Anda di halaman 1dari 10

MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI

INDONESIA
Oleh:

1. Sani Kamelia
2. Sativa Adi Dwi Dewi
3. Siti Aisah
4. Siti Hodijah
5. Siti Nuraidah

SMKN 1 GERGERBITUNG
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL 2
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"Dampak Penggunaan Gawai pada Anak Usia di Bawah Umur".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,

baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Sukabumi, 13 September 2023

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................…............................…..................
Daftar Isi .......................…............................…...........................

Bab 1 (pendahuluan)

1.1 Latar Belakang .......................…............................….............

Bab 2 (pembahasan)

Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi Daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun
berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama
atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah.

Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para
pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk
melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari
daftar pustaka adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap
penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain
daftar pustaka yang tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika
kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.

Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas


kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan
daftar pustaka seperti yang sering kita dapatkan dibuku-buku sekolah.

BAB 2

PEMBAHASAN
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

A. Lahirnya Pemerintahan Hindia-Belanda

Menjelang abad ke-18 VOC mulai mengalami kemunduran, akhirnya VOC


dibubarkan pada tahun 1799. Segala tangung jawab diambil alih oleh Kerajaan
Belanda sehingga terbentuklah pemerintahan Hindia Belanda. Pengambilalihan
kekuasaan ini dimaksudkan agar wilayah Indonesia tetap di bawah kendali
Belanda.

Situasi di Eropa membawa perubahan pemerintahan di Belanda. Pada tahun


1795 tentara Perancis menyerbu Belanda sehingga pangeran Willem V melarikan
diri ke Inggris. Kerajaan Belanda (Holand) selanjutnya dipimpin oleh Louis
Napoleon.

B. Masa Pemerintahan Daendels (1808-1811) 

Sejak VOC dibubarkan, di Indonesia dibentuk Pemerintahan Hindia Belanda yang


berada di bawah pengawasan langsung Kerajaan Belanda. Sebagai Gubernur
Jendral yang pertama, atas persetujuan Napoleon, ditunjuk Jendral Herman
Willem Daendels (1808-1811). Pemerintahannya diktator sehingga dijuluki Jendral
Mas Galak.

Tugas Daendels: mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. mengatur


pemerintahan di Indonesia dan membereskan keuangan.  memberantas sistem
feodal yang sangat diperkuat oleh VOC Tugas Daendels
Gubernur jenderal memegang kekuasaan tertinggi sebagai wakil dari Ratu
Belanda yang berkedudukan di propinsi. Di kabupaten diperintah oleh gubernur,
sub kabupaten oleh residen, dibawahnya ada asisten residen yang mengawasi
para patih dan bupati, dibawahnya ada pengawas yang bertugas mengawasi
wedana dan asisten wedana.

1. Sistem Administrasi

2. Bidang Pertahanan

- Menambah jumlah prajurit yang awalnya 4000 prajurit menjadi 18.000 yang
sebagian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi)

- Meningkatkan kesejahteraan prajurit untuk meningkatkan kedisiplinan

- Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati


Bandung.

- Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.100
kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun

- Membangun kembali armada pertahanan laut di Teluk Jakarta dan Surabaya 

- Membangun pelabuhan armada di Ujung Kulon, Surabaya, dan Pulau Menari


yang bentengnya disebut Iodewijk.

3. Bidang Keuangan

- Mengeluarkan mata uang kertas. Menjual tanah produktif milik rakyat kepada
swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina,
Arab, Belanda.
- Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya (VOC) yaitu
menarik pajak, penanaman kopi di Priangan, penyerahan wajib dan contingenten.

- Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia.

- Menempuh cara paksa seperti pinjam uang pada orang kaya, mengambil harta di
pengadilan, dan lain-lain.

- Dibentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara untuk membereskan administrasi


keuangan supaya tidak ada penyelewengan.

4. Bidang Pemerintahan

- Membentuk sekretariat negara untuk membereskan administrasi negara

- Memberlakukan terus perbudakan guna melaksanakan rodi

- Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai


pemerintahan dan digaji.

- Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden (sekarang


gedung Mahkamah Agung di Jakarta) Pulau Jawa dibagi menjadi 9
perfec/prefektur (wilayah) Membangun kantor-kantor pengadilan.

para bupati dan penguasa daerah lainnya masih memegang peranan dalam
perdagangan. Struktur feodal itu kedudukan bupati sangat kuat, sehingga setiap
tindakan perubahan tidak dapat berjalan tanpa kerjasama mereka.

Faktor Penghambat Pemerintahan Daendels :

Reaksi Masyarakat Dalam hubungan dengan kalangan istana, pemerintahan


Daendels mengalami pertentangan dengan Raja Banten yang tidak mendukung
Daendels ditangkap dan dibuang ke Ambon. Mangkubumi yang juga dianggap
menghalangi rencana Daendels dibunuh dan mayatnya dibuang ke laut.

Pertentangan pun terjadi dengan Kerajaan Mataram Ngayogyakarta. Dengan


menggunakan politik Devide et Impera seperti yang dilakukan VOC Sultan
Hamengkubuwono di pecat kemudian digantikan oleh Sultan Sepuh. Kemudian
daerah Ngayogyakarta diperkecil. Upaya untuk mengumpulkan uang, Daendels
menjual tanah-tanah partikelir kepada orang Belanda, Tionghoa dan Arab.
Akibatnya para pemilik tanah tersebut dapat menghisap tenaga rakyat karena
memiliki hak-hak istimewa.

Akhir Pemerintahan Kejatuhan Daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal


sebagai berikut :

Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,Cirebon


menimbulkan pertentangan dan perlawanan.

Penyelewengan dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta dan


manipulasi penjualan Istana Bogor. 

Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan

Adanya kritikan dari para pejabat Belanda Sisi negatif pemerintahan Daendels
adalah membiarkan terus praktek perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di
Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan perlawanan. Pada tahun 1811 Daendels
ditarik ke Eropa digantikan oleh Gubernur Jendral Jansen yang semula bertugas di
Tanjung Harapan (Afrika Selatan)
Jan Willem Janssen Sebagai pengganti Daendels dikirimlah Jan Willem Janssen.
Ia mulai menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Jawa tahun 1811. Ia
kemudian memperbaiki keadaan yang ditinggalkan oleh Daendels. Ternyata
Janssens tidak secakap dan sekuat Daendels dalam melaksanakan tugasnya.
Ketika Inggris menyerang Pulau Jawa, daerah Kepulauan Maluku sudah berhasil
direbut oleh Inggris. Bahkan secara de facto daerah kekuasaan Hindia Belanda di
masa Janssen itu tinggal daerah-daerah tertentu, misaInya Jawa, Makasar, dan
Palembang. Ia menyerah dan harus menandatangani perjanjian di Tuntang pada
tanggal 18 September 1811 (Rekapitulasi Tuntang).

DAFTAR PUSTAKA
Tugas. 2013. Makalah
https://www.slideshare.net/Aini29/masa-pemerintahan-hindia-
belanda-di-indonesia#15

https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%2
0Vitae/vol21no2oktober2007/MASA%20KOLONIAL%20BELAN DA
%20kardiyat.pdf 

Anda mungkin juga menyukai