Anda di halaman 1dari 76

Outlook & Tantangan Sektor Pajak 2019

InsideTax
Edisi Khusus | 40 I Desember 2018

MEDIA TREN PERPAJAKAN

BEREBUT SUARA
WAJIB PAJAK
2 INSIDETAX
Redaksi SALAM REDAKSI
Pemimpin Umum
Darussalam

Wakil Pemimpin Umum


Danny Septriadi

Kontributor Ahli
B. Bawono Kristiaji (Koord.),
Romi Irawan,
David Hamzah Damian, Yeni
Mulyani (Sydney)

Pemimpin Redaksi
Bastanul Siregar

Redaktur
Kurniawan Agung Wicaksono,
Awwaliatul Mukarromah,
Gallantino Farman Pembaca Budiman

T
Researcher-Reporter
ahun depan kita kembali akan melaksanakan pesta demokrasi untuk
memilih pemimpin sekitar 265 juta penduduk Indonesia pada 2019-
Triajie Wahyu El Haq,
2024. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), sekitar 185 juta
Doni Agus Setiawan penduduk tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari jumlah tersebut, ada
sekitar 39,15 juta wajib pajak terdaftar yang akan melihat jalannya peristiwa
Desain Visual politik ini. Bagaimanapun, agenda lima tahunan ini akan menentukan wajah
Archie Teapriangga sektor pajak kita di tahun depan dan yang akan datang. Agenda reformasi pajak
juga tengah menanti sentuhan dan gagasan dari presiden terpilih.
Teknologi Informasi
Rama Sugiharto,
Di saat yang bersamaan, lanskap pajak sedang berubah drastis. Tekanan
ekonomi global telah mendorong tren reformasi pajak yang fokus pada daya
Wahyu Budhi Prabowo
saing dan memberikan ruang aktivitas ekonomi yang lebih besar. Kolaborasi
global di bidang pajak, khususnya dalam melawan penghindaran pajak dan
Iklan & Pemasaran pertukaran informasi, telah dimulai. Perkembangan ekonomi digital, upaya
Eny Marliana mengatasi ketimpangan melalui pajak, penghormatan hak-hak wajib pajak, serta
terobosan administrasi untuk meningkatkan kepatuhan pajak juga perlu menjadi
Keuangan & Tata Usaha perhatian.
Fany Tri Agustin,
Dewi Permatasari
Indonesia masih memiliki kinerja pemungutan pajak yang relatif tertinggal.
Tax ratio (dalam arti luas) masih rendah, di 2017 hanya sebesar 10,7%.
Belum terbentuknya masyarakat melek pajak, keterbatasan jumlah ahli pajak,
Alamat Redaksi: rendahnya partisipasi dan kepatuhan adalah beberapa penyebabnya.
Menara DDTC, Jl. Raya Boulevard
Barat Blok XC 5-6 No B, Kelapa Padahal kebutuhan untuk memiliki ketersediaan dana pembangunan semakin
Gading, Jakarta, 14240. tinggi. Tingginya urbanisasi, dinamika demokrasi dan berkembangnya
Telp. 021-29382700 kelas menengah, membangun konektivitas, hingga datangnya bonus
Faks. 021-29382699 demografi membuat semakin tingginya kompleksitas pengelolaan fiskal. Lalu
Email: news@ddtc.co.id
bagaimanakah pemimpin nasional Indonesia 2019-2024 harus melihat dan
menyelesaikan tantangan di sektor pajak? Lantas, apa saja yang ditawarkan
calon pemimpin Indonesia lima tahun mendatang untuk memperebutkan suara
wajib pajak dalam pesta demokrasi?
Edisi khusus di tangan para pembaca kali ini hadir untuk mengupas hal-
hal tersebut. Selain meninjau platform politik dari masing-masing, edisi ini
juga akan memetakan tujuh aspek area pajak mulai dari strategi memobilissi
penerimaan hingga keselarasan dengan kerjasama global.
Akhir kata, selamat membaca dan tercerahkan

Kulit Muka: Archie Teapriangga

INSIDETAX 3
DAFTAR ISI
MENIMBANG VISI
PAJAK DUA CAPRES
Darussalam
8 Managing Partner DDTC
‘Mendengar Suara
12 Wajib Pajak &
Memperkuat Partisipasi
Pemangku Kepentingan’

Jokowi dan Prabowo memiliki progam pajak sangat


berbeda. Satu meneruskan program lama, satunya lagi Juru Bicara Tim Kampanye
membuat gebrakan.
Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin,
Arif Budimanta:
‘Realistis Agar Tidak
15 Membebani
Pelaku Usaha’
Direktur Konsolidasi Nasional
Badan Pemenangan Nasional
Prabowo-Sandi,
Fuad Bawazier OUTLOOK DAN TANTANGAN
‘Keadilan itu SEKTOR PAJAK DI 2019
18 Memang Relatif’
21

RISIKO PAJAK
DI TAHUN POLITIK
26
Dirjen Pajak Robert Pakpahan
‘Pemeriksaan Boleh
32 Birokratis, Pelayanan
Jangan’

Tahun politik sering jadi tantangan bagi penerimaan pajak.


Faktor siklus anggaran politik bisa mempengaruhi kinerja
perpajakan. KEPASTIAN HUKUM
DI ATAS KEADILAN
35
Ketua Komite Pengawas
Perpajakan Gunadi
‘Pemeriksa
38 Enggak Boleh Kepastian hukum pajak masih jadi kendala di Indonesia.
Menafsir’ Dibutuhkan reformasi dan sinkronisasi regulasi perpajakan.

4 INSIDETAX
DIBELIT
KETIMPANGAN PAJAK
Kepala Badan Kebijakan
42 Fiskal Kementrian Keuangan
Suahasil Nazara
‘Pajak Kita
45 Sudah Progresif’

Ketimpangan pajak masih jadi masalah serius di Indonesia.


Kontribusi orang kaya berdasarkan PPh Pasal 25/29 masih
sangat rendah.
CUKAI TIDAK BERARTI
PAJAK DOSA
48
Dirjen Bea dan Cukai
Heru Pambudi
‘Kami Penyeimbang,
51 Tidak Berpihak’

Pandangan cukai sebagai pajak dosa masih kuat di

MENSTIMULASI Indonesia. Saatnya mengubah paradigma dengan belajar


dari negara lain.
DENGAN PAJAK
54 Sekretaris Kemenko Perekonomian
Suswijono Moegiarso
‘Momentumnya Pas’
58

Kebijakan perpajakan bisa jadi insentif untuk menstimulasi


ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing. Pemerintah
harus menakar dosis yang tepat sekaligus mewaspadai MENGGENJOT KAPASITAS
harmful tax competition.
FISKAL DAERAH
61
Dirjen Perimbangan Keuangan
Astera Primanto Bhakti
‘Fasilitas Fiskal Daerah
65 Harus Kuat’
Daerah harus bisa meningkatkan kapasitas fiskal mereka
masing-masing. Kreativitas dan pengelolaan administrasi
perpajakan yang lebih baik menjadi kunci.

MENCARI IMPROVISASI
PAJAK DIGITAL
Head of Global Forum
68 Secretariat OECD
Monica Bhatia:
‘Akan Ada Lebih Banyak
72 Kolaborasi Daripada
Kompetisi’
Konsensus global tetang aturan pajak digital sulit dicapai.
Sebagian negara memilih melakukan improvisasi tersendiri.
Indonesia condong ke mana?

INSIDETAX 5
Kaleidoskop Pajak 2018
Berbagai peristiwa dan momentum perpajakan baik yang berskala domestik maupun internasional terjadi silih
berganti sepanjang tahun 2018, Berikut rangkaian peristiwa yang kami rangkum dari Januari-Desember 2018.
INSIDETAX 7
Janji Pajak Capres

MENIMBANG
VISI PAJAK
DUA CAPRES
Jokowi dan Prabowo memiliki progam pajak sangat
berbeda. Satu meneruskan program lama, satunya lagi
membuat gebrakan.

8 INSIDETAX
Janji Pajak Capres

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berfoto bersama Ketua KPU Arief Budiman (tengah) usai pengundian dan penetapan nomor urut dalam Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat
(21/9/2018). (foto: ANTARA)

P
ENDATANG baru akan selalu memicu peningkatan pertumbuhan paling lazim adalah kebijakan itu
membuat gebrakan. Begitulah ekonomi secara luas. akan menurunkan pendapatan
yang juga dilakukan kubu calon negara. Terlebih karena tax ratio
presiden dan calon wakil presiden “Kebijakan ini untuk mendorong Indonesia saat ini masih rendah,
(capres-cawapres) Prabowo daya beli masyarakat yang saat ini baru 10,7% pada 2017.
Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo- masih dalam tekanan,” demikian
Sandi) dalam merumuskan visi dan kata Dahnil A. Simanjuntak, juru Selain itu, rencana penghapusan
misi perpajakan. bicara Badan Pemenangan Nasional PBB untuk rumah tinggal atau
(BPN) Prabowo-Sandi kepada rumah pertama juga diprediksi
September lalu, dalam dokumen InsideTax, awal November lalu. akan membuat banyak daerah
visi-misi ekonomi yang disebar ke ‘meriang’. Pasalnya, selama ini PBB
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dua poin lain yang juga bersifat merupakan salah satu kontributor
sekaligus berbagai media, kubu gebrakan dari kubu Prabowo-Sandi utama dalam Pendapatan Asli
capres-cawapres nomor 02 ini adalah rencana penghapusan Daerah (PAD).
mencantumkan rencana kebijakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
pajak yang membuat para ekonom untuk rumah tinggal atau rumah Setelah pengesahan UU Nomor
jadi riuh. Riuh karena pro-kontra. pertama dan penurunan tarif Pajak 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 21. Meski Daerah dan Retribusi Daerah
Dalam dokumen itu, kubu Prabowo memang belum jelas berapa besar (PDRD), paling lambat pada
antara lain berjanji akan menaikkan penurunan tarif PPh Pasal 21 2014 PBB sektor perdesaan dan
batas Penghasilan Tidak Kena Pajak tersebut. perkotaan (PBB-P2) yang tadinya
(PTKP). Saat ini PTKP sebesar milik pemerintah pusat memang
Rp4,5 juta per bulan. Menurut tim Sekadar catatan, saat ini tarif PPh dialihkan ke daerah dan menjadi
Prabowo, rencana menaikkan batas Pasal 21 dibagi menjadi empat pajak daerah. Bisalah dibayangkan
PTKP itu didasari pertimbangan kategori (bracket). Penghasilan akan seperti apa reaksi daerah bila
daya beli masyarakat saat ini yang tahunan kurang dari Rp50 juta pundi-pundi uang mereka diusik.
masih tertekan. dikenai tarif 5%, penghasilan
Rp50-250 juta dikenai tarif 15%, Di luar itu, rencana perpajakan tim
Dengan menurunkan PTKP, penghasilan Rp250-Rp500 juta Prabowo-Sandi ini juga dinilai tidak
harapannya daya beli meningkat— dikenai tarif 25%, dan penghasilan mudah. Hal ini karena rencana
karena tidak dibebani pajak— di atas Rp500 juta dikenai tarif 30%. tersebut mengharuskan revisi
hingga konsumsi rumah tangga pun terhadap dua undang-undang, yaitu
meningkat. Ujungnya, peningkatan Tentu saja ada reaksi pro dan kontra UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang
konsumsi dari sini nanti akan atas rencana tersebut. Kekhawatiran Pajak dan Retribusi Daerah serta

INSIDETAX 9
Janji Pajak Capres

UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Asumsi kedua mengapa tarif pajak Ketika Donald Trump menjadi
Pajak Penghasilan. rendah adalah sesuatu yang baik, Presiden AS pada 2016, ia yang
akan kembali ke soal bagaimana menganut fiscal conservatism juga
Tapi apakah rencana itu aneh? meningkatkan pertumbuhan menurunkan tarif pajak terutama
Tidak juga. Penurunan tarif pajak ekonomi. Apabila pajak rendah, untuk kelas menengah. Tidak heran,
untuk menggenjot penerimaan uang yang diinvestasikan dunia karena itu juga visi perpajakan tim
adalah lazim saja. Asumsinya, usaha akan lebih besar. Pada Prabowo-Sandi dinilai mengikuti
dengan tarif pajak rendah gilirannya hal ini akan gaya kebijakan perpajakan Donald
warga tidak akan merasa memicu pertumbuhan Trump.
‘berat’ membayar ekonomi yang lebih
pajak. Mereka yang tinggi pula. Sedangkan dari kubu petahana
belum membayar (incumbent), tidak terlalu banyak
bisa ditarik, Sebaliknya, gebrakan baru. Kubu Joko Widodo-
hingga jumlah apabila pajak Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) akan
pembayar pajak terlalu tinggi, tetap melanjutkan upaya reformasi
akan meningkat. bisnis akan struktural dan reformasi fiskal seperti
terhambat. Karena yang sudah dilakukan selama ini.
“Revisi UU Pajak itu itu, menurut Fuad,
masuk program kami. wajib pajak tidak Akan tetapi, dari dokumen visi-
Waktu saya Dirjen Pajak, perlu direpotkan dengan misi yang dikirimkan ke KPU, satu
revisi itu juga tuntas,” kata berbagai macam urusan hal menarik yang perlu dicatat
Fuad Bawazier, Direktur Konsolidasi perpajakan, yang justru akan dari kubu Jokowi-Ma’ruf ini adalah
Nasional BPN Prabowo-Sandi meningkatkan ongkos membayar adanya opsi memperkuat reformasi
kepada InsideTax, November lalu. pajak (compliance cost), hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak
(Lihat wawancara Fuad Bawazier, akhirnya mendiskon kepatuhan (PNBP). (Lihat wawancara Arif
Direktur Konsolidasi Nasional BPN wajib pajak. Budimanta, Juru Bicara Tim
Prabowo-Sandi) Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf)
Konservatisme Fiskal
Drajad Wibowo, ekonom dari Sekadar gambaran, pada akhir Juli
tim Prabowo-Sandi yang juga DALAM literatur ekonomi politik, 2018 lalu DPR akhirnya memang
Wakil Ketua Dewan Kehormatan paham ini dikenal dengan istilah mengesahkan revisi UU Nomor 20
Partai Amanat Nasional (PAN), aliran konservatisme fiskal (fiscal Tahun 1997 tentang Penerimaan
juga menegaskan hal ini dalam conservatism) yang mendorong Negara Bukan Pajak. Revisi tersebut
penjelasannya. “Penurunan penurunan tarif pajak, pengurangan melakukan penyempurnaan
tarif pajak dapat meningkatkan belanja, sekaligus penarikan utang mengenai definisi PNBP, besaran
efektivitas penerimaan pajak,” yang minimal. Paham ini cukup tarif, pengelompokan objek PNBP
katanya kepada InsideTax. populer di negara-negara Barat. dan masih banyak lagi.

Joko Widodo berswafoto bersama Tim Kampanye Daerah dan relawan Jokowi—Ma’ruf Amin di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/11/2018). (foto: ANTARA)

10 INSIDETAX
Janji Pajak Capres

Calon Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato politiknya dalam pembekalan relawan Prabowo—Sandi di Istora Senayan Jakarta, Kamis (22/11/2018). (foto: ANTARA)

Seusai pengesahan revisi UU itu di Pemerintah juga sadar bahwa Pokok yang sebenarnya lebih jadi
sidang paripurna DPR, pada 26 Juli menaikkan PTKP akan menurunkan tantangan bagi kedua kubu adalah
2018 Menteri Keuangan Sri Mulyani penerimaan. Bambang juga bagaimana meningkatkan tax
Indrawati mengatakan bahwa mengumumkan bahwa ratio Indonesia yang masih
pengesahan revisi UU tersebut akan kebijakan tersebut sangat rendah, yang
sangat berdampak positif terhadap diprediksi akan selama ini cuma bisa
keuangan negara. m e n g u r a n g i bolak-balik dari
pendapatan angka 10%-11%,
“Revisi ini bisa meningkatkan negara Rp18 dan termasuk
potensi penerimaan negara,” triliun. Namun, salah satu yang
katanya seusai sidang paripurna ada imbalan terendah di
DPR mengetok palu pengesahan UU yang diperoleh, kawasan ASEAN.
tersebut. Pertanyaannya kini, mana yaitu daya
yang lebih feasible dari dua visi beli masyarakat Selain itu, adalah
perpajakan tersebut, visi Prabowo- meningkat. memutus tradisi
Sandi atau Jokowi-Ma’ruf? shortfall, alias
Itulah yang akan penerimaan pajak yang
Sama-sama Diterapkan menyebabkan konsumsi rumah tidak mencapai target. Terakhir
KEDUANYA sama-sama feasible, tangga meningkat, yang pada kali pemerintah mencapai target
karena memang keduanya tidak gilirannya akan memengaruhi penerimaan pajak adalah pada
berpijak dari ruang hampa. Baik pertumbuhan ekonomi. Ketika itu, 2008. Pada Pemerintahan Jokowi,
aliran konservatisme fiskal maupun menurut perhitungan pemerintah, realisasi penerimaan pajak hanya
mengandalkan PNBP telah sama- kenaikan PTKP menjadi Rp4,5 juta bisa mencapai 81%-91% dari
sama telah diterapkan di negara- akan meningkatkan pertumbuhan target APBN.
negara Barat. ekonomi sebesar 0,16%.
Memutus tradisi shortfall, kemudian
Peningkatan batas PTKP untuk Jadi, memang bukan hal aneh meningkatkan tax ratio agar
meningkatkan daya beli juga bukan bila PTKP kembali disasar oleh bisa terus melaju seiring dengan
hal aneh. Pemerintahan Jokowi kubu penantang. Bahkan bisa meningkatnya Produk Domestik
juga pernah melakukan itu. Ketika dibilang, menaikkan PTKP sudah Bruto (PDB), adalah tantangan
itu pada April 2016, pada era menjadi semacam prosedur lazim utama yang harus bisa diatasi oleh
Menteri Keuangan Bambang P.S. bagi pemerintahan mana pun— pemerintahan selanjutnya.
Brodjonegoro, pemerintah juga tidak cuma di Indonesia—untuk
menaikkan batas PTKP dari Rp3 menaikkan daya beli dan dengan
juta jadi Rp4,5 juta per bulan. demikian pertumbuhan ekonomi.

INSIDETAX 11
Janji Pajak Capres

POLITIK PAJAK INDONESIA 2019-2024


‘Mendengar Suara
Wajib Pajak &
Memperkuat Partisipasi
Pemangku Kepentingan’
Darussalam
Managing Partner DDTC

B
AGI negara yang sekitar 75% dana
pembangunannya berasal dari pajak, tentu
cukup mengherankan jika pajak tidak
pernah dijadikan agenda kampanye politik calon
pemimpin nasional Indonesia. Hampir di setiap
pemilihan umum (pemilu), calon pemimpin
nasional lebih banyak mengajukan ide mengenai
pembangunan dan tidak menyertakan bagaimana
cara mendanainya.
Padahal pajak tidak hanya berfungsi sebagai
sumber penerimaan negara, mendorong alokasi
sumber daya yang efisien, dan proses redistribusi
pendapatan. Lebih penting lagi, pajak berperan
penting dalam proses pembangunan bangsa atau
state building (Brautigam, 2008). Peran pajak
dalam state building dapat dilihat dari dua area
mendasar. Pertama, meningkatnya kontrak sosial
yang didorong oleh daya tawar atas pemajakan
yang kemudian dapat mempercepat demokrasi
representatif. Kedua, perhatian atas penerimaan
akan menstimulasi adanya kelembagaan dan tata
kelola pemerintahan yang baik sehingga pada
akhirnya akan memperkuat kapasitas negara.

12 INSIDETAX
Janji Pajak Capres

Kontribusi pajak dalam keuangan menciptakan keseimbangan menyatakan akan mencabut PPN
negara juga memberikan kepentingan. Ini bisa dilihat dari dan mendorong Malaysia untuk
pemahaman tentang proses menuju perdebatan soal reformasi pajak kembali mengandalkan pajak dari
fiscal state (negara-fiskal) yang pada pemilu presiden Brazil di sektor korporasi, pajak petroleum,
diajukan oleh Ormrod dan Bonney Oktober 2018 lalu antara Jair dan pajak penjualan.
(1999). Fiscal state tidak hanya Bolsonaro dan Fenando Haddad.
mengacu pada kondisi di mana Agenda pajak yang diusung Terakhir, kampanye soal pajak
sistem pajak menjadi bagian tidak keduanya pun sangat beragam, dalam pemilu juga terkait dengan
mulai dari posisi mengenai tarif rasionalitas kebijakan dan
terpisahkan dari situasi ekonomi
PPh Orang Pribadi, pemberlakuan dukungan politik. Selama lima
atau diterjemahkan semata-mata territorial tax system, simplifikasi tahun terakhir, tarik-ulur mengenai
atas kekuasaan dalam mengambil pajak tidak langsung, pemberian kenaikan tarif pajak konsumsi di
hak privat warganya, tetapi juga vs. pembatasan insentif pajak, Jepang (serupa dengan PPN) kerap
menjadi sarana partisipasi publik skema penghasilan tidak kena pajak menjadi perdebatan. Di satu sisi
(Waris, 2013). (PTKP), dan sebagainya. Sebagai fenomena populasi yang menua
catatan, walau keduanya sepakat telah membuat turunnya basis PPh
Dengan kata lain, pertanyaan untuk mengatasi ketimpangan Orang Pribadi di Jepang sehingga
mengenai perlu atau tidaknya upaya melalui pengenaan pajak dividen pajak konsumsi diharapkan
membenahi sektor pajak sudah yang notabene menyasar para mengatasi defisit dan utang yang
tidak perlu diperdebatkan. pemilik modal, Bolsonaro -presiden menumpuk. Di sisi lain, kenaikan
terpilih- menambahkan berbagai tarif bisa berdampak bagi konsumsi
Lantas, sejauh mana platform agenda yang bertujuan untuk rumah tangga dan daya dukung
menjaga daya saing dan mendorong ekonomi. Pada pemilu perdana
politik pajak perlu dipertimbangkan
perekonomian Brazil seperti menteri di 2017, Shinzo Abe yang
oleh kandidat calon presiden di pemotongan tarif PPh Badan. didukung oleh 2/3 parlemen dan
Indonesia? Apa arah politik pajak
turut mengagendakan kenaikan tarif
yang ideal bagi Indonesia untuk pajak konsumsi sebesar 10% di
lima tahun ke depan (2019-2024)? 2019, keluar sebagai pemenang.
Pemimpin Nasional dan Platform Dari keempat kasus tersebut,
Pajak terdapat beberapa hal penting bagi
siapapun yang ingin menggunakan
Platform pajak bisa menjadi daya isu pajak dalam agenda politiknya.
tarik dan menentukan jumlah Pertama, calon pemimpin nasional
perolehan dukungan, terlebih jika harus mampu menemukan relevansi
mempertimbangkan bahwa faktor antara kebutuhan masyarakat,
ideologi semakin kurang relevan situasi ekonomi, dan platform pajak
dalam masyarakat yang terdidik. untuk menjawab hal tersebut. Kedua,
Singkatnya, visi-misi serta program calon pemimpin nasional perlu
calon pemimpin nasional semakin membawa rasionalitas kebijakan di
tengah para pemilih yang cerdas
menentukan (Persson dan Tabellini,
serta didukung oleh kekuatan
2000). Studi kasus terkini mengenai Selanjutnya, strategi ‘menjual’ politik. Ketiga, upaya memenangkan
platform pajak pada saat pemilu platform pajak dalam pemilu suara terbanyak dimungkinkan
menarik untuk dicermati. bisa dikaitkan dengan keluhan melalui menyeimbangkan berbagai
masyarakat akibat program kepentingan dan cenderung tidak
Kampanye mengenai sistem pajak petahana atau kelompok politik sekedar ‘merugikan’ kelompok
yang relevan dengan kebutuhan yang berkuasa. Sebagai contoh, tertentu. Terakhir, strategi
masyarakat kebanyakan dan pemilu di Malaysia 2018 yang positioning yang membedakan
dikemas dalam konteks nasionalisme dimenangkan oleh Mahathir. antara seorang kandidat dengan
bisa dilihat dari kasus pemilu PPN yang baru diterapkan oleh yang lainnya perlu untuk dilakukan.
Amerika Serikat di penghujung Najib (petahana) sejak April Dengan kata lain, bersifat ‘diam’ dan
2016. Jargon ‘make America great 2015 ‘dibingkai’ (framing) oleh tidak memberikan sinyal yang jelas
again’ yang diajukan Donald Trump kubu Mahathir sebagai penyebab kepada publik justru merugikan.
semakin tingginya biaya hidup
dan diterjemahkan dalam berbagai
rakyat Malaysia. Padahal penerapan Agenda Politik Pajak Indonesia
usulan pemotongan pajak terbukti PPN justru dilakukan sebagai upaya
berhasil menarik suara. untuk mengatasi defisit anggaran Pada kasus pemilu presiden
dan utang yang semakin meningkat 2019, publik dihadapkan oleh
Kampanye pajak dalam serta berkontribusi secara positif
kepemimpinan nasional juga dua calon pemimpin nasional:
bagi penerimaan negara (sekitar Jokowi-Ma’ruf sebagai pasangan
erat kaitannya dengan upaya 23%). Mahathir kemudian justru calon (paslon) nomor 01 dan

INSIDETAX 13
Janji Pajak Capres

Prabowo-Sandi sebagai paslon ekonomi perpajakan akan sangat yang dibatasi oleh undang-undang.
nomor 02. Dari dokumen resmi tergantung dari besarnya biaya Undang-undang sendiri merupakan
mengenai visi-misi dan program transaksi, yaitu seluruh biaya hasil pembahasan antara
kerja kandidat pemimpin nasional yang timbul dari upaya untuk pemerintah dengan perwakilan
sebagaimana bisa dilihat di KPU, memobilisasi penerimaan. Semakin rakyat yang tercermin dalam
paslon nomor 01 berkomitmen tinggi derajat kepatuhan sukarela parlemen. Singkatnya, no taxation
untuk melanjutkan reformasi fiskal (voluntary compliance) wajib pajak without representation.
yang berkesinambungan. Di sisi akan menyebabkan rendahnya
lain, paslon nomor 02 menyatakan biaya transaksi pemungutan pajak. Keinginan untuk mendengar suara
tiga program kerja di bidang pajak: Oleh karena itu, penting bagi wajib pajak dan memperkuat
menurunkan tarif PPh Pasal 21, pemerintah untuk memiliki strategi partisipasi pemangku kepentingan
menghapus PBB untuk rumah meningkatkan kepatuhan sukarela, membuat sistem pajak semakin
pertama, serta menaikkan nilai terutama melalui upaya menciptakan demokratis karena semakin
PTKP. Sayangnya, narasi dan trust kepada pemerintah. banyaknya kepentingan yang dapat
pemaparan mengenai platform dipertimbangkan dan diakomodasi.
pajak masing-masing calon masih Ketiga, menjamin akseptabilitas Selain untuk menjamin legitimasi
sangat terbatas. Dengan demikian, pemerintah dan hubungan kontrak
evaluasi mengenai platform pajak fiskal yang ideal, ‘kemauan untuk
tiap kandidat sulit untuk dielaborasi mendengar’ tersebut menjaga
lebih jauh. Arah politik kestabilan sistem pajak. Ini juga
selaras dengan gagasan Tanzi
Ada hal yang lebih penting pajak 2019-2024 mengenai ekologi sistem pajak
(2018), di mana pemerintah harus
dan substansial dari sekedar
membandingkan platform pajak
haruslah berbasis mampu mengidentifikasi berbagai
keduanya, yaitu bagaimana pada tagline: fenomena yang akan berpengaruh
pada permintaan-penawaran sistem
mengaitkan relevansi antara desain
sistem pajak yang diusulkan,
mendengar suara pajak yang lebih baik.
kebutuhan masyarakat, target wajib pajak dan Setidaknya terdapat beberapa cara
pembangunan ke depan, serta
menjamin dukungan publik di masa memperkuat untuk mewujudkan platform politik
pajak 2019-2024 ‘mendengar
mendatang untuk meningkatkan
penerimaan dalam kontrak fiskal
partisipasi suara wajib pajak dan memperkuat
yang ideal. Ini tentu bukan soal yang pemangku partisipasi pemangku kepentingan’,
yaitu melalui perlindungan hak-
mudah, namun untuk menjawab
hal tersebut arah politik pajak
kepentingan.” hak wajib pajak dalam sistem
administrasi pajak, memperkuat
2019-2024 haruslah berbasis pada peran Komite Pengawas Perpajakan
paradigma: mendengar suara wajib sebagai tax ombudsman yang
pajak dan memperkuat partisipasi dan stabilitas. Dukungan publik hadir mewakili wajib pajak,
pemangku kepentingan. sangat dibutuhkan dalam menjamin proses perumusan kebijakan yang
efektivitas sistem pajak serta partisipatif dan berbobot dengan
Setidaknya terdapat empat alasan menyempurnakan hal-hal yang adanya dukungan kehadiran
mengapa paradigma tersebut harus menjadi tujuan pemerintah. Tanpa lembaga riset di bidang pajak,
jadi acuan. Pertama, fragmentasi suatu mekanisme yang bersifat mencetak ahli pajak yang berkualitas
politik. Pasca Orde Baru, konsolidasi partisipatif, implementasi sistem termasuk di dalamnya konsultan
politik semakin sulit terwujud pajak justru dapat menyebabkan pajak, akademisi, lembaga swadaya
dan kesepahaman antar berbagai hilangnya kepercayaan publik masyarakat, dan sebagainya
kekuatan politik dalam memandang maupun menciptakan social unrest. dalam menjamin ekosistem yang
suatu kebijakan semakin divergen. Kerusuhan di Prancis mengenai mendukung terwujudnya sistem
Pembuatan kebijakan menjadi penolakan kenaikan pajak bahan pajak yang berimbang, serta
terhambat, kurang obyektif, dan bakar yang diusulkan Presiden dukungan kepemimpinan nasional.
sarat kepentingan (Sachs dan Macron atau pengunduran diri
Roubini, 1989). Pembahasan Margaret Thatcher pasca adanya Sebagai penutup, menarik untuk
undang-undang tentang amnesti kerusuhan besar-besaran di kota mengutip Guy Peters (1991) yang
pajak dan akses informasi keuangan London yang menentang poll tax menyatakan bahwa: “..dari sekian
bisa menjadi contoh. Oleh karena bisa jadi contoh. banyak faktor, pada akhirnya
itu, fenomena fragmentasi politik pertimbangan politiklah yang
di Indonesia mengharuskan adanya Keempat, pada sistem demokrasi akan menentukan pilihan (sistem)
suatu kesepahaman antar kelompok kekuasaan negara dalam kebijakan pajak.” Dalam hal inilah
kepentingan dan politik. mengenakan pajak dibatasi. Adanya calon pemimpin nasional 2019-
doktrin separation of powers dan 2024 menjadi tokoh sentral.
Kedua, mengurangi transaction mekanisme check and balance
cost. Menurut Levi (1989), politik mengharuskan pemungutan pajak

