Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

FASIES DAN LITOFASIES

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geologi Struktur dan Stratigrafi

Dosen Pengampu: Irjan, M.Si

KELOMPOK 3

Hindun Binti Masruroh (18640033)

Falis Alfansuri (18640048)

Fauzan Nur Aflah (18640058)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN FISIKA

APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan ridho-Nyalah makalah yang berjudul “Fasies Dan Litofasies” dapat
terselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula kita panjatkan shalawat dan salam
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita ke
dunia yang penuh kebahagiaan ini.
Makalah ini merupakan tugas yang disusun sebagai bahan pembelajaran
dalam matakuliah “Geologi Struktur dan Statigrafi” Jurusan Fisika Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pada makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, kami menyadari
hal tersebut oleh karena itu kami menerima segala bentuk masukan dan saran
demi perbaikan pada makalah kali ini.
Makalah ini dapat terselesaikan karena adanya pihak-pihak yang
mendukung. Terutama bagi pada narasumber yang telah memberikan referensi
yang sangat baik kami ucapkan banyak terima kasih dan bagi semua pihak yang
terlibat dalam makalah ini kami lanturkan banyak terma kasih.

  Malang, 15 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Fasies................................................................................................................................2
2.2.1 Pengertian Fasies...........................................................................................................3
2.2.2 Model Fasies.................................................................................................................3
2.2.3 Asosiasi Fasies..............................................................................................................5
2.2.4 Hubungan Antara Fasies, Proses Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan
................................................................................................................................................15
BAB 3 PENUTUP
A Kesimpulan........................................................................................................................21
B Saran...................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan pengendapan merupakan suatu tempat dimana
material-material sedimen diendapkan. Penentuan lingkungan pengendapan
harus dicirikan oleh kumpulan beberapa fasies yang menyusunnya. Dimana
fasies merupakan keseluruhan sifat fisika, kimia, dan biologi dari suatu tubuh
batuan yang menjadi ciri khusus pembeda antara satuan batuan yang satu
dengan yang lain (Walker, 1992).
Oleh karena itu fasies berhubungan dengan kualitas dari reservoir,
mengetahui arah sebaran lapisan hingga ketebalan sehingga konsep fasies
dalam penentuan lingkungan pengendapan.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan Fasies ?
2.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Fasies
2. Untuk mengetahui

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fasies
2.1.1 Pengertian Fasies
Fasies merupakan suatu tubuh batuan yang memiliki kombinasi
karakteristik yang khas dilihat dari litologi, struktur sedimen dan struktur biologi
memperlihatkan aspek fasies yang berbeda dari tubuh batuan yang yang ada di
bawah, atas dan di sekelilingnya. Fasies umumnya dikelompokkan ke dalam
facies association dimana fasies-fasies tersebut berhubungan secara genetis
sehingga asosiasi fasies ini memiliki arti lingkungan. Dalam skala lebih luas
asosiasi fasies bisa disebut atau dipandang sebagai basic architectural element dari
suatu lingkungan pengendapan yang khas sehingga akan memberikan makna
bentuk tiga dimensi tubuhnya (Walker dan James, 1992).
Menurut Slley (1985), fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang
dapat dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar geometri,
litologi, struktur sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. Fasies sedimen
merupakan produk dari proses pengendapan batuan sedimen di dalam suatu jenis
lingkungan pengendapannya. Diagnosa lingkungan pengendapan tersebut dapat
dilakukan berdasarkan analisa faises sedimen, yang merangkum hasil interpretasi
dari berbagai data, diantaranya :
1. Geometri :
a) Regional dan lokal dari seismik (misal : progradasi, regresi, reef dan
chanel)
b) Intra-reservoir dari wireline log (ketebalan dan distribusi reservoir)
2. Litologi : dari cutting, dan core (glaukonit, carboneous detritus)
dikombinasi dengan log sumur (GR dan SP)
3. Paleontologi : dari fosil yang diamati dari cutting, core, atau side wall
core
4. Struktur sedimen : dari core

