Anda di halaman 1dari 31

BATUAN SEDIMEN

(SILISI)KLASTIK
 Batuan sedimen klastik => Batuan yang berasal dari
proses rombakan / penghancuran dari batuan yang
telah ada sebelumnya dan mengalami litifikasi
membentuk batuan yang baru.

 Silisiklastik (siliciclastic) berasal dari kata silici dan


clastic. Clast (dari kata Yunani klastos, artinya
‘pecahan’): merupakan terminologi untuk fragmen
pecahan dalam batuan sedimen. Disebut juga
butiran asal darat (terrigenous grains)

 Dikarenakan butiran asal darat kebanyakan tersusun


oleh silika, maka batuan yang tersusun oleh butiran
semacam itu sering disebut dengan silisiklastik.
 Batuan sedimen silisiklastik (atau sering disebut
klastik) tersusun oleh butiran-butiran yang berasal
dari transportasi dan pengendapan batuan yang
telah ada sebelumnya (pre-existing rocks) dalam
suatu lingkungan pengendapan.

 Hancuran batuan tersebut dapat berupa : mineral,


litik (rock fragment), matrix.

 Mekanisme transport melalui angin, arus sungai,


arus pasang surut, gelombang, aliran massa,
longsoran es (glacier) dan arus turbit (Tucker,
1991).

 Batuan sedimen klastik meliputi batuan yang sangat


luas, mencakup mudrock, sandstone, konglomerat
dan breksi.
 Secara umum, komposisi batuan sedimen
klastik dapat berupa :
1.Klastika/litik (Clasts)/Fragmen (pecahan
yang besar, contohnya pasir dan kerikil)=>
Bisa berupa mineral atau batuan.
2.Matrik (Matrix) (lumpur atau sedimen halus lain
yang mengelilingi butiran klastika/fragmen)
3.Semen (Cement) (bahan / mineral yang
memegang atau mengikat klastika dan
matriks=>produk diagenesis), contohnya:
– kalsit
– oksid besi
- silika
 Secara kimiawi, urutan stabilitas mineral adalah:
Kuarsa, zirkon, turmalin
Chert
Muskovit
Mikroklin
Ortoklas
Plagioklas
Horblende,biotit
Piroksen
Olivin
(Tucker 1991)
Tekstur Batuan Sedimen

 Tekstur batuan sedimen merupakan


fungsi dari kenampakan hubungan
antar butiran sedimen, meliputi :
a. Ukuran butir
b. Bentuk butir
c. Kemas
d. sortasi
a. Ukuran butir

 Ukuran butir sedimen yang umum digunakan


adalah menurut klasifikasi Wentworth
 Ukuran dapat digunakan untuk memberikan
informasi mengenai mekanisme pengendapan
dan lingkungan pengendapan.
 Semakin halus ukuran butir sedimen
mengindikasikan bahwa proses transportasi
batuan tersebut telah jauh dari sumbernya,
sehingga semakin banyak mengikis butiran
sedimen tersebut.
Selain itu juga mengindikasikan lingkungan
pengendapan yang tenang, dengan energi
pengendapan rendah.
Ukuran butir Sedimen berdasarkan Skala Udden - Wentworth
b. Bentuk Butir

Bentuk butir sedimen mencakup tingkat


pembulatan (sphericity) dan pembundaran
(roundness).
Dikenal istilah rounded,
subrounded,angular,subangular.
Bentuk butir mengindikasikan proses abrasi yang
terjadi pada butiran sedimen selama proses
transportasi, kaitannya dengan jarak
transportasi.
Semakin angular menunjukkan bahwa abrasi
terhadapm butiran tersebut masih sedikit (yang
mengindikasikan jarak transportasi belum jauh
dari sumbernya), begitu pula sebaliknya jika
semakin rounded.
Derajad roundness/sphericity
c. Kemas

 Kemas/fabric berkaitan dengan pengaturan


butiran dalam batuan serta hubungannya
dengan matrik.
 Tinggi-rendahnya kelimpahan matriks secara
langsung berpengaruh terhadap tingkat
kerapatan persinggungan antar butir.
 Perbandingan fragmen/matrik:
- Grain supported: butiran-butiran saling
bersinggungan dengan kelimpahan dominan
beruba butiran
- Matrix-supported: fragmen mengambang
dalam matrik
 Dikenal adanya:
a. Kemas terbuka =>jika kontak butir
sedimen terbuka
b. Kemas tertutup =>jika kontak butir
rapat
d. Sortasi

merupakan derajad pemilahan dari suatu


butiran sedimen
sortasi sangat berkaitan dengan kemas
Semakin seragam ukuran butir yang
diendapkan, semakin baik sortasinya dan
kemas semakin tertutup. Begitu pula
sebaliknya jika ukuran butir tidak
seragam, semakin jelek sortasi dan
kemasnya semakin terbuka.
 Kemas dan sortasi mencerminkan mekanisme
transportasi dari material sedimen yang
terendapkan.
 Sortasi buruk, terbentuk karena mekanisme
DEBRIS FLOW atau DENSITY CURRENT atau arus
pekat (contoh pada arus turbidit, kipas aluvial,
aliran yang bercampur lava), sehingga tidak bisa
menyortir ukuran butir yang diendapkan.
 Sortasi baik, terbentuk pada mekanisme arus
encer, dimana butiran sedimen diendapkan
sesuai energi pengendapan yang ada, sehingga
ukuran butir akan diendapkan seragam sesuai
energi yang membawanya.
Kipas aluvial
Secara umum, tekstur batuan sedimen
sangat berperanan dalam menentukan
tingkat kematangan (maturity) batuan
sedimen.
=>Tekstur muda : dicirikan oleh matriks
yang banyak, sortasi jelek, bentuk butir
menyudut.
=>Tekstur dewasa : dicirikan oleh matriks
yang sedikit, sortasi sedang-baik, bentuk
butir subrounded-rounded.
=>Tekstur tua : dicirikan oleh tidak adanya
matriks, sortasi sangat baik, bentuk butir
well rounded.
 Tekstur batuan sedimen klastik tersebut sangat
dipengaruhi oleh :
 1. Source area (provenance)
 Batuan sumber (Mineral resisten – tidak resisten)
 Perbandingan antara kehadiran mineral non
resistent dengan mineral resisten disebut
PROVENANCE INDEX.
 2. Fluidity of depositing medium
 (turbidity/density current, dilute solutions)
 Akan berpengaruh terhadap kemas, sortasi
batuan. Lebih lanjut akan berpengaruh terhadap
bentuk-ukuran butir sedimen.
 Gabungan faktor-faktor tersebut (kemas, sortasi,
bentuk butir, perbandingan mineral resisten dan
non resisten) akan menghasilkan MATURITY
INDEX.
Struktur batuan sedimen

 Struktur sedimen menyangkut


kenampakan massa batuan dalam
skala yang lebih luas.
 Struktur sedimen dapat terbentuk
pada saat dan setelah sedimentasi.
Selain itu dapat pula terbentuk oleh
proses kimia dan biologi
 Klasifikasi Struktur Sedimen
=>Erosional structure
:flute marks, groove marks, gutter cast,
channel and scours.
=>Depositional structure
:bedding & laminasi, ripple, cross
stratification
=>Post depositional structure
:slide &slump, load cast, convolute bedding
=>biogenic structure
:trace fosil
Channel scours

Flute marks

Load cast
Groove marks
Klasifikasi batuan sedimen klastik
1. Rudaceous Rock (Konglomerat dan Breksi)
Konglomerat : jika fragmen berbentuk
membulat (rounded)
-Parakonglomerat :matrix supported
-Orthokonglomerat :grain supported
Breksi : jika fragmen berbentuk angular
Batasan penamaan konglomerat
(perbandingan gravel-pasir-lumpur):
- Folk (1974) : >30% gravel
- WTG (1982) : > 50 % gravel
- Pettijohn (1975) : >80% gravel
Konglomerat Breksi
2. Arenite Rock/Batupasir (sandstone)
 Pasir (Sand): Ukuran butiran 1/16
hingga 2 mm
 Macamnya (lihat klasifikasi Petti John):
– Batu pasir kuarsa (quartz sandstone) atau
arenit kuarsa (quartz arenite) = Jika butiran
kuarsa yang dominan
– arkos (arkose) =Jika butiran feldspar yang
dominan
– batu pasir litik (lithic sandstone) atau arenit
litik (litharenite).
Batupasir
kuarsa Arkose

Graywacke
3. Lutaceous Rocks (Mudstone)
 Meliputi batuan sedimen berbutir
halus (silt-clay)
Claystone
=jika tersusun oleh material
berukuran lempung (<1/256 mm)
 Siltstone

=jika tersusun oleh material


berukuran lanau
Shale/serpih
=jika mudstone mempunyai struktur
fissil (bedding fissility)
napal
Proses Diagenesis

 Proses pembentukan batuan sedimen


klastik diawali dengan proses pelapukan,
erosi, transportasi, pengendapan/deposisi
dan diagenesis.
 Diagenesis merupakan proses yang terjadi
setelah pengendapan sedimen.
=>meliputi : - kompaksi
- sementasi
- dissolusi (pelarutan)
- replacement
- rekristalisasi
 Diagenesisini melibatkan suhu dan
tekanan yang rendah (belum
mencapai suhu dan tekanan yang
menyebabkan metamorfisme), yaitu
suhu di bawah 200˚C dan tekanan di
bawah 300 MPa.

Anda mungkin juga menyukai