14 INSIDETAX
Janji Pajak Capres

JURU BICARA TIM KAMPANYE NASIONAL JOKOWI-MA’RUF AMIN, ARIF BUDIMANTA:

‘Realistis Agar Tidak Membebani


Pelaku Usaha’

K
UBU petahana, pasangan Jokowi Widodo-Ma’ruf capres-cawapres nomor 01 tersebut. Berikut kutipan
Amin (Jokowi-Ma’ruf) menjanjikan kelanjutan dari wawancara InsideTax dengan pria yang saat ini juga
upaya reformasi struktural dan reformasi fiskal menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan
jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI Industri (KEIN).
untuk periode 2019-2024. Tidak ada gebrakan baru
terkait kebijakan pajak yang dijanjikan. Sebagai tim petahana, bagaimana Anda melihat
kondisi perekonomian dalam hampir 5 tahun ini?
Dalam dokumen visi-misi yang disampaikan ke Komisi Apakah ada pekerjaan rumah yang masih belum
Pemilihan Umum (KPU), Jokowi-Ma’ruf menegaskan selesai?
komitmennya untuk mewujudkan keadilan dan
kemandirian ekonomi nasional dengan target terukur. Secara umum, perekonomian domestik berjalan cukup
Penguatan reformasi penerimaan negara bukan pajak baik. Data pertumbuhan ekonomi terakhir tumbuh
(PNBP) pun direncanakan. pada level 5,17%. Tingkat kemiskinan menjadi single
digit yakni 9,82% atau terendah sepanjang sejarah
InsideTax berkesempatan mewawancarai Juru Bicara Indonesia. Ketimpangan berhasil diturunkan dari
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Arif 0,414 menjadi 0,389 dan diharapkan masih dapat
Budimanta untuk mencari tahu latar belakang dan terus ditekan.
rencana kebijakan ekonomi, terutama pajak pasangan

INSIDETAX 15
Janji Pajak Capres

Tingkat pengangguran terbuka yang lebih cepat dan merata usaha, dampak eksternalitas yang
juga turun menjadi 5,34%. Selain pada akhirnya akan mendorong ditimbulkan, lokasi usaha, dan
itu, inflasi berhasil dikendalikan peningkatan penerimaan negara. sebagainya.
di kisaran 3%-an, dengan inflasi
Oktober 2018 sebesar 3,16% year Dalam konteks penerimaan Selain itu, melihat cepatnya
on year. Hal ini diperkuat dengan negara, ada tren shortfall progres pembangunan infrastruktur
rating investasi yang menyatakan penerimaan pajak yang terus dan belanja lainnya yang
“Layak Investasi” dari lembaga membesar dengan tax ratio yang dapat dirasakan langsung oleh
Moody’s, Fitch, maupun S&P. terus turun. Apa yang terjadi? masyarakat dan dunia usaha
saat ini, diharapkan pada periode
Namun, kondisi ekonomi Pemerintah sebelumnya memang berikutnya juga memberikan
global saat ini relatif kurang menargetkan tax ratio Indonesia pengaruh positif terhadap
menguntungkan, dengan adanya dapat meningkat menjadi 16%. kepatuhan dan kerelaan wajib
perubahan dari kondisi easy Namun, dengan kondisi situasi pajak untuk membayar pajaknya.
money dan commodity boom ekonomi global yang ada saat
menjadi sebaliknya. Bank sentral ini maka pemerintah juga harus Bagaimana reformasi struktural
Amerika Serikat (AS), khususnya, realistis agar tidak memberikan dan reformasi fiskal yang akan
melakukan normalisasi suku beban lebih besar kepada kegiatan ditempuh?
bunga yang membuat mata uang usaha di dalam negeri.
Memberikan insentif fiskal untuk
dolar AS menjadi kuat. Selain itu, dunia usaha. Tujuannya jelas agar
harga beberapa komoditas juga
mengalami tekanan sehingga
Ekonomi dunia usaha dapat menciptakan
mempengaruhi nilai tukar dan yang lebih cepat lapangan pekerjaan yang lebih
banyak sehingga semakin
kinerja ekspor Indonesia. dan merata banyak pula orang yang bekerja.
Grand design kebijakan ekonomi pada akhirnya Selain itu, kita juga akan terus
melakukan upaya ekstensifikasi
seperti apa yang diusung pasangan
Jokowi-Ma’ruf Amin jika terpilih akan mendorong dan intensifikasi perpajakan.
untuk memimpin Indonesia dalam peningkatan Dari sisi belanja, reformasi fiskal
juga dilakukan dengan realokasi
5 tahun?
penerimaan anggaran/belanja untuk kegiatan
Ke depan kami akan fokus pada negara.” yang lebih produktif dan merata.
peningkatan kualitas manusia, Merata di sini artinya menggunakan
agar manusia Indonesia memiliki paradigma Indonesia-sentris.
pendidikan dan kompetensi yang Apakah artinya kebijakan pajak
lebih baik. Dalam Visi-Misi Pak ke depan tidak akan seagresif Bagaimana prospek kelanjutan
Jokowi dan Pak Ma’ruf, kami telah pertama kali Jokowi menjadi revisi paket UU terkait pajak
menyiapkan berbagai program Presiden? yang di dalamnya juga mencakup
peningkatan kualitas manusia, penurunan tarif PPh Badan?
mulai seseorang masih di dalam Di dalam visi-misi, kami telah
sebutkan bahwa akan ‘melanjutkan Sebagaimana yang telah saya
kandungan, bayi, usia sekolah, sampaikan tadi, kebijakan pajak
pascasekolah, hingga memasuki reformasi perpajakan yang
berkelanjutan untuk mewujudkan ke depan akan menitikberatkan
usia produktif (usia kerja), dan juga pada pemberian insentif bagi dunia
program-program setelah warga keadilan dan kemandirian ekonomi
nasional, dengan target terukur, usaha agar lapangan pekerjaan
negara memasuki usia tua. semakin banyak dan makin banyak
serta memperhatikan iklim usaha
Mengapa memilih fokus tersebut? dan peningkatan daya saing’. orang yang bekerja. Dari situ orang
mendapatkan upah yang baik
Kualitas manusia yang lebih Artinya, optimalisasi pajak tetap sehingga dapat membayar pajak
baik dan unggul juga dapat terus kami upayakan tidak sekedar dan berkontribusi secara langsung
memanfaatkan infrastruktur yang untuk meningkatkan penerimaan bagi pembangunan nasional.
telah dibangun cukup progresif negara tetapi juga dalam rangka
selama periode pemerintahan mewujudkan keadilan dan Adapun opsi penurunan tarif PPh
Jokowi-JK saat ini. Hal ini kemandirian ekonomi nasional. Badan masih terus dikaji secara
kemudian akan menggerakan roda Jadi, pemungutan pajak tidak serius sehingga besarannya
perekonomian lebih cepat, lebih bisa di generalisasi tetapi harus kompetitif dengan negara-negara
berkualitas, lebih bernilai tambah, lebih rinci dan dibedakan baik lain di dunia. Pada intinya, kita
dan lebih merata. Ekonomi berdasarkan jenis usaha, skala harus sadari bahwa cara memungut
pajak yang baik adalah ‘seperti

16 INSIDETAX
Janji Pajak Capres

mencabut bulu angsa tanpa Pasangan lawan yang menjanjikan selain fungsi ekonomi. Negara
membuat angsa yang dicabut beberapa kebijakan seperti harus menjamin bahwa tanah
terasa sakit’. penurunan PTKP dan PPh Pasal harus dapat diakses oleh seluruh
21, serta penghapusan PBB. Ini rakyat sehingga rakyat mendapat
Bagaimana dengan rencana dimaksudkan untuk meningkatan hak untuk perumahan, fasilitas
pembentukan badan semi otonom daya beli masyarakat. Bagaimana umum, dan lain sebagainya.
untuk pajak? tanggapan Anda?
Akhir-akhir ini pemerintah
Rencana pembentukan badan semi Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla menggunakan instrumen pajak
otonom untuk pajak merupakan saat ini tercatat telah menaikkan untuk menggenjot daya saing.
salah satu bagian yang masuk PTKP sebanyak dua kali dan ini Apakah pajak memang satu-
dalam revisi UU perpajakan. masih lebih tinggi dari UMR [upah satunya instrumen yang ampuh
Rencana tersebut saat ini masih minimum regional] Jakarta, yang untuk itu?
terus dikaji secara mendalam terbesar di Indonesia. Artinya,
bagaimana benefitnya bagi orang dengan penghasilan UMR Pajak memang menjadi salah satu
pembangunan nasional. dipastikan tidak akan terkena pajak pertimbangan bagi investor, namun
penghasilan. Ke depan, ketika pajak bukannya satu-satunya
Apakah sudah ada rencana khusus instrumen untuk menggenjot daya
untuk persoalan pajak ekonomi upah semakin baik, kita tidak akan
ragu untuk meninjau ulang PTKP, saing.
digital?
bahkan menaikkan batas atasnya Bagaimana memastikan agar
Sebelumnya telah ada pengalaman kembali. Adapun untuk PPh Pasal penggunaan instrumen pajak tidak
pajak ekonomi digital dengan 21 masih terus kami kaji untuk memicu harmful tax competition?
Google. Ke depan, kami akan dapat menemukan kebijakan
terus membangun analisis yang yang paling sesuai utamanya Seperti yang saya katakan bahwa
mendalam mengenai sistem dalam upaya menaikkan daya beli insentif pajak bukanlah satu-
perpajakan ekonomi digital ini agar masyarakat. satunya cara untuk meningkatkan
sesuai dengan ekosistem pelaku daya saing dan daya tarik investasi.
ekonomi digital. Namun demikian, Bahwa itu menjadi salah satu
jangan sampai kebijakan tersebut
mematikan inisiatif pelaku usaha
Insentif pertimbangan investor memang
benar, tetapi banyak faktor lain
pemula yang mendirikan usaha pajak bukanlah yang juga jauh lebih penting seperti
baru (start-up). satu-satunya kemudahan, ketersediaan tenaga
kerja, kepastian hukum, dan
Dalam dokumen visi-misi, Jokowi- cara untuk sebagainya.
Ma’ruf ingin memperkuat reformasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak
meningkatkan Bagaimanapun, kepastian dan
(PNBP). Apakah ini artinya akan daya saing kemudahan berusaha beserta
mulai memperbesar porsi PNBP
dalam struktur penerimaan
dan daya tarik ketersediaan tenaga kerja juga
menjadi hal yang dipertimbangkan
negara? investasi.” investor. Hal ini diperlukan
mengingat investor juga melihat
PNBP merupakan bagian dari Terkait PBB, saat ini sedang kondisi regional dan peluang di
upaya menjalankan amanat dilakukan pembahasan secara terus tempat yang lain. Oleh karena itu,
konstitusi agar seluruh sumber menerus karena instrumen tersebut ada dua hal yang paling penting
daya ditujukan untuk sebesar- sudah di daerah. Poin penting dari untuk dikerjakan dalam persoalan
besarnya kemakmuran rakyat. PBB sebetulnya adalah persoalan daya saing.
Selanjutnya, khusus untuk terkait dengan kenaikan harga
komoditas harus ada upaya tanah yang salah satu sebabnya Pertama, perizinan agar dibuat
hilirisasi sehingga perekonomian adalah PBB. Jika PBB mendorong lebih mudah yang hal ini telah
memiliki nilai tambah yang besar. kenaikan harga tanah, maka yang dimulai dan dilaksanakan oleh
Artinya, jangan dilihat sebatas dari terjadi adalah spekulasi dan ini Presiden Jokowi melalui kebijakan
konteks penerimaan, tetapi dalam tidak menggambarkan kondisi riil Online Single Submission (OSS).
konteks upaya membangun sistem dari permintaan yang ada. Harga Kedua, tenaga kerja harus lebih
perekonomian yang lebih tangguh. PBB harus mencerminkan kondisi kompeten agar dapat bersaing
Saat ini, tiga barang yang menjadi riil, bukan bubble economy. Perlu dengan tenaga kerja di negara lain.
kontributor terbesar bagi eskpor ada keseimbangan tarif PBB karena
kita masih berbasis komoditas. tanah juga memiliki fungsi sosial,

INSIDETAX 17
Janji Pajak Capres

DIREKTUR KONSOLIDASI NASIONAL


BADAN PEMENANGAN NASIONAL
PRABOWO-SANDI,
FUAD BAWAZIER

‘Keadilan itu
Memang Relatif’

P
ASANGAN Prabowo Subianto-Sandiaga
Uno (Prabowo-Sandi) menjanjikan sejumlah
kebijakan pajak saat maju menjadi calon
presiden-wakil presiden 2019-2024. Mereka
berencana menaikkan batas penghasilan tidak
kena pajak (PTKP) dan menurunkan tarif pajak
penghasilan (PPh) Pasal 21. Rencana kebijakan ini
disebut untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Selain itu, seperti tercantum dalam dokumen


visi-misi yang disampaikan ke Komisi Pemilihan
Umum (KPU), pasangan nomor 02 ini juga
berencana menghapus pajak bumi dan bangunan
(PBB) bagi rumah tinggal utama dan pertama
untuk meringankan beban hidup masyarakat. Apa
yang melatarbelakangi janji tersebut?

Untuk mencari tahu latar belakang janji-janji


kebijakan pajak itu, InsideTax berkesempatan
mewawancarai Fuad Bawazier. Mantan Menteri
Keuangan era Presiden Soeharto ini menjabat
sebagai Direktur Konsolidasi Nasional Badan
Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Berikut
petikan wawancara tersebut.

18 INSIDETAX
Janji Pajak Capres

Apa yang melatarbelakangi janji masih sangat rendah di Indonesia. Saya tidak perlu dan belum tentu
penghapusan pajak bumi dan Hal ini akan mengamankan menyetujui statement pemerintah
bangunan (PBB) bagi rumah masa depan mereka, sekaligus karena, terus terang saja, masih
tinggal utama dan pertama? menyebabkan tersedianya dana- bersifat wacana dan belum ada
dana di masyarakat. Di Singapura perhitungan resminya. Namun,
PBB naik terus-menerus. Banyak itu namanya provident fund. Kita nanti kami akan membuat kalkulasi
orang yang punya [rumah], tapi itu enggak bisa mendukung masa sendiri. Umumnya kan pemerintah
sebetulnya dia enggak punya depan mereka walaupun mereka berharap yang berkesinambungan.
kemampuan likuiditas untuk kerja karena terlalu pelit di iuran.
membayar pajaknya. Maka dari itu, Kami menaikkannya tidak akan Kita memang perlu satu penataan
banyak orang yang lebih memilih drastis, paling sekitar 5%. Itu baru, tapi intinya pengusaha harus
menjual rumahnya. Padahal, menjadi sinyal political will. Secara diberi ruang napas. Kalau memang
mereka ini misalnya istri para fundamental ada sinyal perubahan harus diturunkan karena pajak itu
pejuang. Tentu ini akan di-review kebijakan. dianggap sudah tidak kompetitif
lagi. Kemampuan mereka ya harus lagi, bisa. Namun, yang lebih
diperhatikan. Ini untuk mencegah Bagaimana dengan janji diprioritaskan oleh pengusaha
ketergusuran orang-orang dari penurunan tarif pajak penghasilan sebetulnya kemudahan dalam
tempat tinggalnya. (PPh) Pasal 21? Apakah ini juga berbisnis, termasuk perizinan dan
akan menyentuh bracket-nya? segala macam. Bahasa tegasnya,
Bukankah ini akan berpengaruh pungli-pungli itu dihilangin,
pada pemerintah daerah yang Saya kira kami belum berbicara pajaknya enggak usah diuber-uber,
selama ini mengambil penerimaan bracket, meskipun itu dapat pengusaha sudah senang. Skema
PBB? ditinjau kembali atau tidak. PPN [pajak pertambahan nilai]
Namun, saya kira di visi-misi, kami itu juga termasuk dianggap ruwet.
Kan ada dana bagi hasil yang tidak bicara menaikkan tax ratio.
bisa di-review kembali. PBB Mereka ingin itu disederhanakan.
Ini karena pengusaha ini kalau lagi
tambang dan hutan, misalnya, susah lalu diuber-uber pajaknya Bukankah UU PPN juga ada di era
nanti bisa untuk mengompensasi. pasti menimbulkan dua hal. Anda?
Ini karena bagi hasil juga bagian Pertama, kemampuan finansialnya
dari yang akan dikompensasikan. mungkin terganggu. Kedua, Iya, PPN itu kan sudah mulai
Intinya kami memerangi program psikologis mereka terganggu. Yang berlaku pelaksanaannya 1
penggusuran rumah-rumah dan paling tidak disukai kan surat dari Januari 1985. Nah, dalam
tanah-tanah menjadi milik orang- [Ditjen] Pajak. implementasinya terdapat
orang kuat. permasalahan-permasalahan.
Seperti apa peluang pemenuhan Sayangnya, perbaikan sistem PPN
Bagaimana dengan rencana janji penurunan tarif PPh Pasal tidak menyentuh substansinya
kenaikan batas Penghasilan Tidak 21 dan PBB, mengingat ini harus dan cenderung hanya dimodifikasi
Kena Pajak (PTKP)? mengubah undang-undang? seperlunya saja.
Kami itu sebenarnya akan meninjau Kemungkinan itu tidak berdiri Itu artinya grand design instrumen
kembali definisi orang miskin. sendiri. Ini berkaitan dengan pajak untuk menstimulasi
Basic concept [penghasilan] orang budget reform, Itu kan penerimaan perekonomian, meskipun ada trade
miskin kira-kira Rp400.000 per sehingga kaitannya dengan off dari sisi penerimaan negara
bulan atau kurang dari US$1 per spending, defisit, dan utang. yang tidak mungkin besar?
hari harus diganti. Kalau kita pakai Intinya, kita tentukan objektifnya
ukuran internasional US$2 per hari, atau tujuannya dulu. Setelah itu, Justru itu, pemerintah harus
angka orang miskin yang tadinya teknisnya kita sesuaikan, jangan memulai perbaikan dari diri sendiri.
25 juta bisa langsung naik 3 kali dibalik. Sekarang ini terlalu banyak Ini ukurannya APBN. Pemerintah
lipat menjadi 76 juta. Dengan teknis sehingga tujuan pokoknya harus mulai mengelola keuangan
kenaikan batasan itu, kemiskinan tidak tercapai. Ini makin lama negara dengan lebih prudent. Kalau
akan langsung naik. Namun, makin menyimpang jauh. Ini kayak mau berjuang, pemerintah harus
tantangan kita jadi jelas. Nah, itu pemerintah membuat statement mulai dengan mengencangkan ikat
berimplikasi pada PTKP. penurunan tarif PPh Badan dari pinggang sendiri, bukan rakyat.
25% menjadi 17%, tapi enggak Saya sudah melihat anggaran,
Di sisi lain, kami ingin belanja pegawai dan barang besar,
meningkatkan hal-hal lain seperti ada gerakan apa-apa.
tapi belanja modalnya kecil. Jadi,
iuran-iuran, seperti kesehatan, Apakah setuju dengan rencana APBN itu perlu direformasi. Itu kata
hari tua, dan iuran lain yang penurunan tarif PPh Badan? kuncinya.

INSIDETAX 19
Janji Pajak Capres

Reformasi seperti apa yang Dahulu, selama 5 tahun, saya memungut pajak barang itu sulit
diinginkan pasangan Prabowo- juga bisa menyelesaikan10 UU, tapi kan kita punya prinsip. Prinsip
Sandi? biasa-biasa saja. Itu juga enggak itu adalah cost of collection-nya
ruwet-ruwet amat. Paling enggak murah, yang ‘dicubit’ enggak terlalu
Budget reform itu harus dimulai saya mau mendengarkan aspirasi. teriak, efisien, dan kebocorannya
dari diri pemerintah sendiri. Salah Kalau memang perlu diubah, ya rendah.
satu reform-nya itu multipurpose baru kami ubah dan meneruskan
policy. Budget enggak ada defisit dengan perubahan seperlunya. Anda lihat saja sekarang anggaran
sehingga tidak ada penambahan Namun, intinya enggak boleh DJP. Jika dibandingkan dengan
utang baru. Belanja dari uang yang dipolitisasi. Aparat keuangan kenaikan penerimaan perpajakan
ada dulu. seluruhnya harus benar-benar dari zaman saya dulu dengan
dijaga profesionalitasnya. zaman sekarang, enggak masuk
Bagaimana caranya? akal naiknya [anggaran DJP]
Ya itu tadi, uang belanja yang sampai beberapa kali lipat. Ini
tidak perlu itu dikurangi, Cost of berarti kan cost of collection-nya
tinggi.
dihapus. Bagaimanapun, utang
itu menyangkut kedaulatan dan
collection-nya
martabat Indonesia. Selama murah, yang Apakah sistem pajak final bisa
menjamin berjalannya fungsi
kita mengesampingkan risiko ‘dicubit’ enggak keadilan dan redistribusi?
fiskal dengan belanja yang tidak
terkontrol maka utang bisa terlalu teriak, Keadilan ini memang relatif, tapi
meningkat dan semakin lama justru efisien, dan lebih tidak adil lagi kalau you yang
alokasi anggaran dipergunakan
untuk mengelola utang. Semua ini
kebocorannya berdasarkan teori keadilan, enggak
bisa terapkan itu. Itu jatuhnya
harusnya dilihat secara seimbang. rendah. lebih tidak adil dibandingkan
keadilan yang tadi. Maksudnya
Artinya ada jaminan stimulus mau progresif? Ya enggak usah.
ke perekonomian juga tidak Bagaimana pandangan Anda Misalnya bunga deposito, dapat
berkurang? terkait kepatuhan wajib pajak yang miliaran, dengan persentase
rendah? pajaknya sama, yang simpanannya
Iya. Ketika diberikan ruangan
kepada dunia swasta, dengan tidak Ya sangat rendah, makanya besar juga akhirnya secara nilai
menekan dari sisi perpajakan, sistem harus dibenahi. Kalau juga besar. Kalau dibedain tarifnya
mereka pada akhirnya juga yang [pajak] final, kepatuhan malah ruwet dan lebih enggak jalan
berdampak pada perekonomian. tinggi, hampir 100% ibaratnya. lagi. Yang gede malah lolos, lebih
Menurut saya, ini tidak akan Ya sudah, ngikutin itu karena enggak adil lagi. Enggak ada yang
mengganggu pergerakan ekonomi. kenyataannya begitu. Ya bikin dong sempurna, tapi kita cari best way.
Apalagi, sebetulnya stimulus APBN sistem yang bikin menyebabkan Bagaimana tanggapan Anda
ke perekonomian enggak besar- kepatuhan naik. Pajak di Bursa atas usulan pembentukan badan
besar amat. Bagaimana mau besar? Efek, misalnya, transaksinya gede, khusus untuk pajak?
Orang juga mengerti, tax ratio-nya Rp5 triliun—Rp10 triliun tiap hari.
rendah kok. Kalau tax ratio rendah, Itu kepatuhan 100%. Ya sudah, Itu layak untuk dikaji lebih dalam
yang masuk ke pemerintah kan model-model yang kayak gitu yang lagi karena memang sebagai
rendah. Lebih banyak retorikanya. dibikin. direktorat jenderal mungkin sudah
terlalu besar melebihi banyak
Pemerintahan saat ini tengah Artinya Prabowo-Sandi akan lebih kementerian. Span of control-
melakukan reformasi pajak dengan banyak menggunakan sistem pajak nya agak berat sehingga banyak
rencana revisi paket undang- final? kendala-kendala yang ada. Saya
undang (UU) terkait pajak. Apakah belum bisa memberikan jawaban
jika terpilih, Prabowo-Sandi akan Yang bisa difinalkan, difinalkan
saja. Pajak final juga terbukti pasti atas hal ini, tapi layak untuk
melanjutkannya? dipertimbangkan lebih lanjut.
menyelamatkan pas krisis. Saya
Belum tentu kami lanjutkan. Kami waktu menerapkan pajak final itu
akan lihat dan review lagi. Kami enggak menduga hal itu. Orang
akan mendengarkan pendapat dari enggak banyak mengeluh karena
semua stakeholder terkait dan ada kepastian. Memang kulturnya
kami biasanya enggak bertele-tele. begitu, bagaimana? Sebenarnya

20 INSIDETAX
Outlook Pajak 2019

OUTLOOK DAN TANTANGAN


SEKTOR PAJAK DI 2019

P
ENERIMAAN pajak di 2018 mencatatkan hasil
yang menggembirakan. Hingga akhir Oktober
2018, pemerintah telah berhasil mengumpulkan
uang pajak di angka Rp1.016,5 triliun atau bertumbuh
sekitar 17% secara year-on-year. Pola pertumbuhan
tersebut diperkirakan terus meningkat hingga akhir
tahun dan tercermin dari outlook realisasi pemerintah
sebesar Rp1.350,9 triliun.

B. Bawono Kristiaji Denny Vissaro Lantas apa faktor yang mendorong kinerja yang
Partner, DDTC Fiscal Research Fiscal Economist DDTC notabene berbeda dengan pola yang terjadi pada
periode 2015-207? Bagaimana kondisi sektor pajak
2018 dan pengaruhya di tahun depan? Apa tantangan
yang akan dihadapi di 2019 dan strategi yang perlu
untuk dicermati?

INSIDETAX 21
Outlook Pajak 2019

Refleksi 2018: Titik Balik akhir 2015, amnesti pajak 2016- alasan relatif tingginya nilai
2017, ataupun PAS FINAL di tambah, keterkaitan dengan sektor
Pada awalnya terdapat suatu penghujung 2017. lainnya (backward and forward
kekhawatiran bahwa shortfall linkage), dan serapan tenaga kerja
tahun 2018 akan lebih dari Rp200 Ada beberapa dugaan atas hal yang besar, kedua sektor tersebut
triliun. Hal ini mengingat gap ini yang bisa digolongkan dalam juga bukan dikategorikan sebagai
yang besar antara realisasi 2017 dua hal: situasi ekonomi dan hard to tax sector, tidak seperti
sebesar Rp1.151 triliun dan target pajak. Pertama, dari situasi sektor jasa maupun pertanian.
2018 sebesar Rp1.424 triliun, ekonomi. Pada tahun ini kinerja
yang menyertakan harapan adanya industri manufaktur dan sektor Konsumsi rumah tangga dan
pertumbuhan penerimaan pajak pertambangan relatif moncer. pemerintah juga memiliki
sebesar 23,7% di tahun ini. Suatu Dari data BPS, hingga triwulan pertumbuhan yang positif sekitar
angka yang ambisius mengingat III-2018 beberapa sektor pada 5,3% atau lebih besar dari
selama 2015 hingga 2017 industri pengolahan terutama non- pertumbuhan rata-rata. Demikian
pertumbuhan penerimaan pajak migas mencatatkan pertumbuhan pula dengan kinerja perdagangan
secara nominal hanya di kisaran yang lebih besar dari rata-rata internasional, terutama di
5-6%. pertumbuhan nasional. Ini misalkan semester pertama 2018. Seluruh
dapat dilihat pada industri tekstil hal tersebut tercermin dalam
Menariknya, kinerja pertumbuhan dan pakaian serta makanan dan pertumbuhan penerimaan terutama
yoy setiap bulan perkasa di minuman. Di sisi lain, geliat dari PPN Dalam Negeri, PPN
angka 15-16% bahkan semenjak ekspor beberapa komoditas juga Impor, dan PPh Non-Migas.
awal tahun. Inilah yang agaknya berkontribusi pada kinerja dunia
membuat pemerintah -tidak usaha pertambangan. Kedua, dari situasi pajak. Jika
seperti tahun-tahun sebelumnya- dibandingkan dengan periode
enggan mengajukan revisi APBN 2015-2017, tahun 2018 secara
Perubahan 2018. Walau demikian, umum ditandai dengan adanya
distribusi penerimaan bulanan kestabilan sistem pajak
masih berada dalam pola dan ‘tone’ keberpihakan
yang sama dengan tahun- pemerintah pada wajib
tahun sebelumnya. Pada pajak. Situasi yang stabil,
periode Januari hingga tidak terlalu agresif, dan
September umumnya predictable membuat
terdapat kontribusi dunia usaha relatif
sebesar 5-6% dari mampu mengelola
total penerimaan, bisnis lebih baik.
kecuali pada Maret
dan April yang Pemerintah, walaupun
kontribusinya bisa belum optimal dan
mencapai 7% seiring menyentuh hal-hal
dengan penyampaian substansial, juga mulai
SPT tahunan. Dalam membenahi sistem
tiga bulan terakhir pajak yang sifatnya tidak
umumnya berkontribusi mengubah undang-undang.
antara 8 hingga 12% Selain itu, pemerintah
terhadap total target. disibukkan dengan berbagai
stimulus fiskal untuk mendandani
Kinerja yang dialami di 2018 kinerja makroekonomi, contohnya
serupa dengan pola pertumbuhan saja mengenai insentif atas Devisa
penerimaan pajak 2004-2014 Hasil Ekspor (DHE), wacana
atau bisa dibilang titik balik. Menariknya, kedua sektor penyelarasan pajak atas instrumen
Pertanyaannya, apa yang menjadi tersebut -ditambah dengan sektor keuangan, dan sebagainya.
penyebabnya? Padahal 2018 perdagangan besar- adalah tiga
relatif tidak terlalu ‘gaduh’ kontributor utama penerimaan Aspek transparansi di sektor
dengan terobosan besar dalam pajak Indonesia. Elastisitas pajak juga semakin terbuka dan
menggenjot target jangka pendek pertumbuhan sektoral terhadap merupakan salah satu elemen yang
dan meningkatkan kepatuhan. pertumbuhan penerimaan positif. Akses informasi keuangan
Bandingkan misalkan dengan sektoralnya cenderung baik dan dari lembaga dalam negeri
program obral insentif pajak di tax gap juga rendah. Selain karena yang dimulai pada bulan April,

22 INSIDETAX
Outlook Pajak 2019

pertukaran informasi antarotoritas


pajak melalui format common
reporting standard (CRS) maupun
atas country-by-country reporting
(CbCR), adalah beberapa di
antaranya. Komitmen transparansi
juga dilakukan dari sisi pemerintah.
Salah satunya melalui penerbitan
Laporan Belanja Pajak (Tax
Expenditure Report) yang berfungsi
sebagai wujud transparansi fiskal
kepada publik, upaya menghitung
‘besaran belanja’ dan efektivitas
instrumen pajak pemerintah, serta
memetakan policy gap pada setiap
sektor dan jenis pajak.

