TELAAH KURIKULUM
Tentang
PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ERA GLOBALISASI
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Al Hilal Hamdi : 2014010046
Nur Faizah : 2114010049
Della Anggun Sari : 2114010059
Puja Ripy Patricia : 2114010069
Ahmad Fadly : 2114010075
Anisa Fitri : 2114010081
Dosen Pengampu:
Rilci Kurnia Illahi, S. Pd., M. Pd.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arus globalisasi saat ini menimbulkan banyak sekali perubahan
dari segala aspek kehidupan. Perubahan ini tidak dapat dihindari akibat
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Hal ini
menggugah kesadaran masyarakat umum akan pentingnya pendidikan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kewajiban bagi
mereka.
Globalisasi menyebabkan arus yang begitu cepat dan tidak dapat
dibendung serta begitu banyak dan beragam arus informasi. Dan arus
informasi tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap pengetahuan tetapi
juga terhadap nilai-nilai pendidikan agama Islam. Semakin
berkembangnya kebiasaan yang menggelobal dalam gaya hidup seperti
pola berpakaian, kebiasaan makan, dan kegiatan rekreasi yang semakin
seragam khususnya dikalangan kaum muda, berimplikasi pada aspek
sosial, ekonomi dan agama. Sehingga terkadang nilai-nilai agama semakin
ditinggalkan, karena dianggap kuno dan ketinggalan sementara mereka
yang mengikuti trend dianggap maju dan modern padahal mulai
meninggalkan nilai-nilai agama dan moral dalam kehidupannya. Untuk
menangkal pengaruh globalisasi tersebut salah satu upaya yang dilakukan
adalah melalui jalur pendidikan, terutama pendidikan agama Islam.
Dengan adanya pendidikan agama diharapkan peserta didik
memiliki kepribadian yang utama. Pendidikan agama bertujuan untuk
membentuk insan kamil (kesempurnaan insani) yang bermuara pada
pendekatan diri kepada Allah dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pendidikan agama juga diharapkan mampu membentuk kesadaran diri
peserta didik sebagai hamba Allah sekaligus fungsinya sebagai khalifah di
bumi.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pentingnya pendidikan agama islam bagi peserta didik?
2. Apa saja tantangan pendidikan agama islam dalam era globalisasi?
3. Bagaimana peran serta masyarakat dalam pendidikan agama islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan agama islam bagi peserta
didik.
2. Untuk mengetahui tantangan pendidikan agama islam dalam era
globalisasi.
3. Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam pendidikan agama
islam.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad Siddik, Konsep Pendidikan Formal dalam Islam, (Bandar Lampung:
Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan, 2002), h. 3.
2
Arifin, HM, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
Keluarga, (Jakarta: Bulan Bintang, 2006), h. 15.
3
4
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S At-
Taubah: 122)
Di dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah pendidikan
agama Islam juga merupakan hal yang paling penting di dalam membina
peserta didik agar tumbuh dan berkembang menjadi insan kamil, cerdas
dan terampil sekaligus bertakwa kepada Allah SWT, dengan demikian
akan tercipta masyarakat adil dan makmur. Hal tersebut sesuai dengan
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab II Pasal 3 menyebutkan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.3
Dengan demikian untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
tersebut maka harus ditempuh melalui proses pendidikan dan pengajaran
yang menyelenggarakannya betul-betul memikirkan akan perkembangan
3
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003, (Jakarta : 2003), h.12.
5
peserta didik sehingga apa yang diupayakan dan tujuan yang diinginkan
oleh guru dalam menanamkan ilmu Pendidikan Agama Islam terhadap
peserta didik akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Pendidikan merupakan sarana terbaik yang didesain guna
melahirkan sebuah generasi baru pemuda-pemudi yang tidak akan
kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri, tapi juga sekaligus tidak
menjadi bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan
mereka atau tidak menyadari adanya perkembangan-perkembangan di
setiap kehidupan manusia.
Namun kemunculan modernisme pada era globalisasi yang di
antaranya ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) seakan membuat manusia masa sekarang
mengesampingkan daya mental-spiritual atau jiwa yang sedang tumbuh
dalam diri mereka. Mereka hanya menggantungkan semua potensi yang
ada dalam diri mereka kepada tawaran kenyamanan dan kesantaian
teknologi.
Dalam dunia pendidikan misalnya, kecanggihan media elektronik
dan informatika telah begitu leluasanya mencuri peran kecerdasan pikiran,
ingatan, kemauan, dan perasaan (emosi). Kemampuan aktualnya telah
dimanjakan dengan alat-alat teknologis-elektronis dan informatika seperti
komputer, foto copy jarak jauh (facsimile), video casette recorder (VCR),
dan komoditi celluloid (film, video-disc), dan sebagainya.
Ada satu hal yang sangat urgen telah dilupakan oleh para pendidik
dan anak didik sekarang ini, yaitu bagaimana menginternalisasikan dan
mentransformasikan nilai-nilai iman dan takwa ke dalam lubuk hati
manusia. Apakah teknologi canggih dapat melakukannya. Sampai
sekarang belum terdengar ada teknologi yang mampu mentranformasikan
nilai-nilai spiritual itu. Berkenaan dengan hal di atas, Azyumardi Azra
sebagaimana dikutip oleh Abdullah Idi dan Toto Suharto menyatakan,
bahwa ketidakmampuan IPTEK dalam memberi jawaban atas persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan makna (meaning) memunculkan
6
4
Arif Shaifudin, Peran Strategis Pendidikan Islam di Era Globalisasi, Al Hikmah Jurnal
Studi Keislaman, Vol. 6, No. 2, 2016, h. 221.