2.1.2 Model Fasies

2
Model fasies adalah miniatur umum dari sedimen yang spesifik. Model
fasies adalah suatu model umum dari suatu sistem pengendapan yang khusus
( Walker , 1992).
Model fasies dapat diiterpretasikan sebagai urutan ideal dari fasies dengan
diagram blok atau grafik dan kesamaan. Ringkasan model ini menunjukkan
sebagaio ukuran yang bertujuan untuk membandingkan framework dan sebagai
penunjuk observasi masa depan. model fasies memberikan prediksi dari situasi
geologi yang baru dan bentuk dasar dari interpretasi lingkungan. pada kondisi
akhir hidrodinamik. Model fasies merupakan suatu cara untuk menyederhanakan,
menyajikan, mengelompokkan, dan menginterpretasikan data yang diperoleh
secara acak.
Ada bermacam-macam tipe fasies model, diantaranya adalah :
 Model Geometrik berupa peta topografi, cross section, diagram blok tiga
dimensi, dan bentuk lain ilustrasi grafik dasar pengendapan framework
 Model Geometrik empat dimensi adalah perubahan portray dalam erosi
dan deposisi oleh waktu .
 Model statistik digunakan oleh pekerja teknik, seperti regresi linear
multiple, analisis trend permukaaan dan analisis faktor. Statistika model
berfungsi untuk mengetahui beberapa parameter lingkungan pengendapan
atau memprediksi respon dari suatu elemen dengan elemen lain dalam
sebuah proses-respon model.
2.2.3 Asosiasi Fasies
Mutti dan Ricci Luchi (1972), mengatakan bahwa fasies adalah suatu
lapisan atau kumpulan lapisan yang memperlihatkan karakteristik litologi,
geometri dan sedimentologi tertentu yang berbeda dengan batuan di sekitarnya.
Suatu mekanisme yang bekerja serentak pada saat yang sama. Asosiasi fasies
didefinisikan sebagai suatu kombinasi dua atau lebih fasies yang membentuk
suatu tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi. Asosiasi fasies ini
mencerminkan lingkungan pengendapan atau proses dimana fasies-fasies itu
terbentuk.
Sekelompok asosiasi fasies endapan fasies digunakan untuk mendefinisikan
lingkungan sedimen tertentu. Sebagai contoh, semua fasies ditemukan di sebuah

3
fluviatile lingkungan dapat dikelompokkan bersama-sama untuk menentukan
fasies fluvial asosiasi.
Pembentukan dibagi menjadi empat fasies asosiasi (FAS), yaitu dari bawah ke
atas. Litologi sedimen  ini menggambarkan lingkungan yang didominasi oleh
braided stream berenergi tinggi.
a.       Asosiasi fasies 1
Asosiasi fasies terendah di unit didominasi oleh palung lintas-stratifikasi, 
tinggi energi braided stream yang membentuk dataran outwash sebuah sistem
aluvial.  Trace fosil yang hampir tidak ada, karena energi yang tinggi berarti
depositional menggali organisme tidak dapat bertahan. 
b.      Asosiasi fasies 2
Fasies ini mencerminkan lingkungan yang lebih tenang, unit ini kadang-
kadang terganggu oleh lensa dari FA1 sedimen.  Bed berada di seluruh tipis,
planar dan disortir dengan baik.  Bed sekitar 5 cm (2 in) bentuk tebal 2 meter (7
ft) unit "bedded sandsheets"- lapisan batu pasit yang membentuk lithology
dominan fasies ini.
Sudut rendah (<20 °), lintas-bentuk batu pasir berlapis unit hingga 50 cm
(19,7 inci) tebal, kadang-kadang mencapai ketebalan sebanyak 2 meter (7 kaki).
Arah arus di sini adalah ke arah selatan timur - hingga lereng - dan memperkuat
interpretasi mereka sebagai Aeolian bukit pasir. Sebuah suite lebih lanjut lapisan
padat berisi fosil jejak perkumpulan; lapisan lain beruang riak saat ini tanda, yang
mungkin terbentuk di sungai yang dangkal, dengan membanjiri cekungan hosting
mungkin pencipta jejak fosil. Cyclicity tidak hadir, menunjukkan bahwa, alih-alih
acara musiman, kadang-kadang innundation didasarkan pada peristiwa-peristiwa
tak terduga seperti badai, air yang berbeda-beda tabel, dan mengubah aliran
kursus.
c.       Asosiasi fasies 3
Fasies ini sangat mirip FA1, dengan peningkatan pasokan bahan clastic
terwakili dalam rekor sedimen tdk halus, diurutkan buruk, atas-fining (yaitu padi-
padian terbesar di bagian bawah unit, menjadi semakin halus ke arah atas),
berkerikil palung lintas-unit tempat tidur hingga empat meter tebal. Jejak fosil