Upaya menggenjot kepatuhan juga Sumber: diolah oleh DDTC Fiscal Research, 15 November 2018
terus dilakukan. Sebagai contoh,
memperbaiki rezim ‘pajak UMKM’ penerimaan di tahun ini cenderung adanya penerimaan negara bukan
dengan penurunan tarif dan adanya lebih sulit untuk diestimasi karena pajak (PNBP) yang bertumbuh
klausul sunset period sebagaimana variabel-variabel pembentuknya lebih dari 20%.
tercermin dalam PP 23 Tahun lebih volatile. Kami juga menduga
2018, penggunaan prepopulated adanya fenomena structural 2019: Mengarungi Tantangan
tax return dan kemudahan break selama periode 2015-2017 Ekonomi dan Politik
teknologi pelaporan SPT, hingga karena kebijakan fiskal yang
kebijakan pemeriksaan berdasarkan banyak berpengaruh pada perilaku Kinerja penerimaan pajak 2019
SE-15 Tahun 2018. Singkatnya, wajib pajak, mulai dari wacana mungkin tidak akan sebaik 2018.
upaya untuk menciptakan amnesti pajak (2015) hingga Ini tentu tidak bisa dilepaskan
kestabilan dalam sistem pajak tidak implementasinya (2016-2017). dari situasi ekonomi serta adanya
mengurangi berbagai terobosan (Lihat ilustrasi, Proyeksi Realisasi hajatan pemilu di Indonesia.
untuk mempertahankan perilaku Penerimaan Pajak di 2018) Sebenarnya bukan berarti keduanya
kepatuhan pajak. akan memberikan gejolak yang
DDTC Fiscal Research besar, namun potensi adanya
Sayangnya, ada dua hal penting memperkirakan hingga akhir tahun kejutan-kejutan dari peristiwa
yang belum sepenuhnya tercapai. penerimaan pajak akan berkisar tersebut bisa jadi berpengaruh.
Pertama, walau Ditjen Pajak telah antara Rp1.291,7 triliun (pesimis)
memiliki akses informasi yang hingga Rp1.322,5 triliun (optimis). Dari sisi ekonomi, fondasi ekonomi
lebih luas, namun persoalan dalam Dibandingkan dengan target APBN Indonesia relatif baik kecuali untuk
kemampuan mengolah informasi 2018 sebesar Rp1.424 triliun, ancaman defisit transaksi berjalan
-seperti kualitas data dan belum maka realisasinya akan berada (current account deficit) yang
tersedianya teknologi informasi dalam rentang 90,71% hingga notabene banyak dipengaruhi oleh
pendukung- masih mengganjal. 92,87%. interaksi dengan perekonomian
Kedua, hingga kini belum ada global. Proyeksi ekonomi Indonesia
pembahasan revisi undang- Dengan demikian, pertumbuhan ke depan sangat bergantung dari
undang di bidang pajak padahal nominal penerimaan pajak antara faktor eksternal, seperti misalkan
sifatnya penting bagi agenda 12,2% hingga 14,9% akan berhasil normalisasi the Fed, ancaman
reformasi pajak 2017-2020. memperbaiki kinerja tax buoyancy perang dagang, sentimen krisis di
Kedua prediksi ini sebelumnya juga 2018 yang bisa mencapai 1,7 negara lain, dan harga komoditas.
telah kami ungkap dalam outlook atau hampir dua kali lipat. Korelasi Di saat yang bersamaan, kepastian
sebelumnya.1 antara pertumbuhan PDB dengan arah politik dan efektivitas
pertumbuhan penerimaan pajak pembangunan reformasi struktural
Lantas, berapakah realisasi hingga yang meningkat tersebut tentu akan Indonesia juga berpotensi membuat
akhir tahun 2018? Sebelumnya, berdampak positif bagi peningkatan ekonomi belum bisa berlari lebih
perlu kami garisbawahi bahwa pola tax ratio di 2018 dan tahun-tahun kencang.
selanjutnya. Sebagai catatan, walau
1 Lihat B. Bawono Kristiaji, Adri Poesoro, dan Denny
target penerimaan pajak tidak Hal ini bisa terlihat dari berbagai
Vissaro, “Tren, Tantangan, dan Prediksi Penerimaan
Pajak 2018” InsideTax Edisi 39 (Desember 2017): 40-43.
tercapai namun ‘tertolong’ oleh prediksi pertumbuhan Indonesia

INSIDETAX 23
Outlook Pajak 2019

Sumber: diolah dari berbagai publikasi yang diterbitkan berbagai lembaga tersebut.

yang berada di bawah asumsi hajatan pemilu. Akan tetapi, dalam pembenahan untuk PPN, cukai,
pertumbuhan dalam APBN 2019 konteks pajak pemilihan pemimpin dan pajak atas kekayaan. Dari sisi
yang sebesar 5,3%. Sebagai nasional bisa jadi mengubah atau PPN, wacana untuk revenue gap
contoh, IMF menurunkan setidaknya memperlambat peta dilakukan melalui pencegahan
proyeksi ekonomi Indonesia jalan (roadmap) pembenahan di faktur pajak palsu, mencegah
yang sebelumnya di 5,3-5,5% bidang pajak. Perubahan daya kebocoran melalui dukungan
menjadi 5,1% di 2018 dan tawar dan peta kekuatan politik teknologi, mengurangi jenis objek
2019. Penurunan potensi nasional bisa jadi membuat PPN yang dikecualikan, hingga
pertumbuhan nasional ini jelas kompromi-kompromi baru. meningkatkan tarif (misalkan
perlu dipertimbangkan karena di Afrika Selatan). Untuk cukai,
akan membatasi berbagai usaha Ini tentu tidak bisa dilepaskan terdapat tren perluasan barang dan
pemerintah dalam meningkatkan dari platform pajak yang diusung jasa kena cukai, misalkan cukai
penerimaan di 2019. (Lihat oleh kekuatan politik di luar atas gula dan minuman berpemanis
ilustrasi, Proyeksi Pertumbuhan pemerintahan dalam rangka (Inggris), hingga cukai ganja
PDB Indonesia, 2019) memberikan sinyal akan hadirnya (Kanada).
situasi ekonomi yang akan lebih
Kedua, kepemimpinan nasional. baik. Ide-ide terobosan yang lebih Kedua, tren untuk menggairahkan
Urusan pajak adalah urusan politik, ‘populis’ bisa jadi memperluas ekonomi melalui kebijakan di
artinya desain, political-will, dan spektrum dan opsi-opsi perbaikan bidang PPh (OECD, 2018). Dari
kemampuan untuk memungut sistem pajak. Arah sistem pajak sisi orang pribadi, terdapat revisi
pajak banyak dipengaruhi oleh di tahun-tahun selanjutnya bisa pemotongan tarif bagi kelompok
faktor-faktor politik. Dalam konteks jadi merupakan titik temu dari berpendapatan rendah-menengah
ini, terdapat suatu kepercayaan dua kutub yang sebelumnya maupun berbagai tawaran rezim
mengenai fenomena political berseberangan. ekspatriat untuk menarik high-
budget cycle. Di tahun politik, skilled labor dari negara lain.
umumnya terjadi defisit anggaran Tren Perkembangan Pajak Global Untuk PPh Badan, penurunan tarif
yang meningkat karena adanya dan pemberian berbagai insentif
situasi belanja yang meningkat, Outlook sektor pajak Indonesia seperti tax holiday, super deduction
tetapi dengan penerimaan pajak juga tidak bisa dilepaskan dari apa untuk kegiatan litbang maupun
yang cenderung stagnan (Ebelke yang menjadi tren perkembangan vokasi juga banyak dilakukan.
dan Ocer, 2013). Caranya bisa pajak di berbagai belahan dunia.
bermacam-macam, mulai dari Setidaknya, terdapat empat tren Ketiga, semakin banyak negara
pos anggaran baru, tidak adanya yang perlu untuk dipertimbangkan yang membenahi ketentuan anti-
terobosan di bidang penerimaan, dan diwaspadai baik dalam konteks penghindaran pajak. Proyek Base
hingga subsidi melalui tax kebijakan hingga pengelolaan risiko Erosion and Profit Shifting (BEPS)
expenditure. internal wajib pajak. yang diinisiasi oleh OECD dan
G20 telah mendorong berbagai
Memang benar bahwa dalam tiga Pertama, ketergantungan atas diskusi dan kerjasama global untuk
Pemilu terakhir (2004, 2009, jenis penerimaan pajak di luar mencegah kebocoran PPh Badan,
dan 2014) umumnya tidak pajak penghasilan yang akan seperti melalui OECD Inclusive
terjadi adanya shock, baik dalam semakin besar. Keterbatasan Framework maupun proyek Anti-Tax
perekonomian maupun fiskal, dalam memungut PPh -baik Avoidance Directive (ATAD) di Uni
secara khusus yang diakibatkan akibat berbagai stimulus maupun Eropa. Di masa mendatang, selain
oleh siklus tersebut. Artinya, tingginya angka penghindaran terus membenahi implementasi
disiplin fiskal tetap menjadi pajak- telah mendorong atas standard minimum dalam
pegangan terlepas dari adanya meningkatnya porsi dan Proyek BEPS (dokumentasi transfer

24 INSIDETAX
Outlook Pajak 2019

pricing, harmful tax practice, sistem pajak, berdampak positif peningkatan mutu pemeriksaan
pencegahan penyalahgunaan bagi investasi, serta menciptakan melalui perbaikan tata kelola
P3B, dan efektivitas mutual kepercayaan (loyalitas) bagi wajib pemeriksaan. Terakhir, strategi
agreement procedure/MAP), pajak yang telah berada di dalam pengawasan kepatuhan perpajakan
terdapat tren untuk mengadopsi sistem. Terdapat empat area yang yang mencakup implementasi AEoI
berbagai rencana aksi lainnya baik perlu dibenahi dalam rangka dan akses informasi keuangan,
yang secara murni mengacu pada menjamin kepastian tersebut: ekstensifikasi dan peningkatan
rekomendasi OECD/G20 maupun (i) membuat sistem administrasi pengawasan sebagai tindak
memodifikasinya sesuai kebutuhan pajak yang baik, menjamin lanjut pasca pengampunan pajak,
nasional. konsistensi di lapangan, dan penanganan UKM secara end-to-
mengakui hak-hak wajib pajak; (ii) end melalui pendekatan business
Keempat, terobosan dalam mendesain kebijakan pajak yang development services (BDS), joint
meningkatkan kepatuhan. Cara partisipatif dan predictable; (iii) program DJP-DJBC, pembenahan
yang dilakukan bisa bermacam- memiliki upaya pencegahan dan basis data perpajakan, serta
macam, mulai dari meningkatkan penyelesaian sengketa pajak yang penerapan pengawasan wajib pajak
keterlibatan (engagement) wajib efektif; serta (iv) selaras dengan berbasis risiko (compliance risk
pajak melalui teknologi dan konsensus global atau kerangka management/CRM).
digitalisasi, simplifikasi registrasi, kesepakatan internasional.
paradigma cooperative compliance, Mencermati berbagai tantangan
hingga secara aktif dan program kerja pemerintah
mengelola kelompok wajib di tahun 2019, DDTC Fiscal
pajak tertentu misalkan Research memperkirakan bahwa
high-net worth individuals realisasi penerimaan pajak di 2019
(HNWI) maupun sharing akan berada di kisaran antara
economy (OECD, 2017). Rp1.450,0trilun hingga Rp1.491,2
Kerjasama global di bidang triliun. Dengan kata lain, realisasi
pertukaran informasi juga penerimaan pajak hanya antara
akan diperluas baik dari sisi 91,9% hingga 94,5% dari target
partisipan maupun ruang sebesar Rp.1.577,6 triliun.
lingkup.
Pertumbuhan penerimaan pajak
Arah dan Proyeksi sebesar 10% hingga 16% secara
Penerimaan Pajak 2019 tidak langsung mengembalikan
ke pola pertumbuhan penerimaan
Dengan prospek ekonomi pajak yang ‘normal’ seperti era
yang lebih melambat, sebelum Presiden Joko Widodo.
kebijakan pajak Indonesia Dengan asumsi pertumbuhan
agaknya akan ‘mengekor’ PDB sebesar 5,3% dan tingkat
kepada langkah-langkah Sumber: diolah oleh DDTC Fiscal Research, 15 November 2018
inflasi sebesar 3,5%, tax buoyancy
yang telah dilakukan di diperkirakan di kisaran 1,4. (Lihat
banyak negara maju. ilustrasi,Proyeksi Penerimaan
Terdapat dugaan bahwa Pajak di 2019)
upaya mendorong ekonomi dan Untuk memastikan tercapainya
juga daya saing akan menjadi target serta menjamin Tentu saja ini sangat tergantung
agenda nasional yang tercermin berlangsungnya sistem pajak yang dari arah perkembangan politik ke
dari berlanjutnya berbagai insentif adil, pemerintah akan mengambil depan. Adanya berbagai relaksasi
pajak di 2019. tiga strategi di bidang pajak.2 yang berkaitan dengan hak-hak
Pertama, strategi penguatan wajib pajak dan mekanisme
Terlepas dari perdebatan mengenai pelayanan pajak yang mencakup administrasi tentunya harus
efektivitas dalam menarik investasi simplifikasi registrasi, perluasan tetap dipertahankan sembari
ataupun rasionalitas berbagai tempat pemberian pelayanan, memulai pembahasan revisi paket
stimulus tersebut, pemerintah perluasan cakupan e-filing, dan undang-undang perpajakan yang
tetap perlu menjaga adanya kemudahan restitusi pajak. Kedua, ditunggu oleh seluruh pemangku
kepastian dalam sistem pajak. strategi penegakan hukum yang kepentingan sektor pajak Indonesia.
Menurut Laporan IMF/OECD mencakup pelaksanaan penegakan
kepada G20 di 2017 dan 2018, hukum secara berkeadilan dan
kepastian pajak merupakan elemen
terpenting dalam menentukan 2 Nota Keuangan dan RAPBN 2019; serta Konferensi Pers
APBN 2019, Kementerian Keuangan, 31 Oktober 2018.

INSIDETAX 25
Mobilisasi Penerimaan

RISIKO PAJAK
DI TAHUN POLITIK
Tahun politik sering jadi tantangan bagi penerimaan pajak. Faktor siklus anggaran
politik bisa mempengaruhi kinerja perpajakan.

Ilustrasi antrean pelaporan SPT Tahunan. (Foto: KPP Pratama Serang Barat)

D
I ATAS kertas, seharusnya APBN cenderung membesar. Hal Indonesia termasuk memiliki
kebijakan pajak tidak ada ini karena petahana menggenjot pengalaman berlimpah soal ini.
kaitannya dengan tahun belanja. Subsidi diperbesar, insentif Banyak kasus bisa dijadikan
politik. Kebijakan pajak dan tahun pajak dinaikkan, dan berbagai contoh. Pada 2015-2016 misalnya,
politik adalah dua hal berbeda. Tapi strategi populis lain. dana transfer daerah yang dikirim
itu kondisi ideal. Realitasnya justru pusat ternyata ‘diendapkan’
sering tidak demikian. Sudah lama Tujuan dari berbagai kebijakan kepala daerah. Bahkan ada yang
literatur ekonomi mengenal siklus itu tidak bisa lagi diteropong diendapkan selama beberapa bulan
anggaran politik (political budget berdasarkan literatur ekonomi dan baru dicairkan pada akhir
cycle). semata. Mengacu pada konsep tahun.
siklus anggaran politik, kebijakan
Arti istilah itu adalah bagaimana anggaran seperti itu lebih memiliki Ketika itu, menurut Menkeu
kebijakan anggaran menyesuaikan fungsi politik, yaitu untuk menjamin Bambang Brodjonegoro, ada Rp240
dengan kepentingan politik. politisi memenangkan pemilu. triliun yang idle di daerah. Padahal,
Misalnya, menjelang pemilu, defisit dana tersebut dikirim pusat untuk

26 INSIDETAX
Mobilisasi Penerimaan

menumbuhkan perekonomian Hal ini karena, lagi-lagi, membebani waktu 2 bulan, bisakah kekurangan
daerah. Saat dana itu ditahan, warga dengan pungutan pajak tinggi Rp407,48 triliun itu dikejar?
pertumbuhan ekonomi daerah pun menjelang pemilu bukanlah langkah
stagnan, yang akhirnya berdampak cerdas secara politik. DJP memang tetap optimistis.
ke perekonomian nasional. Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan
Pada tahun ini misalnya, pemerintah Humas DJP Hestu Yoga Saksama,
Mengapa ditahan? Tidak lain sudah menunda kenaikan harga memperkirakan shortfall pajak
karena timing. Beberapa daerah BBM, lalu menunda kenaikan cukai pada 2018 ini hanya Rp74 triliun.
yang menahan dana transfer daerah rokok. Padahal, kenaikan keduanya, Hal ini karena meski APBN 2018
terindikasi akan menggelar pilkada baik untuk harga BBM dan cukai menetapkan target Rp1.424 triliun,
(pemilihan kepala daerah). Karena rokok, sudah telanjur diumumkan. DJP secara riil hanya dikenai target
itu, kepala daerah bersangkutan Tentu saja, banyak yang menyambut 94,9% atau Rp1.350 triliun.
pun menahan pencairan dana gembira keputusan penundaan itu.
tersebut, dan menyesuaikan dengan Hal itu berarti, sisa target
jadwal pilkada. Namun, satu alasan jujur penerimaan yang masih harus
dikemukakan Wakil Presiden Jusuf dipenuhi DJP sebenarnya cuma
Pencairan dana baru akan digenjot Kalla ketika menjelaskan hal ini Rp333,48 triliun. Apakah shortfall
menjelang pemilihan. Dengan dalam pernyataan pers kepada 2018 sesuai seperti prediksi DJP
demikian, berbagai program itu awak media. “Hampir boleh dibilang memang masih harus dinanti. Tapi,
pun diharapkan bisa meningkatkan pemerintah tidak pernah menaikkan tantangan DJP sebenarnya bukan
elektabilitas kepala daerah selama sesuatu 6 bulan sebelum pemilu. cuma terkait penerimaan pada 2018
masa kampanye, terutama melalui Pemerintah siapa saja ya,” katanya, saja, melainkan juga untuk 2019.
program-program yang populis. 6 November 2018.
Bahkan, tantangan penerimaan
Pada 2018-2019 ini Indonesia bisa Meski di sisi lain keputusan untuk pada 2019 bisa dibilang lebih
dibilang memasuki tahun politik. ‘tidak menaikkan apa pun 6 bulan berat. Pokok masalahnya terkait
Selain pilkada serentak yang digelar sebelum pemilu’ ini bisa berdampak dengan postur APBN 2019 itu
pada Juni 2018, ada momen positif pada stabilitas politik, namun sendiri. Di APBN 2019, meski
pemilu serentak pada April 2019 dari sisi penerimaan pajak jelas defisit diturunkan, belanja kian
nanti. Karena itu, bisakah kita lepas akan terpukul. Paling tidak, ada digenjot. Anggaran subsidi naik
dari efek siklus anggaran politik, ekspektasi penerimaan yang sedikit drastis, Rp224,3 triliun atau naik
terutama dari dampak negatif terpangkas. 43,59% dari subsidi 2018 yang
kecenderungan tersebut? hanya Rp156,2 triliun.
Berdasarkan data Direktorat
Mimpi Buruk Jenderal Pajak, sampai Oktober Kenaikan itu terutama disebabkan
2018, penerimaan pajak baru kenaikan subsidi BBM dan elpiji
APABILA dilihat dari perspektif Rp1.016,52 triliun atau 71,39% (energi), pupuk, selisih bunga Kredit
penerimaan pajak, siklus anggaran dari target APBN 2018 yang Usaha Rakyat, dan subsidi bunga
politik bisa dibilang mimpi buruk. Rp1.424 triliun. Hal ini berarti kredit perumahan. Tiap pos naik
Pasalnya, meski belanja digenjot, masih ada kekurangan target 4%-100% lebih. Kenaikan paling
penerimaan cenderung stagnan. Rp407,48 triliun. Dengan sisa drastis subsidi energi, dari Rp46,9

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Sekretariat Kabinet)

INSIDETAX 27
Mobilisasi Penerimaan

triliun jadi Rp100,7 triliun pada International Monetary Fund anggaran Rp16 triliun (2016), lalu
APBN 2019, atau 114,71%. (IMF) juga memperkirakan situasi memangkas belanja kementerian
ekonomi global masih akan dihantui dan dana transfer Rp133 triliun
Target pajak di APBN 2019 perlambatan ekonomi terutama (2017), ditambah anggaran Polri
juga naik jadi Rp1.577,6 triliun. akibat perang dagang, peningkatan Rp18,4 triliun (2019).
Target tersebut mencerminkan fenomena proteksionisme, yang
pertumbuhan pajak 16,6% dari serta capital outflow dari negara- Namun, ruang fiskal masih
outlook realisasi APBN 2018. Selain negara berkembang. tetap sempit, bahkan utang juga
itu, pemerintah juga mematok tax bengkak. Dahulu saat Pemerintahan
ratio 12,11%. Dengan kenaikan itu, Karena itu, kinerja perpajakan SBY berakhir, utang pemerintah
tak heran bila postur APBN 2019 pada 2019 nanti justru berpotensi Rp2.601,72 triliun atau 24,74%
dinilai masih bernuansa political menghadapi tantangan serius, dari Produk Domestik Bruto (PDB).
budget cycle. terutama dari sisi penerimaan. Tapi per September 2018, jumlah
Tanpa antisipasi yang tepat, tahun utang sudah naik jadi Rp4.416,37
Padahal secara eksternal, Indonesia politik justru berisiko membuat triliun atau 30,47% dari PDB.
masih harus menghadapi tekanan kinerja perpajakan jadi melemah
kurs dan dorongan suku bunga dibandingkan dengan tahun-tahun Salah satu sebabnya memang proyek
sekaligus inflasi akibat kebijakan normal. infrastruktur yang terus digenjot.
Federal Reserves Amerika Serikat Berdasarkan Perpres No. 58/ 2017
yang menaikkan suku bunga, yang Kaplingisasi tentang Percepatan Pelaksanaan
bahkan diperkirakan Proyek Strategis Nasional, ada 245
hingga dua kali Harus diakui, kapasitas fiskal Proyek Strategis Nasional ditambah
dalam t a h u n pemerintah masih terbatas. Ruang 2 program, yaitu kelistrikan dan
2019. fiskal juga terbatas. Kapasitas pesawat terbang. Targetnya, semua
fiskal terbatas karena rendahnya proyek selesai 2019.
pendapatan negara. Ruang fiskal
juga terbatas karena besarnya Untuk itu, pemerintah dalam RPJMN
belanja pengeluaran rutin, misalnya 2015-2019 mengalokasikan
dana transfer daerah 30%, belanja Rp5.500 triliun dengan porsi 41%
pendidikan 20%, dan seterusnya. pemerintah, 22% BUMN, dan
36% swasta. Itu berarti, tiap tahun
Kementerian Keuangan memang pemerintah harus mengalokasikan
tak berdaya menghadapi Rp200-400 triliun. Wajarlah bila
‘kaplingisasi’ APBN tersebut, ruang fiskal menyempit. (Lihat
karena pengaplingan itu juga ilustrasi, Komposisi APBN 2019)
ditetapkan lewat undang-undang.
Hanya, menurut Menteri Keuangan Meski akhirnya program infrastruktur
Sri Mulyani Indrawati, fenomena itu juga tersendat, perlemahan mata
‘kaplingisasi’ ini menyebabkan uang rupiah dan tekanan defisit
ruang fiskal pemerintah jadi sempit. transaksi berjalan menyebabkan
tidak ada pilihan lain kecuali
Bagaimana mengatasi hal itu? menunda berbagai proyek tadi.
Mendobrak ‘kaplingisasi’ jelas tidak Keputusan itu diambil dalam Rapat
mungkin, karena itu berarti harus Terbatas Kabinet yang dipimpin
mengubah berbagai undang- Presiden Jokowi, Agustus 2018.
undang. Opsi yang tersedia
bagi pemerintah karenanya Dengan kondisi seperti itu, maka
memang cuma dua, pilihan yang lebih baik—kalau
meningkatkan kapasitas mampu—sebenarnya adalah
fiskal (penerimaan), atau memperbesar kapasitas fiskal,
mengurangi belanja untuk alias meningkatkan penerimaan.
pos-pos non-rutin. Cuma masalahnya, di situlah justru
salah satu persoalan besarnya.
Opsi kedua, mengurangi (Lihat ilustrasi, Realisasi vs. Target
belanja, sudah dilakukan. Penerimaan Pajak di Indonesia).
Bahkan sepekan setelah dilantik
sebagai Menteri Keuangan, Sri Kalau opsi memperbesar kapasitas
Mulyani langsung memangkas fiskal itu yang diambil, maka

28 INSIDETAX
Mobilisasi Penerimaan

Sumber: Konferensi Pers APBN 2019, Kementerian Keuangan, 31 Oktober 2018

INSIDETAX 29
Mobilisasi Penerimaan

tax ratio Indonesia yang masih


mencapai 10,78% pada 2017 lalu
harus bisa ditingkatkan lagi. Cuma,
lagi-lagi di sini pula masalahnya,
karena tax ratio kita berada dalam
tren menurun. (Lihat ilustrasi, Tax
Ratio di Indonesia)

Tapi pemerintah jelas menyadari


opsi ini, sebetapapun berat
konsekuensinya. Program
pengampunan pajak pada 2016,
lalu upaya mengejar pajak
perusahaan digital OTT (over the
top) seperti Google pada 2017 lalu,
hanya sebagian kecil contoh upaya Sumber: diolah dari data APBN, APBNP, dan realisasi APBN yang diperoleh dari Bank Indonesia dan
memperbesar kepasitas fiskal. Kementerian Keuangan

Sebenarnya ada indikator untuk


melihat sejauh mana pemerintah
berusaha meningkatkan kapasitas
fiskal. Misalnya tax buoyancy,
atau elastisitas penerimaan pajak
terhadap PDB. Idealnya, nilai tax
buoyancy adalah 1, yang berarti
1% pertumbuhan PDB dibarengi
peningkatan 1% penerimaan pajak.

Kita pernah mengalami tax


buoyancy tertinggi pada 2008 dan
2011, yaitu 1,4. Tapi setelah itu
drop, bahkan negatif pada 2009.
Mengacu riset bank UOB, pada
2014-2017 tax buoyancy masih
di bawah 1. Ini berarti kian banyak
aktivitas ekonomi yang luput dari Sumber: diolah dari data realisasi APBN dan PDB Indonesia yang diperoleh dari Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan
pajak. Perbaikan baru terlihat pada Badan Pusat Statistik

2018.

Yang harus dilakukan pemerintah


memang menggiatkan extra effort
dalam mengumpulkan pajak.
Keputusan mengejar pajak OTT
digital misalnya adalah langkah
yang patut diapresiasi, karena mulai
keluar dari sektor tradisional seperti
komoditas. (Lihat wawancara Dirjen
Pajak Robert Pakpahan)

Hanya dengan memperluas


jangkauan sektor usaha yang
dipajaki, di samping memperluas
basis pajak, maka kapasitas fiskal
bisa diperbesar. Tanpa itu, ‘dompet
negara’ akan tebal bukan dari
kemampuan sendiri, melainkan Sumber: Kemenkeu, UOB Global Economics & Markets Research, 2018

karena terus menambah utang.

