Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

                   Perkembangan masyarakat yang sedang mengalami perubahan akibat

dampak dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, yang

mengakibatkan pergeseran. Disinilah peranan Penyuluh Agama Islam dalam

menjalankan kiprahnya di bidang bimbingan masyarakat Islam, harus memiliki

tujuan agar suasana keberagamaaan, dapat mereferansikan dan mengaktulisasikan

pemahaman, penghayatan dan pengalaman nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan

dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

            Pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai dan ajaran Islam masih perlu

ditingkatkan. Dan ini menjadi tanggungjawab serta kewajiban berama bagi setiap

muslim, ulama dan tokoh agama, serta pemerintah.

Allah berfirman dalam surat An-Nahl 125

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk"


B. Rumusan Masalah

1.      Bagaimana munculnya penyuluh agama?


2.      Apa saja dasar hukum keberadaan penyuluh agama?
3.      Apa pengertian penyuluh agama?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan lebih terhadap mahasiswa


tentang :
1.      Latar belakang munculnya penyuluh agama.
2.      Dasar hukum keberadaan penyuluh agama.
3.      pengertian penyuluh agama
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyuluh Agama

            Istilah Penyuluh Agama mulai disosialisasikan sejak tahun 1985 yaitu

dengan adanya Keputusan Menteri Agama Nomor 791 Tahun 1985 tentang

Honorarium bagi Penyuluh Agama. Penyuluh Agama dipergunakan untuk

menggantikan istilah Guru Agama Honorer (GAH) yang dipakai sebelumnya di

lingkungan Kedinasan Departemen Agama. Sejak semula Penyuluh Agama

merupakan ujung tombak Departemen Agama dalam melaksanakan penerangan

agama islam di tengah pesatnya dinamika perkembangan masyarakat

Indonesia.Perannya sangat strategis dalam rangka membangun mental, moral, dan

nilai ketaqwaan umat serta turut mendorong peninigkatan kualitas kehidupan

umat dalam berbagai bidang baik dibidang keagamaan maupun pembangunan.

            Dewasa ini, Penyuluh Agama Islam mempunyai peran penting dalam

pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan dirinya masing-masing sebagai

insan pegawai pemerintah . Dengan kata lain, keberhasilan dalam bimbingan dan

penyuluhan kepada masyarakat menunukkan keberhasilan dalam manajemen diri

sendiri. Penyuluh Agama Islam sebagai leading sektor bimbingan masyarakat

Islam, memiliki tugas atau kewaiban yang cukup berat, luas dan permasalahan

yang dihadapi semakin kompleks. 

Penyuluh Agama Islam tidak mungkin sendiri dalam melaksanakan

amanah yang cukup berat ini, ia harus mamapu berindak selaku motivator,

fasilitator dan sekaligus katalisator dakwah Islam. Manajemen dakwah harus


dapat dikembangkan dan diaktualisasikan sesuai dengan perkembangan

masyarakat yang sedang mengalami perubahan sebagai dampak dari globalisasi

dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, yang mengakibatkan

pergeseran atau kriris multidimensi. Disinilah peranan Penyuluh Agama Islam

dalam menjalankan kiprahnya di bidang bimbingan, masyarakat Islam harus

memiliki tujuan agar suasana kebragamaaan, dapat mereferansikan dan

mengaktulisasikan pemahaman, penghayatan dan pengalaman nilai-nilai

keimanan dan ketaqwaan dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

B. Dasar Penyuluh Agama

1. Dasar Hukum

Keberadaan Penyuluh Agama dilandasi dasar hukum  sebagai berikut :

a. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan

Fungsional.

b. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan dan

Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

54/KEP/MK.WASPAN/9/1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh

Agama danKreditnya.

c.  Keputusan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor 574 Tahun 1999 dan Nomor 178 Tahun 1999 tentang

Jabatan Fungsional Penyuluh Agama danKreditnya.


2. Dasar Filosofis

Keberadaan Penyuluh Agama dilandasi dasar Filosofis sebagai berikut :

a. Al-Qur’an surat Al Imran ayat 104 :

Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yangmenyeru

kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar,

merekalah orang-orang yang beruntung”.

b.  Al-Qur’an surat Al Imran ayat 110:

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Allah”.

c.  Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125:

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" .

d.  Hadits Rasulullah SAW:

“Barang siapa yangb melihat kemunkaran, amaka rubahlah dengan tangan, apabila

tidak kuasa dengan tangan, maka rubahlah dengan lisa, dan apabila tidak bisa

dengan lisan maka dengan hati, walaupun itulah selemah-lemahnya iman”.

                       
C.  Pengertian Penyuluh Agama

Pada dasrnya istilah penyuluhan sebenarnya terkait dengan istilah

bimbingan, yaitu Bimbingan dan Penyuluh disingkat BP, terjemahan dari istilah

dalam bahasa Inggris guidance and counseling satu istilah dari cabang disiplin

ilmu psikologi.

Penyuluh Agama berasal dari dua kata yaitu kata agama dan penyuluh.

Penyuluh adalah pemberi penerangan atau penunjuk jalan. Sedangkan agama

adalah ajaran yang mengatur tata keimanan (kepercayan) dan peribadatan kepada

Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan

manusia dan lingkungannnya. Penyuluh Agama adalah Pembimbing umat

beragama dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Penyuluh Agama yaitu para juru penerangan penyampai pesan

bagi masyarakat mengenai prinsip-prinsip dan etika nilai keberagamaan yang

baik.

Menurut Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara nomor 754 tahun 1999 dan nomor 178 tahun 1999 tentang

jabatan fungsional penyuluh agama dan angka kreditnya, menyebutkan bahwa

Penyuluh Agama adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,

dan wewenang untuk melaksanakan bimbingan dan penyuluhan Agama dan

pembangunan kepada masyarakat melalui bahasa Agama.

            Jadi Penyuluh Agama adalah seorang memberi penerangan dan

pembangunan kepada masyarakat mengenai aturan keprcayaan dan peribadatan


yang berhubungan secara langsung kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam

rangka pembinaan mental , moral dan ketaqwaan melalui bahasa Agama.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

            Penyuluh Agama adalah seorang memberi penerangan dan pembangunan

kepada masyarakat mengenai aturan keprcayaan dan peribadatan yang

berhubungan secara langsung kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam rangka

pembinaan mental , moral dan ketaqwaan melalui bahasa Agama. Keberadaan

penyuluh agama dilandasi oleh dasar hukum yang dibuat oleh pemerintah.

 Peran Penyuluh Agama dalam menjalankan kiprahnya di bidang

bimbingan, masyarakat Islam  memiliki tujuan kebragamaaan, dapat

mereferansikan dan mengaktulisasikan pemahaman, penghayatan dan pengalaman

nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam konteks kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

           
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Isep Zaenal. 2009. Bimbingan Penyuluhan Islam. Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.

Anda mungkin juga menyukai