5
Mawardi Pewangi, Tantangan Pendidikan Islam Di Era Globalisasi, Jurnal Tarbawi,
Vol. 1, No.1, 2016, h. 5.
7
6
Wahid Marzuki., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi
(Bandung: Pustaka Hidayah, 2011), h. 60.
7
Zubaedi, Isu-Isu Baru dalam Diskursus Filsafat Pendidikan Islam dan Kapita Selekta
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 54.
8
dihasilkan dari sebuah lembaga pendidikan bisa dilihat dari kualitas luaran
(out put-nya).8
Di samping itu, pendidikan Islam dihadapkan pada tantangan
masalah kualitas. Era global adalah era persaingan bebas. Maka akan
terjadi pertukaran antar negara baik resmi maupun tidak. Selain tantangan
kualitas juga tantangan moral, era globalisasi banyak membawa dampak
negatif generasi muda sekarang yang sudah terpengaruh dengan pergaulan
yang global. Hal-hal yang tidak semestinya dilakukan oleh generasi muda
seperti minum miras, menggunakan narkoba, melakukan seks bebas
malahan menjadi kebiasaan bagi mereka yang tentunya hal ini adalah
tantangan yang serius bagi pendidikan Islam.9
Selanjutnya sebagai ancaman, ternyata globalisasi tidak hanya
mempengaruhi tatanan kehidupan pada tataran makro, tetapi juga
mengubah tata kehidupan pada level mikro, yaitu terhadap ikatan
kehidupan sosial masyarakat. Globalisasi memicu fenomena disintegrasi
sosial, hilangnya nilai-nilai tradisi, adat-istiadat, sopan santun, dan
penyimpangan sosial lainya.
Merujuk kepada berbagai pendapat di atas, maka dapat dirumuskan
tiga tantangan utama untuk dibahas. Ketiga tantangan ini dianggap
memiliki pengaruh paling krusial terhadap pendidikan Islam. Adapun
tantangan yang lainnya adalah implikasi yang lahir dari adanya ketiga
tantangan utama tersebut yaitu:
1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pendidikan Islam saat ini sedang ditantang konstribusinya
terhadap pembentukan peradaban dan budaya modern yang relevan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks).
Pada dimensi ini, pendidikan Islam mengalami kemunduran fungsi
(degradasi fungsional) karena pendidikan Islam lebih berorientasi pada
aspek moral spiritual. Terdapat banyak pendapat yang mengatakan
8
Haidar Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009), h. 233.
9
Arif Shaifudin, Op. Cit, h. 225.
9
10
Syifa Safira, dkk, Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi, Jurnal Ilmiah Multi Disiplin
Indonesia, Vol. 2, No. 7, 2023, h. 6.
11
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokrasi Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. (Jakarta: Prenada Media: 2004), h. 28.
10
12
Mawardi Pewangi, Op. Cit, h. 6-7.
11
13
Heru Juabdin Sada, Peran Masyarakat dalam Pendidikan Perspektif Pendidikan Islam.
Jurnal Pendidikan Islam, Vol 8, No. 1, 2017, h. 121-123.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa, di mana
pertumbuhan dan perkembangan siswa sangat memerlukan tuntunan,
bimbingan, binaan dan dorongan serta pengarahan agar anak nantinya
dapat menguasai berbagai nilai-nilai dalam pendidikan agama Islam dan
mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Di dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah pendidikan agama Islam juga
merupakan hal yang paling penting di dalam membina peserta didik agar
tumbuh dan berkembang menjadi insan kamil, cerdas dan terampil
sekaligus bertakwa kepada Allah SWT, dengan demikian akan tercipta
masyarakat adil dan makmur.
Tantangan globalisasi merupakan suatu kondisi kekinian sebagai
akibat yang lahir dari modernisasi. Ada beberapa tantangan pendidikan
agama islam dalam era globalisasi ini, yaitu:
1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
2. Demokratisasi
3. Dekadensi moral
Bentuk peran serta masyarakat dalam rangka ikut serta
meningkatkan pembelajaran pendidikan agama Islam yaitu:
1. Revitalisasi serta reorientasi didalam pendidikan keislaman
2. Penguatan learning society
3. Berpartisipasi aktif dalam komite madrasah/sekolah
4. Mendorong dan mendukung dalam semua program pendidikan agama
di madrasah/sekolah
5. Mendirikan lembaga pendidikan agama yang berbasis mutu
14
15
B. Saran
Kami sebagai pemakalah, menyadari bahwa makalah ini mungkin
sangat jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan
yang penulis miliki. Walaupun demikian semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pemakalah dan umumnya bagi pembaca. Oleh kerena itu,
pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
HM, Arifin. 2006. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah
dan Keluarga. Jakarta: Bulan Bintang.
Safira, S, dkk. 2023. Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi. Jurnal Ilmiah
Multi Disiplin Indonesia. Vol. 2. No. 7.
Zubaedi. 2012. Isu-Isu Baru dalam Diskursus Filsafat Pendidikan Islam dan
Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.