4
langka. Sheet-seperti sungai dikepang disimpulkan sebagai kontrol dominan pada
sedimentasi di fasies ini.
d.      Asosiasi fasies 4
Asosiasi fasies paling atas muncul untuk mencerminkan sebuah
lingkungan di pinggiran laut. Fining-up yang diamati pada 0,5 meter (2 kaki)
hingga 2 meter (7 kaki) skala, dengan salib melalui seperai pada unit dasar arus
overlain oleh riak. Baik shales batu pasir dan hijau juga ada. Unit atas sangat
bioturbated, dengan kelimpahan Skolithos - sebuah fosil biasanya ditemukan di
lingkungan laut.
2.2.4 Hubungan Antara Fasies, Proses Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pada semua tempat di darat atau di bawah laut dipengaruhi
oleh proses fisika dan kimia yang berlaku dan organisme yang hidup di bawah
kondisi itu pada waktu itu. Oleh karena itu suatu lingkungan pengendapan dapat
mencirikan proses-proses ini. Sebagai contoh, lingkungan fluvial (sungai)
termasuk saluran (channel) yang membawa dan mengendapkan material pasiran
atau kerikilan di atas bar di dalam channel.
Ketika sungai banjir, air menyebarkan sedimen yang relatif halus melewati
daerah limpah banjir (floodplain) dimana sedimen ini diendapkan dalam bentuk
lapis-lapis tipis. Terbentuklah tanah dan vegetasi tumbuh di daerah floodplain.
Dalam satu rangkaian batuan sedimen channel dapat diwakili oleh lensa batupasir
atau konglomerat yang menunjukkan struktur internal yang terbentuk oleh
pengendapan pada bar channel. Setting floodplain akan diwakili oleh lapisan tipis
batulumpur dan batupasir dengan akar-akar dan bukti-bukti lain berupa
pembentukan tanah.
Dalam deskripsi batuan sedimen ke dalam lingkungan pengendapan,
istilah fasies sering digunakan. Satu fasies batuan adalah tubuh batuan yang
berciri khusus yang mencerminkan kondisi terbentuknya (Reading & Levell
1996). Mendeskripsi fasies suatu sedimen melibatkan dokumentasi semua
karakteristik litologi, tekstur, struktur sedimen dan kandungan fosil yang dapat
membantu dalam menentukan proses pembentukan. Jika cukup tersedia informasi
fasies, suatu interpretasi lingkungan pengendapan dapat dibuat. Lensa batupasir
mungkin menunjukkan channel sungai jika endapan floodplain ditemukan

5
berasosiasi dengannya. Namun bagaimanapun, channel yang terisi dengan pasir
terdapat juga di dalam setting lain, termasuk delta, lingkungan tidal dan lantai laut
dalam. Pengenalan channel yang terbentuk bukanlah dasar yang cukup untuk
menentukan lingkungan pengendapan.
Beberapa contoh istilah fasies yang dititik beratkan pada kepentingannya:

1. Litofasies didasarkan pada cirri komposisi, fisik ,dan kimia pada suatu
batuan

2. Biofasies didasarkan pada keterdapatan fauna atau flora pada batuan

3. Ichnofasies difokuskan pada keberadaan fosil jejak dalam batuan.

Tiap lingkungan sedimen memiliki karakteristik akibat parameter fisika,


kimia, dan biologi dalam fungsinya untuk menghasilkan suatu badan
karakteristik sedimen oleh tekstur khusus, struktur, dan sifat komposisi. Hal
tersebut biasa disebut sebagai fasies. Istilah fasies sendiri akan mengarah kepada
perbedaan unit stratigrafi akibat pengaruh litologi, struktur, dan karakteristik
organik yang terdeteksi di lapangan. Fasies sedimen merupakan suatu unit
batuan yang memperlihatkan suatu pengendapan pada lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai