masyarakat

yang madani, berakhlak karim, dan mempunyai pemahaman

dengan berlandasan al-Qur’an dan as-Sunnah;

c) Bagi peneliti, sebagai pengalaman dalam menulis karya ilmiah,

sehingga dapat menambah pengetahuan dan juga wawasan;

d) Bagi Program Studi Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini

sebagai acuan dan sumbangsih akademis yang agar digunakan

sebagai referensi untuk peneliti berikutnya;

H. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Metode

Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

14
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi. (Sugiono,

2019:18)

I. Teknik Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data yang akan digunakan untuk penelitian yang

dilakukan oleh peneliti, adalah :

1. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, melalui observasi

peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung

peristiwa/fenomena yang menjadi fokus penelitian.(Sugiono, 2019:297)

2. Wawancara

Menurut Esterberg (2002) wawancara adalah pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara

maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang

partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi

dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Wawancara yang

akan dilakukan oleh peneliti adalah dengan kepala bengkel, forntdesk

dan bagian sparepart yang bertujuan untuk menggali informasi yang

dibutuhkan peneliti.(Sugiono, 2019:304)

3. Studi Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu baik

berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

15
dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, teknik

dokumentasi yang dimaksud adalah meliputi struktur organisasi, laporan

pembelian, catatan persediaan, dan laporan pemebelian yang dilakukan

pada perusahaan tersebut serta kegiatan peneliti saat melakukan

observasi dan wawancara.(Sugiono, 2019:314)

J. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dalam laporan penelitian terbagi dalam lima bab

yang masing-masing bab mendukung beberapa sub bab secara sistematis, hal

ini supaya dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pembaca dengan

mengikuti jalan pikiran yang terkandung dalam penulisan laporan penelitian

ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN : Bab ini merupakan bab awal atau bagian

awal dalam penelitian skripsi yang, baba ini berfungsi sebagai pengantar

informasi penelitian. Bab ini berisi Latar Belakang Penelitian, Identifikasi

Masalah Penelitian, Fokus dan Sub Fokus Masalah Penelitian, Perumusan

Masalah Penelitian, Penelitian Yang Relevan, Tujuan Penelitian, Kegunaan

Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS: Bab ini berisi tentang tinjauan teori

yang relevan diantaranya yaitu : Tokoh Agama Islam Masyarakat,

Pemahaman Beragama, Usia Remaja, Penelitian yang relevan, dan Hipotesis

Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN : Bab ini merupakan bagian dalam

penelitian skripsi yang berfungsi sebagai acuan untuk menentukan dan

memilih metode yang digunakan dalam penelitian. Bab ini terdiri dari:

Tempat dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian, Key Informant (Informasi

16
kecil), Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Deskriptif

Interpretatif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN : Bab ini berisikan tentang

hasil temuan penelitian dan pembahasannya.

BAB V PENUTUP : Bab ini adalah Bab akhir dari sebuah hasil

Penelitian, dengan berisi : Simpulan (Kesimpulan yang berisi perumusan

masalah dalam penelitian, dan Saran.

Selanjutnya, dalam Sistematika berikutnya terdapat Daftar Pustaka, dan

Lampiran Dokumen yang penting.

K. Outline Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mengikuti alur buku pedoman

penulisan skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAI) Al-Hidayah Bogor tahun 2022 dengan menggunakan

metode penelitian kualitatif. Dan di buku pedoman tersebut, dibagi menjadi

lima bab dengan berbagai sub babnya, dengan rincian dari tiap-tiap bab

sebagai berikut :

1. JUDUL SKRIPSI

2. LEMBAR PENGESAHAN TIM PEMBIMBING DAN TIM PENGUJI

3. PERNYATAAN

4. SURAT PERNYATAAN PERBAIKAN SKRIPSI

5. RIWAYAT HIDUP PENULIS

6. KATA PENGANTAR

7. ABSTRAK / ABSTRACK

8. DAFTAR ISI

9. DAFTAR TABEL (bila ada)

17
10. DAFTAR GAMBAR (bila ada)

11. DAFTAR DIAGRAM (bila ada)

12. DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

B. Identifikasi Masalah Penelitian

C. Fokus dan Sub Fokus Masalah Penelitian

D. Perumusan Masalah Penelitian

E. Penelitian Yang Relevan

F. Tujuan Penelitian

G. Kegunaan Penelitian

H. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

B. Metode Penelitian

C. Key Informant (Informasi Kecil)

D. Teknik Pengumpulan Data

E. Teknik Analisis Data

F. Deskriptif Interpretatif

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V PENUTUP

18
A. Simpulan, Kesimpulan harus bisa menjawab perumusan masalah

penelitian

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

19
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Habib Nasution, M. I. H. & M. A. (2022). Peran Tokoh Agama Dalam

Membangun Akhlak Remaja di Desa Lau Buluh Kec. Kutabuluh Kab. Karo.

Islam Dan Kontemporer, 2(1), 9.

file:///C:/Users/62831/Downloads/Documents/345-Article Text-1336-1-10-

20220509.pdf

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). KBBI. Kementerian

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/perbuatan

Desa, J. (2021). Pendapat Para Ahli Tafsir Tentang Kandungan Surat Al-ahzab.

https://www.juragandesa.net/2019/11/pendapat-para-ahli-tafsir-tentang-

Kandungan-Surat-Al-ahzab.html

Nurhaliza. (2022). Peran Tokoh Agama Dalam Membina Pendidikan Agama Islam

Masyarakat Di Desa Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten

Serdang Bedagai.

Sugiono. (2019a). No Title.

Sugiono. (2019b). No Title.

20

Anda mungkin juga menyukai