30 INSIDETAX
Janji Pajak Capres

INSIDETAX 31
Mobilisasi Penerimaan

DIRJEN PAJAK ROBERT PAKPAHAN:

‘Pemeriksaan Boleh Birokratis,


Pelayanan Jangan’

B
ERSAMAAN dengan momentum tahun politik, Bagaimana Anda melihat target penerimaan pajak
target penerimaan pajak dalam APBN 2019 tahun depan?
dipatok senilai Rp1.577,6 triliun, tumbuh
10,79% dibandingkan target tahun ini Rp1.424,0 Kalau tahun ini kita bisa selesaikan dengan
triliun. Bila dibandingkan outlook realisasi yang pertumbuhan sekitar 17,6%-17,8%, seharusnya target
disodorkan pemerintah tahun ini Rp1.350,9 triliun, pertumbuhan 16,8% pada 2019 menjadi sesuatu
target tahun depan menyetel pertumbuhan sekitar yang agak melegakan. Pada tahun-tahun yang lampau,
16,8%. kantor wilayah (kanwil) selalu kaget karena dibagi
target penerimaan hingga 30%. Untuk tahun depan,
Berbekal optimisme realisasi pertumbuhan lebih dari seharusnya mereka lebih mudah mengatur anak buah
17% per akhir Oktober 2018, Dirjen Pajak Robert dan ekspektasi, walaupun tahun depan mungkin bisa
Pakpahan menilai target pada tahun depan berpeluang lebih challenging dari tahun ini.
besar untuk dicapai. Apalagi, target tahun depan
cenderung ‘lebih moderat’ dibandingkan target-target Target penerimaan pajak tahun depan termasuk
sebelumnya yang sangat ambisius. paling rendah sejak pemerintahan Kabinet Kerja. Apa
ini ada kaitannya dengan tahun politik?
InsideTax berkesempatan mewawancarai Robert belum
lama ini untuk mencari tahu rencana langkah-langkah Penetapan target kan sebenarnya antara pemerintah
dari otoritas untuk mengamankan penerimaan pajak dan DPR. Ada dinamika yang terjadi di dalam
pada tahun depan. InsideTax juga sempat bertanya pembahasan selama ini. Selain itu, pembelajaran
tentang posisi Indonesia dalam semaraknya seruan mengenai apa yang sudah terjadi itu penting juga.
aksi unilateral untuk pemajakan ekonomi digital. Membuat target tumbuh selalu tinggi – sehingga tidak
Berikut petikan wawancaranya: terukur dan cenderung menakutkan – mengganggu
ekonomi, private sector, dan juga aparat pajak. Ritme

32 INSIDETAX
Mobilisasi Penerimaan

kerja aparat pajak bisa rusak masuk, data dibersihkan, difilter, Nah, sekarang enggak mungkin
karena target yang terlalu besar. dan didistribusikan kepada para lagi karena daftar nominatif
pengguna data. Itu saja yang pemeriksaan diterbitkan tiap tiga
Dengan target pertumbuhan kami tekuni dan harusnya sudah bulan. Selain itu, ada koordinasi
16,8% apakah diperkirakan sudah powerful untuk mendorong kinerja yang berjalan antara KPP, kanwil,
membuat WP nyaman? kami. Saya akan mencegah dan kantor pusat.
Semakin kecil target penerimaan membuat terlalu banyak regulasi.
Memang ini ada kesan pemeriksaan
pajak maka pelaku ekonomi Apakah ada pengaruh tahun politik kok birokratis. Namun, saya pikir,
akan semakin nyaman. Kalau terhadap upaya pengamanan kalau memeriksa birokratis enggak
ekonominya tumbuh secara penerimaan? apa-apa. Ini bentuk kehati-hatian
nominal [pertumbuhan ekonomi karena kita menyentuh masyarakat.
& inflasi] 8,5%- 9%, 7,5%- Saya enggak hitung persis, tapi Pemeriksaan itu perlu prudent.
an lebihnya berasal dari new ada positifnya lah. Berbagai Yang enggak boleh birokratis itu
compliance. Pertanyaannya kegiatan kampanye itu pasti pelayanan. Jangan sampai orang
adalah bagaimana memastikan akan menambah aktivitas di mau bertanya saja harus pakai filter
pertumbuhan itu berasal dari Indonesia. Orang menggunakan komite lebih dulu.
yang memang tidak patuh, tidak moda transportasi, makan, sewa
memaksa yang sudah patuh. Selain ruangan, membuat kaos, dan lain Dalam berbagai kesempatan
itu, ada sektor-sektor ekonomi baru sebagainya. Anda selalu menyebut akan
yang tumbuh cukup tinggi. menggunakan sistem teknologi
Munculnya Surat Edaran No. SE- informasi untuk manajemen risiko.
Anda menyebut tahun depan bisa 15/PJ/2018 juga membuat heboh Bagaimana perkembangannya?
lebih menantang dari tahun ini. masyarakat. Bagaimana tanggapan
Apa saja tantangannya? Anda? Pengadaan IT [information
technology] bukan sesuatu yang
Tahun ini kan ada persoalan SE-15/2018 yang kita keluarkan gampang dilakukan. Selain karena
kurs jauh lebih lemah dari yang itu adalah SE pertama yang nilainya besar, biasanya pengadaan
diasumsikan. Bagi perusahaan- diharapkan memperbaiki tata kelola membutuhkan waktu lama atau
perusahaan yang mempunyai pemeriksaan. Kita heran juga sih multiyear. Tidak hanya itu, IT
outstanding utang besar atau kenapa heboh, orang itu niatnya berkembang sangat pesat. IT pajak
bayar bunga, mungkin dia akan lebih bagus dari yang seharusnya. juga lebih khusus, lebih lama dari
membukukan rugi kurs. Rugi kurs Terkadang orang mengira seakan- IT korporasi biasa karena banyak
2018 kan nanti dilaporkan dalam akan dulu enggak ada SE-nya, aplikasi yang dibangun. Ini juga
SPT [surat pemberitahuan] pada padahal itu perbaikan terhadap SE harus terus disesuaikan dengan
April 2019. Itu mempengaruhi yang sebelumnya. pergerakan undang-undang.
setoran dia.
Itu kan memperbaiki di hulunya, Luckily, sekarang kantor pajak
Lantas, apa ‘senjata’ Ditjen Pajak menghindari pemeriksaan yang di dunia ini memiliki kemiripan
tahun depan? tidak perlu, serta menghindari di dalam pemeriksaan. Mulai
pemeriksaan atas subjektivitas dari bagaimana mengadili,
Ya biasa saja lah. Kita perbaiki atau kurang knowledge. Usulan
tata kelola. Kita kerja dengan lebih melaporkan SPT melalui e-filing,
pemeriksaan baru harus dan membayar pajak. Dengan
berkualitas, enggak usah macam- menggunakan metode kriteria
macam. Ya itulah senjatanya. demikian, kita beli core tax
dengan persetujuan dari komite yang hanya tinggal dimodifikasi.
Apa maksud ‘enggak usah macam- kanwil dan pusat. Nanti tiga bulan Oleh karena itu, kita tidak perlu
macam’? sekali kita berikan daftarnya. Ini membangun dari nol. Nantinya,
akan mengurangi pemeriksaan yang hampir seluruh proses bisnis di
Enggak usah melakukan reform enggak perlu. DJP, mulai dari kantor pusat,
di berbagai titik terlalu dramatis kanwil, hingga KPP dimasukkan
malah enggak terkontrol. Kalau Sudah adakah daftar pemeriksaan
yang menggunakan metode baru dalam sistem. Ini akan membuat
kita mau memperbaiki tata kelola adanya akuntabilitas dan
pemeriksaan, ya kita perbaiki SE tersebut?
transparansi.
terus di hulunya. Dari sisi Belum ada daftar nominatif yang
implementasinya, nanti ada komite diterbitkan komite karena yang Apakah ini nantinya juga akan
sesuai SE-15/2018. lama kita bereskan dahulu. Ya mendukung implementasi
mungkin akhir tahun ini sudah automatic exchange of information
Kalau kami sudah memulai (AEoI)?
perbaikan tata kelola data, data ada daftar baru hasil kerja komite.

INSIDETAX 33
Mobilisasi Penerimaan

AEoI ini kan menjadi pintu Bagaimana dengan PPN? Dalam pipeline, kita fokus melihat
masuknya data. Begitu data apa yang bagus untuk menarik
masuk, how we handle it secara Kalau untuk pajak konsumsi, investasi dan meningkatkan ekspor.
proper dan pastinya tidak hilang bebannya di end user, bukan Apalagi, investasi agak slowing
serta tidak disalahgunakan. Oleh perusahaan. Sudah ada konsensus down tahun ini karena persoalan
karena itu, pengawasan juga dengan perusahaan-perusahaan, eksternal.
menjadi bagian yang penting kalau ada consumption tax
dilakukan dengan IT. Sejauh ini enggak ribut. Misalnya, Google Jika bisa digambarkan, 2019 akan
kita sudah menerima data dari atau Facebook disuruh mungut menjadi tahun apa bagi DJP?
lebih dari 50 yurisdiksi, tapi kita pajak pertambahan nilai (PPN)
kan tinggal ambil dari konsumen. Yang pasti akan ada renstra
masih pelajari dan komunikasikan. [rencana strategis] baru pada
Meskipun ada common reporting Indonesia sedang belajar ke arah
sana dan banyak negara akhirnya 2019. Kita akan pastikan renstra
standar, kita sekarang masih dalam yang kita bangun itu medium
masa-masa komunikasi karena tengah fokus pada pengenaan PPN
di transaksi yang taxable. Kalau ini term dan sesuai dengan reformasi
ada yang enggak bisa dibaca jadi administrasi yang kita bikin.
dikembalikan. enggak ada dispute antarnegara
dan memang enggak boleh saling Dalam lima tahun terakhir ini
Berkaitan dengan kondisi global, melarang. agak rancu karena di tengah jalan
salah satu yang disoroti adalah ada berbagai isu dan kebijakan,
ekonomi digital. Beberapa negara seperti tax amnesty, yang mungkin
sudah ada di renstra juga [beda
menyerukan langkah pemajakan
secara unilateral. Bagaimana
Kami tidak waktu]. Dengan demikian, ada
dengan Indonesia? ada rencana yang tumpang tindih. Untuk renstra
selanjutnya, kita dudukan lah.
Menghadapi digital development melakukan
di dunia internasional yang langkah unilateral Pada 2019, kami juga melanjutkan
perbaikan-perbaikan tata kelola.
sangat cepat kan semua harus
menyesuaikan, termasuk indonesia. untuk income Itu seharusnya cukup powerful.
Kita ikut G20 dan sepakat tax. Kami masih Mungkin bisa dikatakan tahun
keberlangsungan reformasi.
menggunakan OECD sebagai
vehicle yang memutuskan apa
menunggu OECD.” Perbaikan sudah dimulai dari 2016
solusi atau tax treatment-nya. hingga 2017. DJP harus terus
Bagaimanapun, aspek yang memperbaiki diri. Kalau enggak,
paling rumit itu pajak penghasilan Jadi, [kebijakan] PPN kemungkinan akan hilang lagi momentum itu.
karena melibatkan negara/ bisa muncul lebih cepat, tapi PPh Dalam arti, kita mengelola tax
yurisdiksi lain. Kalau laporan tetap ikut OECD. Itu lebih taktis base-nya, mempertahankan dan
OECD kemarin di bilateral meeting sebenarnya karena menghindari mengingkatkan pelayanan dan tata
dengan Bu Menkeu [Sri Mulyani dispute. Namun, kita juga tetap kelola. Itu enggak boleh salah-salah
Indrawati], sepertinya bobotnya akan berhati-hati karena kita lagi.
akan mengarah lebih tinggi pada enggak mau juga menganggu Apakah peluang tercapainya target
di mana terjadi konsumsi atau perkembangan ini. Kita enggak bisa penerimaan pajak pada tahun
permintaan. menghindari perkembangan digital depan cukup besar?
ini dampaknya sangat luas. Jangan
Waktu ide produk itu muncul sampai kita salah handle, jadi Seharusnya iya. Ini juga akan
memang ada value creation, harus sangat hati-hati. melanjutkan titik balik penurunan
tapi kalau enggak ada yang beli tax ratio dan tax buoyancy. Tax
kan value creation-nya enggak Bagaimana dengan arah insentif buoyancy yang paling powerful
komplet juga. Bagi Indonesia ini pajak tahun depan? tahun ini. Nominal ekonomi
good news karena beberapa negara tumbuh 8,5%, penerimaan
yang penduduknya besar, seperti Insentif selalu arahnya untuk
membantu makroekonomi. Insentif pajak bisa tumbuh 17%. Artinya
Indonesia dan India itu menyerukan dua kali lipat. Tahun depan
value creation itu dapat signifikan yang dibuat pemerintah itu selalu
dikaitkan dengan apa yang bisa mudah-mudahan kita tetap bisa
di titik terjadinya permintaan. Posisi pertahankan. Ini karena perbaikan
Indonesia, kami tidak ada rencana meningkatkan pertumbuahan
ekonomi. Untuk sementara kita policy dan peningkatan voluntary
melakukan langkah unilateral untuk compliance.
income tax. Kami masih menunggu enggak ada concern di konsumsi
OECD. rumah tangga dan pemerintah.

34 INSIDETAX
Hak Wajib Pajak

KEPASTIAN HUKUM
DI ATAS KEADILAN
Kepastian hukum pajak masih jadi kendala di Indonesia. Dibutuhkan reformasi
dan sinkronisasi regulasi perpajakan.

K
ASUS pajak air PT Freeport Kasus itu akhirnya bergulir ke luar soal pro-kontra, kedua pihak
Indonesia bisa jadi contoh Pengadilan Pajak. Pada 2017, setidaknya masih bisa bersepakat
betapa ruwetnya sistem Pengadilan Pajak memutuskan bahwa perlu ada peningkatan
perpajakan di Indonesia. Kasus itu Pemprov Papua menang. Freeport kepastian hukum perpajakan di
bermula ketika Pemerintah Provinsi terus melawan dan mengajukan Indonesia. Pajak apa yang harus
(Pemprov) Papua mengirimkan Peninjauan Kembali (PK) ke dibayar, kepada siapa, apa saja hak-
tagihan pajak ke Freeport tahun Mahkamah Agung (MA). Lalu, pada hak wajib pajak, harus jelas sejak
2011-2015 senilai Rp3,9 triliun. 23 April 2018, MA mengetok palu awal.
Tagihan pajak air itu didasarkan dan menyatakan Freeport menang.
pada UU Nomor 29 Tahun 2009 UU Ketentuan Umum Perpajakan
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Alasannya, menurut MA, Kontrak (KUP), dalam tingkatan tertentu,
Daerah. Karya antara Freeport dan sebenarnya sudah mengatur
Pemerintah Indonesia juga sudah mengenai kepastian hukum pajak.
Freeport menolak membayar. mencakup kesepakatan dalam soal Hak-hak wajib pajak bahkan
Mereka beralasan sudah membayar fiskal, yaitu pajak apa yang harus ditetapkan. Saat ini dalam UU KUP,
pajak ke pemerintah pusat dibayar. Pemprov Papua karenanya setidaknya terhadap 10 hak wajib
berdasarkan perjanjian Kontrak tidak dapat memungut pajak air ke pajak yang diakui.
Karya (KK) antara Pemerintah Freeport.
Indonesia dan Freeport. Aturan KK Yaitu hak menerima kelebihan
tidak mengatur soal pembayaran April lalu ketika kasus ini akhirnya pembayaran pajak, hak kerahasiaan
Pajak Air dan Permukaan (PAP). selesai di MA, banyak kontroversi wajib pajak, hak mengajukan
baik pro maupun kontra. Tapi di pengurangan pembayaran pajak,

INSIDETAX 35
Hak Wajib Pajak

hak mengajukan perpanjangan


penyampaian SPT, hak mengajukan Kepastian Hukum dalam
pengurangan PPh Pasal 25, hak Penyelesaian Sengketa Pajak1
mengajukan pengurangan Pajak Sengketa pajak, walau merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan dalam
Bumi dan Bangunan (PBB), hak sistem pajak, memberikan dampak negatif kepada kepatuhan melalui dua hal.
mendapatkan pengembalian Pertama, maraknya sengketa memberikan ketidakpastian dan tergerusnya
pendahuluan kelebihan pembayaran kepercayaan terhadap sistem pajak. Kedua, sengketa menimbulkan biaya
pajak, hak untuk mendapatkan kepatuhan yang tinggi sebagai akumulasi dari waktu, tenaga, dan biaya yang
pajak bisa ditanggung pemerintah, dikeluarkan.
dan terakhir hak untuk mendapatkan
insentif perpajakan. Momentum reformasi pajak harus dipergunakan sebagai sarana untuk
meredesain kembali sistem pajak agar di satu sisi menjamin kesinambungan
Namun demikian, level kepastian penerimaan dan di sisi lain meminimalkan sengketa. Sederhananya, mencabut
hukum perpajakan di Indonesia bulu angsa tanpa membuatnya berteriak.Terdapat beberapa hal yang bisa jadi
pertimbangan dalam rangka mencapai hal tersebut, mulai dari meningkatkan
masih dinilai rendah. Salah satu
partisipasi publik dalam perancangan hukum pajak, menggunakan indikator
indikatornya adalah banyaknya pengukuran kinerja otoritas pajak yang tidak semata-mata berorientasi pada
kasus sengketa pajak. Sengketa penerimaan, hingga penguatan kapasitas lembaga Pengadilan Pajak dan
antara Freeport dan Pemprov Papua Komite Pengawas Perpajakan.
hanyalah satu dari sekian ribu
kasus sengketa pajak yang masuk Khusus mengenai isu sengketa pajak, ada baiknya untuk mempertimbangkan
ke Pengadilan Pajak tiap tahun. suatu prosedur hukum dalam penyelesaian sengketa yang berada di luar
Demikian banyaknya sengketa pajak ranah pengadilan yang dikenal dengan nama alternative dispute resolution/
ADR (Thuronyi, 2013). Cara-cara seperti mediasi, konsultasi, dan sebagainya,
itu hingga Pengadilan Pajak bisa
diharapkan dapat menciptakan proses penyelesaian sengketa yang lebih
dibilang kewalahan. efisien serta efektif, maupun dapat mengurangi jumlah berkas banding dan
gugatan di pengadilan pajak. Statistik berikut mungkin dapat menjadi indikasi.
Berdasarkan statistik Sekretariat
Pengadilan Pajak, sejak 2012
setidaknya sampai 5.000-7.000 1 Darussalam, “Arah Reformasi Pajak: Meningkatkan Penerimaan, Mengurangi Sengketa,”dalam Menuju Ketangguhan Ekonomi:
Sumbang Saran 100 Ekonom Indonesia, INDEF (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2017)
berkas banding pajak didaftarkan.
(Lihat ilustrasi, Jumlah Berkas dan
Putusan di Pengadilan Pajak 2004-
2017 dan Jenis Putusan Pengadilan
Pajak dalam Lima Tahun Terakhir
2012-2017)
Akibatnya pada kurun 2012-
2017, tercatat sampai sekitar
55.000 kasus sengketa pajak
yang harus diselesaikan sehingga
produktivitasnya pun menurun. Sumber: data sebelum 2015 diambil dari InsideTax Edisi 36, hal.157-161. Data 2015 hingga 2017 diolah dari data yang
(Lihat ilustrasi, Jumlah Produktivitas tersedia pada website Sekretariat Pengadilan Pajak. Tersedia pada: http://www.setpp.kemenkeu.go.id/statistik
(diakses tanggal 6 November 2018).
Putusan di Pengadilan Pajak 2002-
2017)
Jelas tidak mungkin puluhan ribu
kasus itu bisa divonis dalam waktu
singkat. Karena itu lazimnya makan
waktu sampai 2-3 tahun, atau
bahkan lebih, untuk penyelesaian
kasus sengketa pajak. Selain tidak
efisien, banyaknya sengketa pajak
ini juga berdampak negatif terhadap
penerimaan. Ini karena pihak-pihak
yang berperkara tidak akan mau
membayar pajak sebelum vonis
turun.
Karena itu asas kepastian hukum
pajak jadi penting. Tingginya
level kepastian hukum pajak akan
otomatis mengurangi jumlah
sengketa pajak. Selain itu kepastian
hukum pajak juga akan berdampak Sumber: diolah dari data yang tersedia pada website Sekretariat Pengadilan Pajak. Tersedia pada: http://www.setpp.kemenkeu.
positif pada investasi. go.id/statistik (diakses tanggal 6 November 2018)

36 INSIDETAX
Hak Wajib Pajak

Sumber: data sebelum 2015 diambil dari InsideTax Edisi 36, hal.157-161. Data 2015 hingga 2017 diolah dari data yang tersedia pada website Sekretariat Pengadilan Pajak. Tersedia pada: http://
www.setpp.kemenkeu.go.id/statistik (diakses tanggal 6 November 2018).
Catatan: produktivitas dihitung berdasarkan jumlah putusan terhadap jumlah berkas di tahun yang sama

Demikian pentingnya asas kepastian Kasus Freeport versus Pemprov Sebab, tingginya tingkat kepastian
hukum ini, hingga dalam rapat Papua bisa kembali menjadi contoh. hukum perpajakan pada dasarnya
dengar pendapat dengan Komisi Saat ini, benturan antara rezim juga berfungsi sebagai semacam
XI DPR dalam rangka menjaring pajak pusat versus daerah makin perlindungan terhadap wajib pajak
masukan terkait dengan rencana menguat. itu sendiri. Wajib pajak bisa merasa
revisi UU KUP, beberapa kali isu aman karena meski negara memaksa
kepastian hukum muncul. Riset Komite Pemantauan untuk membayar pajak, paksaan itu
Pelaksanaan Otonomi Daerah juga diiringi oleh kepastian hukum
Dalam salah satu sesi rapat dengar (KPPOD) yang dipublikasi Mei 2018 yang menjamin hak-haknya selaku
pendapat di Komisi XI dihadiri lalu menemukan banyak sekali wajib pajak.
InsideTax misalnya, bahkan konflik antara regulasi pajak pusat
sempat ada masukan agar anggota dan daerah. Konflik itu antara lain Sudah jadi pengetahuan umum
dewan lebih memprioritaskan asas terkait dengan prosedur dan struktur bahwa orang pada dasarnya enggan
kepastian hukum pajak dibanding tarif (28%), acuan yuridis penarikan membayar pajak. Karena itu, seni
keadilan pajak. pajak (25%), lalu hak dan wajib memungut pajak sering diibaratkan
pungut (15%). sebagai seni mencabuti bulu emas
Dalam bahasa sederhana, ini berarti seekor angsa tapi tanpa membuat
formula mengenai cara menghitung Menurut Robert Na Endi Jaweng, angsa itu kesakitan hingga akhirnya
besaran pajak, siapa memungut Direktur Eksekutif KPPOD, pihaknya berontak.
pajak apa, dengan kata lain hal- menemukan sekitar 547 peraturan
hal yang cenderung bersifat teknis, daerah (perda) perpajakan yang Kepastian hukum yang rendah
harus lebih diutamakan daripada memiliki potensi konflik dengan karenanya ibarat main cabut
misalnya besaran tarif pajak. Asas regulasi pajak pusat. Jumlah itu bulu secara sembarangan, hingga
kepastian hukum ditempatkan lebih diperoleh berdasarkan kajian bersengketa di Pengadilan Pajak jadi
tinggi daripada asas keadilan. KPPOD terhadap 5.560 perda pilihan pertama. (Lihat Wawancara
dalam kurun 2010-2015. Ketua Komisi Pengawas Perpajakan
Ini bukan berarti mengabaikan Gunadi)
aspek keadilan hukum pajak Inilah salah satu kendala dalam sistem
(equity). Hanya, keadilan adalah hal hukum perpajakan di Indonesia. Apabila negara ‘mencabuti’ bulu
ideal yang parameternya masih bisa Lemahnya sinkronisasi regulasi angsa itu dengan aturan hukum
diperdebatkan. Sedangkan asas antara daerah dan pusat menjadi yang pasti, tidak overlapping,
kepastian hukum (law certainty) faktor yang ikut memperburuk tingkat multitafsir, atau bahkan berkonflik
lebih jelas dan terukur. Justru kepastian hukum pajak. Revisi antara satu aturan dengan aturan
ketika tingkat kepastian hukum UU KUP dan undang-undang lain lainnya, tentulah perolehan bulu
makin tinggi, makin besar pula terkait dengan perpajakan, idealnya yang didapat akan makin besar
kemungkinan meraih kondisi ideal bisa mengatasi kelemahan aspek dan meningkatkan rasio pajak yang
keadilan pajak. kepastian hukum ini. masih rendah di Indonesia.

INSIDETAX 37
Hak Wajib Pajak

KETUA KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN GUNADI:

‘Pemeriksa Enggak Boleh Menafsir’

P
ERLINDUNGAN hak-hak wajib pajak menjadi pengaduan, puncaknya pada 2016, sebanyak 114.
salah satu aspek yang krusial dalam kehidupan Angka itu kemudian menurun pada 2017 dan 2018,
bernegara, termasuk Indonesia. Kepastian hukum masing-masing 77 dan 52 pengaduan. Sepanjang
terkait hak tersebut tidak bisa dipisahkan dalam upaya 2014-2018, jumlah pengaduan mencapai 422. Dalam
penciptaan keadilan dalam sistem perpajakan. rentang periode itu, jumlah pengaduan terbanyak ada
di fungsi pemeriksaan 108 (26%) dan keberatan/
Lantas, bagaimana kondisi yang terjadi di Indonesia? banding 107 (25%).
Faktanya, kasus sengketa pajak yang masuk ke
Pengadilan Pajak tiap tahunnya mengalami kenaikan. Namun, jika melihat tren dari tahun ke tahun,
Apakah ini menjadi indikator rendahnya kepastian pengaduan dari fungsi pemeriksaan terus naik. Ini
hukum perpajakan di Tanah Air? mungkin AR [account representative]-nya macam-
macam. Ya secara keseluruhan, pengaduan makin
Untuk mencari tahu kondisi yang terjadi, InsideTax berkurang sehingga tingkat kepuasan masyarakat
berkesempatan mewawancarai Ketua Komite terhadap pelaksanaan administrasi perpajakan
Pengawas Perpajakan Gunadi. Komite ini menjadi mungkin meningkat.
pihak yang selama ini menjembatani wajib pajak
dengan otoritas terkait. Berikut kutipannya: Mengapa ada pergeseran dari pemeriksaan ke
pelayanan?
Bagaimana tren pengaduan yang diterima Komite
Pengawas Perpajakan sejauh ini? Kadang-kadang turunnya pengaduan itu karena malas,
jenuh. Kalau kita perhatikan, kadang-kadang dalam
Kita mempunyai fungsi pengawas perpajakan, analisis pemeriksaan kan itu-itu aja yang diperiksa. Kemarin
dan studi, pengaduan, dan mediasi. Kalau melihat tren diperiksa, sekarang diperiksa lagi dengan kasus

38 INSIDETAX
Hak Wajib Pajak

yang sama. Udah diputuskan ada bukti-bukti yang konkret. Kalau Bagaimana prospek alternative
pengadilan pajak atau mungkin kita kan simsalabim saja, jadi dispute resolution di Indonesia?
ke MA [Mahkamah Agung] kasasi, susah.
ya dikoreksi lagi. Mungkin kalau Sebenarnya dispute itu tergantung
mengadu bisa ribet. Anda menyebut pemeriksa kemauan dan keikhlasan dari para
menafsir ketentuan undang- pejabat. Kalau mediasi itu banyak
Tren akhir-akhir ini kadang aneh undang. Seperti apa praktik sekali caranya. Misalnya, sebelum
juga. Misalnya, Kepala Kanwilnya menafsir di kalangan pemeriksa? ada pemeriksaan, kan WP boleh
sudah menyetujui ada merger BUT membetulkan SPT. Ini bagaimana
dengan perusahaan dalam negeri Oh, tinggi sekali pendapat- kita bisa menentukan SPT itu
(PT) memakai nilai buku. Namun, pendapat itu. Mereka itu kreatif salah? Itu tugas-tugas dari kantor
dasar pemeriksa, ini kan diotak-atik dan inovatif karena pressure pajak pada akhir tahun, semacam
pakai appraisal, bukan nilai buku. penerimaan. Sekali lagi, evidence verifikasi atau ngecek omission
Jadi, pemahaman-pemahaman base-nya enggak ada. Pajak atau error. Ini tentunya harus ada
basic itu kurang. Selain itu, daerah saja sudah online system, data lagi. Data harus tersedia
kepastian hukum itu penting. masak pusat enggak. Ini harus karena darah dagingnya kantor
Yang tertulis di undang-undang ya dikembangkan dari waktu ke pajak. Kemudian kalau dia enggak
dilakukan. Pemerika enggak boleh waktu. Di berbagai negara itu ada pembetulan, baru pemeriksaan.
menafsir lain atau mengotak-atik. prinsipnya, less touch, more Dalam pemeriksaan, harus ada
service. Dengan demikian, prinsip SPT harus dianggap sebagai
Bagaimanapun, dalam sistem self sedikit sekali berhubungan atau benar, kecuali terbukti salah.
assessment, kalau diterbitkan mendatangi WP, lebih banyak
suatu SKPKB [Surat Ketetapan pelayanan. Yang penting terimanya Orang langsung memilih pengadilan
Pajak Kurang Bayar] itu sifatnya banyak, tapi sarana-sarana karena tidak ada jalan seperti
punishment karena yang tahu instrumen atau orangnya sedikit dulu. Dulu kan ada pengadilan
persis pajak yang terutang adalah saja. Jadi, harus makin efisien. yang sifatnya administratif dan
wajib pajak (WP). Oleh karena itu, advance tax ruling yang bersifat
pemeriksa harus berhati-hati saat kompromi. Yang diperhatikan itu
menerbitkan SKPKB harus dengan
bukti. Oleh karena itu, dalam KUP
Kalau mau ability to pay dan duitnya ada
tidak. Kemungkinan WP mampu,
[Ketentuan Umum dan Tata Cara ya dikumpulkan tapi duitnya enggak ada, ya enggak
Perpajakan] 2007, kalau enggak
disetujui WP, enggak ada kewajiban
dalam satu bisa. Bisa juga diangsur. Makanya,
orang kalau keberatan dan banding
membayar dalam mengajukan pasal, semacam dikenakan denda 50% agar hati-
keberatan. Itu untuk menegakkan taxpayers charter hati saat mengajukan. Jadi, enggak
dan menguatkan sistem self bisa dengan alasan menunda
assessment dan perlindungan atau taxpayers pembayaran saja.
kepada WP. right sehingga Dalam kaitannya dengan proses
Namun, efeknya ada peningkatan jelas apa hak- reformasi pajak, menurut Anda,
sengketa. Bagaimana tanggapan
Anda?
haknya.” bagaimana agar hak-hak wajib
pajak itu terjamin?
Tambah meningkat terus karena Hak-hak wajib pajak (WP) itu kan
fungsi peradilan awal, saat wajib Artinya tekanan beban penerimaan masih tercerai-berai, berserakan
pajak mencari keadilan secara yang memicu praktik menafsir di di mana-mana. Kalau mau ya
administratif tidak berfungsi. Pajak kalangan pemeriksa? dikumpulkan dalam satu pasal,
itu kan sifatnya kompromi, jadi semacam taxpayers charter atau
seberapa kemampuan WP untuk Tekanan penerimaan itu karena taxpayers right sehingga jelas apa
membayar berdasarkan bukti-bukti enggak ada data pajak. Kalau hak-haknya. Sebagai manusia, WP
yang konkret. Kalau di Singapura, ada data pajak kan bisa dihitung juga berhak asasi manusia dan
walaupun official assessment tapi realistis saja. Kalau sudah berhak atas perlindungan Pasal 28
enggak ada bukti ya enggak akan didigitalisasi, ketahuan omzet Undang-Undang Dasar, misalnya
memeriksa. Oleh karena itu, sekali transaksi pembelian dan penjualan kepastian hukum dan keadilan,
diperiksa oleh aparat Singapura, selama setahun, kan akhirnya bisa hak untuk mendapatkan pekerjaan,
sampai kapanpun dia juga enggak dihitung secara transparan. mendapat kemakmuran, dan segala
bakal menang di pengadilan karena macamnya.

