Anda di halaman 1dari 1

Pada ST 1 didapatkan singkapan batuan yang memiliki struktur Load Cast, Graded

Bedding, dan Slump, dengan litologi penyusun berupa batupasir dan batulanau, sehingga
jika dicocokkan dengan klasifikasi sekuen dan lingkungan pengendapan Walker (1980),
maka pada lapisan 1 memiliki fasies DF (Debris Flow) dan S (Slump), kemudian lapisan 2
memiliki fasies MS (Massive Sandstone), dan lapisan 3 memiliki fasies CT (Classical
Turbidite). Berdasarkan data-data yang telah dianalisis, maka dapat diinterpretasikan bahwa
ST 1 memiliki lingkungan

Pada ST 2 didapatkan singkapan batuan yang memiliki struktur Massive, Lamination,


Stratified, Graded Bedding, Wavy Lamination, dan Coal Chips, dengan litologi penyusun
berupa batupasir, batulanau, dan batulempung, sehingga jika dicocokkan dengan klasifikasi
sekuen dan lingkungan pengendapan Walker (1980), maka pada lapisan 1 memiliki fasies
MS-CT (Massive Sandstone- Classical Turbidite), lapisan 2-7 memiliki fasies CT (Classical
Turbidite), lapisan 9 memiliki fasies MS (Massive Sandstone), lapisan 10 memiliki fasies CT
(Classical Turbidite), lapisan 11 memiliki fasies MS (Massive Sandstone), dan lapisan 12-36
memiliki fasies CT (Classical Turbidite). Kemudian berdasarkan sekuen Bouma (1962),
didapatkan data pada lapisan 1 memiliki interval Tb-Tc. Berdasarkan data-data yang telah
dianalisis, maka dapat diinterpretasikan bahwa ST 2 memiliki lingkungan pengendapan
Suprafan Lobes On Mid Fan : Smooth Portion Of Suprafan Lobes (Walker, 1980)

Anda mungkin juga menyukai