INSIDETAX 39
Hak Wajib Pajak

Sebenarnya kita sudah ada Komwasjak mulai sering Selain itu SE itu banyak sekali,
Undang-Undang Hak Asasi melakukan komunikasi publik ke ruwet. Peraturan itu harus
Manusia. Mungkin, dalam rangka daerah. Apa yang ingin di sasar? sederhana, terutama di negara-
melindungi itu, tetap diadopsi juga negara yang orangnya enggak suka
semacam apa kekurangan dari Itu dalam rangka menjajaki respons baca sehingga gampang untuk
aparat pajak, yang tidak boleh publik terkait kebijakan yang ada. dipatuhi dan dilaksanakan. Ada
dilakukan apa. Itu dalam rangka Salah satunya terkait respons salah satu teori yang namanya the
good governance. Kalau masalah terhadap Surat Edaran (SE) Ditjen level of tax determinant. Makin
kepatuhan, mungkin harus dibikin Pajak No.SE-15/PJ/2018. Hasilnya bagus struktur ekonominya, makin
satu sistem sehingga kesempatan kita sampaikan ke KPP dan Kanwil bagus pula struktur pajaknya.
tidak patuhnya itu jadi dipersempit. setempat. Jadi, kalau ekonomi itu maju,
Apa respons publik terhadap SE sektor informal berkurang, kaki
Artinya di dalam UU KUP limanya enggak ada, itu gampang
seharusnya ada pasal khusus yang tersebut?
memungut pajaknya karena
mengatur hak WP? Praktik-praktik yang terjadi di dari sektor formal. Nanti bisa
Iya. Hak WP dan mungkin lapangan umumnya ada banyak pakai withholding system sudah
juga kewenangan-kewenangan masalah. Misalnya, saya belum tercantum semuanya.
pemeriksa. Ya mungkin pasal baca secara detail, tapi ada salah
satu kriteria bahwa yang tiga Artinya kuncinya ada di sistem
13-nya diubah, jadi pemeriksaan teknologi informasi?
itu harus kembali kepada alat tahun tidak diperiksa berturut-
dan dilakukan apabila ada turut jadi risiko tinggi. Nah, ini Ya betul, IT based tax
bukti, yang omitted atau tidak apa mau diperiksa? Ini yang administration. Makin rumit
dilaporkan dalam SPT. Jadi, harus mengkhawatirkan saja. Kalau peraturan, orang makin terhalang
ada data dulu, baru diperiksa. zaman kami dulu, audit cycle-nya untuk patuh. Teori kepatuhan
Dengan demikian, dalam SPT 5 tahun. Jadi, kalau bisa, setiap itu kan ada tiga macam. Ada
harus ada penguatan bagaimana 5 tahun sekali diperiksa. Itu pun teori deterrent effect 1970-an,
memasukkan unsur digitalisasi atau WP-nya dulu 3 juta. Itu ternyata teori behavior atau perilaku, dan
modernisasi di dalam administrasi enggak mampu juga 5 tahun sekali. teori oportunitas 2012. Dengan
pajak. Sebagai contoh, NPWP tidak Sekarang mau tiga tahunan, ya teori oportunitas, seorang WP
perlu ada. Sebagai gantinya bisa mangga kalau mampu. Namun, ini patuh atau tidak tergantung
menggunakan NIK [Nomor Induk sebetulnya enggak cocok dengan pada kesempatan. Selama masih
Kependudukan]. sistem self assessment. Kalau ada kesempatan untuk enggak
sistem self assessment itu kan patuh sangat besar, ya orang
Dengan sistem data yang bagus, kembali pemeriksaan kalau ada akan cenderung enggak patuh.
bisa ketahuan kapan dianggap bukti, bukan siklus. Sebaliknya, jika kesempatan untuk
melanggar administrasi dan enggak patuh itu tidak ada, orang
kapan dianggap bentuk kekhilafan Bagaimana pendapat Anda
terkait keluarnya SE yang diklaim cenderung patuh.
sehingga tidak usah diperkarakan.
Jadi, kalau bisa kantor pajak itu otoritas untuk memperbaiki sistem Ya kenapa sekarang orang masuk
padat teknologi, bukan padat karena ada Komite Perencanaan stasiun pasti punya karcis? Ya
karya. Pemeriksaan? karena sistemnya seperti itu. Orang
Apa itu berfungsi? Sebetulnya enggak bisa masuk kalau enggak
itu bukan jawaban. Jawabannya membeli karcis. Bisa enggak pajak
Selama masih adalah digitalisasi administrasi itu dipaksa begitu? Patuh itu bukan
masalah etika, kejujuran. Enggak
ada kesempatan pajak. Semuanya data-datanya
lengkap, enggak usah sulit-sulit. ada lagi itu, terlalu sulit. Sistem
untuk enggak Sekarang mulai dengan e-invoice, harus memaksa patuh. Kalau
patuh sangat terus ditingkatkan menjadi sistemnya begitu, nanti restitusi
PPN enggak usah diperiksa karena
online system untuk PPN [pajak
besar, ya orang pertambahan nilai]. PPN dibagi sudah otomatis saja. Sistemnya
akan cenderung dua administrasinya, yang besar- mengatakan dia lebih bayar, ya
udah diberikan saja, enggak usah
enggak patuh.” besar itu dengan normal PM-PK,
yang kecil-kecil pakai special sales diperiksa-periksa.
tax system.

40 INSIDETAX
Hak Wajib Pajak

INSIDETAX 41
Sistem Pajak yang Berkeadilan

DIBELIT
KETIMPANGAN PAJAK
Ketimpangan pajak masih jadi masalah serius di Indonesia. Kontribusi orang
kaya berdasarkan PPh Pasal 25/29 masih sangat rendah.

Sosialisasi tax amnesty oleh Presiden Joko Widodo di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8/2016)

I
NDONESIA adalah negara para 2018 Credit Suisse menempatkan total 265 juta penduduk. Dari 264
miliuner. Oktober 2018, Credit Indonesia di urutan ke-5 negara juta pemilik rekening itu, mayoritas
Suisse menerbitkan laporan dengan tingkat kesenjangan atau 98% adalah rekening yang
Global Wealth yang mencatat tertinggi, setelah Thailand, Rusia, memiliki nilai simpanan maksimal
bahwa 88.845 penduduk Indonesia Turki, dan India. Di Indonesia, satu sebesar Rp100 juta.
masuk dalam kategori High Net persen populasi menguasai sampai
Worth Individual (HNWI). Batasan 46,6% kekayaan nasional. (Lihat Namun, isi dari rekening tersebut
HNWI adalah memiliki kekayaan ilustrasi, Konsentrasi Kekayaan di hanya Rp797 triliun, alias cuma
di atas US$1 juta dolar atau setara Indonesia) 14% dari total dana perbankan.
dengan Rp15,19 miliar (kurs saat Porsi terbesar justu berasal
itu Rp15.195). Data-data Credit Suisse itu mungkin dari 91.293 orang, yang total
akan terasa lebih membumi rekeningnya mencapai Rp2.561
Selain HNWI, Indonesia juga bila membaca laporan Lembaga triliun atau setara dengan 47% dari
memiliki penduduk superkaya yang Penjamin Simpanan (LPS) mengenai dana perbankan.
dikategorikan sebagai Ultra High Net distribusi uang yang tersimpan di
Worth Individual (UHNWI). Batasan perbankan nasional pada 2018. Ini berarti, kekayaan 91.293 orang
UNHWI adalah memiliki kekayaan (Lihat ilustrasi, Total Simpanan tadi nilainya tiga setengah kali lipat
di atas US$50 juta atau setara dan Jumlah Rekening berdasarkan lebih banyak dibandingkan dengan
dengan Rp760 miliar. Menurut Distribusi Nilai Simpanan) total kekayaan 259 juta pemilik
Credit Suise, jumlah UNHWI di rekening. Wajar kalau Indonesia
Indonesia mencapai 742 orang. Hingga Agustus 2018, total uang berada di urutan ke-5 negara dengan
yang tersimpan di perbankan kesenjangan ekonomi tertinggi di
Tapi ironisnya, Indonesia juga salah nasional mencapai Rp5.483 triliun. dunia. (Lihat ilustrasi, Indeks Gini
satu negara dengan kesenjangan Uang itu berasal dari 264 juta di Indonesia)
kaya-miskin tertinggi di dunia. Pada pemilik rekening di Indonesia—dari

42 INSIDETAX
Sistem Pajak yang Berkeadilan

(Lihat ilustrasi, Penerimaan Pajak amnesty yang diadakan pemerintah


Hingga Oktober 2018) pada 2016 lalu. Program itu bisa
dibilang benar-benar membuka
Padahal, apabila mengacu data mata tentang betapa besarnya
(Organisation for Economic Co- ‘kekayaan tersembunyi’ para
operation and Development) OECD, miliuner Indonesia.
struktur penerimaan pajak di negara-
negara maju lazimnya ditopang oleh Salah satu contoh misalnya
pajak orang pribadi non-karyawan, ketika Kementerian Keuangan
alias PPh Pasal 25/29. Namun melaporkan—tanpa menyebut
di Indonesia, struktur itu terbalik. nama, karena peserta tax amnesty
Karyawan merupakan kontributor memang dijamin kerahasiaannya—
terbesar dalam penerimaan pajak bahwa ada seorang peserta
orang pribadi. Sedangkan kontribusi yang membayar uang tebusan
pajak pribadi pengusaha justru lebih pengampunan pajak sebesar Rp1,8
kecil. trilun.
Secara teoretis, salah satu asas Ini berarti yang bersangkutan
Sumber: Kemenkeu, 2018
*Realisasi 71,39% dari APBN ,tumbuh 17,64% dari Oktober 2017 pemungutan pajak adalah keadilan. mendeklarasikan aset sebesar
Mereka yang berpenghasilan tinggi Rp100 triliun, dan baru bisa dipajaki
Sayangnya, kesenjangan ekonomi ini akan membayar pajak lebih tinggi ketika ada program tax amnesty.
juga tercermin dalam ketimpangan pula. Demikian pula sebaliknya. Hal ini memang salah satu masalah
perpajakan. Para kelompok HNWHI Indonesia juga memiliki aura sistem yang hingga kini belum juga teratasi
dan UHNWI itu, yang kebanyakan pajak yang memastikan distribusi di Indonesia—akses terhadap data
kalangan pengusaha, membayar penghasilan dan kekayaan melalui kekayaan para wajib pajak orang
pajak pribadi berdasarkan PPh sistem PPh yang pregresif. Maka itu superkaya.
Pasal 25/29 untuk penghasilan Indonesia dikategorikan menganut
tidak tetap. Sedangkan kelas sistem pajak progressif. Menteri Keuangan Sri Mulyani
pekerja membayar pajak pribadi juga mengakui hal itu. Ketika
berdasarkan PPh Pasal 21, yang Hal itu tercermin dalam ketentuan pemberlakuan program tax amnesty
biasanya langsung dipotong dari tarif PPh Pasal 25/29 Orang 2017 lalu, Menkeu mengatakan
gaji. Pribadi, di mana makin tinggi bahwa sebenarnya tidak ada
kekayaan, makin tinggi persentase masalah dengan tarif pajak di
Ketimpangan itu antara lain pajak yang harus dibayar. Saat ini, Indonesia.
terlihat dari porsi penerimaan Indonesia masih menganut tarif 5%
pajak berdasarkan PPh Pasal 25 untuk penghasilan sampai dengan “Yang jadi masalah bukan tarifnya,
dibandingkan dengan PPh Pasal 21. Rp50 juta, lalu terus naik sampai karena kita sudah cukup progresif.
Pada Oktober 2018, kontribusi PPh tarif 30% untuk penghasilan di atas Masalahnya adalah kemampuan
Pasal 25/29 hanya sebesar Rp8,49 Rp500 juta. untuk mengumpulkannya,” kata Sri
triliun, atau setara dengan 0,8% dari Mulyani, Agustus 2017.
total penerimaan pajak per Oktober Sayangnya, dari realisasi
penerimaan perpajakan, terlihat Memang, ada anggapan mengapa
2018 yang mencapai Rp1.061 sulit memungut pajak orang pribadi
triliun. Sebaliknya, kontribusi PPh bahwa kebijakan itu belum bisa
berjalan secara optimal. Indikator dari kalangan orang kaya, karena
Pasal 21 mencapai Rp110,47 banyak dari dari mereka melakukan
triliun atau setara dengan 10,4%. paling nyata adalah program tax
penghindaran pajak (tax evasion).

Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau pelaksanaan tax amnesty di Kantor Pusat Ditjen Pajak (DJP), Rabu (28/12/2016).

INSIDETAX 43
Sistem Pajak yang Berkeadilan

Anggapan ini mungkin benar, tapi


juga tidak komprehensif.
Salah satu kendala karena Indonesia
memang menganut sistem pajak
pelaporan secara sukarela (self-
assessment). Dalam sistem ini,
pembayar pajak menghitung
sendiri kekayaan mereka dan
melaporkannya ke pemerintah.
Untuk pajak karyawan (PPh Pasal
21), relatif tidak ada masalah
karena pemerintah bisa langsung
mengecek ke kantor tempat wajib
pajak bekerja.
Tapi untuk penghasilan tidak
tetap yang diperoleh dari hasil
Sumber: BPS, Statistik 70 tahun Indonesia Merdeka dan data yang terdapat pada situs https://www.bps.go.id/
usaha (PPh Pasal 25), pemerintah
memang sering kesulitan melakukan
koreksi karena tidak memiliki data
pembanding. Seandainya ada
seorang pengusaha melaporkan
penghasilannya hanya Rp200 juta
per tahun, benar atau tidaknya akan
sulit dipastikan. Sepanjang klaim
itu didukung data-data transaksi,
pemerintah tidak akan punya pilihan
selain mempercayai klaim tersebut.
Angka penerimaan pajak 2017
sebesar Rp7,83 triliun dari PPh
Pasal 25/29 sebenarnya memang
sudah tidak masuk akal. Pada 2013
lalu saja, Dirjen Pajak saat itu, Fuad
Sumber: data dari Lembaga Penjamin Simpanan. Tersedia pada http://www.lps.go.id/documents/10157/197446/Data+distribusi+simpanan Rahmany, bahkan mengatakan
+agustus+2018/9ef594d6-f594-4c64-9445-edb1bcb808ce (diakses pada 6 November 2018)
berdasarkan taksiran Direktorat
Jenderal Pajak, PPh Pasal 25/29
seharusnya memiliki potensi
sampai dengan Rp100 triliun. Itu
adalah taksiran di tahun 2013. Kini
pada 2018, tentunya potensi itu
seharusnya lebih besar lagi.
Namun di sisi lain, upaya
pemerintah untuk meningkatkan
penerimaan pajak dari para pelaku
usaha tetap perlu diapresiasi. Sebab
pada 2016, kontribusi PPh Pasal
25/29 cuma Rp5,3 triliun. Dengan
penerimaan mencapai Rp7,83 pada
2017, berarti ada peningkatan
sebesar 32%.
Pada akhirnya yang harus dilakukan
memang meningkatkan daya tembus
perpajakan terhadap para orang
superkaya di Indonesia. Sebab,
meski Indonesia menganut tarif pajak
progresif, bila pengumpulannya
Sumber: diolah dari Credit Suisse, Global Wealth Databook 2018, hal. 156
tidak mampu menembus lapisan
warga kaya tersebut, maka kondisi
perpajakan di Indonesia akan masih
dikategorikan tidak adil.

44 INSIDETAX
Sistem Pajak yang Berkeadilan

KEPALA BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN SUAHASIL NAZARA:

‘Pajak Kita Sudah Progresif’

P
AJAK menjadi instrumen fiskal yang biasa dipakai mendorong penciptaan lapangan kerja, mengurangi
untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi di kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan. Sebagai
tengah masyarakat. Saat ini, ada progresivitas alat, sebenarnya dia [pajak] value free. Kalau alatnya
dalam sistem pajak Indonesia. Lantas, apakah sistem dipakai dengan baik, akan membantu mengantar kita
ini sudah cukup maksimal menciptakan keadilan bagi ke tujuan tadi. Namun, kalau dipakainya dengan cara
seluruh penduduk, baik itu pelaku usaha ataupun yang enggak baik, ini [tujuan utama] malah enggak
masyarakat umum? akan pernah tercapai.

InsideTax berkesempatan mewawancarai Kepala Terkadang, kami membuat terobosan untuk


Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menciptakan basis pajak baru. Kadang-kadang, kami
Suahasil Nazara untuk mengetahui arah penggunaan membuat terobosan untuk memberi insentif saja. Nah,
kebijakan fiskal, terutama pajak di Indonesia. Apalagi, untuk insentif ini mindset besarnya adalah proses
berbagai insentif pajak bermunculan akhir-akhir ini. bisnis yang terus berkembang. Misalnya, untuk sektor
Sebagian insentif juga masih digodok oleh pemerintah. hulu migas, ada proses bisnis baru yang namanya
Apakah insentif ini juga mampu menjawab masalah gross split. Tentu ini mesti bisa kita atur fasilitas
ketimpangan? Berikut kutipan wawancaranya. pajaknya karena berbeda dengan sistem cost recovery.
Dengan demikian, pelaku usaha juga mempunyai
Menjelang akhir tahun, banyak insentif pajak kepastian, misalnya dalam periode eksplorasi, ada
yang digodok. Apa yang sebenarnya ingin disasar pembebasan PPN, PBB, dan lainnya sampai tercapai
pemerintah? level keekonomian.
Kami selalu terus mencari terobosan-terobosan Apakah juga ada kaitannya dengan investasi?
baru bagaimana pajak dapat membantu gerak
perekonomian. Pajak itu bukan tujuan, melainkan alat. Iya, ada insentif yang digunakan untuk mendorong
Pajak adalah alat untuk mendorong pertumbuhan, investasi. Salah satunya, kita makin lama makin yakin

INSIDETAX 45
Sistem Pajak yang Berkeadilan

bahwa investasi ke Indonesia harus Bagaimana dengan rencana dari perbandingkan kondisi 2012
didorong lebih banyak lagi melalui insentif untuk properti? dan 2017, APBN itu lebih pro
equity financing dari pada debt kepada pengurangan ketimpangan.
financing. Dengan demikian, salah Properti memang agak khusus Nah, memang nanti yang jadi
satunya kita gunakan tax holiday. di dalam suatu perekonomian. pertanyaan, yang seharusnya atau
Kami selama ini mendengar Properti itu adalah yang paling ideal net membayar itu seharusnya
keluhan terkait tax holiday sehingga bisa diagunkan. Kalau dijaminkan dari kelompok mana? Biar ini yang
langsung memperbaikinya. ke bank, berarti bisa buat proses menjadi perdebatan atau diskusi
Salah satu perbaikannya dengan multiplier. Memang ada yang publik.
menggunakan sistem Online Single mengatakan kepada kita, properti
Submission (OSS) agar lebih cepat Indonesia agak lemah. Salah Setelah melihat data itu, apa
dan mudah. satunya karena yang menghasilkan yang terlintas untuk pembuatan
keuntungan paling tinggi adalah kebijakan selanjutnya?
Selain itu, untuk mendorong properti mewah. Karena itu,
equity financing, kami juga seharusnya dibuka kesempatan Kalau kita bilang bahwa tax
akan mengubah peraturan untuk kelompok itu sehingga, ratio kita masih harus naik,
mengenai penggunaan nilai buku hipotesisnya, akan ada kemauan cara menaikkannya kan dengan
untuk kegiatan spin off. Spin untuk membangun yang lebih memperbesar dari sisi penerimaan
off boleh pakai nilai buku, asal menengah—bawah. Masalahnya, negara yang dibayarkan di
itu dimaksudkan untuk bikin kalau dihitung-hitung, misalnya masing-masing desil. Namun,
perusahaan. Perusahaannya nilai transaksinya 100, total pajak seberapa besar pelebaran atau
itu merupakan joint venture untuk penjual dan pembeli bisa 40- progresivitasnya, ya perlu diskusi
dengan asing. Nah, ini nanti kita nya. Nah, kami sedang memikirkan lanjutan. Ini kan menjadi isu
kombinasikan dengan relaksasi untuk mengurangi PPh Pasal 22 politik.
daftar negatif investasi (DNI). dari 5% menjadi 1%. Saat ini, dengan sistem pajak
Kalau pakai nilai buku, mereka kan kita, pajak kita progresif. Namun,
enggak usah bayar pajak capital Ada anggapan sistem pajak kita
belum cukup adil sehingga banyak ada yang mengatakan kurang
gain. Kalau sekarang, mau spin off, progresif kalau mau menangani
harus melakukan revaluasi. Selisih penerimaan justru dari kelompok
menengah, bukan yang paling ketimpangan. Saya mengerti yang
dari hasil revaluasi akan menjadi dimaksud. Kalau mau dibuat lebih
capital gain dan kena PPh. kaya. Bagaimana pandangan
Anda? progresif lagi, kita tentu harus
Bagaimana rencana insentif yang melihat siapa yang bayar dan
berhubungan dengan research and Kita bikin studinya kok. Kami siapa yang mendapat manfaat.
development (R&D)? membagi penduduk Indonesia ke Nah, itu yang kemudian akan
dalam 10 kelompok atau desil menjadi perdebatan publik. Itu
Nah, itu logika lain yang muncul dari yang paling miskin hingga akhirnya menjadi keputusan politik.
dalam terobosan-terobosan yang paling kaya. Kita melakukan Secara politik, di level mana dia
kami. Kita mencari insentif untuk estimasi mengenai pengeluaran [progresivitas] dianggap sudah
kegiatan yang benar-benar kita bantuan sosial dan belanja optimal. Dengan 3 bracket apakah
itu parah, yaitu litbang (R&D) dan pemerintah lainnya yang diterima cukup? Atau perlu ditambah
pendidikan vokasi. Jadi, kami lagi masyarakat, lalu kita kurangkan menjadi 4 atau 5?
mencari formatnya, usulannya dengan pajak yang dibayarkan.
berbentuk super deduction. Hasilnya, pada 2017, desil 1-5 Begitu juga untuk tarif PPh Badan,
Misalnya, biaya aktualnya 100, itu net menerima. Artinya, dia apakah 25% sudah dianggap
boleh dibiayakan 150 atau 200. menerima anggaran lebih banyak optimal? Apakah itu harus
Ya silakan saja, asal nanti benar- dari pada pembayaran pajak. mengacu kepada negara tetangga
benar bisa mendorong kegiatan Selanjutnya, mulai dari desil 6-10 atau kita tentukan tarif kita sendiri?
R&D dan vokasi. Sekarang, yang paling kaya, net-nya membayar. BKF menyiapkan simulasi-simulasi
lagi dilakukan adalah menentukan jika tarif turun dari 25% ke
definisi kegiatan vokasi. Kemarin Ini berbeda dengan 5 tahun 20%, dampak ke pendapatannya
muncul pemikiran vokasi itu sebelumnya, yakni 2012. Pada seberapa besar. Begitu juga kalau
berbasiskan kompetensi. Dari tahun ini, 90% atau desil 1-9 turun ke 22%. Ini nanti yang akan
Kementerian keuangan ikut saja mencatatkan net menerima. kita berikan ke pemerintahan baru.
dengan Kementerian Perindustrian Hanya 1 desil atau 10% penduduk Intinya kami di birokrasi harus siap
dan Kementerian Tenaga Kerja. terkaya yang mengalami net dengan situasi dan masukan untuk
membayar. Dengan demikian, pemerintah selanjutnya.

46 INSIDETAX
Sistem Pajak yang Berkeadilan

Adakah rencana revisi kebijakan, bahwa tahun depan volatilitasnya Ada yang beranggapan pemerintah
misalnya dari sisi bracket PPh tidak akan sebesar tahun ini. terjebak dalam political budget
yang dulu sempat muncul? Tahun depan lebih stabil, mungkin cycle menjelang tahun politik. Apa
rata-rata bisa Rp15.000 per dolar komentar Anda?
Kalau PPh, ada satu set logic Amerika Serikat (AS).
yang kita ingin sounding. Itu Kalau dilihat di APBN, apakah
kemarin mulai dari subjek dan ada peningkatan yang luar biasa
objek (apakah worldwide atau di belanja pemerintah? Kayaknya
territorial) hingga masalah insentif, Kita makin enggak. Belanja pemerintah kita
mau diperbaiki. Perbaikannya lama makin yakin tetap meningkat 9-10%. Kalau
lebih kepada sistem yang dibuat
lebih sesuai dengan yang benar- bahwa investasi APBN yang terkait sama tahun
pemilu itu bisa jadi 2,5% PDB
benar terjadi sekarang. Kemudian, ke Indonesia karena belanja. Kita kan enggak,
masalah objek pajak, kita memang
ingin mendapat wacana publik
harus didorong malah tahun depan defisitnya
turun menjadi 1,84% PDB. Jadi,
terkait pajak warisan. Kita bisa lebih banyak anggaran 2019 bukan anggaran
bandingkan dengan negara lain.
Itu semua, termasuk soal bracket,
lagi melalui yang populis karena defisit
keseimbangan primernya juga ke
jadi satu set, bukan berdiri sendiri- equity financing arah 0.
sendiri. Ya nanti kalau memang dari pada debt Yang kita lakukan tahun depan
jelas arahannya untuk melakukan
revisi UU PPh, ya kita sounding ke financing.” tetap belanja pendidikan 20%,
publik. Kita buat lagi diskusi publik. belanja kesehatan 5%, belanja
infrastruktur dan belanja sosial
Bagaimana kondisi fiskal pada Kami berharap stabilitas dalam kita naikkan. Belanja sosial naik
tahun ini? negeri tetap bisa dijaga oleh karena PKH [program keluarga
Bank Indonesia dengan kebijakan harapan] yang sejak 2014 enggak
Kalau berbicara kondisi fiskal, kita pernah naik bantuan per unit
melihat APBN itu relatif aman. suku bunganya. Pemerintah
akan melanjutkan reform yang rumah tangganya. Jadi, menurut
Pendapatan negara hingga 31 saya, kalau dilihat dari beberapa
Oktober 2018 tumbuh 20,7% seharusnya mengarah pada
konsumsi, investasi, kemudahan indikator itu, Indonesia berbeda
dengan pertumbuhan penerimaan dengan negara-negara lain yang
pajak yang sangat sehat. Belanja berusaha, peningkatan ekspor, dan
seterusnya. Jadi, globalnya volatile, menaikkan spending saat pemilu.
negara tumbuh 11,9%, di atas Ada instruksi untuk melakukan
nominal perekonomian 9%. Dengan domestik politiknya menghangat,
APBN-nya enggak boleh menjadi efisiensi. Gerakan efisiensi ini
demikian APBN menyumbang pada akhirnya membuat belanja
pertumbuhan ekonomi juga sumber ketidakpastian baru.
Sekarang, investor dan masyarakat enggak harus naik, misalnya ketika
lumayan sehat. Defisit anggaran perekonomian naik 10%, belanja
pun masih terjaga di level 1,6% umum punya percaya kepada
APBN yang semakin bisa dijaga. mesti naik 15%. Itu tidak terjadi
dari produk domestik bruto (PDB), lagi.
lebih rendah dibandingkan periode Apakah dapat dikatakan APBN
yang sama tahun lalu 2,26% PDB. tahun depan akan lebih aman? Apakah ‘roh’ ekspansinya tetap
Kemungkinan kita bisa menutup ada?
tahun ini dengan defisit sekitar 2%, Tahun depan, dengan target
atau bahkan di bawah 2% PDB. peningkatan pajak 16,7% cukup Ada. Kalau pertumbuhan ekonomi
menantang buat Ditjen Pajak 5,3% kemudian inflasi 3,5% kan
Apakah ada tantangan eksternal (DJP). Mengapa? Pertumbuhan [nominal perekonomian] 9%.
dan internal yang dominan? 17% tahun ini dikarenakan basis Kalau APBN-nya tumbuh 12%,
[realisasi] 2017-nya rendah. Tahun berarti real-nya masih naik sekitar
Tantangan eksternal pasti tentang 3%, jadi, konsumsi pemerintah
pergerakan dunia. Volatilitas di depan naik 16,7% dari basis yang
sudah tumbuh sekitar 17% tahun biasanya di atas itu sedikit,
tingkat global ini memberi kita mungkin naiknya sekitar 4%.
tantangan yang luar biasa besar ini. Jadi, ini pasti akan cukup
menantang buat temen-temen Jad, konsumsi pemerintah nanti
karena perubahannya sangat tetap kontribusinya positif pada
cepat. Perubahan itu dari sisi DJP. Kalau kita lihat, kemampuan
mengumpulkannya DJP seharusnya perekonomian.
harga minyak dunia dan nilai tukar
rupiah. Khusus untuk rupiah, lebih baik.
Bank Indonesia sudah mengatakan

INSIDETAX 47
Mengendalikan Eksternalitas

CUKAI TIDAK BERARTI


PAJAK DOSA
Pandangan cukai sebagai pajak dosa masih kuat di Indonesia. Saatnya
mengubah paradigma dengan belajar dari negara lain.

E
KSTENSIFIKASI cukai masih
jadi salah satu kendala di
Indonesia. Banyak ekonom
masih ingat ketika pada 2016 lalu
muncul perdebatan sengit tentang
perlunya pengenaan cukai terhadap
dua produk baru, yaitu minuman
berkarbonasi dan plastik.
Hasilnya, minuman berkarbonasi
sampai sekarang gagal masuk
daftar Barang Kena Cukai (BKC).
Plastik juga baru ‘setengah
berhasil’. Disebut demikian karena
pemerintah akhirnya memang
menetapkan cukai plastik dalam
APBN 2018 dan bahkan sudah
mematok pendapatannya, yaitu
Rp500 miliar.
Tapi target itu cuma di atas kertas.
Karena, meski APBN 2018 sudah
hampir berakhir, pungutan cukai
plastik tidak juga ditarik. Pemerintah
masih diributkan oleh berbagai
‘dinamika’ antarkementerian
sekaligus penolakan dari industri.
Akhirnya, pungutan cukai plastik pun
dilempar ke APBN 2019, termasuk
juga potensi pendapatannya. Pemusnahan ribuan botol minuman keras ilegal di Kantor Bea Cukai Marunda. (Foto: Ditjen Bea dan Cukai)

Namun, realisasinya masih tanda


tanya, karena Peraturan Pemerintah alkohol, dan minuman mengandung idealnya eksternalitas negatif harus
(PP) tentang Pungutan Cukai Plastik etil alkhohol (MMEA). bisa dikuantifikasi dalam angka,
belum juga diterbitkan. “Saat dan angka itulah yang dijadikan
ini [PP] itu masih rancangan,” Jumlah tersebut jelas sangat sedikit sebagai dasar untuk menentukan
kata Rudy Rahmadi, Kepala Sub apabila dibandingkan dengan, besaran tarif cukai.
Direktorat Penerimaan Ditjen Bea misalnya, Kamboja yang memungut
Cukai Kementerian Keuangan cukai terhadap 13 jenis barang, Sesuai teori pigouvian tax, cukai
kepada InsideTax, November lalu. atau Vietnam yang memungut 4 didasarkan pada prinsip untuk
jenis cukai. (Lihat ilustrasi, Tren mengatasi eksternalitas negatif
Mengapa ekstensifikasi cukai sangat Penerimaan dan Objek Kena Cukai (dampak negatif) sebuah produk.
sulit di Indonesia? Padahal, bila secara Global). Saat ini harga kantong plastik tidak
membandingkan dengan negara mencerminkan biaya kerusakan
ASEAN lain, Indonesia sangat Salah satu sebabnya, angka lingkungan yang ditimbulkan.
sedikit memungut cukai. Saat ini eksternalitas negatif memang Karena itu, harganya murah.
cuma ada tiga jenis Barang Kena masih jarang disebut dalam kajian
Cukai di Indonesia, yaitu rokok, etil ekonomi di Indonesia. Padahal Padahal, kerusakan lingkungan
akibat plastik seharusnya masuk

48 INSIDETAX
Mengendalikan Eksternalitas

DKE juga sama dengan cukai, yaitu


untuk membatasi penggunaan BBM
demi beralih ke sumber daya energi
terbarukan.
Karena itu, DKE sempat diusulkan
berganti nama menjadi Dana
Pengembangan Energi Terbarukan
(DPET). Tapi pada 2016,
pemerintah akhirnya memutuskan
untuk membatalkan rencana
tersebut.
Maka itu perlu disadari bahwa cukai
tidak harus berarti pajak dosa.
Cukai juga bisa dikenakan, lalu
dicabut sesuai dengan situasinya.
Pemerintah menerapkan cukai
terhadap suatu produk bukan semata
demi meraih pendapatan, tapi juga
untuk mencegah eksternalitas
negatif sekaligus membatasi
peredaran barang tersebut.
Sebagai contoh, pada 2016 lalu
Catatan: total sampel adalah 79 negara dengan distribusi di kawasan Afrika (18), Amerika Utara (13), Amerika Selatan (11), Asia (9),
Pemerintah Afrika Selatan untuk
Australia dan Oseania (2), dan Eropa (26)
Sumber: diolah dari OECD Global Revenue Statistic Database (2018), B. Bawono Kristiaji dan Dea Yustisia, “Komparasi Objek Cukai secara Global
pertama kalinya menerapkan cukai
dan Pelajaran bagi Indonesia”, DDTC Working Paper No 1918 (November, 2018) lemak. Keputusan itu diambil
karena penyakit obesitas dinilai
sudah menjadi semacam epidemi,
dalam komponen harga plastik. Sedangkan Thailand sempat dengan 33,5% dari populasi orang
Cukai muncul untuk mengatasi menetapkan cukai pada spa, meski dewasa di negara tersebut mengidap
ketidakseimbangan penetapan cukai spa itu akhirnya dicabut obesitas pada tahun 2014. Angka
harga tersebut. Lalu sesuai dengan kembali untuk menarik wisatawan. ini tertinggi di kawasan Afrika.
teorinya, pungutan cukai plastik Dari sini terlihat bahwa barang-
itu dikembalikan untuk biaya barang kena cukai di negara lain Indonesia menariknya juga
pengendalian sampah plastik. sangat jauh dari kesan pungutan mengalami masalah serupa. Riset
pajak dosa. Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Tapi di Indonesia, lucunya, cukai 2018 yang dirilis Kementerian
lebih identik dengan pajak dosa (sin Penerapan cukai yang lebih luas Kesehatan pada awal November lalu
tax). Hal ini memang terkait dengan itu, terutama di negara Eropa, menyatakan bahwa saat ini penyakit
fakta bahwa selama ini cukai pada gilirannya ikut mendongkrak .obesitas menjangkiti hingga 21,8%
hanya dikenakan untuk barang- penerimaan cukai. Justifikasinya dari populasi orang dewasa di
barang yang dikategorikan ‘haram’ juga diperoleh karena cukai itu Indonesia. Hal ini berarti, satu dari
atau ‘tidak baik’ seperti rokok atau juga lebih banyak dikenakan pada lima orang dewasa di Indonesia
alkohol. golongan berpenghasilan tinggi. mengidap obesitas. Lalu, perlukah
(Lihat ilustrasi, Tren Penerimaan pemerintah menerapkan cukai
Padahal, eksternalitas negatif bukan dan Objek Kena Cukai secara lemak mengikuti Afrika Selatan?
urusan dosa atau tidak dosa, atau Global)
haram dan halal. Mereka yang Secara realistis memang sulit.
masih terjebak pada paradigma sin Apabila menilik lebih jauh ke Apabila mengacu pada pengalaman
tax mungkin akan heran melihat belakang, Indonesia pun sebenarnya rencana cukai minuman
seperti apa penerapan cukai di pernah menerapkan cukai pada berkarbonasi yang kandas, lalu
negara lain. barang-barang yang dianggap cukai plastik yang cuma ‘setengah
‘netral’. Pemerintah pernah berhasil’, rencana cukai lemak tentu
Di Finlandia misalnya, cukai menerapkan cukai pada minyak akan mendapat penolakan lebih
dikenakan pada minuman tanah dan gula. Hanya pada 1995, keras lagi.
berkarbonasi, susu, margarin, kedua cukai itu dicabut.
permadani dan tiket pesawat. Memang dibutuhkan terobosan
Azerbaijan menerapkan cukai pada Kita juga masih ingat bahwa pada sekaligus keberanian dari pemerintah
platinum, emas dan permata. 2015 lalu, sempat ramai wacana untuk melakukan ekstensifikasi
Hungaria menerapkan cukai pada pungutan BBM sebesar Rp200 cukai. Jenis Barang Kenai Cukai
makanan ringan. per liter untuk pembentukan Dana (BKC) yang sudah sekian tahun
Ketahanan Energi (DKE). Filosofi tidak pernah bertambah dari dua

INSIDETAX 49
Mengendalikan Eksternalitas

kategori itu, yaitu rokok dan alkohol,


memang bisa dibilang sudah sangat
ketinggalan zaman.
Tren Penerimaan dan
Di sisi lain, pemerintah juga harus
mampu meyakinkan kalangan Objek Kena Cukai secara Global
industri yang selama ini sering
menentang ekstenfikasi cukai. Secara filosofinya, cukai dikenakan atas barang dan/atau jasa tertentu yang
Memang benar bahwa cukai akan konsumsinya perlu dikendalikan. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari
meningkatkan beban biaya bagi menciptakan eksternalitas negatif atas lingkungan, merusak kesehatan, atau
hanya dinikmati oleh kelompok lapisan masyarakat tertentu. Walau demikian,
pengusaha. Bahkan juga ada risiko pundi-pundi penerimaan dari cukai cukup menggoda banyak negara untuk
inflasi, karena pengusaha akan memperluas objek cukainya.
membebankan pungutan cukai ke
konsumen.
Namun, keliru juga jika melihat cukai
semata dari segi beban ekonomi
terhadap industri. Sebab, cukai juga
memiliki manfaat bagi pengusaha. Ia
misalnya bisa menjamin minimnya
pemalsuan produk.
Selain itu, juga diingat bahwa
karakteristik Barang Kena Cukai
sudah ditetapkan di Pasal 2
UU Nomor 39 Tahun 2007
tentang Cukai, yaitu barang yang
konsumsinya perlu dikendalikan,
peredarannya perlu diawasi, Catatan: total sampel adalah 79 negara dengan distribusi negara berpendapatan tinggi (41), negara berpendapatan
pemakaiannya menimbulkan menengah-tinggi (18), negara berpendatan rendah-menengah (16), dan negara berpendapatan rendah (4).
Sumber: diolah dari OECD Global Revenue Statistic Database (2018), B. Bawono Kristiaji dan Dea Yustisia,
dampak negatif terhadap masyarakat “Komparasi Objek Cukai secara Global dan Pelajaran bagi Indonesia”, DDTC Working Paper No 1918
(November, 2018)
atau lingkungan hidup, dan
pemakaiannya perlu pembebanan Ditinjau dari objeknya, cukai bisa dikategorikan menjadi enam kelompok: cukai
pungutan negara demi keadilan dan terkait kesehatan, terkait lingkungan, terkait barang mewah, terkait barang
berbahaya, terkait hiburan, dan terkait produk barang dan jasa tertentu. Umumnya
keseimbangan. tiap negara memiliki setidaknya empat objek cukai. Tren selama lima tahun terakhir
Apabila mengacu pada karakteristik juga menunjukkan adanya upaya perluasan objek dalam rangka pengendalian
konsumsi serta penerimaan (OECD, 2018).
itu, masih banyak barang lain yang
seharusnya bisa dikenakan cukai
oleh pemerintah. Tidak cuma rokok
dan minuman beralkohol. Karena
itu, memang dibutuhkan ketegasan
sikap pemerintah untuk mendobrak
kebekuan ekstensifikasi cukai yang
saat ini makin lama makin terasa
‘terkondisikan’. (Lihat wawancara
Dirjen Bea dan Cukai Heru
Pambudi)
Ekstenfikasi cukai sebagai bagian
dari kebijakan fiskal adalah sesuatu
yang wajar. Namun, sebaliknya,
kesulitan menambah barang kena
cukai hingga harus melewati
perdebatan panjang sampai sekian
tahun, dan juga belum tentu sukses
dijalankan meski sudah masuk ke
APBN, justru merupakan sinyal
yang tidak sehat.

Sumber: B. Bawono Kristiaji dan Dea Yustisia, “Komparasi Objek Cukai secara Global dan Pelajaran bagi Indonesia”,
DDTC Working Paper No 1918 (November, 2018)

50 INSIDETAX
Mengendalikan Eksternalitas

DIRJEN BEA DAN CUKAI


HERU PAMBUDI:

‘Kami
Penyeimbang,
Tidak Berpihak’

S
ECARA prinsip, cukai menjadi instrumen menjelaskan posisi Ditjen Bea dan Cukai
untuk mengatasi eksternalitas negatif (DJBC) Kemenkeu dalam upaya penjagaan dari
dari sebuah barang. Sayangnya, saat ini, eksternalitas negatif melalui kebijakan cukai. Dia
pengenaan cukai di Indonesia hanya berkutat di pun memaparkan beberapa fasilitas yang telah
tiga jenis barang yakni hasil tembakau (rokok), diberikan dalam konteks perdagangan lintas
etil alkohol, dan minuman mengandung etil batas. Berikut petikan wawancaranya.
alkhohol (MMEA). Berbagai upaya penambahan
barang kena cukai (BKC) baru terasa berat dan Jumlah BKC di Indonesia tergolong sangat
sulit terlaksana. sedikit bila dibandingkan negara-negara
ASEAN. Bagaimana tanggapan Anda?
Pada saat yang bersamaan, kabar yang
disampaikan pemerintah belum lama ini, tarif Ya, memang betul, makanya kita akan coba
cukai hasil tembakau (CHT) tidak mengalami menggunakan ini lebih maksimal lagi, salah
kenaikan pada 2019. Suasana mirip 2014, tapi satunya dengan [cukai] plastik. Barang lainnya
saat itu pemerintah beralasan tidak menaikkan tentu masih ada beberapa yang kita ingin
tarif CHT karena akan dimulainya pungutan diskusikan dengan kementerian dan lembaga
pajak rokok. Apa yang terjadi? Apakah dampak terkait.
negatif sudah terkendali dengan dosis saat ini? Penting disampaikan bahwa cukai filosofinya
InsideTax berkesempatan mewawancarai Dirjen adalah pengendalian, utamanya terhadap
Bea dan Cukai Heru Pambudi untuk mencari eksternalitas negatifnya. Hal itu merupakan
tahu apa yang sebenarnya terjadi di internal konsensus dunia yang tercantum dalam
pemerintah. Dari wawancara tersebut, Heru ‘pegouvian tax’. Konsepnya berbeda dengan
pajak pada umumnya yang cenderung sebagai

INSIDETAX 51
Mengendalikan Eksternalitas

sumber penerimaan negara. di Kemenkeu, dalam posisi pemerintah memandang bahwa


Pengenaan cukai bertujuan untuk sangat memahami situasi yang kebijakan pengenaan cukai rokok
mengendalikan dampak negatif dan berkembang. Bagaimanapun, saat ini masih dianggap efektif
hasilnya (sebenarnya) digunakan terlalu banyak sampah yang dalam rangka mengatur industri
sebagai penanganan dampak beredar karena konsumsinya tidak rokok dan hasil tembakau.
negatif yang dihasilkan tadi. terkontrol. Selain itu, pemerintah juga
mempertimbangkan berbagai
Mengapa sangat sulit membuat Komoditas plastik sendiri masukan dari para pemangku
BKC baru di Indonesia? sebenarnya sudah masuk dalam kepentingan (petani tembakau/
APBN 2018 dengan target sebesar pekerja).
Secara prinsip, satu kebijakan itu Rp500 miliar. Namun, progres
masih harus dilihat dari semua BKC atas kemasan plastik saat ini Sejalan dengan keputusan itu,
aspek atau sektor. Kita tidak boleh masih dalam proses pembahasan pemerintah akan meningkatkan
hanya menjalankan policy dari di panitia antar kementerian law enforcement yang saat ini
pertimbangan satu sektor semata. (PAK) untuk selanjutnya dilakukan sudah bagus untuk memberantas
Pertimbangan harus komprehensif. konsultasi bersama DPR guna peredaran rokok ilegal. Dengan
Pemerintah perlu memperhatikan mendapatkan persetujuan prinsip. demikian, industri yang legal
semua sektor sehingga pada saat memiliki ruang gerak. Kebijakan
implementasi dapat diterima baik Apa yang sebenarnya ingin disasar ini akan dikombinasikan
oleh masyarakat umum maupun pemerintah? dengan peningkatan pelayanan
pelaku usaha. sehingga diharapkan tetap dapat
Kita ingin mendukung industri
Apa yang selama ini menjadi fokus yang memproduksi kantong- mengamankan penerimaan cukai
pertimbangan pengenaan cukai kantong ramah lingkungan. Itu yang telah ditetapkan dalam APBN
pada sebuah objek? bentuknya bisa tarif yang lebih 2019 senilai Rp165,5 triliun.
rendah dan tidak dikenakan cukai Meskipun pada akhirnya tidak
Dalam menentukan suatu atau dikenai tarif Rp0. Selain
barang sebagai BKC, pemerintah mengalami kenaikan tahun depan,
itu, bisa juga dalam bentuk bagaimana Anda menjelaskan
mendasarkan pada Undang- pemberian pembebasan bea
Undang (UU) No.39/2007 tentang ke publik kenaikan tarif yang
masuk dan pajak impor untuk sebelumnya terus terjadi?
perubahan atas UU No. 11/1995 mesin mesin. Sebaliknya, kepada
tentang Cukai sebagai acuan atau mereka yang masih memproduksi Posisi Kemenkeu, termasuk
fokus pertimbangannya. Dalam kantong plastik yang tidak ramah di dalamnya adalah DJBC,
Pasal 1 UU tersebut dijelaskan lingkungan, kita bisa kenakan tarif adalah sebagai penyeimbang
cukai adalah pungutan negara yang yang lebih tinggi. dan tidak berpihak. Kami
dikenakan terhadap barang-barang mempertimbangkan semua aspek,
tertentu yang mempunyai sifat atau seperti pengendalian, tenaga kerja,
karakteristik tertentu. Kita tidak industri, serta keberlanjutan fiskal
Adapun sifat atau karakteristik boleh hanya atau penerimaan. Upaya yang
dilakukan demi menjembatani
tersebut antara lain konsumsi perlu
dikendalikan; peredarannya perlu
menjalankan kedua kepentingan tersebut adalah
diawasi; pemakaiannya dapat policy dari dengan melakukan exercise, yang
menimbulkan dampak negatif pertimbangan hasilnya memberikan gambaran
besaran penyesuaian tarif yang
bagi masyarakat atau lingkungan
hidup; atau pemakaiannya perlu satu sektor diharapkan dapat mewakili
pembebanan pungutan negara demi semata.” berbagai kepentingan.
keadilan dan keseimbangan. Exercise tersebut dilakukan dengan
Anda menyebut rencana memperhitungkan semua faktor
cukai plastik. Bagaimana Terkait dengan tarif cukai hasil yang mempunyai kaitan, seperti
perkembangannya sejauh ini? tembakau (CHT), mengapa kepentingan serapan tenaga kerja
akhirnya pemerintah memilih dan keberlangsungan industri,
Tentu kita mendengarkan tidak menaikkannya untuk tahun serta aktif melakukan interaksi
dan memperhatikan aspirasi anggaran 2019? dengan wakil rakyat di DPR saat
dari masyarakat, khususnya penyusunan target penerimaan
mereka yang concern terhadap Pemerintah memang menetapkan cukai di APBN.
masalah lingkungan. Kita sendiri kebijakan cukai 2019 sama
dengan tahun 2018 dikarenakan

52 INSIDETAX
Mengendalikan Eksternalitas

Bagaimana dari sisi kebijakan bea dan mengoptimalkan penerimaan Menurut data DJBC hingga awal
masuk? serta pengamanan. DJBC telah November 2018, kenaikan tarif
memberikan insentif perpajakan PPh Pasal 22 impor telah berhasil
Terkait dengan bea masuk, secara selektif untuk mendukung menurunkan devisa impor atas
sebenarnya tarifnya cenderung daya saing industri nasional. 1.147 pos tarif komoditas barang
tetap bahkan bila dirata-rata tarif Namun, kami tetap memperhatikan konsumsi sesuai PMK 110/2018.
efektifnya sekitar 2-4% saja. Tarif dan mendorong hilirisasi industri. Porsi devisa impor rata-rata harian
BM mempunyai batas atas, sesuai Hal tersebut dilakukan dengan terhadap total impor turun dari 4%
regulasi World Trade Organization cara penyederhanaan perijinan menjadi 3,4%.
(WTO). Indonesia adalah anggota dan kemudahan berusaha, serta
WTO sehingga penyesuaian BM perluasan fasilitas kepabeanan. Dalam konteks fasilitator
mempunyai ruang yang tidak terlalu perdagangan apa yang sudah
luas meskipun bisa diterapkan. dijalankan DJBC sejauh ini?
Dari sisi efektivitasnya juga masih Kebijakan DJBC telah memberikan kontribusi
memiliki tantangan, karena cukai tahun depan yang signifikan pada perbaikan
semakin banyaknya importasi yang
menggunakan fasilitas free trade
tetap melanjutkan peringkat Ease of Doing Business
(EODB). DJBC memberikan
agreement (FTA) yang hingga roadmap kebijakan kontribusinya pada indikator trade
September 2018 mencapai 30%
dari total devisa bayar atau naik
simplifikasi accross border, melalui sistem
kemudahan pembayaran dan
2,1% dibanding tahun lalu. layering.” integrasi billing pembayaran bea
masuk (BM) dan pajak dalam
Tidak naiknya tarif CHT tahun rangka impor (PDRI).
depan apakah juga membatalkan Selain itu, optimalisasi penggalian
simplifikasi tarif? potensi dan pemungutan DJBC juga telah memberikan
perpajakan juga dilakukan melalui insentif terhadap industri berupa
Terkait rencana penggabungan pendayagunaan data dan sistem fasilitas fiskal maupun prosedural
atau simplifikasi sejumlah layer informasi perpajakan yang up to berupa kemudahan impor tujuan
tarif CHT di antaranya SKM dan date dan terintegrasi. Peningkatan ekspor (KITE) kepada 367
SPM, pemerintah memutuskan level kepatuhan ikut digiatkan perusahaan dan 60 industri
untuk menunda rencana untuk membangun kesadaran para kecil menegah (IKM); kawasan
simplifikasi tersebut. Pemerintah pengguna jasa demi terciptanya berikat kepada 1.391 perusahaan
mempertimbangkan berbagai aspek sustainable compliance. dan gudang berikat untuk 235
dan aspirasi yang masuk sejauh ini. Upayanya dengan meningkatkan perusahaan; serta pusat logistik
Kebijakan cukai tahun depan tetap sistem kepatuhan pengguna jasa berikat (PLB) 63 yang tersebar di
melanjutkan roadmap kebijakan (SKPJ) yang terintegrasi serta 85 lokasi.
simplifikasi layering. memaksimalkan program PICE-BT
[penertiban impor, ekspor dan cukai Terakhir, dari sisi pengumpul
Selain itu, pemerintah juga akan berisiko tinggi]. penerimaan negara, bagaimana
memberikan insentif kebijakan kinerjanya?
untuk mendorong industri padat Bagaimana hasil evaluasi program
karya (SKT), berupa perubahan PICE-BT? Penerimaan kepabeanan dan
batasan produksi bagi industri cukai hingga September 2018
menengah-kecil. Selain itu Program tersebut telah memberikan menunjukkan sinyal positif dengan
pemerintah tidak akan menaikkan kontribusi positif terhadap kinerja capaian sebesar Rp123,64 triliun
tarif cukai bagi industri rumahan 2018. Hal ini diindikasikan dari tax atau 63,70% dari target APBN
(golongan III). base BT yang meningkat hingga 2018. Kinerja ini mencatatkan
15,7%. Di bidang cukai, PCBT pertumbuhan 14,24% dibanding
Menjelang akhir tahun ini, telah mendorong berkurangnya periode yang sama tahun lalu.
banyak sekali kebijakan yang peredaran rokok ilegal nasional. Pertumbuhan penerimaan
terkait dengan fasilitas dan Menurut survei yang dilakukan oleh tersebut, mengindikasikan
pelayanan. Apa yang ingin disasar UGM, peredaran rokok ilegal turun performa penerimaan yang terus
pemerintah? menjadi 7,0%, dari sebelumnya membaik bila dibandingkan 3
sebesar 12,1%. tahun sebelumnya yang hanya
Kebijakan terkait fasilitas dan
pelayanan yang dikeluarkan oleh Bagaimana hasil evaluasi dampak mampu tumbuh di kisaran single
DJBC pada umumnya adalah dari kenaikan tarif PPh Pasal 22 digit, bahkan sempat mengalami
untuk memperbaiki pelayanan impor 1.147 komoditas? pertumbuhan negatif selama 2
tahun berturut-turut.

INSIDETAX 53
Pajak Mendorong Ekonomi & Daya Saing

Jajarannya harus berpikir keras


untuk menawarkan insentif lain
agar Kabupaten Karawang tetap
memiliki daya saing sebagai daerah
tujuan investasi padat karya.
Persoalan yang dihadapi Karawang
sebenarnya juga dihadapi Indonesia.
Bedanya cuma pada skala. Apabila
Karawang harus bersaing dengan
sesama kabupaten, maka Indonesia
bersaing dengan sesama negara,
terutama negara-negara ASEAN.
Sepanjang 2016 lalu misalnya
tercatat sejumlah brand asing
seperti Toshiba dan Panasonic
menggeser pabrik mereka dari
Indonesia ke Malaysia atau
Vietnam. Data Asosiasi Pengusaha
Indonesia juga menyebut banyak
investasi padat karya yang memilih
Malaysia atau Vietnam ketimbang
Indonesia.
Penyebabnya antara lain upah
buruh yang lebih murah, kebijakan
insentif fiskal yang lebih baik,
sekaligus juga faktor stabilitas
politik. Sebagai negara komunis,
politik Vietnam memang lebih stabil
karena hanya ada satu partai politik,
yaitu Partai Komunis Vietnam.
Selain Vietnam, Indonesia juga
Pengusaha Batik UMKM Jawa Timur. (Foto: Archie Teapriangga) menghadapi persaingan dari
Singapura, terutama untuk sektor
jasa dan keuangan. Hampir semua

MENSTIMULASI perusahaan teknologi digital lebih


memilih menempatkan markas
operasi mereka di Singapura.

DENGAN PAJAK Kita tentu masih ingat bagaimana


pemerintah sempat dibuat
berang karena Google Indonesia,
Kebijakan perpajakan bisa jadi insentif untuk menstimulasi ekonomi yang menjalankan bisnis digital
sekaligus meningkatkan daya saing. Pemerintah harus menakar marketing di Indonesia, ternyata
dosis yang tepat sekaligus mewaspadai harmful tax competition. juga tidak membayar PPh Badan,
tetapi hanya membayar PPh Pasal
21 untuk karyawannya.

K
ABUPATEN Karawang kini dengan UMK tertinggi di Indonesia, Hal ini terjadi karena Google
sedang menghadapi dilema. yaitu Rp4,3 juta pada 2019 nanti. Indonesia hanya berstatus kantor
Akhir Oktober lalu, Kamar pemasaran. Transaksi bisnis di
Dagang dan Industri (Kadin) Angka UMK itu memberatkan Indonesia, misalnya transaksi
melaporkan bahwa sebanyak 21 kalangan pengusaha garmen yang pemasangan iklan, ditangani
perusahaan garmen asal Kawarang memang merupakan industri padat oleh Google Singapura, yang juga
memutuskan hengkang. karya. Mereka pun lalu melirik merupakan pusat operasi Google di
kabupaten Garut, yang kebetulan Asia Pasifik.
Para perusahaan itu tidak hengkang masih di Jawa Barat, dan hanya
ke luar negeri, melainkan geser memiliki UMK sebesar Rp1,8 juta Pada tahun 2016 itu juga, akibat
ke lain kabupaten, yaitu Garut. pada 2019. banyaknya perusahaan asing yang
Penyebabnya adalah perkara Upah hengkang dari Indonesia, sempat
Minimum Kabupaten (UMK) untuk Bupati Karawang Rudy Gunawan muncul wacana agar pemerintah
2019. Karawang adalah kabupaten dibuat pusing karena hal ini.

54 INSIDETAX
Pajak Mendorong Ekonomi & Daya Saing

menurunkan tarif PPh Badan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani PPh Badannya. (Lihat ilustrasi, Tren
25% jadi 18%, menyesuaikan Indrawati mengakui perubahan Penurunan Tarif PPh Badan 1990-
dengan tarif PPh Badan di Singapura sistem tersebut akan mempengaruhi 2017)
yang hanya 17%. praktik perpajakan internasional.
Karena itu, Indonesia akan mengkaji Sampai pada tingkatan tertentu,
Memang, desakan itu tidak terlepas dan melihat lagi kesesuaian sistem konsep ini sebenarnya bisa berjalan
dari keputusan Amerika Serikat worldwide yang selama ini dipakai. dengan baik. Di sini kebijakan pajak
(AS) yang memangkas tarif pajak dialihfungsikan menjadi semacam
korporasinya dari 21% menjadi Namun, Indonesia tetap akan stimulus, alias insentif.
15%. Selain itu, Presiden AS Donald melindungi kepentingan Tujuan kebijakan pajak
Trump juga mengubah sistem negara dalam perubahan bukan lagi sekadar
pajaknya dari semula worldwide kebijakan itu agar mengumpulkan
tax system menjadi territorial negara tidak dirugikan. uang, tapi lebih jauh
tax system. (Lihat ilustrasi, “Agar kepentingan lagi ikut mendorong
Tren Perubahan Sistem Ke Arah dari pemungutan peningkatan
Territorial di Negara OECD) pajak di indonesia aktivitas ekonomi.
dan hak-hak untuk RI
Asal tahu saja, dalam sistem pajak memungut pajak tidak Hingga kini
territorial, negara tidak memajaki tererosi dengan adanya pun pemerintah
penghasilan yang diterima residen perubahan kebijakan Indonesia masih
yang bersumber dari luar negara di negara-negara lain,” menerapkan strategi
tersebut, melainkan hanya apa ujarnya. itu. Ada berbagai macam
yang diperoleh di dalam negara insentif yang ditawarkan
tersebut, siapa pun orangnya. Kompetisi pajak (tax competition) pemerintah, misalnya tax holiday,
Sebagai catatan, AS memang tidak semacam ini memang bukan hal tax allowance, insentif untuk
beralih ke sistem territorial murni baru dalam literatur fiskal. Gagasan kawasan ekonomi khusus, dan
melainkan hanya memberlakukan di baliknya adalah negara berkorban kredit pajak termasuk untuk biaya
foreign dividend exemption. dengan menurunkan tarif pajak, penelitian dan pengembangan, dan
tapi mendapatkan imbalan berupa seterusnya.
Kedua putusan AS itu kontan investasi asing.
memicu negara-negara lain untuk Untuk insentif tax holiday
mengkaji penurunan tarif PPh Pada gilirannya, meski penerimaan misalnya, seperti diatur Peraturan
Badannya sekaligus menjajaki pajak jadi berkurang, negara Menteri Keuangan Nomor 150/
perubahan sistemnya dari semula mendapatkan imbal balik berupa PMK.010/2018 (PMK 150/2018),
worldwide menjadi territorial. pertumbuhan ekonomi yang lebih ada beberapa skema insentif yang
Tiongkok dan beberapa negara Uni tinggi. Itulah sebabnya banyak ditawarkan kepada investor.
Eropa adalah di antaranya. negara terdorong menurunkan tarif

Pengusaha Batik UMKM Jawa Timur. (Foto: Archie Teapriangga)

INSIDETAX 55
Pajak Mendorong Ekonomi & Daya Saing

Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) memberikan penjelasan tentang paket kebijakan ekonomi XVI di Kantor Presiden, Jumat (16/11/2018). (foto: Sekretariat Kabinet)

Perusahaan yang berinvestasi Pasalnya, pemerintah berani Apabila mencermati tabel tersebut,
dengan nilai Rp500 miliar-Rp1 menawarkan tax holiday sampai apakah berarti Indonesia masih
triliun misalnya akan mendapatkan dengan 20 tahun. Vietnam misalnya berpeluang untuk menurunkan tarif
pemotongan pajak PPh Badan sebesar hanya memberikan tax holiday pajak?
100% selama 5 tahun. Apabila paling lama 13 tahun. Sedangkan
investasinya antara Rp1-Rp5 Malaysia dan Thailand Secara teoretis memang ya. Namun,
triliun, maka ‘libur pajak’ sampai 15 tahun. perlu diingat bahwa kebijakan
yang diberikan menjadi “Kita sudah paling pajak sebagai stimulus memiliki
lebih lama, yaitu 7 kompetitif,” katanya keterbatasannya tersendiri. Jika
tahun. kepada InsideTax, dosisnya tepat, kebijakan itu akan
awal November mampu meningkatkan investasi.
Apabila investasinya lalu. Tapi jika dosisnya kurang atau
antara Rp5-Rp10 bahkan overdosis, negara justru
triliun, maka akan Tapi perlu akan rugi.
mendapatkan libur diperhatikan bahwa
pajak PPh selama 10 stimulus pajak Biar bagaimanapun, stimulus
tahun, dan seterusnya yang berlebihan akan pajak bukan satu-satunya faktor
hingga maksimal 20 tahun. membawa pada harmful penentu masuknya Foreign Direct
Selain itu, masih ada juga tax competition, alias Investment (FDI). Ada banyak faktor
skema mini tax holiday bagi investasi perang tarif. Ini tidak beda dengan penunjang lain seperti kepastian
di bawah Rp500 miliar. Aneka perang tarif antar perusahaan ojek hukum, ketersediaan bahan baku,
insentif tersebut sebetulnya juga online yang akhirnya juga merugikan regulasi, pasar, hingga kemudahan
diterapkan oleh berbagai negara. perusahaan itu sendiri. berusaha (ease of doing business).
(Lihat ilustrasi, Pola Pemberian Seperti halnya Kabupaten
Insentif Pajak di Berbagai Negara) Hanya untungnya, bila
membandingkan apple to apple Karawang yang tidak bisa serta-
Menurut Iskandar Simorangkir, antara tarif PPh Badan di Indonesia merta menurunkan tarif UMK,
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi dengan di negara ASEAN lainnya, Indonesia juga tidak bisa serta-
Makro dan Keuangan Kementerian tarif kita memang relatif lebih tinggi. merta menurunkan tarif pajak lalu
Koordinator Perekonomian, skema Bahkan tertinggi nomor dua. Karena mengasumsikan investasi akan
insentif pajak dalam PMK 150/2018 itu, periode tax holiday yang lebih meningkat dengan sendirinya.
itu sangat kompetitif di kawasan lama dibanding negara ASEAN lain Kuncinya adalah menakar dosis
ASEAN. relatif masih bisa diterima. kebijakan stimulus perpajakan
dengan tepat.

56 INSIDETAX
Pajak Mendorong Ekonomi & Daya Saing

Catatan: jumlah sampel 110 negara


Sumber: diolah dari data IBFD, KPMG Corporate Tax Rates database, dan World Bank.

Sumber: Data untuk tahun 2002, 2005, dan 2010 diambil dari Philip Dittmer, A Global Perspective on Territorial Taxation, Tax Foundation Special Report 10
Agustus 2012. Data 2018 merujuk pada reformasi pajak Amerika Serikat.

Sumber: diolah dari data IBFD per Januari 2017 seperti dikutip dari Juarez dan Manrique (2018).

INSIDETAX 57
Pajak Mendorong Ekonomi & Daya Saing

SEKRETARIS KEMENKO PEREKONOMIAN


SUSIWIJONO MOEGIARSO:

‘Momentumnya Pas’

M
ENJELANG akhir 2018, pemerintah makin
gencar mengeluarkan berbagai insentif
dengan alasan untuk meningkatkan daya
saing perekonomian. Jebloknya performa neraca
transaksi berjalan, yang berpengaruh juga pada neraca
pembayaran Indonesia, menjadi titik pijak pemerintah
dalam menyusun insentif.

Meskipun sempat menyisakan polemik, pemerintah


akhirnya mengeluarkan paket kebijakan ekonomi
XVI. Dalam paket kebijakan kali ini, pemerintah
menyodorkan perluasan tax holiday, relaksasi daftar
negatif investasi (DNI), dan kewajiban penyimpanan
devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) di
dalam negeri.

InsideTax berkesempatan mewawancarai Sekretaris


Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono
Moegiarso untuk mencari tahu pertimbangan langkah
pemerintah memunculkan berbagai insentif tersebut.
Berikut kutipannya:

58 INSIDETAX
Pajak Mendorong Ekonomi & Daya Saing

di market akan terbangun. Kondisi lebih baik. Kami saat ini ada
ini pada gilirannya juga akan di list kesekian dan kita ingin
mendorong investasi portfolio. merespons itu. Kita sedang pikirkan
kebijakannya.
Kita akan Dalam jangka menengah, jika ada
investasi dan pergerakan sektor Kita melihat sudah ada
bersaing dengan riil, neraca barang dan jasa akan momentum. Bank Indonesia

banyak negara, terbantu. Hal ini akan berpengaruh


positif pada neraca transaksi
pun sudah merespons dari sisi
moneternya dengan menaikkan
terutama betapa berjalan. Sebetulnya, plot kebijakan
pemerintah itu ingin menyegerakan
suku bunga. Hitungan kami,
dengan kenaikan suku bunga masih
agresifnya karena momentumnya di November belum optimal untuk meningkatkan
Thailand, Vietnam, ini. investasi masuk. Instrumen BI itu
mungkin efektif untuk menahan
dan India.” Seperti apa langkah yang diambil
di masa mendatang?
outflow tidak terlalu banyak. Oleh
karena itu, kami mengeluarkan
Selain tiga paket kebijakan untuk paket kebijakan ekonomi XVI.

Bagaimana kondisi perekonomian merespons momentum yang tepat, Dengan paket kebijakan ekonomi
Indonesia saat ini? kita juga memikirkan respons XVI, apa yang sebenarnya ingin
terhadap efek perang dagang. Ini dibidik pemerintah?
Potret besarnya indikator makro ada positifnya. Kita hitung menjadi
ekonomi kita bagus, tapi kita second round effect perang Sebenarnya, mulai dari relaksasi
mengalami dua defisit yakni dagang, jika industri Tiongkok tidak daftar negatif investasi (DNI) dan
transaksi berjalan (current account bisa melakukan ekspor ke Amerika tax holiday itu kan lebih banyak
deficit/CAD) dan defisit neraca Serikat. Mereka [industri Tiongkok] untuk menarik investasi langsung.
perdagangan. Dalam rangka akan berpikir untuk memindahkan Momentumnya pas sekarang ini
menyelesaikan masalah itu kita atau merelokasi industrinya. karena di awal November itu
mulai dari neraca pembayaran inflow dana mulai ada. Sejak awal
Indonesia. Itu isinya neraca barang Artinya, pemerintah akan tahun sampai Oktober kemarin kan
dan jasa serta neraca transaksi mengambil peluang dari perang banyak outflow. Nah, sekarang ini
modal dan finansial. dagang Tiongkok dan Amerika mulai ada inflow. Kemudian, rupiah
Serikat? juga mulai menguat, market mulai
Kondisi yang ada adalah transaksi confident. Morgan Stanley bilang
berjalan kita memang beberapa Ketidakpastian ini kan sudah
berlangsung sekian bulan. investasi yang paling bagus salah
kali mengalami defisit, tetapi satunya di Indonesia.
transaksi modal dan finansialnya Hitungan kami, mereka menunggu
itu surplus. Nah, pada 2018, momentum [pertemuan] G20. Nah, itu yang ingin kita segera tarik
CAD itu meningkat ketika surplus Kalau setelah [pertemuan] G20 semua. Sehingga dalam jangka
transaksi modal dan finansial ini nanti tetap saja berlanjut pendek ini kita ingin mendorong
menurun. Dengan demikian, kita keributannya, maka mereka harus investasi langsung masuk banyak,
perlu segera mendorong adanya memutuskan. Nah, di sini kita sekaligus membangun agar market
investasi langsung yang masuk melakukan antisipasi. Ketika lebih percaya diri dan optimistis
untuk membantu transaksi modal mereka memutuskan untuk relokasi dengan ekonomi kita. Dengan
dan finansial. Ketika surplusnya industri, maka kita harus siap demikian, dalam jangka menengah
meningkat, CAD bisa ditutup. Kira- menarik investasi itu. akan berpengaruh juga pada upaya
kira ilustrasi sederhananya seperti Bukankah banyak negara, menyelesaikan permasalahan
itu. terutama di ASEAN, yang defisit transksi berjalan. Lagi-lagi,
berpikiran sama? sasaran problem kita saat ini defisit
Apakah kondisi ini yang transaksi berjalan yang meningkat
melatarbelakangi upaya jangka Ya, kita akan bersaing dengan di tengah penurunan surplus
pendek dan menengah? banyak negara, terutama betapa transaksi modal dan finansial.
Iya, karena itu rangkaian kebijakan agresifnya Thailand, Vietnam,
dan India. Ini dipengaruhi karena Terkait dengan revisi tax
yang kita lakukan di jangka pendek holiday, apa yang sebenarnya
lebih banyak untuk menarik ada analisis bahwa lebih bagus
investasi di negara emerging melatarbelakanginya?
investasi langsung. Kalau investasi
langsung sudah masuk, confidence market ketimbang di Amerika Kita sudah melalukan benchmark
Serikat, meskipun ekonominya dengan negara lain terkait

INSIDETAX 59
Pajak Mendorong Ekonomi & Daya Saing

tax holiday. Ada negara yang berhak mendapatkan fasilitas


memberikan sampai 15-20 tax holiday. Setelah mendapat
tahun. Negara lain lebih jauh notifikasi, nanti pelaku usaha

Dengan
membuka investasi asing dalam bisa mengumpulkan beberapa
berbagai bidang usaha. Salah satu dokumen pendukung, yang
negara yang sangat agresif adalah
Vietnam. Berpijak dari kondisi
bisa di-upload melalui sistem
OSS dan diteruskan ke Ditjen investasi yang
ini, kita juga ingin memberikan
insentif fiskal dalam berbagai
Pajak atau Kementerian
Keuangan. Jadi prosesnya
mengalami
layer, tax holiday, mini tax holiday,
dan insentif fiskal di Kawasan
dulu manual, ada pertemuan
trilateral BKPM, Kementerian
penurunan ini
Ekonomi Khusus (KEK). Kami ingin Perindustrian, dan Kementerian kita khawatir.
menjaring semua layer investasi. Keuangan.
Mumpung
Tax holiday dalam PMK 150/2018
sebenarnya revisi dari Peraturan
Sekarang, beberapa proses
yang tadinya di Kementerian momentumnya
Menteri Keuangan Nomor 35/
PMK.010/2018 (PMK 35/2018).
Perindustrian – seperti
terkait KBLI – sudah bisa
kayak begini, kami
Kita melakukan perluasan sektor
yang dapat memanfaatkan tax
diselesaikan melalui sistem
OSS. Kami berharap ini
mau tarik kembali
holiday dari 17 sektor usaha akan lebih cepat dan mudah investasi.”
menjadi 18 sektor usaha. Ada karena diteliti sistem OSS.
penambahan dua sektor usaha, tapi Kami berharap setelah
ada pula dua penggabungan. diperluas dan dipermudah
dengan menggunakan sistem malah turun 20%. Dengan investasi
Dalam PMK 150/2018, kami OSS, tax holiday akan semakin yang mengalami penurunan ini kita
menegaskan kembali tujuannya dimanfaatkan. Artinya, akan khawatir. Mumpung momentumnya
untuk meningkatkan investasi semakin mendorong pelaku usaha kayak begini, kami mau tarik
melalui perluasan cakupan untuk berinvestasi di Indonesia. kembali investasi.
sektor usaha. Penanaman modal
baru baik untuk usaha baru Rangking ease of doing business Karena itu, sekarang kami tengah
maupun perluasan usaha dapat (EoDB) turun dari 72 ke 73, menyusun kembali tim yang
menikmati fasilitas tax holiday meskipun ada peningkatan tipis menangani EoDB. Kami ingin
asalkan klasifikasi baku lapangan nilai EODB dari 66,54 menjadi betul-betul melakukan reformasi
usaha Indonesia (KBLI) dan 67,96. Melihat data ini, apa struktural yang lebih konkret dan
nilai investasinya memenuhi komentar Anda? lebih fundamental lagi untuk
persyaratan. Kita juga mendesain mengejar kenaikan yang terjadi
regulasi ini untu mendorong Memang secara poin nilainya kan juga di negara lain.
kecepatan dan kemudahan dalam meningkat, tapi rangkingnya tidak
proses pengajuan. cukup [untuk menopang ke atas]. Seperti apa langkahnya konkret
Ini dikarenakan negara lain rupanya yang akan dijalankan?
Percepatan dan kemudahan lebih banyak yang memiliki
seperti apa yang ditawarkan? peningkatan poin lebih tinggi. Ya semuanya mulai dari sisi
Ranking kemudahan berusaha regulasi dan sisi proses bisnisnya.
Jadi, tiga kebijakan dalam paket ini juga memberikan sinyal Jadi kalau bahasanya Pak Menko
kebijakan ekonomi XVI, mulai dari bahwa reform yang kita lakukan Perekonomian [Darmin Nasution]
tax holiday, relaksasi DNI, dan belum cukup untuk mengejar menyampaikan kita enggak
devisa hasil ekspor (DHE) sumber ketertinggalan dari negara lain. bisa lagi perbaikannya hanya
daya alam (SDA) tidak berdiri administratif dan proseduralnya
sendiri. Semua akan didukung Nah, untuk reform dalam perizinan, saja. Misalnya, hanya yang dari
melalui sistem online single kami push untuk lebih fundamental segi proses satu bulan menjadi 10
submission (OSS). Nantinya, proses dan kami ubah betul. Berbagai hari, hanya dari cost-nya sekian
pengajuan tax holiday dilakukan effort kan masih dalam rangka menjadi sekian. Itu kan semua
melalui sistem OSS. menarik investasi. Kami belum negara sudah melakukan itu. Nah,
tahu dampaknya. Kita bisa melihat kita ingin melakukan reform jadi
Apabila KBLI masuk dalam list tax laporan investasi penanaman lebih mendasar lagi.
holiday, maka otomatis diberikan modal asing (PMA) di kuartal III
notifikasi bahwa pelaku usaha

60 INSIDETAX
Kapasitas Fiskal Daerah

MENGGENJOT
KAPASITAS FISKAL DAERAH
Daerah harus bisa meningkatkan kapasitas fiskal mereka masing-masing.
Kreativitas dan pengelolaan administrasi perpajakan yang lebih baik menjadi
kunci.

A
PABILA diolah dengan baik, Biayanya ditetapkan Rp25.000 kemudian Rp10,2 miliar, hingga
retribusi parkir bisa jadi per tahun untuk sepeda motor terakhir pada 2017 pemasukan
pemasukan besar bagi daerah. dan Rp 50.000 per tahun untuk retribusi parkir mencatatkan angka
Begitulah yang terjadi di Kabupaten mobil. Warga cukup mengurus Rp 13,9 miliar. Prestasi ini akhirnya
Banyuwangi, Jawa Timur, kota kecil ke Samsat dan akan mendapat membuat kabupaten lain jadi
di ujung timur Pulau Jawa. Pada kartu yang menandakan mereka tertarik dan ingin ikut belajar.
tahun 2000-an, retribusi parkir berhak parkir gratis di jalan-jalan
Banyuwangi hanya menghasilkan Kota Banyuwangi, yang sebagian Pada 2013, para pejabat Pemkab
pemasukan ratusan juta rupiah ke besar merupakan zona parkir Jembrana, Bali, pun berkunjung
kas daerah. berlangganan. ke Banyuwangi dalam rangka
studi banding penerapan parkir
Lalu pada 2005, Pemkab Hasilnya, pendapatan kas daerah berlangganan. Begitu pula Pemkab
Banyuwangi memberanikan dari retribusi parkir pun meningkat Badung-Bali, Pemkab Gresik-Jawa
diri menerapkan sistem parkir pesat. Pada 2005, tahun Timur, dan sejumlah kabupaten lain
berlangganan. Ini suatu prosedur pertama kebijakan itu diterapkan, yang juga menggelar studi banding
operasional perparkiran di mana penerimaan retribusi parkir langsung ke Banyuwangi.
pengguna parkir membayar melejit jadi Rp3,5 miliar. Tahun-
tarif parkir di awal, dan bisa tahun berikutnya penerimaannya Tapi inovasi tidak boleh berhenti.
menggunakannya pada jangka pun terus naik. Sejak 2017, giliran Banyuwangi
waktu yang ditentukan di lokasi yang melakukan studi banding
parkir yang berlaku. Dari Rp5,5 miliar, lalu Rp6,6 miliar, untuk penerapan sistem parkir baru,
lalu Rp7,5 miliar, lalu Rp7,5 miliar, yaitu e-parking, alias parkir sistem

INSIDETAX 61
Kapasitas Fiskal Daerah

elektronik berbayar. Para pejabat desentralisasi fiskal, alias ‘memaksa’ tonggak penting desentralisasi
Pemkab Banyuwangi melakukan daerah untuk meningkatkan fiskal di Indonesia.
studi banding ke Jakarta. kapasitas penerimaan mereka
masing-masing, sudah dimulai Hal ini karena hasil penerimaan dari
Mereka bahkan mengadakan dengan landmark decision berupa PBB-P2 sangat besar, terutama di
semacam beauty contest untuk UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang kota-kota besar. Sebagai gambaran,
para konsultan yang mampu Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. pada 2017 penerimaan PBB-P2
menawarkan sistem e-parking di Provinsi DKI Jakarta mencapai
terbaik. Menurut Bupati Banyuwangi Rp7,7 triliun. (Lihat ilustrasi,
Abdullah Azwar Anas, ide beralih ke PAD Provinsi dan Kabupaten/Kota
e-parking muncul karena selama Berdasarkan Sumber)
beberapa tahun ini pendapatan
parkir Banyuwangi cuma Rp12- Penerimaan ini sekaligus juga
Rp13 miliar. komponen pajak terbesar, karena
berkontribusi 22% terhadap total
Padahal, sektor pariwisata penerimaan pajak daerah DKI
Banyuwangi berikut turunannya Jakarta yang Rp38 triliun. Dengan
terus tumbuh, dan makin banyak Sumber: Kementerian Keuangan, 2018
penerimaan PPB itu pula, tax ratio
turis domestik masuk menggunakan di daerah dapat meningkat. (Lihat
kendaraan pribadi. Namun, ilustrasi, Gambaran Tax Ratio
peningkatan volume kendaraan Provinsi dan Kabupaten/Kota)
tersebut tidak tercermin dalam
pemasukan retribusi parkir. Kapasitas Fiskal

Dari hasil kajian Pemkab PEMERINTAH melakukan


Banyuwangi bersama perusahaan reformasi lain pada 2017 dengan
konsultan, diprediksi bahwa menyusun Peta Kapasitas Fiskal
penerapan sistem e-parking akan Daerah, yang ditetapkan Peraturan
mampu meningkatkan penerimaan Menteri Keuangan Nomor 119/
parkir sampai dengan 200%
Ket: *Tertinggi dari total 35 kabupaten/ kota dengan peringkat sangat
tinggi **Terendah dari total 121 kabupaten/ kota dengan peringkat
PMK.07/2017 (PMK 119/2017),
dibandingkan dengan penerimaan
sangat rendah
Sumber: Kementerian Keuangan, 2018
yang akhir Agustus lalu diperbarui
saat ini. dengan PMK 107/PMK.07/2018
(PMK 107/2018).
Kisah Banyuwangi itu hanya contoh Pada UU itu, pemerintah melepas
bagaimana daerah harus mampu hak penarikan Pajak Bumi dan Peta tersebut menggambarkan
berkreasi menggali potensinya Bangunan (PBB) ke daerah. Ini kemampuan keuangan daerah yang
demi meningkatkan Pendapatan membuat jenis pajak yang dipungut dikelompokkan berdasarkan indeks
Asli Daerah (PAD). Tujuan akhirnya daerah pun bertambah, dari yang kapasitas fiskal daerah (KFD).
adalah kemandirian fiskal daerah, tadinya terbatas pada pajak hotel Indeks tersebut memeringkat
alias tidak lagi bergantung pada dan restoran, pajak kendaraan daerah, baik provinsi maupun
transfer dana pusat. (Lihat bermotor, pajak penerangan jalan, kabupaten/kota, berdasar kekuatan
ilustrasi, Pendapatan Provinsi atau pajak air permukaan. fiskalnya masing-masing.
dan Kabupaten/Kota Berdasarkan Formula penghitungan indeks
Sumber) Meskipun PPB yang dilepas ke
daerah itu memang hanya PBB ini sederhana, yaitu pendapatan
Prestasi Banyuwangi dalam hal Perkotaan dan Pedesaan atau asli daerah ditambah dengan
ini termasuk cukup baik. Dalam PBB-P2. Sementara itu, hak dana transfer pemerintah pusat,
indeks Kapasitas Fiskal Daerah penarikan PBB Perkebunan, dikurangi belanja rutin daerah
(KFD) 2018 lalu, yaitu indeks yang Pertambangan dan Perhutanan seperti pembayaran gaji, utang,
diterbitkan Kementerian Keuangan (PBB-P3) masih jadi kewenangan dan seterusnya. Sisa dana dari
untuk mengukur kemandirian fiskal Direktorat Jenderal Pajak. pengurangan itulah yang jadi
daerah, Kabupaten Banyuwangi indikator ruang fiskal daerah.
mendapat skor 2,195 alias ‘sangat Namun begitu, keputusan melepas
PBB-P2 itu tetap keputusan besar. Pemerintah kemudian juga
tinggi’. membuat 5 kategori berdasarkan
Bahkan OECD (Organisation
Pengalihan PBB for Economic Co-operation formula tersebut. Untuk provinsi,
and Development) dan IMF daerah dengan indeks KFD di bawah
APABILA menilik ke belakang, (International Monetary Fund) juga 0,351 dikategorikan sangat rendah,
upaya pemerintah melakukan menyebut keputusan itu sebagai antara 0,351-0,530 rendah, antara

62 INSIDETAX
Kapasitas Fiskal Daerah

0,530-0,823 dikategorikan sedang,


antara 0,823-1,531 dikategorikan
tinggi.

Terakhir, provinsi yang indeks


kapasitas fiskalnya di atas 1,531
dikategorikan sangat tinggi. Provinsi
dengan kategori ‘sangat tinggi’
inilah provinsi yang bisa dibilang
hampir tidak lagi membutuhkan
transfer dana dari pemerintah pusat.
Kemampuan fiskalnya sudah sangat
kuat.

Sementara itu, untuk kabupaten/


kota pemerintah juga membuat 5
kategori. Kabupaten/ kota dengan
indeks KFD di bawah 0,548
dikategorikan sangat rendah, antara
0,548-0,770 rendah, antara 0,770- Ilustrasi antrean Samsat.
1,137 dikategorikan sedang, antara
1,137-2,021 dikategorikan tinggi,
(tertinggi se-Indonesia, 8,528), lalu Dirjen Perimbangan Keuangan
dan di atas 2,021 sangat tinggi.
Kota Bandung (6,281), Kab. Bogor Astera Primanto Bhakti mengakui
Saat ini ada 34 provinsi dan 508 (5,148), Kota Semarang (4,681), beberapa daerah terancam turun
kabupaten/ kota di Indonesia. Setiap Kab. Bekasi (4,524) Kota Bekasi kelas karena perilaku tersebut.
tahun Kementerian Keuangan (4,349), dan Kab. Kutai Timur Apalagi, banyak kepala daerah
merilis indeks Kapasitas Fiskal (4,116). terkena operasi tangkap tangan
Daerah untuk memberi gambaran Komisi Pemberantasan Korupsi
Sebaliknya, banyak daerah di (KPK).
mana daerah yang sudah mandiri
kawasan Indonesia Timur yang IKF-
secara keuangan. (Lihat ilustrasi,
nya sangat rendah, seperti Konawe “Kalau kapasitas fiskal daerahnya
Peta Kapasitas Fiskal Daerah
Selatan (terendah se-Indonesia, kuat, tentu dukungan dari pusat
Provinsi dan Kabupaten/Kota 2018)
0,030), Bima (0,095), Bone berkurang. Dan yang namanya kuat
Dari daftar 2018, provinsi dengan Balango (0,108) dan Kep. Sangihe itu bukan hanya kapasitas fiskalnya,
kategori tinggi atau sangat tinggi (0,110). Dari IFK ini terlihat tapi juga governance. Jangan sampai
sayangnya masih didominasi oleh kesenjangan kemakmuran antara dia dapatnya gede, bocornya juga
provinsi di Pulau Jawa. Misalnya wilayah barat dan timur memang gede,” katanya. (Lihat wawancara
DKI Jakarta (tertinggi se-Indonesia, masih lebar. Dirjen Perimbangan Keuangan
9,250), disusul Jawa Barat (3,150), Astera Primanto Bhakti).
Untuk meningkatkan kapasitas
Jawa Timur (3,036), dan Jawa
fiskal daerah, mau tidak mau daerah Memang, sejak berlakunya UU
Tengah (2,034). Keempat provinsi
memang harus mampu kreatif. Nomor 28 Tahun 2009 tentang
itu mendapat kategori sangat tinggi.
Baik dengan menggali potensi- Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Adapun provinsi dengan kategori potensi penerimaan di daerahnya, tonggak kemandirian fiskal daerah
rendah atau sangat rendah masih mengurangi ‘kebocoran’ dengan sebenarnya sudah dicanangkan.
didominasi oleh provinsi di luar administrasi pajak yang lebih baik, Terlebih lagi dengan transfer dana
Pulau Jawa, khususnya Indonesia atau mengurangi belanja yang tidak daerah yang makin besar setiap
Timur. Misalnya Provinsi Gorontalo perlu. tahun, terutama pos dana desa dan
(terendah se-Indonesia, 0,221), terakhir dana kelurahan.
Juga tidak mengherankan, apabila
Bangka Belitung (0,228), Sulawesi
daerah-daerah dengan indeks Karena itu, daerah seharusnya bisa
Barat (0,246), Maluku Utara
kapasitas fiskal itu, beberapa membangun pondasi ruang fiskal
(0,295), dan Bengkulu (0,300).
di antaranya pernah terancam secara lebih baik, hingga tidak
Begitu pula dengan kabupaten/ kota bangkrut. Hal ini disebabkan oleh melulu bergantung pada pusat.
dengan kategori tinggi atau sangat karena pengelolaan APBD yang Kreativitas, pengelolaan APBD, dan
tinggi, masih didominasi kota- tidak baik, entah itu dikorupsi atau administrasi perpajakan yang lebih
kota di Jawa. Misalnya Surabaya hanya dihabiskan untuk membayar baik, bisa menjadi kunci.
gaji pegawainya.

INSIDETAX 63
Kapasitas Fiskal Daerah

Sumber: diolah dari data realisasi APBD 2017 (ringkasan) per 6 September, dapat diakses pada situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
Catatan: atas 508 kabupaten/kota dan 34 provinsi, baik data yang sangat sementara, data sementara, proses verifikasi, maupun audited.

Sumber: diolah dari data realisasi APBD 2017 (ringkasan) per 6 September, dapat diakses pada situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
Catatan: atas 508 kabupaten/kota dan 34 provinsi, baik data yang sangat sementara, data sementara, proses verifikasi, maupun audited.

Sumber: diolah dari data realisasi APBD 2016 – Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan data PDRB 2016 – Badan Pusat Statistik
Catatan:
a. Tax ratio dihitung berdasarkan total penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap PDRB.
b. Rata-rata provinsi dihitung dari rata-rata berimbang (dibobot berdasarkan kontribusi PDRB) tax ratio seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
c. Rasio terendah dan tertinggi berdasarkan peringkat tax ratio seluruh provinsi di Indonesia.
d. Rata-rata kabupaten/kota dihitung dari rata-rata berimbang (dibobot berdasarkan kontribusi PDRB) tax ratio seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
e. Rasio terendah dan tertinggi berdasarkan peringkat tax ratio seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

64 INSIDETAX
Kapasitas Fiskal Daerah

DIRJEN PERIMBANGAN KEUANGAN


ASTERA PRIMANTO BHAKTI:

‘Fasilitas
Fiskal Daerah
Harus Kuat’

T
ERHITUNG sejak keluarnya UU 22/1999
dan UU 25/1999, desentralisasi, termasuk
khusus untuk fiskal, praktis sudah berjalan
sekitar 19 tahun. Desentralisasi fiskal terus
diperkuat dari waktu ke waktu, salah satunya
dengan terus memperbaiki regulasi.

Selain itu, anggaran transfer ke daerah dan


dana desa terus menunjukkan tren peningkatan
tiap tahunnya. Pada tahun depan, pemerintah
mematok anggaran senilai Rp832,3 triliun. Angka
ini jelas sudah meningkat signifikan dibandingkan
dengan posisi pada 2001 senilai Rp82,4 triliun.

Sayangnya, kondisi itu tidak diikuti dengan


peningkatan kapasitas daerah secara signifikan.
Hingga saat ini, ketergantungan APBD terhadap
guyuran dana dari APBN masih cukup besar.
InsideTax berkesempatan mewawancarai Dirjen
Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan
Astera Primanto Bhakti untuk mencari tahu
kondisi fiskal daerah. Berikut kutipannya:

INSIDETAX 65
Kapasitas Fiskal Daerah

Seberapa besar ketergantungan dari DJPK ada tupoksi untuk perangkatnya masih kurang. Itu
pemerintah daerah terhadap mendorong peningkatan kapasitas bisa dari sisi orang, organisasi, atau
guyuran dana transfer? fiskal daerah? aturannya. Ini yang masih perlu
diperbaiki agar pemungutan PDRD
Porsi transfer ke daerah dalam Ada, makanya kami punya direktur juga lebih optimal.
APBD itu bisa lebih dari 60%. khusus yang berkaitan dengan
Pendapatan asli daerah (PAD)-nya peningkatan kapasitas fiskal Ketiga, masalah data. Ini juga hal
kecil. PAD rata-rata bervariasi, daerah. Kita juga punya perhatian yang luar biasa. Selama ini kita
sekitar 2,6%, 2,8%, dan 5%. yang luar biasa, jadi tidak hanya hanya ngomong data pemerintah
Oleh karena itu, kami mendorong nyalur-nyalurin saja. Selain pusat, pertukaran informasi dan
daerah-daerah supaya dapat penyaluran, kami juga menangani lain-lain. Namun, untuk daerah,
memperkuat baik dari sisi aturan, pembiayaan, jadi, kalau pemerintah ini sebenarnya juga penting untuk
administrasi, maupun sarana daerah butuh obligasi, pinjaman memberi efek positif bukan hanya
prasarana pendukung. Selama daerah, dan lain-lain itu juga ada daerah, tetapi juga pusat. Dengan
ini, pada saat kita ngomong rules-nya. Selain itu ada juga demikian, data daerah juga perlu
kapasitas fiskal daerah kebanyakan bagian yang mengurusi peningkatan dibangun.
potensinya tinggi, tapi realisasinya kapasitas daerah.
tidak bisa tinggi. Menurut Anda, aspek apa yang
menjadi kendala atau masalah
Bagaimana sikap Ditjen
Perimbangan Keuangan (DJPK)
...dari sisi utama?

Kemenkeu? orang, organisasi, Dari tiga permasalahan besar


yang sudah saya sebutkan, kalau
DJPK akan mendukung program- atau aturannya. diranking, ya yang paling besar
program peningkatan kapasitas. Ini yang masih itu sebenarnya kapasitas dari sisi
Ini karena jika kapasitas fiskal administrasi yang sangat kurang.
daerahnya kuat, tentunya dukungan perlu diperbaiki Mengapa? Jumlah pegawai yang
dari pemerintah pusat ini akan agar pemungutan menangani kalau dihitung sedikit
semakin berkurang. Kuat ini
juga dari sisi governance. Jadi,
PDRD juga lebih sekali. Daerah juga jarang yang
punya spesialis karena bisa
jangan sampai dia dapatnya gede, optimal.” berpindah dari unit satu ke unit
bocornya gede. Ini juga butuh suatu yang lain. Dengan demikian, pada
komitmen yang sangat kuat dari Seperti tadi disampaikan ini saat seseorang belum mempunyai
pemerintah daerah untuk betul- kapasitasnya masih kurang. Kalau pemahaman yang penuh sudah
betul memperhatikan segala aspek. kita lihat rata-rata ya antara 2,6%- dirotasi lagi. Ini menjadi masalah.
Kalau tidak, kapasitasnya akan 2,8%, sampai 5% itu saja sudah
segitu-segitu saja. Selanjutnya, pembangunan
bagus. Itu saja sebenarnya bukan kompetensi juga terlihat kurang
Hanya daerah-daerah tertentulah karena daerahnya tidak progresif memadai. Kalau di pusat,
yang memang mendapatkan ya. Itu memang ada beberapa banyak sekali instrumen yang
suatu rezeki yang luar biasa, kendala. bisa digunakan, mulai dari diklat
misalnya daerah turis sehingga Apa kendalanya? dasar, menengah, hingga advance.
bisa mengembangkan kapasitas Sementara, hal ini tidak bisa
fiskal lebih cepat. Kalau dilihat Pertama, masalah cakupan pajak didapat di daerah sehingga orang
sebenarnya daerah dengan daerah yang sangat terbatas. Pajak yang memahami bidang kapasitas
kapasitas fiskal tinggi masih daerah hanya mencakup bagian fiskal daerah sangat kurang. Oleh
memiliki potensi yang besar. Kalau kecil dari consumption tax karena karena itu, kami punya program
ini bisa dibangun lebih baik, maka yang gedenya sudah diambil [pusat untuk mendukung peningkatan
kapasitasnya meningkat sehingga dengan] PPN [pajak pertambahan kapasitas yang masih belum
porsi anggaran pemerintah pusat nilai]. Kalau dilihat dari PDRD maksimal tersebut.
bisa digunakan untuk proyek- [pajak daerah dan retribusi daerah]
proyek strategis lainnya. itu paling cuma bisa air tanah, Apa saja program yang diberikan?
hotel, restoran, dan hiburan. Misalnya, kita mencoba untuk
Arsitektur desentralisasi fiskal
Indonesia seakan membuat Kedua, kompetensi yang jauh memberikan bimbingan teknis
pemerintah daerah itu tidak terlalu dibandingkan dengan pusat. untuk daerah-daerah yang kurang
progresif dalam membangun Artinya, administrasi, baik dari dari segi kapasitas, baik itu
kapasitas fiskal daerahnya. Apakah sisi level of knowledge maupun knowledge yang substansi maupun

66 INSIDETAX
Kapasitas Fiskal Daerah

formalitas. Salah satu contoh Ke depan, kita tentunya akan diperbaiki karena menggunakan
kelemahan daerah biasanya dia membuat transfer ke daerah ini dasar kinerja.
seharusnya bisa menundukkan diri lebih berhasil guna, apakah itu
pada KUP [Ketentuan Umum dan yang sifatnya block grant atau Bagaimana perkembangan reward
Tata Cara Perpajakan]. Namun, ini program, hibah, bantuan, atau and punishment transfer daerah
kan kelihatannya belum menjadi apapun namanya, bisa digunakan dan dana desa yang sudah
rules yang jelas. Akhirnya, saat sesuai dengan yang seharusnya. dijalankan?
mereka ingin melakukan law Dengan demikian, program yang Proses penganggaran mulai
enforcement, pemahamannya terlaksana bisa nyambung antara dari alokasi sampai dengan
masih sangat kurang. pusat dan daerah. Bagaimanapun, penyalurannya ini makin lama
pembangunan yang dilakukan makin baik. Perbaikan ini basisnya
Ada rekomendasi dari IMF dan melalui APBD harus konsisten
OECD untuk mengembalikan ke adalah kinerja. Itu semua dikaitan
dengan yang ada di APBN. dengan kewajiban. Kewajiban
pemerintah pusat atas beberapa
jenis pajak yang tidak optimal. Makanya, di situ ada untuk itu apa? Salah satunya adalah
Bagaimana pandangan Anda? pembangunan infrastruktur, untuk kewajiban pelaporan terkait dengan
DAU itu tidak boleh kurang dari keuangan daerah, mulai dari APBD
Saya sih balik lagi ke jawaban saya sekitar 25%, maksudnya apa? dan persentase realisasi atau
tadi daerah itu harus meningkatkan Ya kita harus berkomitmen untuk output.
kapasitasnya. Dengan demikian, membangun infrastruktur. Untuk
bukan berarti kalau belum optimal Untuk DAK, misalnya, yang
2019 misalnya, komitmen ke arah pertama dilihat apakah kontraknya
terus dibalikin. Kalau dibalikin, sumber daya manusia (SDM). Ya
akhirnya ya sama saja, yang sudah ada? Kemudian, kesesuaian
semuanya harus dihubungkan dengan kontrak. Kalau ini
kapasitasnya semakin kecil. Saya ke SDM, mulai dari pendidikan,
terus terang enggak sependapat semuanya sudah dilakukan,
kesehatan, dan aspek lainnya tentunya dia tidak kena penalti.
[dengan rekomendasi] itu. Hal seperti infrastruktur yang terkait.
yang seharusnya dilakukan adalah Yang namanya reward itu, dia
Dirigennya adalah pemerintah akan diberikan sesuai dengan
peningkatan kapasitas. pusat. Pemerintah daerah semuanya jadwal waktu yang seharusnya.
Oleh karena itu, kami melakukan harus ikut. Jadi, jangan sampai Kalau dia meleset, dia yang kena
bimbingan teknis dan konsolidasi yang harusnya bunyi malah tidak punishment.
antara otoritas fiskal pusat atau musiknya malah jadi ‘fals’.
dan otoritas fiskal daerah. Apakah kebijakan-kebijakan itu
Apa perubahan yang terjadi dalam sudah efektif?
Konsolidasi ini dilakukan dengan desentralisasi fiskal dahulu dengan
mengumpulkan data-data yang sekarang? Kalau dibilang efektif atau tidak,
seharusnya bisa dikaitkan. Dengan terus terang saja, kami melihat ini
demikian, pemerintah pusat juga Perubahannya yang jelas dari sisi adalah cara yang saat ini bisa kita
enggak susah jika ingin mencari kami di Kementerian Keuangan lakukan. Efektivitasnya mungkin
data proyek daerah, bendahara, karena berkaitan dengan APBN sekarang kita belum bisa ngomong
dan lain-lain. Di sisi lain, daerah dan transfer ke daerah, pertama, 100%, tapi kita bergerak maju.
juga mendapat manfaat. semakin lama anggaran transfer Sekarang itu yang baru bisa kita
ke daerah sudah semakin fokus. lakukan, karena enggak mungkin
Beberapa penerimaan di pusat, Jadi, fokusnya sudah tambah
seperti PPh Pasal 21, menjadi juga misalnya daerah tidak comply
jelas. Kedua, basisnya adalah trus langsung kita setop.
bagian dari DBH. Namun, kinerja. Kalau kinerjanya kurang
sejauh ini tidak ada upaya dari baik, tentunya akan ada semacam Bagaimanapun, porsi terbesar
pemerintah daerah untuk turut penalti. dari APBD ini berasal dari transfer
meningkatkan penerimaan ini. ke daerah. Kalau ini kita setop,
Bagaimana Anda melihat kondisi Ketiga, proses integrasi semakin daerahnya berhenti dong, enggak
ini? kuat. Beberapa bagian pemerintah beroperasi atau shut down. Enggak
pusat dan pemerintah daerah mungkin begitu. Maka dari itu, kita
Itu masuk program kami, yang disatukan dalam satu program yang
sedang piloting. Intinya, kita mendorong dari segi compliance.
terintegrasi. Dengan demikian, Dengan pemerintah daerah patuh,
sama-sama tahu. Daerah tahu tidak ada yang tumpang tindih.
apa kurangnya, apa lebihnya, kita juga bisa melihat paling tidak
Keempat, lebih komprehensif. governance yang dilakukan oleh
begitu pula dengan pusat. Nah, ini Kelima, governance-nya terus
disatukan. daerah tersebut.

INSIDETAX 67
Arah Pajak Internasional

MENCARI IMPROVISASI
PAJAK DIGITAL
Konsensus global tetang aturan pajak digital sulit dicapai. Sebagian negara
memilih melakukan improvisasi tersendiri. Indonesia condong ke mana?

K
ASUS berikut ini sangat bagus pada Agustus itu sudah mencapai settlement ini adalah perusahaan
untuk menggambarkan betapa sekitar 600 merchant. Mulai dari lokal yang bertindak sebagai
pesatnya perkembangan agen perjalanan, hotel, minimarket, ‘perusahaan agen’. Perusahaan
ekonomi digital. Bahkan sering lebih toko cindera mata, bisnis pijat dan lokal ini ditunjuk WeChat untuk
pesat dibanding kecepatan regulator spa, bahkan warung ayam bakar. memproses pembayaran ke
menyesuaikan diri. pedagang. Semua transaksi
Modus transaksi WeChat itu dilakukan dalam mata uang rupiah.
Agustus 2018 lalu, Kantor dijelaskan sebagai berikut. Merchant
Bank Indonesia Perwakilan Bali cukup memasang lambang WeChat Apakah transaksi uang elektronik
melaporkan adanya fenomena QR Code di tokonya. Pembeli—yang itu terjadi di Indonesia, atau di
mengejutkan mengenai penggunaan kebanyakan turis asal Tiongkok— Tiongkok? Ketika pembeli men-
uang elektronik dengan aplikasi cukup membuka aplikasi WeChat scan WeChat QR Code di merchant,
WeChat. Ketika itu Causa Iman dari smartphone mereka, men- apakah server yang memproses
Kirana, Kepala Kantor Perwakilan scan, menunggu sampai terdengar transaksi itu berada di Indonesia
Bank Indonesia Wilayah Bali, bunyi blip, dan pembayaran pun atau di Tiongkok?
kepada para wartawan menjelaskan beres.
pihaknya menemukan makin banyak Tidak jelas memang. Hanya, diduga
merchant di Bali yang melayani Lalu, dua hari kemudian, sebuah bahwa pemrosesan data transaksi
pembayaran menggunakan WeChat. perusahaan settlement akan itu terjadi di server WeChat di
mentransfer dana ke merchant Tiongkok. Sedangkan perusahaan
Jumlah merchant yang terdeteksi sesuai dengan transaksi yang settlement yang menjadi agen
menerima pembayaran WeChat tercatat dalam WeChat. Perusahaan tersebut hanya mendapat catatan

68 INSIDETAX
Arah Pajak Internasional

dari WeChat, lalu mentransfer uang elektronik harus dilakukan suatu negara, keuntungannya justru
dana ke pedagang sesuai dengan dalam koridor Gerbang Pembayaran dinikmati oleh negara lain. Isu
perhitungan. Nasional (GPN). tersebut menjadi salah satu bagian
dari kerja sama global di bidang
Apabila dugaan itu benar, maka Selain itu, prinsipal asing penerbit pajak, melalui Proyek Base Erosion
berarti telah terjadi cross-border uang elektronik juga diwajibkan and Profit Shifting (BEPS) dan
transfer. Ini berarti, meski warung bekerja sama dengan bank buku Automatic Exchange of Information
ayam bakar itu berlokasi di Bali, IV. Saat ini, cuma ada empat bank (AEoI) rintisan OECD dan G20.
pembeli dan pedagang sama-sama buku IV di Indonesia, yaitu Bank (Lihat ilustrasi, Kerja Sama Global
berada di Bali, bahkan ayamnya Mandiri, BNI, BRI dan BCA. di Bidang Pertukaran Informasi)
juga dimakan di Bali, pembayaran
dilakukan ke sebuah perusahaan di WeChat pun ditegur. November Saat ini untuk mengatasi isu
Tiongkok, yang lalu mengirim ulang 2018, akhirnya WeChat dan tersebut, OECD sudah membentuk
ke Indonesia dalam kurs rupiah. Alipay resmi menjalin kerja sama gugus tugas yang diberi nama Task
dengan BNI. Di atas kertas, kerja Force on Digital Economy (TFDE).
Inilah pesona sekaligus kerumitan sama ini berarti merchant yang Tugas dari task force ini adalah
ekonomi digital, dengan uang masih menggunakan WeChat QR merumuskan skema pemajakan
elektronik sebagai salah satu daya Code harus beralih menggunakan, digital yang bisa jadi acuan negara-
tariknya. WeChat, dan pesaingnya Yap!. platform digital BNI. Dengan negara OECD. TFDE diberi waktu
Alipay, memang salah satu demikian, transaksi bisa tercatat di sampai 2020 untuk merumuskan
perusahaan uang elektronik terbesar GPN. rekomendasi. (Lihat ilustrasi,
di dunia. Keduanya menguasai Respons Indonesia terhadap Proyek
sampai 80% pasar uang elektronik Namun, mengubah itu juga tidak
mudah. Ratusan WeChat QR BEPS)
di Tiongkok.
Code masih terus dipakai para Sekadar catatan, Indonesia memang
Menyadari bahwa potensi turis merchant di Bali. Bahkan jumlah bukan anggota OECD. Namun,
Tiongkok sangat besar, serta sulitnya merchant yang menggunakan terus ketika OECD membentuk program
bagi turis Tiongkok untuk membawa bertambah, saat ini diprediksi sudah untuk melawan profit shifting pada
uang tunai dalam jumlah besar ke mencapai 1.800 lokasi usaha. 2013- 2015 lalu, yaitu program
luar negaranya, dua perusahaan Base Erotion and Profit Shifting
elektronik itu pun melakukan aksi Kasus WeChat bisa dibilang
menunjukkan betapa sulitnya (BEPS), Indonesia diajak bergabung
‘jemput bola’ dengan memasang khusus untuk program itu dengan
infrastruktur uang elektronik memajaki ekonomi digital. Namun,
Indonesia bukan satu-satunya status sebagai inclusive member.
di negara-negara yang sering
dikunjungi turis Tiongkok—seperti negara yang kesulitan. Bahkan Yang memusingkan, Proyek BEPS juga
Indonesia. negara-negara maju yang tergabung tidak bisa mencapai satu kata sepakat
dalam (Organisation for Economic terkait dengan skema pemajakan
Tapi, bagaimana potensi pemajakan Co-operation and Development) ekonomi digital. Direktur Perpajakan
dari transaksi elektronik semacam OECD juga kesulitan. Internasional Direktorat Jenderal
ini? Inilah yang membuat Bank Pajak John Hutagaol mengatakan
Indonesia kesal. Pasalnya Isu utama dalam pajak digital adalah
profit shifting, yaitu bagaimana bahwa BEPS Inclusive Framework
berdasarkan aturan BI, pembayaran kini terpecah jadi dua kubu.
transaksi ekonomi yang terjadi di

Ilustrasi: Kantor OECD di Paris, Prancis.

INSIDETAX 69
Arah Pajak Internasional

Ilustrasi: Kantor Google di London, Inggris.

Kubu pertama adalah yang menanti multinasional seperti Google, Indonesia mau pilih mana? Apakah
tercapainya konsensus global terkait Facebook dan Amazon, yang akan menunggu sampai konsensus
dengan skema pemajakan ekonomi menjadikan Irlandia sebagai global tercapai, atau merumuskan
digital. Kubu ini memilih menanti tax haven. Ketika warga Inggris aturan pemajakan digital tersendiri?
TFDE menyelesaikan tugasnya membeli buku lewat toko buku
sampai 2020. Sedangkan kubu online Amazon, yang terjadi Diskusi mengenai aksi unilateral
kedua adalah negara-negara yang adalah pembayaran itu dilakukan sebenarnya sempat mencuat, namun
tidak mau menunggu tercapainya ke perusahaan Amazon yang agaknya Indonesia lebih memilih
konsesus global. berkantor di Irlandia. Pendapatan menahan diri dan menunggu
itu pun masuk dalam perhitungan kesepakatan global. Terlepas dari
Kubu kedua ini melihat bahwa pajak perusahaan Irlandia. hal itu, pada 2017 Kementerian
perkembangan ekonomi Padahal, gudang buku Keuangan memunculkan gagasan
digital demikian cepat, Amazon ada di Inggris. untuk menerapkan bea masuk
hingga negara tidak Diverted Profit Tax terhadap barang tak berwujud
bisa berlama- adalah aturan untuk (intangible goods) seperti software,
lama menunggu, menangkal praktik film dan e-book.
atau akan makin itu.
kehilangan potensi Saat ini, aturan terhadap pajak
ekonomi. Akhirnya, Sedangkan India barang-barang tak berwujud itu
meski belum ada memilih tidak terus digodok. Aturan lain yang
konsensus global, menerapkan pajak, lebih terperinci memang sudah
negara-negara di melainkan menerapkan dirumuskan dalam roadmap
kubu kedua ini segera pungutan (levy). India e-commerce yang sudah disusun
melakukan pengaturan menerapkan pungutan flat pemerintah. Sebenarnya berbagai
pemajakan ekonomi digital. sebesar 6% terhadap perusahaan aturan baru pajak digital itu
yang melakukan pembayaran rencananya akan ditetapkan pada
Dampaknya memang terjadi melebihi US$1.500 per tahun ke 2018 ini, menyesuaikan dengan
keberagaman, karena tiap negara entitas asing di luar India, dihitung revisi UU KUP [Ketentuan Umum
memiliki preferensi masing-masing. dari gross payment. Perpajakan] KUP dan PPh.
Inggris misalnya menerbitkan
aturan tentang Diverted Profit Tax, Pungutan ini, yang mulai diterapkan Namun, apa boleh buat, 2018
atau populer disebut Google Tax. sejak 2016, dimunculkan terutama adalah tahun politik, hingga jadwal
Aturan ini menciptakan jenis pajak untuk menangkal langkah Google revisi pun akhirnya ditunda. Skema
baru, yaitu pajak atas keuntungan India yang diperkirakan menyetor pemajakan ekonomi digital ala
yang dialihkan. sampai US$2 miliar ke Google Indonesia mungkin baru akan lebih
Irlandia dan Google Singapura, atas terlihat seusai pelaksanaan pemilu
Inggris terutama memang aktivitas ekonomi yang dilakukan di serentak 2019 nanti.
dibuat berang oleh perusahaan India dalam kurun 5 tahun.

70 INSIDETAX
Arah Pajak Internasional

Sumber: informasi mengacu pada database OECD atas koordinasi dalam kerangka Global Forum on Transparency and Exchange of Information for Tax Purposes dan BEPS Inclusive Framework.
Tersedia pada: http://www.oecd.org/tax/international-tax-co-operation-map.htm (diakses pada 7 November 2018).

Sumber: diolah oleh DDTC Fiscal Research per 5 November 2018

INSIDETAX 71
Arah Pajak Internasional

HEAD OF GLOBAL FORUM


SECRETARIAT OECD
MONICA BHATIA:

‘Akan Ada
Lebih Banyak
Kolaborasi
Daripada
Kompetisi’

P
ERTUKARAN informasi keuangan secara otomatis
(automatic exchange of information/AEoI) benar-
benar nyata dan akan lebih intensif pada 2019.
Dengan demikian, lanskap kerja sama pajak secara
internasional sudah berubah. Era transparansi sudah
dimulai.

Hal ini menjadi penekanan Head of Global Forum


Secretariat OECD Monica Bhatia dalam International
Taxation Conference di Mumbai, India pada
penghujung tahun ini. Menurutnya, kondisi yang terjadi
saat ini akan mengubah lanskap pajak secara global.

InsideTax berkesempatan mewawancarai perempuan


yang menjadi bagian dari Top 10 orang paling
berpengaruh dalam perkembangan lanskap pajak
global beberapa tahun terakhir. Selain AEoI, InsideTax
juga bertanya terkait ekonomi digital. Berikut
kutipannya.

72 INSIDETAX
Arah Pajak Internasional

otomatis. Setiap pertukaran berisi Saya pikir akan ada pengaruhnya


informasi yang detail tentang di berbagai aspek. Untuk negara-
rekening keuangan yang dimiliki di negara berkembang ini adalah

Kompetisi negara pengirim terkait WP negara


penerima informasi.
kesempatan karena mereka
sebelumnya tidak punya kekuatan
memang akan Baru-baru ini, dalam kerangka
untuk memaksa sesuatu dikerjakan
bersama-sama dengan dunia
tetap berlanjut, AEoI, Swiss mengirimkan informasi
sekitar 2 juta rekening keuangan ke
secara menyeluruh. Seperti Anda
tahu, Eropa adalah negara yang
tapi akan ada lebih dari 30 negara. Empat tahun
yang lalu, tidak banyak orang yang
mempunyai kekuatan untuk

lebih banyak percaya ini akan terjadi. AEoI telah


memaksa negara lain memberi
detail informasi keuangan.
kolaborasi dan
benar-benar ada dan akan semakin
intensif pada 2019. Dalam konteks Indonesia,
kerjasama Apa yang akan terjadi pada 2019?
Menteri Keuangan Indonesia Sri
Mulyani juga selalu menegaskan
antarnegara.” Pada 2019 kita akan melihat lebih pentingnya kolaborasi antarnegara.
Bagaimanapun mereka semua
banyak aksi sharing data. Dari 154
anggota Global Forum, sekitar 107 melihat keuntungan yang bisa
anggota tengah bekerja bersama- didapat dengan kolaborasi ini.
Bagaimana Anda melihat lanskap Indonesia juga memiliki program
sama untuk pertukaran informasi
pajak global saat ini dan di masa tax amnesty yang cukup sukses
krusial untuk menuju transparansi
depan? baru-baru ini. Jadi, Indonesia
pajak. Global Forum bekerja sama
dengan sisa anggota yang belum sekarang mulai mempertukarkan
Saya pikir dalam konteks global,
melakukan pertukaran informasi informasi secara otomatis.
pola kerja sama internasional di
bidang pajak telah berubah total. untuk memastikan komitmen Harapannya, itu dapat digunakan
yang telah disampaikan. Negara- untuk membuat pajak juga lebih
Begitu banyak yang terjadi dalam
negara ini tertinggal karena mereka baik.
waktu singkat. Salah satunya
terkait pertukaran informasi baik memerlukan regulasi domestik atau Jadi, saya pikir negara-negara
secara otomatis (AEoI) ataupun solusi teknis di negaranya. berkembang mendapat banyak
bentuk lain seperti on request. manfaat dengan perkembangan
Pada pertukaran informasi on
request, peer review putaran pajak global yang terjadi sekarang.
Gap antara wajib pajak (WP)
kedua sedang berlangsung. Hampir Apalagi, negara-negara ini masih
dengan otoritas semakin
menyempit. Sebelumnya, tidak ada 40 laporan telah dikeluarkan. berkutat melawan illicit financial
yang tahu gambaran yang lengkap Dalam peer review, 14 negara flow. Dengan demikian, partisipasi
dari WP. Sekarang, otoritas sudah yang didapati fully compliant mereka di tingkat global sangat
dapat mengerti yang terjadi dengan dengan standar yang ditetapkan. penting dan esensial.
WP melalui pertukaran informasi Selanjutnya, sebagian besar, Bagaimana perlindungan hak-
tersebut. tepatnya 21 masuk kelompok hak WP setelah AEoI mulai
compliant dan ada tiga yang diimplementasikan?
Memang ini belum sempurna, partially compliant.
tapi lebih baik dibandingkan Hak WP jelas harus dilindungi.
dengan kondisi sebelumnya. Jadi, Fokus pada putaran kedua peer Bagaimanapun, informasi keuangan
saya pikir masa depan lanskap review adalah pada beneficial merupakan hal yang paling
pajak global cerah. Akan ada ownership yang masih menjadi sensitif dari setiap orang. Dengan
lebih banyak kolaborasi dari pada titik lemah banyak negara. Negara demikian, informasi tersebut
kompetisi. Kompetisi memang akan harus memastikan bahwa mereka harus ditangani dengan sangat
tetap berlanjut, tapi akan ada lebih memiliki informasi dari beneficial hati-hati. Informasi itu memiliki
banyak kolaborasi dan kerjasama owners dari semua badan hukum kerahasiaan penuh sehingga harus
antarnegara. dan mempertukarkan informasi dipastikan terhindar dari upaya
ketika diminta. penyalahgunaan. Kesepakatan
Bagaimana perkembangan
implementasi AEoI sejauh ini? Seberapa jauh kondisi tersebut internasional pun telah mewajibkan
akan mempengaruhi negara-negara ketentuan yang menjamin tidak ada
Selama 2018, sebanyak 86 negara berkembang, seperti Indonesia? penyalagunaan informasi keuangan
bertukar informasi keuangan secara yang dipertukarkan secara otomatis.

INSIDETAX 73
Arah Pajak Internasional

Global forum pun memiliki reporting standard (CRS). Kami


proses pengujian setiap negara memahami bahwa banyak WP
untuk melihat bagaimana ingin menghindari CRS. Kita
mereka menggunakan informasi juga mengidentifikasi adanya Respons
yang tersedia. Ini untuk
meyakinkan bahwa setiap
skema yang memungkinkan
seseorang mendapat status tax
beberapa negara
negara dalam memperlakukan residence atau kewarganegaraan yang meluncurkan
banyaknya informasi keuangan
selayaknya. Jika masih ada celah
melalui investasi lokal. Skema
ini dapat disalahgunakan untuk langkah unilateral
penyalahgunaan, suatu negara mendapatkan status tax residence. tentu akan
tidak bisa mendapatkan informasi
dari negara lain. Meskipun OECD memiliki divisi yang berpotensi untuk
menimbulkan
pertukaran informasi sudah terjadi, menganalisis berbagai skema yang
kami akan melakukan pengujian ada. Walaupun demikian, tidak
setiap 5 tahun untuk mengevaluasi setiap skema yang menawarkan
residence atau kewarganegaraan
ketidakcocokan
implementasi di masing-masing
negara. terhadap investasi termasuk satu negara
Apa yang akan menjadi proyek
‘berisiko tinggi’.
dengan negara
selanjutnya? Skema berisiko tinggi adalah
mereka yang memberikan akses
lainnya.”
Kami harus memastikan tarif pajak penghasilan pribadi
implementasi AEoI berjalan (PPh) yang rendah dan tidak
selayaknya. Kami tidak tahu hal mengharuskan seorang individu Hal ini tentu tidak akan bagus bagi
ini sebelumnya karena saat ini untuk menghabiskan waktu di pelaku bisnis dan ekonomi global
kami hanya tahu ada negara yang negara yang menawarkan skema secara luas. Saat ini, OECD terus
mengirimkan jutaan informasi tersebut. bekerja agar ada solusi jangka
akun keuangan. Selanjutnya, kami panjang yang bisa diambil. Diskusi
harus melihat dan memastikannya Hal ini untuk memastikan bahwa terus berjalan untuk mencari jalan
dalam level penggunaan informasi. bank dan lembaga keuangan terbaik dari perbedaan pandangan
Dalam konteks ini, kami akan melakukan pemeriksaan tambahan, dari setiap negara.
melihat bagaimana domestic melakukan due diligence lebih
lanjut, untuk memastikan bahwa Itu artinya jalan terbaik adalah
enforcement. Tentunya ini tidak tetap menunggu konsensus global?
mudah dan tantangan besar. status residen yang diklaim
Namun, kami akan melakukan hal seseorang adalah yang sebenarnya. Benar. Konsensus adalah solusi
ini dalam beberapa tahun ke depan Kami juga menghapus negara dari yang tepat karena setiap aksi
untuk memastikan semua berjalan daftar ini ketika mereka setuju unilateral akan berdampak pada
dengan kualitas yang baik. untuk spontaneous exchange of negara lainnya. Saya pikir dalam
information. konteks perpajakan internasional,
Negara pun harus siap menghadapi seluruh negara harus berkolaborasi
masuknya data secara masif, Salah satu tantangan yang
dihadapi hampir semua negara dengan baik. Untuk Indonesia,
menghubungkan antara informasi kami tidak tahu apa yang benar-
yang satu dengan yang lainnya, di dunia sekarang terkait dengan
ekonomi digital. Banyak negara benar dikehendaki. Namun, karena
mendeteksi penggelapan pajak, Indonesia bergabung dengan G20,
dan memperoleh penerimaan telah melakukan aksi unilateral
terkait aspek pemajakannya tanpa saya pikir Indonesia juga akan
pajak. Asistensi OECD ke depan berpandangan bahwa jalan terbaik
akan difokuskan di sini. Kami juga menunggu konsensus global.
Bagaimana menurut Anda? adalah menunggu konsensus
akan melihat berbagai produk lain, global.
seperti crypto assets dan e-money Pandangan OECD selalu
untuk memeriksa apakah semuanya menekankan bahwa kita harus
juga tercakup dalam pertukaran memiliki konsensus global untuk
informasi. menghadapi permasalahan
Apakah ada hal lain yang akan ekonomi digital. Respons beberapa
dilakukan? negara yang meluncurkan langkah
unilateral tentu akan berpotensi
Kami mengerjakan area mitigasi untuk menimbulkan ketidakcocokan
risiko untuk integritas dari common satu negara dengan negara lainnya.

74 INSIDETAX
Arah Pajak Internasional

INSIDETAX 75
76 INSIDETAX

Anda mungkin juga menyukai